HIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
202114013
2022
A. Konsep Lansia
1. Pengertian
Lanjut usia (lansia) adalah bagian dari proses tumbuh kembang
manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-
anak, dan dewasa akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan
fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua saat
mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu (Atmaja dan
Fithriana, 2017). Lansia atau menua (menjadi tua) adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri
atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang menyebabkan penyakit degenerative misal,
hipertensi, arterioklerosis, diabetes mellitus dan kanker (Nurrahmani, 2012).
Lanjut usia (lansia) secara bertahap mengalami berbagai kemunduran,
baik fisik, mental dan sosial. Salah satu yang dialami lansia yaitu gangguan
mental. Gangguan mental pada lansia disebabkan oleh banyak faktor, yang
sering ditemukan pada usia lanjut adalah depresi (Murtiyani, 2018)
2. Klasifikasi Lansia
Menurut Ratnawati. E. (2017) lanjut usia dibagi dalam berbagai klasifikasi
dan batasan :
a. Batasan lanjut usia menurut WHO meliputi:
1) Middle Age (usia pertengahan) dari usia 45-59 tahun.
2) Elderly (lanjut usia) dari usia 60-70 tahun.
3) Old (lanjut usia tua) dari usia 75-90 tahun.
4) Very Old (usia sangat tua) usia di atas 90 tahun.
b. Klasifikasikan lansia menurut maryam (2008) antara lain:
1) Pralansia (prasenilis) Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.
2) Lansia Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
3) Lansia Risiko Tinggi Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
dengan masalah kesehatan / seseorang yang berusia 70 tahun atau
lebih.
4) Lansia Potensial Lansia yang masih mampu untuk melakukan kegiatan
atau pekerjaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa.
5) Lansia Tidak Potensial Lansia yang hidupnya bergantung pada
bantuan orang lain dan tidak berdaya dalam mencari nafkah.
c. Menurut Kemenkes RI (2015) lanjut usia dikelompokkan menjadi usia
lanjut (60-69 tahun) dan usia lanjut dangan risiko tinggi (lebih dari 70
tahun atau lebih dengan masalah kesehatan).
3. Ciri-ciri Lansia
Menurut Hurlock, (1980) dalam Ratnawati (2017) ciri-ciri orang lanjut
usia antara lain :
a. Usia lanjut merupakan periode kemunduran Pemicu terjadinya
kemunduran pada lansia adalah faktor fisik dan faktor psikologis.
Sehingga, pada setiap lansia membutuhkan adanya motivasi. Motivasi
sangat berpengaruh dalam proses kemunduran yang terjadi pada
lansia, motivasi yang rendah dapat menyebabkan kemunduran semakin
cepat, sebaliknya memiliki motivasi yang kuat dapat menjadikan
proses kemunduran itu akan lama terjadi.
b. Status kelompok minoritas pada lanjut usia Terbentuknya status
kelompok minoritas berdampak pada pandangan-pandangan negatif
pada lansia dalam masyarakat sosial yang terjadi secara tidak
langsung.
c. Menua membutuhkan perubahan peran Terjadi kemunduran pada
lansia berdampak pada perubahan peran mereka dalam masyarakat
sosial ataupun keluarga. Namun demikian, perubahan peran ini
sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar
tekanan dari lingkungan.
d. Penyesuaian yang buruk pada lansia Perilaku buruk yang terbentuk
dalam kehidupan lansia karena perlakuan yang mereka terima secara
tidak langsung akan membuat lansia cenderung mengembangkan
konsep diri yang buruk.
4. Masalah atau Resiko Yang Sering Terjadi Pada Lansia
Manurut Aspiani (2014), masalah atau resiko yang pada lansia diantaranya
:
a. Mudah jatuh Faktor risiko jatuh pada lanjut usia dapat digolongkan
dalam dua golongan, yaitu:
1) Faktor intrinsik :
Gangguan jantung dan sirkulasi darah, misal hipertensi
Gangguan anggota gerak, misal arthritis lutut, kelemahan otot
ekstremitas.
Gangguan sistem persyarafan misalnya vertigo, neuropati
perifer.
Gangguan penglihatan misalnya gangguan adaptasi gelap,
infeksi telinga.
Pengaruh obat-obatan yang dipakai, misal antidepresi,
diazepam, antihipertensi.
