Anda di halaman 1dari 21

Asuhan Keperawatan pada agregat

dalam komunitas pada Usia


Dewasa:
kesehatan wanita
kesehatan pria
OLEH
NS. MUCH NURKHARISTNA AL JIHAD, M.KEP
Latar Belakang

 Usia Harapan Hidup (UHH) :


Indonesia  Tahun 2004 (68,6 th) – 2015 (70,8 th) – 2035 (72,2 th)
rerata UHH Perempuan (72,7 th), Laki-laki (68,4 th), Perempuan
mempunyai usia harapan hidup yang lebih lama, perempuan
cenderung lebih bisa menjga kesehatannya dibandingkan dengan laki-
laki (Kemenkes RI, 2013)
 Penyebab Kematian laki-laki lebih beresiko  perilaku berisiko, alkohol,
penyalahgunaan zaat, kurang perhatian pemeriksaan kesehatan
Masalah Kesehatan yang sering
Terjadi Pada Usia Dewasa

Stroke

Penyakit Jantung Koroner

Diabetes Mellitus

Hipertensi

Penyakit Liver atau Hati


Faktor yang menghambat kesehatan
pada Laki-laki

 Pola perawatan medis


 Akses terhadap Perawatan
 Orientasi Misi
 Pertimbangan Keuangan
 Faktor waktu,
 Kurangnya promosi kesehatan
Faktor Sosial yg Mempegaruhi
Kesehatan Wanita

 Akses Pelayanan Kesehatan


 Pendidikan dan Pekerjaan
 Pekerjaan dan Upah
 Wanita Bekerja dan Kehidupan Rumah Tangga
 Tipe Keluarga dan Status Perkawinan
Asuhan Keperawatan

 Pengkajian
 Diagnosa Keperawatan
 Rencana Tindakan
 Implementasi
 Evaluasi
Pengkajian

 Individu:
 Keluhan Individu: wawancara, pemeriksaan fisik (IPPA, head to toe)
 Pengkajian riwayat kesehatan: respon dan persepsi klien thd status
kesehatan, riwayat enyakit masa lalu, faktor risiko, kemampuan mengatasi
masalah, riwayat penyakit keluarga
 Pengkajian lingkungan sosial dan budaya: status sosial ekonomi, kondisi
tempat tinggal, ketersediaan sumber g dibutuhkan, tersedianya dukungan
keluarga, faktor budaya, pengkajian spiritual
 Pemeriksaan fisik dan status kesehatan pasien saat ini
 Kemampuan klien dalam pemenuhan kebutuhan sehari hari
 Intiroda pengkajian adalah
individu yg membentuk komunitas
 Mencakup 3 komponen:
community core, subsystem
community, perceptions.
 Inti(core) komunitas tdr dari
sejarah komunitas, demografi
komunitas, etnis, nilai &
kepercayaan.
 Terdapat8 subsistem yg saling
pengaruhi : lingkungan, pendidikan
keamanan & transportasi, politik &
pemerintahan, yankesos,
komunikasi , rekreasi, ekonomi
 Persepsi
meliputi: persepsi
masyarakat & persepsi perawat.
08/02/2020
Analisa Data
Analisa data masy digunakan sebagai bahan :
1. Mengidentifikasi permasalahan yg ada dan dirasakan oleh masy
2. Menetapkan keb masy
3. Menetapkan kekuatan masy
4. Mengidentifikasi pola respon sht-skt masy
5. Mengidentifikasi pola kecenderungan
penggunaan yan.kesh

Hasil sbg dasar membuat diagnosa keperawatan, prioritas serta


perencanaan dlm loka karya mini II yg dihadiri masy
Contoh Diagnosa, Rencana
Keperawatan
Faktor yang berhubungan: 1.
Intoleransi aktivitas 2.
Perubahan metabolisme
seluler 3. Ansietas 4. Indeks
masa tubuh diatas perentil ke
75 sesui usia 5. Gangguan
kognitif 6. Konstraktur 7.
Kepercayaan budaya tentang
aktivitas sesuai usia 8. Fisik
tidak bugar 9. Penurunan
ketahanan tubuh 10.
Penurunan kendalli otot 11.
Penurunan massa otot 12.
Malnutrisi 13. Gangguan
musculoskeletal 14.
Gangguan neuromuskuler
nyeri 15. Agens otot 16.
Penurunan kekuatan otot 17.
Kurang pengetahuan tentang
aktivitas fisik 18. Keadaan
mood depresif 19.
Keterlambatan perkembangan
20. Ketidaknyamanan 21.
Difuse, kaku sendi 22. Kurang
dukungan lingkungan
(mis,fisik atau social) 23.
Keterbatasan ketahanan
kardiovaskuler 24. Kerusakan
Implementasi

 Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan


keperwatan oleh perawat. Hal-hal yang perlu diperhatikan
ketika melakukan implementasi adalah intervensi
dilaksanakan sesuai rencana setelah dilakukan validasi,
penguasaan keterampilan interpersonal, intelektual dak
teknikal, intervensi harus dilakukan dengan cermat dan
ifisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan
psikologi dilindungi dan didokumentasi keperwatan
berupa pencatatan dan laporan.
Evaluasi

