DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
1. Anis Imtichan (2018.22.036)
2. Kartini (2018.22.006)
3. Ramadhayani Putri (2018.22.046)
4. Widyawati (2018.22.014)
5. Yuni Hersa (2018.22.039)
6. Linda (2018.22.015)
7. Thaufiqoh (2018.22.048)
8. Sri Hartatik (2018.22.050)
9. Surya Jannati (2018.22.040)
10. Karyanti (2018.22.041)
11. Fuji Astuti (2018.22.037)
12. Ahmad Arif (2018.22.047)
13. RD Hari Periza (2018.22.033)
14. Andi Farisa (2018.22.051)
15. Meika (2018.22.035)
16. Chossy (2018.22.055)
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan
karunianya lah kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Keperawatan ini
tepat pada waktunya.
Hormat Kami,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja (performance) menjadi isu dunia saat ini. Hal tersebut terjadi
sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan
prima atau pelayanan yang bermutu tinggi. Mutu tidak terpisahkan dari
standar, karena kinerja diukur berdasarkan standar. Melalui kinerja klinis
perawat dan bidan, diharapkan dapat menunjukkan kontribusi profesionalnya
secara nyata dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan
kebidanan, yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan secara umum pada
organisasi tempatnya bekerja, dan dampak akhir bermuara pada kualitas
hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Evaluasi merupakan bagian penting dari administrasi yang efektif
dalam suatu organisasi. Hal ini suatu proses bantuan kepada staf untuk
mencapai tujuan organisasi. Hasil yang diharapkan dikaitkan dengan standar
yang digunakan dalam pelayanan kesehatan akan bermakna apabila tujuan
dapat dicapai dengan hasil yang baik. Hasil tersebut sangat tergantung pada
kualitas kinerja yang ditampilkan oleh klinisi, termasuk perawat dan bidan.
Oleh sebab itu salah satu bagian yang penting dalam proses manajemen
adalah melakukan monitoring untuk mengetahui bagaimana perawat dan
bidan melakukan pekerjaannya.
Dalam melakukan monitoring kinerja perawat dan bidan, perlu ada
seorang koordinator untuk perawat dan koordinator untuk bidan. Dengan
demikian diharapkan kinerja perawat dan bidan dapat
dipertanggungjawabkan dan segera diketahui bila terjadi penyimpangan,
namun keputusan harus dibuat berdasarkan informasi yang lengkap. Hasil
monitoring ini harus dilaporkan dan bila terdapat penyimpangan segera
ditindaklanjuti tetapi sebaliknya bila terdapat peningkatan kinerja perlu
diberikan penghargaan. Monitoring merupakan bagian dari evaluasi yang
dilakukan dalam proses kegiatan/evaluasi formatif. Sedangkan evaluasi
selain berisi monitoring juga melihat kembali kegiatan yang dilakukan secara
keseluruhan/evaluasi sumatif.
Perubahan yang begitu cepat dalam pelayanan kesehatan, peningkatan
kebutuhan masyarakat akan pelayanan dan keterbatasan sumber daya, telah
mendorong kearah tersedianya pelayanan yang berkualitas dengan
melaksanakan sesuatu yang benar pada saat yang tepat dengan upaya
yang sesuai. Prinsip ini perlu diterapkan sehingga diperlukan
adanya jaminan mutu, standar, indikator kinerja, uraian tugas serta sistem
monitoring dan evaluasi yang berdasarkan standar dan kebutuhan pelayanan.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep evaluasi kinerja.
B. TUJUAN
Agar mahasiswa dapat memahami masalah kinerja perawat, faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja, cara penilaian perawat, manfaat penilaian
kinerja, dan alat ukur yang dipakai dalam menilai kinerja perawat.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud definisi kinerja perawat?
2. Apa itu kinerja perawat?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat?
4. Bagaimana cara melakukan penilaian perawat?
5. Apa manfaat dari penilaian kinerja perawat?
6. Alat ukur apa yang dipakai untuk menilai kinerja perawat?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kinerja
Kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun
kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
B. Kinerja Perawat
Perawat adalah tenaga yang mempunyai kemampuan baik intelektual,
teknikal, interpersonal dan moral, bertanggungjawab serta berwenang
melaksanakan asuhan keperawatan. Keperawatan menurut Lokakarya
Nasional Keperawatan tahun 1983 adalah suatu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu
keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Kinerja perawat adalah prestasi kerja yang ditunjukan oleh perawat
pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sehingga menghasilkan output yang
baik kepada organisasi, perawat dan pasien dalam kurun waktu tertentu. Ada
tiga komponen penting dalam kinerja yaitu: memberikan arahan dan
mempengaruhi perilaku kerja yang diharapkan dari setiap personil, mengukur
seorang personil telah mencapai kinerja yang diharapkan dan penilaian
kinerja secara regular yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja
personal.
Indikator kinerja perawat adalah variabel untuk mengukur prestasi suatu
pelaksanaan kegiatan dalam waku tertentu. Indikator yang berfokus pada
hasil asuhan keperawatan kepada pasien dan proses pelayanannya disebut
indicator kinerja. Indikator kinerja perawat baik adalah tingkat kepuasan
pasien dan perawat tinggi serta zero complain dari pelanggan. Keperawatan
sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan didasarkan pada ilmu
pengetahuan dan perwat memiliki keterampilan dalam keahliannya, sebagai
profesi keperawatan otonomi dalam kewenangan dan tanggungjawab dalam
memberikan tindakan disertai dengan kode etik dalam implementasinya yang
berorientasi pada pelayanan melalui pemberian asuhan keperawatan kepada
individu, kelompok atau masyarakat (Hidayat, 2009).
Menurut Nursalam (2011), indikator kinerja perawat dapat dilihat dari
pelaksanaan standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Standar pelayanan
keperawatan berfungsi untuk mengevaluasi pelayanan keperawatan yang
telah diberikan kepada pasien sehingga menjadi lebih terarah. Standar praktik
keperawatan meliputi: 1) Pengkajian perawatan: data di anamnesa, untuk
menegakkan diagnosa keperawatan, 2) Diagnosa keperawatan: respon pasien
yang dirumuskan berdasarkan data status kesehatan pasien, 3) Perencanaan
keperawatan: disusun sebelum melaksanakan tindakan, 4) Implementasi atau
pelaksanaan tindakan keperawatan: ditentukan dengan maksud agar
kebutuhan pasien dipenuhi secara maksimal, 5) Evaluasi perawat: dilakukan
secara periodik dari semua tindakan dan rencana tindakan yang tidak
terlaksana.
A. KESIMPULAN
Mengukur kinerja perawat dengan menggunakan indikator kinerja
klinis merupakan suatu langkah yang mempunyai keuntungan ganda.
Pertama, cara ini akan memberikan kesempatan bagi staf perawat dan bidan
untuk melakukan "self assessment“ sehingga dapat mengetahui tingkat
kemampuannya, dan berusaha untuk memperbaikinya. Peningkatan
kemampuan dan produktifitas individu-individu akan memberikan kontribusi
peningkatan mutu pelayanan pada organisasinya yang bermuara. pada
kepuasan pasen dan staf. Sistem penilaian kinerja dengan indikator kunci
akan memberikan kesempatan kepada manager dan staf untuk melakukan
komunikasi interpersonal yang efektif, sehingga secara bersama.-sama dapat
dilakukan evaluasi dan perbaikan yang mengarah pada perbaikan kinerja dan
bermuara pada peningkatan mutu pelayanan.
Evaluasi merupakan bagian penting dalam manajemen kinerja klinis
perawat dan bidan dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan mutu
pelayanan keperawatan dan kebidanan dan disisi lain meningkatkan kualitas
kesehatan pasen. Temuan monitoring di"feedback"kan kepada staf untuk
diketahui seberapa jauh pencapaian kinerjanya. Manajer menggali penyebab
masalah dan merencanakan monitoring sebagai tindak lanjut untuk
perbaikan. Hasil monitoring dilaporkan kepada pimpinan untuk dipergunakan
sebagai informasi dalam pengambilan keputusan.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, penilaian kinerja perawatat dan
evaluasi secara berkala dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
sehingga menjadi lebih terarah.
DAFTAR PUSTAKA