Anda di halaman 1dari 49

KONSEP

ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
YOYOK BEKTI PRASETYO

Sumber : Anderson & McFarlane.


(2000).

1. TAHAP PENGKAJIAN

Alat untuk pengkajian komunitas


Focus group
*Memberikan kesempatan
untuk mengeksplorasi sikap,
pengertian dan rasional dari
perilaku masy
*Diskusi dengan klp di masy

Literatur review
*Membantu
mengidentifikasi isue
*Memberikan
kesempatan untuk
belajar dari
pengalaman orang
lain
*Identifikasi strategi
yang akan digunakan

Data demografi dan


epidemiologi
*Usia, sek, etnik
*Indikator sosial dan
ekonomi
*Rata-rata morbiditas dan
mortalitas

Observasi partisipan
*Observasi informal yang
dapat menambah
pemahaman thd issue,
perilaku dan nilai
*Windshield survey

Key informants
*Biasanya pemimpin
di masyarakat
*Ahli di lapangan
*Formal dan informal
position in
community

Survey warga
masy.
*Memperoleh opini
dan perspektif dari
warga masyarakat

Roda pengkajian

Flexible line
of defense
Normal line
of defense
Line of
resistance

1. Inti atau core komunitas

Inti komunitas adalah agregat dengan karakteristik


riwayat, demografi (karakteristik usia dan jenis
kelamin, distribusi etnik dan ras), nilai, dan keyakinan.
Pertanyaan dalam menanyakan riwayat meliputi
berapa lama penduduk tinggal di wilayahnya,
bagaimana sejarah dari wilayah tersebut.
Pertanyaan untuk demografi meliputi bagaimana
distribusi berdasarkan umur, keluarga, apa rasnya,
apakah homogenitas populasi homogen.
Pertanyaan untuk Nilai dan keyakinan meliputi apakah
ada masjid, gereja, candi keberadaan fasilitas
keagamaan, apakah mereka tampak homogen,
apakah ada peraturan yang memeliharanya, tandatanda kesenian, budaya, apakah ada dan warisan
budaya.

2. Lingkungan fisik

Lingkungan fisik merupakan komponen penting


dalam mengkaji individu sampai pengkajian pada
komunitas setiap sistem klien.
Ada lima metode pengkajian lingkungan fisik
meliputi: komponen meliputi inspeksi, auskultasi,
tanda vital, system review, dan studi laboratoris.
Pertanyaan pengkajian lingkungan fisik adalah
bagaimana komunitas terlihat, bagaimana
dengan kondisi kualitas udara, flora, perumahan,
binatang, ruangan, area hijau, air, iklim,
bagaimana kondisi peta wilayah., berapa luasnya.
Peta: ukuran wilayah, tempat-tempat strategis

3. Layanan kesehatan dan


sosial

Layanan kesehatan dan sosial, salah satu


metode cara untuk mengklasifikasikan layanan
kesehatan dan sosial adalah dengan
dimembedakan menjadi antara fasilitas yang
berada di luar komunitas dengan fasilitas yang
berada di dalam komunitas
Adakah klinik, rumah sakit, puskesmas, home
health agencies, emergency center, layanan
kesehatan mental
Adakah sumber-sumber diluar komunitas tetapi
dapat diakses oleh mereka

4. Ekonomi

Meliputi biaya dan keuntungan untuk


meningkatkan alokasi sumber yang terkait
dengan kesehatan. Sensus data dapat digunakan
untuk mendapatkan indikator ekonomi. Dua
indikator kunci dalam ekonomi di komunitas yang
terkait dengan kesehatan adalah prosentase
tingkat kemiskinan dan rata-rata pengangguran
Apakah ada industri, toko, tempat-tempat
pekerjaan
Dimana mereka belanja
Pendapatan perkapita

5. Keselamatan dan
transportasi

Keselamatan dan transportasi meliputi layanan


perlindungan, kualitas udara, transportasi
pribadi atau umum.
Pertanyaan pengkajian meliputi: bagaimana
orang-orang bepergian, bagaimana tipe
transportasi pribadi atau umum, apakah jenis
transportasi yang digunakan, terlihat taksi, bis,
motor, apakah ada jalan sarana untuk pejalan
kaki (trotoar), bagaimanakah tipe layanan
perlindungan yang ada (pemadam kebakaran,
polisi, sanitasi), apakah perasaan keamanan
komunitas. merasa aman.

6. Politik dan pemerintahan

Pertanyaan pengkajian antara lain: apakah


ada tanda-tanda aktivitas politik (poster,
pertemuan), apakah keterlibatan
komunitas dilibatkan dalam pembuatan
keputusan dalam pemerintah daerah,
apakah ada hak hukum komunitas di
pemerintahan.
Apakah masy. terlibat dalam pembuatan
kebijakan

7. pendidikan

Subsistem pendidikan merupakan gambaran


status pendidikan di komunitas yang datanya
dapat dikumpulkan data melalui sensus. Informasi
melalui sensus untuk mengidentifikasi jumlah
anggota komunitas yang sekolah, jenis
pendidikan. Pertanyaan pengkajian meliputi:
apakah ada area sekolah, apakah ada
perpustakaan, apakah ada papan pengumuman
dan bagaimana penggunaannya, bagaimana
reputasi dari sekolah, apakah issu utama terkait
dengan pendidikan, berapakah rata-rata yang
dropout dari sekolah, apakah ada ekstrakurikuler
dan bagaimana memanfaatkannya, apakah ada
sekolah kesehatan, apakah ada sekolah
keperawatan.

8. Komunikasi

Subsistem komunikasi baik formal dan informal.


Formal komunikasi biasanya berasal dari luar
komunitas (ekstra komunitas) dan sebaliknya
komunikasi informal berasal dari dalam komunitas.
Komponen komunikasi formal seperti surat kabar
(jumlah, sirkulasi, frekuensi, dan jangkuan layanan
dari surat kabar), radio dan televisi (jumlah stasiun
televisi, audien, komersil dan pendidikan), telepon
(jumlah masyarakat yang menggunakan telepon).
Komponen komunikasi informal meliputi sumber
(papan pengumuman, poster, fasilitas ibadah,
koran sekolah), bagaimana masyarakat
mendapatkan informasi (radio, televisi, dari mulut
ke mulut).

9. rekreasi

Subsistem melihat adanya fasilitas


rekreasi di komunitas.
Pertanyaan pengkajian meliputi:
dimanakah tempat anak-anak bermain,
apakah ada sarana rekreasi, bagaimana
masyarakat memanfaatkan sarana
rekreasi pemanfaatan sarana rekreasi
oleh masyarakat.

ANALISA DAN DIAGNOSA


KEPERAWATAN KOMUNITAS
Yoyok Bekti Prasetyo

Analisa

Mempelajari data baik data kualitatif


atau kuantitatif.
Semua aspek perlu dipertimbangkan
Menentukan kebutuhan kesh. komunitas
dan kekuatan komunitas dalam
merespon stressor
Akhir dari analisa adalah diagnosa
keperawatan komunitas

Community analysis

Tahap analis meliputi: katagorisasi,


kesimpulan, perbandingan, dan elaborasi
kesimpulan
Contoh
Katagori

Kesimpulan

Penarikan
kesimpulan

Demografi
(usia)

42,5% populasi 19 thn

% dari anak-anak
dan remaja besar

Diagnosa keperawatan
komunitas

Pernyataan dari populasi mengenai


kondisi, trend, masalah-masalah
potensial, kekuatan dan situasi laten
(Watson, 1984 dalam Ervin, 2002)

Terdiri dari 3 bagian meliputi: Deskripsi


dari masalah (respon atau pernyataan),
identifikasi faktor etiologi, tanda dan
gejala.

Diagnosa keperawatan komunitas

Contoh 1:
Tingginya kematian bayi di Desa Damean
berhubungan dengan
- inadekuat sumber untuk perawatan
kebutuhan anterpartum
- keterbatasan akses terhadap pelayanan
anterpartum
- kurangnya praktisi obstetri di Desa
Damean

Diagnosa keperawatan komunitas

Contoh 2:
Tingginya prevalensi dari gigi caries di SD
Damean 2 berhubungan dengan
- kurangnya pengkajian dan penanganan gigi di
klinik kesehatan di Desa Damean
- kurangnya kadar flourida dalam air di wilayah
desa Damean
- rendahnya pendapatan perkapita masyarakat
- tidak pernah ada pendidikan kesehatan gigi

