OLEH :
KELOMPOK III
LENDA TUHUMURY
MEISKE TANTARU
LIFI YANTI SOURIPET
MITCHELE LIMBA
LUSSY BALRIYANAN
NATASYA PATTY
MARIA LEFTUNGUN
NENSY TOMATALA
MARINA PERULU
NOVEBRI PAAIS
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
AMBON
2021
KATA PENGANTAR
Syaloom ........
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
Karunia-Nyalah, kami selaku kelompok III dapat menyelesaikan Tugas Keperawatan Maternitas
dengan Judul ”Konsep Infertilitas Pada Pria” yang mana makalah ini sebagai salah satu tugas
Keperawatan Maternitas II dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sehingga dapat
digunakan untuk membantu perbaikan mendatang dan atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
Kelompok III
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian.....................................................................................................3
2.2 Klasifikasi.....................................................................................................3
2.3. Etiologi..........................................................................................................3
2.4. Patofisiologi..................................................................................................9
2.5. Manifestasi Klinik.........................................................................................12
2.6. Syarat- Syarat Pemeriksaan Infertil..............................................................13
2.7. Pemeriksaan Diagnostik................................................................................13
2.8. Penatalaksanaan............................................................................................15
2.9 Pengobatan Infertilitas..................................................................................16
2.10 Teknik Mengatasi infertilitas.......................................................................19
BAB III PENUTUP
4.1. Kesimpulan...................................................................................................32
4.2. Saran........................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekalipun gerakan keluarga berencana telah digalakkan dengan gencar, tetapi ada sebagian
kecil masyarakat sangat mendambakan keturunan karena telah cukup waktu untuk menunggunya
namun belum berhasil. Diperkirakan jumlah mereka sekitar 10 % pasangan usia subur atau
kurang sama dengan 7-8 juta orang. Kerisauan mereka menyebabkan mereka sangat gelisah, dan
terus berusaha dan dapat berkali-kali berganti dokter yang didengarnya telah berhasil dalam
menolong mereka yang mendambakan kehamilan. Infertilitas didefinisikan sebagai kegagalan
mengandung setelah 1 tahun berusaha hamil. Infertil primer menunjuk pada pasien yang belum
pernah hamil sama sekali. Infertil sekunder digunakan untuk pasien yang pernah hamil
sebelumnya (Benson, 2008).
Insiden infertilitas meningkat (sekitar 100 % selama 20 tahun terakhir) di negara-negara maju
karena meningkatnya PMS (terutama gonore dan klamidia yang kemudian menyebabkan
kerusakan tuba), meningkatnya jumlah mitra seksual (meningkatnya kemungkinan mendapat
PMS), sengaja menunda kehamilan , penggunaan kontrasepsi dan merokok ( > 1bungkus per hari
menurunkan kesempatan hamil sebesar > 20 %). Infertilitas menyebabkan 10 -20 % dari semua
kunjungan ke bagian ginekologi.
Angka fertilitas ditentukan dengan menggunakan fekundibilitas (kemungkinan hamil 1 bulan
paparan) hanya 25% pasangan muda sehat yang sering melakukan hubungan seksual akan hamil
perbulan (60% per 6 bulan, 75% per 9 bulan dan 90% per 18 bulan). Fekundibilitas menurun
dengan meningkatnya umur dan efeknya kurang jelas pada wanita dibanding pria. Pada umur 36-
37 tahun kemungkinan hamil kurang dari separuh dibandingkan pada umur 25-27 tahun.
Penanganan pasangan mandul atau kurang subur merupakan masalah medis yang kompleks
dan menyangkut beberapa disiplin ilmu kedokteran, sehingga memerlukan konsultasi dan
pemeriksaan yang kompleks pula. Penilaian yang cermat harus dapat mengenali kemungkinan
penyebab 85%-90% kasus infertilitas. Yang membahagiakan meskipun tanpa diberikan terapi,
15-20% pasangan infertil dapat diharapkan hamil sejalan dengan waktu, tetapi selain fertilisasi in
vitro (IVF) dapat menyebabkan kehamilan pada 50%-60% kasus.
Melihat fenomena di atas, penulis tertarik untuk membuat konsep asuhan keperawatan klien
dengan infertilitas.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui tentang konsep asuhan keperawatan klien dengan infertiitas dan memahami
konsep medisnya.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui pengertian dari infertiitas
2. Mengetahui klasifikasi dari infertiitas
3. Mengetahui etiologi dari infertiitas
4. Mengetahui patofisiologi dari infertiitas
5. Mengetahui manifestasi klinis dari infertiitas
6. Mengetahui syarat-syarat pemeriksaan infertiitas
7. Mengetahui pemeriksaan diagnostik dari infertiitas
8. Mengetahui penatalaksanaan dari infertiitas
9. Mengetahui pengobatan dari infertiitas
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Infertilitas merupakan suatu ketidakmampuan pasangan untuk mencapai kehamilan setelah 1
tahun hubungan seksual tanpa pelindung (Keperawatan Medikal Bedah).
Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu
tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum
memiliki anak. (Sarwono, 2000).
Infertilitas berarti melaksanakan tugas dan upaya selama 1 tahun belum berhasil hamil
dengan situasi rumah tangga normal (Manuaba, 2001).
Definisi tradisional gasnggusn fertilitas adalah ketidakmampuan untuk mengandung setelah
sekurang-kurangnya satu tahun melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan (Bobak, 2006).
2.4 Patofisiologi
1) Laki-laki
Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan disfungsi hipotalamus dan hipofisis
yang mengakibatkan kelainan status fungsional testis. Gaya hidup memberikan peran yang besar
dalam mempengaruhi infertilitas dinataranya merokok, penggunaan obat-obatan dan zat adiktif
yang berdampak pada abnormalitas sperma dan penurunan libido. Konsumsi alkohol
mempengaruhi masalah ereksi yang mengakibatkan berkurangnya pancaran sperma. Suhu
disekitar areal testis juga mempengaruhi abnormalitas spermatogenesis. Terjadinya ejakulasi
retrograt misalnya akibat pembedahan sehingga menyebebkan sperma masuk ke vesika urinaria
yang mengakibatkan komposisi sperma terganggu.
2.5 Manifestasi Klinis
1) Laki-laki
- Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan reproduksi (panas, radiasi, rokok,
narkotik, alkohol, infeksi)
- Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
Riwayat infeksi genitorurinaria
- Hipertiroidisme dan hipotiroid
- Tumor hipofisis atau prolactinoma
- Disfungsi ereksi berat
- Ejakulasi retrograt
- Hypo/epispadia
- Mikropenis
- Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat paha
- Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan motilitas sperma)
- Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis )
- Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
- Abnormalitas cairan semen
2.6 Syarat-syarat Pemeriksaan Infertil
Menurut Wikjosastro (2002), syart pemeriksaan infertil antara lain :
1. Istri yang berumur antar 20-30 tahun baru akan diperiksa setelah berusaha untuk mendapatkan
anak selama 12 bulan. Pemeriksaan dapat dilakukan lebih dini apabila : pernah mengalami
keguguran berulang, diketahui mengidap kelainan endokrin, pernah mengalami peradangan
rongga panggul atau rongga perut dan pernah mengalami bedah ginekologi.
2. Istri yang berumur 31-35 tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama pasangan itu datang
ke dokter.
3. Istri pasangan infertil yang berumur antara 36-40 tahun hanya dilakukan pemeriksaaan
infertilitas kalau belum mempunyai anak dari perkawinanya ini.
4. Pemeriksaan infertilitas tidak dilakukan pada pasangan infertil yang salah satu pasangannya
mengidap penyakit membahayakan kesehatan istri atau anaknya.
2.8 Penatalaksanaan
1) Laki-laki
a. Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun, diharapkan kualitas
sperma meningkat
b. Agen antimikroba
c. Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan
d. HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme
e. FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis
f. Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus
g. Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik
h. Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma
i. Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan nutrisi, tidak
membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat
j. Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung spermatisida
2.9 Pengobatan infertilitas
Sekitar 50% pasangan infertil dapat berhasil hamil. Hal ini memberikan rasa optimistik baik
bagi dokter maupun pasiennya. Tindakan-tindakan diagnostik seringkali pula merupakan
rangsangan pengobatan, misalnya pemeriksaan vaginal dan sondase uterus dapat menaikkan laju
kehamilan sebesar 10-15%. Uji patensi tuba bersama dengan dilatasi dan kuretase ternyata dapat
menggandakan laju pembuahan.
Setiap kelainan yang ditemui selama pemeriksaan selalu perlu diobati. Beberapa jenis
pengobatan berdasarkan sebab-sebab infertilitas dapat dilihat sebagai berikut:
Penyebab infertilitas Jenis pengobatan
Hidrokel Aspirasi atau eksisi
Varikokel Ligasi
Bendungan vasa atau epididimis Operasi pintas
Suami Oligozoospermia FSH dan hCG, FIV dengan SSIS
Gangguan spermatogenesis Hindari berendam air panas dan
pemakaian celana ketat
Tuberkulosis Tuberkulostatika
Endometriosis Operasi, koagulasi listrik atau laser,
progesteron, danazol,
medroksiprogesteron asetat,
dehidroretroprogesteron,
antiprogestin, anastrosol
Miom uterus operabel Operasi konservatif
Spasme tuba Hiosin amilnitrit, triemonium
Istri Obstruksi tuba Operasi rekonstruksi, FIV
Gangguan ovulasi Pemicuan ovulasi (klomifen sitrat,
epimestrol, tamoksifen, siklofenil,
metformin, pioglutazon, hMG/hCG,
FSH-murni, GnRH);
pelubangan(drilling) ovarium
Keduanya Idiopatik Inseminasi buatan, TAGIT, TAPIT,
TAZIT, FIV, SSIS, Adopsi
4.1 KESIMPULAN
Infertilitas merupakan suatu ketidakmampuan pasangan untuk mencapai kehamilan setelah 1
tahun hubungan seksual tanpa pelindung (Keperawatan Medikal Bedah).
Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun
dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum
memiliki anak. (Sarwono, 2000).
Klasifikasi infertilitas :
1. Infertilitas Primer
2. Infertilitas Skunder
Etiologi
1. Penyebab infertilitas pada perempuan (istri)
a. Faktor penyakit
Endometriosis
Infeksi Panggul
Mioma Uteri
Polip
Kista
Saluran Telur yang Tersumbat
Sel Telur
b. Faktor fungsional
Gangguan system hormonal wanita dan dapat di sertai kelainan bawaan (immunologis)
Gangguan pada pelepasan sel telur (ovulasi)
Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi (saluran telur)
Gangguan implantasi hasil konsepsi dalam Rahim
c. Lingkungan
2. Penyebab pada laki-laki (suami)
a. Kelainan pada alat kelamin
b. Kegagalan fungsional
c. Gangguan di daerah sebelum testis (pretesticular)
d. Gangguan di daerah testis (testicular)
e. Gangguan di daerah setelah testis (posttesticular)
f. Tidak adanya semen
g. Kurangnya hormon testosterone
h. Lingkungan
3. Penyebab pada suami dan istri
a. Gangguan pada hubungan seksual
b. Factor psikologis antara kedua pasangan (suami dan istri)
4.2 SARAN
Kami yakin makalah ini banyak kekurangannya maka dari itu kami sangat mengharapkan
saran dari teman-teman dalam penambahan untuk kelengkapan makalah ini,karna dari saran yang
kami terima dapat mengkoreksi makalah yang kami buat ini.atas saran dari teman-teman kami
ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Reeder, Sharon J. 2011. Keperawatan Maternitas; Kesehatan Wanita, Bayi Dan Keluarga, Edisi
18. Jakarta: EGC
Bobak. 2004. Buku ajar keperawatan maternitas edisi 4. Jakarta : EGC
Manuaba.IBG.2001.Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan KB.
Jakarta:EGC
Benson, Ralph.2008. Buku saku obstetri dan ginekologi.. Jakarta:Arcan
Wiknjosastro.Hanifa.2005.Ilmu Kandungan.Jakarta :YBP-SP
Burner and, suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan. Medikal Bedah edisi 8 volume 2. Jakarta:
EGC