Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA Tn. R DENGAN ASHMA BRONCHIALE

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Keluarga


Universitas ‘Aisyiyah Bandung

Dosen Pembimbing:
Yayat Hidayat, M.Kep

Disusun Oleh:

Ai Saroh
NIM. 402019065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pengkajian tanggal 20 April 2021


I. Data Umum
1. Nama KK ; Tn. R
2. Usia : 40 Tahun
3. Pendidikan : Pendidikan Sarjana
4. Pekerjaan : Swasta
5. Alamat : Jl. Cipamokolan komplek Rahayu Regency No E 3
Bandung
6. Komposisi : Tabel 1. Komposisi Keluarga Tn. R
No Nama Umur Jk Status Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Status
Kesehatan
1 Ny. H 39 th P Istri Sarjana IRT Lengkap Sehat
2 An. F 11 th L Anak SD Pelajar Lengkap Sakit
3 An. N 7 th P Anak SD Pelajar Lengkap Sehat

Klien merupakan pasangan , yang mana hasil pernikahannya telah dikaruniai dua
orang anak, laki-laki dan perempuan . Keluarga TN R. sudah memiliki rumah sendiri
dan tinggal bersama sejak anak pertamanya berusia 4 Tahun.
Keterangan
= Meninggal

= Laki-laki

= Perempuan

= Tinggal Serumah

= Klien

7. Tipe Keluarga : Keluarga Inti, keluarga yang terdiri dari suami, istri dua orang anak
yang tinggal dalam satu rumah.
8. Suku : Tn. R dan Ny H berasal dari suku sunda . Tn. A mengatakan latar belakang
suku yang sama sehingga tidak memiliki budaya yang bertentangan dengan masalah
kesehatan.
9. Agama : Islam, keluarga rajin menjalankan ibadah sholat lima waktu, akan tetapi
Tn. R Jarang melakukan ibadah shalat berjamaah di masjid kecuali sholat jum’atan
dikarnakan, sekarang ada ada pembatasan sholat berjamaah di mesjid karena lagi
ada pandemi covid-19 , akan tetapi Ny H dan kedua anaknya rajin melaksanakan
shalat lima waktu dan membaca al qur’an dirumah.
10. Status Sosial Ekonomi keluarga : Pencari nafkah Tn. R. Saat ini Tn. R Bekerja di
perusahaan swasta yang berada di Jakarta, sekarang bekerjanya di rumah secara
daring bertugas sebagai IT, dengan pendapatan 15 000 000 per bulan. Sedangkan Ny
H sebagai ibu rumah tangga.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga : rekreasi yang rutin di lakukan adalah menonton TV
dan bermain bersama bersama

II. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga


12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : Keluarga Tn.R merupakan perkembangan
keluarga tahap IV berdasarkan konsep Duvall dan Miller yaitu keluarga dengan
anak sekolah. keluarga telah beradaptasi menjadi orang tua, saat ini berperan
sebagai bapak dan ibu dari kedua orang anaknya, memenuhi kebutuhan anggota
keluarga misalnya tempat tinggal, biaya pendidikan . Setiap selasai bekerja ataupun
hari libur TN. R menyempatkan bermain disekitar rumah dengan anakdan istrinya.
Jika sakit anaknya keluarga selalu membawa anaknya ke rumah sakit dan saat ini
ditangani dokter spesialis anak ada riwayat penyakit asma.
13.Tahap Perkembangan Keluarga Yang belum terpenuhi : semua kebutuhan
perkembangan keluarga telah terpenuhi, tinggal memenuhi perkembangan individu
sesuai usia.
14. Riwayat Keluarga Inti : Tn. R dan Ny H penduduk asli Bandung . Mereka
bertemunya mereka sudah bekerja . Melakukan pengenalan selama satu Tahun
dan akhirnya menikah.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Hubungan antara keluarga pihak keluarga Tn. R dan Ny. H saat ini baik. Orang tua
Ny H tinggal dengan anak bungsunya yang belum menikah, rumahnya satu
kecamatan dengan Ny H., sedangkan orang tua Tn. A tinggal di Jakarta dengan anak
perempuanya. Keluarga Tn. R pernah tinggal dengan orang tua Ny. H sekitar 4
tahun sebelum akhirnya membeli rumah.

III. Karakteristik Rumah


16. Rumah yang ditempati adalah milik sendiri : Rumah yang ditempati saat ini milik
sendiri,tipe bangunan permanen , luas tanah 150 m2 yang dihuni oleh 4 orang.
Untuk ventilasi < 10% luas bangunan dan penerangan untuk siang hari dalam rumah
cukup. Rumah Tn.R terdari satu lantai dengan 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang
keluarga dan 2 kamar mandi dan masih terdapat area kosong (taman) di belakang
kamar tidur. Lantai rumah tampak bersih hal ini terlihat tidak adanya kotoran pada
lantai, memiliki septictank termasuk jamban sehat.
Denah Rumah Bpk. A
Luas Rumah 8X 15 Meter

Halaman Dapur wc
Belakang

Kamar

WC R. Keluarga

Kamar
Rumah Tetangga Rumah Tetangga

R. Tamu

Kamar

Taman Depan Rumah

Jalan Komplek

Rumah Tetangga Rumah Tetangga Rumah Tetangga

17. Karakteristik tetangga dan Komunitas : Lingkungan tetangga umumnya berasal dari
beberapa kota, suku bangsa dan agama, tetapi sehari-hari berkomunikasi dengan
baik menggunakan bahasa indonesia. Jarak sarana ibadah mesjid dengan rumah
Tn.R sekiatar 50 meter, untuk fasilitas kesehatan seperti klinik dan apotik + 10
menit aksesnya. Untuk keberadaan posyandu dan posbindu RW juga aktif dilakukan
setiap 1 bulan 1X. Tetangga lingkungan sekitar sangat ramah dan suka bergotong
royong, dan apabila ada warga yang sakit selalu ditengok.

18. Mobilitas Geografis Keluarga : keluarga Tn A tinggal di rumahnya saat ini dari
tahun 2004 + 8 tahun tidak pernah berpindah-pindah rumah .
19. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. H mengikuti kegiatan pengajian maupun kegiatan ibu-ibu di perumahan, Setiap
bulannya Ny. H rutin mengikuti kegiatan arisan RT, dan Tn. B ikut mengikut
kegiatan gotong royong di RW. Adapun kegiatan berkumpul dengan keluarga dari
Ny H di rumah orang tuanya.
20. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. R memiliki jaminan kesehatan yaitu BPJS mandiri, Apabila ada
anggota keluarga sakit kadang suka meminta bantuan kepada kakak perempuan
Ny.H untuk mengantar ke rumag sakit karena jarak rumahnya dekat.

IV. Struktur Keluarga


21. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan, jika ada masalah mereka selalu
mengkomunikasikannya bersama.
22. Struktur Kekuatan Keluarga
Pemegang keputusan ada di Tn. R sebagai kepala keluarga
23. Struktur Peran
Peran formal ayah sebagai kepala keluarga mencari nafkah. Ny H. sebagai ibu yang
mengatur urusan rumah , seperti memasak, mengurus anak dan mengatur ruangan.
Ibu juga sebagai perawat keluarga jika merawat anaknya baik dalam kondisi sehat
maupun sakit.
24. Nilai dan Norma Budaya
Fungsi nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara
anggota keluarga. Nilai yang ada di keluarga merupakan nilai agama yang dianutnya
yaitu agama Islam. Tidak ada nilai dan norma budaya di keluarga yang bertentangan
dengan kesehatan.
V. Keluarga
25. Fungsi Afektif
Keluarga saling mendukung untuk kegiatan yang positif yang dilakukan oleh
anggota keluarga . Tn. R menyadari adanya kebutuhan pada anggota keluarga,
seperti kebutuhan terhadap makan, minum susu tambahan, perhatian dan kasih
sayang untuk anak dan pasanganya.

26. Fungsi sosial


Interaksi dalam keluarga baik saling mengutarakan dan mendengarkan pendapat
apabila ada masalah. Keluarga mengontrol secara rutin perilaku anak, seperti
mengenal menghormati orang tua,anak tidak dibiarkan saja dalam bertindak

27. Fungsi Perawatan Keluarga


a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny. H mengatakan bahwa An. F memiliki penyakit Ashma yang suka kambuh
apabila cuaca dingin dan kecapean, ditandai dengan sesak napas, batuk- batuk
kemudian adanya suara mengi (wheezing) kadang suka suara cairan dalam paru-
paru (ronchi) , tiap pagi atau malam suka keluar cairan bening dari hidungnya
apabila cuaca dingin.
b. Kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan untuk merawat
Ny. H membawa An. F ke rumah sakit apabila terkena serangan ashma, apabila di
rumah sesudah pemberian ventolin inheler tidak ada perbaikan.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny H mengatakan sudah mengerti apabila terjadi serangan ashma terhadap An F
terlebih dahulu berikan ventolin inheler atas anjuran dari dokter, apabila tidak ada
perbaikan berobat ke rumah sakit. Ny. H mengatakan ingin mempunyai alat
nebulizer untuk di rumah apabila anaknya kena serangan asma.
d. Kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan
Ny. H selalu berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi
keluarganya
e. Kemampuan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Tn. R sudah memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada denga baik,
seperti mengontrol kesehatan anaknya
28. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak Ny. H adalah 2 orang. Anaknya pertama 11 tahun yang kedua 7 tahun .
Ny. H menggunakan alat kontrasepsi berupa KB IUD. Tn. R dan Ny. H menikah
satu kali, dan saat ini Ny. H masih dalam usia produktif dan termasuk wanita usia
subur (WUS).
29. Fungsi Ekonomi
Tn. R sebagai kepala keluarga dan hanya bekerja karyawan swasta saja. Meskipun
demikian Keluarga Tn. R selalu merasa cukup dan bersyukur atas apa yang dimiliki.

VI. Stres dan Koping keluarga


30. Stresor Jangka pendek dan jangka panjang
a. Stresor Jangka Pendek
Penyakit asma yang diderita An. F merupakan masalah yang harus segera di
tangani. Penyakit itu yang membuat selalu cemas keluarga, penyakit kambuhan
secara tiba-tiba. Terlebih jika anaknya kambuh dengan gejala sesak napas dan
batuk-batuk membuat panik, tetapi setelah sering kontrol ke dokter di sarankan
untuk mempunyai obat darurat untuk di rumah ventolin inheler
b. Stresor Jangka Panjang
Keluarga Tn. R mengatakan bagaimana untuk mengatasi penyakit ashma yang di
derita oleh anaknya yang kadang-kadang datang secara tiba-tiba sehingga sering
membuat panik keluarga agar bisa sembuh.

31. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah


Jika ada masalah, terutama jika An.F sakit asma kambuh, agak panik walaupun
sudah diberikan anjuran oleh dokter untuk menggunakan obat ventolin inhaler
dan apabila masih tetep sesak tidak berkurang dianjurkan untuk dibawa ke rumah
sakit.
32. Strategi Koping yang Digunakan (soluptif, adaptif)
Koping yang digunakan untuk memecahkan masalah sendiri
33. Strategi adaptasi Disfungsi
Pada keluarga tidak ditemukan adanya adaptasi yang disfungsional.

34. Pemeriksaan Fisik Keluarga


Tabel 1. Pengkajian Fisik Keluarka Tn. R
No Komponen Tn. R Ny. H An. F An. N
1 Kepala Rambut Rambut Panjang,
Rambut Rambut pendek,
pendek, hitam hitam bersih
pendek, hitam hitam bersih
bersih tidak tidak ada
bersih distribusi baik,
ada kelainan, kelainan, tdak
distribusi baik, tidak ada
tdak ada ada keluhan
tidak ada kelainan,
keluhan gatal. gatal, ketobe (-)
kelainan,
2 Mata Seklera tidak Seklera tidak
Seklera tidak Seklera tidak
ikterus, ikterus, ikterus, ikterus,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis,
tidak anemis, tidak anemis,
visus normal. visus normal. visus normal. visus normal.
3 Telinga Bersih tidak Bersih tidak ada
Bersih tidak Bersih tidak ada
ada serumen serumen dan
ada serumen serumen dan
dan tidak ada tidak ada lukadan tidak ada tidak ada luka
luka, fungsi fungsi luka fungsi fungsi
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik. baik. baik. baik.
4 Hidung Bersih tidak Bersih tidak ada
ada sekret Bersih tidak ada
ada sekret, sekret, tidak ada
(putih jernih) sekret, tidak ada
tidak ada kelainan. aktivitas kelainan.
kelainan. cuping hidung
(-),
5 Mulut Stomatitis (-), Gigi berwarna Gigi berwarna Gigi berwarna
nyeri (-), putih,Stomatitis putih, putih, Stomatitis
bersih, karies (-), nyeri (-), Stomatitis (-), (-), nyeri (-),
(-), bagian bersih, karies (-), nyeri (-), bersih, karies(-)
dalam gigi bersih, karies
berwarna (-)
coklat terdapat
bekas rokok,
6 Leher dan Nyeri (-), Nyeri (-), Nyeri (-), Nyeri (-),
Tenggorokan pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe
dan Tiroid (-), dan Tiroid (-), dan Tiroid (-), dan Tiroid (-),
kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelan (-) menelan (-) menelan (-), menelan (-),
7 Dada dan Pergerakan Pergerakan dada Pergerakan Pergerakan dada
paru dada simetris, simetris, ronchi dada simetris, , simetris, ronchi
ronchi (-), (-), weezing (-), weezing (+), (-), weezing (-),
weezing (-), penggunaan otot penggunaan penggunaan otot
penggunaan bantu pernafasan otot bantu bantu pernafasan
otot bantu (-), Batuk (-), pernafasan (+), (-), Batuk (-),
pernafasan (-), keluhan sesak (-) Batuk (+), keluhan sesak (-)
Batuk (-), keluhan sesak
keluhan sesak (+), Ronchi
(-) Kering (+)
8 Jantung Bunyu jantung Bunyu jantung 1 Bunyu jantung Bunyu jantung 1
1 dan 2 murni, dan 2 murni, 1 dan 2 murni, dan 2 murni,
tidak tidak ditemukan tidak tidak ditemukan
ditemukan suara murmur. ditemukan suara murmur.
suara murmur. Irama regular suara murmur. Irama regular
Irama reguler Irama reguler,
cepat.
9 Abdomen Bising usus 11 Bising usus 12 x/ Bising usus 10 Bising usus 10 x/
x/ menit, tidak menit, tidak ada x/ menit, tidak menit, tidak ada
ada nyeri nyeri tekan, ada nyeri nyeri tekan,
tekan, tumor tumor (-). tekan, tumor tumor (-).
(-). (-).
10 Extremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan, tidak kelainan, tidak kelainan, tidak kelainan, tidak
ada luka, ada luka, fungsi ada luka, ada luka, fungsi
fungsi pergerakan baik. fungsi pergerakan baik.
pergerakan pergerakan
baik. baik.
11 Kulit Bersih, ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak Bersih, tidak ada
bekas luka bekas luka, tidak ada bekas luka, bekas luka, tidak
pada lutut kaki ada jamur dan tidak ada jamur ada jamur dan
kanan, tidak luka infeksi, dan luka luka infeksi,
ada jamur dan turgor < 2 detik infeksi, turgor turgor < 2 detik
luka infeksi, < 2 detik
turgor < 2 detik
12 Kuku Pendek dan
Pendek dan Pendek dan Pendek dan
bersih, sianosis
bersih, sianosis bersih, sianosis bersih, sianosis
(-), CRV baik (-), CRV baik (-), CRV baik (-), CRV baik
13 BB 75 Kg 55 Kg 40 Kg 25 Kg
14 TB 170 cm 155 cm 150 cm 140 cm
15 Tanda Vital TD. 120/90TD. 110/80 TD. 100/60 N. 90 x/mnt, R,
mmHg, N. 68 mmHg, N. 72 mmHg N. 90 30 x/mnt, S. 36,3
x/mnt, R, 18 x/mnt, R, 16 x/mnt, R, 30 °C
x/mnt, S. 37 °Cx/mnt, S. 36,2 x/mnt, S. 36,4
°C °C
16 Kesimpulan Saat dikaji Saat dikaji dalam Ditemukan Saat dikaji dalam
dalam keadaan keadaan sehat gejala-gejala keadaan sehat
sehat gangguan tidak
efektifnya
jalan nafas,
weezing (+),
Ronchi,
Aktivitas otot
pernafasan (+)

VII. Harapan Keluarga Terhadap asuhan keperawatan keluarga


Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi cara perawatan pasien asma
sehingga anggota keluarga dapat merawatnya dengan baik.

VIII. Data Tambahan


34. Kebutuhan Biologi
a. Nutrisi
An. F : Makan 3-4x/hari, Nasi 1 porsi, Lauk Pauk (daging, ikan, sate), Sayur,
Buah (pisang)
b. Eliminasi
An. F : BAK + 6-8x/hari, dan BAB rutin tiap hari 1-2 kali sehari
c. Tidur dan Istirahat
An F: Tidur siang 1-2 jam, Tidur malam 6-8 jam
d. Aktivitas Sehari-hari
An F : sekolah , menonton tv,bermain dengan adiknya dirumah

Tabel 2. Analisa Data

No Data Masalah Keperawatan


1. Data Subjektif : Bersihan jalan nafas tidak
 Ny H. mengatakan bila An F kena serangan Efektif pada keluarga Tn.
ashma sesak nafas, batuk-batuk kadang suka ada R khususnya An. F b.d
suara mengi (whezing) dan suara cairan di paru- Respon alergi
paru (ronchi)
 Ny. H mengatakan ashma An. F kambuh apabila
cuaca dingin dan kecapen

Data Objektif:
 Ditemukan pada An. F adanya cairan putih yang
keluar dari hidungnya
 Adanya sesak napas, batuk-batuk
 Wheezing(+)
 Rochi (+)
 Frekuensi napas 28x/menit
 Tampak gelisah

2. Data Subjektif Kesiapan Peningkatan


 Ny. H mengatakan apabila An F kena serangan Koping keluarga. pada Tn.
ashma sebelum dibawa ke rumah sakit ditangani R.
dulu di rumah menggunakan ventolin inheler,
apabila tidak ada perbaikan dibawa ke rumag
sakit
 Ny.H mengatakan ingin mempunyai alat
nebulizer sendiri untuk anaknya
 Menurut Ny H. Jika anaknya sakit, keluarga
terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan dan
berobat ke rumah sakit. Khususnya bila anaknya
kambuh dari sakit asma.
 Penyakit asma yang diderita anaknya merupakan
masalah yang harus segera di tangani.

Objektif
 Keluarga Tn R memperhatikan kebutuhan
makanan (nutrisi) anaknya terlebih jika sakit.
 Keluarga Tn R mempunyai asuransi kesehatan
BPJS mandiri untuk berobat ke sarana kesehatan

Tabel 3. Bersihan jalan nafas tidak Efektif pada keluarga Tn. R khususnya An.F bd
spasme jalan nafas 
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah : actual 1 3/3 X I = 1 Masalah aktual karena
(3) sudah menyerang An. F,
perlu tindakan
keperawatan dan medis,
akanberdampak pada
gangguan pernafasan yang
lebih berat.
2 Kemungkinan 2 1/2 X 2 = 1 Tn. R sebagai kepala
masalah dapat keluarga kadang suka
diubah : Sebagian (1) panik apabila terjadi
serangan ashma pada
anaknya
3 Potensi untuk 1 2/3 X 3 = 2/3 Masalah belum berat
dicegah :Cukup (2) tetapi penyakit sering
menyerang, keluarga
mengetahui cara
penanganan di rumah
apabila terjadi serangan
ashma
4 Menonjolnya 1 2/2 X 1 = 1 Keluarga menyadari
masalah : segera penyakit ini penting untuk
ditangani (2) diatasi karena
mengganggu, dan dapat
mengakibatkan gangguan
penyakit lebih berat.
Jumlah 3 2/3

Tabel 4. Kesiapan Peningkatan Koping keluarga. pada Tn. R.


No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
Masalah aktual karena
beresiko terjadi
Sifat masalah :
serangan asma pada
1 Promosi 1 3/3 X 1 = 1
An. F. perlu
Kesehatan/Potensial
mendapatkan tindakan
keperawatan.
Sumberdaya keluarga
(pendidikan ), dana ada,
Kemungkinan masalah
2 2 1/2 X 2 = 1 dukungan keluarga ada,
dapat diubah : sebagian
tenaga kesehatan
tersedia.
Masalah belum terlalu
Potensi untuk dicegah : berat, namun dapat
3 1 2/3 X 1 = 2/3
Mudah diatasi dengan
pemberian dukungan
Keluarga Tn. R
menyadari penyakit ini
penting untuk diatasi
Menonjolnya masalah : karena menganggu, dan
4 1 2/2 X 1 = 1
ingin segera diatasi dapat mengakibatkna
gangguan pada
pernapasan yang lebih
berat pada An. F
Jumlah 3 2/3
Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. Bersihan jalan nafas tidak Efektif pada keluarga Tn. R khususnya An.F
berhubungan dengan Respon alergi
2. Kesiapan Peningkatan Koping keluarga. pada Tn. R.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN R.
DENGAN MASALAH PERKEMBANGAN TAHAP KE IV
INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN
Utama Observasi Teurapetik Edukasi Kolaborasi
1 Bersihan jalan Setelah Latihan Batuk • Identifikasi • Atur posisi semi • Jelaskan tujuan dan • Kolaborasi
nafas tidak dilakukan Efektif kemampuan batuk fowler atau fowler prosedur batuk efektif pemberikan
Efektif pada tindakan • Monitor adanya • Pasang perlak dan • Anjurkan Tarik nafas mukolitik atau
keluarga Tn. R keperawatan retensi sputum bengkok di dalam melalui hidung ekspektoran
khususnya An.F selama 3 jam, • Monitor tanda dan pangkuan pasien selama 4 detik, ditahan jika perlu.
bd Respon alergi maka bersihan gejala infeksi • Buang secret pada selama 2 detik kemudian • Peberian
jalan nafas saluran nafas tempat sputum keluarkan dan mulut bronchodilator
meningkat • Monitor input dan dengan bibir dibulatkan • Pemberian
dengan kriteria output cairan selama 8 detik untuk Kortikosteroid
hasil batuk (jumlah dan menguatkan otot-otot
efektif karakteristknya) pernapasan
meningkat, • Anjurkan mengulangi
produksi Tarik nafas dalam
sputum hingga 3 kali
menurun, roncki • Anjurkan batuk dengan
menurun, sesak kuat langsung setelah
menurun, Tarik napas dalam yang
frekuensi nafas ke tiga
membaik, pola
nafas membaik.

Manajemen • Monitor pola nafas • Pertahankan • Lakukan hiperoksigenasi • Kolaborasi


jalan nafas (frekuensi, kepatenan jalan sebelum penghisapan pemberian
kedalaman dan nafas dengan head • endotracheal bronchodilator,
usaha napas) tilt atau chin lift(jaw • Keluarkan Sumbatan ekspektoran,
• Monitor bunyi thrust jika curiga benda padat dengan mukolitik, jika
nafas tambahan trauma servical) forcep McGill perlu
• Monitor sputum • Posisikan posisi • Berikan oksigen jika
(jumlah, warna dan semi fowler atau perlu
aroma) fowler • Anjurkan asupan cairan
• Berikan minum 2000 ml/hari jika tidak
hangat kontra indikasi
• Lakukan fisioterapi • Ajarkan Teknik batuk
dada jika perlu efektif
• Lakukan penghisan •
lendir kurang dari
15 detik
• Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum
penghisapan
endotrachea

Pemantauan • Monitor frekuensi, • Atur interval • Jelaskan tujuan dan -


Respirasi irama, kedalaman pemantauan prosedur pemantauan
dan upaya nafas respirasi sesuai • Informaikan hasil
• Monitor pola nafas kondisi pasien pemantauan jika perlu
• Monitor • Dokumentasikan
kemampuan batuk hasil pemantauan
efektif
• Monitor adanya
produksi sputum
• Monitor adanya
sumbatan jalan nafas
• Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
• Auskultasi bunyi
nafas
• Monitor saturasi
oksigen
• Monitor nilai
analisis gas darah
• Monitor hasil x ray
toraks

2 Kesiapan Dukungan  Identifikasi respons  Dengarkan masalah,  Informasikan kemajuan Rujuk untuk
Peningkatan Koping emosional terhadap perasaan dan pasien secara berkala terapi keluarga,
Koping keluarga. Keluarga kondisi saat ini pertanyaan keluarga  Informasikan fasilitas jika perlu
pada Tn. R.  Identifikasi beban  Terima nilai-nilai perawatan yang tersedia.
prognosis secara keluarga dengan
psikologis cara tidak
 Identifikasi menghakimi
pemahaman tentang  Diskusikan rencana
keputusan medis dan
perawatan setelah perawatan
pulang  Fasilitasi
 Identifikasi pengungkapan
kesesuaian antara perasaan antara
harapan pasien, psien dan keluarga
keluarga, dan tenaga atau antar keluarga
kesehatan  Fasilitasi anggota
keluarga dalam
mengidentifikasi
dan menyelesaikan
konflik nilai
 Fasilitasi
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan, dan
peralatan yang
diperlukan untuk
mempertahankan
keputusan
perawatan pasien
 Bersikap sebagai
pengganti keluarga
untuk menenangkan
pasien dan atau jika
keluarga tidak dapat
memberikan
perawatan
 Hargai dan dukung
mekanisme koping
adaptif yang
digunakan
 Berikan kesempatan
berkunjung bagi
anggota keluarga
Pelibatan  Identifikasi kesiapan  Ciptakan hubungan  Jelaskan kondisi pasien -
keluarga keluarga untuk terapeutik pasien kepada keluarga
terlihat dalam dengan keluarga  Informasikan tingkat
perawatan dalam perawatan ketergantungan pasien
 Diskusikan cara kepada keluarga
perawatan dirumah  Informasikan harapan
 Motivasi keluarga pasien kepada keluarga
mengembangkan  Anjurkan keluarga
aspek positif bersikap asertif dalam
rencana perawatan perawatan
 Fasilitasi keluarga  Anjurkan keluarga
membuat perawatan terlibat dalam perawatan
Promosi  Identifikasi kegiatan  Diskusikan  Anjurkan menjalin -
Koping jangka pendek dan perubahan peran hubungan yang memilki
Panjang sesuai yang dialami kepentingan dan tujuan
tujuan  Gunakan yang sama
 Identifikasi pendekatan peran  Anjurkan penggunaan
kemampuan yang yang tenang dan sumber Spritual, Jika
dimiliki meyakinkan perlu
 Identifikasi sumber  Diskusikan alas an  Anjurkan
daya yang tersedia mengkritik diri mengungkapkan
untuk memenuhi sendiri perasaan dan persepsi
tujuan  Diskusikan untuk  Anjurkan keluarga
 Identifikasi mengklarifikasi terlibat
pemahaman proses kesalah fahaman dan  Anjurkan membuat
penyakit mengevaluasi tujuan yang lebih
 Identifikasi dampak perilaku sendiri spesifik
situasi terhadap  Diskusikan  Ajarkan cara
peran dan hubungan konsikuensi memcahkan masalah
 Identifikasi metode tindakan secara konstruktif
penyelesaian mengggunakan rasa  Latih pangunaan Teknik
masalah bersalah dan rasa relaksasi
 Identidikasi malu  Latih keterampilan
kebutuhan dan  Diskusikan risiko sosial, sesuia kebutuhan
keinginan terhadap yang menimbulkan  Latih mengembangkan
dukungan sosial bahaya pada diri penilaian objektif
sendiri
 Fasilitasi dalam
memperoleh
informasi yang
dibutuhkan
 Berikan pilihan
realistis mengenai
aspek-aspek tertentu
dalam perawatan
 Motivasi untuk
menentukan harapan
yang realistis
 Tinjau kembali
kemampuan dalam
pengambilan
keputusan
 Hindari mengambil
keputusan saat
pasien berada
dibawah tekanan
 Motivasi terlibat
dalam kegiatan
sosial
 Moivasi
mengidentifikasi
system pendukung
yang tersedia
 Damping saat
berduka
 Perkenalkan
denganorang atau
kelompo yang
berhasil mengalami
pengalaman sama
 Dukung penggunaan
mekanisme
pertahanan yang
tepat
 Kurangi rangsangan
lingkungan yang
mengancam

Anda mungkin juga menyukai