Diagnosa keperawatan komunitas

1 Diagnosa keperawatan -- etiologi dan


tanda/gejala dapat multipel
Etiologi dapat diperoleh dari beberapa
subsistem
Contoh pada diagnosa 2 -- etiologi dari 4
subsistem meliputi pendidikan, layanan
kesehatan dan sosial, lingkungan fisik,
dan ekonomi

Kesimpulan

Merumuskan diagnosa keperawatan


komunitas memerlukan pemikiran yang
kritis dalam mengambil keputusan
Ini sebuah tantangan dan tugas utama
Komplet dan validnya diagnosa akan
berdampak pada tahap selanjutnya dari
proses keperawatan dan dasar dari
perencanaan program kesehatan

PERENCANAAN
PROGRAM
KESEHATAN
KOMUNITASYOYOK BEKTI PRASETYO

Perencanaan

Satu komunitas sudah dikaji, data telah


dianalisa, dan diagnosa keperawatan
komunitas telah tersusun, sekarang saatnya
untuk mempertimbangkan intervensi
keperawatan yang akan meningkatkan
kesehatan komunitas (menyusun rencana yang
berfokus pada komunitas)
3 bagian dari diagnosa keperawatan komunitas
(pernyataan, penyebab, tanda/gejala)
merupakan informasi penting untuk membuat
perencanaan

Kegiatan dalam
perencanaan

Validasi diagnosa keperawatan


Perencanaan perubahan
Menetapkan tujuan (jangka panjang dan
pendek)
Aktifitas program
Identifikasi sumber, hambatan dan revisi
perencanaan
Pencatatan

1. Validasi diagnosa keperawatan

Validasi diagnosa keperawatan komunitas dengan


anggota masyarakat tahap penting membangun
dan mempertahankan kerjasama
Komunitas berhak untuk mengidentifikasi
kebutuhan kesehatan mereka sendiri dan
bernegosiasi dengan perawat komunitas menyusun
program intervensi.

TANGGUNG JAWAB perawat komunitas


untuk memberikan atau membantu dengan
mengembangkan informasi yang diperlukan
dalam proses ini

Alat untuk memprioritaskan diagnosa


keperawatan komunitas
Diagnosa
keperawatan
komunitas

Bagaimana
pentingnya
masalah untuk
diselesaikan
1 = rendah
2 = sedang
3 = tinggi

Perubahan
positif pada
komunitas bila
masalah
terpecahkan
0 = tidak ada
1 = rendah
2 = sedang
3 = tinggi

Peningkatan
kualitas hidup
bila masalah
dipecahkan
0 = tidak ada
1 = rendah
2 = sedang
3 = tinggi

Sumber: Ervin.(2002).Advanced community health nursing practice.


Population-focused care. Pearson Education, Inc. hal: 266

Ranking dari
semua masalah
dari 1 s/d 6
1 = sangat tidak
penting
2 = sangat
penting

Prioritas diagnosa keperawatan


komunitas

o
o
o
o

o
o

Menurut Stanhope dan Lancaster (2005) kriteria


untuk memprioritaskan masalah keperawatan
meliputi:
kesadaran komunitas terhadap masalah,
motivasi komunitas untuk memecahkan masalah,
kemampuan perawat mengatasi masalah,
tersedianya keahlian untuk memecahkan
masalah,
keparahan dari masalah jika tidak diatasi,
kecepatan teratasinya masalah.

2. Perencanaan

Strategi perencanaan meliputi defining,


analyzing, choosing, dan mapping (Ervin,
2002).
Defining; mendapatkan informasi dari berbagai
sumber.
Analyzing; merupakan tahap pemberian
definisi yang jelas terhadap tantangan,
masalah, atau kebutuhan yang diperlukan.
Choosing; pemilihan dari beberapa alternatif
yang diperlukan untuk memecahkan
permasalahan.
Mapping; setelah pilihan ditentukan maka
selanjutnya dilakukan pemetaan

Lanjutan perencanaan

Kurt Lewin (1958): 3 tahap dalam


perencanaan perubahan yaitu
unfreezing, moving, dan refreezing

Tahap unfreezing:

klien
(komunitas, kelompok resiko) menjadi
sadar thd masalah dan kebutuhan untuk
berubah. Identifikasi masalah dan solusi.
Memilih salah satu alternatif solusi

Lanjutan perencanaan

Tahap moving:

Tahap refreezing: Perubahan

terjadinya
perubahan. Masalah diklarifikasi, program
pemecahan masalah direncanakan
secara detail dan mulai dilaksanakan

diterima dan menjadi bagian integral


dalam nilai dan sistem dari komunitas

3. Menetapkan
tujuan

Program Perencanaan

Tujuan jangka panjang

Tujuan jangka pendek


(program)

Evaluasi
(indikator)

Respon
(masalah)

Berhubungan dengan
(etiology)

Tanda dan gejala


(data)

Diagnosis

Pengkajian pada inti dan


subsistem
Bagan : Dasar dari program perencanaan

(Anderson&McFarlan, 2000)

Tujuan
jangka
panjan
g

Tujuan
jangka
pendek
(program
)

Tujuan jangka panjang:


Menurunkan prevalensi gigi caries di SD Damean 2 sebesar
20% di akhir tahun ajaran
Tujuan jangka pendek:
Setelah dilakukan intervensi di SD Damean 2 masyarakat
sekolah meliputi guru, siswa, walimurid mampu
- Merealisasikan adanya pemeriksaan gigi yang rutin setiap
3 bulan sekali
- Mendiskusikan untuk memperoleh kadar flourida yang
lebih baik
- Mengidentifikasi sumber-sumber yang dapat dialokasikan
untuk perawatan gigi

Tingginya prevalensi gigi caries diantara siswa


SD Damean 2 berhubungan dengan

Indikato
r

Kurangnya pengkajian dan tindakan klinik untuk perawatan gigi


Kurangnya kadar flourida dalam air minum di dusun Damean
Rendahnya pendapatan walimurid di dusun Damean dan
terbatasnya sumber ekonomi untuk perawatan gigi
Di tunjukkan oleh 62% siswa SD Damean 2 menderita gigi caries

4. Aktifitas program

Setelah tujuan ditentukan maka tahap selanjutnya


menyusun aktivitas program yang spesifik
Aktivitas program : merupakan gambaran dari
pelaksanaan yang diperlukan
Contoh:
Perawat komunitas melaksanakan perawatan gigi
Perawat komunitas menyeleksi sumber-sumber
yang diperlukan
Perawat komunitas akan mengatur hari, waktu,
dan jadual kegiatan

5. Sumber, hambatan, dan revisi


perencanaan

Tupan dan tupen telah ditentukan langkah


selanjutnya identifikasi sumber dan beberapa
hambatan dalam perencanaan
Selanjutnya revisi sebuah perencanaan
Sumber adalah semua materi yang tersedia
untuk menyelesaikan sebuah tugas meliputi staf
dan dana
Hambatan adalah keterbatasan untuk
melaksanakan program seperti staf, dana,
peralatan (kesenjangan antara kebutuhan dan
sumber)

Tujuan jangka panjang:

menurunkan
prevalensi gigi caries di SD Damean 2 sebesar 20% di
akhir tahun ajaran
Sumber yang diperlukan
Staf untuk mengembangkan informasi tentang gigi caries pada masyarakat
sekolah (guru, siswa, dan wali murid)
Staf yang menyampaikan informasi dalam bahasa indonesia, jawa, dan madura
Peralatan untuk perawatan gigi

Sumber yang ada


Staf yang bisa berbahasa Indonesia, jawa
Staf yang dapat memberikan informasi tentang gigi caries
Peralatan perawatan gigi
Guru, siswa, dan wali murid tertarik untuk mendapatkan informasi

Hambatan
Tidak ada staf yang bisa berbahasan madura
Staf merasa tidak nyaman sebab kurangnya pengalaman dalam
mengembangkan dan beradaptasi dengan lingkungan
Keterbatasan waktu
Kurangnya sumber material (seperti audiovisual dan brosur perawatan gigi)

