STRATEGI PEMASARAN
A. KONSEP PEMASARAN
Unika De La Salle 61
Manado
SEGMENTASI PENGUKURAN
PASAR PASAR
Unika De La Salle 62
Manado
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat
dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda.
5. Andalah yang menentukan.
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang
pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan.
Menurut Kotler & Keller (2006) Strategi Bauran Pemasaran dapat diartikan
sebagai sekumpulan dari variabel-variabel yang dapat dikendalikan yang
digunakan oleh perusahan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan
dalam pasar sasaran atau dengan kata lain 4P merupakan kombinasi dari
variabel-variabel pemasaran yang merupakan faktor internal yang berada
dalam jangkauan yang
dapat dikendalikan oleh perusahaan. Adapaun variabel-variabel 4P tersebut
sebagai berikut:
1. Produk (Product)
Adalah kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahan dan
ditawarkan kepada pasar sasaran. Variabel dalam bauran produk yaitu: mutu
atau kualitas, ciri khas, gaya, bentuk, merk, kemasan, pelayanan dan jaminan.
2. Harga (Price)
Adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen kepada produsen untuk
mendapatkan suatu produk/jasa. Variabel dalam bauran harga yaitu: daftar
harga, potongan harga, syarat kredit dan periode pembayaran.
3. Distribusi (Place)
Adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk dapat diperoleh
dan tersedia bagi konsumen. Variabel dalam bauran distribusi yaitu: lokasi,
transportasi, persediaan barang, distributor dan pengecer.
4. Promosi (Promotion)
Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan
konsumen sasaran untuk membeli produknya. Adapun variabel yang
terkandung dalam bauran promosi adalah periklanan, personal selling, promosi
penjualan dan publisitas.
1. Merek (branding)
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan
produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari
produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi
produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat
produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah
keberhasilan yang besar pada produk (Kennedy & Soemanagara 2006).
2. Pengemasan (Packing)
Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau
pembungkus suatu produk.
3. Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas produk (product quality) adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan
kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk
meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program, “Total
Quality Management (TQM)”. Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan
pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan.
D.2 Tingkatan Produk
Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut:
1. Produk Inti (Core Product)
Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari
konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.
2. Produk Aktual (Actual Product)
Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual product)
di sekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya, tingkat
kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk
menyampaikan manfaat inti (Kotler & Keller 2006).
3. Produk Tambahan (Supplementary product)
Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan
tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan
baik claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika
konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan (Oei 2009).
1) Pedagang Besar
Istilah ini digunkaan para perantara pedagang yang terikat dengan
kegiatan perdagangan besar dan biasanya tidak melayani penjualan
eceran kepada konsumen akhir. Pedagang besar adalah sebuah unit
usaha yang membeli dan menjual kembali barang-barang kepada
pengecer dan pedagang lain dan atau kepada pemakai industri,
pemakai lembaga dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam
volume yang sama kepada konsumen akhir.
2) Pengecer
Meliputi semua kegiatan yang berhubungan secara langsung dengan
penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan
pribadi (bukan untuk keperluan usaha). Namun demikian tidak
tertutup kemungkinan adanya penjualan secara langsung dengan
para pemakai industri karena tidak semua barang industri selalu
dibeli dalam jumlah besar. Pengecer adalah sebuah lembaga yang
melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir
untuk keperluan pribadi.
b) Perantara Agen (Agent Middlemen)
Dibedakan dengan perantara pedagang karena tidak mempunyai hal milik
atas semua barang yang ditangani. Agen adalah lembaga yang
melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi
khusus yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi
mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang
diperdagangkan. Pada dasarnya perantara agen dapat digolongkan
menjadi
2 golongan, yaitu:
1) Agen Penunjang
Merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam beberapa
aspek pemindahan barang dan jasa. Terbagi dalam beberapa
golongan:
a. Agen pengangkutan borongan (Bulk Transportation Agent).
b. Agen penyimpanan (Storage Agent).
c. Agen pengangkutan khusus (Specialty Shipper).
d. Agen pembelian dua penjualan (Purchase and Sales agent)
Kegiatan agen penunjang adalah membantu untuk memindahkan
barang-barang sedemikian rupa sehingga mengadakan hubungan
langsung dengan pembeli dua penjual. Jadi agen penunjang ini
melayani kebutuhan-kebutuhan dari setiap kelompok secara
serempak. Dalam praktek agen semacam ini dapat dilakukan sendiri
oleh si penerima barang.
2) Agen Pelengkap
Berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam penyaluran
barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangan-kekurangan.
Apabila pedagang atau lembaga lain tidak dapat melaksanakan
kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran barang,
maka agen pelengkap dapat menggantikannya. Jasa-jasa yang
dilakukannya antara lain berupa:
a. Jasa pembimbingan/konsultasi.
b. Jasa finansial.
c. Jasa informasi.
d. Jasa khusus lainnya.
Berdasarkan bermacam jasa yang mereka tawarkan tersebut, agen
pelengkap dapat digolongkan ke dalam:
a. Agen yang membantu di bidang keuangan, seperti bank.
b. Agen yang membantu dalam mengambil keputusan, seperti biro
iklan, lembaga penelitian, dokter dan sebagainya.
c. Agen yang membantu dalam penyediaan informasi, seperti
televisi, surat kabar, radio dan sebagainya.
d. Agen khusus yang tidak masuk dalam tiga golongan di muka.
Kedua macam perantara (agen dan pedagang) tersebut sama-sama
pentingnya
dalam pemasaran. Perlu diketahui bahwa agen dapat menyewa agen-agen yang lain.
1. Periklanan (Advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan perusahaan/sponsor untuk melakukan
presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
2. Penjualan Personal (Personal Selling)
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka
menyukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
3. Promosi penjualan (Sales Promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu
produk atau jasa.
4. Hubungan masyarakat (Public Relation)
Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh
dukungan, membangun ‘citra perusahaan’ yang baik dan menangani atau
menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
5. Pemasaran langsung (Direct marketing)
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk
memperoleh tanggapan langsung. Dengan demikian maka promosi merupakan
kegiatan perusahaan yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk
kepada konsumen sehingga dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk
melakukan pembelian (Kuratko & Hodgetts 2007).
Kasali, R., Purnomo, B. R., Nasution, A. H., Rustiadi, S., Larso, D., Mirzanti, I.
R., Ciptarahayu, A., Mulyana, A., & Daryanto, H. K., 2010, Modul
Kewirausahaan, Yayasan Rumah Perubahan, Mandiri, Indonesia.
Kennedy, J., E., & Soemanagara, R., D., 2006, Marketing Communication –
Taktik & Strategi, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta
Kotler, P. & Keller, K.L. 2006, Marketing Management, Upper Saddle River, NJ:
Prentice Hall.
Lovelock, C., Patterson, P., & Walker, R. 2004, Services Marketing: An Asia-
Pacific and Australian Perspective, 3rd edn., Pearson Education Australia,
French Forest, NSW.
Oei, I., 2009, Marketing For Everyone, PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta