Anda di halaman 1dari 13

GANGGUAN KONSEPSI

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Maternitas
yang dibina oleh Ibu Surachmindari.S.Pd.M.Pd

Oleh
Alfina Dyah Novitasari (P17230183057)
Imelya Titis Iranti (P17230183069)
Alma Eka Fatmawati (P17230184077)
Korin Eka Nadiya (P17230184084)
Pungki Dwi Irawan (P17230184091)
Prinanda Nurfadila S.D (P17230184099)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN BLITAR
November 2019
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat serta
anugerahnya saya mampu menyelesaikan makalah ini dengan judul “Gangguan
Konsepsi” sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Surachmindari.S.Pd.M.Pd yang telah
memberikan tugas ini.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

07 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
Kata Pengantar..........................................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................................2

2.1 Pengertian konsepsi........................................................................................................2

2.2 Pengertian Infertilitas.....................................................................................................2

2.3 Pengertian Abortus.........................................................................................................5

BAB III....................................................................................................................................9

PENUTUP...............................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9

3.2 Saran..............................................................................................................................9

DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan
yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi,
pemeliharaan kehamilan , perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong
kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi. Konsepsi
menyangkut fertilisasi dan pelekatan embrio pada dinding uterus.
Fertilisasi merupakan suatu proses awal terbentuknya suatu kehamilan. Proses
ini berlanjut dengan pembelahan sampai terjadinya implantasi. Seseorang dapat
dinyatakan hamil apabila hasil konsepsi tertanam di dalam rahim ibu, yang biasa
disebut kehamilan intra uterin. Jikan hasil konsepsi tertanam diluar rahim hal itu
disebut kehamilan ekstra uterin. Apabila fertilisasi tidak berlangsung dengan baik,
hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya abortus atau kelainan pada bayi.
Sehingga fertilisasi merupakan tonggak awal penciptaan manusia.
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin
dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan. Gangguan
pertumbuhan hasil konsepsi dapat terjadi karena: faktor kromosom, faktor
lingkungan endometrium dan pengaruh luar.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian konsepsi?
b. Bagaimana gangguan konsepsi bisa terjadi?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa pengertian konsepsi.
b. Untuk mengetahui bagaimana gangguan konsepsi bisa terjadi.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian konsepsi
Konsepsi secara formal didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur
dan sperma, yang menandai awalnya suatu kehamilan, dan peristiwa ini bukan
merupakan hal yang terpisah tetapi merupakan peristiwa rangkaian kejadian yang
mengelilinginya. Kejadian-kejadian ini merupakan pembentukan gamet ( telur dan
sperma), ovulsi ( pelepasan telur), pengabungan gamet, dan implamantasi embrio
di dalam uterus. Bila semua peristiwa ini berlangsung baik, maka proses
perkembangan embrio/janin dapat dimulai.

2.2 Pengertian Infertilitas


Infertilitas atau kemandulan merupakan salah satu masalah kesehatan
reproduksi yang sering berkembang menjadi masalah sosial karena pihak istri
selalu dianggap sebagai penyebabnya. Akibatnya wakita sering terpojok dan
mengalami kekerasan, terabaikan kesehatannya, serta diberi label sebagai wanita
mandul selama hidupnya. Sementara itu, ketidaksuburan merupakan masalah yang
sangat kompleks karena tidak selalu disebabkan faktor istri. Sebanyak 40%
infertilitas bahkan berasal dari pihak suami.

Infertilitas ( ketidaksuburan) adalah kesulitan memperoleh keturunan pada


pasangan yang tidak menggunakan kontrasepsi dan melakukan senggama secara
teratur, secara praktis, pasangan yang ingin mempunyai anak tetapi belum
mendapatkannya dalam jangka waktu 1-2 tahun setelah menikah, sering dianggap
infertil. Menurut penelitian, sebanyak 10-20% pasangan suami-istri diperkirakan
mengalami infertilitas. Infertilitas dikelompokkan dalam dua jenis yaitu

 Infertilitas primer, bila pasangan suami-istri sama sekali belum pernah


mengalami konsepsi ( bertemunya sel telur dengan spermatozoa)
 Infertilitas sekunder, bila pasangan suami-istri pernah mengalami konsepsi
tapi kemudian tak mampu lagi.

2
Faktor –faktor penyebab infertilitas

Pada wanita
a. Penyumbatan kedua tuba
Saluran telur ( tuba falopi) mempunyai fungsi yang sangat vital dalam
proses kehamilan, yaitu tempat terjadinya konsepsi ( pertemuan sel telur
dengan spermatozoa), tempat tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi,
tempat saluran hasil konsepsi menuju rahim, dan tempat hasil konsepsi
untuk dapat bernidasi ( menanamkan diri). Gangguan fungsi saluran telur
akan menyebabkan pasangan suami-istri menjadi infertil.
b. Gangguan ovulasi
Gangguan yang berhubungan denfan ovulasi otomatis akan menganggu
pengeluaran sel telur dari ovarium yang menyebabkan gangguan proses
konsepsi.
c. Masalah servik
Bentuk servik yang abnormal ( retrofleksi) menyulitkan spermatozoa masuk
ke saluran telur sehingga proses konsepsi sulit terjadi.
d. Masalah endokrin yang dapat berupa
1. Gangguan sistem hormonal wanita dan dapat disertai kelainan bawaan
2. Gangguan pelepasan telur
3. Gangguan pada korpus luteum
4. Gangguan implantasi hasil konsepsi dalam rahim
Pada pria
a) Varikokel
Varkokel adalah suatu keadaan pembuluh darah yang menuju buah zakar
terlalu besar, sehingga jumlah dan kemampuan gerak spermatozoa
berkurang yang juga mengurangi kemampuannya menimbulkan kehamilan.
b) Kegagaan testikuler
Kegagalan ini bisa karena buah zakar yang mengecil ( atrofi) atau buah
zakar yang tdak turun.
c) Kegagalan fungsional, yang dapat berupa
1. Kurangnya kemampuan ereksi

3
2. Kelainan dalam pembentukan spermatozoa
3. Gangguan pada sperma dan spermatozoa

Faktor Lain
a. Penyakit menular seksual tanpa pengobatan memadai
b. Kebiasaan merokok yang dapat menyebabkan kualitas sperma menurun
c. Kebiasaan minum minuman keras
d. Penggunaan NAPZA
e. Usia pasangan yang semakin tua, yang dapat menyebabkan fertilitas
menurun
f. Terdapat korelasi antara frekuensi dan waktu coitus
g. Terdapat infeksi pada organ reproduksi

Pemeriksaan Infertilitas

Pemeriksaan Ginekologi
Ini dilakukan untuk mencari adanya kelainan genetalia externa-interna
 Inspeksi tanda kelamin sekunder
 Pemeriksaan inpekulo vagina
 Pemeriksaan dalam vagina ( vaginal toucher)
 Pemeriksaan colok dubur ( rectal toucher)
Pemeriksaan Khusus
Terdiri dari Uji Lendir Serviks ( cervical Muocus Test) dan Uji Pasca Senggama
( Post Coital Test)
Uji lendir serviks
 Speinbarkeit test : masa subur mucosa lendir serviks jernih dan
membenang, bila direntang bisa mencapai 6-10cm.
 Fern test : lendir serviks dioleskan pada objek gelas dan akan tampak
gambaran daun pakis.
Uji Pasca-Senggama
Pasangan suami istri harus dalam kondisi masa subur saat menjalankan
pemeriksaan ini. 8-10 jam pascasenggama akan dilakukan pemeriksaan sperma
pada :

4
a) Fomix posterior vagina
b) Ectocervix
c) Endocervix
Pada tiga bagian ini spermatozoa akan dinilai dari segi jumlah dan
motilitas
( daya pindahan). Dalam pemeriksaan infertilitas, kondisi istri dan suami
harus diperiksa secara menyeluruh, untuk mengetahui secar pasti
penyebab infertilitas tersebut dan pengobatan yang tepat. Saat ini ada
beberapa metode yang bisa menjadi pilihan bagi pasangan suami istri
yang mengalami kesulitan fertilisasi dan kehamilan secara alami, yaitu
melalui cara rekayasa reproduksi Assisted Reproduction Techniques
( ART) seperti berikut ini.
1. Intra Uterine Insemination ( UI) atau di Indonesia sering disebut
Artifical Insemination Husband ( AIH), donor sperma
2. Invitro Fertilization ( IVF) atau bayi tabung

2.3 Pengertian Abortus


Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan yang menurut para ahli ada sebelum usia 16 minggu an 28
minggu dan memiliki BB 400-1000 gram, tetapi jika terdapat fetus hidup dibawah
400 gram itu dianggap keajaiban karena semakin tinggi BB anak waktu lahi
makin besar kemungkinan untuk dapat hidup terus (Amru Sofian, 2012)
2. Etiologi
1. Kelainan Ovum
a. Ovum patologis
b. Kelainan letak embrio
c. Plasenta yang abnomal
2. Kelainan Genitalia Ibu
3. Gangguan sirkulasi plasenta
4. Penyakit-penyakit Ibu

5
4. Tanda dan Gejala
1. Perdarahan
2. Perorasi
3. Infeksi dan tetanus
4. Payah ginjal akut
5. Syok karena perdarahan banyak

6
5. Patofisiologi

Fisiologi organ terganggu Abortus (mati janin <16-28


Penyakit Ibu/Bapak minggu/BB <400-1000
Panggul sempit gram)

Abortus Spontan Abortus Spontan Intoleransi Aktivitas

 Ab. Imminiens  Ab. Medinalis Gangguan Rasa Nyaman


 Ab. Insipiens  Ab. Kriminalis
 Ab. Inkompletus Nyeri abdomen
 Missed abortion

Curetase Kurang pengetahuan Ansietas

Post Anastesi Jaringan terputus/terbuka Resiko Infeksi

Penurunan
syaraf Nyeri
Invasi Bakteri
oblongata Gangguan Pemenuhan ADL

Penurunan
Perdarahan
syaraf vegetatif

Penyerapan cairan di Kekurangan volume


Peristaltik
kolon cairan
Resiko infeksi
Gangguan Eliminasi Resiko syok (hipovolemia
(konstipasi)

7
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes kehamilan dengan hasil positi bila janin masih hidup, bahkan 2-3
minggu setelah abortus.
2. Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih
hidup
3. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion.
7. Penatalaksanaan
1. Istirahat-Baring
Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena cara
ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya
rangsangan mekanik.
2. Abstinensia
Dianjurkan dalam penanganan abortus imminens, karena pada saat
berhubungan seksual, okritoksin disekresioleh putting atau akibat stimulasi
klitoris.
3. HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Diproduksi plasenta dan diketahui bermanfaat dalam mempertahankan
kehamilan

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan. Pengertian
konsepsi adalah peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dengan sel sperma.
Jika terjadi pembuahan maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini
akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal
janin).
3.2 Saran
Proses konsepsi, kehamilan dan melahirkan merupakan hal yang sangat
penting untuk diketahui, oleh karena itu diharapkan kepada para pembaca
untuk meningkatkan pemahaman mengenai konsepsi dan gangguan konsepsi.

9
DAFTAR RUJUKAN

Aprillia, Y. 2010. Hipnostetri. Gagas Media : Ciganjur

Asih, Y.2001.Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Bagus, I. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana


Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Bagus, I. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan


KB. Jakarta : EGC

Ayu, I & Bagus, I. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :


EGC

10

Anda mungkin juga menyukai