Anda di halaman 1dari 19

“ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK NY.

F PADA
DENGAN DIAGNOSIS HIPERTENSI DESA PUULEMO
KECAMATAN LEMBO KONUT ”

Dosen Mata Kuliah : Dian Yuniar Syanti Rahayu SKM.,M.Kep

OLEH:

MUHAMMAD ADAM

(P00320020070)

TINGKAT III.B JURUSAN KEPERAWATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

TAHUN AJARAN 2022\2023

LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep dasar lansia
1. Pengertian Lansia
Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun , mengalami
penurunan kemampuan beradaptasi, dan tidak berdaya untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari seorang diri. Dalam setiap manusia juga secara alami akan
ada masa penuaan, dengan ditandai dengan hilangnya fisik secara bertahap (Dewi,
2022).
Pada proses penuaan juga akan mempengaruhi kelompok yang tergolong
lansia dengan meningkatnya kepekaan tubuh terhadap penyakit yang dapat
menyebabkan kematian, seperti penyakit yang menyerang dalam system
kardiovaskular, musculoskeletal, , pernapasan, pencernaan, sistem endokrin, dan
sebagainya. Perubahan ini akan berdampak luas pada kesehatan tubuh dan
psikologis lansia, serta keadaan sosial dan ekonomi mereka. Akibatnya akan
berdampak pada (Activity of daily living) aktivitas sehari-hari lansia (Dewi,
2022).

2. Batasan-batasan lanjut usia


Menurut WHO(Dewi, 2022) ada empat tahapan yaitu :
a. Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun
b. Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun.
c. Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun.
d. Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun.
e.
3. Klasifikasi Lanjut Usia
Menurut (Darmawan, 2019) klasifikasi lansia terdiri dari :
a. Pra lansia yaitu seorang yang berusia antara 45-59 tahun.
b. Lansia ialah seorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
c. Lansia risiko tinggi ialah seorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan
masalah kesehatan.
d. Lansia potensial adalah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan
kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa.
e. Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

4. Faktor-Faktor Perubahan Terjadi Pada Lansia


Setiap manusia akan terjadi proses penuaan secara degeneratif yang biasanya akan
berdampak pada perubahan- perubahan pada jiwa atau diri manusia, tidak hanya
perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial . (‘Buku Gerontik’, no date)
a. Perubahan fisik
Dimana banyak sistem tubuh kita yang mengalami perubahan seiring umur
kita seperti:
1) Sistem Indra Sistem pendengaranPrebiakusis yaitu gangguan pada
pendengaran menyebakan hilangnya kemampuan (daya) pendengaran
pada telinga dalam, terutama bunyi suara atau nada-nada yang sangat
tinggi, suara yang tidak jelas, sulit pahami atau dimengerti pada usia
diatas 60 tahun.
2) Sistem Intergumen: Kulit mengalami atropi Pada lansia,tidak elastis,
lunak, kering dan berkerut. Cairan di kulit juga akan berkurang sehingga
menjadi berbercak dan tipis. Kulit bisa sebabkan adanya atropi glandula
sebasea dan glandula sudoritera, timbul pigmen berwarna coklat pada kulit
dikenal dengan liver spot.
b. Perubahan Kognitif
Diperubahan kognitif atau daya ingat lansia juga akan ada perubahan,
perubahan kognitif bukan hanya lansia saja remaja ataupun anak-anak muda
pernah mengalami lupa ingatan, seperti lupa memyimpan barang atau sesuatu
hal yang penting.
c. Perubahan Psikososial
Sepanjang waktu beriringan bertambahnya usia sebagia besar akan mengalami
hal dikarenakan masalah-masalah hidup yaitu:
1) Pada pasangan hidup, teman, orangtua, ataupun keluarga sangat rentan
kesepian ketika mendengar kabar ada yang meninggal hal yang membuat
rasa menjadi hampa sampai mengalami kesehatan yang tidak sehat
sebelumnya, lansia juga akan mengalami penurunan Kesepian Terjadi
pada saat pasangan hidup atau teman dekatmeninggal terutama jika lansia
mengalami penurunan aktivitas atau gangguan sensorik pada pendengaran
2) Beberapa gangguan cemas terdiri dari: fobia, panik, gangguan cemas
umum, gangguan stress setelah terauma dan gangguan obsesif kompulsif,
gangguan-gangguan tersebut merupakan kelanjutan dari dewasa muda dan
berhubungan dengan sekunder akibat penyakit medis, depresi, efek
samping obat, atau gejala penghentian mendadak dari suatu obat.
3) Tidur juga dikenal sebagai morbilitas yang menyebabkan secara
signifikan . Angka kematian, angka sakit jantung dan kanker lebih tinggi
pada seseorang yang lama tidurnya lebih dari 9 jam atau kurang dari 6 jam
per hari bila dibandingkan. dengan seseorang yang lama tidurnya antara 7-
8 jam per hari. Berdasarkan dugaan etiologinya, gangguan tidur dibagi
menjadi empat kelompok yaitu, gangguan tidur primer, gangguan tidur
akibat gangguan mental lain, gangguan tidur akibat kondisi medik umum,
dan gangguan tidur yang diinduksi oleh zat.Ada beberapa dampak serius
gangguan tidur pada lansia misalnya mengantuk berlebihan di siang hari,
gangguan atensi dan memori, mood depresi, sering terjatuh, penggunaan
hipnotik yang tidak semestinya, dan penurunan kualitas hidup.

B. Konsep dasar penyakit


1. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal atau peningkatan abnormal secara terus
menerus lebih dari suatu periode, dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan
tekanan diastolik diatas 90mmHg. (Aspiani, 2014)

2. Etiologi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi menjadi dua golongan menurut
Aspiani, 2014) :
a. Hipertensi primer atau hipertensi esensial
Hipertensi primer atau hipertensi esensial disebut juga hipertensi
idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Faktor yang memengaruhi
yaitu : (Aspiani, 2014)
1. Genetik
Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi,
beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini
tidak dapat dikendalikan, jika memiliki riwayat keluarga yang
memliki tekanan darah tinggi
2. Jenis kelamin dan usia
Laki - laki berusia 35- 50 tahun dan wanita menopause beresiko
tinggi untuk mengalami hipertensi. Jika usia bertambah maka
tekanan darah meningkat faktor ini tidak dapat dikendalikan serta
jenis kelamin laki–laki lebih tinggi dari pada perempuan.
3. Diet
Konsumsi diet tinggi garam secara langsung berhubungan dengan
berkembangnya hipertensi. Faktor ini bisa dikendalikan oleh
penderita dengan mengurangi konsumsinya, jika garam yang
dikonsumsi berlebihan, ginjal yang bertugas untuk mengolah
garam akan menahan cairan lebih banyak dari pada yang
seharusnya didalam tubuh. Banyaknya cairan yang tertahan
menyebabkan peningkatan pada volume darah. Beban ekstra yang
dibawa oleh pembuluh darah inilah yang menyebabkan pembuluh
darah bekerja ekstra yakni adanya peningkatan tekanan darah
didalam dinding pembuluh darah dan menyebabkan tekanan darah
meningkat.
4. Berat badan
Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat badan dalam
keadaan normal atau ideal. Obesitas (>25% diatas BB ideal) dikaitkan
dengan berkembangnya peningkatan tekanan darah atau hipertensi.
5. Gaya hidup
Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan pola hidup
sehat dengan menghindari faktor pemicu hipertensi yaitu merokok,
dengan merokok berkaitan dengan jumlah rokok yang dihisap dalam
waktu sehari dan dapat menghabiskan berapa putung rokok dan lama
merokok berpengaruh dengan tekanan darah pasien. Konsumsi
alkohol yang sering, atau berlebihan dan terus menerus dapat
meningkatkan tekanan darah pasien sebaiknya jika memiliki
tekanan darah tinggi pasien diminta untuk menghindari alkohol
agar tekanan darah pasien dalam batas stabil dan pelihara gaya hidup
sehat penting agar terhindar dari komplikasi yang bisa terjadi.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder terjadiakibat penyebab yang jelas.salah satu contoh
hipertensi sekunder adalah hipertensi vaskular rena, yang terjadiakibat
stenosi arteri renalis. Kelainan ini dapat bersifat kongenital atau akibat
aterosklerosis.stenosis arteri renalis menurunkan aliran darah ke
ginjalsehingga terjadi pengaktifan baroreseptor ginjal,
perangsangan pelepasn renin, dan pembentukan angiostenin II.
Angiostenin II secara langsung meningkatkan tekanan darahdan secara
tidak langsung meningkatkan sintesis andosteron danreabsorbsi natrium.
Apabiladapat dilakukan perbaikan pada stenosis,atau apabila ginjal yang
terkena diangkat,tekanan darah akan kembalike normal (Aspiani, 2014).
3. Patofisiologi
Tekanan arteri sistemik adalah hasil dari perkalian cardiac output (curah jantung)
dengan total tahanan prifer. Cardiac output (curah jantung) diperoleh dari
perkalian antara stroke volume dengan heart rate (denyut jantug).
Pengaturan tahanan perifer dipertahankan oleh sistem saraf otonom dan sirkulasi
hormon. Empat sistem kontrol yang berperan dalam mempertahankan tekanan
darah antara lain sistem baroreseptor arteri, pengaturan volume cairan tubuh,
sistem renin angiotensin dan autoregulasi vaskular (Udjianti, 2010).
4. Tanda dan Gejala Hipertensi
Tanda dan gejala utama hipertensi adalah (Aspiani, 2014) menyebutkan
gejala umum yang ditimbulkan akibat hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak
sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa tanda gejala.
Secara umum gejala yang dikeluhkan oleh penderita hipertensi sebagai berikut:
a. Sakit kepala
b. Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
c. Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh
d. Berdebar atau detak jantung terasa cepat
e. Telinga berdenging yang memerlukan penanganan segera

