Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN PROFESI

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN

OLEH:
NI LUH PUTU MEISANINGSIH NIM. 1820031
ANDIK KHOIRONI NIM. 1821003
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
PROGRAM PARALEL D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2020
Bab I
Pendahuluan
  1.1. Latar Belakang
Standar praktek keperawatan adalah acuan untuk
praktik keperawatan yang harus dicapai oleh
seorang perawat dan dikembangkan untuk
membantu perawat melakukan validasi mutu dan
mengembangkan keperawatan.
Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri
perawat profesional melalui kerja sama berbentuk
kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan yang
lain dalam memberikan asuan keperawatan sesuai
dengan lingkungan wewenang dan tanggung
jawabnya.
Bab II
Pembahasan
2.1 PENGERTIAN STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
 Standart praktek keperawatan adalah : ekspektasi
minimal dalam memberikan asuhan keperawatan
yang aman,efektif, dan etis.standar praktek
keperawatan merupakan komitmen profesi
keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap
praktek yang dilakukan oleh anggota profesi. (Alim
2011)
2.2. JENIS STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
Berdasarkan surat keputusan DPP PPNI
No.03/DPP/SK/1995, maka standar
keperawatan di Indonesia di kategorikan
menjadi empat jenis standar, yaitu: standar
pelayanan keperawatan, standar praktik
keperawatan, standar pendidikan
keperawatan, dan standar pendidikan
berkelanjutan bagi perawat.
2.2.1 Standar Pelayanan Keperawatan
Standar 1
 Divisi keperawatan mempunyai falsafah dan struktur yang menjamin pemberian asuhan
keperawatan yang bermutu tinggi dan merupakan sarana untuk menyelesaikan berbagai persoalan
praktek keperawatan di seluruh institusi asuhan/pelayanan keperawatan.
Standar 2
 Divisi keperawatan dipimpin oleh seorang perawat eksekutif yang memenuhi persyaratan dan
anggota direksi.
Standar 3
 Kebijaksanaan dan praktek divisi keperawatan menjamin pelayanan keperawatan merata dan
berkesinambungan yang mengakui perbedaan agama, sosial budaya, dan ekonomi di antara
klien/pasien di institusi pelayanan kesehatan.
Standar 4
 Divisi keperawatan menjamin bahwa proses keperawatan digunakan untuk merancang dan
memberikan asuhan untuk memenuhi kebutuhan individu klien/pasien dalam konteks keluarga.
Standar 5
 Divisi keperawatan menciptakan lingkungan yang menjamin efektivitas praktik keperawatan.
Standar 6
 Divisi keperawatan menjamin pengembangan berbagai program pendidikan untuk menunjang
pelaksanaan asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
Standar 7
 Divisi keperawatan memprakarsai, memanfaatkan, dan berperan serta dalam berbagai proyek
penelitian untuk peningkatan asuhan klien/pasien.
2.2.2 Standar Praktik Keperawatan

Standar 1
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien/pasien dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.
Data yang diperoleh dikomunikasikan dan dicatat.

Standar 2

Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan.

Standar 3
Rencana asuhan keperawatan meliputi tujuan yang dibuat berdasarkan diagnosis keperawatan.

Standar 4
Rencana asuhan keperawatan meliputi prioritas dan pendekatan tindakan keperawatan yang ditetapkan
untuk mencapai tujuan yang disusun berdasarkan diagnosisi \keperawatan

Standar 5
Tindakan keperawatan member kesempatan klien/pasien untuk berpartisipasi dalam peningkatan,
pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan

Standar 6
Tindakan keperawatan membantui klien/pasien untuk mengoptimalkan kemampuannya untuk hidup sehat

Standar 7
Ada tidaknya kemajuan dalam mencapai tujuan ditentukan oleh klien/pasien dan perawat.

Standar 8
Ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan memberi arah untuk melakukan pengkajian ulang,
pengaturan kembali urutan priorijtas, penetapan tujuan baru, dan perbaikan rencana asuhan keperawatan.
2.2.3 Standar Pendidikan Keperawatan
Standar 1
Lembaga keperawatan berada dalam suatu institusi pendidikan tinggi
Standar 2
 Lembaga pendidikan keperawatan mempunyai falsafah yang mencerminkan misi dan institusi induk dan dinyatakan dalam
kurikulum
Standar 3
 Lembaga pendidikan keperawatan konsisten dengan struktur administrative dari institusi induk dfan secara jelas
menggambarkan jalur-jalur hubungan keorganisasian, tanggung jawab dan komunikasi
Standar 4
 Sumber daya menusia, financial, dan material dari lembaga pendidikan keperawatan memenuhi persyaratan dalam kualitas
maupun kuantitas untuk memperlancar proses pendidikan.
Standar 5
 Kebijaksanaan lembaga pendidikan keperawatan yang mengatur penerimaan seleksi, dan kemajuan mahasiswa mencerminkan
falsafah dan standar institusi, dengan tetap berpedoman pada aturan yang berlaku bagi suatu lembaga pendidikan tinggi.
Standar 6
 Lingkungan lembaga pendidikan keperawatan menjamin terselenggaranya Tri Dharma Penguruan Tinggi, keterlibatan
keprofesian, dan perkembangan kepemimpinan dari tenaga pengajar dan mahasiswa, serta member kesempatan pengembangan
bakat dan minat mahasiswa.
Standar 7
 Penyelenggaraan pendidikan keperawatan menggunakan kurikulum nasional yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang dan
dikembangkan sesuai dengan falsafah dan misi dari lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Standar 8
 Tujuan dan desain kurikulum pendidikan keperawatan professional mencermikan falsafah pendidikan keperawatan.
Mempersiapkan perkembangan sikap, dan kompetensi khusus bagi para lulusannya.
Standar 9
 Lembaga pendidikan keperawatan ikut serta dalam program evaluasi internal dan eksternal yang sistematis.
Standar 10
 Lulusan program pendidikan keperawatan professional mengemban tanggungjawab professional sesuai dengan persiapan tingkat
pendidikan
2.2.4 Standar Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan
Standar 1
 Seluruh organisasi dan administrasi dari unit penyelenggara pendidikan berkelanjutan konsisten dengan
falsafah, maksdud dan tujuan lembaga penyelenggara, dan standar pendidikan keperawatan, praktek
keperawatan, dan pendidikan yang bertkelanjutan yang dikeluarka oleh organnisasi profesi keperawatan nasional.
Standar 2
 Pemimpin tenaga pengajar, narasumber, dan staf penunjang yang berkualitas diikut sertakan dalam
pencapaian tujuan unit penyelenggara pendidikan berkelanjutan
Standar 3
Peserta didik berpartisipasi didalam identifikasi kebutuhan belajar mereka dan dalam merencanakan kegiuatan
pendidikan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan tersebut .
Standar 4
Desain pendidikan berkelanjutan untuk setiap program terdiri atas pengalaman belajar yang terencana,
organisasi, dan dievaluasi berdasarkan prinsip pendidikan orang dewasa.
Standar 5
Sumber daya material dan fasilitas memadai untuk mencapai tujuan dan melaksanakan fungsi seluruh unit
penyelenggara pendidikan berkelanjutan.
Standar 6
Penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan menetapkan dan memelihara system penyampaian pencatatan, dan
pelaporan.
Standar 7
Evaluasi merupakan proses kendali mutu yang integral, konstitusi, system pada unit penyelenggaraan pendidikan
berkelanjutan setiap program. Evaluasi meliputi pengukuran dampak dan bila mungkin pada organisasi
pelayanan kesehatan.
2.2.5Standar intervensi keperawatan dirumah sakit
mengacu pada teori kebutuhan dasar manusia yang
dikemukakan opleh Henderson terdiri dari :
1. Memenuhi kebutuhan oksigen
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan, dan nutrisi
3. Memenuhi kebutuhan eliminasi
4. Memenuhi kebutuhan keamanan
5. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik
6. Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
7. Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
8. Memenuhi kebutuhan spiritual
9. Memenuhi kebutuhan emosional
10. Memenuhi kebutuhan komunikasi
11. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis
12. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membentuk proses penyembuhan
13. Memebuhi kebutuhan pendidikan kesehatan atau penyuluhan
14. Memenuhi kebutuhan rehabilitasi
2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STANDAR PRAKTEK
KEPERAWATAN
Kecakapan intelaktual
Ilmu pengetahuan
Percaya diri perawat
Sarana
Komunikas
Pengalaman kerja perawat
Motivasi pasien untuk sembuh
Kedisiplinan
2.5. CIRI-CIRI STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
Otonomi dalam pekerjaan
Bertanggung jawab, dan bertanggung gugat
Pengambilan keputusan yang mandiri
Kolaborasi dengan disiplin lain
Pemberian pembelaan (advocacy), dan
Memfasilitasi kepentingan pasien/klien
2.6. KEGUNAAN STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN

Pendidikan
Puskesmas
Rumah sakit
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Standar praktek keperawatan adalah suatu
pernyataan yang menguraikan suatu
kualitas yang diinginkan terhadap
pelayanan keperawatan yang diberikan
untuk klien.

Anda mungkin juga menyukai