Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.

S DI DALAM KELUARGA
TN.A DENGAN IBU HAMIL TRIMESTER 3 DI RT 01 RW 11
KP CILENGKRANG DS PASIR HALANG
CISARUA BANDUNG BARAT

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
2. Alamat : RT 01 RW 11
3. Komposisi Keluarga
No Nama Jenis Hubungan Tempat/ pekerjaan Pendidikan
kelamin dengan KK tanggal/ lahir
1. Tn.A L KK Bandung, 12- Buruh SMP
11-1993 harian
lepas
2. Ny.S P Istri Bandung, 5- IRT SD
11-1998

Genogram :

6. Tipe keluarga
Keluarga Tn. A termasuk tipe keluarga pemula
7. Suku
Didalam keluarga Tn.A terdapat suku sunda, Bahasa sehari-hari yang
digunakan oleh Tn. A dan keluarga adalah bahasa sunda.
8. Agama
Tn A dan semua anggota keluarganya beragama islam dan taat
menjalankan ibadah sholat lima waktu di rumah.

9. Status Sosial dan ekonomi Keluarga


Dalam hubungan social dengan masyarakat atau tetangga disekitar
lingkungan tempat tinggalnya, Ny.S mengatakan cukup terjalin baik,
saling tegur sapa jika ada kegiatan gotong royong saling membantu atau
ikut serta.
Keseharian suami Ny. S bekerja sebagai buruh sehingga pekerjaan ini
membuat penghasilan Tn A kurang lebih Rp. 1.000.000,-. Sedangkan Ny.S
tidak bekerja dan hanya sebagai IRT saja, Barang-barang yang dimiliki
oleh keluarga Tn. A seperti TV, Motor, Lemari, dan rumah milik orang tua
NY.S.
10. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Melihat kondisi An. R sangat jarang sekali rekreasi ketempat wisata, hanya
saja untuk mengisi waktu luang dan mengatasi kebosanan keluarga Tn. A
menonton TV dirumah dan silahturahim ketempat keluarga ketika hari
raya atau hari libur.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.A termasuk keluarga baru (pemula/beginning family) dimana
tahap keluarga yang belum memiliki anak.

2. Tahap perkembangan keluarga (Tugas) yang belum terpenuhi


Berdasarkan hasil anamnesa maka didapatkan bahwa dalam keluarga Tn.A
tugas keluarga yang belum terpenuhi adalah tengah mempersiapkan
menjadi orangtua, memahami prenatal care.
3. Riwayat keluarga inti
Hasil dari anamnesa keluarga Tn.A dan Ny. S tidak ada keluhan penyakit
yang sedang dirasakan oleh keluarga hanya saja batuk, pilek,demam atau
pegal-pegal.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut Ny. S, ibu nya meninggal terkena penyakit Diabetes
Mellitus.selain itu tidak ada penyakit lain.

III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Tn A terdiri dari ruang tamu yang sekaligus berfungsi sebagai
ruang keluarga, dua kamar tidur, dapur, satu kamar mandi. Keadaan rumah
sudah cukup bersih,. Keluarga ini memiliki kebiasaan merawat rumah
setiap hari 1-2 kali dan di pel setiap hari sekali.

Tipe rumah permanen, atap terbuat dari genting, lantai terbuat dari
semen. Terdapat ventilasi tapi tidak pernah digunakan karena jendela
sudah dibuat permanen. Ruang tamu tidak terlalu pengap karena pintu
selalu dibuka. Keluarga mandi dan minum dengan menggunakan air dari
mata air pegunungan. Keadaan air sangat jernih dan tidak berbau hanya
saja tempat penampungan airnya yang terbuka.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan tetangga umumnya adalah penduduk asli Pasir Halang
hubungan antar tetangga cukup baik dan sering meluangkan waktu untuk
bercekrama bersama. Dan Tn.A jarang mengkiti kegiatan karena waktunya
sering bekerja, tetapi kehadiran Tn.A dilengkapi oleh kehadiran ayahnya
Ny.S dalam setiap kegiatan.

3. Mobilitas geografis keluarga


Rumah keluarga Tn A berada di pedesaan, cukup jauh dari jalan raya.
Mudah dijangkau oleh sepeda motor, tetapi jalan dari rumah menuju jalan
desa cukup beresiko jatuh karena letak rumah Tn.A berada dibawah dan
jalannya sangat curam. keluarga biasa membeli bahan pangan ke pasar
dapat dijangkau dengan sepeda motor ataupun angkot, atau di warung
dekat rumah yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


 Di dalam masyarakat Tn A mengikuti perkumpulan bersama di
masyarakat, bila ada kegiatan diskusi dari RW atau desa Tn A akan
menyempatkan waktu jika ia idak bekerja.

 Ny S juga kadang-kadang mengikuti pengajian ibu-ibu namun


tidak terlalu rutin karena melihat kondisi yang sedang hamil, dan
masih harus beradaptasi sebagai calon ibu atau keluarga yang baru
berumah tangga

5. Sistem pendukung keluarga


Pada keluarga Tn. A, yaitu Ny.S jika sakit atau mau control kandungan
selalu dibawa berobat ke klinik yang ada di cisarua atau puskesmas
cisarua.

IV. Struktur keluarga


1. Pola Komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan terbuka, jika ada masalah selalu
didiskusikan bersama dan setiap anggota keluarga bebas mengemukakan
pendapatnya masing-masing.

2. Struktur kekuatan keluarga


Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah, Ny. S
berperan sesuai perannya sebagai istri. Apabila masalah tidak teratasi
maka Tn A selaku kepala keluarga memegang peran penting untuk
mengambil suatu kebijakan serta keputusan.

3. Struktur Peran
Formal
 Tn A sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya. Disamping itu Tn N berperan
sebagai pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman untuk
keluarganya.
 Ny S sebagai seorang istri dan calon ibu. Ny. S sebagai ibu rumah
tangga melakukan peran untuk mengurus rumah serta menjaga
kandungannya.
Informal

 Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong


bagi yang lain atau saling berperan penting.

4. Nilai dan Norma Budaya


Dalam budaya sunda setiap anggota keluarga wajib menghormati yang
lebih tua dan menghargai yang lebih muda, serta wajib untuk berlaku
sopan santun terhadap siapapun. Keluarga Tn N selalu mematuhi norma
dan aturan yang berhubungan dengan agama dan masyarakat.

Adapun budaya/tradisi yang keluarga Tn.A jalani adalah masih


mempercayai tentang pentingnya menggunakan barang lain guna untuk
menjaga keselamatan kandungannya/ anaknya.

V. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Menurut Ny. S,Tn A saling mendukung kebutuhan sehingga dapat
terpenuhi kebutuhan sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan
diskusi keluarga dan keputusan keluarga terakhir ditentukan oleh Tn.A
sebagai kepala keluarga.

