RUANG DARUSSALAM 4
RUMAH SAKIT AL-ISLAM
BANDUNG
Dosen Pengampu :
Dewi Mustikaningsih, S.Kep.,Ners,M.Kep.
Disusun oleh:
DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
A. PICO............................................................................................................................3
B. VIA..............................................................................................................................6
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................18
A. KESIMPULAN..........................................................................................................18
B. SARAN......................................................................................................................18
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja perawat adalah serangkaian kegiatan perawat yang memiliki kompetensi
yang dapat digunakan dan ditunjukkan dari hasil penerapan pengetahuan, keterampila
n dan pertimbangan yang efektif dalam memberikan asuhan keperawatan (Wahyudi,
2010).
Kinerja perawat merupakan penampilan hasil kerja perawat baik secara kuantitas
maupun kualitas (Ilyas, 2002). Kinerja perawat merupakan tenaga profesional yang m
empunyai kemampuan baik intelektual, teknikal, interpersonal dan moral, bertanggun
g jawab serta berwenang melaksanakan asuhan keperawatan pelayanan kesehatan dal
am mengimplementasikan sebaik-baiknya suatu wewenang dalam rangka pencapaian
tugas profesi dan terwujudnya tujuan dari sasaran unit organisasi kesehatan tanpa mel
ihat keadaan dan situasi waktu (Suriana, 2014). Kinerja keperawatan adalah 9 10 pres
tasi kerja yang ditunjukkan oleh perawat pelaksana dalam melaksanakan tugas-tugas
asuhan keperawatan sehingga menghasilkan output yang baik kepada customer (orga
nisasi, pasien dan perawat sendiri) dalam kurun waktu tertentu. Tanda-tanda kinerja p
erawat yang baik adalah tingkat kepuasaan klien dan perawat tinggi, zero complain da
ri pelanggan (Suriana, 2014). Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimp
ulan bahwa kinerja perawat merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh tenaga profesional yang mempunyai kemampuan baik intelektual, moral
dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan sehing
ga dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan. Kinerja merupa
kan suatu proses pekerjaan yang berlangsung untuk mencapai hasil kerja dan hasil pe
kerjaan itu sendiri juga menunjukkan kinerja (Triwibowo, 2013). Perilaku kerja pera
1
wat terlihat dari cara kerja yang penuh semangat, disiplin, bertanggung jawab, melaks
anakan tugas sesuai standar yang ditetapkan, memiliki motivasi dan kemampuan kerj
a yang tinggi serta terarah pada pencapaian tujuan rumah sakit. Hasil kerja perawat m
erupakan proses akhir dari suatu kegiatan yang dilakukan dalam mencapai sasaran. H
asil kerja dapat dicapai secara maksimal apabila perawat mempunyai kemampuan dal
am mendayagunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (PPNI, 2005).
Perawat sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas asuhan keperawat
an dan merupakan faktor yang paling menentukan untuk tercapainya pelayanan keseh
atan yang optimal dengan asuhan keperawatan yang bermutu. Untuk dapat melaksana
kan asuhan keperawatan dengan baik seorang perawat perlu memiliki kemampuan be
rhubungan dengan klien dan keluarga, serta berkomunikasi dengan
2
3
anggota tim kesehatan lain, mengkaji kondisi kesehatan klien baik melalui
wawancara, pemeriksaan fisik maupun menginterprestasikan hasil pemeriksaan
penunjang, menetapkan diagnosis keperawatan dan memberikan tindakan yang
dibutuhkan klien, mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan serta
menyesuaikan kembali perencanaan yang telah dibuat dan sebagainya (Copel, 2007).
Salah satu strategi yang untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan adalah
dengan pelaksanaan program ronde keperawatan yang merupakan salah satu impleme
ntasi dari Relationship Based Care. Ronde keperawatan memungkinkan perawat untu
k melakukan hubungan timbal balik dengan pasien secara teratur dan sistematis untuk
menunjukkan keberadaan perawat dalam membantu mengantisipasi kebutuhan dan m
emberikan kenyamanan serta perlindungan bagi pasien (Woolley et. al., 2012). Ronde
keperawatan merupakan strategi yang efektif dalam memulai banyak perubahan dala
m aspek perawatan terutama meningkatkan komunikasi di antara anggota tim terkait i
nteraksi antar perawat (Aitken et al., 2010).
Hasil analisis SWOT yang sudah dilakukan pada kasus kajian situasi Ruang
Darussalam 4 Rumah Sakit Al Islam Bandung, terdapat prioritas masalah yang terjadi
yaitu mengenai M3 (Methode) dimana belum melaksanakan ronde keperawatan, pelak
sanaan metode modular pelaksanaanya belum berjalan secara maksimal, pembagian pasien
berdasarkan jumlah sudah sesuai tapi apabila dihubungkan dengan kualifikasi yang dimiliki
oleh perawat yang ada, ada kondisi pembagian pasien tidak sesuai dengan standar, kegiatan
post confeence belum konsisten dilakukan, terdapat kepatuhan terhadap SOP dan
pelaksanaan discharge planning masih beragam (ada yang dari awal masuk, ada pula saat ma
u pulang).
Melihat fenomena tersebut penulis tertarik untuk mencari efidence based mengen
ai ronde keperawatan agar bisa dilakukan di situasi Ruang Darussalam 4 Rumah Sakit
Al Islam Bandung. Karena ronde keperawatan memiliki manfaat yaitu untuk menumb
uhkan cara berpikir kritis dan sistematis, meningkatkan kemampuan validasi data klie
n, meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan, menumbuhkan pe
mikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah klien, meningk
4
A. PICO
Metode penelusuran jurnal ini berasal dari google scholar, pubmed yang diakses
pada tanggal 4 Januari- 9 Januari 2021. Penulis mencari kata ronde keperawatan,
kinerja perawat, kualitas pelayanan dan terdapat 191 jurnal, dengan tahun publish
antara 2016 -2020.
Keyword nursing round; knowledge; a Kualitas pelayanan, pendok Ronde keperawatan, kinerjap
ttitudes; intentions; subjecti umentasian, ronde erawat, asuhan keperawatan
ve norms
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi dalam Pada penelitian ini tidak me Kriteria inklusi: Rentang usia
penelitian ini adalah seluruh njelaskan kriteria inklusi. 21-45 tahun, Masa kerja lebih
perawat di Ruang Rawat dari 3 bulan sebagai perawat,
Inap baik PNS maupun Pendidikan minimal D-III kep
tenaga kontrak erawatan, dan Perawat yang b
ekerja di ruang rawat inap
Kriteria Eksklu Perawat yang sedang Pada penelitian ini tidak me Pada penelitian ini tidak menj
si mengikuti pelatihan dalam njelaskan kriteria eksklusi. elaskan kriteria eksklusi.
waktu > 1 bulan dan sedang
cuti
Metodelogi Penelitian yang dilakukan Metodelogi dalam penelitian Penelitian ini menggunakan
menggunakan penelitian ini yaitu studi kasus dengan metode quasi eksperiment de
deskriptif analitik dengan pendekatan eksplorasi deskr ngan pretest-posttest with con
pendekatan cross-sectional iptif trol group design..
Alat Ukur Instrumen pengetahuan Alat ukur yang digunakan y Peneliti terlebih dahulu meng
menggunakan kuesioner 7 aitu pada fase awal dilakuka ukur kinerja perawat dengan
pertanyaan dengan kriteria n identifikasi masalah denga menggunakan kuesioner pada
baik bila skor >75-100%, n menggunakan teknik waw kelompok kontrol dan interve
cukup bila skor 60-75% ancara, observasi dan kuesio nsi.
serta kurang jika skor ner
<60%.
Instrumen sikap diukur men
ggunakan 2 skala, skala pert
ama mengukur evaluasi terh
adap belief 5 soal, skala ked
ua tentang belief strength 5
soal. Skala pertama nilai 1 u
8
enunjukkan bahwa mayorita (85,7%), perawat memiliki perawatan telah memberi imp
s pengetahuan responden da rat-rata usia berumur 31 s.d likasi terhadap peningkatan k
lam kategori cukup dan diik 40 tahun dengan latar emampuan perawat baik dari
uti dengan sikap pengetahua belakang pendidikan D3 aspek pengetahuan maupun k
n yang positif. Dari hasil pe Keperawatan dan sebagian eterampilan perawat dalam pe
nelitian juga menunjukkan b besar baru bekerja < 5 tahun mberian asuhan keperawatan
ahwa sebagian besar respon (85,7%). Selain dari data sehingga kinerja perawat dala
den dengan pengetahuan kur dasar terkaji juga m pemberian asuhan keperaw
ang juga diikuti dengan sika penmgetahuan perawat atan semakin optimal.
p negatif. tentang pelaksanaan ronde
keperawatan dan
pendokumentasian asuhan
keperawatan melalui
kuesioner, data diperoleh
terjadi peningkatan
pengetahuan terkait definisi,
tujuan, waktu, prosedur
pelaksanaan. Dari sebelum
68% menjadi 85%.
Pelaksanaan ronde
keperawatan merupakan
strategi efektif untuk
melakukan perubahan dalam
melakukan perawatan
kepada pasien. Hal ini
merupakan peningktana
yang baik yang dapat
menunjukan bahwa
10
implementasi yang
dilakukan dinilai efektif
untuk meningkatkan
pengetahuan perawat, serta
menunjukkan bahwa kepala
ruangan, ketua tim dan
perawat menyadari tentang
pentingnya pelaksanaan
ronde keperawatan bagi
perawat dan pasiendi
ruangan.
Level of evidence 4d 2a 2a
11
B. VIA
mepage: https://e-jour i pelatihan dalam waktu lebih dari 1 bulan d n dengan sikap dan norma subje ruangan sedang tenang.
nal.unair.ac.id/FMNJ an sedang cuti. ktif responden dalam pelaksana
an ronde keperawatan. Sikap da
Tahun :
V2 (Validitas Informasi) : n Norma subjektif memiliki hub
2019
Instrumen pengetahuan menggunakan kuesi ungan dengan intensi responden
oner 7 pertanyaan dengan kriteria baik bila s dalam pelaksanaan ronde keper
kor >75-100%, cukup bila skor 60-75% sert awatan. Sikap yang positif dan
a kurang jika skor <60% (Wahyuni, 2012). norma subjektif yang baik akan
Kuesioner pengetahuan telah diuji validitas menimbulkan intensi atau niat y
dan semua r dihitung > r tabel dan dinyataka ang baik pada perawat dalam pe
n valid dengan nilai Cronbach’s Alpha 0,73 laksanaan ronde keperawatan. P
8 yang berarti reliabel. Instrumen sikap diuk ersepsi atau norma subjektif yan
ur menggunakan 2 skala, skala pertama men g baik akam memberikan niat y
gukur evaluasi terhadap belief 5 soal, skala ang baik pada pelaksanaan rond
kedua tentang belief strength 5 soal. Skala p e keperawatan Intensi memiliki
ertama nilai 1 untuk jawaban sangat buruk hubungan dengan pelaksanaan r
(Sbu), nilai 4 untuk sangat baik (SB) pada it onde keperawatan. Intensi yang
em favorable, dan berlaku sebaliknya. Skala baik sebagai dasar pada pelaksa
kedua nilai 1 untuk sangat tidak setuju (ST an ronde keperawatan
13
V4 (validitas analisis) :
Penelitian ini dilakukan analisis dengan me
nggunakan uji spearman rho dan Regresi Lo
gistik dengan signifikansi α = 95% (0,005)
V5 (validitas eksterna) :
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penelit
i menunjukkan hasil yang sama dengan pen
elitian yang dilakukan oleh (Agustina, Agus
tian and Ibrahim, 2016) yang dalam peneliti
annya menyebutkan bahwa pengetahuan me
miliki hubungan yang sangat signifkan deng
an dengan sikap dalam pelaksanaan ronde k
eperawatan. (Agustina, Agustian and Ibrahi
m, 2016) juga menjelaskan bahwa pengetah
uan merupakan dasar dalam pelaksaan rond
e keperawatan yang baik.
17
a variabel perancu.
V4 (validitas analisis) :
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa
data pengetahuan perawat tentang pelaksana
an ronde keperawatan dan pendokumentasia
n asuhan keperawatan melalui kuesioner, ter
jadi peningkatan pengetahuan terkait definis
i, tujuan, waktu, prosedure pelaksanaan. Dar
i sebelum 68% menjadi 85%. Pelaksanaan r
onde keperawatan merupakan strategi yang
efektif untuk melakukan perubahan dalam
melakukan perawatan kepada pasien merup
akan peningkatan yang baik yang dapat men
unjukkan bahwa impelementasi yang dilaku
kan dinilai efektif untuk meningkatkan peng
etahuan perawat, serta menunjukan bahwa k
epala ruangan, ketua tim dan perawat menya
dari tentang pentingnya pelaksanaan ronde k
eperawatan bagi perawat dan pasien di ruan
20
V5 (validitas eksterna) :
Penelitian Febriana (2009) ronde
keperawatan meningkatkan kepuasan pasien
lima kali dibanding tidak dilakukan ronde
keperawatan
ronde keperawatan.
Sikap yang positif
dan norma
subjektif yang
baik akan
menimbulkan
intensi atau niat
yang baik pada
perawat dalam
pelaksanaan ronde
keperawatan.
Persepsi atau
norma subjektif
yang baik akam
memberikan niat
yang baik pada
pelaksanaan ronde
keperawatan
Intensi memiliki
23
hubungan dengan
pelaksanaan ronde
keperawatan.
Intensi yang baik
sebagai dasar pada
pelaksaan ronde
keperawatanJurnal
(3)
Judul : V1 (Validitas Seleksi) Pelatihan ronde keperawatan Jurnal ini dapat diaplikasikan
Pengaruh Pelatihan Ro Penelitian ini menggunakan metode quasi e yang dilakukan dapat bagi ruangan untuk
nde Keperawatan Terh ksperiment dengan pretest-posttest with con meningkatkan pengetahuan dan melakukan ronde keperawatan
adap Kinerja Perawat trol group design. keterampilan perawat terhadap karena ronde keperawatan seb
Dalam Asuhan Kepera Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanya asuhan keperawatan terlebih agai salah satu aspek monitori
watan Di Rs Royal Pri k 64 perawat yaitu 32 perawat pada kelomp lagi akan memberikan dampak ng evaluasi dalam upaya peni
ma Medan ok kontrol dan 32 perawat pada kelompok i pada produktivitas dan ngkatan kinerja perawat.
ntervensi dengan cara peneliti terlebih dahul kepuasan kerja perawat
Penulis : u melakukan randomisasi yaitu peneliti men sehingga kinerja perawat
Juwita Verawati Siaha galokasikan sampel penelitian ke dalam dua semakin baik. Selain itu juga
an, Albiner Siagian, E kelompok berdasarkan kriteria yang telah di kinerja perawat meningkat
24
vi Karota Bukit tentukan peneliti untuk menciptakan karakte karena proses ronde
ristik antar kelompok kontrol dengan kelom keperawatan mampu membuat
Publiser : pok intervensi hampir sama dalam penelitia perawat merasa di anggap
Jurnal JUMANTIK n. penting, berharga dan
Vol. 3 No. 1 Teknik pengambilan sampel yang digunaka dibutuhkan dalam
Desember 2017 - Mei n dalam penelitian ini menggunakan teknik pekerjaannya. Perawat merasa
2018 purposive sampling dengan kriteria inklusi: memperoleh penghargaan yang
Rentang usia 21-45 tahun, Masa kerja lebih adil, mendapat pengaruh yang
dari 3 bulan sebagai perawat, Pendidikan mi positif dari rekan kerja,
nimal D-III keperawatan, dan Perawat yang peningkatan prestasi dan
bekerja di ruang rawat inap. pengembangan kemampuan
Penelitian ini tidak menjelaskan kriteria eks diri, otonomi dan
klusi. tanggungjawab serta tercipta
hubungan yang baik antara
V2 (Validitas Informasi) : kepala ruangan dan sesama
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat pe teman kerja.
rsetujuan dari komisi etik Fakultas Keperaw
atan USU dan persetujuan izin dari pihak ru
mah sakit. Kemudian peneliti menjelaskan k
25
V4 (validitas analisis) :
Diketahui hasil uji Paired T-Test bahwa kin
erja perawat sebelum dan sesudah pelatihan
ronde keperawatan pada kelompok kontrol
didapat perbedaan nilai mean -1,97 dan nilai
signifikansi pvalue=0,09 (p > 0,05) maka H
0 diterima yaitu tidak terdapat perbedaan ya
ng signifikan antara kinerja perawat sebelu
m dan sesudah pelatihan ronde keperawatan
pada kelompok control. Sedangkan pada kel
ompok intervensi didapat perbedaan nilai m
ean - 31,63 dan nilai signifikansi p value =
0,00 (p < 0,05) maka Ha diterima yaitu ada
perbedaan yang signifikan antara kinerja per
awat sebelum dan sesudah pelatihan ronde k
eperawatan pada kelompok intervensi.
Hasil uji Independent T-Test bahwa kinerja
perawat setelah mendapatkan pelatihan rond
e keperawatan pada kelompok kontrol didap
27
V5 (validitas eksterna) :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pe
ngaruh pelatihan ronde keperawatan terhada
p kinerja perawat di Rumah Sakit Royal Pri
29
BAB III
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ketiga jurnal yang telah dianalisis merupakan jurnal yang penting dan mampu
laksana. Rumah sakit dapat mengaplikasikan atau menggiatkan kegitan ronde
keperawatan ini dengan tujuan menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berfikir kritis, menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis, meningkatkan
kemampuan validasi data pasien, meningkatkan kemampuan menentukan
diagnosa keperawatan, menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah pasien, meningkatkan kemampuan memodifikasi
rencana asuhan keperawatan, meningkatkan kemampuan justifikasi dan
meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
Rumah sakit dengan menerapkan ronde keperawatan akan meningkatan kualitas
A. SARAN
Pada jurnal tersebut di jelaskan bahwa memiliki dampak yang positif dan hasi
lnya signifikan. Diharapkan untuk Ruang Darussalam 4 dapat menerapkan ronde
keperawatan guna meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan kepuasan pa
sien. Dampak positif tersebut menjadi indikator bahwa penyelenggaraan pelayana
n di rumah sakit itu berhasil.