Anda di halaman 1dari 11

Tugas Makalah Keperawatan Maternitas II

“ Infertilitas Pria”

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1) KOMANG YUDIARI NIM. C1118004


2) PUTU WULAN DEVIYANTI ARTHA WIBAWA NIM. C1118018
3) NI PUTU ARYANTI NIM. C1118020
4) KADEK LINDA SULISTYAWATI NIM. C1118024
5) NI PUTU DEWI SETIAWATI NIM. C1118026
6) I KADEK DONNY NEVORIAWAN NIM. C1118030
7) I KADEK ARI AN ASMARA NIM. C1118031
8) LUH EVI CRISTINA DEWI NIM. C1118034

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA USADA BALI


TAHUN 2020
PRAKATA

Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Infertilitas Pria”, tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat dukungan,
bimbingan, serta semangat dari banyak pihak. Untuk itulah dengan penuh rasa
hormat penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Maternita II serta Teman-teman
Keperawatan 4A yang telah memberikan bantuan yang berguna dalam
penyusunan makalah ini.
2. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam merampungkan makalah ini.
Penulis sadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih memerlukan pengembangan
lebih lanjut. Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan
agar nantinya dapat diperoleh hasil yang lebih maksimal. Dalam kesempatan ini
penulis juga mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak berkenan dalam makalah ini
dan proses yang dilalui dalam penyusunannya. Akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.

Om Santih, Santih, Santih Om.

Mangupura, 8 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

PRAKATA ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 1
1.3 Tujuan .............................................................................. 1
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................... 2
1.5 Metode Penulisan ............................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................... 3
2.1 Definisi Infertilitas ……………….................................. 3
2.2 Jenis – jenis Infertilitas .................................................. 3
2.3 Faktor penyebab Infertilitas pria …………………….. 4
2.4 Pencegahan Infertilitas pria …………………………... 6
BAB III. PENUTUP ....................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ...................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Infertilitas menurut dunia medis adalah istilah yang di gunakan untuk
menyebut pasangan yang belum mempunyai anak walaupun sudah
berhubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi dalam kurun waktu
satu tahun. Hampir setiap pasangan di dunia menginginkan seorang anak,
namun sayangnya tidak setiap perkawinan dianugerahi keturunan. Ada 10-
15% pasangan mengalami infertilitas, keadaan tersebut dimulai saat wanita
tidak mampu untuk tidak menjadi hamil atau kehamilan sampai melahirkan,
meskipun telah melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa
menggunakan alat kontrasepsi selama setahun atau lebih (infertilitas).
Infertilitas adalah masalah yang dialami pria dan wanita dimanapun di
dunia. Walaupun diperkiraan angka kejadiannya tidak terlalu cermat dan
bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, sekitar 8% pasangan mengalami
masalah infertilitas selama masa reproduksinya, ini berarti bahwa antara 50
sampai 80 juta orang mempunyai masalah fertilitas, suatu keadaan yang
menimbulkan penderitaan pribadi dan gangguan kehidupan keluarga.
Keluarga infertil terpaksa menempuh hidup tanpa anak, atau ada juga yang
melalukan adopsi (mengangkat anak), poligami, atau bahkan tidak jarang
yang bercerai dikarenakan tidak dikaruniai anak. Namun berkat kemajuan
teknologi kedokteran, beberapa pasangan infertil telah dimungkinkan
memperoleh anak dengan dengan jalan inseminasi buatan, bayi tabung
(membesarkan janin di dalam Rahim wanita lain), dan sebagainya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah
dalam makalah ini yaitu :
1. Apa definisi dari Infertilitas?
2. Apa saja jenis-jenis Infertilitas?
3. Apa saja faktor penyebab Infertilitas pada pria?
4. Bagaimana cara pencegahan Infertilitas pria?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan hal di atas, adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa definisi Infertilitas
2. Untuk mengetahui jenis jenis Infertilitas
3. Untuk mengetahui faktor penyebab Infertilitas pria
4. Untuk mengetahui cara pencegahan Infertilitas pria

MAKALAH INFERTILITAS PRIA 1


1.4 MANFAAT PENULISAN
Melalui penulisan makalah ini, adapun manfaat yang diperoleh baik bagi
penulis maupun pembaca adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis,
Sebagai bahan referensi dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya,
dan sebagai metode pembelajaran yang aktif dan mandiri dalam proses
pembelajaran. Penulisan makalah ini memberikan pengalaman bagi
penulis mengenai Infertilitas pria. Selain itu penulis bisa memahami serta
menganalisis isi dari makalah ini sehingga penulis diharapkan mampu
memberikan sumbangan yang positif khususnya terkait dengan
Infertilitas pria.
2. Bagi pembaca,
Melalui makalah ini, pembaca dapat memperdalam pengetahuannya
mengenai Infertilitas pria yang akan digunakan dalam kehidupan sehari-
hari terutama di dunia kesehatan.

1.5 METODE PENULISAN


Metode yang penulis gunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode
kajian pustaka, yaitu dengan mengkaji beberapa referensi yang relevan
dengan topik yang penulis angkat. Data-data yang telah terkumpul
kemudian dianalisis dengan menggunakan tekhnik analisis deskriptif
kualitatif.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI INFERTILITAS


Ada beberapa definisi Infertilitas, yaitu :
1. Menurut dunia medis Infertilitas adalah istilah yang di gunakan untuk
menyebut pasangan yang belum mempunyai anak walaupun sudah
berhubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi dalam kurun
waktu satu tahun (diah, 2012).
2. “Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk
mengalami kehamilan setelah melakukan hubungan seksual tanpa
kontrasepsi, selama satu tahun” (Sarwono dalam diah, 2012)
3. “Infertilitas (kamandulan) adalah ketidakmampuan atau penurunan
kemampuan menghasilkan keturunan” (Elizbeth dalam diah,2012)
4. “Ketidaksuburan (infertil) adalah suatu kondisi dimana pasangan suami
istri belum mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan
seksual sebanyak 2—3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun
dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun”
(Djuwantono,2008).
5. Sedangkan Baradero, dkk (2006) menjelaskan bahwa “Infertilitas
adalah ketidakmampuan untuk hamil dalam waktu satu tahun.”
Maka dapat disimpulkan bahwa Infertilitas berarti tidak terjadinya
fertilisasi (Pembuahan ) pada organ reproduksi wanita, yaitu tidak
terjadinya proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum
yang sudah matang.

2.2 JENIS – JENIS INFERTILITAS


Djuwanto, dkk., (2008) mengemukakan bahwa secara medis, infertilitas
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Infertilitas primer
Berarti pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah memiliki
anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2—3 kali per
minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
2. Infertilitas sekunder
Berarti pasangan suami-istri telah atau pernah memiliki anak
sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1
tahun berhubungan seksual sebanyak 2—3 kali per minggu tanpa
menggunakan alat atau metode kontrasepsi dalam bentuk apapun.
2.3 FAKTOR PENYEBAB INFERTILITAS PRIA
Faktor penyebab infertilitas pada pria yang paling umum terjadi adalah :
1. Bentuk dan gerakan sperma yang tidak sempurna
Sperma harus berbentuk sempurna serta dapat bergerak cepat dan
akurat menuju ke telur agar dapat terjadi pembuahan. Bila bentuk dan
struktur (morfologi) sperma tidak normal atau gerakannya (motilitas)
tidak sempurna sperma tidak dapat mencapai atau menembus sel telur.
2. Konsentrasi sperma rendah
Konsentrasi sperma yang normal adalah 20 juta sperma/ml semen atau
lebih. Bila 10 juta/ml atau kurang maka menujukkan konsentrasi yang
rendah (kurang subur). Hitungan 40 juta sperma/ml atau lebih berarti
sangat subur. Jarang sekali ada pria yang sama sekali tidak
memproduksi sperma. Kurangnya konsentrasi sperma ini dapat
disebabkan oleh testis yang kepanasan (misalnya karena selalu
memakai celana ketat), terlalu sering berejakulasi (hiperseks), merokok,
alkohol dan kelelahan.
3. Tidak ada semen
Semen adalah cairan yang mengantarkan sperma dari penis menuju
vagina. Bila tidak ada semen maka sperma tidak terangkut (tidak ada
ejakulasi). Kondisi ini biasanya disebabkan penyakit atau kecelakaan
yang memengaruhi tulang belakang.
4. Varikosel (varicocele)
Varikosel adalah varises atau pelebaran pembuluh darah vena yang
berhubungan dengan testis. Sebagaimana diketahui, testis adalah tempat
produksi dan penyimpanan sperma. Varises yang disebabkan kerusakan
pada sistem katup pembuluh darah tersebut membuat pembuluh darah
melebar dan mengumpulkan darah. Akibatnya, fungsi testis
memproduksi dan menyalurkan sperma terganggu.
5. Testis tidak turun
Testis gagal turun adalah kelainan bawaan sejak lahir, terjadi saat salah
satu atau kedua buah pelir tetap berada di perut dan tidak turun ke
kantong skrotum. Karena suhu yang lebih tinggi dibandingkan suhu
pada skrotum, produksi sperma mungkin terganggu.
6. Kekurangan hormon testosteron
Kekurangan hormon ini dapat memengaruhi kemampuan testis dalam
memproduksi sperma.
7. Kelainan genetik
Dalam kelainan genetik yang disebut sindroma Klinefelter, seorang pria
memiliki dua kromosom X dan satu kromosom Y, bukannya satu X dan
satu Y. Hal ini menyebabkan pertumbuhan abnormal pada testis
sehingga sedikit atau sama sekali tidak memproduksi sperma. Dalam
penyakit Cystic fibrosis, beberapa pria penderitanya tidak dapat
mengeluarkan sperma dari testis mereka, meskipun sperma tersedia
dalam jumlah yang cukup. Hal ini karena mereka tidak memiliki vas
deferens, saluran yang menghubungkan testis dengan saluran ejakulasi.
8. Infeksi
Infeksi dapat memengaruhi motilitas sperma untuk sementara. Penyakit
menular seksual seperti klamidia dan gonore sering menyebabkan
infertilitas karena menyebabkan skar yang memblokir jalannya sperma.
9. Masalah seksual
Masalah seksual dapat menyebabkan infertilitas, misalnya disfungsi
ereksi, ejakulasi prematur, sakit saat berhubungan (disparunia).
Demikian juga dengan penggunaan minyak atau pelumas tertentu yang
bersifat toksik terhadap sperma.
10. Ejakulasi balik
Hal ini terjadi ketika semen yang dikeluarkan justru berbalik masuk ke
kantung kemih, bukannya keluar melalui penis saat terjadi ejakulasi.
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkannya, di antaranya adalah
diabetes, pembedahan di kemih, prostat atau uretra, dan pengaruh obat-
obatan tertentu.
11. Sumbatan di epididimis/saluran ejakulasi
Beberapa pria terlahir dengan sumbatan di daerah testis yang berisi
sperma (epididimis) atau saluran ejakulasi. Beberapa pria tidak
memiliki pembuluh yang membawa sperma dari testis ke lubang penis.
12. Lubang kencing yang salah tempat (hipoepispadia)
Kelainan bawaan ini terjadi saat lubang kencing berada di bagian
bawah penis. Bila tidak dioperasi maka sperma dapat kesulitan
mencapai serviks.
13. Antibodi pembunuh sperma
Antibodi yang membunuh atau melemahkan sperma biasanya terjadi
setelah pria menjalani vasektomi. Keberadaan antibodi ini
menyulitkannya mendapatkan anak kembali saat vasektomi dicabut.
14. Pencemaran lingkungan
Paparan polusi lingkungan dapat mengurangi jumlah sperma dengan
efek langsung pada fungsi testis dan sistem hormon. Beberapa bahan
kimia yang mempengaruhi produksi sperma antara lain: radikal bebas,
pestisida (DDT, aldrin, dieldrin, PCPs, dioxin, furan, dll), bahan kimia
plastik, hidrokarbon (etilbenzena, benzena, toluena, dan xilena), dan
logam berat seperti timbal, kadmium atau arsenik.
15. Kanker Testis
Kanker testis berpengaruh langsung terhadap kemampuan testis
memproduksi dan menyimpan sperma. Penyakit ini paling sering terjadi
pada pria usia 18 – 32 tahun.
2.4 CARA PENCEGAHAN INFERTILITAS PRIA
Berikut beberapa cara untuk mencegah terjadinya Infertilitas pada pria, yaitu:
1. Pelihara kesehatan organ reproduksi sejak lahir hingga dewasa. Jangan
lupa terapkan gaya hidup sehat seperti makan sehat, rutin berolahraga.
2. Cegah hadirnya infeksi dengan menjaga kebersihan organ reproduksi.
3. Menghindari konsumsi makanan yang menyebabkan kerusakan sel germinal
dan menghambat spermatogenesis.
4. Hindari paparan listrik tegangan tinggi, zat radio aktif, zat toksik dan zat lain
yang berbahaya terhadap organ reproduksi.
5. Hentikan kebiasaan merokok, mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau
minum- minuman beralkohol.
6. Mengurangi mengkonsumsi minuman berkafein, karena dapat
mengganggu kesuburan.
7. Jaga keseimbangan berat badan, jangan terlalu gemuk dan jangan
terlalu kurus.
8. Jangan stress berlebihan
9. Jika merasa ada yang tidak beres dengan tubuh atau bagian vital,
langsung periksakan ke dokter.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
 Infertilitas berarti tidak terjadinya fertilisasi (Pembuahan ) pada organ
reproduksi wanita, yaitu tidak terjadinya proses peleburan antara satu sel
sperma dan satu sel ovum yang sudah matang.
 Ada 2 jenis Infertilitas menurut Djuwanto, dkk., (2008) yaitu :
1. Infertilitas primer
2. Infertilitas sekunder
 Ada banyak faktor penyebab terjadinya Infertilitas pada pria, salah
satunya adalah bentuk dan gerakan sperma tidak sempurna.
 Cara untuk mencegah terjadinya Infertilitas pada pria yaitu dengan
mengatur pola hidup dan makan, serta hindari paparan listrik tegangan
tinggi dan jaga pola pikir agar tidak stress.

3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dari makalah ini adalah semoga
makalah ini dapat menjadi referensi yaitu pentingnya memahami Infertilitas
pria dalam kegiatan di dunia medis.
Serta melalui makalah ini, diharapkan mahasiswa atau pembaca memahami
tentang Infertilitas pria dengan baik, cermat dan benar. Namun “Tak ada
gading yang tak retak”, makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
mohon kritik dan saran dari para pembaca untuk perbaikan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

Baradero, dkk (2006)


diah, 2012 : www.jurnalbidandiah.blogspot.com
Elizbeth dalam diah,2012: www.jurnalbidandiah.blogspot.com
Djuwantono,2008
Sarwono dalam diah, 2012: www.jurnalbidandiah.blogspot.com
(Diakses pada tanggal 8 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai