 Komunitas sebagai klien

Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu yakni klien yang berada pada
lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang
relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Komunitas
merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas, Komunitas sebagai klien
yang dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain daerah terpencil, daerah
rawan, daerah kumuh.
 Hubungan antara community as a client dengan SDGs
SDGs atau Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)
adalah sebuah kesepakatan pembangunan baru pengganti MDGs. SDGs memiliki 17
tujuan,salah satunya adalah kemitraan untuk mencapai tujuan. Dalam mencapai target
SDGs diperlukan kerjasama antar semua pihak, karena kerjasama sangatlah penting
dalam sebuah pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kita bisa menjalin
kerjasama dengan sector pembangunan nasional baik pemerintah dan parlemen,organisasi
masyarakat sipil yang ingin berpartisipasi dalam mencapai tujuan SDGs, karena
sebenarnya banyak potensi yang ada pada masyarakat local dan perlu di kembangkan.
Peran perawat komunitas dalam pencapaian target SDGs tahun 2030, yaitu
dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal mungkin melalui praktik
kesehatan komunitas melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit
(preventif) di semua tingkat pencegahan
 Hubungan antara community as a client dengan healthy people
keterkaitan pada komunitas sebagai klien dengan beberapa topik area healthy
people yaitu pada topik area kualitas lingkungan, nutrisi, aktivitas fisik, dan obesitas
yakni dengan upaya promotif dan preventif seperti melaksanakan kerja bakti pada
RT/RW setempat, rutin melaksanakan senam setiap minggunya, dan juga rutin
mengadakan acara peningkatan pengetahuan seperti pentingnya gaya hidup sehat, serta
mengadakan posyandu secara rutin.
 Hubungan antara community as a client dengan masalah kesehatan
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana kondisi sehat-
sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan status
kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di tengah.
Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan yaitu :
1. Keturunan
Kesehatan seseorang dapat dipengaruhi oleh kesehatan anggota keluarga terdahulu. Hal
tersebut merupakan salah satu faktor resiko yang akan didapatkan oleh individu tersebut.
Oleh karena itu dalam melakukan pengkajian kepada klien kita juga harus mengkaji
anggota keluarga yang lain agar data yang kita peroleh lebih banyak dan lebih baik untuk
tujujan menentukan diagnosa klien yang tepat.
2. Perilaku
Perilaku suatu individu ( klien ) dipengaruhi oleh orang – orang disekitanya termasuk
komunitas di sekitarnya. Perilaku hidup yang buruk dapat berdampak buruk bagi kondisi
kesehatan klien. Sebagai perawat kita bertugas untuk merubah perilaku buruk tersebut
dan meningkatkan kualitas hidup klien menjadi lebih baik. Namun tidak hanya klien saja,
tapi juga komunitas di sekitarnya harus kita beri intervensi juga.
3. Pelayanan kesehatan
Kondisi kesehatan klien dapat dipengaruhi juga oleh kondisi pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mampu dijangkau oleh seluruh anggota
masyarakat. Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan pertama yang melayani klien harus
mampu memenuhi kebutuhan klien yang sakit dan juga dapat memandirikan klien dalam
mempertahankan kesehatannya. Sebagai perawat puskesmas fungsi kita juga terjun ke
komunitas untuk mengecek kondisi kesehatan masyarakat agar kita dapat memperolah
data dan juga dapat melakukan intervensi yang tepat.
4. Lingkungan
Konsisi lingkungan merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi kesehatan.
Kondisi lingkungan yang buruk akan menimbulkan masalah kesehatan yang kompleks
bukan hanya pada satu individu tapi juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seluruh
masyarakat. Untuk merubah kondisi lingkungan diperlukan kerjasama berbagai bidang
termasuk institusi pemerintahan. Sabagai perawat komunitas kita dapat menjadi
penghubung masyarakat dengan instansi berwenang dalam menciptakan lingkungan
masyarakat yang sehat.

References
Blum, L. H. (1981). Planning for Health: Generics for The Eighties. Human Sciences
Press. .