DOSEN PEMBIMBING:
SARMAIDA SIREGAR, S.KEP.,MKM
NAMA KELOMPOK 2:
Arvani maydiansyah (2314201041)
Dedek priyani (2314201008)
Epril parina ritonga (2314201050)
Salsa Nabila (2314201028)
Della Bita S.Meliala (2314201044)
Salamah Dillila (2314201027)
Fitria Wati (2314201011)
Diagnosa yang dibuat tidak lengkap dan akurat akan mengakibatkan kesalahan
pada pelaksanaan asuhan keperawatan yang mengancam keselamatan pasien.
Komponen pengkajian keperawatan secara komprehensif yang dilaksanakan
perawat secara umum meliputi anamnesis pada klien, keluarga, pemeriksaan
kesehatan, pengkajian pemeriksaan diagnosik serta pengkajian penatalaksanaan
medis. Pengkajian merupakan kunci membuat keputusan klinis, mengetahui
keadaan pasien, serta masalah pasien.
METODE
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan pendekatan studi
pustaka. Data-data diperoleh dari literasi berbagai sumber seperti buku dan jurnal-
jurnal. Data-data yang terkumpul kemudian dibandingkan dan di analisis. Analisis
ini dilakukan dengan cara menemukan pengaruh dari penerapan standar proses
keperawatan dan pengaplikasian pengkajian yang tepat dan akurat yang dilakukan
perawat di rumah sakit. Setelah analisa dilakukan, tiap-tiap sumber akan dilihat
perbedaannya dan akan diambil suatu hasil. Hasil dari perbandingan dan analisis
tersebut disatukan dengan pengetahuan yang dimiliki penulis lalu diperolehlah
suatu pembahasan yang terstruktur.
HASIL
Hasil dari perbandingan dan analisis dari berbagai literatur seperti buku dan
jurnal, diperoleh hasil bahwa di dapatkan pelaksanaan pengkajian yang tidak
akurat dan lengkap yang masih banyak ditemukan di berbagai rumah sakit.
Institusi seperti rumah sakit harus menerapkan proses keperawatan sesuai dengan
standar asuhan keperawatan yang telah ditetapkan oleh Depkes RI melebihi
syarat angka pencapaian, yakni minimal 71% .
Pengaruh dari pengkajian keperawatan yang tidak lengkap oleh perawat dapat
berakibat pada tidak munculnya rencana asuhan keperawatan dan asuhan
keperawatan yang tidak berkualitas. Perawat melakukan tindakan non
keperawatan dan hal ini berakibat pemborosan waktu karena tidak bekerja sesuai
dengan profesi keperawatan. Apabila terjadi ketidaklengkapan dalam pengkajian
dan ketidaktepatannya pengkajian akan berdampak pada ketidaktepatan diagnosis
yang ditegakkan, selanjutnya rencana intervensi tidak sesuai bahkan dapat
mengancam keselamatan pasien. Asuhan keperawatan adalah asuhan professional,
perawat harus melakukan secara baik yaitu secara kode etik dan benar sesuai
standar praktik dan standar asuhan keperawatan agar dapat meningkatkan kualitas
pelayanan di rumah sakit.
(1) Pengkajian
(3) Perencanaan
(4) Implementasi
(5) Evaluasi.
Kriterianya:
C. Sumber data adalah Klien, keluarga, atau oarng yang terkait, tim kesehatan,
rekam medis, dan catatan lain, dan Data yang dikumpulkan (subjektif dan
objektif),
D. difokuskan untuk mengidentifikasi: status kesehatan masa lalu dan saat ini,
status biologis, psikologis,sosial, spiritual, respons terhadap terapi, harapan
terhadap tingkat kesehatan yang optimal, resiko-resiko tinggi masalah .
B. Pengertian Pengkajian
Pada tahapan pengkajian digunakan formulir pengkajian yang ada pada tiap-
tiap rumah sakit. Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan, proses
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber, mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan.
Data bisa dikelompokkan menjadi data dasar dan data fokus. Data dasar
merupakan kumpulan data tentang status kesehatan klien, kemampuan klien
mengelola kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri, hasil konsultasi
dari medis atau profesi kesehatan lain Contohnya seperti biodata pasien, diagnosa
medis, riwayat kesehatan, pola pemenuhan kebutuhan dasar, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang.
Sedangkan data fokus adalah data tentang perubahan atau respon klien
terhadap kesehatan dan masalah kesehatan dan hal-hal yang mencakup tindakan
yang dilaksanakan kepada klien. Contoh fokus pengkajian keperawatan, yaitu :
A. Data obyektif : adalah data yang kita dapatkan dari pasien yang terukur bisa
didapat berdasar observasi dan pemeriksaan langsung maupun menggunakan alat.
Contoh hasil pemeriksaan Tensi : 120/80 mmHg, hasil Laboratorium Hb : 8 gr%.
Konjungtiva : anemis
B. Data subyektif : adalah data yang didapatkan berdasarkan keluhan pasien dan
bersifat subyektif contoh : pasien mengeluh pusing, mata berkunang kunang
Formulir pengkajian tiap rumah sakit dapat berbeda, tetapi tujuannya tetaplah
sama, oleh karena itu perawat harus menggunakan formulir pengkajian sesuai
dengan tempat bekerja. Chek apakah Format pengkajian di ruang atau tempat
bekerja sudah meliputi aspek-aspek identitas pasien, alasan masuk, factor
predisposisi, fisik, psikososial, status mental, kebutuhan persiapan pulang,
mekanisme koping, masalah psikososial dan lingkungan, pengetahuan, dan aspek
medik. Format pengkajian dibuat dengan tujuan agar semua data relevan tentang
masalah pasien saat ini, yang lampau, atau yang potensial didapatkan sehingga
diperoleh suatu data dasar yang lengkap.
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
Koerniawan, D., Daeli, N., E., Srimiyati. (2020). Aplikasi Standar Proses
Keperawatan:
Terok, M., Sumarauw, H., Onseng, S., L. (2015). Hubungan Kinerja Perawat
Pelaksana Penerapan Proses Keperawatan Di Irina C Blu RSUP Prof
Dr.R.D.Kandou Manado. JUIPERDO, 4(1), 55-56.