OLEH:
NAMA: SITI MUNAWAROH
NIM : P17230183039
Laporan asuhan keperawatan usia lanjut dengan masalah hipertensi ini telah disetujui
pembimbing pada:
Hari : ...........................................................................................
Tanggal : ..........................................................................................
Judul : ..........................................................................................
Yang Melaporkan
Mahasiswa,
Siti Munawaroh
NIM: P17230183039
Dosen Pembimbing,
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN USIA LANJUT DENGAN MASALAH HIPERTENSI
I. KONSEP LANSIA
A. Definisi Lansia
Lansia atau menua (menjadi tua) merupakan proses menghilangnya secara perlahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan kerusakan yang
menyebabkan penyakit degeneratif misalnya, hipertensi, arterioklerosis, diabetes melitus
dan kanker (Nurrahmani, 2012). Proses menua (aging) adalah suatu proses alami yang
disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologi maupun sosial yang saling berinteraksi
satu sama lain (Sudaryanto, 2008).
C. Klasifikasi Lansia
(Depkes RI, 2003 dalam Mulyani,2019) mengklasifikasi lansia dalam kategori sebagai
berikut :
1) Pralansia (prasenilis), seseorang yang berada pada usia antara 45-59 tahun.
2) Lansia, seseorang yang berusia 60 tahun lebih.
3) Lansia yang beresiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih atau
seseorang lansia yang berusia 60 tahun atau lebih yang memiliki masalah kesehatan.
4) Lansia potensial, lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau melakukan
kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa.
5) Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya atau tidak bisa mencari nafkah
sehingga dalam kehidupannya bergantung pada orang lain.
B. Etiologi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan (Nanda, 2015) :
1. Hipertensi Primer
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Faktor
yang mempengaruhinya yaitu : genetik, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis
system renin. Angiostensin dan peningkatan Na + Ca intraseluler. Faktor-faktor yang
meningkatan resiko : obesitas, merokok, alcohol, dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan /
atau tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg
dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada :
1. Elatistisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setia tahun sesudah berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya aktivitas
peembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
C. Klasifikasi
Berdasarkan etiologinya hipertensi diklasifikasikan menjadi:
1. Hipertensi primer/esensial (insidens 80-95%) hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya
2. Hipertensi sekunder : akibat suatu penyakit atau kelainan yang mendasari, seperti
stenosis arteri renalis, penyakit parenkim ginjal, feokromositoma,
hiperaldoteronisme, dan sebagainya (Tanto, 2014).
D. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor,
pada medulla di otak. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglion simpatis. Pada titik ini,
neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf paska
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriktor. Individu
dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan
jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh drah
sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla adrenal mengeksresi epinefrin yang
menyebabkan vasokontriksi. Vasokontriksi mengakibatkan penurunan aliran darah ke
ginjal, Perubahan struktural dan fungsional pada system pembuluh darah perifer
mengakibatkan perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia. perubahan tersebut
meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi
otot polos pembuluh darah, yang pada menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
pembuluh darah. Sehingga mengakibatkan berkurangnya kemampuan aorta dan arteri
besar dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung penurunan curah
(Brunner & Suddarth,2005).
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Penunjang
1) Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas)
dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
2) BUN/ kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/ fungsi ginjal.
3) Glucosa : hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh
pengeluaran kadar ketokolamin.
4) Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal da nada DM.
5) Kolestrol total serum.
6) Kolestrol LDH dan HDL serum.
7) Trigliserida serum (puasa).
b. Ct scan : mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.
c. EKG : dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah
salah satu tanda penyakit jantung hiprtensi.
d. IUP : mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti : batu ginjal, perbaikan ginjal
(Nugraha, A, 2016).
G. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Non Farmakologi (Keperawatan)
1) Pengaturan diet
Beberapa diet yang dianjurkan :
a) Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada klien
hipertensi. dengan pengurangan konsumsi garam dapat mengurangi sistem
reninangiotensin sehingga dapat berpotensi sebagai anti hipertensi jumlah intake
sodium yang dianjurkan 50-100 mmol atau setara dengan 3-6 gram per hari.
b) Diet tinggi potassium, dapat menurunkan tekanan darah tapi mekanisme nya belum
jelas. Pemberian potassium secara intravena dapat menyebabkan vasodilatasi, yang
dipercaya di mediasi oleh nitric oxide pada dinding vascular.
c) Diet kaya buah dan sayur.
d) Diet rendah kolestrol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.
Diet DASH (Dietary Approaches to stop Hypertension) menurut Priscilla Lemone, 2015
sebagai berikut:
a. Gandum : tujuh sampai delapan sajian per hari.
b. Sayuran : empat sampai lima sajian per hari.
c. Buah : empat sampai lima sajian per hari.
d. Produk susu tanpa lemak/ rendah lemak : dua sampai tiga kali sajian per hari.
e. Daging, unggas, dan ikan : dua atau kurang 3 ons sajian per hari.
f. Kacang, biji-bijian, dan kacang kering : empat sampai lima per minggu.
g. Lemak dan minyak : dua sampai tiga sajian per hari.
C. Intervensi Keperawatan
2. AKTIVITAS LATIHAN
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandi Skor
Bantuan ri Yang
Didapat
1 Makan 5 10 10
2 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, atau 5-10 15 12
sebaliknya
3 Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok 0 5 5
gigi)
4 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka 5 10 10
tubuh, menyiram)
5 Mandi 0 5 5
6 Berjalan di permukaan datar (jika tidak bisa, dengan 0 5 5
kursi roda )
7 Naik turun tangga 5 10 7
8 Mengenakan pakaian 5 10 10
9 Kontrol bowel (BAB) 5 10 10
10 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 10
Jumlah : 84
Interpretasi : Karena skore 84 klien memerlukan bantuan minimal / ringan.
Jika skore kurang dari 60 : memerlukan bantuan pada beberapa aktifitas
Jika skore > 60 - < 90 : memerlukan bantuan minimal/ ringan
Jika skore 90 : mandiri
ALAT BANTU : √ Tidak __ Kruk __ Pispot disamping tempat tidur _____ Tripot
____ Walker ____ Tongkat __ Kursi roda __ Lain- lain,
sebutkan___________________
4. ELIMINASI
Kebiasaan defekasi (BAB): √ kali/hari 7 kali/minggu Tgl Defekasi terakhir 9 Februari
2021
Pola BAB saat ini : √ dalam batas normal (DBN) ____ Konstipasi ___Diare
___Inkontinensia ___Nyeri ___Keluar darah Warna faeces : _______________
Colostomy : √ tidak ___Ya Dapat merawat sendiri Colostomy : ___Ya ___Tidak
Kebiasaan BAK: 10 kali/hari Jumlah +- 1500 cc/hari √ Malam sering berkemih
___Kesukaran menahan/beser ___Nyeri/disuri ___Menetes/oliguri ___Anuri
Warna Urin: Kuning jernih Alat Bantu: ___Folley kateter ____kondom kateter
_____ngompol
5. TIDUR-ISTIRAHAT
Kebiasaan tidur: 5 jam/malam hari 1 jam /tidur siang Nyenyak tidur Ya √ tidak
Masalah tidur Tidak ada √ Ya √ terbangun malam hari ____Sulit tidur/ Insomnia
___Mimpi buruk ___ Nyeri/tdk nyaman ____Gangg. Psikologis, sebutkan
______________________________________________________________________________
6. KOGNITIF-PERSEPTUAL
Keadaan mental: √_ stabil ___Afasia ___Sukar bercerita ___Disorientasi ___Kacau
mental ___Menyerang/agresif ___Tidak ada respons
Pengkajian emosional : _____ ada masalah emosional √_ tidak ada masalah (Lihat
Lampiran Form 2) Berbicara: √_ Normal ___Bicara tidak jelas ___Berbicara
inkoheren
___Tdk dapat berkomunikasi verbal, Bahasa yang dikuasai: ___Indonesia Lain-lain :
_______________
Kemampuan memahami: √_ Ya ___Tidak
Pengkajian fungsi intelektual dengan menggunakan SPMSQ:
√_ Fungsi intelekrual utuh ______Kerusakan intelektual ringan ______Kerusakan
intelektual sedang ______kerusakan intelektual berat (Lihat Lampiran Form 3)
Pengkajian kemampuan kognitif dengan menggunakan MMSE : √_ tidak ada gangguan kognitif
______gangguan kognitif sedang _______ gangguan kognitif berat (Lihat Lampiran Form 4 )
Kecemasan: √_ Ringan ___Sedang ____Berat (Lihat Lampiran Form 5 )
___Panik Ketakutan : √_ Tidak ____Ya ______________________________
Pengkajian Depresi dengan Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage : √_ Tidak
ada depresi _____Ada depresi (Lihat Lampiran Form 6 )
Pendengaran: √_DBN ___Terganggu (__Ka __Ki) ___Tuli (___Ka ___Ki)
___Alat Bantu dengar ___Tinitus
Penglihatan: √_ DBN ___Kacamata ___Lensa kontak ___Mata kabur ___Kanan___Kiri
__Buta ___Kanan ___Kiri Vergito: ___Ya ___Tidak
Nyeri: √_ Tidak ___Ya ___Akut ____Kronis Lokasi Nyeri ___________________
Nyeri berkurang dengan cara :________________________________ _____ Tdk Dapat
8. SEXSUALITAS/ REPRODUKSI
Periode Menstruasi Terakhir (PMT)_______________Masalah Menstruasi/Hormonal:
___Tidak ___Ya ________________________Pap Smear Terakhir:_________________
Pemeriksaan Payudara/Testis sendiri ___Ya ___Tidak Gangguan seksual _________
_________________ Penyebab : _______________________________________________
9. PERAN-HUBUNGAN
Peran saat ini yang dijalankan : Istri
Penampilan peran sehubungan dengan sakit : _√__ Tidak ada masalah ___Ada masalah,
sebutkan :____________________________________________________________________
Sistem pendukung: _√__ Pasangan(Istri/Suami) ____Saudara/famili ____Orang tua/wali
____ teman dekat ____ tetangga
Interaksi dengan orang lain : √ Baik ___ Ada masalah ___________________________
Menutup diri : √ Tidak ____ Ya ___________________________________________
Mengisolasi diri/diisolasi orang lain : √ Tidak ____ Ya ________________________
Pengkajian fungsi sosial dengan Apgar Keluarga Dengan Lansia : √ Fungsi baik ____
Disfungsi berat _____ Disfungsi sedang (Lihat Lampiran Form 7)
10. NILAI-KEYAKINAN
Agama yang dianut: Islam Pantangan agama: √ Tidak ___Ya(sebutkan)__
Meminta dikunjungi Rohaniawan: ___Ya √ Tidak
Nilai/keyakinan terhadap penyakit yang diderita: Yakin bahwa klien cepat sembuh
Distres Spiritual : √ Tidak _____ Ya,
sebutkan______________________________________
Auskultasi:
Lobus Ka. Atas √ DBN Suara abnormal _______________________________
Lobus Ki. Atas √ DBN Suara abnormal ________________________________
Lobus Ka. Bawah √ DBN Suara abnomal __________________________________
Lobus Ka. Bawah √ DBN Suara abnormal_________________________________
Bunyi jantung : √ DBN ____Bunyi abnormal ________________________________
Pembesaran vena jugularis : √ Tidak ___Ya Edema tungkai : ____Tidak
____Ya Sebutkan ___________________________________________________________
Nadi kaki kanan (pedalis): √ kuat ___lemah ____tak ada
Nadi kaki kiri (pedalis): √ kuat ___lemah ____tak ada
3. METABOLIK- INTEGUMEN
Kulit:
Warna: √ DBN ___Pucat ___Sianosis ___Kuning/ikterik ___Lain-
lain________________________________________________________________
Suhu kulit: √ DBN ___Hangat ___dingin Turgor ___DBN ___Buruk
Edema: √ tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)____________________________
Lesi: √ Tidak ada ___Ya (jelaskan /lokasi) _____________________________
Memar: √ Tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)_____________________________
Kemerahan: √ Tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)__________________________
Gatal-gatal: √ Tidak ___Ya (jelaskan/ lokasi _____________________________
Terpasang Selang Infus/ cateter : √ Tidak ____Ya _______________________ Mulut:
Gusi: √ DBN ____stomatitis ___perdarahan___________________________
Gigi: √ DBN ___Caries ____Berlobang
Abdomen
Bising usus: √ Ada Tidak ada Ascites √ tidak ___Ya
Nyeri tekan : √ Tidak ____Ya Jelaskan _____________________________
Kembung : √ Tidak ____Ya Tearaba massa/tumor : √ Tidak ___Ya
Regio _____________________________________________________________
4. NEURO/SENSORI
Pupil: √ Sama __Tidak sama ____ Kiri: ___Kanan: ____Ki dan Ka
Reaksi terhadap cahaya
Kiri: √ Ya ___Tidak/Sebutkan_________
Kanan: √ Ya ___Tidak sebutkan________________________________
Keseimbangan: 1) skore 22 , kesimpulan √ baik _______Kurang
2) Kecepatan berjalan : skore 22, kesimpulan : √ baik ____cukup ____ kurang
____ tidak mampu (Lihat Lampiran Form 8 )
Genggaman tangan: √ Sama Kuat ___Lemah/Paralisis ( ___Ka ___Ki)
Otot kaki: √ Sama Kuat Lemah paralysis (___Ka √ Ki)
Parastesia/kesemutan : √ Tidak ____Ya Sebutkan ___________________
Anastesia : √ Tidak _____Ya Sebutkan _________________________
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Jenis Hb GDP/GD 2 HDL/ Uric Ureum Widal Lain-2 Lain-2
Jam PP LDL/VLDL Acid
Hasil
Tgl
No Indicators score
1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan jumlah dan 1
jenis makanan yang dikonsumsi
2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 0
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 0
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman beralkohol setiap 0
harinya
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak dapat makan 0
makanan yang keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan 0
7. Lebih sering makan sendirian 0
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali atau lebih 0
setiap harinya
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan terakhir 0
10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk belanja, 0
memasak atau makan sendiri
Total score 1
American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory
Gerontological Nursing, 2001
Interpretations:
0 – 2 : Good 3 – 5 : Moderate nutritional risk 6 ≥ : High nutritional risk
Kesimpulan: baik
Lampiran Form 2
Pertanyaan tahap 2
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan = tidak
(2) Ada masalah atau banyak pikiran = tidak
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain = tidak
(4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter = tidak
(5) Cenderung mengurung diri = tidak
Gangguan emosional
Kesimpulan : klien mengalami sulit tidur saat hipertensinya kambuh
Lampiran FORM 3
Total nilai 30 27
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan : tidak ada gangguan kognitif pada klien namun untuk menghitung angka klien
kebingungan
Lampiran Form 5
Pengkajian Kecemasan (Geriatric Anxiety Scale)
Nilai Keterang
No Pertanyaan an
Tidak Perna Jaran Sering
Pernah h (1) g (2) (3)
(0)
1. Apakah Anda merasa jantung √ Saat
berdebar kencang dan kuat? kelelahan
2. Apakah nafas Anda pendek? √
3. Apakah Anda mengalami gangguan √ Saat
pencernaan? penyakit
mag
kambuh
4. Apakah Anda merasa seperti hal yang √
tidak nyata atau diluar diri Anda
sendiri?
5. Apakah Anda merasa seperti √
kehilangan kontrol?
6. Apakah Anda takut dihakimi oleh √
orang lain?
7. Apakah Anda malu/takut √
dipermalukan?
8. Apakah Anda sulit untuk tidur? √ Saat
hipertensi
kambuh
9. Apakah Anda kesulitan untuk tetap √ Merasa
tertidur /tidak nyenyak? nyeri
10. Apakah Anda mudah tersinggung? √
11. Apakah Anda mudah marah? √
12. Apakah Anda mengalami kesulitan √
berkonsentrasi?
13. Apakah Anda mudah terkejut? √ Ketika
mendeng
ar suara
yang
keras
tiba-tiba
14. Apakah Anda kurang tertarik dalam √
melakukan sesuatu yang Anda
senangi?
15. Apakah Anda merasa terpisah atau √
terisolasi dari orang lain
16. Apakah Anda merasa seperti √
pusing/bingung?
17. Apakah Anda sulit untuk duduk diam? √
18. Apakah Anda merasa terlalu √
khawatir?
19. Apakah Anda tidak bisa √
mengendalikan kecemasan Anda?
20. Apakah Anda merasa gelisah, tegang? √
21. Apakah Anda merasa lelah? √ Saat
melakuka
n
aktivitas
berat
22. Apakah Anda merasa otot-otot √ Saat
tegang? kelelahan
23. Apakah Anda mengalami sakit √ Saat
punggung, sakit leher, atau otot kram? kelelahan
24. Apakah Anda merasa hidup Anda √
tidak terkontrol?
25. Apakah Anda merasa sesuatu yang √
menakutkan akan terjadi?
Jawaban dengan rentang dari 0 (tidak sama sekali) hingga 3 (sering). Adapun cara penilaiannya
adalah dengan sistem skoring tersebut yaitu:
Nilai 0 = Tidak pernah sama sekali, Nilai 1 = Pernah, Nilai 2 = Jarang, Nilai 3 = Sering
Rentang hasil skor dari 0 hingga 75, semakin tinggi skor mengindikasikan semakin level
kecemasan tertinggi.
Nilai 0-18 : level minimal dari kecemasan
Nilai 19-37 : kecemasan ringan
Nilai 38-55 : kecemasan sedang
Nilai 56-75 : kecemasan berat
Total skor : 12
Ny.P memiliki skor 12 maka diindikasikan memiliki kecemasan dengan level minimal.
Lampiran Form 6
Pengkajian Depresi
Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing,
2006
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 1
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 0
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumlah 1
Interpretasi : Ny. P memilihi skore 1 maka tidak diindikasikan depresi.
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
Lampiran Form 7:
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
NO URAIAN FUNGSI SKOR
1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman- ADAPTATI 2
teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan ON
saya
Lampiran Form 8:
Pengkajian Keseimbangan
No INSTRUKSI PENILAIAN (TINETTI BALANCE) Skor
1. Posisi Duduk
a. Belajar atau slide di kursi 0
b. Stabil dan aman 1
2. Berdiri dari kursi
a. Tidak mampu, bila tanpa bantuan 0
b. Mampu, tapi menggunakan kekuatan lengan 1
c. Mampu berdiri spontan, tanpa menggunakan lengan 2
3. Usaha untuk berdiri
a. Tidak mampu, bila tanpa bantuan 0
b. Mampu, tapi lebih dari 1 upaya 1
c. Mampu dalam satu kali upaya 2
4. Berdiri dari kursi (segera dalam 5 detik pertama)
a. Tidak kokoh (Goyah, terhuyun-huyun, tidak stabil) 0
b. Kokoh, tapi dengan alat bantu (walker atau tongkat, pegangan sesuatu) 1
c. Berdiri tegak, kaki rapat tanpa alat bantu/pegangan 2
5. Keseimbangan berdiri
a. Tidak kokoh (Goyah, tidak stabil) 0
b. Berdiri dengan kaki melebar (jarak antara kedua kaki > 4 inci) atau 1
menggunakan alat bantu (walker atau tongkat, pegangan sesuatu)
c. Berdiri tegak, jarak kaki berdekatan, tanpa alat bantu/pegangan 2
6. Subyek dalam posisi maksimum dengan kaki sedekat mungkin, kemudian
pemeriksa mendorong perlahan tulang dada subyek 3x dengan telapak
tangan 0
a. Mulai terjatuh 1
b. Goyah/Sempoyongan, tapi dapat mengendalikan diri 2
c. Kokoh berdiri (stabil)
7. Berdiri dengan mata tertutup (dengan posisi seperti no. 6)
a. Tidak kokoh (goyah, sempoyongan) 0
b. Berdiri kokoh (stabil) 1
8. 8.1 Berbalik 360°
a. Tidak mampu melanjutkan langkah (berputar) 0
b. Dapat melanjutkan langkah (berputar) 1
8.2 Berbalik 360°
c. Tidak kokoh (goyah, sempoyongan) 0
d. Berdiri kokoh (stabil) 1
9. Duduk ke kursi
a. Tidak aman (kesalahan mempersepsikan jarak, langsung menjatuhkan diri ke 0
kursi) 1
b. Menggunakan kekuatan lengan atas, tidak secara perlahan 2
No INSTRUKSI PENILAIAN (TINETTI BALANCE) Skor
c. Aman, gerakan perlahan-lahan
10. Melakukan perintah untuk berjalan
a. Ragu-ragu, mencari objek untuk dukungan 0
b. Tidak ragu-ragu, mantap, aman 1
11. 11.1. Ketinggian kaki saat melangkah
a. Kaki kanan:
Kenaikan tidak konstan, menyeret, atau mengangkat kaki terlalu tinggi 0
> 5 cm
Konstan dan tinggi langkah normal 1
b. Kaki kiri:
Kenaikan tidak konstan, menyeret, atau mengangkat kaki terlalu tinggi 0
> 5 cm 1
Konstan dan tinggi langkah normal
11.2. Panjang langkah kaki:
a. Kaki kanan
Langkah pendek tidak melewati kaki kiri 0
Melewati kaki kiri 1
b. Kaki kiri
Langkah pendek tidak melewati kaki kanan 0
Melewati kaki kanan 1
12. Kesimetrisan langkah 0
a. Panjang langkah kaki kanan dan kaki kiri tidak sama 1
b. Panjang langkah kaki kanan dan kaki kiri sama
13. Kontinuitas langkah kaki
a. Menghentikan langkah kaki diantara langkah (langkah-behenti-langkah) 0
b. Langkah terus-menerus/berkesinambungan 1
14. Berjalan pada jalur yang ditentukan atau koridor
a. Penyimpangan jalur yang terlalu jauh 0
b. Penyimpangan jalur ringan/sedang/butuh alat bantu 1
c. Berjalan lurus sesuai jalur tanpa alat bantu 2
15. Sikap tubuh saat berdiri:
a. Terhuyun-huyun, butuh alat bantu 0
b. Tidak terhuyun-huyun, tapi lutut fleksi/kedua tangan dilebarkan 1
c. Tubuh stabil, tanpa lutut fleksi dan meregangkan tangan 2
16. Sikap berjalan
a. Tumit tidak menempel lantai sepenuhnya 0
b. Tumit menyentuh lantai 1
TOTAL SKOR 22
Tinetti Balance + Tenetti Gait (1993)* 22
Intepretasi:
≤ 18 = resiko jatuh tinggi
19-23 = resiko jatuh sedang
≥24 = resiko jatuh rendah
2. Pengkajian Fokus
S: Defisit pengetahuan
- Klien tidak mengetahui pengertian
HT dan penyebab hipertensi
karena pikiran
- klien merasa pusing jika tidak
minum kopi
O:
- klien terlihat bingung saat ditanya
TD: 150/100 mmHg
RR: 20x/menit
S: 360 C
N: 80 x/menit
S: Intoleransi aktivitas
- Ny. P merasakan dada berdebar –
debar terutama saat beraktivitas
- Ny. P merasa mudah lelah
O:
- TD: 150/100 mmHg
- RR: 20x/menit
- S: 360 C
- N: 82 x/menit
Gangguan sirkulasi
Otak
Nyeri akut
Diagnosa 2: Defisit pengetahuan tentang manajemen hipertensi b.d. kurang terpapar informasi
d.d. menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah, menunjukkan perilaku tidak sesuai
anjuran
Hipertensi
Defisit pengetahuan
Gangguan sirkulasi
Pembuluh darah
Sistemik
Vasokontriksi
Afterload meningkat
Intoleransi aktivitas
Evaluasi Kemajuan
Diagnosa Keperawatan/Masalah Kolaboratif
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
18/02/
21
Nyeri akut b.d. agen pencedera fisiologis d.d. K
mengeluh nyeri, tekanan darah meningkat
Defisit pengetahuan tentang manajemen hipertensi T
b.d. kurang terpapar informasi d.d. menunjukkan
persepsi yang keliru terhadap masalah,
menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
Intoleransi aktivitas b.d. ketidakseimbangan antara K
suplai dan kebutuhan oksigen d.d. mengeluh lelah,
merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
Diagnosa
Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Tgl/Inisial Intervensi
Masalah Hasil Perawat
Kolaboratif
Nyeri akut b.d. Setelah dilakukan 14 Manajemen nyeri
agen pencedera tindakan 1 x 24 jam Februari 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis d.d. diharapkan tingkat nyeri 2021 / S karakteristik, durasi,
mengeluh nyeri, menurun, dengan kriteria frekuensi, kualitas,
tekanan darah hasil : intensitas nyeri
meningkat -Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
(SDKI, D.0077) -Tekanan darah (1-10)
membaik 3. Lakukan edukasi tentang
nyeri pada hipertensi
a. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
b. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri dengan
teknik relaksasi otot
progresif
IMPLEMENTASI
Tanggal/ pukul Diagnosa Tindakan
18 Februari Nyeri akut b.d. agen 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
2021/ 14.00 pencedera fisiologis d.d. durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
mengeluh nyeri, tekanan 2. Mengidentifikasi skala nyeri (1-10)
darah meningkat
3. Melakukan edukasi tentang penyebab,
periode dan pemicu nyeri
4. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri dengan teknik
relaksasi otot progresif
EVALUASI
Tanggal/ Diagnosa Catatan Perkembangan Tanda
Jam Tangan
Perawat
18 Februari Nyeri akut b.d. agen S : Klien merasa nyeri kepala berkurang
2021/14.30 pencedera fisiologis
O : - Wajah klien lebih rileks
d.d. mengeluh nyeri,
tekanan darah - P : Hipertensi
meningkat - Q: seperti ditusuk – tusuk
- R: kepala bagian belakang
- S: 2
- T: hilang timbul
- TD : 140/80 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
I : Menganjurkan melakukan teknik
relaksasi otot progresif
E : skala nyeri (2)
MATERI
DIET HIPERTENSI