2. Fungsi Sosialisasi
Menurut Ny. S memiliki interaksi dalam keluarga yang baik karena setiap
ada masalah selalu diceritakan secara terbuka satu sama lain. Keluarga
Tn.A selalu mematuhi norma dan aturan yang berhubungan dengan agama
dan masyarakat sehingga diterapkan didalam keluarga.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.A belum memiliki anak dan masih berada dalam kandungan.
Tn.A dan Ny.S mempunyai keputusan bersama antara anak 1 dan 2
berjarak sekitar 2 Tahunan. Jikananti setelah melahirkan Ny. S
mengggunakan jenis kb suntik dalam pengendalian keluarga berencana.
4. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. N sudah tercukupi dalam memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan.
5. Fungsi Perawatan Keluarga
 Kemampuan keluarga mengenal masalah
Ny S mengatakan dulu waktu mengalami mual muntah pada usia
kehamilan bulan 1,2 dan 3 , Tn.A menyadari bahwa Ny.S harus
dibawa dan diperiksakan kedokter agar kondisi kehamilannya tetap
baik dan terjaga.
 Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Tn A selalu mengambil keputusan jika ada anggota keluarga yang
sakit selalu di antar ke fasilitas kesehatan terkadang ke dokter atau
bidan.
 Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn A dan keluarga belum sepenuhnya dapat merawat anggota
keluarga yang sakit, karena Tn. A dan keluarga tidak semuanya
mengetahui tentang penyakit dan tindakan apa yang harus
dilakukan.
 Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga Tn A belum sepenuhnya mengerti cara merawat rumah
yang sehat dan pengaruhnya terhadap keluarga
 Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdekat adalah dokter, bidan, dan
puskesmas. Meskipun keluarga belum memiliki kartu KIS/BPJS
sebagai fasilitas kesehetan, keluarga tetap memeriksakan dengan
cara membayar secara umum.

VI. Stress dan koping keluarga


1. Stressor Jangka Pendek
Stressor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini adalah proses
menjadi seorang ibu, atau menanti kehadiran bayi ditengah keluarganya
dengan kondisi pengetahuan yang belum cukup.
2. Stressor Jangka Panjang
Stressor jangka panjang, Ny. S memikirkan kondisi bagaimana masa depan
anaknya nanti ketika sudah lahir, mampukah keluarga merawat anaknya
nanti.
3. Kemampuan Keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga Tn.A selalu berdiskusi jika ada masalah, semua bebas
mengemukakan pendapat dan keputusan terakhir ada di tangan Tn N
selaku kepala keluarga.
4. Strategi Koping yang digunakan
Keluarga Tn.A apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat
selalu menyelesaikannya dan menerima dengan lapang dada dan selalu
memasrahkan akan keadaan.
5. Strategi adaptasi yang disfungsional
Dalam menghadapi masalah, keluarga selalu berusaha dan berdo’a tapi
pada akhirnya Allah yang menentukan.

VII. Harapan Keluarga

Harapan keluarga adalah semua anggota keluarga sehat dan keluarga berharap
kedatangan mahasiswa PPNI ini dapat memberikan informasi kesehatan
sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatan dan lebih siap dalam
menangani tentang masalah kesehatan yang ada.

VIII. Pemeriksaan fisik


Hasil Pemeriksaan Fisik
Sistem tubuh
Kepala Keluarga (Tn.A) Anggota keluarga I (Ny. S)
TTV
TD 120/80 mmHg 110/70 mmHg
HR 20x/m 22x/m
RR 76x/m 82x/m
T - -
KEPALA Mesochepal Mesochepal

RAMBUT Hitam, kering Hitam, kering


KULIT kecoklatan,turgor baik,kering Sawo matang,turgor
baik,kering
MATA Simetris,kongjungtiva tidak Simetris,kongjungtiva anemis
anemis dan sklera tidak ikterik. dan sklera tidak ikterik.

HIDUNG Bersih,fungsi penghidu baik Bersih,fungsi penghidu baik

MULUT & bersih, tidak ada nyeri telan bersih, tidak ada nyeri telan
TENGGOROKAN

TELINGA Simetris pendengaran Simetris pendengaran


baik,tidak menggunakan alat baik,tidak menggunakan alat
bantu bantu

LEHER Tidak ada Tidak ada


pembesaran kelenjar teroid pembesaran kelenjar teroid

DADA Tidak ada Tidak ada


Wheezing Wheezing
Hiperpigmentasi disekitar
areola, puting menonjol, dan
belum ada colostrum.
Lila : 25 cm.
PERUT Tidak kembung,tidak ada nyeri Leopold 1 : tinggi fundus
tekan uteri : 28cm
Leopold 2 : punggung
terdapat di sebelah kanan, dan
kiri bagian ekstremitas.
KEKUATAN 5 5 5 5
OTOT 5 5 5 5

DENAH RUMAH
1. Analisa Data

No Data Diagnosa Keperawatan


1. Ds : Cemas tingkat ringan (menanti persalinan ), keluarga Tn.A
Ny. S mengatakan ini merupakan kehamilan pertama khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan
Ny. S mengatakan merasa cemas bagaimana proses persalinan nanti keluarga mengenal masalah
Ny.S mengatakan berat badan anaknya nanti sesuai atau tidak

Do : Ny. S tampak cemas


T.TV : TD : 110/70 mmHG
RR : 22 x / menit
N : 82 x / menit

S : 37
2. Ds : - Resiko terjadinya pendarahan pada keluarga Tn. A khususnya
Do : Umur klien 18 tahun Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
HPHT : 29 - 9 – 2016 anggota keluarga yang sakit
Berat badan hamil : 60,8 Kg
TB : 150 cm

PPN Kep Keluarga STIKep PPNI Jabar Tahun 2016 Page 11


2. Skoring / Pembobotan dan Penentuan Prioritas Masalah

a. Skoring / Pembobotan

diagnosa 1 : Cemas tingkat ringan (menanti persalinan ), keluarga Tn.A khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah

No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran

1 Sifat Masalah (aktual) 2x1 2/3 Kecemasan terjadi sejak


usia kehmailan
3
bertambah.
2 Kemungkinan masalah dapat diubah (sebagian) 1 Ny. S berharap masalah
dapat diubah dengan
mudah melalui
pengetahuan yang baru
didapat
3 Potensi masalah untuk dicegah (sedang) Masalah dapat dicegah
dengan pengetahuan
keluarga tentang
persalinan dan
perawatan setelah

PPN Kep Keluarga STIKep PPNI Jabar Tahun 2016 Page 12


melahirkan
4 Menonjolnya masalah (ada masalah, tetapi tidak Keluarga merasa ada
perlu segera ditangani) masalah , tapi masih bisa
dicegah atau
dikendalikan
Score

Diagnosa 2 : Resiko terjadinya pendarahan pada keluarga Tn. A khususnya Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran


1 Sifat Masalah Ny.S berumur 18tahun.
(Ancaman Kesehatan) Hamil dibawah umur
20tahun.
2 Kemungkinan masalah dapat diubah (sebagian) Jika Ny.S mendapatkan
1 informasi lebih banyak,
½X2 pengetahuan klien akan
lebih luas dan klien
sudah lebih siap
menjalani kehamilan.
3 Potensi masalah untuk dicegah (sedang) Dengan mendapatkan
informasi klien lebih tau
hal yang menyebabkan

PPN Kep Keluarga STIKep PPNI Jabar Tahun 2016 Page 13


perdarahan
4 Menonjolnya masalah, masalah berat, harus segera 2/2 X 1 1 Keluarga Tn. A
menyadari masalah
ditangani
yang terjadi pada Tn. J
dan mau segera
ditangani
Score

b. Prioritas Masalah

1. Cemas tingkat ringan (menanti persalinan ), keluarga Tn.A khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah

2. Resiko terjadinya pendarahan pada keluarga Tn.A khususnya Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga

c. Rencana Keperawatan

No Masalah Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Evaluasi Intervensi

Kriteria Standar

PPN Kep Keluarga STIKep PPNI Jabar Tahun 2016 Page 14


1 Cemas tingkat ringan Setelah dilakukan Setelah 3 kali kunjungan Respon Verbal Keluarga dapat -Kaji pengetahuan keluarga
(menanti tindakan keperawatan diharapkan keluarga menyebutkan -Jelaskan kepada keluarga
persalinan ), keluarga pada keluarga Tn.A mampu: bagaimana persiapan tentang bagaimana
Tn.A khususnya Ny. Skhususnya Ny.S maka 1.1.Menyebutkan menjelang pers persiapan menjelang
berhubungan dengan diharapkan cemas dapat bagaimana persiapan alinan persalinan:
ketidakmampuan hilang / berkurang pada menjelang persalinan a.tentukan siapa yang akan
keluarga mengenal saat menjelang persalinan. menolong persalinan
masalah b.suami/keluarga perlu
menabung untuk biaya
persalinan
c.ibu dan suami
menanyakan ke
bidan/dokter kapan
perkiraan tanggal
persalinan
d.suami atau keluarga
menyiapkan kendaraan jika
sewaktu-waktu ibu perlu
segera ke Rumah sakit

PPN Kep Keluarga STIKep PPNI Jabar Tahun 2016 Page 15


e.Siapkan perlengkapan ibu
dan bayi

- Jelaskan kepada keluarga


kondisi yang seperti apa
ibu harus dibawa ke rumah
1.2.Menyebutkan kapan Respon Verbal Keluarga dapat sakit :
ibu harus di bawa ke menyebutkan kapan a. Perdarahan
Rumah Sakit ibu harus dibawa ke b. Bengkak di kaki, tangan,
rumah sakit dan wajah atau sakit kepala
kadangkala disertai kejang
c. Demam tinggi
d. Keluar air ketuban
sebelum waktunya
e. Bayi dalam kandungan
gerakannya berkurang/
tidak bergerak
f. Ibu muntah terus dan
tidak mau makan

PPN Kep Keluarga STIKep PPNI Jabar Tahun 2016 Page 16


Jelaskan kepada keluarga
makanan yang bergizi
untuk ibu menyusui
seperti :
a. Sumber karbohidrat :
1.3 Menyebutkan Respon Verbal Keluarga dapat Nasi,jagung,sagu,
makanan yang bergizi menyebutkan kentang,ubi,mie,roti
untuk ibu menyusui makanan-makanan b. Sumber Protein : Ikan,
yang bergizi untuk telur, daging sapi,
ibu menyusui ayam,tahu,tempe.
c. Sayur dan buah-buahan :
Daun katuk, sawi, bayam,
kacang panjang,
mangga,jeruk,pisang, apel.

PPN Kep Keluarga STIKep PPNI Jabar Tahun 2016 Page 17


2 Resiko terjadinya Setelah dilakukan Setelah dua kali Respon Verbal Keluarga Tn. A dapat - Jelaskan kepada keluarga
pendarahan pada tindakan keperawatan kunjungan keluarga Tn.A menyebutkan tentang pengertian ibu
keluarga Tn.A pada keluarga Tn.A mampu menyebutkan : pengertian ibu hamil hamil beresiko:
khususnya Ny.S khususnya Ny. S maka 2.1. Pengertian ibu hamil beresiko Ibu hamil beresiko adalah
berhubungan dengan diharapkan resiko tidak beresiko keadaan pada ibu hamil
ketidakmampuan menjadi aktual perlu diwaspadai karena
keluarga merawat terdapat salah satu atau
anggota keluarga lebih faktor resiko yang
mungkin berpengaruh
terhadap timbulnya
kesulitan pada kehamilan
atau persalinan

- Jelaskan kepada keluarga


tentang faktor-faktor resiko
2.2. Menyebutkan faktor- pada ibu hamil :
faktor resiko pada ibu Respon Verbal Keluarga Tn. Fe a. Umur yang terlalu muda
hamil dapat menyebutkan ( < 20 tahun ) dan umur
faktor-faktor resiko yang terlalu tua ( > 35

PPN Kep Keluarga STIKep PPNI Jabar Tahun 2016 Page 18


pada ibu hamil tahun )
b. Jumlah persalinan
c. Jarak persalinan
d. Tinggi badan < 145 cm
e. Lingkar lengan atas <
23,5 cm
f. Kelainan bentuk tubuh

PPN Kep Keluarga STIKep PPNI Jabar Tahun 2016 Page 19

Anda mungkin juga menyukai