Menurut teori (Brunner dan Suddarth, 2014) klien hipertensi mengalami nyeri
kepala sampai tengkuk karena terjadi penyempitan pembuluh darah akibat dari
vasokonstriksi pembuluh darah akan menyebabkan peningkatan tekanan
vasculer cerebral, keadaan tersebut akan menyebabkan nyeri kepala sampe
tengkuk pada klien hipertensi.

5. Klasifikasi Hipertensi
Menurut (WHO, 2018) batas normal tekanan darah adalah tekanan darah sistolik
kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHg.
Seseorang yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
KUESIONER PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

Nama Kepala Keluarga TN. EDISON No. KTP Lansia 7409055105550001


Kontak Person Lansia: - Jaminan Sosial □ 1. BPJS PNS □ 2. Askeskin/Gakin
Alamat Desa Puulemo/ Kecamatan lembo yang dipunyai □ 3. Jamsostek □ 4. BPJS umum
(Desa/Kec/Kel) : oleh lansia □ 5. Tidak ada

1. DATA LANSIA
Nama Lengkap : NY. FATIMAH Status sosial □ baik □ Gakin
Lansia Ekonomi
Umur/Tanggal Padaleu 68 thn/ 01-Juni- □ ada ( 7409060903100012)
lahir/jenis : 1955/ P KTP/KK □ tidak ada
kelamin
Agama/ Suku / Islam/ tolaki/ Belum Pekerjaan Lansia □ ada, Sebutkan…
Status : Kawin
Pernikahan □ tidak ada
DATA LENGKAP KELUARGA ( Jika lansia tinggal di keluarga )
N Nam Hub Umur JK Suku Pendidikan Agama Status Gizi IMT Pekerjaan Golongan
o a dgn Terakhir (TB, BB, Darah
Lansia Lingkar
perut)
1 Tn. Edison Suami 63 thn L tolaki SD Islam TB: 159 Cm IMT: 20 PETANI
BB: 50 Kg
2. Ny. Fatima Lansia 68 thn P Tolaki Tidak tamat Islam TB: 160 Cm IMT: 16 Irt
sd BB: 44 Kg
3. Tn.Muh dani Anak 13 thn L Tolaki Blm tamat sd Islam TB: 140 Cm IMT: 14 Tidak bekerja
BB: 34 kg

LANJUTAN DATA LANSIA


N Jenis Keadaan Umum Keluhan Kesehatan Saat ini Riwayat Analisis Masalah Kesehatan
Disabilitas (kaji keluhan utama saat ini ) Penyakit/
Alergi
□ Tuna Daksa Kesadaran: Keluhan yang dirasakan saat ini Kejadian
Penyakit 3 Dari masalah kesehatan lansiaterdapat
bulan penyakit hipertensi
□ Tuna netra Compos mentis : terakhir :
- Klien mengatakan cepat lelah Hiperternsi
- wKlien mangatakan sulit tidur,
gelisah.
- klien mengatakan sering pusing
□ Tuna Wicara Riwayat Tidak ada ptm……………………………
penyakit
□ Rungu wicara GCS : Menular: ……………………………………………
Tidak Ada
□ Tuna Grahit
E.4 V. 5 M.6 Penyakit saat ini :
□ Gangguan Jiwa Total : 15 Hipertensi Riwayat
penyakit
□ Sehat Genetik:
Hipertensi

4. DATA PENGKAJIAN LANSIA


Nama Lansia : NY. KADERIA Diagnosa Medis (jika ada) : hipertensi
Lansia tinggal dengan: □ Keluarga □ Rujukan berobat ( Dokter/ Rumah Sakit/Puskesmas ) : Puskesmas
Sendiri
Keadaan Umum ( TTV ) Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
TD : 140/100 mm/Hg □ Edema  □ Pola BAK 5 x/hr □ Sekret / Slym (Tidak ada)
S : 36,0⁰C Asites: Tidak ada □ Hematuri (Tidak □ Irama ireguler (Tidak ada)
N : 85 x/menit □ Bunyi jantung: ada) □ Wheezing (Tidak ada)
RR : 22 x/menit Normal □ Poliuria (Tidak □ Ronki (Tidak ada)
□ Akral dingin  Pusing ada) □ Otot bantu napas (Tidak ada)
Pemeriksaan Fisik □ Tanda □ Oliguria (Tidak □ Alat bantu nafas (Tidak ada)
□............................. BB: 45 Kg Perdarahan: ada) □ Dispnea (Tidak ada)
□............................. TB: 160 cm purpura/ □ Disuria (Tidak ada) □ Sesak (Tidak ada)
□....................................... Lingk □ Inkontinensia □ Stridor (Tida)k ada0
hematom/
ar Perur:....cm (Tidak ada) □ Krepirasi
petekie/ Retensi (Tidak ada)
□ IMT : 17,57 □ □ Takikardia (Tidak ada)
hematemesis/ □ Nyeri saat BAK □ Bradikardia (Tidak ada)
melena/ (Tidak ada) □ tidak ada masalah
Pemeriksaan epistaksis* (Tidak □ Alat bantu:
Laboratorium ada) Tidak/Ya*
□ Gula Darah : 100 mg/dl Gunakan Obat
□Tanda Anemia : □
□ Kolesterol : 210 mg/dl
Pucat/ :Tidak/Ya*
Konjungtiva pucat/ □ Alat bantu:
Lidah pucat/ Bibir Tidak/Ya*
□ tidak ada masalah:
pucat/ (Tidak ada)
YA
Akral pucat*
□ Tanda Dehidrasi:
mata cekung/
turgor kulit
berkurang/ bibir
kering * (Tidak ada)
□ Kesemutan 
Berkeringat (Tidak Ada)
□ Rasa Haus (Tidak
ada)
□ Pengisian kapiler >3
detik
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
□ Mual (Tidak ada) Tonus otot Fungsi Penglihatan :Fungsi perabaan :
Muntah (Tidak ada) □ Kontraktur (Tidak ada) □ Buram: Tidak)  Kesemutan pada
□ Kembung (Tidak ada) □ Fraktur (Tidak ada) …….............
Nafsu Makan : □ Nyeri otot/tulang* □ Tak bisa melihat (Tidak)  Kebas pada ..........................…
Berkurang/Tidak* Baik □ Drop Foot Lokasi (Tidak ada) □ Alat bantu (Tidak)  Disorientasi
□ Sulit Menelan (Tidak) □ Tremor Jenis: (Tidak ada) (Tidak)  Parese
□ Disphagia □ Malaise / fatique □ Visus ………...  Halusinasi (Tidak)
□ Bau Nafas □ Atropi  Disartria
□ Kerusakan □ Kekuatan otot : Baik Fungsi pendengaran :  Amnesia (Tidak)  Paralisis
gigi/gusi/ lidah/ □ Postur tidak normal : - □ Kurang jelas  Refleks patologis ……
geraham/rahang/palatu □RPS Atas : bebas/ terbatas/ □ Tuli (Tidak ada)  Kejang : sifat …….. lama ..
kelemahan/ kelumpuhan ……
m*
□ Alat bantu (Tidak ada) frekwensi ....................................
□ Distensi Abdomen (kanan / kiri)*
□ Bising Usus: Timpani □ Tinnitus(Tidak ada)  tidak ada masalah
□ RPS Bawah
□ Konstipasi □ tidak ada masalah Fungsi Penciuman
:bebas/terbatas/ Fungsi Perasa  Mampu
□................Diare..x/hr kelemahan/kelumpuhan
□ Hemoroid, grade ..................... □ Mampu  Terganggu
(kanan / kiri)* □ Terganggu
□ Teraba Masa abdomen
□ Alat Bantu : Tidak/Ya*. Kulit
.........
□ Nyeri : Tidak/Ya* □ Jaringan parut  Memar  Laserasi  Ulserasi  Pus
□ Stomatitis, Warna ...................
□ Riwayat obat pencahar □ Sebutkan Masalah yang (Tidak ada)
......... ditemukan ................. □ Bulae/lepuh  Perdarahan bawah kulit  Krustae
□ Maag □ tidak ada masalah (Tidak ada)
□ Konsistensi .......... □ Luka bakar Kulit (Tidak ada) Derajat (Tidak ada)
□Diet Khusus: Penyakit Stroke □ Perubahan warna kulit/luka (Tidak ada)
Tidak/Ya*................ □ Ya ada ………………. □ Decubitus : grade … Lokasi (Tidak ada)
□ Tidak ada masalah □ Tubuh teraba hangat
□Alergi
□ Tidak Tahu □ Menggigil (Tidak ada)
makanan/minuman : □ Sebutkan Masalah yang ditemukan: Tidak ada masalah
Tidak/Ya*. Tidur dan Istirahat
□Status Gizi Lansia : (BMI) □ Susah tidur : ya / tidak *
Buruk/kurang/Baik* □ Waktu tidur; t i d u r m a l a m : j a m 5 m a l a m
Tidur siang: jam <1 jam
□ Bantuan obat,: T i d a k a d a
□ tidak ada masalah
Gangguan Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri Sehari-hari
□ Cemas (ada) □Interaksi dengan Keluarga : □ Gigi-Mulut kotor (index KATZ )
□ Denial Baik/ terhambat* □ Mata kotor (tidak □Makan/minum : Mandiri/ Bantu
□ Marah (tidak) □ Pola Komunikasi : ada) sebagian/tergantung*
□ Takut (tidak) Lancar/ terhambat* . □ Kulit kotor (Tidak
□Kontinen : Mandiri/ Bantu
□ Putus asa (tidak ada) Kegiatan sosial sehari-hari : ada)
Depresi (tidak ada) □ 1. Senam □ Perineal/genital sebagian/tergantung*
Rendah diri (tidak ada) kotor □ Berpindah : Mandiri/
□ □ 2. Pengajian Bantu sebagian/tergantung*
□ Menarik diri (tidak ada) □ 3. Arisan/kader kesehatan □ Hidung kotor
□ Agresif (tidak ada) (tidak) □ Ke Kamar Kecil : Mandiri/ Bantu
□ 4. Berkebun/Bertani/Melaut sebagian/tergantung*
□ Perilaku kekerasan □ Kuku kotor (ya)
(tidak ada)
□ 5. Lain-lain □ Telinga kotor □Berpakaian : Mandiri/ Bantu
□ Respon pasca trauma Sebutkan… (tidak ada) sebagian/tergantung*
(tidak ada) Kebiasaan lanjut usia : Rambut-Kepala
□ □ Mandi : Mandiri/
Tidak ada masalah □ 1. Merokok kotor (ya)
□ Bantu sebagian/tergantung*
□ 2. Minum kopi □ Bersih
Penyakit Kanker
□ 3. Minum teh Penyakit Asma
□ Ya ada □4.Lain-lain, Penyakit Lupus □ Ya ada ……………….
□ Tidak ada masalah sebutkan... (Autoimun) □ Tidak ada masalah
□ Tidak Tahu □ Ya ada ………………. □ Tidak Tahu
Upaya yg dilakukan jika Lansia □ Tidak ada masalah
PPOK sakit : □ Tidak Tahu
□ Ya ada □ 1. Berobat kedokter praktek
□ Tidak ada masalah □ 2. Pergi kedukun/Paranormal Penyakit Diabetes
□ Tidak Tahu □ 3. Berobat ke Mantri □ Ya ada ……………….
□ 4. Tidak Berobat/Dibiarkan □ Tidak ada masalah
Thalasemia □ 5. Berobat ke Puskesmas/RS □ Tidak Tahu
□ Ya ada ………………. □6. Mengobati sendiri
□ Tidak ada masalah Penyakit Hipertensi
□ Tidak Tahu □ Ya ada
□ Tidak ada masalah
□ Tidak Tahu

Penyakit Jantung
□ Ya ada ……………….
□ Tidak ada masalah
□ Tidak Tahu
□7. Lain-lain sebutkan
................

DATA PENUNJANG MEDIS LANSIA


Hasil Laboratorium : Hasil Radiologi Therapy Therapy Tradisional yang
( Jika ada ) /EKG/USG: ( Jika Pengobatan oleh digunakan lansia : daun
ada) dokter: ( Jika ada) sirsak

DATA PENGKAJIAN KHUSUS LANSIA

 Pengkajian Katz Index, hasil : Skor A: Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpakaian, berpindah, ke
kamar mandi, dan mandi.
 Pengkajian Barthel index, hasil: Nilai 13: Mandiri
 Pengkajian SPSMQ, hasil: Salah 1: Fungsi intelektual utuh
 Pengkajian MMSE, hasil: 23 Normal
 Pengkajian keseimbangan, hasil: 8 risiko jatuh sedang
 Pengkajian lingkungan lansia, hasil: tersedia untuk fasilitas lansia

MENGETAHUI:
Nama Perawat: Muhammad adam Tanggal/Tanda tangan
perawat
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Fasilitas Yankes Puskesmas No. Register


Nama Perawat Muhammad adam Nama Penanggung Tn.edison
Jawab/KK
Nama Tn Edison . /Lansia Alamat Desa puulemo. Kecamatan
Individu/Keluarga/Kelompok lembo. Kabupaten Konawe
Utara
Penyakit/Masalah Kesehatan pd Hipertensi
klg

A. Analisa Data

NO Data Etiologi Masalah


1 DS: Agen Pencedera Fisiologis Nyeri Akut
- Klien mengatakan nyeri
dirasakan ketika banyak
aktivitas
- Klien mengatakan nyeri
hilang timbul
- Klien mengatakan sering
pusing
- Klien mengatakan sulit tidur
DO:
- Klien Gelisah
- TD: 140/100 mmHg

B. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

C. Intervensi Keperawatan

NO Diagnosa Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan


Keperawatan
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri:
intervensi keperawatan 1. Identifikasi lokasi,
selama 3x24 jam maka durasi, internsitas
diharapkan tingkat nyeri nyeri
menurun dengan kriteria 2. Identifikasi faktor yang
hasil: memperberat dan
1. Keluhan nyeri dari
meningkat menjadi memperingan nyeri
menurun 3. Berikan teknik
2. Gelisah dari nonfarmokologis untuk
meningkat menjasi mengurangi rasa nyeri
cukup menurun 4. Monitor TTV
3. Kesulitan tidur dari
meningkat menjadi
cukup menurun
4. Tekanan darah dari
memburuk mejadi
cukup membaik

D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

NO Diagnosa Hari/ Jam Implementasi Evaluasi


Tanggal
1 Nyeri akut b.d agen Senin/ 27 15.3 Manajemen Nyeri: S:
pencedera fisiologi dd: Februari 0 1. Mengidentifikasi,l - P: klien
DS: 2023 okasi, durasi, mengatakan
- Klien mengatakan frekuensi, masih nyeri
sering pusing
intensitas nyeri pada kepala
- Klien mengatakan
nyeri dirasakan Hasil: lokasi di - Q: nyeri
ketika terlalu kepala, nyerinya terasa
banyak aktivitas
- Klien mengatakan hilang timbul, tertusuk-
nyeri hilang timbul nyeri dirasakan tusuk
- Klien mengatakan
sulit tidur <1 menit. - R: kepala
DO: 2. Memberikan - S: Skala 3
- Klien Gelisah
- Tekanan darah teknik - T: Hilang
meningkat nonfarmakologi timbul
TD: 140/100 mmHg
untuk mengurangi
rasa nyeri O:
Hasil: klien - TD 140/100
nyaman ketika di mmHg
lakukan pemijatan - N: 85 x/m
3. Memonitor TTV - S: 36,0◦C
Hasil: TD
- RR: 22 x/m
14s0/100 mmHg
A: Masalah
belum teratasi

P: Intervensi
dilanjutkan
Selasa , 10.5 Manajemen nyeri: S:
28/Februar 0 1. Mengidentifikasi - P: klien
i/2023 lokasi, durasi, mengatakan
frekuensi, intensitas nyerinya
nyeri mulai
Hasil: klien merasa menurun,
nyeri di area kepala, - Q: nyerinya
nyerinya hilang terasa
timbul, nyerinya seperti
tertusuk-tusuk, tertusuk-
lama nyeri berkisar tusuk
1 menit. - R: nyerinya
2. Memberikan teknik di kepala
nonfarmakologi - S: skala 3
untuk mengurangi - T: nyeri
rasa nyeri hilang
Hasil: klien merasa timbul
terbantu ketika - O: - TD:
diberikan teknik 135/80
pemijatan di mmHg
kepalanya A: Masalah nyeri
3. Memonitor TTV teratasi sebagian
TD: 139/80 mmHg P: intervensi
dilanjutkan
- Kaji nyeri
klien
Rabu , 15.3 Manajemen nyeri S:
1/3/2023 0 1. Mengidentifikasi,lo - P: klien
kasi, durasi, mengatakan
frekuensi, intensitas nyeri mulai
nyeri berkurang
Hasil: lokasinya - Q:nyeri
masih bagian terasa
keopala, hilang tertusuk-
timbul seperti tusuk
tertusuk-tusuk - R: Nyeri di
2. Memberikan area kepala
teknik - S: Skala 3
nonfarmakologi - T: Nyeri
untuk hilang
mengurangi rasa timbul
nyeri - O: TD:
3.Memonitor TTV 130/80mm
TD: 130 /80x/Mnt Hg
A: masalah
belum
terasatasi
sepenuhnya
P:
- Kaji nyeri
klien
- Memonitor
TTV pada
klien
DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2018) Standart Intervesi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia. I. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai