Disususun Oleh:
Kelompok 1
Kelas 3B
Adnan Susilo Nugroho (2920183277)
Astri Tia Padriana (2920183283)
Desy Ananda Kusuma Astuti (2920183287)
Vivi Amalia Violeta (2920183319)
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
A. Pengkajian...................................................................................................19
B. Analisa Data................................................................................................43
C. Diagnosa Keperawatan...............................................................................45
D. Skoring........................................................................................................46
BAB V PENUTUP...............................................................................................102
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................103
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan Keluarga merupakan proses yang kompleks yang
menggunakan pendekatan sistemik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggotanya baik yang sehat ataupun yang sakit, keluarga
juga merupakan unit terkecil dalam masyarakat sebagai langkah pertama
individu mengenal interaksi social dalam masyarakat. Tahap tahap dalam
proses keperawatan keluarga meliputi pengkajian, diagnose, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi (Syafitri, 2019).
Keluarga adalah suatu perkumpulan yang didasari atas suatu
perkawinan, adanya adopsi dan kelahiran yang ikut mengumpulkan dan
mempertahankan budaya, meningkatkan perkembagan fisik, emosional,
mental dan social dari setiap anggotanya. Keluarga hidup dalam satu rumah
tangga dan saling berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Setiap
anggota keluarga memiliki perannya masing-masing (Syafitri, 2019).
Keluarga dengan kelahiran anak pertama (childbearing) adalah tahap
keluarga kedua setelah pasangan menikah, tahap ini berlangsung ketika
melahirkan sampai bayi berumur 30 bulan. Tahap keluarga dengan kelahiran
anak pertama merupakan perubahan peran seorang suami istri menjadi
seorang ayah dan ibu bagi anaknya. Peran baru yang diambil oleh seorang
pasangan suami istri melalui tahap pembelajaran dan penyesuaian sehingga
pasangan tersebut sudah menyadari perubahan peran dengan kehadiran bayi
mereka dan siap untuk mendidik, memenuhi kebutuhan, menagrahkan
kehidupan anak serta mulai memilih kontrasepsi baru. Peran seorang ayah
dan ibu dalam mendidik anaknya sangat berpengaruh terhadap perkembangan
psikologis dan fisiologis anak serat tumbuh kembangnya sesuai dengan
usianya (Arofiati, 2010).
Peran seorang perempuan sebagai ibu memiliki arti yang signifikan
dalam melahirkan dan menjadi pengalaman pertama seorang wanita dalam
1
hidupnya. Seorang wanita tentunya mengalami perubahan fisik setelah
melahirkan dan butuh waktu yang lama untuk pemulihan dan juga untuk
penguatan hubungan ibu dan bayi. Peran laki-laki mejadi seorang ayah adalah
pengalaman pertama dan tanggung jawab yang bertambah, seorang ayah
menjadi seorang support system bagi ibu serta ikut serta dalam proses
perlekatan keluarga dengan bayi mereka. Namun, akibat perubahan peran
seorang suami istri menjadi ibu dan ayah mengakibatkan dampak kurangnya
perhatian antara satu sama lain sebagai pasangan suami istri akibat perubahan
peran masing masing individu, hubungan seksual yang berkurang dan
perubahan emosional, biologis individu (Arofiati, 2010).
Dampak yang terjadi pada ayah dan ibu dengan kehadiran anak
pertama mengharuskan mereka untuk banyak menyesuaikan diri dengan
perubahan fisik social, professional dan juga ekonomi agar menghidarkan
ayah dan ibu mengalami stress (Tsania, 2015).
Dengan adanya hal tersebut diperlukan peran perawat keluarga untuk
memberikan asuhan keperawatan keluarga tentang pengetahuan pertumbuhan dan
perkembangan serta dapat memberikan perawatan pada anak sesuai kebutuhan dan
tugas perkembangangan keluarga
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami asuhan keperawatan
dan memberikan pengarahan kesehatan pada keluarga dengan tahap
kelahiran anak pertama.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu mengetahui asuhan keperawatan Kelurga pada
Keluarga Kelahiran Anak Pertama, meliputi :
a. Melakukan pengkajian kepada keluarga dengan keluarga kelahiran
anak pertama
b. Menetapkan diagnosa keperawatan keluarga pada keluarga dengan
kelahiran anak pertama.
BAB II
KONSEP DASAR MATERI
2. Tipe Keluarga
Menurut Kholifah dan Wahyu (2016), berbagai tipe keluarga adalah sebagai
berikut :
a. Tipe keluarga tradisional, terdiri atas beberapa tipe dibawah ini :
1) The Nuclear Family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri dari
atas suami, istri, dan anak, baik anakkandung maupun anak angkat.
2) The dyad family (keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri
atas suami dan istri tanpa anak.
3) Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan
anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
4) Single adult, yaitu suatu rumah tangga terdiri atas satu orang
dewasa.tipe keluarga ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang
tidak menikah atau tidak mempunyai suami.
5) Extended family, keluarga yang terdiri atas keluarga inti ditambah
keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya.
6) Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di
rumah (baik suami/istri atau keduanya), karena anak-anaknya sudah
membangun karir sendiri.
7) Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau
saling berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan,
seperti dapur dan kamar mandi yang sama.
b. Tipe keluarga nontradisional
1) Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas
orangtua dan anak dari hubungan tanpa nikah.
2) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup pbersama di luar
ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
3) Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan jenis
kelamin tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami-
istri.
4) The nonmarital heterosexsual cohabiting family, keluarga yang
hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5) Faster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak,
tersenut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya.
3. Fungsi Keluarga
Menurut Kholifah dan Wahyu (2016), fungsi keluarga ada lima antara lain
sebagai berikut :
a. Fungsi afektif
Fungsi ini meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan
psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi dan penempatan sosial
Sosialisasi dimulai saat lahir dan hanya diakhiri dengan kematian.
Sosialisasi merupakan suatu proses perkembangan atau perubahan yang
dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi sosial dan
pembelajaran peran-peran sosial.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
d. Fungsi rekreasi
Keluarga merupakan tempat untuk melakukan kegiatan yang dapat
mengurangi ketegangan akibat berada di luar rumah.
e. Fungsi religius
Keluarga merupakan tempat belajar tentang agama dan mengamalkan
ajaran agama.
f. Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan
penghasilan dana untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
g. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan. Perawatan
kesehatan dan praktik-praktik sehat (yang memengaruhi status
kesehatan anggota keluarga secara individual) merupakan bagian yang
paling relevan dari fungsi perawatan kesehatan.
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
2) Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi
keluarga.
3) Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan.
4) Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau menciptakan
suasana rumah yang sehat.
5) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas
5. Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan didefinisikan sebagai serangkaian kewajiban
yang harus dipenuhi oleh keluarga selama kehidupannya. Tugas
perkembangan keluarga tahap kedua (keluarga dengan anak pertama masih
di bawah dua tahun) diukur dengan dua dimensi, yaitu dimensi orangtua
dan dimensi anak.
Dimensi orangtua merujuk pada tugas perkembangan yang harus
dipenuhi oleh kedua orangtua (ayah dan ibu). Dimensi ini terdiri atas
beberapa indikator, yaitu rekonsiliasi penyesuaian peran, menerima dan
menyesuaikan tuntutan sebagai ibu muda belajar merawat bayi dengan
kompeten, membangun dan mempertahankan rutinitas keluarga yang
sehat, memberikan kesempatan penuh untuk perkembangan anak, berbagai
tanggung jawab orang tua dengan suami, mempertahankan hubungan yang
romantis dengan suami, membuat penyesuaian yang memuaskan dengan
realistis kehidupan menjaga kehidupan ibu mudah melalui otonomi
pribadi, dan mengeksporasi dan mengembangkan rasa memuaskan
menjadi keluarga.
Sementara itu dimensi anak merujuk pada tugas perkembangan
yang seharusnya dituntaskan oleh anak, terdiri atas beberapa indikator,
yaitu: mencapai keseimbangan fisiologis setelah kelahiran, belajar untuk
mendapatkan kepuasan akan makanan, belajar mengetahui kapan, dimana
dan bagaimana BAB dan BAK, belajar unttuk mengelola tubuh secara
efektif, belajar menyesuaikan dengan orang lain, belajar untuk menyayangi
dan disayangi, mengembangkan sistem komunikasi, belajar untuk
mengekspresikan dan mengendalikan perasaan, dan menempatkan dasar
untuk kesadaran diri (Rahmaita, 2016).
B. Konsep Keluarga Child-
Bearing
1. Definisi Keluarga Childbearing
Child-Bearing adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan
seluruh anggota keluarga, dalam hal ini orangtua, saudara atau anggota
keluarga lainnya harus dapat beradaptasi teradap perubahan struktur karena
adanya anggota keluarga baru yaitu bayi, dengan kehadiran seorang bayi
maka sistem dalam keluarga akan berubah serta pola pikir keluarga harus
dikembangkan (Wignyosastro, 2011 dalam Sukarno, 2017).
Keluarga childbearing adalah keluarga yang menantikan kelahiran
dimulai sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama
berusia 30 bulan. Pada periode childbearing (transisi), ibu membutuhkan
adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini menempatkan ibu menjadi sangat
rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk beradaptasi dengan peran
yang baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada fungsi
dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan
fisik ibu dan bayi (Abi Muhlisin, 2012).
Keluarga childbearing adalah keluarga yang menantikan kelahiran
dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
anak pertama berusia 30 bulan. Kehamilan dan kelahiran bayi perlu
dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas
perkembangan yang penting.
An. A saat ini masih diberi ASI dan sedang dilatih dalam pemberian
MPASI oleh Ny. V, tetapi akhir-akhir ini An.A rewel dan mengalami penurunan
nafsu makan. Ny. V mengatakan bahwa ketika menyusui anaknya dari dulu sejak
baru lahir kurang efektif dikarenakan Ny V tidak tahu cara memberikan asi yang
baik. Ny. V berpikir mungkin saat memberikan ASI yang keluar hanya sedikit.
An. A masih belum terbiasa dengan MPASI yang diberikan, Ny. V juga
mengatakan masih bingung untuk pemilihan makanan yang cocok diberikan pada
anaknya.
Ny. V mengatakan tidak ada peningkatan berat badan pada An.A selama
hampir beberapa bulan, saat anaknya ditimbang di posyandu balita, berat badan
anaknya masih dibawah rentang normal yaitu 6 kg dengan usia 6 bulan dan
hampir mendekati garis kuning di buku KIA nya. Ny,V mengatakan belum pernah
mendapat sosialisasi kesehatan. Saat dikaji keluarga Tn. A mengatakan bahwa
peran dirinya sebagai orang tua masih kurang karena dalam memenuhi kebutuhan
anak. Saat dikaji Tn. A mengeluh jika dirinya belum mampu merawat anaknya
sepenuhya karena bekerja diluar kota dan belum mampu menciptakan lingkungan
yang mendukung perkembangan anak.
0
Pemeriksaan fisik Tn A TD 140/80 mmHg N 85nx/menit S 37,1 C RR
20x/menit, Ny. V TD 120/80 mmHg N 88x/menit S 37,3 0c RR 21x/menit, An A
N 150x/menit S 37,20C RR 45x/menit.
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1.
Ny. V P Istri Tn. A 23 Tahun SMA Ibu Rumah
tangga
2.
An A L Anak Pertama Tn. A 6 bulan - -
dan Ny. V
Genogram
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah Tipe Keluarga Nuclear Family ( Keluarga Inti )
yang terdiri dari Tn. A sebagai Kepala Keluarga, Ny. V sebagai Istri, An. A
sebagai Anak Pertama.
8. Latar Belakang Budaya Keluarga
Latar belakang kultur keluarga merupakan hal yang penting untuk memahami
perilaku sistem nilai dan fungsi keluarga, karena budaya mempengaruhi dan
membatasi tindakan-tindakan individu maupun keluarga. perbedaan budaya
menjadi akar miskinya komunikasi antar individu dalam keluarga. Dalam
konseling keluarga kebudayaan merupakan hal yang sangat penting.
Pengkajian terhadap kultur/ kebudayaan keluarga meliputi:
a. Identitas suku bangsa
Tn. A dan Ny. V merupakan Warga Negara Indonesia
b.Jaringan sosial keluarga ( kelopok etnis yang sama )
Tn. A dan Ny V bersuku Jawa dimana dalam suku jawa terdapat budaya,
adat, istiadat, dan biasanya kekerabatan masih terjalin erat disetiap anggota
keluarganya.
c. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen )
Tipe tempat tinggal rumah yang ditinggali oleh keluarga Tn. A adalah
permanen atau tempat tinggal milik sendiri.
d.Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan
Tn. A dan Ny. V kadang ibadah ke masjid bersama, selalu mengikuti
kegiatan gotong royong di desa. Ny. V mengikuti PKK di desanya dan
posyandu balita di desanya.
e. Bahasa yang digunakan sehari-hari
Tn. A dan keluarga dalam kesehariannya menggunakan bahasa Jawa dan
bahasa Indonesia.
f. Kebiasaan diit dan berpakaian
Tn. A dankeluarga dalam sehari makan sayur, lauk seadanya, namun sering
juga jajan di luar. Tn. A dan keluarga dalam kesehariannya berpakaian rapi,
bersih.
g. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya )
Rumah Tn. A dan Ny. V sudah modern dan banyak lukisan-lukisan kaligrafi
di tembok dan di dekat pintu masuk
h.Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.
Bagaimana keluarga terlibat dalam praktik pelayanan kesehatan tradisional
atau memiliki kepercayaan tradisional yang berhubungan dengan kesehatan.
Keluarga Tn. A masih sering menggunakan pengobatan-pengobatan
tradisional seperti kerokan, menggunakan daun herbal, pijat bayi oleh dukun
pijat.
i. Negara asal dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah.
Tn. A berasal dari Negara Indonesia dan sudah dari lahir tinggal di
wilayahnya. Keluarga Tn. A sudah menempati rumah sejak awal
pernikahan.
9. Identifikasi Religius
Tn. A dan Ny. V beragama Islam. Keluarga Tn. A beribadah kepada Tuhan
dengan taat dan menjalankan sholat 5 waktu dan berdo’a kepada Tuhan di
rumah dan kadang-kadang dimasjid.
10. Status Kelas Sosial ( Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan )
Kelas sosial keluarga merupakan pembentuk utama dari gaya hidup
keluarga. Perbedaan kelas sosial dipengaruhi oleh gaya hidup keluarga,
karakteristik struktural dan fungsional, asosiasi dengan lingkungan eksternal
rumah. Dengan mengidentifikasi kelas sosial keluarga, perawat dapat
mengantisipasi sumber-sumber dalam keluarga dan sejumlah stresornya
secara baik. Bahkan fungsi dan struktur keluarga dapat lebih dipahami
dengan melihat latar belakang kelas sosial keluarga. Hal-hal yang perlu
dikaji dalam status sosial ekonomi dan mobilitas keluarga adalah: :
a. Status kelas Sosial
b. Status Ekonomi
Tn. A dan Ny. V mengatakan orang tuanya tidak ada yang memiliki
atau menderita penyakit menahun, menular seperti DM, HIV atau TBC.
III. Lingkungan
Meliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan bidang-
bidang yang paling kecil seperti aspek dalam rumah sampai komunitas yang
lebih luas dimana keluarga tersebut berada. Pengkajian lingkungan meliputi:
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan :
a. Tipe tempat tinggal ( rumah sendiri, apartemen, sewa kamar),
Tipe tempat tinggal atau rumah yang ditinggali oleh keluarga Tn. A
adalah jenis permanen, dan status rumah milik Tn. A dan keluarga
sendiri.
b. Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).
Lingkungan rumah Tn. A cukup bersih dan Tidak terdapat tempat
pembuangan sampah diluar rumah. Terdapat bak mandi kosong
yang terdapat genangan airnya lahan. Tn.A mengatakan beliau
mendesain sendiri rumahnya yang cenderung minimalis dan
memanfaatkan yang sempit, rumah di desain senyaman mungkin.
Rumah Tn.A di tepi jalan dan ramai orang berlalu lalang dan tidak
ada pagar yang membatasi jalan dan teras rumah.
2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang
Lebih Luas. Menjelaskan tentang :
a. Karakteristik fisik dari lingkungan, yang meliputi:
Lingkungan rumah di pedesaan dengan jarak antar rumah saling
berdekatan, dengan tipe tempat tinggal hunian, Keluarga Tn. A
mempunyai rasa saling menolong sesama warga, apabila tetangga
ada yang sakit mereka akan segera menjenguk dan apabila
tetangga ada yang hajatan mereka saling membantu.
b. Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta fasilitas-
fasilitas umum lainnya seperti pasar, apotik dan lain-lain
Rumah Tn. A dengan puskesmas jarak lumayan dekat sehingga
mudah dijangkau dengan menggunakan sepeda motor. Namun
untuk ke rumah sakit lumayan jauh dari rumah.
c. Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh
keluarga Tn. A dalah masjid, pasar, dan puskesmas.
d. Tidak ada transportasi umum yang digunakan oleh keluarga namun
menggunakan kendaraan pribadi
e. Insiden kejahatan disekitar lingkungan.
Tidak ada insiden kejahatan yang ada disekitar lingkungan tempat
tinggal Tn. A pada akhir-akhir ini.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A telah menepati rumahnya sejak menikah dengan Ny. V
sampai sekarang dan belum pernah berpindah sejak awal menikah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga sering berkumpul bersama ketika malam hari setelah Tn. A
pulang bekerja. Hubungan keluarga Tn. A dengan tetangga baik.
Keluarga Tn. A tergolong aktif dalam mengikuti musyawarah dan kerja
bakti serta pengajian ataupun posyandu yang diadakan di masyarakat.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn A berjumlah 3 orang anggota keluarga. Tn A mengatakan
apabila sakit maka akan diobati secara tradisional seperti kerikan lalu
apabila sudah parah maka akan dibawa ke puskesmas. Selama ini tidak
ada tenaga keshatan yang datang ke rumah dari puskesmas
IV. Struktur Keluarga
Struktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah :
1. Pola dan komunikasi keluarga
Keluarga Tn. A dan Ny. V melakukuan komunikasi secara terbuka dan
menggunakan bahasa jawa kadang bahasa indonesia sebagai bahasa
sehari-hari. Komunikasi efektif dan selalu terjalin setiap hari.
2. Struktur kekuatan keluarga
Jika keluarga Tn. A ada masalah selalu diselesaikan dengan
musyawarah bersama dan pengambilan keputusan dilakukan oleh
kepala rumah tangga Tn. A.
3. Struktur Peran
Mengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi :
a. Struktur Peran Formal dan Informal
1) Tn. A
Peran formal : sebagai kepala keluarga, ayah dan suami Ny.V
Peram informal : masih aktif dalam masyarakat, dan masih
bekerja
2) Ny. V
Peran formal : sebagai istri dan ibu
Peran informal : aktif di lingkungan masyarakat.
3) An. A
Peran formal : sebagai anak
pertama Peran infromal : -
b. Analisa Model Peran
1) Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota
keluarga dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan
nilai-nilai tentang perkembangan, peran-peran dan teknik
komunikasi.
Model peran utama dalam keluarga Tn. A adalah Tn. A sendiri
yang sebagai kepala keluarga sekaligus suami dan ayah bagi
anaknya.
2) Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi
pasangan dan sebagai orang tua adalah Tn. A sendiri, namun Ny. V
juga ikut berpartisipasi dalam menjalankan peran sebagai orang
tua.
c. Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran
1) Pengaruh-pengaruh kelas sosial : bagaimana latar belakang kelas
sosial mempengaruhi struktur peran formal dan informal dalam
keluarga.
Latar belakang keluarga Tn. A dan Ny. V adalah keluarga
menengah kebawah dan tidak mempengaruhi keluarga dalam
menjalankan peran masing-masing.
2) Pengaruh budaya terhadap struktur peran
Keluarga Tn. A tinggal dipedesaan dan budaya di desa tempat
tinggal sangat mempengaruhi peran Tn. A sebagai kepala
keluarga.
3) Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur peran.
Tn. A mengatakan belum sepenuhnya mampu merawat anak
karena kerja diluar kota, merasa drinya belum memenuhi
kebutuhan An.A, Ny.V sebagai ibu masih merasa belum mampu
dan mengerti kebutuhan anak, seperti kebutuhan nutrisi anak
meningkatan nafsu makan serta masih bingung menyusun
MPASI.
4) Bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi struktur peran.
Ketika salah satu anggota keluarga Tn.A ada yang sakit, maka
keluarga merawat dan membawa ke puskesmas atau pelayanan
kesehatan lain.
V. Nilai-Nilai Keluarga
Hal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman
adalah :
1. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluarga
2. Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnya
3. Kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai subsistem keluarga
4. Identifikasi sejauhman keluarga menganggap penting nilai-nilai
keluarga serta kesadaran dalam menganut sistem nilai.
5. Identifikasi konflik nilai yang menonjol dalam keluarga
6. Pengaruh kelas sosial, latar belakang budaya dan tahap perkembangan
keluarga terhadap nilai keluarga
7. Bagaimana nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga.
Penampilan Umum
1. Tahap perkembangan
Anak sudah berumur 6
2. Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Laki-laki
3. Cara berpakaian
Tn. A dalam kesehariannya Ny. V dalam kesehariannya An. A dipakaian pakaian
berpakaian rapi, bersih dan wangi. berpakaian rapi, bersih dan wangi. yang rapi dan digunakan
Setiap hari mandi klien mengganti Setiap hari mandi klien mengganti minyak bayi dan bedak
pakaiannya pakaiannya bayi.
4. Kebersihan personal
Tn. A mandi 2 kali sehari, mandi Ny. V mandi 2 kali dalalm sehari, An. A mandi 2 kali
setiap pagi sebelum bekerja dan setiap baju kotor Ny. V langsung sehari, mandi saat pagi
setelah pulang bekerja. mandi dan sore hari.
33
5. Postur dan cara berjalan
Tn. A berjalan tegak dan tidak Ny. V berjalan tegak dan tidak An. A belum bisa
membungkuk membungkuk berjalan
6. Bentuk dan ukuran tubuh
Tn. A memiliki tinggi 170 cm Ny. V memiliki tinggi 155 cm An. A memiliki panjang
dengan bentuk tubuh normal dengan tubuh normal tubuh 75 cm, badan
3. Orientasi
Tn. A memiliki orientasi yang baik, Ny. V memiliki orientasi yang An. A belum bisa
baik tempat, waktu dan orang baik, baik tempat, waktu dan orang berorientasi
4. Proses berpikir
Tn. A mampu berpikir secara Ny. V mampu berpikir secara An. A belum bisa
bijaksana dan rasional rasional dalam mengatur keuangan berpikir
dan keperluan rumah
5. Gaya/Cara berbicara
Tn. A mampu berbicara dengan Ny. V mampu berbicara dengan An. A mampu
bahasa yang baik dan benar bahasa yang baik dan benar mengucapkan ma-ma
Tanda-tanda vital
Pemeriksaan Kulit
1. Inspeksi
Kulit Tn. A berwarna sawo matang Kulit Ny. V bersih, berwarna Kulit An. A bersih,
kuning langsat berwarna sawo mateng
2. Palpasi
Kulit Tn. A kering Kulit Ny. V lembab Kulit An. A lembab
Pemeriksaan kuku
1. Inspeksi
Kuku Tn. A pendek dan bersih Kuku Ny. V sebagian panjang dan Kuku An. A pendek dan
bersih tampak bersih
f Pemeriksaan kepala
1. Inspeksi
Rambut Tn. A tampak pendek, Rambut Ny. V tampak panjang, Rambut An. A tampak
bersih dan berwarna hitam bersih dan berwarna hitam bersih, pendek dan hitam
2. Palpasi
Kepala Tn. A tidak ada benjolan dan Kepala Ny. V tidak ada benjolan Kepala An. A tidak ada
lesi, tidak ada nyeri tekan dan lesi, tidak ada nyeri tekan benjolan dan lesi, tidak
ada nyeri tekan
Pemeriksaan Muka
1. Inspeksi
Muka Tn. A berbentuk lonjong, Muka Ny. V berbentuk bulat, Muka An. A berbentuk
tampak bersih tampak bersih lonjong, tampak bersih
2. Tes sensasi wajah
Mampu merasakan sentuhan Mampu merasakan sentuhan Mampu merasakan
Pemeriksaan mata
1. Inspeksi
Konjungtifa Tn. A tidak anemis, Konjungtifa Ny. V tidak anemis, Konjungtifa An. A tidak
penglihatan normal penglihatan normal anemis, penglihatan
normal
2. Palpasi
Mata Tn. A tidak ada nyeri tekan Mata Ny. V tidak ada nyeri tekan Mata An. A tidak ada
3. Tes lapang pandang Tidak diperiksa Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Pemeriksaan telinga
1. Inspeksi
Telinga Tn. A tampak bersih Telinga Ny. V tampak bersih Telinga An. A tampak
2. Palpasi
Telinga Tn. A tidak terdapat nyeri Telinga Ny. V tidak terdapat nyeri Telinga An. A tidak
tekan dan benjolan tekan dan benjolan terdapat nyeri tekan dan
3. Tes ketajaman pendengaran
Tn. A dapat mendengar dengan baik Ny. V dapat mendengar dengan An. A dapat mendengar
baik dengan
3. Tes rasa
Tn. A mampu membedakan rasa Ny. V mampu membedakan rasa An. A belum bisa
manis, asin, pedas, asam manis, asin, pedas, asam membedakan rasa
Pemeriksaan leher
1. Inspeksi
Leher Tn. A tampak bersih Leher Ny. V tampak bersih Leher An. A tampak
2. Palpasi
Tidak terdapat pembesaran kelenjar Tidak terdapat pembesaran Tidak terdapat
tiroid dan nyeri tekan pada leher Tn. kelenjar tiroid dan nyeri tekan pembesaran kelenjar
A pada leher Ny. V tiroid dan nyeri tekan
3. Tes ROM
Tn. A mampu Ny. V mampu -
1. Inspeksi Tidak terdapat pernafasan cuping Tidak terdapat pernafasan cuping Tidak terdapat
hidung Tn. A hidung Ny. V pernafasan cuping
2. Auskultasi
Tidak terdapat suara tambahan pada Tidak terdapat suara tambahan Tidak terdapat suara
system pada sistem tambahan pada system
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
Pemeriksaan payudara dan aksila
1. Inspeksi
Payudara Ny. V tampak bersih
2. Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan,
benjolan dan lesi pada paudara Ny.
V
Pemeriksaan abdomen
1. Inspeksi
Abdomen Tn. A normal, tidak Abdomen Ny. V normal, tidak Abdomen An. A normal,
terdapat lesi terdapat lesi tidak terdapat lesi
2. Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, benjolan Tidak terdapat nyeri tekan, Tidak terdapat nyeri
Tn. A benjolan Ny. V tekan, benjolan An. A
Nama Mahasiswa,
42
B. Analisa Data
Data Obyektif
Keluarga Tn. A :
1. Ny. V tampak bingung saat ditanya
tentang jenis makanan pendamping
ASI An. A
2. Ny. V tampak mencoba
menjelaskan menyusu dengan benar
namun berhenti karena bingung.
3. Menunjukan belum mempunyai
pengetahuan yang cukup dalam
memodifikasi makanan untuk anak.
4. Lingkungan rumah Tn. A cukup
bersih dan Tidak terdapat tempat
pembuangan sampah diluar rumah.
Terdapat bak mandi kosong yang
terdapat genangan airnya lahan.
4 Data Subyektif : Defisiensi
1. Ny.V mengatakan belum pernah Pengetahuan
menggunakan KB setelah
melahirkan.
2. Ny.V mengatakan belum pernah
mendapatkan informasi/penyuluhan
tentang alat kontrasepsi/KB
Data Obyektif
1. Saat ini Ny.V belum menggunakan
KB/alat kontrasepsi.
2. Ny.V terlihat bingung saat ditanya
tentang KB
C. Diagnosa Keperawatan
E. Diagnosa Prioritas
1. Kesiapan meningkatkan nutrisi pada An.A dengan berat badan kurang
2. Ketidakefektifan performa peran pada orangtua An. A
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada An. A dengan berat badan
kurang
4. Defisiensi pengetahuan mengenai KB
F. Rencana Asuhan Keperawatan
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Kesiapan Meningkatkan Nutrisi Pada An.A dengan berat badan kurang
50
tidak mengalami
kenaikan, saat 3. Mampu 1.2 Memberikan Keluarga mampu 1. Memberikan
ditimbang di merawat pengetahuan mengetahui dan pengetahuan
posyandu balita anggota Menjelaskan tentang melaksanakan kepeda keluarga
hanya 6 kg dengan keluarga yang pemenuhan pemenuhan hak pemberian ASI yang tentang kebutuhan
usia 6 bulan. sakit kebutuhan ASI anak yaitu efektif ASI pada bayi usia
3. Keluarga merasa eksklusif memperoleh 6 bulan dengan
kebingungan 4. Memodifikasi ASI yang cukup Konseling laktasi cara penerapan
dengan pemilihan lingkungan untuk (5244) pemberisn ASI
makanan MPASI keluarga mencukupi 1. diskusikan dengan secara eksklusif
untuk anaknya kebutuhan pasien tentang 2. Mengevalusi
yang dapat 5. Memanfaatkan nutrisi anak. pemberian ASI pemahaman
memenuhi fasilitas yang efektif untuk keluarga mengenai
kebutuhan kesehatan pemebnuhan nutrisi informasi
nutrisinya anak pemberian ASI
Data Obyektif : 2. Anjurkan keluarga eksklusif yang
1. An. A saat dikaji mengungkapkan telah dijelaskan
badan tampak kembali cara untuk perawat.
kurus tidak sesuai pemberian ASI 3. Meningkatkan rasa
dengan usianya. efektif percaya diri
2. Berat badan An. 3. Berikan pujian keluarga
badan tampak pada keluarga
kurus tidak sesuai
dengan usianya. TUK 2 2.1
3. Berat badan An. Menjelaskan Pemberian Keluarga mampu
A menunjukan Setelah tentang makanan memberikan dan 1. Memberikan
hampir dilakukan pemilihan pendamping memilih makanan pengetahuan dan
digaris/titik pita kunjungan 1x makanan ASI bermanfaat MPASI referensi dalam
kuning pada selama 30 menit pendamping untuk Manajemen Nutrisi pemeberian
grafik Kartu diharapkan ASI yang menambah (1100) MPASI
Menuju Sehat keluarga dapat disesuaikan kebutuhan gizi 2. Memberikan
1. Informasikan
(KMS) memberi dengan dan nutrisi makanan yang
tentang referensi
keputusan kebutuhan anak. selain dari ASI berbeda agar anak
makanan
pemilihan mencakup merasakan
pendamping ASI
makanan pemilihan makanan yang
yang sesuai dengan
pendamping makanan, bervarias dan juga
kebutuhan nutrisi
ASI kesesuaian untuk mengetahui
anak dan mampu
ekonomi dan apakah terdapat
untuk dijangkau
ada tidaknya alergi makanan
keluarga.
alergi. 3. Mengetahui
2. Anjurkan untuk pemahaman
selalu menambah keluarga dengan
variasi makanan apa yang
serta untuk dijelaskan
mengetahui alergi 4. Memberikan
makanan pada anak, kepercayaan diri
pada keluarga.
3. Anjurkan
keluarga
mengungkapkan
kembali yang
dijelaskan
4. Berikan pujian
TUK 3 3.1 Cara pemberian
Keluarga dapat makanan yang Keluarga mampu 1. Membantu untuk
Setelah mengetahui tepat pada anak mengetahui cara mengalihkan
pemberian makanan
dilakukan cara pemberian dapat pad anak sehingga perhatian
kunjungan 1x makanan yang meningkatkan anak mau untuk sehingga An A
selama 30 menit tepat agar anak asupan makan dapat makan
diharapkan mau untuk makanannya Manajemen gangguan lebih lahap
keluarga makan seperti: makan (1030) 2. Mengetahui
mampu 1.memilih 1. Diskusikan dengan pemahaman
merawat suasana yang keluarga hal-hal keluarga dengan
anggota mendukung yang disenangi apa yang
keluarganya 2.ajak anak anak dijelaskan
untuk jalan 2. Anjurkan keluraga 3. Memberikan
jalan dan mengungkapkan kepercayaan diri
melihat hal-hal kembali yang pada keluarga
baru dan telah dijelaskan
menarik perawat
3. Berikan pujian
pada keluarga
TUK 4 4.1 Memanfaatkan 1. Menanam sendiri
Setelah dan menanam sayuran dapat
Mengajarkan sayuran di Keluarga mampu menghindarkan
dilakukan kepada keluarga lingkungan memanfaatkan dan dari bahan kimia
kunjungan 1x untuk rumah yang menanam sayuran seperti pestisida
selama 30 menit memanfaatkan terbebas dari disekitar rumah 2. Mengetahui
diharapkan dan menanam bahan kimia 1. Jelaskan kepada pemahaman
keluarga sayuran di seperti pestisida keluarga tentang keluarga dengan
mampu sekitar rumah. dan juga cara manfaat menanam apa yang
memodifikasi
pengolahannya sayuran sendiri di dijelaskan
lingkungan
sekitar rumah dan 3. Memberikan
pemanfaatan lahan kepercayaan diri
2. Anjurkan
keluraga
mengungkapkan
kembali yang telah pada keluarga
dijelaskan perawat
3. Berikan pujian pada
4.2 keluarga
Memberikan Cara Keluarga mampu
pengarahan pengolahan mengolah mengolah 1. Pengolahan
tentang cara sayuran yang makanan MP ASI sayuran dengan
pengolahnnya benar yaitu tidak 1. Ajarkan kepada benar dapat
mengurangi keluarga cara mempertahankan
nilai gizinya mengolah makanan nilai gizi yang ada
dengan MPASI yang baik didalamnya
memasak tidak dan benar 2. Mengetahui
terlalu lama 2. Anjurkan keluraga pemahaman
mengungkapkan keluarga dengan
kembali yang apa yang
telah dijelaskan dijelaskan
perawat 3. Memberikan
3. Berikan pujian kepercayaan diri
pada keluarga. pada keluarga.
TUK 5
5.1
Setelah
dilakukan Menjelaskan Fasilitas Keluarga mampu 1. Memberikan
kunjungan 1x pusat pelayanan kesehatan yang mengetahui pusat pengetahuan
selama 30 menit kesehatan yang tersedia layanan kesehatan kepada keluarga
diharapkan ada 1. Puskesmas 1. Menjeaskan pusat sebagai langkah
keluarga 2. Posyandu layanan keshatan menjadi keluarga
mampu 3. Rumah sakit yanga ada disekiatar
memanfaatkan 4. Dokter umum daerah tersebut yang lebih sehat
fasilitas 2. Anjurkan keluraga 2. Mengetahui
kesehatan mengungkapkan pemahaman
kembali yang keluarga dengan
telah dijelaskan apa yang
perawat dijelaskan
3. Berikan pujian 3. Memberikan
pada keluarga kepercayaan diri
5.2 pada keluarga
Manfaat
Menelaskan Posyandu balita Keluarga mampu 1. Keluarga dapat
manfaat adalah memanfaatkan mengetahui
pentingnya pemeliharaan posyandu balita yang manfaat dari pusat
datang ke kesehatan ibu ada di desa pelayanan terpada
posyandu dan anak
balita balita yang dapat
termasuk berat 1. Menjelaskan kepada memberikan
bdan anak dan keluarga manfaat pemantauan
gizi anak dari posyandu balita terhadap kesehatan
melalui buku 2. Anjurkan keluraga ibu dan anak
KMS, pelayanan mengungkapkan 2. Mengetahui
keluarga kembali yang pemahaman
berencana, telah dijelaskan keluarga dengan
imunisasi perawat apa yang
3. Berikan pujian dijelaskan
pada keluarga 3. Memberikan
kepercayaan diri
pada keluarga
Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga Kesiapan Meningkatkan Nutrisi Pada An.A
P: Lanjutkan Intervensi
(TTD)
Jam 12.30 WIB Jam 12.10 WIB
(TTD)
Minggu, 6 Desember 2020
Jam 13.00 WIB
keluarga dapat Memberi keputusan pemilihan makanan
pendamping ASI
S:
1. Keluarga mengatakan sudah mampu menjadwalkan maakanan
sehari-hari untuk An A
2. Keluarga mengatakan materi yang dibawakan
penyuluh sangat membantu pemenuhan nutrisi anak
O:
1. Ny. V terlihat beberapa kali bertanya tentang cara pengolahan
bahan makanan yang di sarankan
2. Keluarga terlihat sudah dapat membuat jadwal
makanan seharo-hari untuk An A
3. Kontak mata Ny V dan Tn A baik
4. Keluarga sangat kooperatif saat di beri penjelasan
5. An A tampak tertidur ketika perawat sedang berkunjung
A:
P: Lanjutkan intervensi
(TTD)
Jam 13.15 WIB Jam 13.30 WIB
P: Lanjutkan intervensi
(TTD)
Jam 14.15 WIB
Jam 14.00 WIB keluarga mampu memodifikasi lingkungan
S:
Keluarga mampu 1. Keluarga mengatakan belum sempat menanam tanaman
memodifikasi lingkungan sayuran di rumah
1. Memberikan edukasi 2. Keluarga mengatakan hanya ada sayur bayam
kepada keluarga untuk disekitar rumahnya
memanfaatkan tanaman 3. Keluarga mengatakan pestisida berbahaya untuk
sayuran yang dapat kesehatan anak
ditaman dirumah 4. Ny V mengatakan memasak sayuran terlalu lama dapat
mengakibatkan kandungan vitamin di dalamnya berubah
2. Mengajarkan kepada ibu dan hilang
cara memasak makanan O:
untuk anak dengan waktu 1. Keluarga dapat menjelaskan kembali apa yang telah
yang tepat disampaikan penyuluh
3. Memberi kesempatan 2. Keluarga tampak antusias dengan materi yang disampaikan
klien untuk bertanya
4. Mengevaluasi tentang (TTD)
materi yang diberikan
5. Mengevaluasi perasaan Jam 14.30 WIB
klien dan keluarga keluarga mampu memodifikasi lingkungan
setelah diberikan S:
pendidikan Keluarga mengatakan:
1. Setelah diberi tahu tentang manfaat dan juga cara memasak
(TTD) makanan yang benar keluarga merasa jauh lebih faham
2. Keluarga mengatakan pestisida berbahaya untuk
kesehatan anak
3. Ny V mengatakan memasak sayuran terlalu lama dapat
mengakibatkan kandungan vitamin di dalamnya berubah
dan hilang
O:
1. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
2. Keluarga sangat kooperatif dengan penyuluhan yang
dilakukan
A:
Masalah keluarga mampu memodifikasi lingkungan: telah teratsi
1. Keluarga mampu meningkatkan kesiapan dalam memodifikasi
lingkungan
P: lanjutkan intervensi
(TTD)
Jam 14.45 WIB Jam 15.00 WIB
O:
1. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
2. Keluarga sangat kooperatif dengan penyuluhan yang
dilakukan
A:
Masalah keluarga dapat memanfaatkan layanan kesehatan dapat
teratasi
1. Keluarga dapat mengidentifikasi layanan kesehatan yang ada
disekitarnya
P: lanjutkan intervensi
(TTD)
Rencana Asuhan Keperawatan
Ketidakefektifan performa peran pada orangtua An. A
TUK 5 5.1
Fasilitas kesehatan Keluarga mampu
Menjelaskan yang tersedia : memanfaatkan 1. Meningkatkan
Setelah pengetahuan
fasilitas 1. Puskesmas fasilitas kesehatan
dilakukan 1x keluarga tentang
kesehatan 2. Posyandu balita 1. Diskusikan faslitas
kunjungan fasilitas kesehatan
yang tersedia 3. Rumah sakit kesehatan yang
selama 30 menit yang ada.
4. Dokter umum tersedia dengan
diharapkan 2. Mengevaluasi
keluarga.
keluarga pemahaman
2. Anjurkan keluarga
mampu keluarga tentang
untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan
mengungkapkan
fasilitas yang ada.
kembali fasilitas
kesehatan
kesehatan yang 3. Meningkatkan rasa
tersedia percaya diri
3. Beri pujian keluarga.
Manfaat rutin 1. Diskusikan dengan
5.2
kontrol ke pelayanan keluarga 1. Meningkatkan
Mengetahui kesehatan : pentingnya cek pengetahuan
manfaat rutin 1. Kesehatan kesehatan rutin ke keluarga tentang
control ke keluarga dapat pusat pelayanan pentingnya cek
pelayanan terkontrol dengan kesehatan. kesehatan secara
kesehatan baik. 2. Anjurkan keluarga rutin.
2. Mendapatkan untuk 2. Mengevaluasi
informasi penting mengungkapkan pemahaman
mengenai kembali fasilitas keluarga tentang
kesehatannya. kesehatan yang apa yang telah
tersedia. disampaikan.
3. Beri pujian kepada 3. Meningkatkan rasa
keluarga atas apa percaya diri
yang telah keluarga.
dilakukan.
Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga
Ketidakefektifan performa peran pada orangtua An. A
Ketidakefektifan performa peran pada Keluarga mampu mengenal masalah Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan atau
orangtua An. A kesehatan atau tugas perkembangan tugas perkembangan orang tua pada tahap
Data Subyketif: orang tua pada tahap chilbearing chilbearing
Keluarga Tn. A mengatakan : 1. Mendiskusikan dengan keluarga
1. Tn. A belum mampu merawat anak terkait peran dalam tugas S:
sepenuhnya karena kerja di luar kota. perkembangan anak.
2. Ny. V mengatakan dirinya kadang 2. Memberi kesempatan keluarga Keluarga Tn. A mengatakan :
masih bingung terhadap perannya untuk bertanya 1. Jarang ketemu anak karena sibuk kerja dan bingung
sebagai ibu An.A 3. Mengevaluasi tentang materi tugas sama peran menjadi ibu ngasuh anak.
3. Merasa belum sepenuhnya siap menjadi perkembangan orangtua yang 2. Peran orang tua terhadap anak yaitu memenuhi
orang tua dan merasa belum bisa telah diberikan kebutuhan anak.
mencukupi kebutuhan anaknya 4. Memberi pujian atas apa yang 3. Keluarga Tn.A sudah paham mbak terkait apa yang
4. Belum mampu menciptakan lingkungan telah keluarga lakukan. disampaikan.
yang mendukung perkembangan anak. 5. Mengevaluasi perasaan keluarga 4. Ingin lebih meningkatkan perhatian kepada anak
setelah diberikan penyuluhan
kesehatan. O:
Data Obyektif 1. Kontak mata keluarga baik memperhatikan selama
(TTD) diberikan pendidikan kesehatan.
Keluarga Tn. A :
2. Keluarga Tn. A tampak kooperatif
1. Keluarga tampak bingung terhadap
3. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang
perannya sebagai orang tua.
2. Rumah tampak sedikit berantakan, diberikan.
tempat yang biasa buat main anak
terdapat barang-barang rumah (TTD)
tangga., kabel listrik tidak diikat jadi
satu.
Minggu, 6 Desember 2020
Jam 12.00 WIB
S:
O:
1. Keluarga Tn. A tampak kooperatif
2. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan.
A:
P: Lanjutkan Intervensi
(TTD)
O:
Keluarga mampu memahami apa yang sudah
disampaikan dibuktikan dengan kemampuan keluarga
menjawab 5 pertanyaan dari 5 soal.
A:
Masalah ketidakefektifan performa peran dengan
tugas keluarga mampu mengambil keputusan sudah
teratasi. Dengan kriteria hasil yang tercapai:
1. Mampu mengambil keputusan
P: Lanjutkan intervensi
(TTD)
Jam 11.30 Jam 11.45 WIB
(TTD)
O:
1. Keluarga Tn. A tampak kooperatif selama
penyuluhan.
2. Keluarga paham apa yang sudah dijelaskan
dibuktikan dengan mampu menjawab 5 pertanyaan
dari 5 soal
A:
Masalah ketidakefektifan performa peran dengan
tugas Keluarga mampu merawat anggota keluarga
sudah teratasi. Dengan kriteria yang tercapai:
1. Keluarga mampu merawat anggota keluarga
P: Lanjutkan Intervensi
(TTD)
O:
1. Keluarga Tn. A tampak kooperatif saat
dijelaskan terkait menciptakan lingkungan yang
aman bagi anak.
2. Keluarga tampak sangat antusias selama
diberikan penyuluhan.
3. Keluarga Tn.A tampak mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan.
(TTD)
O:
1. Keluarga Tn. A tampak kooperatif selama
penyuluhan.
2. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan.
3. Keluarga sangat antusias dan terlihat mulai
membersihkan rumah.
A:
Masalah ketidakefektifan performa peran dengan
tugas Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
perkembangan anak sudah teratasi dengan kriteria hasil
yang tercapai:
1. Keluarga paham terkait cara meningkatkan
lingkungan yang aman bagi anak
P: Lanjutkan Intervensi
(TTD)
Jam 13.15 WIB Jam 13.30 WIB
(TTD)
(TTD)
O:
1. Keluarga Tn. A tampak kooperatif
A:
Masalah ketidakefektifan perfoma peran dengan
tugas keluarga mampu mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan sudah teratasi dengan kriteria hasil yang
tercapai:
Sudah teratasi:
1. Cara menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia
2. Manfaat pentingnya cek kesehatan secara rutin.
P : Lanjutkan Intervensi
(TTD)
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada An. A
Minggu, 6 Setelah TUK 1 1.1 ASI Eksklusif adalah Keluarga mampu 1. Meningkatkan
Desember 2020 dilakukan ASI yang diberikan mengenal masalah pengetahuan keluarga
tindakan Setelah Menjelaskan kepada bayi sejak kesehatan terkait ASI Eksklusif
Jam : 08.00 WIB keperawatan, dilakukan 1x pengertian dilahirkan selama 6 1. Diskusikan dan MPASI.
diharapkan kunjungan ASI bulan tanpa pengertian ASI 2. Mengevaluasi
Ketidakefektifa masalah selama 30 Eksklusif menambah/menggant Eksklusif dan pemahaman keluarg
n pemeliharaan ketidakefektifan menit serta MPASI i minuman. MPASI dengan terkait yang sudah
kesehatan pada pemeliharaan diharapkan keluarga. dijelaskan.
keluarga Tn. A kesehatan dapat keluarga MPASI adalah 2. Anjurkan kelurga 3. Meningkatkan rasa
Data Subyketif: ditingkatkan mampu mengungkapkan percaya diri keluarga.
Keluarga Tn. A dengan kriteria mengenal Makanan yang kembali
mengatakan : hasil: masalah diberikan kepada pengertian dari
1. Ny. V 1. Mengenal kesehatan bayi setelah bayi ASI Eksklusif
mengatakan masalah berusia 6 bulan dan MPASI
dirinya masih kesehatan. sampai berusia 24 3. Berikan
bingung 2. Mengambil bulan. pujian pada
dalam keputusan. keluarga.
pemberian 3. Merawat
makanan anggota
pendamping keluarga yang
ASI An. A, sakit.
asupan 4. Mampu 1.2 Manfaat pemberian 1. Diskusikan
makanan memodifikasi Menjelaskan ASI: manfaat 1. Meningkatkan
yang lingkungan. manfaat Mencegah terjadinya pemberian ASI pemahaman keluarga
diberikan 5. Memanfaatka pemberian penyakit infeksi & dan tujuan tentang manfaat
hanya n pelayanan ASI untuk tumbang anak. MPASI dengan pemberian ASI dan
seadanya kesehatan. eksklusif keluarga tujuan MPASI.
karena dan tujuan Tujuan Pemberian 2. Anjurkan 2. Mengevaluasi
kurangnya MPASI MPASI: keluarga pemahaman keluarga
informasi. Memenuhi kebutuhan mengungkapkan tentang tujuan
2. Ny V tidak gizi bayi, menambah kembali tujuan pemberian ASI dan
tahu cara energi & zat-zat yang pemberian ASI MPASI.
memberikan diperlukan bayi. dan MPASI. 3. Meningkatkan rasa
ASI eksklusif 3. Beri Pujian percaya diri keluarga.
yang baik dan
cara
meningkatkan TUK 2: 2.1 Jadwal pemberian Keluarga mampu 1. Meningkatkan
nafsu makan Setelah
anak. dilakukan 1x Mendiskusik MPASI secara mengambil pengetahuan keluarga
3. Masih kunjungan bertahap sesuai keputusan tentang jadwal
an jadwal usianya : 1. Jadwalkan pemberian MPASI.
menggunakan selama 30 pemberian
pengobatan menit, pemberian MPASI 2. Mengevaluasi
MPASI 2-3x sehari pada usia yang dianjurkan pemahaman keluarga
tradisional diharapkan
seperti 6-8 bulan, dan 3-4 dengan keluarga. tentang jadwal
keluarga
kerikan saat kali pada usia 9-24 2. Anjurkan keluarga pemberian MPASI
mampu
masuk angin, bulan dengan mengungkapkan 3. Meningkatkan rasa
mengambil
daun dadap tambahan makanan kembali yang percaya diri keluarga.
keputusan
ketika selingan 1-2x. telah disampaikan.
keluarga ada 3. Beri pujian
yang panas TUK 3 3.1 Tahap-tahap keluarga mampu 1. Meningkatkan
sebelum Setelah Menyebutkan menyusui dengan merawat anggota pengetahuan keluarga
dibawa ke dilakukan 1x tahapan benar : keluarga tentang tahapan
puskesmas. kunjungan menyusui 1. Diskusikan menyusui anak dengan
selama 30 yang benar Memberikan posisi tahap-tahap benar.
menit menyusui, perlekatan menyusui dengan 2. Mengevaluasi
diharapkan mulut bayi pada benar dengan pemahaman keluarga
keluarga payudara ibu dan keluarga. tentang cara menyusui
mampu cara ibu memegang 2. Anjurkan dengan benar.
ta Obyektif merawat bayi saat menyusui. keluarga 3. Meningkatkan rasa
anggota mengungkapkan percaya diri keluarga.
luarga Tn. A :
keluarga kembali cara
1. Ny. V tampak
menyusui dengan
bingung saat
benar.
ditanya
3. Beri pujian
tentang jenis
makanan
pendamping 3.2
ASI An. A 1. Diskusikan cara 1. Meningkatkan
2. Ny. V tampak Menyebutkan Cara menyusun
cara pemilihan MPASI pengetahuan keluarga
mencoba MPASI : memilih
menyusun sesuai usia anak tentang pemilihan
menjelaskan makanan yang kaya
pemilihan dengan keluarga. MPASI sesuai usai
menyusu akan zat gizi. Usia 6-
MPASI 2. Anjurkan keluarga aanak
dengan benar 8 bulan dimulai
untuk 2. Mengevaluasi
namun bubur susu sampai
mengungkapkan pemahaman keluarga
berhenti nasi tim lunak 2x
kembali cara tentang pemilihan
karena sehari.
pemilihan MPASI MPASI yang sesuai
bingung. sesuai usia anak usia anak.
3. Menunjukan
belum 3. Beri pujian 3. Meningkatkan rasa
mempunyai percaya diri keluarga.
pengetahuan
yang cukup TUK 4
dalam 4.1
memodifikasi Setelah Mendiskusik Cara- cara menjaga 1. Meningkatkan
makanan dilakukan 1x an bagaimana kebersihan keluarga mampu pengetahuan keluarga
untuk anak. kunjungan menciptakan lingkungan sekitar memodifikasi terkait lingkungan
4. Lingkungan selama 30 lingkungan rumah: lingkungan yang sekitar rumah yang
rumah Tn. A menit rumah yang 1. Tidak membuang bersih dan sehat bersih dan baik untuk
cukup bersih diharapkan bersih dan sampah kesehatan keluarga
dan Tidak keluarga sehat. sembarangan. 1. Diskusikan 2. Mengevaluasi
terdapat mampu 2. Mempunyai dengan keluarga pemahaman keluarg
tempat memodifikasi tempat sampah tentang terkait apa yang sudah
pembuangan lingkungan yang tertutup menciptakan dijelaskan.
sampah diluar sehingga tidak lingkungan 3. Meningkatkan rasa
rumah. menimbulkan rumah yang percaya diri keluarga.
Terdapat bak bau. bersih dan sehat.
mandi kosong 3. Menimbun area 2. Anjurkan kelurga
yang terdapat yang tergenang mengungkapkan
genangan air. kembali
airnya lahan. 4. Menjaga lingkungan yang
kebersihan aman bagi anak.
rumah. 3. Berikan pujian
5. Keluarga selalu pada keluarga.
membuka jendela
agar sinar
matahari bisa
masuk ke dalam
rumah.
6. Menjaga rumah
bebas dari asap
rokok.
TUK 5
Setelah 5.1
Fasilitas kesehatan 1. Meningkatkan
dilakukan 1x Menjelaskan yang tersedia : Keluarga mampu pengetahuan keluarga
kunjungan fasilitas 1. Puskesmas memanfaatkan tentang fasilitas
selama 30 kesehatan 2. Posyandu balita fasilitas kesehatan kesehatan yang ada.
menit yang 3. Rumah sakit 1. Diskusikan 2. Mengevaluasi
diharapkan tersedia 4. Dokter umum faslitas kesehatan pemahaman keluarga
keluarga
yang tersedia tentang fasilitas
mampu
dengan keluarga. kesehatan yang ada.
memanfaatka
2. Anjurkan keluarga 3. Meningkatkan rasa
n fasilitas
untuk percaya diri keluarga.
kesehatan
mengungkapkan
kembali fasilitas
kesehatan yang
tersedia
3. Beri pujian
Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada An. A
Jam : 08.00 WIB Keluarga mampu mengenal masalah Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan.
kesehatan.
Ketidakefektifan pemeliharaan 1. Mendiskusikan pengetahuan keluarga S:
kesehatan pada keluarga Tn. A tentang ASI Eksklusif dan MPASI
Data Subyketif: 2. Memberikan Pendidikan Kesehatan Keluarga Tn. A mengatakan :
Keluarga Tn. A mengatakan : tentang: 1. Bahwa ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan
1. Ny. V mengatakan dirinya a. Pengertian ASI Eksklusif dan sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan.
masih bingung dalam MPASI 2. Manfaat pemberian ASI Eksklusif adalah mencegah
pemberian makanan b. Tujuan Pemberian ASI Eksklusif dan terjadinya penyakit infeksi & untuk tumbang anak.
pendamping ASI An. A, MPASI
asupan makanan yang 3. Memberi kesempatan keluarga untuk O:
diberikan hanya seadanya bertanya 1. Kontak mata keluarga baik memperhatikan selama
karena kurangnya informasi. 4. Mengevaluasi tentang materi yag diberikan pendidikan kesehatan.
2. Ny V tidak tahu cara diberikan 2. Keluarga Tn. A tampak kooperatif
memberikan ASI eksklusif 5. Memberi pujian atas apa yang telah 3. Keluarga sangat antusias saat diberikan pendidikan
yang baik dan cara keluarga lakukan. kesehatan
meningkatkan nafsu makan 6. Mengevaluasi perasaan keluarga setelah 4. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang
anak. diberikan penyuluhan kesehatan. diberikan.
3. Masih menggunakan (TTD) (TTD)
pengobatan tradisional seperti
kerikan saat masuk angin, Minggu, 6 Desember 2020
daun dadap ketika keluarga Jam 12.00 WIB
ada yang panas sebelum Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan.
dibawa ke puskesmas. S:
Keluarga Tn. A mengatakan :
1. Senang diberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif
Data Obyektif dan MPASI.
2. Keluarga Tn.A mampu menyebutkan tujuan
Keluarga Tn. A
pemberian MPASI.
:
1. Ny. V tampak bingung saat O:
ditanya tentang jenis makanan 1. Keluarga Tn.A mampu menjawab pertanyaan tentang
pendamping ASI An. A tujuan pemberian MPASI.
2. Ny. V tampak mencoba 2. Keluarga Tn.A kooperatif dan mampu menjawab
menjelaskan menyusu dengan pertanyaan saat dievaluasi
benar namun berhenti karena
bingung. A:
3. Menunjukan belum Masalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
mempunyai pengetahuan yang keluarga dengan tugas keluarga mampu mengenal
cukup dalam memodifikasi masalah kesehatan sudah teratasi dengan kriteria hasil :
makanan untuk anak. Sudah teratasi
4. Lingkungan rumah Tn. A 1. Keluarga paham tentang pengertian ASI Eksklusif dan
cukup bersih dan Tidak MPASI
terdapat tempat pembuangan 2. Keluarga memahami tujuan pemberian ASI dan
sampah diluar rumah. Terdapat MPASI
bak mandi kosong yang
terdapat genangan airnya P: Lanjutkan Intervensi
lahan.
Jam 10. 15 WIB
(TTD)
Keluarga mampu mengambil keputusan
Jam 10. 30 WIB
1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang
Keluarga mampu mengambil keputusan
jadwalkan pemberian MPASI yang
S:
dianjurkan.
Keluarga Tn.A mengatakan :
2. Memberi kesempatan klien
1. Keluarga Tn.A mengatakan sudah paham terhadap
untuk bertanya
jadwal pemberian MPASI.
3. Menganjurkan keluarga
2. Keluarga Tn. A akan memberikan MPASI sehari 2x.
mengungkapkan kembali jadwal
3. Akan memberikan makanan yang lunak dicampur
pemberian MPASI dengan keluarga.
sayur hijau.
4. Memberi pujian kepada keluarga atas apa
O:
yang telah keluarga lakukan.
1. Keluarga Tn. A tampak kooperatif
2. Keluarga Tn.A tampak senang setelah mengetahui
(TTD) jadwal pemberian MPASI yang sesuai usia An.A
(TTD)
P : Lanjutkan Intervensi
A:
Masalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
keluarga dengan tugas keluarga mampu merawat
anggota keluarga sudah teratasi dengan kriteria hasil:
Sudah teratasi:
1. Mampu menyusui anak dengan benar.
2. Mampu menyusun MPASI
P : Lanjutkan Intervensi
(TTD)
Jam 10. 45 WIB
Keluarga mampu memodifikasi Jam 11.00 WIB
lingkungan yang bersih dan sehat
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang
1. Memberikan penyuluhan kepada bersih dan sehat
keluarga tentang menciptakan S:
lingkungan yang bersih dan Keluarga Tn.A mengatakan :
sehat. 1. Selalu menyapu halaman rumah setiap pagi dan sore
2. Memberikan kesempatan kepada hari.
keluarga untuk bertanya. 2. Berupaya untuk membuang genangan air agar tidak
ada jentik nyamuk.
3. Mengevaluasi keluarga terkait 3. Dirumah tidak ada tempat sampah, hanya disimpan di
apa yang sudah dijelaskan plastik biasa, kalau sudah penuh dibakar.
4. Memberikan pujian kepada keluarga
O:
atas apa yang telah dilakukan.
1. Keluarga Tn.A tampak kooperatif selama diberikan
penyuluhan.
2. Keluarga Tn.A tampah paham dan mampu menjawab
5 pertanyaan dari 6 soal yang diberikan.
(TTD)
Jam 12.00 WIB
S:
Keluarga Tn. A mengatakan:
1. Akan selalu membersihkan halaman rumah setiap pagi
dan sore hari.
2. Akan menyiapkan tempat sampah yang layak dan
menutup / membuang genangan air.
O:
Keluarga Tn.A tampak kooperatif dan mampu menerima
informasi yang diberikan dibuktikan dengan bersedia
menyiapkan tempat sampah membersihkan rumah.
A:
Masalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
dengan tugas keluarga mampu memodifikasi lingkungan
rumah yang bersih dan sehat. Sudah teratasi:
1. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang
bersih dan sehat untuk keluarga.
P : Lanjutkan Intervensi
(TTD)
Jam 12.30 WIB
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas Jam 12.45 WIB
kesehatan
1. Mendiskusikan pengetahuan keluarga Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
tentang faslitas kesehatan yang tersedia. S:
2. Memberikan pendidikan kesehatan Keluarga Tn.A mengatakan :
3. Memberikan kesempatan kepada 1. Ada posyandu balita di desanya, jarak rumah lumayan
kleuarga untuk bertanya. dekat dengan puskesmas.
4. Memberikan pujian kepada keluarga atas 2. An.A rajin dibawa ke posyandu balita setiap bulannya
apa yang dilakukan. 3. Setiap di posyandu balita An. A selalu ditimbang berat
5. Mengevaluasi materi yang diberikan dan badannya.
perasaan keluarga. 4. Jika ada anggota keluarga yang sakit selalu dibawa ke
puskesmas, jika parah ke rumah sakit.
(TTD) O:
1. Keluarga Tn. A tampak kooperatif saat diminta
menunjukan KMS An.A
2. Keluarga Tn. A mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan.
(TTD)
Minggu, 6 Desember 2020
Jam 13. 30 WIB
P : Lanjutkan Intervensi
(TTD)
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Defisiensi Pengetuhuan Mengenai KB
3.2
Cara memilih alat 1.Diskusikan dengan 1. Meningkatkan
Menjelaskan pemahaman keluarga
kontrasepsi yang keluarga tentang
tentang cara tentang jadwal kontrol
tepat: cara memilih alat
memilih alat setelah menggunakan
1. Pilih yang sesuai kontrasepsi yang
KB / alat kontrasepsi
usia anda dan tepat.
kontrasepsi 2. Mengevaluasi
pasangan saat ini. 2.Anjurkan kelurga
yang tepat. pemahaman keluarga
2. Kenali kondisi mengungkapkan
tubuh dengan baik kembali apa yang tentang apa yang sudah
3. Ukur tingkat telah dijelaskan. dijelaskan
efektivitas alat 3.Berikan pujian pada 3. Meningkatkan rasa
kontrasepsi keluarga. percaya diri keluarga.
4. Lakukan konsultasi
ke dokter
kandungan/bidan.
TUK 4 4.1 1. Tidak membuang Keluarga mampu 1. Meningkatkan
Setelah Mendiskusik sampah memodifikasi pengetahuan keluarga
dilakukan 1x an bagaimana sembarangan. lingkungan tentang lingkungan
kunjungan menciptakan 2.Tempat sampah 1. Diskusikan tentang yang bersih & sehat.
selama 30 lingkungan yang tertutup menciptakan 2. Mengevaluasi
menit rumah yang 3.Menimbun area lingkungan yang pemahaman keluarga
diharapkan bersih dan yang tergenang air. bersih. tentang apa yang telah
keluarga sehat. 4.Membuka jendela 2. Anjurkan keluarga dijelaskan
mampu agar sinar matahari untuk 3. Meningkatkan rasa
memodifikasi bisa masuk ke mengungkapkan percaya diri keluarga.
lingkungan dalam rumah. kembali yang telah
5.Menjaga rumah dijelaskan
bebas dari asap 3. Beri pujian
rokok.
P: Lanjutkan intervensi
O:
Ny.V tampak mulai memilih alat kontrasepsi yang
diinginkan.
Keluarga Tn.A tampak kooperatif
A:
Masalah defisiensi pengetahuan mengenai KB dengan
tugas keluarga mampu merawat anggota keluarga sudah
teratasi, dengan kriteria hasil yang tercapai:
1. Mampu merawat anggota keluarga dengan rajin
kontrol setelah penggunaan KB.
2. Mampu memodifikasi lingkungan dengan memilih KB
yang tepat
P : Lanjutkan Intervensi
(TTD)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan bagian terkecil dalam masyarkat, keluarga sendiri
terdiri dari sekumpulan dua orang atau lebih yang terjalin karena ada
hubungan darah, dimana dalam keluarga terjalin hubungan interaksi satu
sama lain yang dipimpin oleh kepala keluarga. Sedangkan keluarga
childbearing merupakan keluarga yang dengan kelahiran anak pertama,
dimana tahap ini dimulai dari kelahiran anak sampai anak berusia 30 bulan.
Diagnosa yang muncul pada tahap keluarga dengan anak pertama yaitu :
1. Kesiapan meningkatan nutrisi
2. Ketidakefektifan performa peran
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
4. Defisiensi pengetahuan
Sedangkan intervensi keperawatan yang dilakukan dengan memberikan
pendidikan kesehatan tentang peran menjadi orang tua dalam mengurus anak,
pendidikan tentang penyusunan jadwal MPASI, serta pemeliharaan
lingkungan yang aman bagi tumbuh kembang anak dalam keluarga yang
dengan kelahiran anak pertama.
B. Saran
1. Bagi keluarga
Diharapkan keluarga mampu memenuhi tugas sebagai orang tua dalam
tahap perkembangan dengan kelahiran anak pertama, dapat mengetahui
kebutuhan anak, penyusunan MPASI, dan pemeliharaan lingkungan yang
aman bagi anak.
2. Bagi perawat
Diharapkan perawat dapat memberikan penyuluhan atau pendidikan
kesehatan tentang persiapan peram menjadi orang tua pada keluarga yang
dengan kelahiran anak pertama
103
DAFTAR PUSTAKA