Disusun oleh :
- Riska Fauziyah
- Shania Salsabil Cendekia
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat- Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Studi Kasus Asuhan Kebidanan Menopause Normal”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Menopause di Poltekkes
Kemenkes Surabaya Prodi Pendidikan Profesi Bidan. Dalam penyusunan
makalah ini, kami mengucapkan terimakasih terutama kepada :
1. Ibu Evi Pratami, S.ST.,M.Keb selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan;
2. Ibu Dwi Purwanti S.Kp.SST.,M.Kes.selaku dosen pengajar mata kuliah
Asuhan Kebidanan Menopause;
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyelesaian makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dalam segi pembahasan, penulisan, dan penyusunan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing
mata kuliah Asuhan Kebidanan Menopause untuk menyempurnakan makalah
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................i
Kata Pengantar ................................................................................................ii
Daftar Isi ..........................................................................................................iii
Daftar Tabel .....................................................................................................iv
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................14
3.1 Kesimpulan ............................................................................................14
3.2 Saran .......................................................................................................17
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada masa menopause
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian menopause;
b. Untuk mengetahui jenis-jenis menopause;
c. Untuk mengetahui fisiologi menopause;
d. Untuk mengetahui tahapan menopause;
e. Untuk mengetahui gejala menopause;
f. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi menopause ;
g. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada masa menopause;
h. Untuk mengetahui penatalaksanaan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
3) Menopause buatan
Menopause buatan terjadi pada sebagian wanita karena disebabkan
oleh proses pengangkatan ovarium, kerusakan folikel ovarium akibat
infeksi, radiasi terhadap kedua ovarium dan efek samping dari kemoterapi
(Ginting, 2017).
4) Menopause terlambat
Umumnya batas usia normal wanita mengalami menopause adalah
usia 55 tahun. Namun sebagian wanita yang mengalami siklus menstruasi
di usia lebih dari 55 tahun dapat dikatakan menopause terlambat
(Pasaribu, 2018). Faktor yang menyebabkan terjadinya menopause
terlambat, diantaranya fibromioma uteri, tumor ovarium yang
menghasilkan estrogen dan wanita dengan karsinoma endometrium
(Febrina, 2017).
3) Menopause
Menopause yaitu terjadinya haid terakhir sekitar umur 45-55 tahun.
Menopause terjadi ketika jumlah folikel-folikel menurun dibawah suatu
ambang rangsang yang kritis, kira-kira jumlahnya hanya 1.000 folikel dan
tidak tergantung umur. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kadar
estrogen tidak mulai mengalami penurunan yang besar sampai kira-kira
satu tahu sebelum menopause (Diniyati & Heriyani, 2016).
4) Pasca-menopause
Pasca-menopause yaitu masa 3-5 tahun setelah menopause. Pasca
menopause adalah masa setelah menopause sampai senium yang
dimulai setelah 12 bulan amenorea. Kadar FSH dan LH sangat tinggi dan
kadar estrodiol yang rendah mengakibatkan endometrium menjadi atropi
sehingga haid tidak mungkin terjadi lagi. Namun, pada wanita yang gemuk
masih dapat ditemukan kadar estradiol yang tinggi. Hampir semua wanita
pasca menopause umumnya telah mengalami berbagai macam keluhan
yang diakibatkan oleh rendahnya kadar estrogen (Saraninga, 2017).
2.8 Penatalaksanaan
Siklus kehidupan seorang wanita akan melalui fase-fase
perkembangan yang dimulai sejak bayi, balita, anak-anak, remaja, dan
lansia, termasuk didalamnya fase menopause. Menopause merupakan
periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia
45 sampai 50 tahun (Kasdu, 2004).
1) Olahraga
Olahraga memberikan manfaat yang sangat luar biasa, tidak terkecuali
untuk perempuan dengan masa menopause. Dilansir dari EndocrineWeb,
aktivitas fisik ini membantu mencegah terjadinya kenaikan berat badan,
melindungi terhadap penyakit jantung, diabetes, dan osteoporosis.
Bahkan, olahraga membantu mengurangi stres dan meredakan hot
flashes.
