Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


(Pendekatan Sistem dalam pendidikan keperawatan)

Dosen : Asmawati, M.Kep.,S.kp.

Oleh :

1. Fitri Yuliani
2. Ina Herawati
3. Okta Pitriyani
4. Tenta Maryulismi
5. Ulin Fahmil Aini
6. Wahyudi Saputra

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan system
dalam pendidikan keperawatan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mam Asmawati,
M.Kep.,S.kp. pada mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pendekatan system dalam pendidikan
keperawatan  bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Mam Asmawati, M.Kep.,S.kp. selaku dosen Konsep
Dasar Keperawatan  yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Bengkulu, 30 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………….... i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………….…. 3

1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. . 3

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………. 4

1.3 Tujuan Pembahasan ……………………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………..…… 5

2.1 Menjelaskan Pengertian Pendidikan Dalam Keperawatan………………5


2.2 Menjelaskan Tujuan Dalam Keperawatan……………………………….5
2.3 Menjelaskan Tentang Praktik Dalam Keperawatan……………………..7
2.4 Menjelaskan Tanggung Jawab Dan Peran Profesional…………………. 7
2.5 Menjelaskan Tentang Perawat Masa Depan……………………………..9
2.6 Menjelaskan Tentang Sistem Penyampaian Kesehatan……………...….11
BAB III PENUTUP ……………………………………………………….. ....iii

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………… iii

3.2 Saran ……………………………………………………………….. iii

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... iv

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman
sekarang berhadapan dengan perawatan klien yang mengharapkan asuhan
keperawatan yang berkualitas dan mengharapkan perawatan profesional
sebagai penyedia perawatan kesehatan terdidik dengan baik.
Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan
keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Salah satu faktor yang
mendukung keyakinan diatas adalah kenyataan yang dapat dilihat di unit
pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit, di mana tenaga yang selama 24 jam
harus berada di sisi pasien adalah tenaga perawat. Namun sangat disayangkan
bahwa pelayanan keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang
diharapkan. Keadaan ini bukan saja disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga
keperawatan yang kita miliki, tetapi terutama dikarenakan oleh terbatasnya
kemampuan profesional yang dimiliki oleh sebagian besar jenis tenaga ini.
Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah
dalam keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang
digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang
digunakan secara sistematis dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan
pasien, merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan
mengevaluasi mutu serta hasil asuhan keperawata.
Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang sesuatu sebagai
suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen, elemen-
elemen atau unit-unit yang saling berhubungan, saling berinteraksi, saling
tergantung dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara berpikir
tentang fenomena secara keseluruhan, metode atau teknik dalam memecahkan
masalah atau pengambilan keputusan (kesadaran adanya masalah karena
berbagai faktor).

3
1.2 Rumusan Masalah
3 Menjelaskan Pengertian Pendidikan Dalam Keperawatan
4 Menjelaskan Tujuan Dalam Keperawatan
5 Menjelaskan Tentang Praktik Dalam Keperawatan
6 Menjelaskan Tanggung Jawab Dan Peran Profesional
7 Menjelaskan Tentang Perawat Masa Depan
8 Menjelaskan Tentang Sistem Penyampaian Kesehatan
1.3 Tujuan Pembahasan
2 Mengetahui Pengertian Pendidikan Dalam Keperawatan
3 Mengetahui Tujuan Dalam Keperawatan
4 Mengetahui Tentang Praktik Dalam Keperawatan
5 Mengetahui Tanggung Jawab Dan Peran Profesional
6 Mengetahui Tentang Perawat Masa Depan
7 Mengetahui Tentang Sistem Penyampaian Kesehatan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENDIDIKAN KEPERAWATAN


Pendidikan dalam keperawatan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan yang
dimilikinya sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk pelayanan professional yang
berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia.
2.2 Tujuan Pendidikan Dalam Keperawatan 
Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum, seperti menjadi manusia yang baik,
bertanggung jawaab, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi kepada
masyarakat, bangsa dan negara, dan sebagainya.
Dalam dunia pendidikan dikenal sejumlah usaha untuk menguraikan tujuan yang sangat
umum tersebut. Salah seorang diantaranya adalah Herbert Spencer (1860) yang
menganalisis tujuan pendidikan dalam lima bagian, yang berkenaan dengan:
1.      Kegiatan demi kelangsungan hidup.
2.      Usaha mencari nafkah.
3.      Pendidikan anak.
4.      Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara.
5.      Penggunaan waktu senggang.
Tujuan pendidikan yang dikemukakan Herbert Spencer tersebut didasarkan atas apa
yang dianggapnya paling berharga dan perlu untuk setiap orang bagi kehidupannya
dalam masyarakat.
Bloom cs mebedakan tiga kategori tujuan pendidikan, yaitu :

