Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS JURNAL RONDE KEPERAWATAN

RUANG DARUSSALAM 4
RUMAH SAKIT AL-ISLAM
BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase manajemen keperawatan

Dosen Pengampu :
Dewi Mustikaningsih, S.Kep.,Ners,M.Kep.

Disusun oleh:

Kelompok Dua RSHS


Nia Suniati NIM : 402019054
Junaedi Nugroho NIM : 402019059
Ai Saroh NIM : 402019065
Kartika Amalia NIM : 402019064
Sendy Kalfi NIM : 402019067
Sartika Rini NIM : 402019085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

BAB II ANALISIS JURNAL................................................................................................3

A. PICO............................................................................................................................3

B. VIA..............................................................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................14

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................18

A. KESIMPULAN..........................................................................................................18

B. SARAN......................................................................................................................18

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kinerja perawat adalah serangkaian kegiatan perawat yang memiliki kompetensi
yang dapat digunakan dan ditunjukkan dari hasil penerapan pengetahuan, keterampila
n dan pertimbangan yang efektif dalam memberikan asuhan keperawatan (Wahyudi,
2010).
Kinerja perawat merupakan penampilan hasil kerja perawat baik secara kuantitas
maupun kualitas (Ilyas, 2002). Kinerja perawat merupakan tenaga profesional yang m
empunyai kemampuan baik intelektual, teknikal, interpersonal dan moral, bertanggun
g jawab serta berwenang melaksanakan asuhan keperawatan pelayanan kesehatan dal
am mengimplementasikan sebaik-baiknya suatu wewenang dalam rangka pencapaian
tugas profesi dan terwujudnya tujuan dari sasaran unit organisasi kesehatan tanpa mel
ihat keadaan dan situasi waktu (Suriana, 2014). Kinerja keperawatan adalah 9 10 pres
tasi kerja yang ditunjukkan oleh perawat pelaksana dalam melaksanakan tugas-tugas
asuhan keperawatan sehingga menghasilkan output yang baik kepada customer (orga
nisasi, pasien dan perawat sendiri) dalam kurun waktu tertentu. Tanda-tanda kinerja p
erawat yang baik adalah tingkat kepuasaan klien dan perawat tinggi, zero complain da
ri pelanggan (Suriana, 2014). Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimp
ulan bahwa kinerja perawat merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh tenaga profesional yang mempunyai kemampuan baik intelektual, moral
dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan sehing
ga dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan. Kinerja merupa
kan suatu proses pekerjaan yang berlangsung untuk mencapai hasil kerja dan hasil pe
kerjaan itu sendiri juga menunjukkan kinerja (Triwibowo, 2013). Perilaku kerja pera

1
wat terlihat dari cara kerja yang penuh semangat, disiplin, bertanggung jawab, melaks
anakan tugas sesuai standar yang ditetapkan, memiliki motivasi dan kemampuan kerj
a yang tinggi serta terarah pada pencapaian tujuan rumah sakit. Hasil kerja perawat m
erupakan proses akhir dari suatu kegiatan yang dilakukan dalam mencapai sasaran. H
asil kerja dapat dicapai secara maksimal apabila perawat mempunyai kemampuan dal
am mendayagunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (PPNI, 2005).
Perawat sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas asuhan keperawat
an dan merupakan faktor yang paling menentukan untuk tercapainya pelayanan keseh
atan yang optimal dengan asuhan keperawatan yang bermutu. Untuk dapat melaksana
kan asuhan keperawatan dengan baik seorang perawat perlu memiliki kemampuan be
rhubungan dengan klien dan keluarga, serta berkomunikasi dengan

2
3

anggota tim kesehatan lain, mengkaji kondisi kesehatan klien baik melalui
wawancara, pemeriksaan fisik maupun menginterprestasikan hasil pemeriksaan
penunjang, menetapkan diagnosis keperawatan dan memberikan tindakan yang
dibutuhkan klien, mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan serta
menyesuaikan kembali perencanaan yang telah dibuat dan sebagainya (Copel, 2007).
Salah satu strategi yang untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan adalah
dengan pelaksanaan program ronde keperawatan yang merupakan salah satu impleme
ntasi dari Relationship Based Care. Ronde keperawatan memungkinkan perawat untu
k melakukan hubungan timbal balik dengan pasien secara teratur dan sistematis untuk
menunjukkan keberadaan perawat dalam membantu mengantisipasi kebutuhan dan m
emberikan kenyamanan serta perlindungan bagi pasien (Woolley et. al., 2012). Ronde
keperawatan merupakan strategi yang efektif dalam memulai banyak perubahan dala
m aspek perawatan terutama meningkatkan komunikasi di antara anggota tim terkait i
nteraksi antar perawat (Aitken et al., 2010).
Hasil analisis SWOT yang sudah dilakukan pada kasus kajian situasi Ruang
Darussalam 4 Rumah Sakit Al Islam Bandung, terdapat prioritas masalah yang terjadi
yaitu mengenai M3 (Methode) dimana belum melaksanakan ronde keperawatan, pelak
sanaan metode modular pelaksanaanya belum berjalan secara maksimal, pembagian pasien
berdasarkan jumlah sudah sesuai tapi apabila dihubungkan dengan kualifikasi yang dimiliki
oleh perawat yang ada, ada kondisi pembagian pasien tidak sesuai dengan standar, kegiatan
post confeence belum konsisten dilakukan, terdapat kepatuhan terhadap SOP dan
pelaksanaan discharge planning masih beragam (ada yang dari awal masuk, ada pula saat ma
u pulang).
Melihat fenomena tersebut penulis tertarik untuk mencari efidence based mengen
ai ronde keperawatan agar bisa dilakukan di situasi Ruang Darussalam 4 Rumah Sakit
Al Islam Bandung. Karena ronde keperawatan memiliki manfaat yaitu untuk menumb
uhkan cara berpikir kritis dan sistematis, meningkatkan kemampuan validasi data klie
n, meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan, menumbuhkan pe
mikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah klien, meningk
4

atkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan dan, meningkatkan ke


mampuan menilai hasil kerja.
BAB II
ANALISIS JURNAL

A. PICO

P (Patient/Problem) : Kinerja perawat dan kualitas pelayanan


I (Intervention) : Ronde keperawatan
: Pengaruh ronde keperawatan terhadap kinerja
C (Comparisson)
perawat dan kualitas pelayanan
: Apakah ada pengaruh ronde keperawatan
O (Outcome) terhadap kinerja perawat dan kualitas
pelayanan?

Metode/Strategi penelusuran bukti

Metode penelusuran jurnal ini berasal dari google scholar, pubmed yang diakses
pada tanggal 4 Januari- 9 Januari 2021. Penulis mencari kata ronde keperawatan,
kinerja perawat, kualitas pelayanan dan terdapat 191 jurnal, dengan tahun publish
antara 2016 -2020.

Nama Sumber Strategi


tempat pencarian (Kata Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
pencarian Kunci)
Ronde Ronde
Berbayar,
keperawatan, keperawatan,
Google Scholars Eksperimen pada
kinerja perawat, tahun 2016 –
hewan
kualitas pelayanan 2020, eksperimen
6

Strategi Penelusuran Bukti

Jurnal (1) Jurnal (2) Jurnal (3)

Faktor-Faktor Yang Peningkatan Kualitas Pelaya Pengaruh Pelatihan Ronde Ke


Mempengaruhi Pelaksanaan nan Keperawatan Melalui R perawatan Terhadap Kinerja
Judul Ronde Keperawatan onde dan Pendokumentasian Perawat Dalam Asuhan Kepe
rawatan Di Rs Royal Prima
Medan

Maria Florentina Moi, Nurs Juwita Verawati Siahaan, Alb


Nama Penulis alam Nursalam, Candra Panj Tita Rohita, Krisna Yeti iner Siagian, Evi Karota Buki
i Asmoro t

Tahun 2017 2017 2018

Keyword nursing round; knowledge; a Kualitas pelayanan, pendok Ronde keperawatan, kinerjap
ttitudes; intentions; subjecti umentasian, ronde erawat, asuhan keperawatan
ve norms

Kriteria Inklusi Kriteria inklusi dalam Pada penelitian ini tidak me Kriteria inklusi: Rentang usia
penelitian ini adalah seluruh njelaskan kriteria inklusi. 21-45 tahun, Masa kerja lebih
perawat di Ruang Rawat dari 3 bulan sebagai perawat,
Inap baik PNS maupun Pendidikan minimal D-III kep
tenaga kontrak erawatan, dan Perawat yang b
ekerja di ruang rawat inap
Kriteria Eksklu Perawat yang sedang Pada penelitian ini tidak me Pada penelitian ini tidak menj
si mengikuti pelatihan dalam njelaskan kriteria eksklusi. elaskan kriteria eksklusi.
waktu > 1 bulan dan sedang
cuti

Jumlah Respon 98 responden 21 responden Jumlah sampel dalam peneliti


den an ini sebanyak 64 perawat y
7

aitu 32 perawat pada kelomp


ok kontrol dan 32 perawat pa
da kelompok intervensi

Masalah Kurangnya pengetahuan Pelaksanaan Ronde Keperawatan


perawat tentang ronde pendokumentasian asuhan
keperawatan, belum adnya keperawatan dan ronde
sosialisasi dari manager keperawatan yang belum
keperawatan sehingga ronde optimal
keperawatan belum
dilaksanakan di ruang rawat
inap

Metodelogi Penelitian yang dilakukan Metodelogi dalam penelitian Penelitian ini menggunakan
menggunakan penelitian ini yaitu studi kasus dengan metode quasi eksperiment de
deskriptif analitik dengan pendekatan eksplorasi deskr ngan pretest-posttest with con
pendekatan cross-sectional iptif trol group design..
Alat Ukur Instrumen pengetahuan Alat ukur yang digunakan y Peneliti terlebih dahulu meng
menggunakan kuesioner 7 aitu pada fase awal dilakuka ukur kinerja perawat dengan
pertanyaan dengan kriteria n identifikasi masalah denga menggunakan kuesioner pada
baik bila skor >75-100%, n menggunakan teknik waw kelompok kontrol dan interve
cukup bila skor 60-75% ancara, observasi dan kuesio nsi.
serta kurang jika skor ner
<60%.
Instrumen sikap diukur men
ggunakan 2 skala, skala pert
ama mengukur evaluasi terh
adap belief 5 soal, skala ked
ua tentang belief strength 5
soal. Skala pertama nilai 1 u
8

ntuk jawaban sangat buruk


(Sbu), nilai 4 untuk sangat b
aik (SB) pada item favorabl
e, dan berlaku sebaliknya. S
kala kedua nilai 1 untuk san
gat tidak setuju (STS), nilai
4 untuk sangat setuju (SS) p
ada item favorable dan berla
ku sebaliknya bagi item no
n-favorable.
Analisa yang Penelitian ini dilakukan anal Penentuan masalah manaje Hasil analisa data dengan me
digunakan isis dengan menggunakan uj men keperawatan dilakukan nggunakan uji Paired T-Test
i spearman rho dan Regresi dengan menggunakan analis dan Independent T-Test
Logistik dengan signifikansi a strength, weakness, opport
α = 95% (0,005). unities dan threats (SWOT)
serta diagram fish bone, pen
entuan masalah manajemen
keperawatan dilakukan deng
an menggunakan metode F
okus Group Discussion (FG
D)
Hasil Distribusi responden pada ta Berdasarkan telah hasil Hasil penelitian menunjukkan
bel 1 menunjukkan bahwa s kuesioner yang diberikan bahwa ada pengaruh pelatiha
emua responden di Ruang R kepada perawat di ruangan n ronde keperawatan terhadap
awat Inap RSUD Bajawa N sejumlah 21 orang, kinerja perawat dalam asuhan
usa Tenggara Timur dengan diperoleh data bahwa keperawatan di RS. Royal Pri
jumlah 98 responden. Data perawat sebagian besar ma Medan. Hal ini menunjuk
pada distribusi penelitian m berjenis kelamin permpuan kan bahwa pelatihan ronde ke
9

enunjukkan bahwa mayorita (85,7%), perawat memiliki perawatan telah memberi imp
s pengetahuan responden da rat-rata usia berumur 31 s.d likasi terhadap peningkatan k
lam kategori cukup dan diik 40 tahun dengan latar emampuan perawat baik dari
uti dengan sikap pengetahua belakang pendidikan D3 aspek pengetahuan maupun k
n yang positif. Dari hasil pe Keperawatan dan sebagian eterampilan perawat dalam pe
nelitian juga menunjukkan b besar baru bekerja < 5 tahun mberian asuhan keperawatan
ahwa sebagian besar respon (85,7%). Selain dari data sehingga kinerja perawat dala
den dengan pengetahuan kur dasar terkaji juga m pemberian asuhan keperaw
ang juga diikuti dengan sika penmgetahuan perawat atan semakin optimal.
p negatif. tentang pelaksanaan ronde
keperawatan dan
pendokumentasian asuhan
keperawatan melalui
kuesioner, data diperoleh
terjadi peningkatan
pengetahuan terkait definisi,
tujuan, waktu, prosedur
pelaksanaan. Dari sebelum
68% menjadi 85%.
Pelaksanaan ronde
keperawatan merupakan
strategi efektif untuk
melakukan perubahan dalam
melakukan perawatan
kepada pasien. Hal ini
merupakan peningktana
yang baik yang dapat
menunjukan bahwa
10

implementasi yang
dilakukan dinilai efektif
untuk meningkatkan
pengetahuan perawat, serta
menunjukkan bahwa kepala
ruangan, ketua tim dan
perawat menyadari tentang
pentingnya pelaksanaan
ronde keperawatan bagi
perawat dan pasiendi
ruangan.

Level of evidence 4d 2a 2a
11

B. VIA

Jurnal (1) V (Validity) I (Important) A (Applicability)


Judul : V1 (Validitas Seleksi) Pengetahuan memiliki hubunga Ronde keperawatan mudah di
Faktor-Faktor Yang Penelitian yang dilakukan merupakan jenis n yang sangat signifkan dengan aplikasikan karena hanya
Mempengaruhi penelitian deskriptif analitik dengan pendek dengan sikap dalam pelaksanaa memerlukan proses
Pelaksanaan Ronde atan cross-sectional. n ronde keperawatan. Selain itu komunikasi dan interaksi
Keperawatan Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pengetahuan merupakan dasar d sesama perawat serta pasien
perawat di Ruang Rawat inap RSUD Bajaw alam pelaksaan ronde keperawa dalam memecahkan masalah
Penulis : a sebanyak 108 perawat. Sampel dari penelit tan yang baik. Oleh karena itu P keperawatannya serta
Maria Florentina Moi, ian ini adalah 98 perawat di Ruang Rawat in engetahuan yang baik tentang p mengevaluasi pelayanan
Nursalam Nursalam, C ap RSUD Bajawa. Penelitian ini menggunak elaksanaan ronde keperawatan a keperawatan yang telah
andra Panji Asmoro an simple random sampling, yaitu suatu teh kan diikuti dengan sikap yang p diterima oleh pasien.
nik pengambilan setiap sampel/elemen disel ositif dan persepsi atau norma s Waktu ronde keperawatan ini
Publiser : eksi secara acak. Kriteria inklusi dalam pene ubjektif dari perawat lain dalam juga relatif bervariasi
Fundamental Aand litian ini adalah seluruh perawat di Ruang R pelaksanaan ronde keperawatan. tergantung seberapa rumit
Management Nursing awat inap baik PNS ataupun Tenaga Kontra Hal ini sesuai dengan hasil pene permasalahan pasien, berkisar
Journal Vol. 2, No. 1, k, sedangkan kriteria eksklusi dalam peneliti litian yang menunjukkan bahwa 1 jam dengan syarat intensitas
April 2019 Journal Ho an ini adalah perawat yang sedang mengikut pengetahuan memiliki hubunga
12

mepage: https://e-jour i pelatihan dalam waktu lebih dari 1 bulan d n dengan sikap dan norma subje ruangan sedang tenang.
nal.unair.ac.id/FMNJ an sedang cuti. ktif responden dalam pelaksana
an ronde keperawatan. Sikap da
Tahun :
V2 (Validitas Informasi) : n Norma subjektif memiliki hub
2019
Instrumen pengetahuan menggunakan kuesi ungan dengan intensi responden
oner 7 pertanyaan dengan kriteria baik bila s dalam pelaksanaan ronde keper
kor >75-100%, cukup bila skor 60-75% sert awatan. Sikap yang positif dan
a kurang jika skor <60% (Wahyuni, 2012). norma subjektif yang baik akan
Kuesioner pengetahuan telah diuji validitas menimbulkan intensi atau niat y
dan semua r dihitung > r tabel dan dinyataka ang baik pada perawat dalam pe
n valid dengan nilai Cronbach’s Alpha 0,73 laksanaan ronde keperawatan. P
8 yang berarti reliabel. Instrumen sikap diuk ersepsi atau norma subjektif yan
ur menggunakan 2 skala, skala pertama men g baik akam memberikan niat y
gukur evaluasi terhadap belief 5 soal, skala ang baik pada pelaksanaan rond
kedua tentang belief strength 5 soal. Skala p e keperawatan Intensi memiliki
ertama nilai 1 untuk jawaban sangat buruk hubungan dengan pelaksanaan r
(Sbu), nilai 4 untuk sangat baik (SB) pada it onde keperawatan. Intensi yang
em favorable, dan berlaku sebaliknya. Skala baik sebagai dasar pada pelaksa
kedua nilai 1 untuk sangat tidak setuju (ST an ronde keperawatan
13

S), nilai 4 untuk sangat setuju (SS) pada ite


m favorable dan berlaku sebaliknya bagi ite
m non-favorable. Tahap selanjutnya mengal
ikan setip pasangan item belief dan pasanga
nnya. Hasil skor maksimal adalah 80, skor
minimal 5. Kriteria sikap positif > means, si
kap negatif < means.
Instrumen yang digunakan mengadopsi dari
konstruksi Ajzen (Hendra, 2008). Kuesioner
sikap telah diuji dengan semua r dihitung >
r tabel dan dinyatakan valid dengan nilai Cr
onbach’s Alpha 0,878 yang berarti sangat re
liabel.
Norma subjektif, diukur menggunakan kues
ioner 12 pertanyaan, terdiri dari motivation t
o comply 6 soal yang dikalikan dengan nor
mative belief 6 soal. Norma subjektif meng
hasilkan skor maksimal 96, minimal 6. Krite
ria mempersepsi sosial baik jika skor 66-96,
14

cukup jika 37-65, dan kurang jika 6-36. Kue


sioner telah diuji dengan semua r dihitung >
r tabel dan dinyatakan valid dengan nilai Cr
onbach’s Alpha 0,905 yang berarti sangat re
liabel. Intensi sebanyak 6 pertanyaan mengg
unakan kuesioner skala likert dengan pilihan
jawaban sebanyak 4, yaitu: sangat tidak setu
ju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju (W
ahyuni, 2012). Kriteria nilai baik skor 18- 2
4, sedang skor 12-17, kurang skor 6-11.
Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan. Total
pertanyaan dihitung dari responden menjaw
ab pertanyaan dengan benar. Kurang: 1-3, C
ukup: 4-7, Baik: 8-10. Kuesioner telah diuji
dengan semua r dihitung > r tabel dan dinya
takan valid dengan nilai Cronbach’s Alpha
0,920 yang berarti sangat reliabel.
Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan. Total
pertanyaan dihitung dari responden menjaw
15

ab pertanyaan dengan benar. Kurang: 1-3, C


ukup: 4-7, Baik: 8-10. Kuesioner telah diuji
dengan semua r dihitung > r tabel dan dinya
takan valid dengan nilai Cronbach’s Alpha
0,846 yang berarti sangat reliabel.
Penelitian ini dilakukan analisis dengan me
nggunakan uji spearman rho dan Regresi Lo
gistik dengan signifikansi α = 95% (0,005).

V3 (validitas pengontrolan perancu) :


Pada penelitian initelah dijelaskan kriteria in
klusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah s
eluruh perawat di Ruang Rawat inap baik P
NS ataupun Tenaga Kontrak, sedangkan krit
eria eksklusi dalam penelitian ini adalah per
awat yang sedang mengikuti pelatihan dala
m waktu lebih dari 1 bulan dan sedang cuti.
16

V4 (validitas analisis) :
Penelitian ini dilakukan analisis dengan me
nggunakan uji spearman rho dan Regresi Lo
gistik dengan signifikansi α = 95% (0,005)

V5 (validitas eksterna) :
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penelit
i menunjukkan hasil yang sama dengan pen
elitian yang dilakukan oleh (Agustina, Agus
tian and Ibrahim, 2016) yang dalam peneliti
annya menyebutkan bahwa pengetahuan me
miliki hubungan yang sangat signifkan deng
an dengan sikap dalam pelaksanaan ronde k
eperawatan. (Agustina, Agustian and Ibrahi
m, 2016) juga menjelaskan bahwa pengetah
uan merupakan dasar dalam pelaksaan rond
e keperawatan yang baik.
17

Jurnal (2) V (Validity) I (Important) A (Applicability)


Judul : V1 (Validitas Seleksi) : Penelitian ini penting untuk Penelitian ini mudah di
Peningkatan Kualitas Dalam penelitian ini metode yang mengetahui kinerja perawat aplikasikan dan tidak
Pelayanan digunakan yaitu studi kasus dengan setelah dilaksanakannya ronde dibutuhkan biaya, perawat
Keperawatan Melalui pendekatan eksplorasi deskriptif. keperawatan, serta bisa dengan mudah
Ronde dan Pada penelitian ini tidak menjelaskan kriteri pendokumentasian asuhan mengaplikannya langsung
Pendokumentasian Pe a inklusi dan kriteria eksklusinya. keperawatan sehingga karena perawat paling sering
nulis : Penelitian ini dilakukan pada 21 perawat di RSU dibutuhkan panduan dan SPO berinteraksi dengan pasien.
Tita Rohita, Krisna D Kota Depok. serta dukungan dan motivasi
Yetti dari manager dan kesiapan
V2 (Validitas Informasi) : perawat untuk berkomitmen
Publiser : Data dioperoleh dari hasil wawancara, melakukan perubahan menjadi
Dunia Keperawatan, observasi dan kuesioner dikelompokkan dan lebih baik. Selain itu diperlukan
Volume 5, Nomor 1, dilakukan analisa. adanya monitoring dan evaluasi
Maret 2017;50-55 Analisa data menggunakan analisa strength berkala penilaian terhadap
s, weaknesses, opportunities, dan threats (S pelaksanaan di rumah sakit. Hal
Tahun : WOT) serta diagram fish bone, penentuan penting lainnya agar
masalah manajemen keperawatan dilakukan mengajukan kebijakan
18

2017 dengan menggunakan metode Fokus Group pelaksanan ronde keperawatan


Discussion (FGD). Disepakati bersama prio dan pendokumentasian asuhan
ritas masalah manajemen keperawatan yang keperawatan yang telah
akan diselesaikan bersama dengan menggun dirancang kepada direktur
akan suatu inovasi perubahan di RSUD Kot rumah sakit agar dibuatkan
a Depok. Program inovasi dibuat secara rinc surat keputusan, sehingga
i dalam bentuk Plan of Action (POA) yang perangkat yang dibuat dapat
dibuat bersama pada saat FGD sehingga pro menjadi instrumen yang legal
gram tersebut menjadi program kerja bersa untuk dijadikan dasar
ma yang akan dilakukan dan diupayakan ber pelaksanaan ronde kepertawtan
sama demi peningkatan kualitas pelayanan k dan pendokumentasian asuhan
eperawatan di RSUD Kota Depok. Pemecah keperawatan secara seragam
an masalah keperawatan yang diambil meng
gunakan pendekatan Plan, Do, Check, and
Action (PDCA)

V3 (Validitas Pengontrolan Perancu) :

Dalam penelitian ini tidak ditemukan adany


19

a variabel perancu.

V4 (validitas analisis) :
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa
data pengetahuan perawat tentang pelaksana
an ronde keperawatan dan pendokumentasia
n asuhan keperawatan melalui kuesioner, ter
jadi peningkatan pengetahuan terkait definis
i, tujuan, waktu, prosedure pelaksanaan. Dar
i sebelum 68% menjadi 85%. Pelaksanaan r
onde keperawatan merupakan strategi yang
efektif untuk melakukan perubahan dalam
melakukan perawatan kepada pasien merup
akan peningkatan yang baik yang dapat men
unjukkan bahwa impelementasi yang dilaku
kan dinilai efektif untuk meningkatkan peng
etahuan perawat, serta menunjukan bahwa k
epala ruangan, ketua tim dan perawat menya
dari tentang pentingnya pelaksanaan ronde k
eperawatan bagi perawat dan pasien di ruan
20

gan. Ronde keperawatan akan meningkatka


n keterampilan dan pengetahuan pada peraw
at .

V5 (validitas eksterna) :
Penelitian Febriana (2009) ronde
keperawatan meningkatkan kepuasan pasien
lima kali dibanding tidak dilakukan ronde
keperawatan

Pengetahuan yang V (Validity) I (Important) A (Applicability)


baik tentang
pelaksanaan ronde
keperawatan akan
diikuti dengan
sikap yang positif
dan persepsi atau
norma subjektif
21

dari perawat lain


dalam pelaksanaan
ronde keperawatan.
Hal ini sesuai
dengan hasil
penelitian yang
menunjukkan bahwa
pengetahuan
memiliki hubungan
dengan sikap dan
norma subjektif
responden dalam
pelaksanaan ronde
keperawatan. Sikap
dan Norma
subjektif memiliki
hubungan dengan
intensi responden
dalam pelaksanaan
22

ronde keperawatan.
Sikap yang positif
dan norma
subjektif yang
baik akan
menimbulkan
intensi atau niat
yang baik pada
perawat dalam
pelaksanaan ronde
keperawatan.
Persepsi atau
norma subjektif
yang baik akam
memberikan niat
yang baik pada
pelaksanaan ronde
keperawatan
Intensi memiliki
23

hubungan dengan
pelaksanaan ronde
keperawatan.
Intensi yang baik
sebagai dasar pada
pelaksaan ronde
keperawatanJurnal
(3)
Judul : V1 (Validitas Seleksi) Pelatihan ronde keperawatan Jurnal ini dapat diaplikasikan
Pengaruh Pelatihan Ro Penelitian ini menggunakan metode quasi e yang dilakukan dapat bagi ruangan untuk
nde Keperawatan Terh ksperiment dengan pretest-posttest with con meningkatkan pengetahuan dan melakukan ronde keperawatan
adap Kinerja Perawat trol group design. keterampilan perawat terhadap karena ronde keperawatan seb
Dalam Asuhan Kepera Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanya asuhan keperawatan terlebih agai salah satu aspek monitori
watan Di Rs Royal Pri k 64 perawat yaitu 32 perawat pada kelomp lagi akan memberikan dampak ng evaluasi dalam upaya peni
ma Medan ok kontrol dan 32 perawat pada kelompok i pada produktivitas dan ngkatan kinerja perawat.
ntervensi dengan cara peneliti terlebih dahul kepuasan kerja perawat
Penulis : u melakukan randomisasi yaitu peneliti men sehingga kinerja perawat
Juwita Verawati Siaha galokasikan sampel penelitian ke dalam dua semakin baik. Selain itu juga
an, Albiner Siagian, E kelompok berdasarkan kriteria yang telah di kinerja perawat meningkat
24

vi Karota Bukit tentukan peneliti untuk menciptakan karakte karena proses ronde
ristik antar kelompok kontrol dengan kelom keperawatan mampu membuat
Publiser : pok intervensi hampir sama dalam penelitia perawat merasa di anggap
Jurnal JUMANTIK n. penting, berharga dan
Vol. 3 No. 1 Teknik pengambilan sampel yang digunaka dibutuhkan dalam
Desember 2017 - Mei n dalam penelitian ini menggunakan teknik pekerjaannya. Perawat merasa
2018 purposive sampling dengan kriteria inklusi: memperoleh penghargaan yang
Rentang usia 21-45 tahun, Masa kerja lebih adil, mendapat pengaruh yang
dari 3 bulan sebagai perawat, Pendidikan mi positif dari rekan kerja,
nimal D-III keperawatan, dan Perawat yang peningkatan prestasi dan
bekerja di ruang rawat inap. pengembangan kemampuan
Penelitian ini tidak menjelaskan kriteria eks diri, otonomi dan
klusi. tanggungjawab serta tercipta
hubungan yang baik antara
V2 (Validitas Informasi) : kepala ruangan dan sesama
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat pe teman kerja.
rsetujuan dari komisi etik Fakultas Keperaw
atan USU dan persetujuan izin dari pihak ru
mah sakit. Kemudian peneliti menjelaskan k
25

elompok kontrol tidak diberi perlakuan sela


ma proses penelitian berlangsung sedangkan
kelompok intervensi akan diberi perlakuan
(pelatihan). Sebelum diberi intervensi (pelat
ihan), peneliti terlebih dahulu mengukur kin
erja perawat dengan menggunakan kuesione
r pada kelompok kontrol dan intervensi. Ke
mudian peneliti memberikan perlakuan beru
pa pelatihan pada kelompok intervensi sela
ma satu hari. Setelah itu, peneliti kembali m
elakukan pengukuran kinerja perawat pada
kelompok kontrol dan intervensi di minggu
ke-4 setelah pelatihan ronde keperawatan di
berikan.

V3 (validitas pengontrolan perancu) :


Pada penelitian ini tidak menjelaskan
kriteria eksklusi dan tidak menjelaskan
menggunakan kuesioner mengenai apa.
26

V4 (validitas analisis) :
Diketahui hasil uji Paired T-Test bahwa kin
erja perawat sebelum dan sesudah pelatihan
ronde keperawatan pada kelompok kontrol
didapat perbedaan nilai mean -1,97 dan nilai
signifikansi pvalue=0,09 (p > 0,05) maka H
0 diterima yaitu tidak terdapat perbedaan ya
ng signifikan antara kinerja perawat sebelu
m dan sesudah pelatihan ronde keperawatan
pada kelompok control. Sedangkan pada kel
ompok intervensi didapat perbedaan nilai m
ean - 31,63 dan nilai signifikansi p value =
0,00 (p < 0,05) maka Ha diterima yaitu ada
perbedaan yang signifikan antara kinerja per
awat sebelum dan sesudah pelatihan ronde k
eperawatan pada kelompok intervensi.
Hasil uji Independent T-Test bahwa kinerja
perawat setelah mendapatkan pelatihan rond
e keperawatan pada kelompok kontrol didap
27

at rata-rata nilai mean 94,91 sedangkan pada


kelompok intervensi ratarata nilai mean 12
2,47 sehingga didapat perbedaan nilai mean
-27,56 dan nilai signifikansi p value = 0,00
(p< 0,05) maka Ha diteriPengetahuan yan
g baik tentang pelaksanaan ronde ke
perawatan akan diikuti dengan sikap
yang positif dan persepsi atau norm
a subjektif dari perawat lain dalam
pelaksanaan ronde keperawatan. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa pengetahuan
memiliki hubungan dengan sikap dan
norma subjektif responden dalam pel
aksanaan ronde keperawatan. Sikap d
an Norma subjektif memiliki hubunga
n dengan intensi responden dalam pe
laksanaan ronde keperawatan. Sikap
yang positif dan norma subjektif ya
28

ng baik akan menimbulkan intensi at


au niat yang baik pada perawat dala
m pelaksanaan ronde keperawatan. Pe
rsepsi atau norma subjektif yang ba
ik akam memberikan niat yang baik p
ada pelaksanaan ronde keperawatan I
ntensi memiliki hubungan dengan pel
aksanaan ronde keperawatan. Intensi
yang baik sebagai dasar pada pelaks
aan ronde keperawatanma yaitu ada perb
edaan yang signifikan antara kinerja perawa
t sesudah pelatihan ronde keperawatan pada
kelompok kontrol dengan kelompok interve
nsi.

V5 (validitas eksterna) :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pe
ngaruh pelatihan ronde keperawatan terhada
p kinerja perawat di Rumah Sakit Royal Pri
29

ma Medan. Hal ini sejalan dengan penelitian


Maliya dan Susilaningsih (2009) menunjukk
an bahwa ada peningkatan kinerja staf keper
awatan setelah dilakukan pelatihan ronde ke
perawatan. Selain itu, penelitian Aristyawat
i, Gunahariati dan Lestari (2015) melaporka
n bahwa dampak tidak dilaksanakan ronde k
eperawatan dapat menurunkan produktivitas
kerja serta menurunkan komunikasi teraupet
ik perawat dengan tenaga kesehatan dan ko
munikasi perawat dengan pasien sehingga m
otivasi perawat dalam bekerja menurun seca
ra perlahan.
30

BAB III
PEMBAHASAN

Rumah sakit merupakan suatu sarana kesehatan yang menyelenggarakan


kegiatan pelayanan kesehatan. Dalam rangka meningkatkan kualitas jasa
kesehatan, kualitas pelayanan, dan kepuasan pasien menjadi indikator
keberhasilan penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit. Ronde keperawatan dan
kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bagian dari
kualitas pelayanan keprawatan di rumah sakit.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode dalam pelayanan
keperawatan yang berguna meningkatkan pelayanan kepada pasien dan
memberikan masukan kepada perawat tentang asuhan keperawatan. Ronde
keperawatan akan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat.
Adapun manfaat ronde keperawatan yaitu membantu mengembangkan
keterampilan keperawatan. Selain itu juga dengan adanya ronde keperawatan akan
menguji pengetahuan perawat. Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan,
rintangan yang dihadapi oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan
keperawatan dapat dinilai. Ronde keperawatan juga dapat meningkatkan kepuasan
pasien. Kualitas pelayanan keperawatan merupakan fokus utama kegiatan
pengelolaan bidang keperawatan, terwujudnya pelayanan keperawatan yang
berkualitas melalui pelaksanaan program pengendalian mutu yang
berkesinambungan, keterlibatan, dan komitmen seluruh staf keperawatan serta
peran pimpinan sebagai motivator.
31

Pada jurnal pertama yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pelayanan Keper


awatan Melalui Ronde Dan Pendokumentasian”. Penelitian ini menggunakan met
ode penelitian studi kasus dengan pendekatan eksplorasi deskriptif. Pada fase
awal dilakukan identifikasi masalah dengan menggunakan teknik wawancara,
observasi dan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil kuesioner yang diberika
n kepada perawat di ruangan sejumlah 21 orang, diperoleh data pengetahuan
perawat tentang pelaksanaan ronde keperawatan dan pendokumentasia asuhan
keperawatan melalui kuesioner, data di peroleh terjadi peningkatan pengetahuan
terkait definisi, tujuan, waktu, prosedure pelaksanaan. Dari sebelum 68% menjadi
85%. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penerapan ronde keperawatan
dan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan baik makan kualitas
pelayanan keperawatan pun akan meningkat. Penelitian ini sangat penting untuk
diaplikasikan di rumah sakit karena hanya memerlukan proses komunikasi dan
interaksi sesama perawat serta pasien dalam memecahkan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima
oleh pasien. Waktu ronde keperawatan ini juga relatif bervariasi tergantung
seberapa rumit permasalahan pasien, berkisar 1 jam dengan syarat intensitas
ruangan sedang tenang.
Pada jurnal kedua yang berjudul “Penguatan Kinerja Perawat dalam Pemb
eranian Asuhan Keperawatan Melalui Pelatihan Ronde Keperawatan di Rumah Sa
kit Royal Prima Medan”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Focus Gr
oup Discussion, kemudian merumuskan permasalahan yang ada, serta mencari sol
usi pemecahan masalah dengan memilih kegiatan Pelatihan sebagai design pemec
ahan masalah, pelaksanaan pelatihan, yang di awali dengan pelaksanaan Pretest, d
ilanjutkan dengan Pemberian materi, simulasi Pelaksanaan Ronde Keperawatan (R
ole Play), kemudian melakukan Posttest. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa
kinerja perawat sebelum dan sesudah pelatihan ronde keperawatan didapatkan per
bedaan nilai mean -31,62 dan nilai signifikansi p-value=0,00 (p<0,05), terdapat pe
rbedaan sigifikansi yang artinya terdapat pengaruh ronde keperawatan terhadap ki
nerja perawat. Penelitian ini sangat penting dan sangat mudah untuk di
aplikasikan di rumah sakit karena tidak dibutuhkan biaya, perawat bisa dengan
32

mudah mengaplikannya langsung karena perawat paling sering berinteraksi


dengan pasien.
Pada jurnal kedua yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Ronde Keperawatan
Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Di Rs Royal Prima Meda
n”. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan pretest-posttest
with control group design. Diketahui hasil uji Paired T-Test bahwa kinerja perawa
t sebelum dan sesudah pelatihan ronde keperawatan pada kelompok kontrol didap
at perbedaan nilai mean -1,97 dan nilai signifikansi pvalue=0,09 (p > 0,05) maka
H0 diterima yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perawat
sebelum dan sesudah pelatihan ronde keperawatan pada kelompok control. Sedan
gkan pada kelompok intervensi didapat perbedaan nilai mean - 31,63 dan nilai sig
nifikansi p value = 0,00 (p < 0,05) maka Ha diterima yaitu ada perbedaan yang sig
nifikan antara kinerja perawat sebelum dan sesudah pelatihan ronde keperawatan
pada kelompok intervensi.
Hasil uji Independent T-Test bahwa kinerja perawat setelah mendapatkan pelatiha
n ronde keperawatan pada kelompok kontrol didapat rata-rata nilai mean 94,91 se
dangkan pada kelompok intervensi ratarata nilai mean 122,47 sehingga didapat pe
rbedaan nilai mean -27,56 dan nilai signifikansi p value = 0,00 (p< 0,05) maka Ha
diterima yaitu ada perbedaan yang signifikan antara kinerja perawat sesudah pelati
han ronde keperawatan pada kelompok kontrol dengan kelompok intervensi.
Penelitian ini dapat diaplikasikan bagi ruangan untuk melakukan ronde
keperawatan karena ronde keperawatan sebagai salah satu aspek monitoring evalu
asi dalam upaya peningkatan kinerja perawat.
Dari ketiga jurnal yang sudah dianlisis diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa sangat jelas jika suatu rumah sakit menerapkan ronde keperawatn maka
akan sangat bermanfaat yaitu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
perawat terhadap asuhan keperawatan, kinerja perawat semakin baik. Selain itu ju
ga dengan kinerja perawat yang meningkat, membuat perawat merasa di anggap p
enting, berharga dan dibutuhkan dalam pekerjaannya.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ketiga jurnal yang telah dianalisis merupakan jurnal yang penting dan mampu
laksana. Rumah sakit dapat mengaplikasikan atau menggiatkan kegitan ronde
keperawatan ini dengan tujuan menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berfikir kritis, menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis, meningkatkan
kemampuan validasi data pasien, meningkatkan kemampuan menentukan
diagnosa keperawatan, menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah pasien, meningkatkan kemampuan memodifikasi
rencana asuhan keperawatan, meningkatkan kemampuan justifikasi dan
meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
Rumah sakit dengan menerapkan ronde keperawatan akan meningkatan kualitas

A. SARAN
Pada jurnal tersebut di jelaskan bahwa memiliki dampak yang positif dan hasi
lnya signifikan. Diharapkan untuk Ruang Darussalam 4 dapat menerapkan ronde
keperawatan guna meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan kepuasan pa
sien. Dampak positif tersebut menjadi indikator bahwa penyelenggaraan pelayana
n di rumah sakit itu berhasil.

Anda mungkin juga menyukai