2) Tidak Merokok
Selain risiko kesehatan, merokok juga memberikan dampak negatif bagi
perempuan menopause. Merokok meningkatkan kemungkinan kamu
mengalami penyakit jantung dan osteoporosis serta membuat hot flashes
menjadi lebih buruk. Tidak hanya itu, merokok bisa memicu terjadinya
komplikasi jika kamu mengonsumsi obat terapi hormon.
3) Konsumsi Makanan Kaya Kalsium dan Vitamin D
Makanan kaya kalsium, seperti yoghurt, susu, keju, dan sayuran berdaun
hijau seperti sawi hijau, bayam, dan kangkung bisa menjadi beberapa
pilihan alternatif. Berjemur juga menjadi pilihan tepat karena kulit akan
membantu memroduksi vitamin D, tetapi seiring dengan bertambahnya
usia, kulit menjadi tidak lagi terlalu efisien dalam membuatnya. Apabila
tidak terlalu senang berjemur, bisa diganti mengonsumsi makanan dengan
kandungan vitamin D seperti minyak ikan, telur, atau mengonsumsi
suplemen vitamin D agar kebutuhan nutrisi satu ini selalu terpenuhi di
tubuh.
4) Istirahat
Istirahat yang cukup Kondisi depresi, brain fog, dan mood swing
merupakan tanda menopause yang sering terjadi. Hal ini bisa dikarenakan
fluktuasi hormon dan kurangnya waktu tidur. Tidur cukup dan nyenyak
merupakan salah satu cara mengatasi hormon stres dan mengistirahatkan
pikiran. Waktu tidur yang disarankan untuk wanita menopause setidaknya
delapan jam sehari. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 40 Volume
4 No 2, 2022 Copyright © 2022, JPMK, e-ISSN: 2654-7996
5) Perbanyak minum air putih
Wanita menopause biasanya mengalami gejala menopause vagina kering
dan kulit kering yang disebabkan oleh penurunan hormon estrogen. Guna
mencegah vagina kering dan menjaga kulit sehat masa menopause,
konsumsi air perlu tingkatkan.
6) Cara mengolah makanan
Sebagai contoh, menggoreng makanan bisa meningkatkan kandungan
lemak dan kolesterol pada makanan. Agar makanan untuk wanita
menghadapi masa menopause tetap sehat, kurangi mengolah makanan
dengan cara menggoreng atau membakar makanan. Lebih baik mengolah
makanan dengan cara mengukus, merebus, atau memanggang. Jika
memang perlu digoreng, gunakan sedikit minyak zaitun dengan
pengaturan api yang sedang.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menopause merupakan proses biologis yang akan terjadi pada
setiap wanita, hal ini ditandai dengan penurunan hormon stradiol dan
progesterone namun terjadi peningkatan pada hormon perangsang
folikel/follicle stimulating hormone (Hess, dkk,2011). Pernyataan ini
sejalan pula dengan definisi menopause menurut World Health
Organization (WHO), yaitu berhentinya siklus menstruasi secara
permanen yang diakibatkan hilangnya aktivitas folikel ovarium.
Perubahan fisik dan psikis adalah hal yang pasti terjadi oleh karena
itu masyarakat khususnya wanita premenopause harus mempersiapkan
segala kemungkinan yang terjadi dan selalu berkonsultasi pada tenaga
kesehatan.
Untuk mengurangi gejala yang dirasa tidak nyaman saat menopause
bisa menerapkan gaya hidup sehat, pola makan sehat sejak dini sehingga
bisa menikmati masa menopause dengan lebih baik.
3.2 Saran
1) Bagi Klien
Diharapkan masa menopause berjalan dengan baik dengan menerapkan
gaya hidup sehat.
2) Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu lebih meningkatkan wawasan mengenai
asuhan kebidanan pada masa menopause dan lebih teliti dalam
melakukan pengkajian dan penanganan dengan tepat sehingga klien
bisa mendapatkan penanganan yang sesuai dan optimal.
3) Bagi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi Pendidikan Profesi Kebidanan dapat
memberikan tambahan wawasan mengenai asuhan kebidanan pada
masa menopause dengan berbagai masalah yang sering terjadi pada
masa menopause.
4) Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan terutama bidan harus selalu mengembangkan
pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan
yang terjadi masa menopause dan bagaimana cara menjalani masa
menopause dengan sehat.
DAFTAR PUSTAKA