OLEH:
NOER AFIFAH AZIZUROCHMAH
201501163
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI
KABUPATEN MOJOKERTO
2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
Telah disahkan dan disetujui laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan Gerontik
di bawah ini :
NIM : 201501163
Pada Tanggal :
Mahasiswa,
Mengetahui
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
2
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian Lansia
Penuaan (proses terjadinya tua) adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahanterhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita. Seiring dengan proses menua tersebut, tubuh akan mengalami berbagai
masalah kesehatan atau yang biasa disebut sebagai penyakit degeneratif. Usia lanjut
dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia (Keliat, 1999).
Penuaan merupakan proses normal perubahan yang berhubungan dengan waktu,
sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Usia tua adalah fase akhir dari
rentang kehidupan (Fatimah, 2010).
Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan
yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade (Notoadmojo, 2010 )
Menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesehatan
dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
tahun.
Nutrisi : Makanan
Status Kesehatan
Pengalaman Hidup
Lingkungan Stres
3. Batasan Lansia
Menurut World Health Organization (WHO) ada beberapa batasan umur Lansia, yaitu:
a. Usia pertengahan (middle age) : 45 59 tahun
4. Klasifikasi Lansia
Klasifikasi lansia ini adalah lima klasifikasi pada lansia
a. Pralansia (Prasenilis)
Seseorang yang berusia antara 45 - 59 tahun
b. Lansia
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
c. Lansia resiko tinggi
Seseorang yang beresiko 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
dengan masalah kesehatan (Depkes RI, 2003) dalam bukunya Rosidawati, 2008).
d. Lansia potensial
Menghasilkan barang/jasa (Depkes RI,2003) dalam bukunya Rosidawati, 2008). Lansia
yang mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat
e. Lansia tidak potensial
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan
orang lain (Depkes RI, dalam bukunya Rosidawati, 2008.
5. Karakteristik Lansia
Menurut Anna Keliat (1999), lansia memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) UU No. 13 tentang Kesehatan).
b. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan
biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif.
4
6. Perubahan-perubahan yang Terjadi pada Lansia
Perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubbahan fisik, sosial, dan psikologis.
a. Perubahan fisik
Yang termasuk perubahan fisik, antara lain perubahan sel, kardiovaskuler, respirasi,
persarapan, muskuloskeletal, gastrointestinal, genitourinaria, vesika urinaria, vagina,
pendengaran, penglihatan, endokrin, kulit, belajar dan memori, inteligensi, personality dan
adjustment (pengaturan), dan pencapaian (Achievement).
b. Perubahan sosial
Yang termasuk perubahan sosial, antara lain perubahan peran, keluarga (emptiness), teman,
Abuse , masalah hukum, pensiun, ekonomi, rekreasi, keamanan, transportasi, politik,
pendidikan, agama, panti jompo.
c. Perubahan psikologi
b. Lansia dengan masalah kesehatan pada sistem kardiovaskuler, antara lain : Hipertensi,
Penyakit Jantung Koroner, Cardiac Heart Failure.
c. Lansia dengan masalah kesehatan pada sistem neurologi, seperti Cerebro Vaskuler
Accident.
d. Lansia dengan masalah kesehatan pada sistem musculoskeletal, antara lain : Faktur,
Osteoarthritis, Rheumatoid Arthritis, Gout Artritis, Osteporosis.
f. Lansia dengan masalah kesehatan pada sistem sensori, antara lain : Katarak, Glaukoma,
Presbikusis.
5
8. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit
saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
9. Etiologi
Bedasarkan penyebabkan dibagi menjadi 2:
1. Hipertensi primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Faktor yang
mempengaruhinya yaitu : genetik, lingkungan, hiperaktifitassaraf sistem renin. Faktor
yang meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alkohol dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : pengunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom chusing dan
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Penyebab hipertensi dengan orang lanjut usia adalah terjadinya perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun.
2. Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
3. Ketidakmampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah.
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
10. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla
spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis
ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan
merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor
6
seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap
rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang
menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya,
yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Renin
merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II,
suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi.
Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan
fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan
darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya
elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang
pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.
Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi
volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan
curang jantung dan peningkatan tahanan perifer.
b. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu:
1) Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda,
berenang dan lain-lain.
8
2) Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 %
dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan.
3) Lamanya latihan berkisar antara 20 25 menit berada dalam zona latihan
4) Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu
c. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
1) Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada
subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek
dianggap tidak normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi gangguan
somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti
kecemasan dan ketegangan.
2) Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk
mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk
dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks
3) Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan
pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat
mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
2. Terapi dengan Obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi
juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup
penderita.
Pengobatannya meliputi :
1. Step 1: Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE
inhibitor
2. Step 2: Alternatif yang bisa diberikan :
9
Dosis obat pertama dinaikkan Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama
Ditambah obat ke 2 jenis lain, dapat berupa diuretika , beta blocker, Ca antagonis,
Alpa blocker, clonidin, reserphin, vasodilator.
3. Step 3: Alternatif yang bisa ditempuh Obat ke-2 diganti Ditambah obat
ke-3 jenis lain
4. Step 4 : Alternatif pemberian obatnya Ditambah obat ke-3 dan ke-4
Re-evaluasi dan konsultasi Follow Up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi
yang baik antara pasien dan petugas kesehatan ( perawat, dokter ) dengan cara
pemberian pendidikan kesehatan.
13. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
- Hb/Ht
- BUN/Kreatinin
- Glukosa
- Urinalisa
2. CT scan
Mengkaji adanya tumor serebal
3. EKG
Dapat menunjukaan pola regangan, dimana luas, peningiaan gelombang pada salah
satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
4. IUP
Mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti batu ginjal.
5. Foto Dada
Menunjukaan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran jantung.
10
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Ny. A
Jenis kelamin :
( ) Laki-laki () Perempuan
Umur :
Status :
Agama :
Suku :
Tingkat pendidikan ;
() Tidak tamat SD(2) Tamat SD (3) SMP (4) SMU (5) PT (6) Buta
huruf
Sumber pendapatan :
11
(1) Ada, jelaskan .
()Ada, Anaknya
(2) Tidak.
12
Kejadian penyakit 3 bulan terakhir :
(4) Lordosis
1. Kepala :
Kebersihan : Bersih
Kerontokan rambut : ya
Keluhan : ya
Konjungtiva : Anemis
Sklera : tidak
Strabismus : tidak
Penglihatan : Kabur
Peradangan : tidak
Keluhan : ya
3. Hidung
Bentuk : simetris
Peradangan : tidak
Penciuman : tidak
Kebersihan : Tidak
Mukosa : Kering
Peradangan/stomatitis : Tidak
Kesulitan mengunyah : Ya
14
Kesulitan menelan : Tidak
5. Telinga
Kebersihan : Bersih
Pendengaran : Ya
6. Leher
JVD : tidak
7. Dada
Retraksi : Tidak
Wheezing : Tidak
Ronchi : Tidak
8. Abdomen
Bentuk : Distend
15
Nyeri tekan : Tidak
Kembung : tidak
Supel : ya/tidak
Massa : tidak
9. Genetalia
Kebersihan : tidak
Haemoroid : tidak
Hernia : tidak
10. Ekstremitas
Kekuatan otot
1 : lumpuh
2 : ada kontraksi
Deformitas : Tidak
16
Tremor : ya
Refleks
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee - -
Achiles - -
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11. Integumen
Kebersihan : Baik
Kelembaban : Kering
(2) Terpaksa
(1) 1 kali/bulan
17
(2) 2 kali/bulan
(1) Selalu
(2) Sering
(3) Jarang
18
APGAR KELUARGA
Tdk
No Fungsi URAIAN Selalu Kadang
Pernah
19
teman2 saya dan saya
menyediakan waktu
bersama2.
INTERPRETASI HASIL :
Fungsional : Skor 4 10
Stabilitas emosi
() Labil
(2) Stabil
(3) Iritabel
(4) Datar
1. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
20
Lanjutkan pertanyaan tahap 2 jika jawaban ya 1
atau lebih
Pertanyaan tahap 2
() Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
Gangguan emosional
Ya () Tidak
2 Apakah anda sudah menghentikan banyak kegiatan dan hal-hal yang menarik minat anda
Ya () Tidak
21
Ya () Tidak
Ya Tidak ()
Ya () Tidak
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ?
Ya () Tidak
Ya () Tidak
Ya () Tidak
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah dari pada keluar danmengerjakan sesuatu
yang baru ?
Ya () Tidak
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda dibanding
kebanyakan orang
Ya Tidak()
Ya Tidak ()
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ?
Ya () Tidak
Ya () Tidak
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari pada anda ?
Ya () Tidak
1. Kesediaan
2. Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
2. Pesimisme
1. Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan ()
23
3. Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
4. Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
3. Rasa kegagalan
3. Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan ()
4. Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami atau istri)
4. Ketidakpuasan
5. Rasa bersalah
2. Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik ()
24
4. Saya benci diri saya sendiri
3. Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
4. saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli pada mereka
semuanya
9. Keragu-raguan
1. Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumya ()
25
3. Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam penampilan saya
dan ini membuat saya tidak menarik
3. Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan untuk melakukan sesuatu
12. Keletihan
13. Anoreksia
4 7: Depresi ringan
8 15 : Depresi sedang
26
16 ke atas : depresi berat
Interpretasi :
27
Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
Tahun : 2017
Musim : Hujan
Tanggal : 23
Hari : Kamis
Bulan :-
Negara : Indonesia
Kabupaten/kota : Mojokerto
Panti :-
Wisma :-
1. kursi
2. meja
3. kertas
28
dan kemudian kurangi 7 sampai 5 tingkat.
kalkulasi
Jawaban :
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65
1.
Klien menjawab :
29
taruh dilantai.
1.
2.
3.
Total nilai 30 18
Interpretasi hasil :
30
V. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
Kebiasaan merokok
() Tidak merokok
Frekwensi makan
() 3 kali sehari
() 1 porsi dihabis
(3) Lain-lain
Makanan tambahan
() Dihabiskan
31
Pola pemenuhan cairan
Frekwensi minum
Jenis Minuman
(1) Insomnia () sering terbangun (3) Sulit mengawali (4) tidak ada gangguan
32
Frekwensi BAB
() 1 kali sehari
(2) Lainnya, .
Konsisitensi
Gangguan BAB
(2) Konstipasi
(3) Diare
Pola BAK
Frekwensi BAK
() 4 6 kali sehari
Warna urine
() Kuning jernih
Gangguan BAK
33
(1) Inkontinensia urine
() Tidak ada
Pola aktifitas
(2) Berkebun
Mandi
() 2 kali sehari
Memakai sabun
() ya (3) tidak
Sikat gigi
34
Menggunakan pasta gigi
() ya () tidak
Indeks Barthel
NILAI
NO AKTIVITAS
BANTUAN MANDIRI
1. Makan 5 10
4. Aktivitas toilet 5 10
5. Mandi 0 5
35
8. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu 5 10
9. Mengontrol defekasi 5 10
JUMLAH 100
Penilaian :
62 90 : Ketergantungan sedang
91 99 :Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
36
Indeks KATZ :
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet,
berpindah dan mandi.()
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang
lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong tubuhnya
ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursiterlebih dahulu, tidak stabil
pada saat berdiri pertama kali.
37
Menjatuhkan diri di kursi, tidak duduk di tengah kursi
Mata Tertutup
Perputaran leher
Membungkuk
38
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu tinggi ( > 2 inchi ).
Panjangnya langkah yang tidak sama (sisi yang patologis biasanya memiliki
langkah yang lebih panjang : masalah dapat terdapat pada pinggul, lutut, pergelangan
kaki atau otot sekitarnya).
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari belakang
klien)
Berbalik
PEMUKIMAN
Bentuk bangunan :
Jenis bangunan :
39
Atap rumah
Dinding
Lantai
Ventilasi
Pencahayaan
() Baik (2) kurang Jelaskan, Karena terdapat genting kacadan lampu yang
memadai
SANITASI
Kebersihan lingkungan
(1) PDAM () Sumur (3) Mata air (4) sungai (5) lainnya,
.
40
Penyediaan air minum
() air rebus sendiri (2) Beli (aqua) (3) air biasa tanpa rebus
Pengelolaan jamban
Jenis jamban :
(1) Leher angsa (2) cemplung terbuka () Cemplung tertutup (4) Lainnya
Petugas sampah
(1) ditimbun () dibakar (3) daur ulang (4) dibuang sembarang tempat
Polusi udara
(1) Pabrik (2) Rumah tangga (3) industri () Lainnya, Asap kendaraan
(1) tidak () ya, (*) dengan racun () dengan alat (*) lainnya,
.
FASILITAS
Peternakan
41
Perikanan
Taman
Ruang pertemuan
Sarana hiburan
Sarana ibadah
Keamanan
Transportasi
42
(1) Mobil () sepeda motor (3) lainnya, Jumlah : 1
Komunikasi
Sarana komunikasi
Analisa Data
43
Peningkatan tekanan
vaskular serebral
Nyeri Akut
DS :
Pasien mengatakan mual Faktor Biologis Ketidakseimbangan Nutrisi
dan muntah. Kurang dari kebutuhan
Tubuh
DO :
Mukosa tampak kering
DS : Risiko Penurunan Curah
Pasien mengatakan batuk Perubahan Volume Jantung
DO: sekuncup
TD : 150/90 mmHg
N : 84 kali permenit Kemampuan aorta & arteri
berkurang
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d Peningkatan tekanan vaskular serebral ditandai dengan Pasien
mengatakan nyeri pada leher dan pusing. P : Saat berjalan Q : Seperti tertekan R :
Leher S : 6 T : Bertahap, TD : 150/90 mmHg, N : 84 kali/menit
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor biologis ditandai
dengan pasien mengatakan mual dan muntah, mukosa bibir kering.
3. Risiko penurunab curah jantung b/d Perubahan Volume sekuncup
C. INTERVENSI
44
Tujuan & Kriteria
No. Dx Dx. Keperawatan Intervensi (NIC)
Hasil (NOC)
1. Nyeri akut b/d Tujuan :
Peningkatan Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian
tekanan vaskular tindakan asuhan nyeri komprehensif
serebral keperawatan selama meliputi lokasi,
224 jam diharapkan karakteristik,frekuensi,
nyeri teratasi. kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri dan
Kriteria Hasil : factor pencetus.
Kontrol Nyeri 2. Berikan informasi
Level nyeri mengenai nyeri, seperti
45
keperawatan selama modifikasi diet bagi
224 jam diharapkan kesehatan, penurunan
kebutuhan nutrisi berat badan,
terpenuhi. pembatasan garam,
Kriteria Hasil : pengurangan
Status Nutrisi kolesterol, pembatasan
Status Nutrisi : cairan dan seterusnya.
Asupan Nutrisi 3. Timbang berat badan
pasien
4. Monitor turgor kulit
5. Monitor adanya warna
pucat , kemerahan dan
jaringan konjungtiva
yang kering
3. Risiko penurunan Tujuan : 1. Monitor TTV
curah jantung b/d Setelah dilakukan 2. Pengurangan
Perubahan Volume tindakan asuhan kecemasan
sekuncup keperawatan selama 3. Posisikan pasien untuk
224 jam diharapkan memaksimalkan
menurunkan resiko ventilasi
penurunan curah 4. Monitor warna kulit,
jantung. suhu, dan kelembaban.
Kriteria Hasil :
46
80 -100x/menit
47
DAFTAR PUSTAKA
48
49