Perawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus memahami bahwa semua asuhan keperawatan anak harus berpusat pada keluarga(family center care) dan mencegah terjadinya trauma(atraumatik care). Family center care (perawatan berfokus pada keluarga) merupakan unsur penting dalam perawatan anak karena anak merupakan bagian dari anggota keluarga, sehingga kehidupan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatan anak. Sedangkan maksud dari atraumatic care adalah semua tindakan keperawatan yang ditujukan kepada anak tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga dengan memperhatikan dampak dari setiap tindakan yang diberikan. Prinsip autramatic care adalah menurunkan dan mencegah dampak perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dan mengontrol perawatan pada anak, mencegaah dan mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis), tidak melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi lingkungan fisik. B. Prinsip Keperawatan Anak Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui beberapa prinsip keperawatan anak yaitu : 1) Anak bukan miniatur orang dewasa 2) Anak sebagai individu dan mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan 3) Pelayanan keperawatan anak pada pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan 4) Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab dan memberikan askep anak 5) Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan 6) Berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan C. Paradigma keperawatan anak 1. Manusia ( anak ) Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu sasaran dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak di kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu: a. Bayi : 0-1 thn b. Toddler:1-2,5 th c. Prasekolah:2,5-5 th d. Sekolah:5-11 th e. Remaja:11-18 th Pelayanan keperawatan pada anak harus tetap memperhatikan kondisi fisik,mental,dan kemampuan kongnitif anak tersebut. 2. Konsep sehat sakit Menurut WHO merupakan sehat adalah keadaan keseimnbangan yang sempurna baik fisik ,mental,sosial,dan tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit.konsep sehat sakit merupakan suatu spektrum yang lebar dan setiap waktu kesehatan seseorang bergeser dalam spektrum sesuai dengan hasil interaksi yang terjadi dengan kekuatan yang mengganggunya. 3. Lingkungan Lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun sakit serta status kesehatan.faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan ada dua yaitu:lingkungan internal dan eksternal.lingkungan interl yang mempengaruhi kesehatan yang mempengaruhi tahap perkembangan,latar belakang intelektual,faktor emosional,dan spiritual.sedangkan lingkungan eksternal yang mempengaruhi status kesehatan yaitu keluarga,sosial ekonomi dan budaya 4. Keperawatan kePerawat merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi biogis,psikologis,sosial dan spiritual yang ditujukan pada individu,keluarga,masyarakat,dan kelompok yang mengutamakan pelayanan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi sehat maupun sakit D. Peran PerawatDalamKeperawatanAnak 1. Pemberi perawatan Peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga kelompok atau masyarakat sesuai dengan masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai yang kompleks. 2. Sebagai Advocat keluarga. Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan informasi yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. 3. Pendidik Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari pelayanan keperawatan. 4. Konseling Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada individu, keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidupsehat (perubahanpolainteraksi). 5. Kolaborasi Dalam halini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan keterampilan dari berbagai professional pemberi pelayanan kesehatan. 6. Peneliti Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan dari lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh melalui penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang telah diberikan. Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. E. MembentukKecerdasan Moral Anak Kecerdasan moral terbangun dari tujuh kebajikan utama, yaitu empati, hati nurani, kontrol diri, rasa hormat, kebaikan hati, toleransi, dan keadilan. Berikut ketujuh kebajikan untuk membentuk moral anak 1. Kebajikan yang pertama, empati, merupakan inti emosi moral yang membantu anak memahami perasaan orang lain. Kebajikan ini membuatnya menjadi peka terhadap kebutuhan dan perasan orang lain, mendorongnya menolong orang yang kesusahan atau kesakitan, serta menuntutnya memperlakukan orang dengan kasihsayang. 2. Kebajikan yang kedua, hati nurani, adalah suara hati yang membatu anak memilih jalan yang benar dari pada jalan salah serta tetap berada di jalur yang bermoral, membuat dirinya merasa bersalah ketika menyimpang dari jalur yang semestinya. 3. Kebajikan ketiga, kontrol diri, membantu anak menahan dorongan dari dalam dirinya dan berpikir sebelum bertindak, sehingga ia melakukan hal yang benar, dan kecil kemungkinan melakukan tindakan yang akan menimbulkan akibat buruk. 4. Kebajikan ke-empat, rasa hormat, mendorong anak bersikap baik dan menghormati orang lain. Kebajikan ini mengarahkan anak memperlakukan orang lain sebagaimana orang lain memperlakukan dirinya, sehingga mencegah anak bertindak kasar, tidak adil, dan bersikap memusuhi. 5. Kebajikan kelima, kebaikan hati, membantu anak mampu menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain. Dengan mengembangkan kebajikan ini, anak lebih belas kasih dan tidak terlalu memikirkan diri sendiri, serta menyadari perbuatan baik sebagai tindakan yang benar. 6. Kebajikan keenam, toleransi, membuat anak mampu menghargai perbedaan kualitas dalam diri orang lain, membuka diri terhadap pandangan dan keyakinan baru, dan menghargai orang lain tanpa membedakan suku, gender, penampilan, budaya, kepercayaan, kemampuan atau orientasi seksual. 7. Kebajikan ketujuh, keadilan, menuntut anak agar memperlakukan orang lain dengan baik, tidak memihak, dan adil, sehingga ia mematuhi aturan, mau bergiliran dan berbagi, serta mendengar semua pihak secara terbuka sebelum memberi penilaian apapun.
F. Family Centered Care
1. Definisi Perlukah orang tua terlibat dalam merawat anak saat anaknya sedang dirawat? Tentu harus terlibat. Mengapa harus melibatkan orang tua? Karena anak tidak bisa jauh dari orang tua dan orang tua mempunyai sumber daya yang bisa membantu penyembuhan anak sehingga keluarga sangat penting dilibatkan dalam perawatan, dimana istilahnya adalah family centered care. Family Centered Care (FCC) atau perawatan yang berpusat pada keluarga didefinisikan sebagai filosofi perawatan berpusat pada keluarga, mengakui keluarga sebagai konstanta dalam kehidupan anak. Family Centered Care meyakini adanya dukungan individu, menghormati, mendorong dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi keluarga. 2. ManfaatPenerapanFamily Centered Care(FCC) Manfaat penerapan family centered care adalah sebagai berikut:
a. Hubungan tenaga kesehatan dengan keluarga semakin menguat dalam
meningkatkan kesehatan dan perkembangan setiap anak.
b. Meningkatkan pengambilan keputusan klinis berdasarkan informasi yang
lebih baik dan proses kolaborasi. c. Membuat dan mengembangkan tindak lanjut rencana perawatan berkolaborasi dengan keluarga. d. Meningkatkan pemahaman tentang kekuatan yang dimiliki keluarga dan kapasitas pemberi pelayanan. e. Penggunaan sumber-sumber pelayanan kesehatan dan waktu tenaga profesiona llebih efisien dan efektif 3. Elemen-elemen Family Centered Care (FCC) Dalam family centered care kebutuhan semua anggota keluarga tidak hanya harus di pertimbangkan, dengan mengacu pada elemen penting family centered care yang meliputi:
a. Memasukkan pemahaman ke dalam kebijakan dan praktik bahwa keluarga
bersifat konstan dalam kehidupan anak, sementara sistem pelayanan dari personal pendukung di dalam sistem tersebut berubah-rubah. b. Memfasilitasi kolaborasi keluarga / profesional pada semua tingkat pelayanan keperawatan di rumahsakit, rumah, dan di masyarakat. c. Saling bertukar informasi yang lengkap dan jelas antara anggota keluarga dan profesional dalam hal dukungan tentang cara yang supportif di setiap saat. d. Menggabungkan pemahaman dan penghormatan terhadap keanekaragaman budaya, kekuatan dan individualitas di dalam dan diantara seluruh keluarga termasuk keanekaragaman suku, ras, spiritual, sosial, ekonomi, bidang pendidikan dan geografi ke dalam kebijakan praktik. e. Mengenali dan menghormati metode koping yang berbeda dan menerapkan program dan kebijakan menyeluruh yang menyediakan pelayanan perkembangan, pendidikan, emosi, lingkungan dan dukungan keuangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang berbeda-beda. f. Mendorong dan memfasilitasi dukungan dan jaringan kerja sama keluarga dengan keluarga.
4. Prinsip-prinsip Family Centered Care (FCC)
Beberapa prinsip Family Centered Care meliputi:
a. Menghormati setiap anak dan keluarganya.
Perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anak menghormati
anak dan keluarga sebagai subjek perawatan. Perawat menghormati anak dan keluarga memiliki pilihan yang terbaik bagi perawatan mereka. Pelayanan yang diberikan mengacu kepada standar asuhan keperawatan dan diperlakukan sama pada semua pasien dan keluarga. b. Mengenali dan memperkuat kelebihan yang ada pada anak dan keluarga.Mengkaji kelebihan keluarga dan membantu mengembangkan kelebihan keluarga dalam proses asuhan keperawatan pada klien. c. Mendukung dan memfasilitasi pilihan anak dan keluarga dalam memilih pelayanan kesehatannya. Memberikan kesempatan kepada keluarga dan anak untuk memilih fasilitas kesehatan yang sesuai untuk mereka, menghargai pilihan dan mendukung keluarga. d. Menjamin pelayanan yang diperoleh anak dan keluarga sesuai dengan kebutuhan, keyakinan, nilai, dan budaya mereka. Memonitor pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan, nilai, keyakinan dan budaya pasien dan keluarga. e. Berbagi informasi secara jujur dan tidak biasa dengan anak dan keluarga sebagai cara untuk memperkuat dan mendayagunakan anak dan keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan. f. Memberikan dan menjamin dukungan formal dan informal untuk anak dan keluarga. Memfasilitasi pembentuk ansupport grup untuk anak dan keluarga, melakukan pendampingan kepada keluarga, menyediakan akses informasi support grup yang tersedia di masyarakat.