5
1.      Kognitif (head)
Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individual mengenal dunia sekitarnya
yang meliputi perkembangan intelektual atau mental. Tujuan kognitif dibagi dalam 6
bagian, yaitu;
a)      Knowledge (Pengetahuan)
Meliputi informasi dan fakta yang dapat dikuasai melalui hafalan untuk diingat.
b)      Comprehension (Pemahaman)
Merupakan kesanggupan untuk menyatakan suatu definisi, rumusan, menafsirkan
suatu teori.
c)         Application (Penerapan)
Merupakan kesanggupan menerapkan atau menggunakan suatu pengertian, konsep,
prinsip, teori yang memerlukan penguasaan pengetahuan dan pemahaman yang lebih
mendalam.
d)         Analysis (Analisis)
Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu dalam unsur-unsurnya misalnya analisis
hubungan antara masyarakat dengan alam dan jagad raya.
e)         Synthesis (Sintesis)
Yaitu kesanggupan untuk melihat hubungan antara sejumlah unsur.
f)         Evaluation (Penilaian)
Penilaian berdasarkan bukti-bukti atau kriteria tertentu.
2.      Afektif (heart)
Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap, perasaan, dan nilai-nilai atau
perkembangan emosional dan moral.  Tujuan afektif dibagi dalam 5 bagian, yaitu;
a)      Receiving
Menerima, menaruh perhatian terhadap nilai tertentu.
b)      Responding (Merespon)
Yaitu memperlihatkan reaksi terhadap norma tertentu, menunjukan kesediaan dan
kerelaan untuk merespon, merasa puas dalam merespon.
c)      Valuing (Menghargai)
Yaitu menerima suatu norma, menghargai suatu norma, dan mengikat diri pada norma
tersebut.

6
d)     Organization (Organisasi)
Membentuk suatu konsep tentang suatu nilai, menyusun suatu sistem nilai-nilai.
e)      Characterization by Value or Value Complex
Mewujudkan nilai-nilai dalam pribadi sehingga merupakan watak seseorang, norma itu
menjadi bagian diri pribadi.

 3.        Psikomotor (hand)


Tujuan psikomotor menyangkut perkembangan keterampilan yang mengandung unsur
motoris.
.
2.3   PRAKTIK KEPERAWATAN
Praktik keperawatan adalah tindakan keperawatan profesioanal menggunakan
pengetahuan teoritis yang manatp dan kukuh dari berbagai disiplin ilmu, terutama ilmu
keperawatan selain berbagai ilmu dasar

1. Memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat


dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana dan kompleks.
2. Memberikan tindakan keperawatan langsung, pendidikan, nasehat, konseling, dalam
rangka penyelesaian masalah kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan dasar manusia
dalam upaya memandirikan system klien.
3. Memberikan pelayanan keperawatan di sarana kesehatan dan tatanan lainnya.
4. Memberikan pengobatan dan tindakan medik terbatas, pelayanan KB, imunisasi,
pertolongan
persalinan normal dan menulis permintaan obat/resep.

2.4  TANGGUNG JAWAB  DAN PERAN PROFESIONAL


Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di bidang keperawatan melalui
belajar terus menerus. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. Perawat dalam membuat
keputusan didasarkan pada informasi yang kuat dan mempertimbangkan kemampuan

7
serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain.  Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama
baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.

