Disusun Oleh:
Hendrik Alvin Zebua 032017045
LATAR BELAKANG
1.1 Pendahuluan
Salah satu permasalahan serius yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah
kesehatan khususnya masalah kesehatan anak usia sekolah. Populasi anak usia
sekolah dasar merupakan komponen yang cukup penting dalam masyarakat,
mengingat jumlahnya yang cukup besar diperkirakan 23% atau sepertiga dari jumlah
penduduk Indonesia. Dari jumlah itu diperkirakan 55 juta diantaranya mengikuti
pendidikan di tingkat SD/Madrasah Ibtidaiyah, SLTP/Madrasah Tsanawiyah dan
SMU/Madrasah Aliyah yang kelak menjadi orang tua dan calon pemimpin bangsa
yang mana sebagai calon pemimpin bangsa diperlukan jiwa yang sehat (Pribadi,
2003). Masalah yang sering timbul pada anak usia sekolah yaitu gangguan perilaku,
gangguan perkembangan fisiologis hingga gangguan dalam belajar dan juga
masalah kesehatan umum. Berbagai macam masalah yang muncul pada anak usia
sekolah, namun masalah yang biasanya terjadi yaitu masalah kesehatan umum.
Masalah kesehatan umum yang terjadi pada anak usia sekolah biasanya berkaitan
dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan
benar, kebersihan diri, serta kebiasaan cuci tangan pakai sabun (Permata, 2010).
Menurut Rahardjo (2007), membuktikan dalam survey Kesehatan Rumah Tangga
tahun 2001 terdapat 76,2% anak Indonesia pada kelompok usia 12 tahun (kira-kira 8
dari 10 anak) mengalami gigi berlubang. Hal ini jelas bahwa adanya permasalahan
yang cukup serius yaitu minimnya kesadaran dan pengetahuan kesehatan gigi
dimasyarakat. Menurut Permata (2010), banyak anak usia sekolah yang menderita
diare dikarenakan sebelum dan sesudah makan mereka tidak mencuci tangan.
Bakteri yang ada di tangan ikut masuk ke dalam tubuh bersama makanan yang
dimakan dan menyebabkan infeksi seperti diare. Berbagai macam jenis penyakit
yang dapat timbul terkait kebiasaan cuci tangan yaitu diare, Infeksi Saluran
Pernapasan, Flu Burung (H1N1), dan cacingan (Depkes RI, 2008).
Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah tentang kebersihan yaitu dengan
mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/ X/2004
tentang Visi Promosi Kesehatan RI adalah “Perilaku Hidup Bersih Sehat 2010” atau
“PHBS 2010”. PHBS terdiri dari beberapa indikator khususnya PHBS tatanan
sekolah yaitu mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun,
mengonsumsi jajanan di warung/ kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih
& sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak
merokok, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, dan
membuang sampah pada tempatnya (Depkes, 2005). Salah satu wadah untuk
mengembangkan promosi PHBS anak usia sekolah adalah layanan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS).
Kegiatan UKS di tinjau dari segi sarana dan prasarana, pengetahuan, sikap
peserta didik di bidang kesehatan, warung sekolah, makanan seharihari/gizi,
kesehatan pribadi secara umum memperlihatkan bahwa prinsip hidup sehat dan
derajat kesehatan peserta didik belum mencapai tingkat yang di harapkan. Begitu
pula dengan sasaran upaya kesehatan di tinjau dari cakupan sekolah, peserta didik di
kaitkan dengan wajib belajar, mutu penyelenggaraan dan sarana prasarana belum
seimbang dengan usaha pencapaian tujuan UKS serta PHBS belum mencapai
tingkat yang di harapkan di samping itu ancaman sakit terhadap murid masih tinggi
dengan adanya penyakit endemis dan kekurangan gizi (Depkes, 2002).
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian UKS
2. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan UKS
3. Mahasiswa mengetahui teori model keperawatan kesehatan sekolah
4. Mahasiswa mampu mengetahui masalah kesehatan sekolah
5. Mahasiswa mengetahu tingkat pencegahan pelaksanaan program UKS
6. Mahasiswa mengetahui peran perawat komunitas dalam pelaksanaan program
UKS
7. Mahasiswa mengetahui praktik perawat sekolah
8. Mahasiswa mengetahui sekolah berbasis pusat kesehatan
9. Mahasiswa mengetahui isu masa depan mempengaruhi perawat
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Definisi
Usaha Kesehatan Sekolah atau yang biasa disingkat UKS adalah upaya
pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah
dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan
membimbing untuk menghayati, menyenangi, dan melaksanakan prinsip hidup sehat
dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang
dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan
disekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran
utama. Usaha kesehatan sekolah berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu
bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka,
merawat kuku dan memperoleh pendidikan seks yang sehat. Yang menarik dari
ekstrakurikuler UKS adalah, adanya "staf" UKS yang disebut Dokter cilik (untuk siswa
SD). Dokter cilik dipilih dan diseleksi, kemudian diajari cara pertolongan pertama oleh
dokter yang sengaja dipanggil pihak sekolah untuk membimbing para "dokter" ini.
Dengan adanya UKS diharapkan siswa dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan
di lingkungan sekolah.
Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha E. Rogers dikenal dengan
nama konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini,
Martha berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki
sifat dan karakter yang berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis,
manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan yang saling mempengaruhi dan
dipengaruhi, serta dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu
dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.
Asumsi yang didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu
keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan
yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang
terdiri dari :
a. Integritas : Individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
b. Resonansi : Proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan
berirama dengan frekuensi yang bervariasi.
c. Helicy : terjadinya proses interaksi antara manusia dengan lingkungan akan
terjadi perubahan baik perlahan-lahan maupun berlangsung dengan cepat.
Referensi
Obesitas, Penanggulangan, Pada Anak, and Usia Sekolah. 2016. “Peran Uks (Usaha
Kesehatan Sekolah) Dalam Upaya Penanggulangan Obesitas Pada Anak Usia
Sekolah.” JHE (Journal of Health Education) 1(2).
Pertiwi, Kartika Ratna. 2012. “Pengembangan Model Pendidikan Kesehatan Dalam
Kurikulum Nasional Sekolah Dasar Di Indonesia : Studi Penerapan Personal Social
Health Education Di Kurikulum Sekolah Dasar Inggris Raya.” 14.
Prasetyo, Yoyok Bekti, Atok Miftachul Hudha, and Wahyu Tisna Mayangsari. 2014.
“Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan
Derajat Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Lombok Timur.” Jurnal
Kedokteran Yarsi 22(2):102–13.
Silalahi, Rini Debora, Universitas Sumatera Utara, Rini Debora Silalahi, Mahasiswa
Magister, Keperawatan Fakultas, Keperawatan Universitas, and Sumatera Utara.
2019. “INFORMASI TELENURSING YANG MENJADI TREND ISU A . Latar
Belakang Pengembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Mempunyai
Dampak Yang.” (197046015).