Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA TAHAP PERKEMBANGAN


KELUARGA DENGAN DEWASA AWAL
KELOMPOK 6 KELAS A
01 02
DITA VEGA
RIZKA NOFITA SARI
SEPDIYANTI
A12019002 A12019028

03 04
DWI AYU NURUL
DWI APRILIA PUTRI FAIZAH
A12019029 A12019030
I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. S PENGKAJIAN
2. Usia : 64 Tahun
3. Alamat : ambal, 03/01
4. Pekeraan : Buruh
5. Agama : Islam
6. Suku : Jawa
7. Pendidikan : SD
Komposisi Keluarga
No. Nama Jenis Kelamin Hub. Dengan KK TTL/Umur Pendidikan

1. Ny. S P Istri 67 Tahun SD


2. Tn. I L Anak ke 1 24 Tahun SMK
3. Ny. W P Menantu 24 Tahun SMA
4. An. M L Anak ke 2 14 Tahun Pelajar
1. Tipe keluarga: Tipe keluarga Tn. S adalah keluarga besar, yang terdiri dari 2 KK
dalam satu rumah, yang terdiri dari ayah, ibu, anak,dan menantu. Kedua orang tua
Tn. S dan Ny. S sudah meninggal dunia karena sakit.
2. Suku : Keluarga klien berasal dari suku Jawa. Bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah bahasa Jawa dan bahasa Indonesia
3. Agama : Seluruh anggota keluarga Tn. S memiliki keyakinan beragama
Islam,dengan menjalankan perintah dan larangan yang berada didalam Al-Qur’an
dan Hadits.
4. Status Sosek Keluarga: Ny. S mengatakan ekonomi keuarga tercukupi.
5. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Ny. S mengatakan saat mengisi kekosongan waktu
dengan menonton TV bersama keluarga
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat in
Tahap perkembangan keluarga Tn. S yaitu pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa atau
pelepasan.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dalam keluarga Tn. S yaitu memelihara komunikasi yang
terbuka
3. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. S sedang tidak ada yang memiliki masalah kesehatan, tidak ada yang menderita penyakit berat,
hanya kadang flu dan pusing kepala biasa. Ny. S mengatakan terkadang ujung jari tangan kanan merasa
kesemutan setelah bangun tidur dan aktifitas.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. S mengatakan 2 bulan yang lalu Ny. S dan Tn. I mengalami typoid, dan memeriksakan kesehatan ke
pelayanan kesehatan terdekat.
Lingkungan
1. Karakteristik rumah
● Rumah Tn. S merupakan bangunan permanen, dinding
tembok, lantai keramik, atap menggunakan genting dengan
ventilasi rumah yang baik, rumah dalam keadaan bersih dan
rapih.Sumber air berasal dari air sumur yang jernih dan tidak
berbau. Dalam satu rumah terdapat 3 kamar tidur, ruang tamu,
ruang keluarga, ruang makan, dapur, gudang dan kamar
mandi.

1. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


● Karakteristik rumah keluarga Tn. S dengan tetangga
berdekatan. Hubungan keluarga Tn. S dan tetangga baik dan
tidak ada masalah. Keluarga Tn. S aktif mengikuti kegiatan
yang ada di lingkungan RW maupun lingkungan RT.
3. Mobilits geografis keluarga
Ny. S mengatakan belum pernah pindah rumah, menetap sejak pertama memangun rumah. Tn. S dan
Tn. I bekerja diluar kota, tetapi pulang saat libur lebaran ataupun saat mendapat cuti kerja.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengatakan rutin mengikutin kegiatan yang ada dilingkungan masyarakat sekitar. Akan tetapi
suami dan anak dari Ny. S tidak dapat mengikuti kegiatan dimasyarakat dikarenakan bekerja diluar
kota.
5. Sistem pendukung keluarga
Ny. S mengatakan dalam keluarga saling mendukung dan menyemangati satu sama lain, Ny. S biasanya
jika ada masalah bercerita ke Tn. S. Ny. S mengatakan terkadang merasa kesepian dirumah sendiri,
sehingga berjualan jajanan anak-anak dirumah untuk mengisi waktu luang dan menambah sedikit
penghasilan keluarga.
Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi kelurga
Di dalam keluarga Tn. S dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia, keluarga
Tn. S mendapatkan informasi melalui Televisi.. Dalam keluarga Tn.S setiap ada masalah
dimusyawarahkan atau dikomunikasikan secara kekeluargaan. Cara komunikasi keluarga Tn. S yaitu
menggunakan handphone, hal ini dikarenakan Tn. S dan Tn. I bekerja luar kota.
2. Struktur kekuatan keluarga
Ny. S mengatakan dalam keluarganya saling menyemangati satu sama lain,
3. Struktur peran
Ny. S mengatakan kepala keluaga memiliki peran dalam memutuskan suatu permasalahan dalam
keluarga, akan tetapi semua pihak dalam keluarga berhak menyampaikan pendapatnya.
4. Nilai dan norma budaya
Ny. S mengatakan dalam keluarganya mengikuti aturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung apabila ada anggota keluarga yang sakit maka langsung diperiksakan ke pelayanan
kesehatan terdekat.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. S jarang berkumpul bersama, hal ini dikarenakan Tn. S dan
Tn. M. I bekerja diluar kota, dirumah hanya ada Ny. S, Ny. W dan An. M. A. M sering bermain hanphone sehingga jarang berkumpul
dengan keluarga.
3. Fungsi perawatan keluarga
a) Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
Ny. S mengatakan jari tangannya sebelah kiri terkadang kesemutan setelah bangun tidur ataupun setelah melakukan kegiatan. Ny. S
mengatakan tidak mengetahui apa penyebabnya dan bagaimana cara menanganinya. Ny. S mengatakan belum pernah memeriksakan
masalah kesehatannya tersebut.
b) Keluarga mampu memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Ny. S mengatakan apabila ada anggota keluarganya ada yang sakit masih ringan hanya membeli obat diapotik, apabila sudah berat
langsung diperiksakan ke pelayanan kesehatan terdekat. Ny. S mengatakan saat ada anggota keluarganya yang sakit tidak pernah
memeriksakan ke dukun atau orang pintar.
c) Melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
Ny. S mengatakan apabila ada anggota keluarganya yang sakit ringan akan diobati oleh keluarga terlebih dahulu, apabila
tidak sembuh atau sakitnya menjadi berat akan diperiksakan ke pelayanan kesehatan terdekat.
d) Memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Ny. S mengatakan suka tempat yang bersih dan rapi, karena selain rumah menjadi nyaman tetapi juga untuk menjaga
kesehatan keluarga. Ny. S mengatakan mem
e)Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat
Ny. S mengatakan saat ada anggota keluarganya sakit, langsung dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat supaya segera
mendapat penanganan kesehatan dan cepat sembuh.
4.Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. S memiliki 2 orang anak dan tidak ada rencana menambah momongan. Ny. S mengatakan sudah tidak
menstruasi sejak usia 60 tahun. Ny. W belum hamil dan tidak menggunakan KB.
5.Fungsi Ekonomi
Ny.S mengatakan kebutuhan primer seperti papan, sandang, pangan sudah terpenuhi dengan cukup. Kebutuhan sekunder
sudah cukup terpenuhi dimana keluarga Tn. S memiliki peralatan seperti kipas angin, TV, kulkas, rice cooker.
Stres dan Koping

1. Stressor jangka pendek


Ny. S memikirkan agar selalu dilancarkan pekerjaan Tn. S dan Tn. I, dan ingin memrenovasi bagian dapur.
2. Stressor jangka panjang
Ny. S memikirkan agar rumah tangga Tn. I dan Ny. W harmonis dan dilancarkan dalam pekerjaannya, serta segera
bisa membangun rumah sendiri.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga Tn. S hanya mampu bersabar dan berdoa semoga segala urusannya di berikan kelancaran dan
kemudahan.
4. Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga Tn. S selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. S mengatakan saat keluarganya ada yang sakit atau memiliki masalah tidak meminta bantuan kepada orang
Harapan Keluarga
Ny. S mengatakan agar keluarganya selalu diberi
kesehatan, dilancarkan rezekinya dan selalu
dalam lindungan Allah SWT

Pemeriksaan Fisik
No. Nama TB BB TD RR HR

1. Tn. S 170 cm 72 kg 120/80 17 86

2. Ny. S 153 cm 65 kg 110/80 20 84

3 Tn. I 167 cm 70 kg Tidak - -


Terkaji

4. Ny. W 155 cm 42 kg 110/70 16 84

5. An. M 140 cm 40 kg 100/80 17 80


No. DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ds: 
 Ny. S mengatakan anaknya pertamanya sudah
menikah selama 6 bulan dan saat ini belum hamil
 Ny. S mengatakan ingin memiliki cucu
 Ny. S mengatakan semoga anaknya segera
ANALISA DATA memiliki rumah, mandiri dan sejahtera
 Ny. S mengatakan komunikasi dengan
menantunya baik dan tidak ada masalah Kesiapan Peningkatan Proses
Do: Keluarga
 Ny. S berharap anaknya yaitu Tn. I dapat segera  
memiiki rumah, mandiri, dan sejahtera
 Komunikasi pada keluarga Tn. S tampak baik
 Ny. S dan Ny. W berdagang supaya tidak merasa
sepi dirumah dan menambah penghasilan.
 Komunikasi Ny.S dan Ny. W masih sedikit
canggung
1.Ds: 
 Ny. S mengatakan jari tangannya sebelah
kiri merasa kesemutan pada saat bangun
tidur dan setelah melakukan aktifitas
 Ny. S mengatakan tidak mengetahui

Lanjutan……
penyebab terjadinya kesemutan pada jari
tangannya
 Ny. S mengatakan tidak tahu bagaimana
Defisit Pengetahuan
cara mengatasi kesemutan pada jari
tangannya
Do:
 Ny. S tampak tidak mengetahui apa
penyebab dan cara mengatasi jari
tangannya yang mengalami kesemutan
 TD: 110/80
 GDS: 115
Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga Defisit Pengetahuan

 
Ingin rumah tangga anaknya sejahtera POHON Kurangnya Pengetahuan

MASALAH
Ds: -Ny. S mengatakan anaknya pertamanya sudah menikah selama 6 Ds: -Ny. S mengatakan orang tua dari Ny. S dan Tn. S sudah meninggal dunia.
bulan bulan dan saat ini belum hamil
-Ny. S mengatakan saat ini mengeluh sering kesemutan pada ujung jari tangan
-Ny. S mengatakan ingin memiliki cucu kiri, serta belum mengetahui apa penyebabnya dan bagaimana cara
mengatasinya
-Ny. S mengatakan semoga anaknya segera memiliki rumah, mandiri
dan sejahtera -Ny. S mengatakan belum pernah cek kesehatan secara menyeluruh
-Ny.S mengatakan, Ny. W berdagang untuk mengisi waktu luang dan Do: -Ny. S tampak tidak mengetahui penyebab dan bagaimana cara mengatasi
menambah penghasilan jari tangannya yang kesemuatan
Do: -Ny. S berharap anaknya yaitu Tn. I dapat segera memiiki rumah, -TD: 110/80mmhg
mandiri, dan sejahtera
-GDS: 115
- Ny. S dan Ny. W berdagang jajanan anak-anak

Memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota Membantu orang tua/lanisia yang sakit-sakitan dari suami
keluarga baru dari perkawinan anaknya ataupun istri

Tahap 6: Keluarga dengan usia dewasa (pelepasan)


KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat Masalah
- (Aktual) 3
Tidak/kurang sehat 1 1/3 Ancaman

Problem : Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga


- Ancaman 2 Kesehatan
kesehatan
- Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah

SKORING
dapat diubah
- Mudah 2
- Sebagian 1 2 1 Sebagian
- Tidak dapat diubah 0
3. Potensi masalah untuk
dicegah
- Tinggi 3
- Cukup 2 1 2/3 Cukup
- Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
- Segera 2
- Tidak perlu 1 1 1 Segera
- Tidak dirasakan 0
Jumlah 3
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat Masalah
- (Aktual) 3 1 2/3 Ancaman
Tidak/kurang kesehatan
sehat
- Ancaman 2
kesehatan
- Keadaan 1

Problem : Defisit Pengetahuan


sejahtera
2. Kemungkinan

SKORING
masalah dapat
diubah
- Mudah 2 2 1 Sebagian
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
diubah
3. Potensi Masalah
dapat dicegah
- Tinggi 3 1 2/3 Cukup
- Cukup 2
- Rendah 1
4. Menonjolnya
masalah
- Segera 2 1 1 Segera
- Tidak perlu 1
- Tidak 0
dirasakan
Jumlah 3.3
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
BERDASARKAN
1. PRIORITAS
Defisit BAYLON
pengetahuan (D.0111)
2. MAGLAYA
Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga
(D.0123)
INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan 1: Defisit pengetahuan (D.0111)

Luaran
Mampu mengenal: Tingkat Pengetahuan
• Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi
• Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi

Mampu memutuskan masalah: Tingkat Kepatuhan


• Perilaku menjalankan anjuran
• Resiko komplikasi penyakit/masala h kesehatan

Keluarga Merawat:Motivasi
• Berani mencari pengalaman baru
• Upaya mencari sumber sesuai kebutuhan
INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan 1: Defisit pengetahuan (D.0111)

Luaran
Keluarga memodifikasi: Tingkat Pengetahuan
• Perilaku sesai dengan pengetahuan
• Verbalisasi minat dalam belajar

Keluarga memanfaatkan: Proses informasi


• Memahami cerita
• Menyampaikan pesan yang koheren
INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan 1: Defisit pengetahuan (D.0111)

Intervensi
Mengenal: Edukasi Proses Penyakit
• Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
• Jelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit
• Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit

Memutuskan: Edukasi Proses Penyakit


• Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan 1: Defisit pengetahuan (D.0111)
Intervensi
Merawat: Edukasi Proses Penyakit
• Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan
• Ajarkan cara meminimalkan efek samping dari intervensi atau
pengobatan

Memodifikasi: promosi Kesiapan Penerimaan Informasi


• Lakukan penguatan potensi pasien dan keluarga untuk menerima
informasi
• Berikan informasi berupa alur, leaflet atau gambar untuk
memudahkan keluarga mendapatkan informasi kesehatan

Memanfaatkan: Edukasi Perilaku Upaya Kesehatan


• Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
• Ajarkan pencarian dan penggunaan sistem fasilitas pelayanan
kesehatan
INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan 2: Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga (D.0123)

Luaran
Mengenal: Proses Keluarga
• Kemampuan keluarga berkomunikasi secara terbuka
diantara anggota keluarga
Memutuskan: Proses Keluarga
• Aktivtas mendukung pertumbuhan naggota keluarga
Merawat: Proses Keluarga
• Aktivitas mendukung keselamatan anggota keluarga
INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan 2: Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga (D.0123)

Luaran
Memodifikasi: Proses Keluarga
• Adaptasi keluarga terhadap situasi
• Kemampuan keluarga pulih dari kondisi sulit

Memanfaatkan: Proses Keluarga


• Hubungan dengan masyarakat
• Kemampuan keluarga mencari bantuan secara cepat
INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan 2: Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga (D.0123)

Intervensi
Mengenal: Promosi Proses Efektif Keluarga
• Identifikasi tipe proses keluarga
• Identifikasi masalah dan gangguan dalam proses keluarga

Memutuskan: Promosi Proses Efektif Keluarga


• Pertahankan interaksii yang berkelanjutan dengan naggota keluarga

Merawat: Promosi Proses Efektif Keluarga


• Fasilitasi anggota keluarga melakukan kunjungan rumah sakit
• Identifikasi kebutuhan keperawatan mandiri dirumah klien dan tetap
beradaptasi dengan pola hidup keluarga
• Susun jadwal aktivitas perawatan mandiri dirumah untuk mengurangi
gangguan rutinitas keluarga
INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan 2: Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga (D.0123)

Intervensi
Memodifikasi: Promosi Proses Efektif Keluarga
• Motivasi anggota keluarga untuk melakukan aktivitas bersama seperti
makan bersama, diskusi bersama keluarga

Memanfaatkan:
• Diskusikan dukungan sosial dari sekitar keluarga
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Diagnosa Keperawatan 1: Defisit pengetahuan (D.0111)
Subjektif:
● Ny. S mengatakan mengerti dan paham apa yang
sudah dijelaskan, serta menerapkannya
● Ny. S mengatakan sudah melakukan gerakan tersebut
saat pagi hari setelah bangun tidur

Objektif:
● Klien tampak mengerti dan paham dengan apa yang
dijelaskan serta -paham dengan leaflet yang sudah
saya berikan
● Klien mampu melakukan gerakan yang telah
diajarkan

Analisis: Masalah keperawatan defisit pengetahuan


teratasi

Plan: Hentikan intervensi


EVALUASI
Diagnosa Keperawatan 2: Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga
(D.0123)

Subjektif:
Ny. S mengatakan mengerti dan paham apa yang sudah
dijelaskan dan sudah menjalankan cara untuk
meningkatkan proses keluarga supaya lebih baik lagi

Objektif:
Ny. S tampak mendengarkan dan mengerti mengenai
penjelasan yang sudah dijelaskan, serta membaca leaflet
yang sudah diberikan

Analisis: Masalah keperawatan kesiapan peningkatan


proses keluarga teratasi

Plan: Hentikan intervensi


THANKS

Anda mungkin juga menyukai