 Fase akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap


asuhan keperawatan yang diberikan. Hal-hal yang dievaluasi adalah
keakuratan, kelengkapan dan kualitas data, teratasi atau tidaknya
masalah klien, pencapaian tujuan serta ketepatan intervensi
keperawatan.
 Mengemukakan komponen evaluasi hasil dapat dibagi menjadi 5
komponen, yaitu sebagai berikut: a. Menentukan kriteria, standar
dan pertanyaan evaluasi, b. Mengumpulkan data mengenai
keadaan klien terbaru, c. Menganalisa dan membandingkan data
terhadap kriteria dan standar, d. Melaksanakan tindakan yang
sesuai berdasarkan kesimpulan.
Strategi Promosi Kesehatan
 MODEL PROMOSI KESEHATAN PENDER
 Promosi kesehatan tentang perilaku kesehatan diarahkan untuk mempertahankan atau meningkatkan
kesejahteraan, aktualisasi diri, dan pemenuhan dari Individu atau kelompok tertentu (Pender, Murdaugh, dan
Persons, 2006).
 Promosi kesehatan terkait dengan masalah kesehatan termasuk diantara penyakit kronik yang dapat
mempengaruhi orang dewasa semasa hidupnya:
 Penyakit Jantung Koroner dan sindrom metabolik (kelompok faktor risiko yg berkaitan dengan peningkatan risiko
kejadian kardiovaskular; obesitas, dyslipidemia (tingginya trigliserida dan LDL), resistensi insulin, dan hipertensi).
 Hipertensi
 Diabetes
 Artritis
 Osteoporosis
 Kanker (Paru, payudara, serviks, endometrium, ovarium, prostat)
 Kesehatan reproduksi: Desminore, PMS, HIV/AIDS, gangguan mental dan stress
 Kekerasan akibat pasangan
Peran Perawat Kesehatan
Perawatan
Langsung

Peneliti Pendidik

Advokat Konselor
Studi Kasus
 Ibu T berumur 50 th dan bekerja sebagai buruh disebuah home industri disekitar rumahnya. Tipe
keluarga besar dengan suami, anak, menantu, dan cucu yang tinggal bersama didalam satu rumah.
Saat ini ibu T mengeluh pusing dan nyeri di kepala bagian belakang seperti ditarik dengan skala nyeri
7, dan nyerinya hilang timbul sejak semalam. Ibu T juga mengatakan mulai menderita hipertensi sejak
tahun 2012 dan mengatakan ada riwayat hipertensi pada keluarganya, yaitu ayahnya meninggal
karena serangan stroke akibat hipertensi. Ibu T menyatakan kurang nyenyak saat tidur kerana suka
merasakan nyeri dibagian kepala dan kalau siang terganggu karena cucu yang sering menangis dan
rewel. Ibu T merasa lelah dan mengantuk serta lesu. Anaknya mengatakan kalau kebiasaan ibu, harus
ada ikan asin dengan sambal terasi dan suka gorengan, hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TB
160/100 mmHg, Nadi 100x/enit, Suhu 37 C, RR 30x/menit. Dalam kemampuan keluarga melakukan
tugas pemeliharaan kesehatan, keluarga belum mengenal banyak tentang akibat hipertensi, tetapi
dapat dapat memutuskan untuk berobat ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga juga
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Ada pula kegiatan Posbindu setiap bulan, tetapi keluarga
tidak rutin memanfaatkannya. Pada masyarakat disekita Ibu T yaitu pada RW 5 Kelurahan Sejagat
terdapat 30 orang yang menderita hipertensi, banyak masyarakat yang belum paham tentang
hipertensi, suka makan asin, jarang berolahraga. Pada kelompok masyarakat adanya kelompok
pengajian rutin ibu – ibu tiap sebulan sekali, serta pertemuan PKK.
Tugas Kelompok : Tentukan!!

 Tujuan: Tujuan Jangka Panjang dan Tujuan Jangka Pendek


 Pengkajian Individu, komunitas
 Diagnosa Individu, komunitas
 Perencanaan Individu, komunitas
 Evaluasi
BUKU REFERENSI

1. Anderson & Mc Farlane. (2011). Community as Partner: Theory and Practice in Nursing, 6 th
edition. USA: Lipponcott Wlliams & Wilkins.
2. Allender, J. A., & Spradley, B.W. (2011). Community health nursing: promoting and
protecting the public’s health. 7th ed. USA: Lippincote Williams & Wilkins.
3. Stanhope, M., & Lancaster, J. (2013). Foundation of Nursing in the Community: Community-
Oriented Practice, 4th ed. Mosby: Elsevier Inc.
4. Mary A. Ne & Melanie McEwen. (2015). Community/Public Health Nursing: Promoting the
Health of Populations,6e. Singapore: Elsevier Inc.
5. Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI). 2017. Panduan Asuhan
Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA,
ICPN, NOC, dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat. Jakarta : UI Press
sekian

Anda mungkin juga menyukai