Anda di halaman 1dari 5

TANTANGAN PERAWAT MENJADI NURSEPRENEUR

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. ILHAM ALGIFARI
2. KHUSNU WARDANI KHLOIK
3. ISNIWATI
4. WIDYA AMANDA AULYA

KELAS: TINGKAT III

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

2019/2020
A. KEWIRAUSAHAAN DALAM KEPERAWATAN

Kewirausahaan dalam keperawatan atau biasa disebut nursepreneur


terdiri dari dua kata yaitu nurse dan enterpreneure. Enterpreneure adalah
seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan
memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan
yang diidealkan. Seorang enterpreneur adalah seorang individu yang
mengasumsikan tanggung jawab total dan risiko untuk membuat atau
menemukan peluang menggunakan bakat pribadi, keterampilan dan energi,
dan seseorang yang memperkerjakan proses perencanaan strategis untuk
mentransfer peluang tersebut menjadi sebuah layanan yang bernilai atau
produk (ICN, 2004)

Nursepreneur merupakan istilah baru dalam mempopulerkan


enterpreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan.
Seiring dengan gencarnya program gerakan nasional kewirausahaan pada
masyarakat luas, kalangan kampus adalah salah satu sasarannya. Para calon
intelektual yang tengah dalam studi pada berbagai bidang ilmu berusaha
dikenalkan pada dunia wirausaha. Hal ini merupakan langkah usaha
membekali wawasan kepada mereka agar kelak setelah meninggalkan
kampus tidak selalu berorientasi berkeinginan untuk menjadi pegawai atau
karyawan tetapi justru menjadi pencipta lapangan kerja. Dibeberapa kampus
yang concern dalam bidang ini bahkan sampai membentuk satu wadah resmi
pusat pelatiha dan riset bisnis yang tidak hanya ditunjukkan kepada
mahasiswa saja tetapi untuk mesyarakat luas. Khusus untuk mahasiswa ilmu
keperawatan, maka istilah nursepreneur dipakai untuk mengenalkan dan
memberi pengetahuan dasar tentang kewirausahaan. Hal ini diupayakan
sebagai sebuah upaya lompatan berfikir menaggulangi pengangguran melalui
pendidikan. Lebih jauh lagi memang ditunjukan agar dapat membentuk jiwa
– jiwa wirausaha baru dan dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat,
disamping memiliki soft skil dan keterampilan yang kompeten dalambidang
profesi keperawatan sesuai dengan disiplin studi yang dijalani (Wiranto,
2005).

Nurse enterpreneur adalah seseorang pemilik bisnis yang menawarkan


pelayanan keperawatan meliputi perawatan langsung, pendidikan, penelitian,
administratif atau konsultasi. Perawat yang bekerja secara mandiri atau
perawat wirausaha bertanggung jawab langsung kepada klien, kepada siapa,
atau atas nama siapa, pelayanan keperawatan yang disediakan (ICN, 2004)

Kewirausahaan dalam keperawatan akan baik untuk perawat


profesional dan perusaan pelayanan kesehatan, karena akan menciptakan
kemandirian dan termotivasi untuk berfikir, lebih produktif, kreatif dan dapat
lebih mudh bersaing dalam pemasarannya. Mereka akan seperti perusaan
lainnya mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengontrol kariernya sendiri
(ICN, 2004)

B. TANTANGAN PERAWAT MENJADI SEORANG NURSEPRENEURE

Menurut konsep kecerdasan emosional (emosional quotient) Daniel


Goleman (Goleman, 2002), tantangan yang mulai muncul saat menjadi
nurepreneur, yaitu :

1. Kesadaran diri

Kesadaran diri sangat penting bagi seorang nursepreneure.


Pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri dan apa yang ingin
dicapai akan menmbantu menyingkirkan gangguan dalam bisnis dan
mendorong diri dalam mengejar hal – hal yang lebih penting.

2. Pengaturan diri

Seorang nursepreneur perlu mengelola emosi agar bisa


mengendalikan emosi ketika usaha yang dijalani sedang bermasalah.
Kestabilan emosi nursepreneur akan menjadikannya sosok yang konsisten
dengan i mpian yang akan diraihnya.
3. Motivasi

Seorang nursepreneur harus pandai – pandai memotivasi diri


sendiri, sebab dunia enterpreneurship penuh dengan liku. Memotivasi diri
sendiri memang tidak mudah, butuh komitemen kuat dalam diri sendiri
sehingga motivasi tersebut berbuah tindakan yang nyata untuk mencapai
sebuah kesuksesan.

4. Emosi

Empati harus dimiliki oleh seorang nursepreneur karena bisa


menjadi nilai pondasi dalam berbisnis. Empati memainkan peran penting
dalam keberhasilan bisnis yang sedang dijalani. Pelanggan akan merasa
dan mengalami bagaimana empati yang dibangun itu menajdi value added.
Dampak luar biasa inilah yang membuat pelanggan tetap setia memilih
barang atau jasa walaupun diluar sana banyak saingan yang sama harga
dan kualitasnya.

5. Keterampilan sosial

Enterpreneurship bukanlah sekedar ilmu dagang, melainkan ilmu


membangun hubungan antar manusia, meyakinkan orang, mengerti
kebutuhan konsumen, dan membangun sistem bisnis dan pondasi yang
kuat dengan tim yang solid. Komunikasi adalah kunci membangun
hubungan bisnis yang kuat. Kini saatnya, nursepreneur mulai
mengidentifikasi kemampuan komunikasi mereka dan mulai
meningkatkan dalam mempraktikan ilmu yang didapat selama proses
penerapan pengetahuan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

ICN. (2004). Guidelines On The Nurse Entre/Intrapreneur Providing Nursing


Service. International Council of Nurse: Geneva.

Goleman Daniel.2002. Emotional Intelligence

https://www.google.com/url?sa=web&rct=j&url=https://www.scribd.com/
document/365894647/Tantangan-Menjadi-Seorang-
Nursepreneure&ved=2ahUKewih2Ljx_XkAhUDs48KHdlaCu0QFjAAeg
QIARAB&usg=AOvVaw3QyhhxTiFR0EVqkHxYvCzh. Diakses tanggal
28 September 2019

Anda mungkin juga menyukai