Anda di halaman 1dari 27

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA LANSIA


DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Firza Noviatun Nisa 1814301001


Raniah Dafira Hasnah 1814301004

Oktia Hani Pertiwi 1814301008

Annisa Abidin 1814301011

Leti Kristia Melania 1814301020

M. Agung Prasetia 1814301027

Nadia Intan Hatina 1814301035

M. Rifky Feri Fernando 1814301037

Lovi Vaniar 1814301038

Zidane Rizal 1814301039

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-IV SARJANA TERAPAN
TAHUN 2020/2021
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANSIA

PRODI D4 KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

POLTEKKES TANJUNGKARANG

I. PENGKAJIAN

A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn.S
2. Umur : 81 Tahun
3. Alamat dan Telpon : Dusun VII, RT/RW 034/014, Desa Sadar Sriwijaya,
Bandar Sribhawono, Lampung Timur
Komposisi Keluarga :
No Nama Sex Hub. Umur (TTL) Pend Pek
1 Tn.S L Suami 81 Tahun (Banyu SD Petani
Wangi, 12 Februari
1940)
2 Ny.S P Istri 70 Tahun (Blitar, 06 SD IRT
Juni 1950

Genogram
Keterangan :
X : Meninggal
□ : Laki-laki
○ : Perempuan
---: tinggal bersama

4. Tipe keluarga : Tipe keluarga Tn.S adalah keluarga inti (Nuclear


family), dimana dalam rumah tersebut terdapat
suami dan istri. Anak-anak mereka sesekali
berkunjung untuk mengunjungi Tn.S dan istrinya.

5. Suku : Suku keluarga Tn.S adalah Jawa.

6. Agama : Agama dari keluarga Tn.S adalah Islam


7. Status Sosek Keluarga : Status ekonomi keluarga adalah termasuk
golongan menengah, dan status sosial ekonomi
keluarga termasuk keluarga sejahtera karena telah
memiliki berbagai fasilitas elektronik di rumah
seperti tv, rice cooker, blender, mesin cuci, mixer.
Jumlah pendapatan satu bulan ialah +/-500.000 daei
hasil berkebun. Terkadang anak-anak dari Tn.S
memberinya uang bulanan.
8. Aktivitas Rekreasi : Aktivitas rekreasi yang sering dilakukan
keluarga ialah pergi ke mengunjungi anak-
anaknya yang sudah memiliki rumah sendiri-
sendiri. Sedangkan waktu senggang lainnya
digunakan untuk menonton TV bersama.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap keluarga saat ini ialah semua anak-anak dari Tn.S sudah
memiliki rumah dan memiliki keluarga masing-masing. Keluarga hanya
tingga berdua dalam rumah, mereka menikmati masa tua bersama.
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi ialah
mempertahankan keintiman pasangan dikarena usia yang sudah memasuki usia
senja. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini diantaranya adalah :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya
d. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
e. Berperan suami, istri nenek dan kakek
f. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya.
11. Riwayat keluarga inti
Tn.S memiliki alergi terhadap makanan, ia memiliki luka di mata
kaki kirinya, ia mengatakan luka tersebut karena sering digaruk, luka sudah
berwarna hitam tetapi rasa gatalnya sangat mengganggu.
Ny.S mengatakan sakit dirasakan pada bagian pinggang menjalar ke kaki.
Sakit akan semakin terasa saat benyak beraktivitas, Ny.S terlihat sering
memegang lutut, kaki, dan punggungnya
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.S tidak memiliki riwayat Hipertensi ataupun diabetes. Tetapi Tn.S
pernah menjalani operasi karena tidak bisa BAK disebabkan oleh tersumbatnya
saluran kencing atau kencing batu. Tn.S pernah mengalami kecelakaan sepeda
motor 5 tahun yang lalu karena penurunan pendengaran yang mengharuskan ia
dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Ny.S mengatakan bahwa ia mempunyai riwayat diabetes. Ny.S mengatakan
sering capek. Ny.S terlihat nyeri. Ny.S terlihat lemah dan lesu
C. Lingkungan
13. Karakteristik rumah
Ruangan tempat tinggal bersih, ruangan juga tampak bersih, terdapat
3 kamar di dalam rumah, terdapat penerangan di seluruh ruangan, sirkulasi
udaranya lancar dan terdapat banyak jendela di rumah, WC di rumah ada 2
dengan aliran yang lancar, sumber air minum adalah galon dari warung
terdekat, terdapat sumur sebagai sumber air kebutuhan sehari-hari, terdapat
lubang di kebun belakang untuk tempat membakar sampah, tidak terdapat
sumber pencemaran ataupun resiko injury di lingkungannya.
14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak antar rumah di sekitar keluarga cukup dekat. Hidup bertetangga
terjalin baik. Dalam masyarakat setempat terdapat banyak kegiatan, seperti
arisan qurban dan gotong royong. Keluarga mengatakan selalu
menyempatkan diri mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut supaya bisa
bermasyarakat.
15. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga merupakan keluarga pindahan jadi daerah Jawa Timur,
pindah ke lampung saat masih muda untuk membuka hutan (yang kini
menjadi desa)
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Klien mengatakan keluarga besar berkumpul pada saat ada hajatan,
acar keluarga besar, dan acara keagamaan. Interaksi anggota keluarga dengan
masyarakat baik. Keluarga juga mangatakan semua anaknya rukun.
17. Sistem pendukung keluarga
Keluarga tidak dalam keadaan sehat sepenuhnya dikarenakan Tn.S
memiliki luka di kakinya yang mengganggu aktivitas, lalu Ny.S juga
mengalami nyeri di punggung dan kakinya.
Fasilitas yang mendukung kesehatan :
Fisik : Tn.S memiliki obat salep untuk lukanya, Ny.S sering
meminum susu dan meminum obat nyerinya.
Psikososial : Dalam keluarga saling menguatkan dan mendukung
D. Struktur keluarga
18. Pola kemunikasi keluarga
Mayoritas pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan isi
dan instruksi atau sesuai dengan pertanyaan perawat, tapi terkadang jika kata-
katanya terlalu sulit maka harus disederhanakan agar keluarga dapat mengerti.
Anggota keluarga tidak mengutarakan keinginan dan perasaan dengan sangat
jelas. Anggota keluarga memberikan respond yang baik terhadap pesan. Setiap
angggota keluarga mendengar pesan yang disampaiakan. Bahasa yang
digunakan dalam keluarga adalah bahasa jawa. Keluarga berkomunikasi
secara langsung. Pesan-pesan emosional disampaikan keluarga secara
langsung. Emosi-emosi yang disampaikan bersifat positif. Komunikasi dalam
keluarga berjalan lancar. Pesan-pesan penting di dalam keluarga disampaikan
langsung oleh isteri kepada suami, atau sebaliknya. Komunikasi dengan anak-
anaknya lebih sering menggunakan telepon. Dalam keluarga tidak tampak
jenis-jenis komunikasi yang sifatnya disfungsional. Tidak banyak masalah
dalam keluarga yang ditutupi, hanya saja keluarga cenderung menyampaikan
kondisi keluarganya baik-baik saja.
19. Struktur kekuatan keluarga
Di dalam keluarga keputusan berada ditangan kepala keluarga yaitu
Tn.S. Penggunaan keuangan keluarga ditentukan bersama-sama. Keputusan di
dalam keluarga diputuskan dengan musywarah antar keluarga. Selama ini
keluarga tidak memiliki konflik terkait keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan oleh keluarga.
Model kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat keputusan
adalah dengan model penghargaan terhadap setiap masukan dari anggota
keluarga.
20. Struktur peran
a. Formal : masing-masing anggota keluarga tidak menjabat jabatan
tertentu dalam masyarakat.
b. Informal : kepala keluarga di pegang oleh Tn.S
c. Pengaruh budaya terhadap struktur keluarga : patrilineal.
d. Pengaruh terhadap perkembangan keluarga terhadap struktur keluarga
dahulu sebelum mempunyai anak: peran keluarga hanya sebagai suami-
istri, tetapi sekarang sebagai ayah, ibu dan kakek nenek. Tetapi saat di
rumah peran kembali menjadi suami dan istri karena hanya tinggal berdua.
21. Nilai dan norma budaya
Terdapat Kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau
komunitas yang lebih luas karena mayoritas masyarakat adalah menganut
agama yang sama yaitu islam, dan berasal dari suku yang sama yaitu suku
jawa sehingga kebasaan pun hampir sama. Nilai-nilai yang telah dianut
keluarga sangat penting sehingga harus tetap dijaga yaitu seperti kewajiban
menjalankan perintah agama, anak harus berbakti pada orang tua dan
sebagainya. Nilai-nilai tersebut dianut secara sadar. Tidak terdapat konflik
nilai di dalam keluarga.
E. Fungsi keluarga
22. Fungsi afektif
a. Pola Kebutuhan Keluarga – Respons
1) Keluarga membutuhkan satu sama lain
2) psikologis anggota keluarga dalam kondisi stabil dan baik
3) Setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya dalam keluarga,
dimana suami percaya dengan isteri begitu sebaliknya
4) Dalam memenuhi kebutuhan psikologisnya masing-masing anggota
keluarga bercerita satu sama lain.
5) Kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, perbedaan dihormati dalam
keluarga
6) Di dalam keluarga anggota keluarga saling menghormati satu sama lain.
b. Saling Memperhatikan (Mutual Naturance), Keakraban, dan Identifikasi
1) Keluarga memperhatikan satu sama
2) Anggota keluarga saling mendukung satu sama lain.
3) Di dalam anggota keluarga terdapat perasaan saling akrab dan intim
4) Semua anggota keluarga menunjukkan kasih sayang satu sama lain,
suami ke istri dan juga sebaliknya
c. Keterpisahan dan Keterikatan
1) Dalam keluarga Tn.S dan istrinya terpisah dengan anak-anaknya yang
sudah memiliki keluarga masing-masing
2) Dalam keluarga terdapat perasaan saling keterikatan erat.
23. Fungsi sosialisasi
Keadaan emosi : Keadaan emosi pada keluarga baik,
keluarga mengatakan sabar dan
menerima saja keadaan ini.
Pengambilan keputusan : Menurut pengakuan keluarga, dalam
setiap keputusan biasanya dibahas
terlebih dahulu dalam keluarga.
Mencari pelayanan kesehatan : Jika mengalami sakit, biasanya
keluarga berobat ke puskesmas terdekat
24. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn.S telah memiliki 7 anak, 3 anak laki-laki dan 4 anak
perempuan. Dari ketujuh anak keluarga Tn.S telah memiliki 13 cucu. Tn.S
sudah tidak menginginkan memiliki anak lain, ia dan istrinya fokus
menimang cucunya jika berkunjung.
25. Fungsi Ekonomi
Yang bekerja di dalam keluarga ialah Tn.S, ia berperan sebagai
kepala keluarga dan pencari nafkah dari hasil kebun yang ia miliki, setiap
bulan ia juga diberi uang oleh anak-anaknya. Istrinya biasanya membantu
Tn.S di kebun untuk memanen hasil kebun.
26. Fungsi perawatan keluarga
Pemeriksaan fisik (Head to Toe)
Pemeriksaan Tn.S Ny.S
Kepala Rambut ikal, mayoritas Rmabut lurus berwarna
berwarna putih, tampak putih, rambut bersih,
bersih tidak terdapat tidak ada lesi ataupun
lesi ataupun nyeri nyeri tekan
tekan.
TTV TD : 120/80 mmHg TD : 130/90 mmHg
RR : 22 x/menit RR : 24 x/menit
N : 80 x/menit N : 78 x/menit
0
T : 36 C T : 36,50C
BB, TB BB : 55 kg BB : 65 kg
TB : 160 cm TB : 155 cm
Mata Konjungtiva tidak
Konjungtiva tidak
anemis, tidak ada nyeri
anemis, tidak ada nyeri
tekan, buram saat
tekan, Mata simetris,
melihat di cahaya yang
tidak bisa menyebutkan
redup, tidak bisa
huruf-huruf yang kecil.
membaca tulisan yang
kecil
Telinga Telinga bersih, tidak ada
Telinga simetris,
nyeri tekan, tidak
bersih, Tn.S mengalami
mengalami penurunan
penurunan pendengaran
pendengaran. Tidak ada
di kedua telinga, saat
benjolan
diajak bicara gerakan
tubuh mendekati objek
suara.
Hidung Tidak ada sekret, tidak Tidak ada sekret, tidak
ada pembengkakan ada pembengkakan polip
polip
Mulut Mukosa kering, Mukosa lembab, tidak
menggunakan gigi ada sariawan dan caries,
palsu atas dan bawah ada beberapa gigi yang
sudah lepas.
Leher Tidak ada pemebesaran Tidak ada pemebesaran
vena jugularis dan vena jugularis dan
kelenjar limfe kelenjar limfe
Dada Bunyi jantung paru Bunyi jantung paru
normal normal
Abdomen Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan,
tidak ada lesi dan tidak ada lesi dan
benjolan benjolan
Tangan Tidak terdapat sianosis, Tidak terdapat sianosis,
turgor kulit tidak elastis turgor kulit sudah tidak
elastis
Kaki Terdapat luka di mata Tidak ada lesi, turgor
kaki bawah sebelah kiri, kulit kering, terkadang
warna luka sudah kaki terasa nyeri
menghitam, tetapi
sering meradang

Pola kebiasaan hidup sehat keluarga sehari hari (Makan, minum, eliminasi,
istirahat/tidur, aktifitas, olahraga, dll)
Pola Kebiasaan Tn.S Ny.S
Makanan dan minuman Tn.S tidak pemilih soal Ny.S membatasi makanan
makanan. Setipa hari makan yang ia makan karena ia
3x sehari, makanannya nasi, memiliki diabetes, ia hanya
lauk-pauk seperti tempe, makan sedikit nasi, dan lebih
tahu, ikan, ayam. Ia juga banyak makan lauk pauk
suka makan sayur, buah- serta sayuran. Ia rajin
buahan yang sering dimakan meminum susu karena ia
ialah pisang, labu, papaya, ia merasa sakit
juga sering mengonsumsi
kopi, teh, susu, susu jahe.
Eliminasi BAK : Frekuensi BAK bisa
BAK : Frekuensi BAK bisa
sampai 7 kali, biasanya
sampai 6 kali biasanya
paling sering BAK ialah
merasakan ingin BAK di
sebelum tidur dan setelah
pagi hari, setelah minum
bangun tidur. Ia akan sering
banyak, dan malam hari.
BAK jika minum banyak air,
Tidak ada keluhan BAK
tidak ada keluhan BAK.
BAB : Frekuensi BAB 1-2x
BAB : Frekuensi BAB 1-2x
sehari, biasanya pagi hari
sehari, biasanya pagi hari
atau saat malam hari
atau saat malam hari.
terbangun. Konsistensi
Konsistensi padat. Tidak
padat. Tidak ada keluhan
ada keluhan saat BAB.
saat BAB. Pernah
menggunakan obat
pencahar.

Istirahat/Tidur Tidur mulai jam 9 sampai Tidur mulai jam 9 sampai


pukul 5 pagi. Tidak ada pukul 5 pagi. Tidak ada
gangguan tidur, biasanya gangguan tidur, biasanya
terbangun jika ingin BAB terbangun jika ingin BAB
atau BAK. atau BAK. Biasanya juga
salat tahajud.
Aktivitas & Olahraga Setiap hari Tn.S bersepeda Setiap hari Ny.S beraktivitas
untuk berkebun, aktivitas seperti membersihkan
sehari-harinya ialah rumah, memasak, mencuci
berkebun. pakaian, dan kadang-kadang
berjalan-jalan tetapi kakinya
tidak kuat jika berjalan
terlalu banyak.

5 Tugas kesehatan keluarga (mengenal masalah, mengambil keputusan,


merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan dan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan)
a. Mengenal masalah
Keluarga mengatakan dapat mengenal masalah kesehatan yang
sedang mereka alami. Tetapi terkadang masih tidak bisa mengontrol diri
untuk menjaga kesehatan. Tn.S tau jika dirinya memiliki alergi terhadap
makanan hewani. Ny.S juga tau jika dirinya memiliki penyakit diabetes
tetapi ia kurang tau dengan pengobatannya, Ny.S juga memiliki nyeri di
kaki dan punggungnya, ia kurang tau penyebab dari sakitnya, ia
mengatakan jika itu karena ia sudah tua.
b. Mengambil keputusan
Setiap keputusan diambil dengan musyawarah. Setiap sakit mereka
memutuskan untuk berobat ke puskesmas terdekat baik Tn.S maupun
Ny.S.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Saat sakit Tn.S maupun Ny.S saling merawat satu sama lain.
d. Memodifikasi lingkungan
Ny.S mengatakan bahwa ia merawat lingkungan dam menyediakan
rumah yang bersih serta terawat.
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Saat sakit keluarga memilih untuk berobat ke puskesmas terdekat,
terkadang juga membeli beberapa obat dari apotik.
F. Stress dan koping keluarga
27. Stressor jangka pendek
Stressor jangka pendek keluarga ialah saat anak-anaknya tidak
kunjung mengunjungi mereka di rumah.
28. Stressor jangka panjang
Stressor jangka panjang yang mereka katakan ialah penyakitnya,
dimana Tn.S mengatakan kalau semakin tua ia semakin lemah dan Ny,S juga
mengatakan jika dirinya sangat sulit mengontrol pola hidup yang dianjurkan.
29. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga mengatakan menerima dan tetap yakin dengan kesembuhan
klien sambil tetap berusaha.
30. Strategi koping yang digunakan
Untuk stressor jangan pendek, koping yang digunakan ialah
menghubungi anaknya untuk mengunjungi mereka atau hanya sekesar
mengobrol di telepon.
Untuk stressor jangka panjang mereka menjalani pengobatan yang
telah dianjurkan dan tetap berpikir positif.
31. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ada strategi adapatasi disfungsional yang digunakan, jika
mempunyai masalah selalu diselesaikan dengan kepala dingin.
G. Harapan Keluarga Terhadap Tenaga Kesehatan
Keluarga mengharapkan tenaga kesehatan yang saat ini berkunjung ke
tempatnya dapat membantu memberikan pengobatan untuk kesembuhan Tn.S dan Ny.
S. Keluarga juga berharap dijelaskan pengertian, penyebab dan perawatan di rumah
tentang penyakit yang diderita.
ANALISIS DATA

MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN

1 Data Subjektif : Gangguan Intregritas Ketidakmampuan


- Tn.S sering mengatakan Kulit Tn.S dalam
bahwa kakinya gatal menjaga pola
- Tn.S mengatakan luka makan dan
tersebut karena digaruk merawat luka
- Tn. S mengatakan
semakin gatal saat
makan ikan, ayam, ikan
asin, bahan hewani
walaupun sedikit

Data Objektif :

- Terdapat luka yang


sudah mengering di
mata kakinya
- Elastisitas kulit
menurun
- Turgor kulit menurun
2 Data Subjektif : Gangguan mobilitas Ketidakmampuan

- Ny.S mengatakan sudah 1 fisik Ny.S menjaga


tahun merasa sakit pada pola aktivitas
bagian pinggang,kaki, dan
lutut
- Ny.S mengatakan nyeri
pada pinggang dan
menjalar ke kaki
- Ny.S mengatakan nyeri
semakin terasa saat
beraktivitas

Data Objektif :

- Ny.S tampak memegang


pada bagian pinggang
- Ny.S tampak meringis
kesakitan
- Terdapat nyeri tekan pada
bagian pinggang dan kaki

3 Data Subjektif : Kesiapan Peningkatan Pengetahuan


- Ny.S mengatakan Pengetahuan Ny.S terkait DM
mengalami DM
- Ny.S mengatakan sudah
menjaga pola makannya
Data Objektif
- Ny.S terlihat temah dan
lesu
- Ny.S mengetahui jika
dirinya mengidap DM.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan Intregitas Kulit Ketidakmampuan Tn.S dalam menjaga pola
makan dan merawat luka
2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d. Ketidakmampuan Ny.S menjaga pola
aktivitas
3. Kesiapan peningkatan pengetahuan b.d. Pengetahuan Ny.S terkait
DM
PRIORITAS MASALAH/ SKORING
Gangguan Intregitas Kulit Ketidakmampuan Tn.S dalam menjaga pola makan dan merawat
luka
N SK
KRITERIA BBT PEMBENARAN
O OR
1 Sifat Masalah Tn.S memiliki luka berwarna
 Aktual (3) hitam, ia terus menggaruk luka
 Risiko (2) tersebut dan tetap memakan
 Potensial (1) 3/3 1 makanan yang seharusnya tidak
dimanakan karena
menyebabkan luka semakin
parah.
2 Kemungkinan Masalah Masalah dapat diubah sebagian
Diubah karena jika Tn.S mengikuti apa
 Mudah (2) yang telah dianjurkan dengan
1 ½
 Sebagian (1) baik, maka lukanya akan
 Sulit (0) sembuh.

3 Potensi Masalah Dicegah Potensi masalah tinggi karena


 Tinggi (3) jika dibiarkan terlalu lama maka
 Sedang (2) 3/3 1 akan menyebabkan infeksi
 Rendah (1) dikarenakan luka terbuka.

4 Menonjolnya Masalah Tn.S mengatakan jika gatalnya


 Dirasakan dan segera muncul makan akan diberi salep
diatasi (2) segera.
 Dirasakan tetapi tidak
2 1
segera diatasi
(1)
 Tidak dirasakan
(0)

TOTAL
Gangguan Mobilitas Fisik b.d. Ketidakmampuan Ny.S menjaga pola aktivitas

N
KRITERIA BBT SKOR PEMBENARAN
O
1 Sifat Masalah Masalah bersifat aktual
 Aktual (3) karena jika dibiarkan
 Risiko (2) terlalu lama maka Ny.S
3/3 1
 Potensial (1) akan kesulitan berjalan
dikarenakan nyerinya
yang semakin parah
2 Kemungkinan Masalah Diubah Masalah dapat diubah
 Mudah (2) sebagian tergantung dari
 Sebagian (1) 1 ½ pola hidup yang dijalani
 Sulit (0) oleh Ny.S

3 Potensi Masalah Dicegah Masalah dapat dicegah


 Tinggi (3) sedang bisa dilihat dari
 Sedang (2) aktivitas Ny.S. jika
2/3 1
 Rendah (1) terlalu banyak berktivitas
maka masalah akan
semakin tinggi.
4 Menonjolnya Masalah Jika nyeri biasanya Ny.S
 Dirasakan dan segera diatasi hanya beristirahat.
(2) Terkadang jika sedang
 Dirasakan tetapi tidak segera sibuk Ny.S mengabaikan
diatasi 1 ½ sakitnya.
(1)
 Tidak dirasakan
(0)

TOTAL 3
Kesiapan peningkatan pengetahuan b.d. Pengetahuan Ny.S terkait DM
N
KRITERIA BBT SKOR PEMBENARAN
O
1 Sifat Masalah Masalah bersifat
 Aktual (3) potensial dikarena Ny.S
 Risiko (2) sudah mengetahui bahwa
1 1/3
 Potensial (1) dirinya mengidap DM,
tetapi ia belum tahu pasti
mengenai DM
2 Kemungkinan Masalah Masalah dapat diubah
Diubah dengan mudah tergantung
 Mudah (2) dari kepahaman Ny.S
2 1
 Sebagian (1) terhadap penyakitnya
 Sulit (0)

3 Potensi Masalah Dicegah Potensi masalah dicegah


 Tinggi (3) rendah tergantung dari
 Sedang (2) pola hidup Ny.S. ia bisa
1 1/3
 Rendah (1) mencegah penyakit
Dmnya kambuh jika
perawatannya benar.
4 Menonjolnya Masalah Ny.S mengatakan jika
 Dirasakan dan segera diatasi DMnya kambuh baru
(2) diatasi, untuk yang
 Dirasakan tetapi tidak segera lainnya ia hanya menjaga
diatasi 1 ½ pola makan
(1)
 Tidak dirasakan
(0)

TOTAL
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DX Tujuan Evaluasi
Rencana
Kep Umum Khusus
Kriteria Standar Tindakan
(P) (E)
Setelah Seelah dilakukan 1x Respon Verbal Keluarga dapat menyebutkan - Ajarkan cara merawat
1 dilakukan pertemuan, keluarga tahapan perawatan luka : luka pada keluarga
asuhan mampu merawat luka - Diskusikan makanan
1. Perdarahan pada goresan
keperawatan dan menjaga pola yang boleh dikonsumsi
dan luka ringan biasanya
1x 24 jam, makan : akan berhenti sendiri. Jika dan yang tidak boleh
tidak, beri tekanan lembut
Keluarga - Keluarga dapat dikonsusmsi
pada luka dengan kain
mengetahui menyebutkan cara yang bersih. Posisikan luka - Motivasi keluarga untuk
menghadap ke atas.
cara menjaga perawatan luka mengikuti anjuran yang
2. Bilas luka dengan air
pola makan yang benar bersih dan mengalir. telah diajarkan
Sekitar luka boleh
dan merawat - Keluarga dapat
dibersihkan dengan sabun,
luka dan menyebutkan tapi tidak pada lukanya,
untuk menghindari iritasi.
makanan yang
3. Jika masih ada kotoran
dianjurkan dan atau benda yang tertancap
pada luka setelah
tidak dianjurkan
dibersihkan, gunakan
pinset steril (yang telah
dibersihkan dengan
alkohol) untuk
mencabutnya. Jika masih
ada yang tertancap,
pergilah ke dokter agar
dapat dilakukan
pembersihan luka secara
menyeluruh, guna
mengurangi risiko infeksi
dan tetanus.
4. Tidak perlu menggunakan
cairan hidrogen peroksida,
obat merah, atau larutan
antiseptik yang
mengandung iodine, karena
dapat menimbulkan iritasi
pada luka.
5. Oleskan krim atau salep
antibiotik untuk membantu
menjaga permukaan kulit
tetap lembap. Obat ini
memang tidak membuat
luka cepat sembuh, tapi
bisa mencegah infeksi
sehingga proses
penyembuhan luka dapat
berjalan dengan baik.
Namun jika muncul ruam
pada kulit, segera hentikan
penggunan salep.
6. Perban luka untuk
menjaganya tetap bersih
dan terhindar dari bakteri.
Jika luka atau goresannya
kecil, tidak perlu diperban.

Keluarga dapat menyebutkan


makanan pencetus alergi :
1. Makanan Laut
(Seafood) Makanan laut
atau seafood seperti udang,
lobster, kepiting, dan ikan
laut merupakan
pemicu alergi yang paling
sering dialami oleh
sebagian besar orang.
2. Telur. Telur
merupakan makanan yang
bisa dikonsumsi siapa saja,
baik anak-anak maupun
orang tua
2 Setelah Setelah dilakukan 1 x ResponVerbal Keluarga dapat menyebutkan - Diskusikan aktivitas
dilakukan pertemuan, keluarga kegiatan dan aktivitas yang yang boleh dilakukan
asuhan mampu menjaga pola dianjurkan : dan tidak boleh
keperawatan aktivitas dan kegiatan 1. Senam keseimbangan dilakukan
1x 24 jam, sehari-hari 2. Senam yoga - Ajarkan aktivitas yang
Keluarga - Keluarga dapat 3. Senam aerobik dianjurkan
mampu menyebutkan dan yang tidak dianjurkan : - Motivasi keluarga untuk
menjaga pola kegiatan dan - tidak boleh melakukan mengikuti kegiatan
aktivitas aktivitas yang olahraga yang sangat berat yang diajarkan
dianjurkan dan hingga membahayakan

tidak dianjurkan bahkan mengancam jiwa.


Kuncinya adalah berhenti
- Keluarga dapat
dan beristirahat ketika
melakukan
sudah terlalu lelah.
kegiatan yang
Latihan keseimbangan dilakukan
dapat meredakan
untuk membantu mencegah lansia
nyeri
jatuh, latihan keseimbangan
dilakukan setidaknya 3 hari dalam
seminggu. Sebagian besar
aktivitas dilakukan pada intensitas
rendah. Kegiatan berjalan,tai chi
dan latihan penguatan otot
memperlihatkan perbaikan
keseimbangan pada lansia.
Latihan fleksibilitas adalah aktivitas
untuk membantu mempertahankan
kisaran gerak sendi (ROM), yang
diperlukan untuk melakukan
aktivitas fisik dan tugas sehari-hari
secara teratur. Latihan fleksibilitas
disarankan dilakukan pada hari-hari
dilakukannya latihan aerobik dan
penguatan otot atau 2-3 hari per
minggu. Latihan dengan melibatkan
rasa tidak nyaman atau nyeri .
peregangan dilakukan 3-4 kali
,untuk masing-masing tarikan
dipertahankan 10-20 detik.
Peregangan dilakukan terutama
pada kelompok otot-otot besar,
dimulai dari otot-otot kecil. Contoh :
latihan yoga.
Latihan aerobic adalah olahraga
yang membuat jantung dan paru
bekerja lebih kerja untuk memenuhi
meningkatnya kebutuhan oksigen,
misalnya dengan cara
berjalan,berenang,bersepeda dan
lain-lain. latihan fisik dilakukan
sekurangnya 30 menit dengan
intensitas sedang, 5 hari dalam
seminggu atau 20 menit dengan
intensitas tinggi, 3 hari dalam
seminggu atau kombinasi 20 menit
intensitas tinggi 2 hari dalam
seminggu dan 30 menit dengan
intensitas sedang 2 hari dalam
seminggu.
3 Setelah Setelah dilakukan 1 x Respon Verbal Keluarga dapat menyebutkan - Diskusikan pengertian
dilakukan pertemuan, keluarga pengertian DM DM
Diabetes mellitus merupakan
asuhan dapat menyebutkan - Diskusikan dan jarkan
penyakit kronis yang disebabkan
keperawatan tentang penyakit DM : makanan yang boleh
oleh gagalnya organ pankreas
1x 24 jam, - Keluarga dapat dikonsumsi dan yang
memproduksi jumlah hormon insulin
Keluarga menjelaskan secara memadai sehingga tidak boleh dikonsumsi
mengetahui pengertian DM menyebabkan peningkatan kadar - Berikan edukasi terkait
tentang - Keluarga dapat glukosa dalam darah. DM makanan DM
penyakit DM menjelaskan cara merupakan salah satu penyakit
tidak menular dan merupakan salah
mengatur pola
satu masalah kesehatan
makan DM
masyarakat yang penting.

Berikut ini contoh pilihan


makanan yang baik untuk
penderita diabetes:

 Makanan yang terbuat dari


biji-bijian utuh atau
karbohidrat kompleks,
seperti nasi merah, ubi
panggang, oatmeal, roti,
dan sereal dari biji-bijian
utuh.

 Daging tanpa lemak atau


ayam tanpa kulit.

 Sayur-sayuran yang
diproses dengan cara
direbus, dikukus,
dipanggang, atau
dikonsumsi mentah.
Sayuran yang baik
dikonsumsi untuk
penderita diabetes di
antaranya
adalah brokoli dan bayam.

 Buah-buahan segar. Jika


Anda ingin menjadikannya
jus, sebaiknya jangan
ditambah gula.

 Kacang-kacangan,
termasuk kacang kedelai
dalam bentuk tahu yang
dikukus, dimasak untuk
sup, atau ditumis.

 Popcorn tawar.

 Susu atau produk olahan


susu rendah lemak,
seperti yoghurt dan telur.
Penelitian menunjukkan
bahwa
konsumsi yoghurt rendah
lemak tanpa pemanis
tambahan dapat mencegah
penyakit diabetes tipe 2.

 Berbagai jenis ikan, seperti


tuna, salmon, sarden dan
makarel. Namun, hindari
ikan dengan kadar merkuri
tinggi, misalnya ikan
tongkol.

Makanan yang Harus Dihindari


Bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia, belum puas rasanya jika
menu hidangan tidak dilengkapi
nasi putih. Padahal bagi penderita
diabetes, jenis makanan pokok ini
sebaiknya dihindari karena
mengandung kadar gula yang
tinggi dibanding sumber
karbohidrat lainnya.
Selain nasi putih, ada
beberapa jenis makanan lain yang
harus dihindari jika ingin kadar
gula darah tetap terjaga, yakni:

 Roti tawar putih.


 Makanan yang terbuat dari
tepung terigu.

 Sayuran yang dimasak


dengan tambahan garam,
keju, mentega, dan saus
dalam jumlah banyak.

 Buah-buahan kaleng yang


mengandung banyak gula.

 Sayuran kaleng yang


mengandung garam tinggi.

 Daging berlemak.

 Produk susu tinggi lemak.

 Makanan yang digoreng,


seperti ayam goreng, ikan
goreng, pisang goreng, dan
kentang goreng.

 Popcorn kaya rasa.

 Kulit ayam.

Jika Anda menderita diabetes,


dianjurkan untuk mengonsumsi
makanan buatan sendiri. Dengan
begitu Anda bisa memantau bahan
baku dan bahan tambahan apa saja
yang akan digunakan dalam
makanan untuk Anda konsumsi.
Selain jeli dalam memilih
makanan untuk penderita diabetes,
Anda juga disarankan untuk
rutin mengecek kadar gula darah.

Anda mungkin juga menyukai