Anda di halaman 1dari 21

CRITHICAL ANALYSIS JOURNAL

“Pemberian Terapi Hypno-Breastfeeding Dan Perawatan


Kangaroo Mother Care (KMC) Sebagai Strategi Cepat Pemulihan
Bayi Berat Lahir Rendah”

Disusun Oleh : Kelompok 8

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan taufiq dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Pembuatan Makalah yang berjudul “Pemberian
Terapi Hypno-Breastfeeding Dan Perawatan Kangaroo Mother Care (KMC) Sebagai
Strategi Cepat Pemulihan Bayi Berat Lahir Rendah ” ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas Makalah Critihcal
Analysis dalam Praktik Kebidanan sekaligus untuk memberi wawasan kepada para
pembaca. Dalam menyusun makalah, penyusun mendapat banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima
kasih terutama kepada Ibu Dwi Wahyu W, SST., M.Keb selaku dosen mata kuliah
Crithical Analysis dalam Praktik Kebidanan di Prodi Pendidikan Profesi Bidan
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penyusun meminta kepada pembaca memberi saran dan kritik yang membangun
untuk lebih sempurnanya makalah ini. Penyusun juga berharap makalah ini dapat
berguna bagi pembaca sekalian.

Surabaya, 25 Juli 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman:
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................2
1.3 Manfaat ............................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN JURNAL.................................................................................3
2.1 Clarity (Kejelasan) ...........................................................................................3
2.2 Accuracy (Keakuratan).....................................................................................4
2.3 Precision (Ketepatan).......................................................................................4
2.4 Consistency (Konsistensi)...............................................................................12
2.5 Relevance (Relevansi).....................................................................................12
2.6 Significance (Bermakna).................................................................................13
2.7 Logicalness (Alasan Yang Logis)...................................................................13
2.8 Depth (Kedalaman).........................................................................................14
2.9 Breadth (Keluasan).........................................................................................15
2.10Fairness (Keadilan)........................................................................................18
BAB 3 PEMBAHASAN........................................................................................19

BAB 4 PENUTUP.................................................................................................21
4.1 Kesimpulan......................................................................................................21
4.2 Saran................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
LAMPIRAN

iii
4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia akan berpikir, begitulah alaminya seorang manusia


tercipta. Seorang filsuf pernah berkata, ”Aku hidup karena berpikir”. Proses
berpikir merupakan suatu hal yang natural, lumrah, dan berada dalam lingkaran
fitrah manusia yang hidup. Bahkan, seorang yang mengalami gangguan jiwa pun
merupakan seorang pemikir yang mempunyai dunia lain dalam hidupnya. Saat
kita berpikir, seringkali apa yang kita pikirkan menjadi bias, tidak mempunyai
arah yang jelas, parsial, dan tidak jarang emosional atau terkesan egosentris.
Seharusnya manusia bisa kembali merenung, bahwa kualitas hidup
seseorang sesungguhnya ditentukan dengan bagaimana cara dia berpikir, sehingga
dari pemikiran yang berkualitas itu dia akan mampu menciptakan penemuan atau
pun inovasi baru dalam hidupnya. Bukankah seorang pahlawan lahir dari cara
berpikirnya yang selalu besar. Ilmuwan-ilmuwan ternama dunia pun mengubah
wajah dunia yang primitif menjadi dunia yang luar biasa ini dengan perubahan
pemikiran.

Critical thinking menurut (Chance, 1986) merupakan kemampuan untuk


menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat,
membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan
memecahkan masalah. Berfikir kritis juga bisa di artikan sebagai proses
intelektual aktif dan terampil mengkonseptualisasi, menerapkan menganalisis,
mensistensi, dan mengevaluasi informasi yang di kumpulkan atau di hasilkan dari
pengamatan, pengalaman, refleksi,penalaran, atau komunikasi, untuk memandu
keyakinan dan tindakan (Scriven & Paul, 1992).

