Anda di halaman 1dari 16

Asuhan Keperawatan Komunitas Agregat Anak Dan Remaja

Kelompok II: 3A

Alfina Septiana Putri (19301002)


Ayu Murnila Sari (19301005)
Dian Ramadhani (19301008)
Dwi Prayoga (19301011)
Leli Nurafriani (19301017)
Mega Feronita (19301020)
Muhammad Deri Khairurizal (19301023)
Nurjanah (19301026)
Rahmi Rahmadani (19301030)
Rudi Sangsoko (19301033)
Sindi Anggraini (19301036)

Viki Darmi Putra (19301040)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES PAYUNG NEGERI

PEKANBARU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena berkat rahmat-
Nya dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Asuhan
Keperawatan Komunitas Agregat Anak Dan Remaja”. Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas mata kuliah Komunitas yang insyaallah tepat waktu. Penulis dapat menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis akan sangat
menhargai kritikan dan saran agar makalah ini lebih baik lagi. Semoga Makalah ini dapat
membantu menambah pengetahuan teman- teman.

Pekanbaru, 28 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep asuhan keperawatan komunitas


B. Asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan remaja
C. Model konseptual praktek asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan remaja
D. Proses pengkajian asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan remaja
E. Proses penegakan diagnose dan skroring masalah keperawatan asuhan keperawatan
komunitas agregat anak dan remaja
F. Proses intervensi asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan remaja berdasarkan
level prefensi primer, prevensi skunder dan tersier
G. Proses implementasi keperawatan asuhan keperawatan konutas agregat anak dan remaja
berdasarkan lima strategi implementasi keperawatan meliputi: pendididkan kesehatan,
proses kelompok, pemberdayaan (empowerment), kemitraan (parthership) dan tindakan
profesiaonal keperawatan
H. Proses evaluasi asuhan keperawatan komunitas : agregat anak dan remaja menggunakan
evaluasi SOAP
I. Pendokumentasian asuhan keperawatan komunitas menggunakan format asuhan
keperawatan komunitas: pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi dan evaluasi

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Nasib suatu bangsa terletak pada kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak.
Kesehatan anak memiliki implikasi jangka panjang. Kebiasaan kesehatan yang diadopsi
oleh anak dan remaja akan mempengaruhi potensi mereka untuk hidup sehat dan
produktif. Kesehatan fisik dan emosional yang dialami oleh seorang anak memainkan
peran penting dalam perkembangan secara keseluruhan dan kesejahteraan seluruh
keluarga. Anak-anak yang pergi ke sekolah dalam kondisi sakit atau lapar, yang tidak
dapat melihat cukup baik untuk membaca, yang tidak bisa mendengar guru, yang
memilikiketidakmampuan belajar, yang terganggu keadaan hidup, atau yang takut untuk
keselamatan mereka di rumah atau di sekolah, seringkali tidak dapat berperilaku seperti
teman-teman mereka yang sehat, cukup gizi,dirawat di rumah, dan aman dalam dunia
mereka. Dari kehidupan janin dan seterusnya, kesehatan dan kesejahteraan individu
memiliki dampak besar pada masa depan mereka. Anak-anak adalah populasi yang
bergantung terutama pada orang tua lain untuk melindungi dan mempromosikan
kesehatan dan kesejahteraannya. Perawat kesehatan komunitas/masyarakat dapat
mempelajari lebih lanjut tentang kelompok populasi yang penting ini dan befaktor positif
dan negatif yang dapat mempengaruhi terhadap kesehatan mereka. Perawat dapat
menggunakan informasi ini untuk membantu meningkatkan anak-anak untuk tumbuh
menjadi sehat, baik secara fisik dan emosional. Bab ini berfokus pada status kesehatan
anak- anak dan remaja, kesehatan medisnya, faktor sosial ekonomi, budaya, lingkungan,
pendidikan, keamanan, dan kesehatan masyarakat. Perawat kesehatan
komunitas/masyarakat harus mampu meningkatkan kesehatan anak dan remaja.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana konsep asuhan keperawatan komunitas


2. Bagaimana Asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan remaja

3. Bagaimana Model konseptual praktek asuhan keperawatan komunitas agregat anak


dan remaja
4. Bagaimana Proses pengkajian asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan
remaja
5. Bagaimana Proses penegakan diagnose dan skroring masalah keperawatan asuhan
keperawatan komunitas agregat anak dan remaja
6. Bagaimana Proses intervensi asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan remaja
berdasarkan level prefensi primer, prevensi skunder dan tersier
7. Bagaimana Proses implementasi keperawatan asuhan keperawatan konutas agregat
anak dan remaja berdasarkan lima strategi implementasi keperawatan meliputi:
pendididkan kesehatan, proses kelompok, pemberdayaan (empowerment), kemitraan
(parthership) dan tindakan profesiaonal keperawatan
8. Bagaimana Proses evaluasi asuhan keperawatan komunitas : agregat anak dan remaja
menggunakan evaluasi SOAP
9. Bagaimana Pendokumentasian asuhan keperawatan komunitas menggunakan format
asuhan keperawatan komunitas: pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi dan
evaluasi

C. Tujuan masalah

1. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan komunitas


2. Menjelaskan Asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan remaja

3. Menjelaskan Model konseptual praktek asuhan keperawatan komunitas agregat anak


dan remaja
4. Menjelaskan Proses pengkajian asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan
remaja
5. Menjelaskan Proses penegakan diagnose dan skroring masalah keperawatan asuhan
keperawatan komunitas agregat anak dan remaja
6. Menjelaskan Proses intervensi asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan
remaja berdasarkan level prefensi primer, prevensi skunder dan tersier
7. Menjelaskan Proses implementasi keperawatan asuhan keperawatan konutas agregat
anak dan remaja berdasarkan lima strategi implementasi keperawatan meliputi:
pendididkan kesehatan, proses kelompok, pemberdayaan (empowerment), kemitraan
(parthership) dan tindakan profesiaonal keperawatan
8. Menjelaskan Proses evaluasi asuhan keperawatan komunitas : agregat anak dan
remaja menggunakan evaluasi SOAP
9. Menjelaskan Pendokumentasian asuhan keperawatan komunitas menggunakan format
asuhan keperawatan komunitas: pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi dan
evaluasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep asuhan keperawatan komunitas


Menurut WHO, keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang
merupakan ganbungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat,
dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara
keseluruhan meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan
lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar,
ditunjukkan pada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Menurut CHN).

B. Asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan remaja Asuhan Keperawatan


Agrerat dalam komunitas: Kesehatan Anak dan Remaja
1. Masalah kesehatan anak
Penyebab kematian anak bervariasi tergantung usia. Orang tua dan
masyarakat memiliki tanggung jawab penting dalam mempromosikan gaya
hidup sehat, menciptakan lingkungan yang aman dan menjamin akses ke
perawatan medis. Masalah kesehatan anak pada umumnya yaitu
a. Cedera
Banyak kecelakaan dapat dihindari dengan
meningkatkankeselamatan lingkungan anak. Memastikan keamanan
anak dalam kendaraan bermotor sangat penting. Langkah yang
paling penting pada orang tua untuk memastikan keselamataan anak
dalam kendaraan bermotor adalah pengamanan anak di kursi mobil
secara benar berdasarkan usia dan ukuran anak. Untuk
memaksimalkan keamanan anak-anak harus di taruh di kursi mobil
yang terletak di kursi belakang mobil sampai mereka berusia 12
tahun (National Highway Traffic Safety Administrarion, 2013).
b. Malnutrisi dan Gizi oleh Pemerintah Indonesia
Indikator program Bina Gizi dan Kesehatan Anak adalah
meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang bermutu bagi seluruh masyarakat. Pembinaan perbaikan gizi
masyarakat mempunyai sasaran kegiatan yaitu meningkatnya
pelayanan gizi masyarakat.
c. Imunisasi
Imunisasi adalah petunjuk kesehatan anak. Imunisasi yang sesuai
akan melindungi semua anggota masyarakat, terutama untuk
kekebalan individu dan wanita hamil, yang sangat rentan terhadap
penyakit infeksi tertentu. Tingkat penyakit dapat dicegah dengan
vaksin berada pada tingkat yang rendah, tetapi banyak anak-anak
dan remaja tetap berada di level yang belum diimunisasi. Vaksinasi
berikut direkomendasikan untuk anak-anak :
 Hepatitis B
 Polio
 BCG
 DPT
d. Masalah lingkungan
Potensi ancaman terhadap kesehatan anak-anak kadangkadang ada
di lingkungan hidup mereka. Ancaman dapat ditemukan di udara, di
dalam air, an dari eksposur beracun bahan kimia. Misalnya, polusi
udara, kualitas udara ruangan yang buruk dan asap rokok dapat
menyebabkan atau memicu asma.Langkah sederhana dapat
membantu mengurangi anak-anak dari paparan seperti child resistant
packaging, lemari keselamatan dan pengawaan
e. Penganiayaan anak
Penganiayaan anak adalah indicator lain dari statuskesehatan fisik
dan emosional anak-anak

2. Masalah kesehatan remaja


a. Perilaku seksual beresiko
Salah satu perilaku remaja yang berisiko adalah hubungan seksual.
Aktivitas seksual remaja sering tidak terlindungi dan dapat
mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan, infeks human
immunodeflciency virus (HIV), dan infeksi menular seksual lainnya
(IMS). Konsekuensi melahirkan dini untuk ibu, anak, dan
masyarakat sangat penting. Remaja yang melahirkan dini
berpengaruh terhadap tingginya angka putus sekolah. Untuk bayi,
memiliki seorang ibu remaja menimbulkan risiko kesehatan yang
serius, termasuk kematian, prematuritas, berat badan lahir rendah,
dan risiko sosial, termasuk prestasi sekolah yang lebih rendah,
penahanan, kehamilan remaja, dan pengangguran dewasa. Model
pencegahan primer yang paling berhasil adalah dengan cara
berdasarkan bukti dan disesuaikan dengan kebutuhan individu
masyarakat. Komponen program tersebut dapat mencakup sebagai
berikut:
1) Promosi hindari berhubungan seks
2) Pendidikan tentang kontrasepsi dan ketersediaan
3) Pendidikan Seks
4) Pengembangan karakter
5) Pengembangan keterampilan pemecahan masalah
6) Program konseling sebaya
7) Strategi untuk memastikan keberhasilan sekolah remaja
8) Pelatihan kerja

C. Model konseptual praktek asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan


remaja
Praktik asuhan keperawatan pada aggregate remaja dengan setting sekolah
memandang bahwa semua unsur atau komponen yang ada disekolah memiliki
pengaruh terhadap masalah kesehatan mereka. Upaya promosi kesehatan berbasis
sekolah dilakukan secara komprehensif dengan menerapkan Comprehensive School
Health Model (CSHM) yang terdiri dari 8 (delapan) komponen yaitu Pendidikan
Kesehatan di Sekolah, Pelayanan Kesehatan di Sekolah, Kesehatan Lingkungan
Sekolah sehat, Latihan Fisik/Olahraga, Layanan Makanan dan Gizi Sekolah,
Bimbingan dan Konseling, Promosi Kesehatan bagi staff, dan Kemitraan Sekolah
dengan Orangtua dan Masyarakat. Pendidikan kesehatan terhadap upaya pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan remaja tentang masalah kesehatan
mereka.Nutrisi memainkan peranan penting dalam kemampuan siswa untuk belajar.
Para siswa membutuhkan dukungan dari nutrisi yang komprehensif, tetpi sekolah
belum memiliki program layanan gizi. Program promosi kesehatan sangat penting
untuk para pelajar. Seorang siswa siap untuk belajar dan menjadi sehat ketika semua
orang, keluarga mereka, sekolah dan masyarakat bekerja sama
untuk mendukung pertumbuhan mereka.
D. Proses pengkajian asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan remaja

1) Core: Jumlah remaja, riwayat atau perkembangan remaja, kebiasaan, perilaku yg


ditampilkan, nilai keyakinan dan agama
2) Lingkungan fisik: bagaimana kondisi tempat tinggal remaja, sekolah
3) Pelayanan kesehatan dan sosial: bagaimana yankes dan sosial khusus remaja,
seperti ada klinik konsultasi utk remaja atau adanya kelompok sosial remaja.
4) Ekonomi: perekonomian di wilayah tersebut, apakah remaja dilibatkan untuk
bekerja?
5) Transportasi dan keamanan: wilayah tempat remaja tinggal termasuk mobilitas,
fasilitas transportasi yg digunakan, kebiasaan remaja menggunakan alat
transportasi, keamanan terhadap pengaruh luar.
6) .Politik dan pemerintahan: dukungan pemerintah setempat terhadap
perkembangan remaja, jenis dukungan, intruksi /SK yg mengatur/melindungi hak
dan kewajiban remaja? Bagaimana strategi pemerintah setempat dalam membina
remaja?
7) Komunikasi: bagaimana yg ada di sekitar remaja tinggal, kegiatan yg dilakukan di
luar sekolah? Peran sekolah?
8) Rekreasi tempat yg sering digunakan remaja? Frekuensi? Orang mendampingi?
Tempat rekreasi yg ada di dekat wilayah tempat tinggal remaja?

E. Proses penegakan diagnose dan skroring masalah keperawatan asuhan


keperawatan komunitas agregat anak dan remaja

Sesuai hasil Munas IPKKI II Di Yogyakarta ditetapkan formulasi diagnosis


keperawatan menggunakan ketentuan diagnosis keperawatan NANDA (2015-2017)
dan ICNP. Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa menuliskan etiologi.
Penulisan tersebut sesuai dengan label diagnosis sesuai dengan NANDA (2015-2017)
Mencakup diagnosis aktual, promosi kesehatan/ sejahtera atau resiko.

F. Proses intervensi asuhan keperawatan komunitas agregat anak dan remaja


berdasarkan level prefensi primer, prevensi skunder dan tersier
Proses intervensi askep komunitas: agregat anak dan remaja berdasarkan level
prevensi primer, prevensi sekunder dan prevensi tersier

1. Level Prevensi Primer (upaya pencegahan primer)


a. Pendidikan kesehatan pada orangtua dan remaja
b. Melatih remaja dan keluarga tentang teknik komunikasi, cara menyelesaikan
masalah
c. Memberikan dukungan remaja: bentuk kelompok bantu remaja

2. Level Prevensi Sekunder (upaya pencegahan sekunder)


Deteksi dini, tindakan perawatan segera yang dilanjutkan dengan pembinaan atau
layanan konsultasi remaja, program PKPR (Program Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja) di Puskesmas

3. Level Prevensi Tersier (upaya pencegahan tersier) Melakukan rehabilitasi,


pembinaan lanjutan atau melakukan rujukan

G. Proses implementasi keperawatan asuhan keperawatan konutas agregat anak


dan remaja berdasarkan lima strategi implementasi keperawatan meliputi:
pendididkan kesehatan, proses kelompok, pemberdayaan (empowerment),
kemitraan (parthership) dan tindakan profesiaonal keperawatan
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam perawatan
kesehatan masyarakat adalah :
1) Pendidikan kesehatan (Health Promotion)Penyuluhan kesehatan adalah
kegiatan pendidikan yang dilakukan dengancara menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak sajasadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yangada
hubungannya dengan kesehatan (Elisabeth, 2007).
2) Proses kelompok (Group Process)Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa
terlepas dari kelompokmasyarakat sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang
terdapat di dalamnya,yaitu: individu, keluarga, dan kelompok khusus, perawat
spesialis komunitasdalam melakukan upaya peningkatan, perlindungan dan
pemulihan statuskesehatan masyarakat dapat menggunakan alternatif model
pengorganisasianmasyarakat, yaitu: perencanaan sosial, aksi sosial atau
pengembangan masyarakat.Berkaitan dengan pengembangan kesehatan
masyarakat yang relevan, maka penulis mencoba menggunakan pendekatan
pengorganisasian masyarakat denganmodel pengembangan masyarakat
(community development) (Elisabeth, 2007).
3) Kerjasama atau kemitraan (Partnership)Kemitraan adalah hubungan atau kerja
sama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan
saling menguntungkan atau memberikanmanfaat. Partisipasi klien/masyarakat
dikonseptualisasikan sebagai peningkataninisiatif diri terhadap segala kegiatan
yang memiliki kontribusi pada peningkatankesehatan dan kesejahteraan
(Elisabeth, 2007).Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait
denganmasyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung antara
komponen-komponen
4) Pemberdayaan (Empowerment)Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara
sederhana sebagai proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga
membentuk interaksi transformatifkepada masyarakat, antara lain: adanya
dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untuk
membentuk pengetahuan baru (Elisabeth)

H. Proses evaluasi asuhan keperawatan komunitas : agregat anak dan remaja


menggunakan evaluasi SOAP

S : remaja cenderung beresiko bermasalah dalam pilihan gaya hidup, penggunaan


alkohol dan aktivitas seksual
O: pilihan gaya hidup, penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang dan aktivitas
seksual
A: remaja dan anak diberikan pendidikan kesehatan tentang resiko cedera, pengaruh
gaya hidup dan risiko yang berkaitan dengan minum dan berkendaraan, penggunaan
obat
P: menerus asuhan keperawatan komunitas

I. Pendokumentasian asuhan keperawatan komunitas menggunakan format


asuhan keperawatan komunitas: pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi
dan evaluasi

1. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Tujuan analisa data:
a. Menetapkan kebutuhan komunitas
b. Menetapkan kekuata
c. . Mengidentifikasi pola respon komunitas
d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa
ditegakkan pada adolesens, yaitu :
1) Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a. Pilihan gaya hidup
b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat
c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d. Aktivitas seksual
2) Risiko infeksi yang berhubungan dengan:
a. Aktivitas seksual
b. Malnutrisi
c. Kerusakan imunitas
3) Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhan
b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan.

3. Intervensi keperawatan
1) Intervensi promosi kesehatan
a. Cedera tidak disengaja
b. Anjurkan adolesens untuk mengikuti program pendidikan mengemudi
dan menggunakan sabuk keselamatan
c. Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan minum dan
berkendaraan; penggunaan obatTingkatkan penggunaan helm oleh
adolesens yang menggunakan kendaraan bermotor
d. Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk penggunaan
semua alat olahraga
2) Penggunaan zat
a. Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-obatan serta
informasikan risiko penggunaannya
3) Bunuh diri
a. Berikan informasi tentang bunuh diri
b. Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencobabunuh diri
4) Penyakit menular seksual
a. Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk penularan, dan
gejala yang berhubungan
b. Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif seksual,
tentang penggunaan kondom
c. Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual

4. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang telah
disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu :
1) Berdasarkan respon masyarakat.
2) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
3) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri
serta lingkungannya.
4) Bekerja sama dengan profesi lain.
5) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan
pencegahan penyakit.
6) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
7) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan.

5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Anak-anak adalah populasi yang bergantung terutama pada orang tua lain untuk
melindungi dan mempromosikan kesehatan dan kesejahteraannya. Perawat kesehatan
komunitas/masyarakat dapat mempelajari lebih lanjut tentang kelompok populasi
yang penting ini dan befaktor positif dan negative yang dapat mempengaruhi terhadap
kesehatan mereka. Makalah ini menjelaskan tentang status kesehatan anak-anak dan
remaja, kesehatan medisnya, faktor sosial ekonomi, budaya, lingkungan, pendidikan,
keamanan,dan kesehatan masyarakat. Perawat kesehatan komunitas/masyarakat harus
mampu meningkatkan kesehatan anak dan remaja. Konsep teoritis dalam makalah ini
terkait status kesehatan anak dan remaja. Asuhan keperawatannya memiliki fokus
pengkajian utama. Fokuspengkajian tersebut adalah melakukan anamnesis dengan
menanyakan kepada klien terkait keluhan yang terjadi saat ini, pengumpulan riwayat
secara seksama meliputi tanggal awitan, pengobatan yang digunakan baik yang
diresepkan atau yang dibeli sendiri, diagnosis lain yang ada termasuk pembedahan,
diit, paritas jika wanita, dan dampak gaya hidup.

B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis, dan kami
mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca agar kami bisa membuat
menyediakan yang lebih baik lagi untuk makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan

Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC.

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Muhlisin, A. (2012). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Nies, Mary.A., McEwen, Melanie. (2019). Keperawatan Kesehatan Komunitas

dan Keluarga. Singapore: Elsevier.

Maryani, D. 2014. Ilmu Keperawatan Komunitas. Bandung: CV Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai