Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda

pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas


terdiri(1) inti komunitas (the community core), (2) subsistem komunitas (the
community subsystems), dan (3) persepsi (perception). Model ini lebih berfokus
pada perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan praktek, keilmuan, dan
metodenya

melibatkan

masyarakat

untuk

berpartisipasi

penuh

dalam

meningkatkan kesehatannya. (Sumber: Anderson McFarlan,:Community as


Partner)

1.2

Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami pengkajian komunitas terdiri (1) inti


komunitas (the community core), (2) subsistem komunitas (the community
subsystems), dan (3) persepsi (perception).

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendahuluan tentang Konsep Community as Partner

Model konseptual adalah sintesis seperangkat konsep dan pernyataan yang


mengintegrasikan

konsep-konsep

tersebut

menjadi

suatu

kesatuan.

Model keperawatan dapat didefinisikan sebagai kerangka pikir, sebagai satu cara
melihat keperawatan, atau satu gambaran tentang lingkup keperawatan.
Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian
komunitas; analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang
terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan program
evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Konsep Community as Partner
diperkenalkan Anderson dan McFarlane. Model ini merupakan pengembangan
dari model Neuman yang menggunakan pendekatan totalitas manusia untuk
menggambarkan status kesehatan klien. Neuman memandang klien sebagai sistem
terbuka dimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis.
Menurut Neuman, untuk melindungi klien dari berbagai stressor yang dapat
mengganggu keseimbangan, klien memiliki tiga garis pertahanan, yaitu fleksible
line of defense, normal line of defense, dan resistance defense.

Agregat klien dalam model Community as Partner ini meliputi intrasistem


dan ekstrasistem. Intrasistem terkait adalah sekelompok orang-orang yang

memiliki satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster, 2004). Agregat
ekstrasistem meliputi delapan subsistem yaitu komunikasi, transportasi dan
keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan, layanan kesehatan
dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie, 1998; Anderson & McFarlane,
2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999; Stanhope & Lancaster,
2004; Allender & Spradley, 2005).
Delapan subsistem dipisahkan dengan garis putus-putus artinya sistem satu
dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Di dalam komunitas ada lines of
resistance, merupakan mekanisme internal untuk bertahan dari stressor. Rasa
kebersamaan dalam komunitas untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan
contoh dari line of resistance. Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan
bahwa dengan menggunakan model Community as Partner terdapat dua
komponen utama yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda
pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan
subsistem yang mengelilingi inti yang merupakan bagian dari pengkajian
keperawatan, sedangkan proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

Komunitas sebagai klien/partner berarti kelompok masyarakat tersebut


turut berperan serta secara aktif meningkatkan kesehatan, mencegah dan
mengatasi masalah kesehatannya.
2.2 Pengkajian

Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis


terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang
dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang
menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis dan sosial ekonomi maupun
spiritual dapat ditentukan.
Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan
untuk mengenal komunitas. Mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang
berbenturan dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang
dimiliki komunitas dengan tujuan merancang strategi promosi kesehatan. Dalam
tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan, yaitu :
a. pengumpulan data
tujuan pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat
ditentukam tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah
tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan
spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Kegiatan
pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
1) data inti
a) riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
riwayat terbentuknya sebuah komunitas (lama/baru). tanyakan
pada orang-orang yang kompeten atau yang mengetahui sejarah
area atau daerah itu.
b) data demografi

karakteristik orang-orang yang ada di area atau daerah tersebut,


distribusi (jenis kelamin, usia, status perkawinan, etnis), jumlah
penduduk,
c) vital statistik
meliputi kelahiran, kematian, kesakitan dan penyebab utama
kematian atau kesakitan.
d) nilai dan kepercayaan
nilai yang dianut oleh masyarakat yang berkaitan dengan
kesehatan,

kepercayaan-kepercayaan

yang

diyakini

yang

berkaitan dengan kesehatan, kegiatan keagamaan di masyarakat,


kegiatan-kegiatan masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai
kesehatan.

2) subsistem
a) lingkungan fisik
catat lingkungan tentang mutu air, flora, perumahan, ruang, area
hijau,

binatang,

orang-orang,

bangunan

buatan

manusia,

keindahan alam, air, dan iklim.


b) pelayanan kesehatan dan sosial
catat apakah terdapat klinik, rumah sakit, profesi kesehatan yang
praktek, layanan kesehatan publik, pusat emergency, rumah
perawatan atau panti werda, fasilitas layanan sosial, layanan
kesehatan mental, dukun tradisional/pengobatan alternatif.
c) ekonomi
catat apakah perkembangan ekonomi di wilayah komunitas
tersebut maju dengan pesat, industri, toko, dan tempat-tempat
untuk pekerjaan, adakah pemberian bantuan sosial (makanan),

seberapa besar tingkat pengangguran, rata-rata pendapatan


keluarga, karakteristik pekerjaan.
d) keamanan dan transportasi
apa jenis transportasi publik dan pribadi yang tersedia di wilayah
komunitas, catat bagaimana orang-orang bepergian, apakah
terdapat trotoar atau jalur sepeda, apakah ada transportasi yang
memungkinkan untuk orang cacat. jenis layanan perlindungan apa
yang ada di komunitas (misalnya: pemadam kebakaran, polisi,
dan lain-lain), apakah mutu udara di monitor, apa saja jenis
kegiatan yang sering terjadi, apakah orang-orang merasa aman.
e) politik dan pemerintahan
catat apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh
partai yang menonjol, bagaimana peraturan pemerintah terdapat
komunitas (misalnya: pemilihan kepala desa, walikota, dewan
kota), apakah orang-orang terlibat dalam pembuatan keputusan
dalam unit pemerintahan lokal mereka.
f) komunikasi
catat apakah oaring-orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana
komunikasi formal dan informal yang terdapat di wilayah
komunitas, apakah terdapat surat kabar yang terlihat di stan atau
kios, apakah ada tempat yang biasanya digunakan untuk
berkumpul.
g) pendidikan
catat apa saja sekolah-sekolah dalam area beserta kondisi,
pendidikan lokal, reputasi, tingkat drop-out, aktifitas-aktifitas
ekstrakurikuler,

layanan

pendidikan masyarakat.

kesehatan

sekolah,

dan

tingkat

h) rekreasi
catat dimana anak-anak bermain, apa saja bentuk rekreasi utama,
siapa yang berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan
masyarakat menggunakan waktu senggang.
b. jenis data
jenis data secara umum dapat diperoleh dari
1. data subjektif: yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah
yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas,
yang diungkapkan secara langsung melalui lisan.
2. data objektif: data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
pengamatan dan pengukuran.
c. sumber data
1. data primer: data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini
mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu,
keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan
atau pengkajian.
2. data sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat
dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesejatan pasien
atau medical record. (wahit, 2005)
d. cara pengumpulan data
1. wawancara atatu anamnesa
2. pengamatan
3. pemeriksaan fisik
e. pengolahan data
1. klasifikasi data atau kategorisasi data
2. perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan tally
3. tabulasi data
f. interpretasi data analisis data
Tujuan analisis data :
1. menetapkan kebutuhan komuniti;
2. menetapkan kekuatan;
3. mengidentifikasi pola respon komuniti;
4. mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

g. penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan


h. prioritas masalah
Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria:
1. perhatian masyarakat;
2. prevalensi kejadian;
3. berat ringannya masalah;
4. kemungkinan masalah untuk diatasi;
5. tersedianya sumber daya masyarakat;
6. aspek politis.

2.3 Diagnosa keperawatan


Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan
baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang
diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang
mungkin timbul kemudian. American Nurses Of Association (ANA). Dengan
demikian diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan
pasti tentang status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan
tindakan keperawatan.

2.4 Perencanaan
a. tahapan pengembangan masyarakat
persiapan, penentuan prioritas daerah, pengorganisasian, pembentukan
pokjakes (kelompok kerja kesehatan)
b. tahap diklat
c. tahap kepemimpinan
koordinasi intersektoral, akhir, supervisi atau kunjungan bertahap.
2.5 Pelaksanaan/Implementasi

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan


oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan (Gordon, 1994., dalam Potter & Perry, 1997).

Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan


dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk
klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari.
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori
dari implementasi keperawatan, antara lain:
a.

Cognitive

implementations,

meliputi

pengajaran/

pendidikan,

menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup


sehari-hari,

membuat

strategi

untuk

klien

dengan

disfungsi

komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim keperawatan,


mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan
b.

lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.


Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan,
meningkatkan

pelayanan,

menciptakan

komunikasi

terapeutik,

menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan


dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan
c.

lain lain.
Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan
kulit, melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan

dari data dasar klien, mengorganisir respon klien yang abnormal,


melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan,
dan lain-lain.
2.6 Evaluasi atau penilaian
Menurut Ziegler, Voughan Wrobel, & Erlen (1986) dalam Craven &
Hirnle (2000), evaluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan
sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam pemberian
pelayanan. Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik, rasio perawat-klien,
dukungan administrasi, pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf
keperawatan dalam area yang diinginkan.
b. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa
tekanan, dan sesuai wewenang. Area yang menjadi perhatian pada evaluasi
proses mencakup jenis informasi yang didapat pada saat wawancara dan
pemeriksaan fisik, validasi dari perumusan diagnosa keperawatan, dan
kemampuan tehnikal perawat.

c. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons prilaku
klien merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat
pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as partner: Theory and


practice in nursing, 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott
Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community health nursing : Concepts
and practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott
Clark, M.J.(1999). Nursing in the community: Dimensions of community health
nursing, Standford, Connecticut: Appleton & Lange
George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice ,
3rd ed. Norwalk, Appleton and Lange.
Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba
Medika :Jakarta.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas
1. Cv Sagung Seto : Jakarta

Craven, R. F dan Hirnle, C. J. 2000. Fundamental of Nursing: Human, Health


and function. Edisi 3. Phiadelphia: lippincott

Anda mungkin juga menyukai