Seseorang yang berpikir secara kritis akan dapat menjawab permasalahan-


permasalahan yang penting dengan baik. Dia akan berpikir secara jelas dan tepat.
Selain itu, dapat menggunakan ide yang abstrak untuk bisa membuat model
penyelesaian masalah secara efektif.
5

Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam proses berpikir kritis
ini adalah kejelasan (clarity), tingkat akurasi (accuracy), tingkat kepresisian
(precision) relevansi (relevance), logika berpikir yang digunakan (logic), keluasan
sudut pandang (breadth), kedalaman berpikir (depth), kejujuran (honesty),
kelengkapan informasi (information) dan bagaimana implikasi dari solusi yang
kita kemukakan (implication).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana mahasiswa mampu menerapkan critical thinking didasarkan
pada nilai intelektual universal pada jurnal “Pemberian Terapi Hypno-
Breastfeeding Dan Perawatan Kangaroo Mother Care (KMC) Sebagai Strategi
Cepat Pemulihan Bayi Berat Lahir Rendah”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan critical thinking didasarkan pada nilai
intelektual universal pada jurnal “Pemberian Terapi Hypno-Breastfeeding Dan
Perawatan Kangaroo Mother Care (KMC) Sebagai Strategi Cepat Pemulihan Bayi
Berat Lahir Rendah”
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan clarity
b. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan accuary
c. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan precision
d. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan consistency
e. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Relevance
f. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Significance
g. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Logicalness
h. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Depth
i. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Breadth
j. Mampu melakukan telaah jurnal berdasarkan Fairness
6

1.4 Manfaat
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa pendidikan profesi bidan
menerapkan critical thinking 
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa pendidikan profesi bidan dalam
menerapkan critical thinking pada bedah jurnal dengan pendekatan nilai-
nilai intelektual universal
3. Memperluas informasi dan pengetahuan mahasiswa profesi bidan
berdasarkan bedah jurnal
7

BAB 2
TINJAUAN JURNAL

2.1 Clarity (Kejelasan)


1. Judul Jurnal
“Pemberian Terapi Hypno-Breastfeeding Dan Perawatan Kangaroo
Mother Care (KMC) Sebagai Strategi Cepat Pemulihan Bayi Berat
Lahir Rendah”
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini tidak disebutkan didalam jurnal,
namun berdasarkan judul dan tujuan penelitian dapat disimpulkan
bahwa Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu “Bagaimanakah efektifitas kombinasi terapi Hypno-Breastfeeding
dan Perawatan Kangaroo Mother Care (KMC) dalam pemulihan Bayi
Berat Lahir Rendah ?”
3. Tujuan Riset
Untuk mengetahui efektivitas kombinasi terapi Hypno-
Breastfeeding dan Perawatan Kangaroo Mother Care (KMC) agar dapat
membantu meningkatkan volume Air Susu Ibu pada ibu primipara dan
ASI Eksklusif terjadi secara maksimal demi pemulihan Berat Badan
pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dapat terjadi dengan cepat.
4. Ilustrasi/Pentingnya Tema diangkat
Prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) diperkirakan 15%
dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih
sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah.
Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR memiliki risiko
mengalami kematian 35 kali lebih tinggi dengan berat badan < 2500
gram. Sedangka disisi lain juga beberapa ibu postpartum mengalami
kesulitan dalam memproduksi ASI, volume ASI sedikit bahkan
tidak keluar sehingga tidak dapat memberikan ASI secara adekuat
kepada bayinya.
8

5. Problem Solving yang telah diberikan


Dalam penelitian disebutkan bahwa Hal terpenting dalam
perawatan dini bayi BBLR di NICU adalah pemberian nutrisi yang
adekuat sehingga terjadi peningkatan berat badan pada bayi BBLR.
Penerapan pemberian air susu ibu pada bayi berat badan la hir rendah
(BBLR) adalah memberikan makanan enteral untuk mempertahankan
pertumbuhan dan nutrisi yang adekuat dan memaksimalkan peningkatan
berat badan bayi BBLR. Namun Target pencapaian produksi dan
volume ASI tersebut masih sulit dicapai secara optimal disebabkan faktor
fisik maupun psikologis.

2.2 Accuracy (Keakuratan)


1. Nama Jurnal
“SEBATIK”
2. Waktu Terbit
01 Juni 2022
3. Link Jurnal
https://jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik/article/view/1505
4. Indeks Jurnal
Jurnal ini Terindex SINTA dengan Terakreditasi Peringkat 5 (S5)

2.3 Precision (Ketepatan)


1. Pendahuluan
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari
seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering
terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara
statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR memiliki risiko mengalami
kematian 35 kali lebih tinggi dengan berat badan < 2500 gram.
Peningkatan berat badan merupakan proses yang sangat penting
dalam tata laksana bayi berat lahir rendah (BBLR) untuk mencegah
terjadinya penyulit dan tanda bahaya. Bayi dengan BBLR memiliki risiko
9

30% lebih besar dibandingkan dengan bayi lahir normal. Bayi dengan
berat lahir rendah ialah berat lahir di bawah 2500 gram. Risiko yang dapat
dialami oleh bayi BBLR ialah kelainan kongenital, gangguan perilaku,
gangguan mental dan gangguan tumbuh kembang serta masalah yang
sangat kompleks dalam memberikan kontribusi tingginya angka
morbiditas dan mortalitas (Organization World Health, 2020).
Tata laksana untuk bayi BBLR harus dilakukan sedini mungkin
sejak bayi berada di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Hal terpenting
dalam perawatan dini bayi BBLR di NICU adalah pemberian nutrisi yang
adekuat sehingga terjadi peningkatan berat badan pada bayi BBLR.
Penerapan pemberian air susu ibu pada bayi berat badan lahir rendah
(BBLR) adalah memberikan makanan enteral untuk mempertahankan
pertumbuhan dan nutrisi yang adekuat dan memaksimalkan peningkatan
berat badan bayi BBLR. Total Parenteral Nutrition (TPN) pada BBLR
laki-laki dan volume Air Susu Ibu (ASI) diharapkan minimal sebesar 250
gam per 2 jam sedangkan pada BBLR perempuan minimal sebesar 200
gram per 2 jam (Lydiani, Darmayanti, 2020) Target pencapaian produksi
dan volume ASI tersebut masih sulit dicapai secara optimal disebabkan
faktor fisik maupun psikologis (Kamariyah, 2014). Hal ini juga salah
satunya disebabkan oleh beberapa ibu postpartum mengalami kesulitan
dalam memproduksi ASI, volume ASI sedikit bahkan sama sekali
tidak keluar khususnya ibu primipara sehingga bayi tidak mendapat ASI
secara adekuat.
2. Metode Riset
Metode penelitian dilakukan dengan metode Quasi Experimental
Design dan desain One Group Pre-Test dan Post-Test. Populasi dalam
penelitian ini adalah Kelompok pre-test dan post-test adalah ibu-ibu yang
baru melahirkan bayi dengan BBLR yang dirawat di RSUD dr. Tc.
Hillers Maumere. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive
Sampling dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Kemudian pada
kelompok sampel diberi intervensi hypno-breastfeeding dan Kangaroo
10

Mother Care, dan penilaian dilakukan dengan cara mengukur produksi


volume Air Susu Ibu dan Peningkatan berat badan pada Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR).
Sebelum pemberian intervensi dilakukan pengukuran produksi
volume ASI dan penimbangan berat badan pada bayi BBLR terlebih
dahulu atau pre-test. setelah pre-test dilanjutkan pemberian intervensi
yakni pemberian therapy hypno-breastfeeding dan kangaroo mother care
pada ibu primipara dan bayi berat lahir rendah (BBLR). Subjek penelitian
terdiri dari 1 kelompok yaitu ibu-ibu primipara yang memiliki bayi BBLR
dan di Rawat di RSUD dr. Tc. Hillers Maumere. Penilaian dilakukan
kembali pada kelompok intervensi setelah dilakukan intervensi atau pada
tahap post-test. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar isian tentang pemberian ASI Eksklusif. Analisis bivariate
dilakukan melalui analisis uji paired sampel t-test. Penelitian ini
mempresentasikan peningkatan volume ASI dan perubahan berat badan
pada bayi berat lahir rendah sebelum dan setelah diterapi.”
3. Hasil
Hasil penelitian ini adalah pemberian terapi Hypno-Breastfeeding
dan Kangaroo Mother Care terbukti memberi pengaruh terhadap
peningkatan volume air susu pada ibu yang berdampak pada
peningkatan berat badan bayi dengan berat lahir rendah secara
signifikan.
4. Pembahasan
Hypno-breastfeeding dapat meningkatkan pengeluaran ASI karena
merangsang pengeluaran hormon prolactin dan oksitoksin
implementasi hypno-breastfeeding memberikan dampak pada perubahan
peningkatan berat badan bayi karena volume ASI yang meningkat
sehingga ibu dapat menyusui bayi secara optimal. Hal ini dikarenakan
kepercayaan diri ibu menyusui merupakan afirmasi positif melalui hypno-
breastfeeding therapy sehingga mendukung proses menyusui dengan
baik.
11

Dengan menggunakan metode Kangaroo Mother Care (KMC),


kestabilan suhu BBLR dapat dijaga karena pada metode ini bayi
ditempatkan melekat dengan perut ibu yang berfungsi sebagai
thermoregulator. Mekanisme lain yang terjadi adalan kontak kulit
dengan kulit antara ibu dengan bayi dapat meningkatkan hormone
kortisol pada bayi yang berdampak pada kualitas tidur bayi
meningkat. Selain meningkatkan berat badan. KMC dalam perawatan
BBLR berpengaruh signifikan terhadap peningkatan respon fisiologis
BBLR dengan kata lain mengalami peningkatan berat badan yang
signifikan.
KMC pada Bayi Baru Lahir menyebabkan peningkatan kadar
glukosa lebih tinggi pada bayi. Bayi dengan metode KMC memiliki
frekuensi menyusui lebih lama sehingga memiliki suplai nutrisi lebih
banyak dari biasanya. Sehingga dengan menerapkan terapi Hypno-
Breastfeeding diimbangi dengan metode Kangaroo Mother Care (KMC)
dan dilakukan bersamaan memperoleh hasil yang diharapkan oleh peneliti
yakni setelah diberi intervensi hasil post-test pada berat bayi BBLR
mengalami peningkatan. tindakan KMC telah memberikan kemudahan
bagi ibu dalam frekuensi menyusui bayi secara rutin dan intense
dimana ibu dapat menyusui bayi secara maksimal dalam 24 jam. Sehingga
berat badan bayi menjadi meningkat.
5. Kesimpulan
”Therapy hypno-breastfeeding dan Kangaroo Mother Care
memberikan dampak peningkatan produksi volume ASI dan
peningkatan berat badan bayi dengan BBLR. Pemberian Therapy
Hypnobreastfeeding dan Kangoroo Mother Care pada Bayi dengan Berat
lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu cara yang dinilai efektif
dan terbukti dari penilaian pada kelompok intervensi dilakukan pre-test
dan post-test. Hasil penelitian menunjukkan melalui hasil analisis paired
sampel T-Test diketahui nilai sig.(2-tailed) sebesar 0.000 < 0.05 artinya
ada pengaruh terapi Hypno-Breastfeeding dan Kangaroo Mother Care
12

terhadap berat badan bayi dengan berat lahir rendah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Therapy hypno-breastfeeding dan Kangoroo Mother
Care merupakan strategi tepat dilakukan untuk pemulihan BBLR.
6. Saran
Tenaga kesehatan khusunya yang berada dalam Ruang NICU dapat
menerapkan intervensi kombinasi dari terapi Terapi Hypno-Breastfeeding
dan Perawatan Kangaroo Mother Care (KMC) sebagai Langkah awal dan
cara cepat dalam upaya membantu mencegah terjadinya risiko morbiditas
dan mortalitas pada bayi dengan BBLR dan juga sebagai terapi bagi para
ibu primipara dengan stress dan cemas agar dapat beradaptasi dengan baik
dan dapat menyusu bayi secara optimal.
7. Daftar Tabel
Tabel 1 : Perubahan Produksi Volume ASI Pre-test dan Post-test
Tabel 2 : Perubahan Berat Badan pada bayi BBLR

2.4 Consistency (Konsistensi)


i. Jurnal ini memberikan informasi secara systematis, mulai dari introduction
hingga ke referensi. Jurnal ini juga memaparkan isinya secara konsisten
(dari awal hingga akhir tidak terdapat informasi yang bertolak belakang).
Jurnal ini memberikan informasi secara spesifik dengan membahas secara
mendalam mengenai issue yang diagkat walau ada beberapa hal yang tidak
dijelaskan secara terperinci seperti contohnya penjelasan mengenai
rumusan masalah kriteria inklusi dan eksklusi dari sampel penelitian yang
digunakan serta Ethical Clearance dalam penelitian.
ii. Ethical Clearance : Didalam jurnal tidak dijelaskan mengenai Ethical
Clearance yang telah dilakukan. Ada baiknya Ethical Clearance ini
disertakan didalam jurnal kerena merupakan hal yang penting dalam
penelitian khususnya dalam penelitian Kesehatan dan berhungan langsung
dengan manusia.
13

2.5 Relevance (Relevansi)


2. Latar Belakang Sederhana
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari
seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering
terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara
statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR memiliki risiko mengalami
kematian 35 kali lebih tinggi dengan berat badan < 2500 gram.
Tata laksana untuk bayi BBLR harus dilakukan sedini mungkin
sejak bayi berada di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Hal terpenting
dalam perawatan dini bayi BBLR di NICU adalah pemberian nutrisi yang
adekuat sehingga terjadi peningkatan berat badan pada bayi BBLR. Total
Parenteral Nutrition (TPN) pada BBLR laki-laki dan volume Air Susu Ibu
(ASI) diharapkan minimal sebesar 250 gam per 2 jam sedangkan pada
BBLR perempuan minimal sebesar 200 gram per 2 jam (Lydiani,
Darmayanti, 2020) Target pencapaian produksi dan volume ASI tersebut
masih sulit dicapai secara optimal disebabkan faktor fisik maupun
psikologis (Kamariyah, 2014). Hal ini juga salah satunya disebabkan oleh
beberapa ibu postpartum mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI,
volume ASI sedikit bahkan sama sekali tidak keluar khususnya ibu
primipara sehingga bayi tidak mendapat ASI secara adekuat.
2. Relevan
Penelitian ini termasuk penelitian yang relevan karena dalam hal judul
penelitian dan topik yang diteliti memiliki keterikatan dengan pokok
masalah penelitian yang diambil

2.6 Significance (Bermakna)


1. Data Penguat
The Lancet Breastfeeding 2016 menyatakan bahwa ASI dapat
menurunkan angka kematian bayi akibat infeksi 88%, selain itu
menyusui juga memberikan kontribusi terhadap penurunan risiko
14

kematian pada BBLR dan penyakit kronis di masa mendatang. Sebanyak


31,6 % dari 37,4% anak sakit karena tidak mendapatkan ASI eksklusif.
2. Faktor penting yg dicari dalam penelitian
Meningkatnya volume Air Susu Ibu pada ibu primipara dan ASI
Eksklusif terjadi secara maksimal demi pemulihan Berat Badan pada
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dapat terjadi dengan cepat.
3. Rumusan Masalah Utama
“Bagaimanakah efektifitas kombinasi terapi Hypno-Breastfeeding dan
Perawatan Kangaroo Mother Care (KMC) dalam pemulihan Bayi Berat
Lahir Rendah ?”

2.7 Logicalness (Alasan yang Logis)


1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian terapi hypno-
breastfeeding dan kangaroo mother care berpengaruh terhadap produksi
volume ASI dan peningkatan berat badan pada bayi BBLR.
- Hasil analisis yang di uji pada perubahan produksi volume ASI antara
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi melalui uji paired sampel t-
test diketahui nilai t-hitung 16.690 > t tabel 2.030 dan diketahui nilai p-
value 0.00 < 0.05 artinya ada pengaruh hypno-breastfeeding terhadap
peningkatan produksi volume ASI pada ibu primipara.
- Hasil analisis yang di uji pada berat badan bayi baru lahir antara
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi melalui uji paired sampel t-
test diketahui nilai t-hitung 35.524 > t tabel 2.030 dan diketahui nilai p-
value 0.00 < 0.05 artinya ada pengaruh hypno-breastfeeding terhadap
peningkatan Berat Badan BBLR.
- Perubahan pada produksi volume ASI dan peningkatan berat badan
pada bayi dengan berat lahir rendah yang terjadi setelah dilakukan
intervensi hypno-breastfeeding yang dikombinasikan dengan pemberian
intervensi kangaroo mother care pada ibu primipara dan bayi BBLR
menunjukkan perubahan peningkatan melalui hasil analisis t-hitung > t
15

tabel artinya kedua intervensi yang dilakukan telah memberikan


pengaruh kepada kedua variabel tersebut.
2. Novelty (Kebaruan)
Banyak penelitian sebelumnya yang telah meneliti efektifitas terapi
Hypno-Breastfeeding terhadap peningkatan produksi ASI dan Kangaroo
Mother Care terhadap penurunan risiko yang sering dialami BBLR dan
juga terhadap kualitas pemberian ASI. Adapun keterbaruan dalam
penelitian ini sendiri yaitu penggabungan dari kedua jenis terapi yaitu
terapi Hypno-Breastfeeding dan Kangaroo Mother Care dengan variabel
dependennya yaitu perubahan produksi ASI dan perubahan berat badan
bayi BBLR.

2.8 Depth (Kedalaman)


1. Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Kriteria Inklusi : Ibu-ibu Primipara yang memiliki Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) dan di Rawat di RSUD dr. Tc.
Hillers Maumere.
Kriteria Eksklusi : Ibu Multipara yang memiliki Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR)
2. Rancangan dan Jenis Penelitian
Metode Penelitian menggunakan Quasi Experimental Design dengan
rancangan penelitian One Group Pre Test dan Post Test design dengan
mengukur produksi volume air dan peningkatan berat badan pada Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR). Teknik pengambilan sampel menggunakan
Purposive Sampling. Subjek penelitian terdiri dari 1 kelompok ibu
primipara dengan bayi BBLR. Kelompok intervensi diberikan therapy
hypno-breastfeeding pada Ibu dan Kangaroo Mother Care untuk ibu dan
bayi. Penilaian pada kelompok intervensi dilakukan pre-test dan post-test.
16

2.9 Breadth (Keluasan)”


1. Pembahasan
Melalui hasil analisis paired sampel T-Test diketahui nilai sig.(2-
tailed) sebesar 0.000 < 0.05 artinya ada pengaruh terapi hypno-
breastfeeding dan kangaroo mother care terhadap berat badan bayi dengan
berat lahir rendah diperoleh. Pengaruh implementasi hypno-breastfeeding
memberikan dampak pada perubahan peningkatan berat badan bayi karena
volume ASI yang meningkat sehingga ibu dapat menyusui bayi secara
optimal. Hal ini dikarenakan kepercayaan diri ibu menyusui merupakan
afirmasi positif melalui hypno breastfeeding therapy sehingga mendukung
proses menyusui dengan baik. Hypno-breastfeeding dapat membantu
meningkatkan motivasi ibu menyusui. Dengan memiliki pikiran dan niat
yang positif bagi ibu, ibu menerapkan dengan baik proses menyusui juga
dapat berhasil dilakukan dengan baik. Produksi Volume ASI dapat
meningkat dan bayi dapat memperoleh nutrisi yang optimal sehingga
BBLR akan pulih dan mengalami kenaikan (Nur Laily et al., 2021).
Setelah dilakukan terapi hypno-breastfeeding dilakukan
pengukuran volume ASI pada ibu tersebut dan terdapat perubahan
produksi volume ASI yang meningkat terjadi pada hari ke 6 setelah
dilakukan intervensi hypno-breastfeeding yang sebelum diberi intervensi
hanya memproduksi 20.00 ml/ hari sedangkan setelah dilakukan intervensi
menjadi 60,60 ml /hari. Hal ini sejalan dengan penelitian Ruslinawati,dkk.
2020 melalui hasil analisis uji paired simple t-test dan independent t-test
terdapat pengaruh hypnobreastfeeding terhadap pengeluaran ASI dengan
p-value 0,000. Sedangkan pada berat badan bayi dengan berat lahir rendah
yakni di bawah 2500 gram, setelah diberi intervensi selama 30 hari dengan
metode kangaroo mother care mengalami peningkatan berat badan secara
signifikan. Peningkatan berat badan bayi dihitung menggunakan z-score,
peningkatan berat badan rata-rata mencapai berat normal yakni 2550-2700
gram. Terapi hypno-breastfeeding mampu memberikan peningkatan
pengeluaran ASI pada ibu menyusu (Lydiani, Darmayanti, 2020).
17

2.10 Fairness (Keadilan)


Didalam jurnal tidak dijelaskan mengenai Inform Consent (Persetujuan
tertulis terhadap responden). Ada baiknya Inform Consent ini disertakan
didalam jurnal kerena merupakan hal yang penting dalam penelitian
khususnya dalam penelitian Kesehatan dan berhungan langsung dengan
manusia.
18

BAB 3
PEMBAHASAN
19

BAB 4
PENUTUP

2.8 Simpulan
1. Critical Thinking didasarkan pada Nilai Intelektual Universal yang terdiri
dari 10 item penilaian diantaranya yaitu : Kejelasan (Clarity), Keakuratan
(Accuracy), Ketepatan (Precision, Konsistensi (Consistency, Relevansi
(Relevance), Bermakna (Significance), Alasan yang logis (Logicalness),
Kedalaman (Depth), Keluasan (Breadth) serta Keadilan (Fairness).
2. Hasil dari Critical Thinking yang diterapkan dalam bedah jurnal
International yang berjudul “Pemberian Terapi Hypno-Breastfeeding Dan
Perawatan Kangaroo Mother Care (KMC) Sebagai Strategi Cepat
Pemulihan Bayi Berat Lahir Rendah” yaitu jurnal ini memberikan
informasi secara sistematis, konsisten dan spesifik.

2.9 Saran
Seorang bidan hendaknya senantiasa menerapkan Critical Thinking dalam
melakukan asuhan kebidanan sehingga bidan dapat mengambil keputusan
terbaik dan dapat memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas dan
berorientasi pada mutu salah satunya dalam memberikan asuhan kebidanan
pada bayi berat lahir rendah juga dapat dilakukan dengan melakukan update
ilmu sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan dapat
menurunkan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Bayi di Indonesia.
20
DAFTAR PUSTAKA

24

Anda mungkin juga menyukai