Anda di halaman 1dari 4

STANDAR KINERJA PROFESSIONAL

Diajukan sebagai salah satu syarat tugas kuliah Konsep Dasar Keperawatan
dengan Dosen Pembimbing : Bhekti Iman Sari, S.Kep Ners. M. Kep.

Disusun oleh :

Nasywa Kirana Salsabil Hermawan 302022115


Seha Nuzuula Inayyah 302022127
Claudia Putri Andini 302022140
M.Paisal Ambari 302022150
Reani Mei Silvania 302022154

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH BANDUNG
Jalan K.H.A.Dahlan Dalam No. 6 Bandung
2022
1. Jaminan Mutu

Mutu pelayanan keperawatan adalah suatu proses kegiatan yang


dilakukan oleh profesi keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan pasien
dalam mempertahankan keadaan dari segi biologi, psikologis, sosial,
dan spiritual pasien. Juga pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pengguna jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat
kepuasan setiap penduduk serta pelaksanaannya sesuai dengan standar
pelayanan dan kode etik profesi. Pelayanan keperawatan pada dasarnya
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada pasien. Pelayanan yang
diberikan oleh rumah sakit harus berkualitas dan memenuhi lima
dimensi mutu utama yaitu :
1) Bukti fisik nyata (Tangibles)
2) Kehandalan (Reliability)
3) Daya tanggap (Responsiveness)
4) Jaminan (Assurance)
5) Empati (Emphaty)

Perawat berperan serta secara teratur dan sistematis pada evaluasi praktik
keperawatan melalui penetapan indikator kritis, alat pemantauan dan analisis
data.

2. Pendidikan
Pendidikan tinggi keperawatan sebagai sarana mencapai
profesionalisme keperawatan harus terus dipacu. Namun harus dicermati
pengembangannya, mengingat adanya kecenderungan untuk tidak
sepenuhnya memerhatikan kaidah pengembangan keperawatan secara
konseptual, khususnya dalam pengelolaan program pendidikan yang
terkesan kurang memahami arti dan pendidikan keperawatan sebagai
pendidikan profesi. Kepedulian terhadap pengelolaan pendidikan tinggi
mempunyai alasan yang cukup mendasar karena keberhasilan
pengembangan keperawatan di Indonesia dimasa mendatang sangat
bergantung pada penataan dan pengembangan pendidikan tinggi
keperawatan.
Melalui pendidikan tinggi keperawatan tersebut diharapkan terjadi
percepatan proses perubahan atau transisi keperawatan yang semula
merupakan kegiatan okupasional menjadi professional dan yang semula
menggunakan pendekatan tradisional menjadi penyelesaian masalah ilmiah
yang dapat dipertanggung jawabkan kepada pemakai jasa dan profesi
(Nursalam, Efenndi Ferry, 2009).

3. Penilaian Kerja
Penilaian kerja merupakan suatu evaluasi terhadap penampilan kerja
perawat dengan membandingkan standar pada penampilan. Kegiatan
penilian kerja ini membantu dalam pengambilan keputusan manajer dalam
membuat umpan balik kepada perawat tentang pelaksanaan pekerjaannya.
Melalui penilaian ini kita akan mengetahui apakah pekerjaan itu sudah
sesuai atau belum dengan uraian tugas yang telah disusun sebelumnya.

4. Kesejawatan (Collegial)
Perawat berkontribusi dalam mengembangkan keprofesian dari
sejawat kolega. Kolaborasi antara sejawat melalui komunikasi efektif
meningkatkan kualitas pemberian pelayanan asuhan pelayanan kesehatan
pada klien. Tersedianya mekanisme untuk telaah sejawat pada tatanan
praktik, perawat juga berperan sebagai telaah sejawat yang mengevaluasi
hasil asuhan keperawatan. Perawat sangat berperan aktif dalam kolaborasi
sejawat.

5. Etik
Dilema etik merupakan situasi yang melibatkan konflik nilai-nilai atau
kepercayaan tentang tindakan apa yang benar atau yang terbaik namun
terkendala oleh aturan-aturan atau hukum yang ada dan cenderung
mempengaruhi sikap profesional perawat dalam bekerja sehingga
mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini, untuk
menguji bagaimana pengaruh profesionalisme perawat terhadap kualitas
pelayanan keperawatan dan bagaimana pengaruh profesionalisme perawat
terhadap kualitas pelayanan keperawatan dimoderasi dilema etik.

6. Kolaborasi
Perawat berkolaborasi dengan klien, keluarga dan semua pihak terkait
dalam memberikan keperawatan pada klien. Kurangnya kolaborasi perawat
dengan rohaniawan, keberadaan rohaniawan di ruangan perawatan bukan
karena rujukan perawat tapi berdasarkan permintaan pasien dan keluarga.
Terkadang keberadaan mereka karena kebijakan manajemen rumah sakit,
sehingga hal ini mempengaruhi efektifitas keperawatan spiritual di rumah
sakit.
 Tujuan: Mengidentifikasi kolaborasi perawat-rohaniawan dalam
penerapan asuhan keperawatan spiritual di rumah sakit.
 Metode : Menggunakan metode scoping yang dilakukan melalui
database pubmed, proquest, ebscohost, science direct, clinical for
nursing, garuda, dan pencarian sekunder dengan populasi artikel yang
berfokus pada kolaborasi perawat dan rohaniawan dalam penerapan
keperawatan spiritual di rumah sakit dengan batasan pencarian 10
tahun terakhir.

7. Riset
Perawat menggunakan hasil riset dalam praktik keperawatan,
keperawatan profesional mempunyai tanggung jawab untuk
mengembangkan pendekatan baru. Tersesdianya kesempatan bagi perawat
untuk melakukan dan atau bepartisipasi dalam riset sesuai tingkat. Perawat
mengidentifikasi masalah keperawatan terkait praktik yang memerlukan
riset. Perawat menggunakan hasil riset yang dapat dipertanggungjawabkan
dalam upaya investigasi. Perawat menjamin adanya mekanisme untuk
melindungi manusia sebagai subjek. Perawat mengembangkan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi telaah riset sesuai tingkat
pendidikan. Perawat mendapatkan konsultasi dan atau supervisi dari pakar
bila diperlukan, berkewajiban dalam mendiseminasikan hasil riset. Masalah
klien teridentifikasi dan ditanggulangi melalui upaya riset. Adanya bukti
landasan pengetahuan keperawatan secara terus menerus diuji dan
dimutakhirkan dengan hasil-hasil riset yang relevan. Praktik perawat
mencerminkan digunakannya temuan riset mutakhir yang tersedia. Telah
dipublikasikan kontribusi perawat terhadap pengembangan teori, praktik dan
riset.

8. Pemanfaatan Sumber-Sumber
Perawat mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait dengan
keamanan, efektivitas dan biaya dalam perencanaan dan pemberian asuhan
klien. Pelayanan keperawatan menuntut upaya untuk merancang program
pelayanan keperawatan yang lebih efektif dan efisien. Perawat juga
berpartisipasi dalam menggali dan memanfaatkan sumber-sumber bagi klien.

Anda mungkin juga menyukai