Nikotin dan sejenisnya , seperti dalam rokok kandungan bahan
tersebut dapat mengacaukan pola tidur seseorang yang
membuat penggunanya selalu waspada dan terjaga.
2) Faktor ekstrinsik (lingkungan) :
Cahaya ruangan yang kurang terang.
Lantai yang licin, alas kurang pas
Tersandung benda-benda.
Kursi roda yang tidak terkunci.
Turun tangga.
b. Mudah lelah, disebabkan oleh :
1) Perasaan depresi, perasaan bosan dan kelelahan.
2) Gangguan organis, misal gangguan pencernaan, kekurangan
vitamin, kelainan metabolisme, perubahan pada tulang.
3) Pengaruh obat-obatan.
c. Nyeri dada, disebabkan oleh :
1) Iskemia jantung yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner
karena berkurangnya aliran darah ke jantung.
2) Peradangan pada selaput jantung.
3) Gangguan sistem alat pernapasan.
4) Gangguan sistem pencernaan bagian atas.
d. Sesak napas, disebabkan oleh :
1) Kelemahan jantung.
2) Gangguan sistem pernapasan.
3) Peningkatan berat badan.
4) Terjadi anemia.
e. Nyeri pinggang atau punggung, disebabkan oleh :
1) Terjadi gangguan pada persendian.
2) Kelainan ginjal / batu ginjal.
3) Gangguan pada prostat serta pada rahim.
4) Gangguan pada otot badan.
f. Sukar menahan buang air kecil, disebabkan oleh :
1) Obat-obatan yang mengakibatkan sering berkemih.
2) Radang kandung kemih.
3) Radang saluran kemih.
4) Kelainan kontrol pada kandung kemih.
5) Kelainan persyarafan pada kandung kemih.
g. Sukar menahan buang air besar, disebabkan oleh :
1) Keadaan diare.
2) Obat-obatan.
3) Kelainan pada usus rektum.
h. Gangguan pada ketajaman penglihatan, disebabkan oleh :
1) Kelainan pada lensa mata dan lensa mata menjadi keruh.
2) Tekanan dalam mata yang meninggi.
3) Terjadi peradang pada saraf mata.
i. Gangguan pada pendengaran, disebabkan oleh :
1) Kelainan degeneratif.
2) Ketulian pada lanjut usia.
j. Keluhan kesemutan pada anggota gerak badan serta perasaan dingin.
1) Gangguan sirkulasi darah lokal.
2) Gangguan persyarafan pada bagian lokal misal, anggota gerak.
k. Gangguan tidur
1) Faktor ekstrinsik : lingkungan yang bising dan kurang tenang.
2) Faktor intrinsik : gatal-gatal, nyeri, depresi, iritabilitas, kecemasan,
dan penyakit tertentu
B. Hipertensi
1. Pengertian
Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, gagal ginjal. Disebut
sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering ridak
menampakkan gejala (Brunner & Suddart, 2015).
Sedangkan menurut Sheps (2005) dalam Masriadi (2016), hipertensi
adalah penyakit dengan tanda adanya gangguan tekanan darah sistolik
maupun diastolik yang naik diatas tekana darah normal.Tekanan darah sistolik
adalah tekana puncak yang tercapai ketika jantung berkontraksi dan
memompakan darah keluar melalui arteri.
Tekanan darah diastolik diambil tekanan jatuh ketitik terendah saat
jantung rileks dan mengisi darah kembali (Yolanda,2017). Hipertensi adalah
suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan darah di atas normal
yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka diastolic (bagian
bawah) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan
darah baik yang berupa cuff air raksa (Sphygomanometer) ataupun alat digital
lainnya ( Irwan,2016)
2. Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia menurut Triyanto (2014)
adalah terjadinya perubahan-perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah
penderita hipertensi
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
1) Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
2) Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
3) Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
4) Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
adalah :
- Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
- Kegemukan atau makan berlebihan
- Stress
- Merokok
- Minum alcohol
- Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah penyakit-penyakit seperti
Ginjal, Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut, Tumor,
Vascular, Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli
kolestrol, Vaskulitis, Kelainan endokrin, DM, Hipertiroidisme,
Hipotiroidisme, Saraf, Stroke, Ensepalitis. Selain itu dapat juga diakibatkan
karena Obat– obatan Kontrasepsi oral Kortikosteroid.
3. Klasifikasi
a. Hipertensi primer atau esensial adalah tekanan darah yang tidak
disebabkan oleh kondisi lain atau penyakit. Hipertensi Primer dapat terjadi
akibat berbagai faktor, aktivitas hormon yang mengatur volume dan
tekanan darah. Hal ini juga seperti dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
seperti setres, dan kurang olahraga.(Jitowiyono, 2018): 206)
b. Hipertensi Sekuder Adalah tekanan darah akibat kondisi lain atau
disebabkan oleh suatu penyakit. Hipertensi sekunder memiliki penyebab
spesifik dan bisa menjadi komplikasi dari masalah lain. Seperti penyakit
ginjal, pheochroomocytoma, kehamilan, hiperparatiroidisme, obesitas.
Dan hipertensi sekunder juga mudah dikendalikan dengan menggunakan
obat-obatan. (Jitowiyono 2018:206)
Klasifikasi hipertensi berdasarkan hasil ukur tekanan darah menurut Joint
National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High Bloods
Preassure (JNC) ke-VIII dalam Smeltzer & Bare (2010) yaitu <130 mmHg
untuk tekanan darah systole dan <85 mmHg untuk tekanan darah diastole.
WHO (World Health Organization) dan ISH (International Society of
Hypertension) mengelompokan hipertensi sebagai berikut:
Tabel 1.1. Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO – ISH
Kategori Tekanan Tekanan darah
darah diastol (mmHg)
sistol (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Normal-tinggi 130-139 85-89
Grade 1 (hipertensi ringan) 140-149 90-99
Sub group (perbatasan) 150-159 90-94
Grade 2 (hipertensi sedang) 160-179 100-109
Grade 3 (hipertensi berat) >180 >110
Hipertensi sistolik terisolasi ≥140 <90
Sub-group (perbatasan) 140-149 <90
Sumber: (Suparto, 2010)
4. Gejala
Gejala-gejala hipertensi, yaitu: sakit kepala, mimisan, jantung
berdebar-debar, sering buang air kecil di malam hari, sulit bernafas, mudah
lelah, wajah memerah, telinga berdenging, vertigo, pandangan kabur. Pada
orang yang mempunyai riwayat hipertensi kontrol tekanan darah melalui
barorefleks tidak adekuat ataupun kecenderungan yang berlebihan akan terjadi
vasokonstriksi perifer yang akan menyebabkan terjadinya hipertensi temporer
(Kaplan N.M, 2010).
5. Patofisiologi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang dalam jangka
panjang menyebabkan kerusakan organ dan mengakibatkan peningkatan
morbiditas dan mortalitas. Tekanan darah adalah susunan dari curah jantung
resistensi vaskuler sistemik. Dengan demikian, klien dengan hipertensi arteri
mungkin mengalami peningkatan curah jantung peningkatan resistensi
vaskuler sistemik.pada kelompok usia muda curah jantung sering meningkat
dan pada pasien yang dewasa hipertensi meningkat dengan resistensi vaskular
sistemik.(Jitowiyono, 2018) : 207)
Peningkatan cairan dan peningkatan resistensi periferal merupakan dua
dasar mekanisme penyebab Hipertensi. Banyak yang menduga bahwa
hipertensi memberatkan plaque atau plak arterosklerosis. Beberapa pihak lain
menemukan bahwa plaque atau plak arterosklerosis berisi arteri Menyebabkan
tekanan darah meningkat. Studi Empiris menyatakan bahwa hubungan antara
tingginya sodium pada individu yang berdampak pada tingginya tekanan
darah. Namun sebaliknya turunnya tekanan darah di ikuti dengan pengurangan
Sodium (garam) dalam diet. (Majid, 2018) : 126)
6. Patway
Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma. (2015). Nanda nic-noc aplikasi jilid 1.
Jakarta: Mediaction
Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans
Info Media
Brunner & Suddarth. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12
volume 1. Jakarta : EGC
Kaplan, N.M. 2010. Clinical Hypertension. 11th ed. Lippincott: Williams &
Wilkins.
HIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
202114013
2022
A. Karakteristik Demografi
Agama : Kristen
Alamat : Pucangsawit
Nama : Tn. S
Alamat : Semarang
No.Telepon :-
Keterangan:
: laki-laki : pasien
1. Aktivitas Rekreasi
2. Riwayat keluarga
a. Saudara kandung :
Tn. T Meninggal
Tn. A Meninggal
Tn. K Meninggal
Ny. B (pasien)
Tn. S Meninggal
Penyebab kematian :-
1. Nutrisi
3. Eliminasi
a. BAK
Konsistensi : Lembek
4. Personal hyegene
a. Mandi
b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : Ny. B mengatakan gosok gigi sehari
2 kali.
c. Cuci rambut
Penggunaan shampo: ya
a. Merokok : Tidak
3. Pergi berkebun -
c. Faktor pencetus:
f. Upaya mengatasi
a. Keadaan umum
d. BMI : 24,4
e. Personal hyiene: Ny. B tampak bersih tetapi sedikit bau karena sudah
sepuh
i. Mulut, gigi, dan bibir : Mukosa bibir lembab, gigi ada (lepas 3 biji),
tidak ada sariawan, tidak memakai gigi palsu
j. Dada
k. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada pembesaran perut, tidak ada
jejas
2. Fungsi Kognitif
Skore
No Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
3. Status fungsional
Mengenakannya
3 Memakan mekanan yang telah 1
Disiapkan
mencukur kumis)
daerah kemaluan)
(tinja)
daerah kemaluan)
Ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri 1
umum berpergian
Dari pengkajian psikologis didapatkan hasil nilai atau jumlah item yang
terganggu 5 artinya Normal.
anda ?
ungkapkan ?
anda ?
27 Menikmati tidur 1
APGAR LANSIA
1 A : Adaptasi √
sesuatu menyusahkan
saya
2 P : Partnership √
3 G : Growth √
Saya puas bahwa
keluarga (teman-
teman) saya
menerima &
mendukungkeinginan
saya untuk
melakukan aktivitas
atau arah baru
4 A : Afek √
Mencintai
5 R : Resolve √
mengekspresikan afek
dan berespon
JUMLAH 5
Lantai rumah Ny. B dari semen dan tanah serta bertembok bata. Lantai
tampak bersih dan hanya kurang rapi.
2. Penerangan
3. Sirkulasi udara
Air kotor bekas cucian atau mandi dibuang melalui pipa yang mengalir ke
lubang belakang rumah Ny. B
7. Pembuangan sampah
10. Privasi
E. Analisa data
2. Memberikan Kesehatan
2 pendidikan kesehatan
tentang hipertensi O : Ny. B tampak
memperhatikan
202114013
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
Masalah : Hipertensi
Pokok Pembahasan : Hipertensi
Sasaran : Ny. B
Jam : 11.00 - Selesai
Waktu : 20 Menit
Tanggal : 27 April 2022
Tempat : Rumah lansia binaan di Pucangsawit
Pemateri : Annisa Putri Damayanti
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah kondisi peningkatan persisten tekanan darah
pada pembuluh darah vascular, tekanan yang semakin tinggi pada
pembuluh darah menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras
untuk memompa darah.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO (2015)
menyatakan 1,3 Milyar orng di Dunia menderita Hipertensi data
itu mengartikan 1 dari 3 orang di Dunia terdiagnosis menderita
Hipertensi. Di Indonesia hasil Riskesdas tahun 2018 Hipertensi
mengalami kenaikan jika di bandingkan hasil riskesdas 2013 dari
25,8% menjadi 34,1%.
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan pasien dan
keluarga pasien mampu memahami dan mengerti tentang Hipertensi.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Hipertensi,
diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian
2. Menyebutkan penyebab
3. Menyebutkan tanda dan gejala
4. Menyebutkan upaya pencegahan
5. Menjelaskan kenapa hipertensi harus di cegah
D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
G. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 3 1. Mengucapkan salam 1. Menjawa Kata-kata/
menit 2. Memperkenalkan diri b salam kalimat
3. Menyampaikan 2. Mendengarka
tentang tujuan pokok n dan
materi menyimak
4. Meyampakaikan 3. Bertanya
pokok pembahasan mengenai
5. Kontrak waktu perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang
jelas
2. Pelaksanaan 12 Penyampaian Materi 1. Mendengarka Leaflet
menit 1. Menjelaskan n dan
pengertian menyimak
2. Menjelaskan 2. Bertanya
penyebab mengenai hal-
3. Menjelaskan tanda hal yang belum
dan gejala jelas dan
4. Menjelaskan faktor dimengerti
resiko
5. Menjelaskan upaya
pencegahan
H. Evaluasi
Diharapkan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian Hipertensi
2. Menyebutkan penyebab Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
4. Menyebutkan cara pencegahan /Pengobatan Hipertensi
5. Menjelaskan Kenapa hipertensi harus di cegah
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan
darah, makin besar resikonya. (Amin & Hardhi 2015)
B. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
D. Faktor resiko
1. Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:
a. Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun
wanita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause.
Harrison, Wilson dan Kasper mengatakan bahwa wanita yang belum
mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan
dalam meningkatkan kadarHigh Density Lipoprotein (HDL). Kadar
kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah
terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen dianggap
sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada usia premenopause. Dari
hasil penelitian didapatkan hasil lebih dari setengah penderita hipertensi
berjenis kelamin wanita sekitar 56,5%. Hipertensi lebih banyak terjadi
pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda. Tetapi lebih banyak
menyerang wanita setelah umur 55 tahun, sekitar 60% penderita hipertensi
adalah wanita.Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah
menopause (Aisyah, 2009).
b. Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi
orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari
orang yang berusia lebih muda. Peningkatan kasus hipertensi akan
berkembang pada umur lima puluhan dan enam puluhan. Dengan
bertambahnya umur, dapat meningkatkan risiko hipertensi (Suzanne &
Brenda, 2001).
c. Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan
keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan
dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara
potasium terhadap sodium. Individu dengan orang tua dengan hipertensi
mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari
pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat
hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80% kasus hipertensi esensial dengan
riwayat hipertensi dalam keluarga (Aisyah, 2009).
2. Faktor Resiko Yang Dapat Dikontrol:
a. Obesitas
Pada usia pertengahan (+50 tahun) dan dewasa lanjut asupan kalori
sehingga mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena kurangnya
aktivitas. Itu sebabnya berat badan meningkat.Obesitas dapat memperburuk
kondisi lansia.Kelompok lansia karena dapat memicu timbulnya berbagai
penyakit seperti artritis, jantung dan pembuluh darah, hipertensi. (Aisyah,
2009)
b. Kebiasaan Merokok
Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah.Perokok berat dapat
dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko
terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis.Merokok
menyebabkan hipertensi karena nikotin yg terkandung di dalam rokok
memiliki kecenderungan untuk menyempitkan pembuluh darah dan arteri
yang dapat menyebabkan plak.Plak menyempitkan pembuluh
darah.Nikotin juga memiliki kemampuan untuk merangsang produksi
hormon epinefrin juga dikenal sebagai adrenalin yang menyebabkan
pembuluh darah mengerut (Aisyah, 2009).
c. Mengkonsumsi garam berlebih
Dalam diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hipertensi) kita di
wajibkan untuk membatasi asupan natrium ( garam) hanya 2/3 sendok teh
atau setara dengan 1500 mg natrium
d. Stres
Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf
simpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara
intermiten (tidak menentu).Stres yang berkepanjangan dapat
mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Hal ini dapat dihubungkan
dengan pengaruh stres yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di
kota. Menurut Aisyah (2009) mengatakan stresakan meningkatkan
resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan
menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Adapun stres ini dapat berhubungan
dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal.
e. Penyakit jasmani
Penyakit jasmani merupakan penyakit yang dapat menyebabkan
meningkatkan hipertensi yaitu asam urat, arterosklerosis, hiperkolesterol
dan hiperuresemi. Asam urat dapat menyebabkan peningkatan hipertensi
karena asam urat akan menyumbat aliran darah ke jantung sehingga
jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa jantung. Dengan
demikian tekanan darah akan meningkat (Suzanne & Brenda, 2001).
E. Upaya Pencegahan
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. Hindari Kegemukan
3. Hindari rokok dan alkohol.
4. Hindari stress
5. Olah raga teratur / Aktifitas fisik
6. Batasi pemakaian garam
7. Istirahat cukup
F. Diet Hipertensi.
1. Pengertian.
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang bertujuan untuk
membatu menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan darah
menuju normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan
factor resiko hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol
dan Asam Urat dalam darah.
2. Tujuan.
Membantu Menghilangkan Nutrisi garam / mengurangi air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan tekaan darah pada hipertensi.
1. Pisang
2. Sayuran Hijau kecuali daun singkong , daun melinjo dan bijinya
3. Buah- buahan kecuali buah durian
4. Yogurt dan olahan susu lainnya yang rendah lemak
5. Susu Skim
6. Oatmeal
7. Ikan