6. Pencatatan

Perencanaan komunitas dicatat dgn strandarisasi,


sistematis, ringkas selanjutnya dikomunikasikan pada pihak
lain dengan tujuan mendapat masukan.
catatan perencanaan yang meliputi: database, kebutuhan
agregat, tujuan, tindakan yang direncanakan, dan ukuran
hasil (outcome measurement).
Catatan ini bisa dituliskan dalam bentuk matrik dan
disebarkan pada semua anggota tim yang telibat.
Database meliputi semua informasi objektif dan subjektif yang
telah dikumpulkan (fisik, psikologi, sosial, dan lingkungan).
Kebutuhan agregat adalah area spesifik tentang kesehatan klien
yang telah diidentifikasi dari intervensi.
Tujuan adalah pernyataan spesifik yang menggambarkan harapan
klien dan perawat.
Rencana tindakan adalah aktivitas yang spesifik atau metode
mencapai tujuan.
Mengukur hasil adalah keputusan dari pencapaian tujuan.

Kesimpulan

Proses dari perencanaan meliputi:

Validasi diagnosa
keperawatan

Menggunakan teori perubahan

Menyusun tujuan (jangka panjang


dan jangka pendek)

Menyusun aktifitas program

Pencatatan

Mengidentifikasi sumber,
hambatan dan revisi perencanaan

IMPLEMENTASI & EVALUASI


PROGRAM KESEHATAN KOMUNITAS

YOYOK BEKTI PRASETYO

Implementasi
Program implementasi meliputi lima tahap yaitu;
1. sosialisasi keuntungan dari program,
2. merumuskan tugas dan estimasi sumber-sumber
yang diperlukan,
3. pengembangan rancangan spesifik untuk
progam,
4. menyusun mekanisme manajemen program, dan
5. melaksanakan program

Sumber:(Dignan & Carr, 1992; dalam Ervin, 2002)

1. sosialisasi keuntungan dari program

Sosialisasi keuntungan dari program


dapat menggunakan mass media,
keterlibatan pemimpin, marketing dan
public relation.

2. merumuskan tugas dan estimasi sumbersumber yang diperlukan

Merumuskan tugas dan estimasi sumbersumber yang diperlukan meliputi


menentukan capaian atau produk
tengah dan akhir dari program,
menyiapkan secara detail aktivitas dari
program, mengkalkulasi hubungan antar
aktivitas dalam program.

3. pengembangan rancangan spesifik untuk


progam

1.
2.

3.

4.

5.

Pengembangan rancangan spesifik program dengan


marketing plan. Beberapa pertanyaan yang dapat
dijadikan sebagai framework untuk
mengembangkan marketing plan adalah sebagai
berikut:
apakah tujuan memasarkan program,
apakah program bisa eksis atau apakah ada
sponsor,
bagaimanakan pendekatan terbaik untuk
mengenalkan program,
siapakah yang bertanggung jawab mengenalkan
program,
Apakah indikator keefektifan bila program
dilaksanakan.

4. menyusun mekanisme manajemen program, dan


melaksanakan program

Menyusun mekanisme manajemen program


memiliki dua komponen yaitu indikator dan
sumber dari informasi. Indikator dari status
program dimonitor oleh waktu, biaya, dan
performance.
Melaksanakan program merupakan fase akhir
dari tahap implementasi. Program implementasi
membutuhkan pengetahuan tentang proses
berubah dan teori berubah. Suksesnya program
implementasi memerlukan efektifitas dari
change agent. Change agent dituntut memiliki
kemampuan komunikasi yang efektif,
kepemimpinan yang visioner, ketrampilan
manajemen konflik.

Evaluasi

Evaluasi respon dari program


kesehatan komunitas progress
untuk mencapai tujuan.
Sering diartikan pada suatu proses
asuhan keperawatan final step

Prinsip dalam evaluasi

Strengthen program: evaluasi membantu


pencapaian tujuan dengan memberikan
proses sistematis yang berkelanjutan
Use multiple approaches
Design evaluation to address real issues
Create a participatory process
Allow for flexibility
Build capacity adanya peningkatan
kemampuan masyarakat

Komponen dalam evaluasi

Relevan
Progres
Cost-efisiensi: biaya program?
Keuntungan?
Efektif bgmn tujuan tercapai?
Kepuasan klien?
Outcome implikasi jangka panjang
dari program?

Terima kasih atas


perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai