Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.

S DENGAN ASMA
BRONCHIAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Keluarga

PEMBIMBING
Hiryadi, Ns., M.Kep, Sp. Kom
Zaqyyah H, Ns., M.Kep

Disusun oleh:

Revina Nurul Sari, S.Kep


NPM. 1914901210142

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
TAHUN 2020/2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

Nama Mahasiswa : Revina Nurul Sari


Tempat Praktik : Kelurahan Mandingin
Tanggal Praktik : 04 Oktober 2020- 11 Oktober 2020
Tanggal Pengkajian : 04 Oktober 2020

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN

I. Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
Alamat : Barabai Kelurahan Mandingin
Pekerjaan KK : PNS
Pendidikan KK : D3
Tipe Keluarga : Keluarga Inti
Suku Bangsa : Banjar
Agama : Islam
Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hub dgn umur Status Imunisasi Ket
klien
1. Tn. S L Ayah 57
2. Ny. F P Ibu 53
3. Tn. I L Kakak 24
4. Nn. D P Klien 17

Genogram
Ket:
: meninggal : serumah
: perempuan : garis keturunan
: Laki-laki : menikah

Status sosial ekonomi keluarga :


- Ekonomi
Pendapatan keluarga dalam satu bulan antara Rp 4.000.000 – 5.000.000,- diperoleh
dari hasil kerja dan digunakan sebagian besar untuk keperluan sehari-hari.
- Sosial
Ny. F dan suaminya dalam kesehariannya memiliki hubungan baik dalam
bermasyarakat, terlihat dari Ny. F dan suaminya selalu ikut gotong royong,
yasinan, dan ikut hadir dalam ceramah agama.

Aktivitas rekreasi keluarga : keluarga melakukan aktivitas sehari-hari sesuai peran


masing-masing seperti Ny. F yang pada pagi hari menyiapkan kebutuhan suami dan
anak dan mengurus rumah, begitu juga dengan suami dari pagi hari sampai sore hari
bekerja sebagai pegawai negeri serta anak pertama Ny. F bekerja di swasta dari pagi
sampai sore dan anak kedua sekolah dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore keluarga
bersantai di hari libur, biasanya keluarga menggunakan waktu bersantai dengan
menonton TV dirumah.

II. Riwayat dan Perkembangan Keluarga Saat Ini


- Tugas perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga saat ini pada tahap perkembangan keluarga V yaitu keluarga dengan anak
Remaja, anak bersekolah di Sekolah Menengah Atas yaitu kelas 3 SMA dengan
biaya sekolah dari orang tua, anak di berikan tanggung jawab oleh orang tuanya
untuk melakukan kegiatan yang sudah diberikan kebebasan dengan pengawasan
dan arahan oleh orangtuanya.
- Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah memenuhi kebutuhan
kesehatan fisik anggota keluarga, karena anggota keluarga seperti Nn. D
mempunyai penyakit asma.
- Riwayat kesehatan keluarga inti
Ny. F mengatakan belakangan ini penyakit asma Nn.D sering kumat , Ny. F
mengatakan jika serangan sesak datang hanya minum obat asma yang di beli di
warung, apabila obat warung tidak bisa mengurangi serangan asma baru Nn.M
memeriksakan dirinya ke puskesmas. Anak pertama tidak ada mengeluhkan sakit.
- Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. S mengatakan bahwa keluarganya memiliki riwayat penyakit asma. Ibu Tn. S
sudah meninggal beberapa tahun lalu karena penyakit asma dan lanjut usia.
Ny. F mengatakan Bapaknya menderita penyakit Hipertensi semenjak beberapa
tahun yang lalu.

III. Data Lingkungan


- Karakteristik Rumah :
Karakteristik rumah keluarga Nn. D adalah bangunan permanen dengan luas 7x6
m2. Status kepemilikan rumah milik sendiri dengan lantai keramik. Terdapat 6
jendela/ventilasi dan selalu dibuka saat pagi hari. Dan terdiri dari ruang tamu, 3
kamar tidur, 1 buah dapur, 1 buah kamar mandi dan toilet dinding rumah dari batu
bata yang sudah dicor dengan semen yang dinding sudah di cat. Rumah lumayan
bersih di halaman rumah terdapat tumbuh-tumbuhan dan bunga. Sumber air
memasak dan minum keluarga adalah air galon yang dibeli dari penjual air dengan
system pengolahan air minum dimasak. Sedangkan sumber air untuk mandi dan
mencuci juga berasal dari air PDAM. Tempat penampungan air sementara
diletakkan digentong atau tajau tertutup dengan kondisi tidak berbau dan berasa,
pengurasan dilakukan 2 minggu sekali. Tidak terdapat jentik pada penampungan
air. Keluarga tidak memiliki tempat pembuangan sampah, keluarga membuang
sampah dengan cara dibakar.
- Denah :
Kamar Dapur Kamar
Tn.I Mandi
Ruang Makan
Kamar
Nn.D Ruang
Keluarga
Ruang Kamar Tn.S dan Ny.F
Tamu
- Mobilitas Geografis Keluarga :
Keluarga Tn.S tinggal di daerah ini sudah 15 tahun, sebelumnya Tn S tinggal di
kota yang sama namun berbeda alamat saja.
- Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Keluarga Tn.S berinteraksi yang lebih sering pada malam hari dimana anggota
keluarga dapat berkumpul secara utuh setelah kesibukan mereka pada siang hari,
Aktivitas yang dilakukan biasanya menonton TV. Hubungan keluarga Tn.S dengan
keluarga besar dari pihak Tn.S sendiri ataupun pihak istri berjalan baik dan saling
mengunjungi sedangkan dengan masyarakat di lingkungan rumahnya, Ny. F cukup
aktif dalam kegiatan pengajian bulanan dan sering berinteraksi dengan tetangga
dekatnya
- Sistem pendukung keluarga :
Tn.S mempunyai istri yang menyayanginya dan dua orang anak, walaupun hanya
tinggal bertiga tapi Tn. S selalu berusaha menjaga keharmonisan dalam
keluarganya.

IV. Struktur Keluarga


- Struktur Peran :
Tn S berperan sebagai bapak dan juga sebagai kepala keluarga dan bertindak
sebagai pencari nafkah. Ny.F berperan sebagai ibu rumah tangga yang ikut
bertugas merawat anak mereka..Sedangkan anak pertama kadang ikut membantu
keluarga dan anak kedua sebagai pelajar.
- Nilai atau Norma Keluarga :
Keluarga Tn.S menganggap nilai dan norma sesuai dengan yang ada di masyarakat
seperti jam tamu sampai jam 21.00 WIB. Berobat ke Pelayana kesehatan.
- Pola Komunikasi Keluarga :
Keluarga Tn S mempunyai pola komunikasi yang baik, terbuka dan dua arah
dengan menggunakan bahasa Banjar. Anggota keluarga mengutarakan keinginan
dan perasaannya dengan mendiskusikan dan memberikan umpan balik yang tepat
tidak ada pola komunikasi disfungsional yang ditemukan dalam keluarga Tn S.
- Struktur Kekuatan Keluarga :
Tn S merupakan pemegang kendali rumah tangga yang berperan sebagai kepala
keluarga, proses pengambilan keputusan dengan cara musyawarah antara Tn S, Ny.
F dan anak mereka.
Tn. S dan Ny. F mengendalikan pendapatan untuk digunakan sebagai pengeluaran
rumah tangga dan pengeluaran wajib seperti tagihan listrik, air dan biaya yang
tidak terduga lainnya.

V. Fungsi Keluarga
- Fungsi Efektif :
Tn.S dan Ny. F mengatakan sangat bahagia dengan perkawinan mereka, jarang
sekali ada pertengkaran dan apabila ada kesalah pahaman langsung dibicarakan/
dimusyawarahkan bersama.
Tn.S dan Ny.F mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada anak – anak, Tn.S
sangat menyayangi istri dan anaknya.
- Fungsi Sosialisasi :
Tn.S dan Ny.F bertanggung jawab merawat dan membesarkan anaknya dan juga
memberi perhatian kepada lingkungan sekitar, keluarga mudah berinteraksi dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
- Fungsi Reproduksi :
Tn.S mempunyai istri Ny. F dan 2 orang anak. Ny.F sebelumnya memakai alat
kontrasepsi suntik namum sekarang sudah tidak karena Ny.F sudah memasuki
masa menopause.
- Fungsi Ekonomi :
Tn.S dan Ny.F dapat mengatur keuangan dengan baik, keluarga mampu memenuhi
kebutuhan pangan, sandang dan jasa kebutuhan lainnya seperti peralatan rumah
tangga yang lengkap serta transportasi.
- Perawatan Kesehatan :
a. Praktik Diit Keluarga
Keluarga sering mengkonsumsi makanan pedas dan bersantan, jarang
mengkonsumsi sayur dan buah tiap hari .
b. Kebiasaan tidur keluarga
Kebiasaan tidur Nn. D sering tidur agak larut dan kadang terganggu apabila
asma kambuh. Tn. S dan Ny. Y tidur sekitar jam 09.00 malam.
c. Latihan fisik
Kegiatan Latihan fisik keluarga Tn. S jarang kecuali Ny.Y yang kadang jalan
pagi dan melakukan aktivitas rumah tangga. Nn. D juga jarang melakukan
latihan fisik hanya pada saat sekolah saja.
d. Kebiasaan Penggunaan obat – obatan
Kebiasaan keluarga Tn.S dan Ny.F kalau sakit membeli obat di warung jika
obat tidak membaik maka keluarga akan pergi berobat ke puskesmas.
e. Peran Kelurga dalam pratik perawatan diri.
Nn. D mengatakan dadanya sesak, susah untuk bernapas, terutama bila Nn.D
kelelahan. Nn.D mengatakan susah tidur. Tn.S mengatakan jika serangan sesak
datang hanya minum obat asma yang di beli di warung. Keluarga Nn.D
mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya. Tn.S dan Ny.F
mengatakan hanya mengetahui sedikit tentang perawatan penyakitnya ini,
seperti jangan terlalu lelah dan menjauhi faktor penyebab asma kembali.
f. Tingkatan preventif Dasar
Nn.D mengatakan hanya mengetahui sedikit dan apabila asmanya kambuh
membeli obat di warung.
g. Praktik Keperawatn gigi
Keluarga Tn.S dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut melakukan sikat gigi 2
kali sehari setelah bangun tidur dan waktu mandi di sore hari.
h. Pelayanan Perawatan Gawat darurat.
Nn.D mengatakan sejak kecil ia sudah menderita penyakit asma, Nn.D masih
dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti bersekolah. Keluarga Tn.S jarang
memeriksakan kesehatan anaknya ke dokter tetapi hanya membeli obat di
warung, karena Nn. D merasa masih dapat mengatasi keadaan disaat serangan
asma itu kambuh, akan tetapi pada usia 13 tahun Nn.D pernah dirawat karena
penyakit asmanya.

VI. Stres dan Koping Keluarga


- Stresor jangka pendek dan jangka panjang :
a. Stressor jangka pendek:
Perubahan dalam kesehatan seperti Nn. D sering merasakan sesak pada dadanya,
susah untuk beristirahat dan untuk tidur di malam.
b. Stressor jangka panjang
Nn. D bingung bila asmanya kambuh dan mengganggu proses pembelajaran
disekolah.
- Kemampuan Keluarga berespon terhadap stressor :
Terhadap stressor jangka pendek keluarga membawa Nn. D ke praktek Puskesmas
apabila obat yang di beli diwarung tidak dapat mengatasi serangan asma. Biasanya
keluarga mendiskusikan masalah yang dihadapi anggota keluarga lain.
- Strategi koping yang digunakan :
Keluarga menggunakan sistem dukungan sosialnya dan keluarga besar jika
memanfaatkan pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit. Sedangkan jika ada
masalah keluarga berusaha mengkomunikasikan bersama.
- Strategi adaptasi disfungsional :
Keluarga menyelesaikan masalahnya dengan baik dan mengatasinya agar tidak
menjadi berlanjut, keluarga selalu terbuka satu sama lain.
- Harapan Keluarga :
Harapan keluarga terhadap kesehatan yang ada yaitu agar masalah tersebut bisa
diatasi tanpa gangguan kesehatan dan keluarga dapat melakukan aktivitas sehari-
hari.
Harapan keluarga terhadap kunjungan perawat keluarga adalah membantu keluarga
mengatasi masalah kesehatan yang terjadi dan dapat memberikan solusi yang tepat
terhadap masalah kesehatan, dan jasa dengan adanya kunjungan rumah tersebut
keluarga berharap dapat menambah pengetahuan mereka tentang kesehatan.

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga


Nama Kepala Mata Hidung Telinga Leher Dada Abdomen ekstremitas
Tn. S Tidak Simet Tidak Pendengar Tidak Tidak Pergeraka Semetris,
ada lesi ris, ada lesi an bagus, ada ada n dapat di
tidak konju dan luka tidak lesi lesi peristaltic gerakan
ada ngtifa serta mengguna dan dan usus baik yang
luka. berwa terlihat kan alat luka luka dan tidak dibawah
rna bersih bantu serta ada bekas dan diatas,
mera pendengar tidak luka tidak ada
h an, ada operasi keterlambat
muda kebersiha kaku an dalam
n telinga kuduk gerakan.
bersih,
tidak ada
serumen
dalam
lubang
telinga.
Ny. F Tidak Simet Tidak Pendengar Tidak Tidak Pergeraka Simetris,
ada lesi ris, ada lesi an bagus, ada ada n dapat di
tidak konju dan luka tidak lesi lesi peristaltic gerakan
ada ngtifa serta mengguna dan dan usus baik yang
luka, berwa terlihat kan alat luka luka dan tidak dibawah
rna bersih bantu serta ada bekas dan diatas,
mera pendengar tidak luka tidak ada
h an, ada operasi keterlambat
muda kebersiha kaku an dalam
n telinga kuduk gerakan.
bersih,
tidak ada
serumen
dalam
lubang
telinga.
Tn. I Tidak Simet Tidak Tidak ada Tidak Tidak Pergeraka Simetris,
ada lesi ris, ada lesi lesi dan ada ada n dapat di
tidak konju dan luka luka, lesi lesi peristaltic gerakan
ada ngtifa serta pendengar dan dan usus baik yang
luka, berwa terlihat an baik luka luka dan tidak dibawah
rna bersih dengan serta ada bekas dan diatas,
mera detak tidak luka tidak ada
h jarum jam ada operasi keterlambat
muda kaku an dalam
kuduk gerakan.
Nn. D Tidak Simet Tidak Tidak ada Tidak Tidak Pergeraka Simetris,
ada lesi ris, ada lesi lesi dan ada ada n dapat di
tidak konju dan luka luka, lesi lesi peristaltic gerakan
ada ngtifa serta pendengar dan dan usus baik yang
luka, berwa terlihat an baik luka luka dan tidak dibawah
rna bersih dengan serta ada bekas dan diatas,
mera detak tidak luka tidak ada
h jarum jam ada operasi keterlambat
muda kaku an dalam
kuduk gerakan.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Analisa Data
No Data Problem Etiologi
.
1. Ds: Pola nafas tidak Ketidakmampuan
- Nn.D mengatakan sering efektif keluarga dalam
merasa sesak dan batuk merawat penyakit
apabila asma kambuh asma bronchial
khususnya pada malam hari.

Do:
- RR: 30 x/menit
- TD Tn.M: 120/80 mmHg.
- Nadi: 90 x/menit
- Mengi (+)

2. DS : Kurang Ketidakmampuan
- Keluarga mengatakan tidak pengetahuan keluarga dalam
tahu/ tidak mengerti terlalu mengenal masalah
rinci dengan penyakit pada kesehatan/ asma
Nn.D. Baik itu mengenai bronchial.
pengertian, tanda gejala,
etiologi maupun pencegahan
dan perawatannya.
- Ny. F mengatakan selalu
bertanya kepada petugas
kesehatan tentang penyakit
yang di derita Nn. D
- Ny.F mengatakan khawatir
terhadap kesehatan Nn.D

DO :
- Keluarga tidak mampu
menjelaskan tentang penyakit
asma bronchial yang diderita
Nn.D
- Tn.S dan Ny.F banyak
bertanya kepada perawat
mengenai penyakit asma.
2. Scoring Asuhan Keperawatan Keluarga
Diagnosa Keperawatan 1 :Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan masalah asma bronkial
No. Kriteria Nilai Bobot Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah ini aktual dan jika tidak
Skala: Kurang sehat ditangani akan mengganggu
kesehatan dan aktivitas klien jadi
diperlukan tindakan segera.
2. Kemungkinan masalah 1 2 1/2 x 2 = 1 Informasi tentang asma kurang
dapat diubah banyak dan berbagai tindakan dapat
Skala: sebagian dilakukan di rumah, masalah tidak
dapat di atasi dengan tuntas karena
proses menua yang memang tidak
dapat diubah.
3. Potensial masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat dicegah dan klien
untuk dicegah. serta keluarga berperan aktif untuk
Skala: cukup mencegah terjadinya masalah tapi
asma bisa sewaktu-waktu kambuh.
4. Menonjolnya masalah. 2 1 2/2 x 1 = 1 Keluarga melihat bahwa
Skala: masalah berat permasalahan Nn.D harus diatasi
harus segera ditangani karena bisa mempengaruhi aktivitas
Nn.D sehari-hari
Total 3 2/3

Diagnosa Keperawatan 2 : Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam mengenal masalah kesehatan/ asma
bronchial.

No. Kriteria Nilai Bobot Skor Pembenaran


1. Sifat masalah: 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah adalah kurang / tidak sehat
Ancaman dan memerlukan tindakan yang
tepat
2. Kemungkinan masalah 1 2 1/2 x 2 = 1 Pemberian penyuluhan atau penkes
dapat diubah: Hanya
sebagian
3. Potensial masalah untuk 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Dengan memberikan penkes
diubah : Cukup kemungkinan masalah dapat diubah
4. Ada masalah tetapi 1 1 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga menyadari adanya
tidak perlu ditangani masalah tapi masih ringan
Total skor 2 1/6

3. Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan masalah asma bronkial
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan/ asma bronchial.

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


1. Diagnosa Keperawatan : Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah asma
bronkial
Tujuan Kriteria Intervensi
umum Khusus Hasil/Standar
Keluarga Setelah dilakukan 1. RR dalam batas 1. Kaji tanda-tanda vital
mampu intervensi klien normal (16-24 x/m) 2. Ajarkan teknik napas dalam
mengatasi selama 2 x 45 menit 2. Keluarga mampu 3. Anjurkan klien minum air
masalah diharapkan keluarga secara verbal: hangat
pernafasan mampu: a. Menjelaskan 4. Anjurkan klien menggunakan
yang terjadi Mengenal masalah pengertian asma teknik relaksasi napas dalam
Asma Bronkhial bronkhial. saat terjadi serangan asma
a. Menyebutkan b. Menjelaskan 5. Anjurkan klien tidak melakukan
pengertian penyebab asma aktivitas berlebihan saat terjadi
asma bronchial bronkhial. serangan asma
b. Menyebutkan c. Menjelaskan 6. Kaji tingkat pengetahuan
penyebab asma tanda dan gejala keluarga tentang penyakit asma
bronkhial. asma bronchial
c. Menyebutkan 7. Jelaskan dan diskusikan dengan
tanda dan gejala keluarga tentang penyakit asma
asma bronchial (pengertian, penyebab,
dan tanda gejala)
8. Evaluasi singkat terhadap topik
yang didiskusikan dengan
keluarga
9. Berikan pujian terhadap
kemampuan yang diungkapkan
keluarga setiap kali diskusi.
2. Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan/ asma bronchial.
Tujuan Kriteria Intervensi
umum Khusus Hasil/Standar
Setelah 1. Setelah dilakukan 1. Keluarga mampu 1. Kaji tingkat pengetahuan
dilakukan minimal 3 kali secara verbal: keluarga tentang penyakit asma
minimal 3 kunjungan a. Menjelaskan bronchial
kali diharapkan pengertian asma 2. Jelaskan dan diskusikan dengan
kunjungan keluarga dapat b. Menjelaskan keluarga tentang penyakit asma
diharapkan mengenal masalah penyebab asma bronchial: pengertian dan
keluarga Asma Bronchial: c. Menjelaskan tanda penyebab asma, tanda dan gejala
dapat 1) Pengertian dan gejala asma asma.
merawat Asma, 3. Evaluasi singkat terhadap topik
anggota 2) Penyebab yang didiskusikan dengan
keluarga Asam, keluarga
yang sakit 3) Tanda dan 4. Berikan pujian terhadap
dan gejala Asma kemampuan yang diungkapkan
mengetahui 2. Setelahs diberikan 2. Keluarga mampu keluarga setiap kali diskusi.
proses dan penjelasan selama secara verbal: 5. Diskusikan dengan keluarga
pencegahann 15 menit a. Mengambil bagaimana mengatasi sesak
ya diharapkan keputusan untuk napas untuk mengambil
keluarga mampu : mengatasi masalah keputusan selanjutnya
1) Mengambil sesak napas 6. Motivasi keluarga untuk
keputusan b. Mengambil memutuskan menangani sesak
untuk keputusan untuk napas secara tepat
mengatasi menangani sesak 7. Beri pujian positif atas
masalah sesak napas agar tidak keputusan yang diambil keluarga
napas bertambah 8. Kaji tingkat pengetahuan klien
2) Mengambil dan keluarga dalam mengatasi
keputusan untuk sesak napas
menangani sesak 9. Diskusikan dengan keluarga cara
napas agar tidak perawatan sesak napas
bertambah 10. Demonstrasikan cara perawatan
3. Setelah diberikan 3. Keluarga mampu: asma seperti teknik relaksasi
penjelasan selama a. Merawat keluarga 11. Motivasi keluarga untuk
20 menit dengan asma meredemonstrasikan.
diharapkan bronchial 12. Anjurkan keluarga untuk periksa
keluarga mampu : b. Menjelaskan cara ke pelayanan kesehatan bila
1) Merawat perawatan asma asma kambuh.
keluarga dengan c. Mendemostrasikan
asma bronchial cara perawatan
2) Menjelaskan asma
cara perawatan
asma bronchial
3)
Mendemostrasika
n cara perawatan
asma bronchial
4. Setelah diberikan
penjelasan selama 4. Keluarga mampu secara
15 menit verbal:
diharapkan a. Menyebutkan
keluarga mampu manfaat fasilitas
memanfaatkan kesehatan
pelayanan b. Memanfaatkan
kesehatan bila fasilitas pelayanan
asma bronchial kesehatan
berlanjut :
1) Menyebutkan
manfaat fasilitas
kesehatan
2) Memanfaatkan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No. Hari/tanggal Jam No. Implementasi Evaluasi
(Wita) Diagnosa
1. Selasa, 06 10.00 1 1. Mengkaji tanda-tanda vital S:
Oktober 2020 TTV: Nn.D mengatakan sering merasa sesak napas dan sering
- TD: 110/80 batuk saat asma kambuh
- N: 90 x /m
- RR: 30 x /m O:
- T: 37ºC - TTV: TD: 110/80, N: 85 x /m, RR: 28/m, T:
2. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam 37ºC
1. Atur posisi klien dengan posisi duduk - Mengi (+)
2. Letakkan satu tangan klien diatas abdomen (tepat - Tampak tarikan dinding dada
bawah iga) dan tangan lainnya berada ditengah-
tengah dada untuk merasakan gerakan dada dan A:
abdomen saat bernapas Masalah belum teratasi
3. Keluarkan napas dengan perlahan-lahan
4. Tarik napas dalam melalui hidung secara perlahan- P:
lahan selama 4 detik sampai dada dan abdomen Lanjutkan intervensi
terasa terangkat maksimal, jaga mulut tetap
tertutup selama menarik napas
5. Tahan napas selama 3 detik
6. Hembuskan dan keluarkan dalam napas secara
perlahan-lahan melalui mulut selama 4 detik
7. Lakukan secara berulang dalam 5 siklus selama 15
menit dengan periode istirahat 2 menit (1 siklus
adalah 1 kali proses mulai dari tarik napas, tahan
dan hembuskan)
3. Anjurkan klien menggunakan teknik relaksasi napas
dalam saat terjadi serangan asma
4. Anjurkan klien tidak melakukan aktivitas berlebihan saat
terjadi serangan asma
5. Meanganjurkan minum air hangat
Anjurka klien minum air hangat saat terjadi sesak napas

2. Selasa, 06 10.30 2 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit S:


Oktober 2020 asma. Nn.D dan keluarga sudah mengetahui tentang penyakit
Keluarga mengatakan asma adalah penyakit pernapasan asma
yang menyebabkan sesak napa.
2. Menjelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang O:
penyakit asma: pengertian dan penyebab asma, tanda Nn.D dapat menjelaskan pengertian asma, penyebab,
dan gejala asma tanda gejala dan pencegahannya
a. Pengertian Asma
Asma adalah suatu kondisi dimana jalan udara dalam A:
paru-paru meradang hingga lebih sensitif terhadap Masalah teratasi sebagian
faktor khusus (pemicu) yang menyebabkan jalan
udara menyempit hingga aliran udara berkurang dan P:
mengakibatkan sesak napas dan bunyi napas Lanjutkan intervensi
mengikik (Professor Jon Ayres, 2003).
b. Penyebab Asma
1) Genetik
2) Alergen
3) Perubahan cuaca
4) Stress
5) Lingkungan kerja/sekolah
6) Olahraga/aktivitas berat
c. Tanda dan gejala
1) Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan
atau tanpa stetoskop
2) Batuk produktif, sering terjadi pada malam hari
3) Napas atau dada seperti tertekan
4) Pasien menggunakan otot-otot tambahan untuk
bernafas dan mungkin membungkuk ke depan
untuk bernafas dengan lebih baik.
5) Dispnea dengan ekspirasi memanjang
6) Cuping hidung melebar
7) Sianosis
8) Ansietas, iritabilitas sampai penurunan tingkat
kesadaran.
3. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan kekambuhan
asma
1) Hindari faktor pencetus kekambuhan
2) Jangan melakukan aktivitas berat
3) Jaga kebersihan
4) Buka jendela tiap pagi untuk menghirup udara segar
4. Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
5. Mengevaluasi singkat terhadap topik yang didiskusikan
dengan keluarga
6. Memberikan pujian terhdap kemampuan yang
diungkapkan keluarga setiap kali diskusi.
7. Memotivasi keluarga untuk membawa Nn.D berobat ke
Puskesmas jika terjadi kekambuhan lagi
1. Rabu, 07 10.00 1 1. Mengkaji tanda-tanda vital S:
Oktober 2020 TTV: Nn.D mengatakan sudah bisa melakukan teknik
- TD: 100/80 relaksasi napas dalam saat sesak napas
- N: 90 x /m
- RR: 28 x /m O:
- T: 37,5ºC - TTV: TD: 110/80, N: 85 x /m, RR: 26/m, T:
2. Mengevaluasi teknik relaksasi napas dalam yang sudah 37,6ºC
diajarkan - Klien tampak merasa tenang
Nn. D masing mengingat teknik tersebut - Klien dapat melakukan teknik relaksasi napas
3. Menganjurkan klien menggunakan teknik relaksasi napas dalam
dalam saat terjadi serangan asma
4. Menganjurkan klien tidak melakukan aktivitas berlebihan A:
saat terjadi serangan asma Masalah teratasi
5. Meanganjurkan minum air hangat
Anjurka klien minum air hangat saat terjadi sesak napas P:
Intervensi dihentikan

2. Rabu, 07 10.30 2 1. Mengevaluasi pengetahuan keluarga tentang penyakit S:


Oktober 2020 asma Nn.D dan keluarga sudah mengerti tentang penyakit
Keluarga dapat menyebutkan pengertian asma,
penyebab, tanda gejala dan pencegahan asma
2. Memberitahu keluarga apa fungsinya puskesmas
Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di O:
wilayah kerjanya, sebagai motivator agar terciptanya Nn.D dapat menjelaskan pengertian asma, penyebab,
lingkungan dan perilaku sehat. tanda gejala dan pencegahannya
3. Memotivasi keluarga untuk membawa Nn.D berobat ke
Puskesmas jika terjadi kekambuhan lagi A:
4. Memberitahu keluarga apa pentingnya berobat ke Masalah teratasi
pelayanan kesehatan
P:
Iintervensi dihentikan

Banjarmasin, September 2020

Ners Muda

Preseptor Akademik 1, Preseptor Akademik 2,

(Revina Nurul Sari, S.Kep)

( Hiryadi, Ns., M.Kep, Sp. Kom) ( Zaqyyah H, Ns., M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai