“TENTANG INFERTILITAS”
disusun oleh:
NELLY PAULA YAWAN
NURHUDAYANTI
OCTARIS MAYANTI
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena atas kehendak-Nya
penyusun dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. Dengan ini penyusun
bermaksud memperluas pengetahuan mata kuliah genetika dan biologi reproduksi dengan
makalah yang berjudul “Infertilitas”. Dalam proses penyusunan materi ini, penyusun berupaya
untuk mengumpulkan bahan-bahan referensi dan diskusi ilmiah serta berbagai tulisan dari
media masa seperti internet.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penyusun terima dengan baik. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Peyusun
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I: PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat................................................................................................................................. 2
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................... 18
3.2 Saran..................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis infertilitas,
2. Mengetahui dan memahami faktor-faktor penyebab infertilitas,
3. Memahami pencagahan infertilitas,
4. Memahami cara pengobatan infertilitas.
5. Mengetahui berbagai cara penanganan pada penderita infertilitas.
1.4 Manfaat
1. Manfaat teoretis
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai
masalah infertilitas serta cara penanganannya.
2. Manfaat praktis
Pembaca diharapkan dapat memahami cara pencegahan infertilitas. Dan bagi
pembaca yang memiliki masalah dengan fertilitas diharapkan dapat memahami dan
memilih cara penanganan yang tepat untuk masalahnya.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
2.2 Jenis-jenis Infertilitas
Djuwanto, dkk., (2008) mengemukakan bahwa secara medis, infertilitas dibagi menjadi
2 jenis, yaitu:
a. Infertilitas primer
Berarti pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1
tahun berhubungan seksual sebanyak 2—3 kali per minggu tanpa menggunakan alat
kontrasepsi dalam bentuk apapun.
b. Infertilitas sekunder
Berarti pasangan suami-istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat
ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2
—3 kali per minggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi dalam bentuk
apapun.
c. Kegagalan implantasi
d. Endometriosis
e. Faktor immunologis
Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu
memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi ini dapat
menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil.
6
f. Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia,
dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk
organ reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan.
Sperma harus berbentuk sempurna serta dapat bergerak cepat dan akurat
menuju ke telur agar dapat terjadi pembuahan. Bila bentuk dan struktur
(morfologi) sperma tidak normal atau gerakannya (motilitas) tidak sempurna
sperma tidak dapat mencapai atau menembus sel telur.
Konsentrasi sperma yang normal adalah 20 juta sperma/ml semen atau lebih.
Bila 10 juta/ml atau kurang maka menujukkan konsentrasi yang rendah
(kurang subur). Hitungan 40 juta sperma/ml atau lebih berarti sangat subur.
Jarang sekali ada pria yang sama sekali tidak memproduksi sperma.
Kurangnya konsentrasi sperma ini dapat disebabkan oleh testis yang
kepanasan (misalnya karena selalu memakai celana ketat), terlalu sering
berejakulasi (hiperseks), merokok, alkohol dan kelelahan.
Semen adalah cairan yang mengantarkan sperma dari penis menuju vagina.
Bila tidak ada semen maka sperma tidak terangkut (tidak ada ejakulasi).
Kondisi ini biasanya disebabkan penyakit atau kecelakaan yang
memengaruhi tulang belakang.
7
d. Varikosel (varicocele)
Testis gagal turun adalah kelainan bawaan sejak lahir, terjadi saat salah satu
atau kedua buah pelir tetap berada di perut dan tidak turun ke kantong
skrotum. Karena suhu yang lebih tinggi dibandingkan suhu pada skrotum,
produksi sperma mungkin terganggu.
g. Kelainan genetik
h. Infeksi
i. Masalah seksual
j. Ejakulasi balik
Hal ini terjadi ketika semen yang dikeluarkan justru berbalik masuk ke
kantung kemih, bukannya keluar melalui penis saat terjadi ejakulasi.
Beberapa pria terlahir dengan sumbatan di daerah testis yang berisi sperma
(epididimis) atau saluran ejakulasi. Beberapa pria tidak memiliki pembuluh
yang membawa sperma dari testis ke lubang penis.
Kelainan bawaan ini terjadi saat lubang kencing berada di bagian bawah
penis. Bila tidak dioperasi maka sperma dapat kesulitan mencapai serviks.
9
n. Pencemaran lingkungan
o. Kanker Testis
e. in
Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja obat-
obatan ini adalah untuk merangsang produksi spermatozoa matang dalam testis.
Selain dengan jalan langsung dari luar tubuh, obat-obatan yang mengandung
GnRH, FSH, dan LH juga dapat diberikan dengan tujuan yang sama. Selain
pemberian hormon tambahan, obat-obatan yang merangsang produksi dan
pelepasan hormon-hormon tersebut juga dapat diberikan.
1
4
Obat-obatan yang sering diberikan dokter sebagai obat pendukung dalam
meningkatkan kesuburan adalah vitamin dan antibiotik. Pada umumnya, vitamin
yang diberikan dokter adalah vitamin E. vitamin E telah terbukti memiliki efek
antioksidan yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup sel-sel
tubuh, termasuk kerja sel yang berkaitan dengan produksi dan perkembangan
spermatozoa hingga matang.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infertilitas terbagi atas dua jenis, yaitu infertilitas primer dan sekunder. Infertilitas
disebabkan oleh abnormalitas anatomi atau fisiologi sistem reproduksi wanita maupun pada
sistem reproduksi pria yang dipengaruhi oleh banyak faktor, contohnya karena kebiasaan
hidup yang kurang sehat, faktor lingkungan, dan faktor bawaan dari lahir.
Infertilitas dapat dicegah dengan cara menerapkan hidup sehat seperti tidak merokok,
tidak mengonsumsi minuman beralkohol, dan sebagainya. Pengobatan infertilitas dapat
diakukan dengan terapi obat maupun operasi, sesuai dengan jenis kelainan yang dimiliki
oleh masing-masing pasangan suami istri. Apabila penyebab infertilitas tersebut tidak dapat
disembuhkan, maka dapat menanganinya dengan mengikuti program bantuan dari teknologi
kedokteran, seperti inseminasi buatan, FIV, dan sebagainya.
3.2 Saran
Demikian yang dapat penyusun paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun akan penyusun terima dengan baik demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.
18
DAFTAR PUSTAKA
Baradero, M., dkk. (2006). Klien Gangguan Sistem Reproduksi & Seksualitas. Jakarta: EGC
Djuwantono, T., dkk. (2008). Hanya 7 hari Memahami Infertilitas. Bandung: PT Refika
Aditama