PERAN PROFESIONAL
1.      Membina sikap pandangan dan kemampuan professional
Pendidikan tinggi keperawatan sangat berperan dalam membina sikap, pandangan dan
kemampuan professional, lulusannya. Diharapkan perawat mampu bersikap dan
berpandangan professional, berwawasan keperawatan yang luas, serta mempunyai
pengetahuan ilmiah keperawatan yang memadai, dan menguasai keterampilan
professional secara baik dan benar (Husin, 1966).
Sebagai perawat profesioanal diperoleh kepuasaan kerja yang selanjutnya memacu
pencapaian kemampuan melalui penampilan kerja yang lebih baik lagi. Kemampuan
berpikir kritis dalam mengambil keputusan serta mampu mempertanggungjawabkan
keputusan dan tindakan yang dilakukan merupakan salah satu factor utama tercapainya
kepuasaan kerja (Jones dan Beck, 1996). Kepuasaan kerja perawat akan menghasilkan
kepuasaan pada pemakai jasa keperawatan, baik masyarakat maupun intitusi tempat
bekerja.
2.      Meningkatkan mutu pelayanan/ askep dan kesehatan
Pendidikan keperawatan menghasilkan perawat yang bersikap professional mencakup
intelektual, interpersonal, dan tekhnikal, mampu mempertanggungjawabkan secara
legal, keputusan dan tindakan yang dilakukan sesuai dengan standar dan kode etik
profesi, serta dapat menjadi contoh peran bagi perawat lain
3.      Meningkatkan kehidupan keprofesian melalui organisasi profesi
Pendididkan tinggi keperawatan akan memfasilitasi perkembangan kehidupan
organisasi keperawatan untuk lebih professional. Dengan pendidikan profesioanal,
perawat sebagai anggota dari suatu organisasi profesi akan lebih memahami dan
menghayati peran, tanggung jawab, dan haknya sebagai anggota organisasi profesi
yang memiliki sifat, pandangan, dan kemampuan professional sangat memungkinkan
organisasi keperawatan berperan sabagai pengendali mutu pelayanan asuhan

8
keperawatan kepada masyarakat melalui pengaturan hak, tanggung jawab, dan
kewengan tiap perawat berdasarkan kompetensi yang dimiliki (SCHMALE,1996).
Selain itu, organisasi profesi akan lebih berperan dalam proses pengembangan dan
pembinaan keterampilan professional dan menerapkan kode etik profesi bagi tiap
anggotanya melalui pengaturan dan pengadaan system pendidikan berkelanjutan serta
mengendalikan pemanfaatan dan pengembangan IPTEK keperawatan(husin, 1999).

2.5  PERAWAT MASA DEPAN


                Perkembangan keperawatan sebagai pelayanan profesional didukung oleh
ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang
terarah dan terencana.
Di Indonesia, keperawatan telah mencapai kemajuan yang sangat bermakna bahkan
merupakan suatu lompatan yang jauh kedepan. Hal ini bermula dari dicapainya
kesepakatan bersama pada Lokakarya Nasional Keperawatan pada bulan Januari 1983
yang menerima keperawatan sebagai pelayanan profesional (profesional service) dan
pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi (professional education).
Tenaga keperawatan yang merupakan jumlah tenaga kesehatan terbesar seyogyanya
dapat memberikan kontribusi essensial dalam keberhasilan pembangunan kesehatan.
Untuk itu tenaga keperawatan dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan
profesionalnya agar mampu berperan aktif dalam pembangunan kesehatan khususnya
dalam pelayanan keperawatan profesional.
Pengembangan pelayanan keperawatan profesional tidak dapat dipisahkan dengan
pendidikan profesional keperawatan. Pendidikan keperawatan bukan lagi merupakan
pendidikan vokasional/ kejuruan akan tetapi bertujuan untuk menghasilkan tenaga
keperawatan yang menguasai ilmu keperawatan yang siap dan mempu melaksanakan
pelayanan / asuhan keperawatan profesional kepada masyarakan. Jenjang pendidikan
keperawatan bahkan telah mencapai tingkat Doktoral.
Keyakinan inilah yang merupakan faktor penggerak perkembangan pendidikan
keperawatan di Indonesia pada jenjang pendidikan tinggi, yang sebenarnya telah
dimulai sejak tahun 1962 yaitu dengan dibukanya Akademi Keperawatan yang pertama

9
di Jakarta. Proses ini berkembang terus sejalan dengan hakikat profesionalisme
keperawatan.
Dalam Lokakarya Keperawatan tahun 1983, telah dirumuskan dan disusun dasar-dasar
pengembangan Pendidikan Tinggi Keperawatan. Sebagai realisasinya disusun
kurikulum program pendidikan D-III Keperawatan, dan dilanjutkan dengan penyusunan
kurikulum pendidikan Sarjana (S1) Keperawatan.
Pendidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga keperawatan
profesional yang mampu mengadakan pembaruan dan perbaikan mutu pelayanan /
asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi keperawatan.
Pendidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga keperawatan
professional yang mampu mengadakan pembaharuan dan perbaikan mutu
pelayanan/asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi
keperawatan.
Keperawatan sebagai suatu profesi, dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab
pengembanggannya harus mampu mandiri. Untuk itu memerlukan suatu wadah yang
mempunyai fungsi utama untuk menetapkan, mengatur serta mengendalikan berbagai
hal yang berkaitan dengan profesi seperti pengaturan hak dan batas kewenangan,
standar praktek, standar pendidikan, legislasi, kode etik profesi dan peraturan lain yang
berkaitan dengan profesi keperawatan.
Diperkirakan bahwa dimasa datang tuntutan kebutuhann pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan keperawatan akan terus meningkat baik dalam aspek mutu
maupun keterjangkauan serta cakupan pelayanan. Hal ini disebabkan meningkatkan
kesadaran masyarakat akan kesehatan yang diakibatkan meningkatnya kesadaran
masyarakat secara umum, dan peningkatan daya emban ekonomi masyarakat serta
meningkatnya komplesitas masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Masyarakat
semakin sadar akan hukum sehingga mendorong adanya tuntutan tersedianya
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan dengan mutu yang dapat
dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan demikian keperawatan perlu terus
mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perubahan yang terjadi
diberbagai bidang lainnya.

10
Perkembangan keperawatan bukan saja karena adanya pergeseran masalah
kesehatan di masyarakat, akan tetapi juga adanya tekanan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan serta perkembangan profesi keperawatan
dalam menghadapi era globalisasi.
Dalam memnghadapi tuntutan kebutuhan dimasa datang maka langkah konkrit yang
harus dilakukan antara lain adalah : penataan standar praktek dan standar
pelayanan/asuhan keperawatan sebagai landasan pengendalian mutu pelayanan
keperawatan secara professional, penataan sistem pemberdayagunaan tenaga
keperawatan sesuai dengan kepakarannya, pengelolaan sistem pendidikan
keperawatan yang mampu menghasilkan keperawatan professional serta penataan
sistem legilasi keperawatan untuk mengatur hak dan batas kewenangan, kewajiban,
tanggung jawab tenaga keperawatan dalam melakukan praktek keperawatan.

2.6 SISTEM PENYAMPAIAN KESEHATAN


            Penyampaian kesehatan salah satunya dilakukan dengan mengadakan
penyuluhan kesehatan. Beberapa factor yang perlu diperhatikan agar penyuluhan
kesehatan dapat mencapai sasaran yaitu :
1.      Tingkat pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru
yang diterimanya
2.      Tingkat social ekonomi
Semakin tinggi tingkat social ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam
menerima informasi baru
3.      Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memerhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang
mereka sudah kenal, karena sudah ada kepercayaan masyarakat dengan penyampaian
informasi
4.      Ketersediaan waktu di masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktivitas masyarakat untuk
menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan

11
Metode yang dapat dipergunakan dalam menyampaikan penyuluhan kesehatan :
1.      Metode ceramah
Suatu cara dalam menerangkan suatu ide, pengertian, dan pesan secara lisan kepada
sekelompok orang sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan
2.      Metode diskusi kelompok
Pembicaraan yang telah direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topic
dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
3.      Metode curah pendapat
Suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua
kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing-masing peserta, dan
evaluasi terhadap pendapat-pendapat tadi dilakuka kemudian
4.      Metode seminar
Suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah
dibawah bimbingan seorang yang ahli yang menguasai bidangnya

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan dalam keperawatan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan yang
dimilikinya sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk pelayanan professional yang
berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia.
3.2 Saran
Diharapkan dalam perkembangan dunia keperawatan, perawat maupun mahasiswa keperawatan
dapat menerapkan konsep system dan penerapan system dalam dunia keperawatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://azmirhamsah-bloggers.blogspot.com/2013/04/pendekatan-sistem-dalam-keperawatan_30.html?
m=1

14

Anda mungkin juga menyukai