Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN KOMUNITAS

KELOMPOK 4

Anggota :

1. Elya Qomariah
2. Mayang Dwi Apritania
3. Dahlia yuniar

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Program Pembinaan Kesehatan
Komunitas” dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
Keperawatan Komunitas yang telah membimbing kami. Kami juga berterimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah kami,
maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah kami.

Bandar Lampung, Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Kesehatan Komunitas
2.2 Pengertian Program Pembinaan Komunitas
2.3 Contoh Program Pembinaan Komunitas
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Pembinaan Kesehatan Komunitas adalah segala upaya fasilitas yang bersifat
persuasif dan melalui pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap, perilaku, dan kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan serta
memecahkan masalah menggunakan sumber daya atau potensi yang mereka miliki termasuk
partisipasi dan dukungan tokoh – tokoh masyarakat serta LSM yang masih ada dan hidup di
masyarakat (James A. Christenson & Jerry W. Robinson, 1989).
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan akan menghasilkan
kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dengan demikian penggerakkan dan
pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian merupakan hasil,
karenanya kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Peran serta
masyarakat di dalam pembangunan kesehatan dapat diukur dengan makin banyakknya jumlah
anggota masyarakat yang mau memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti, Puskesmas, Pustu,
Polindes, mau hadir ketika ada kegiatan penyuluhan kesehatan, dll. (Pranarka &
Vidhyandika,1996).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan ilmu kesehatan komunitas?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan program pembinaan komunitas?
1.2.3 Apa saja yang termasuk dalam program pembinaan kesehatan komunitas?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu Kesehatan Komunitas


Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia kesehatan manusia
mulai dari tingkat individu hingga pada tingkatan eksosistem serta perbaikan fungsi setiap
unitdalam sistem hayati tubuh manusia mulai dari tingkat sub sampai tingkat sistem tubuh.
Komunitas adalah sekelompok manusia yang sering berhubungan lebih sering dibandingkan
manusia lainyang berada di luarnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan
barang atau jasa yang penting untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.
Menurut Spradly (1985), Logan dan Dawkin (1987) Keperawatan kesehatan komunitas
adalah pelayanan perawatan professional yang ditujukan kepada masyarakat dengan
pendekatan kepada kelompok risiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan pendekatan kesehatan dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melubatkan klien sebagai mitra
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.

2.2 Pengertian Program Pembinaan Komunitas


Program Pembinaan Kesehatan Komunitas adalah segala upaya fasilitas yang bersifat
persuasif dan melalui pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap, perilaku, dan kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan serta
memecahkan masalah menggunakan sumber daya atau potensi yang mereka miliki termasuk
partisipasi dan dukungan tokoh – tokoh masyarakat serta LSM yang masih ada dan hidup di
masyarakat (James A. Christenson & Jerry W. Robinson, 1989).
Program pembinaan kesehatan komunitas, meliputi:
a. Pembinaan gizi masyarakat
b. Pembinaan kesehatan keluarga
c. Pembinaan upaya kesehatan kerja dan olah raga
d. Dukungan mananjemen
e. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
f. Penyehatan lingkungan
g. Pengembangan kota sehat
h. Pengembangan puskesmas
2.3 Contoh Program Pembinaan Kesehatan Komunitas
a. Pembinaan Gizi Masyarakat
Adanya pencapaian MDGs untuk menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
menjadikan suatu tantangan yang harus dihadapi di Indonesia, hal ini sesuai dengan
penelitian yang menyebutkan bahwa tantangan utama pencapaian MDGs bidang
kesehatan adalah bagaimana pemerintah dapat menerjemahkan komitmen dan kebijakan
intervensi efektif yang sudah tersedia menjadi program rutin pelayanan kesehatan yang
dapat langsung menyentuh masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan, yaitu
masyarakat miskin (Utomo, 2011).
Pihak pemerintah masih perlu meningkatkan upaya kesehatan yang berkesinambungan
karena keadaan sosial ekonomi terutama pada penduduk miskin yang mendasari terjadinya
kurang gizi yang masih menjadi ancaman. Sehingga Dinas Kesehatan perlu melaksanakan
Program Perbaikan Gizi Masyarakat khususnya Pemantauan Pertumbuhan Balita yang
keberhasilannya dapat diukur dari beberapa kegiatan, meliputi cakupan K/S yaitu
indikator untuk menggambarkan persentase balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat
(KMS) atau buku KIA.
UU No. 36 Tahun 2009 pasal 141, menyebutkan:
(1) Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan
masyarakat.
(2) Peningkatan mutu gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:
a. perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang;
b. perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan;
c. peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan
teknologi;
d. peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi;
(3) Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat bersama-sama menjamin
tersedianya bahan makanan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi secara merata dan
terjangkau.
(4) Pemerintah berkewajiban menjaga agar bahan makanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) memenuhi standar mutu gizi yang ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan
(5) Penyediaan bahan makanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
lintas sektor dan antar provinsi, antar kabupaten, atau antar kota.
b. Pengembangan Kota Sehat
Kota sehat merupakan kondisi kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat untuk dihuni
oleh masyarakat. Hal ini dapat terselenggara melalui penerapan tatanan dengan kegiatan
yang terintegrasi yang disepakati oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Di antara
kegiatan yang dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dan forum yang
diselenggarakan oleh pemerintah kota sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan
aspirasi mereka serta ikut berpartisipasi. Forum ini berperan dalam menentukan arah,
perencanaan, dan prioritas guna mewujudkan wilayah yang aman, nyaman, bersih, dan
sehat oleh seluruh masyarakat.
Tatanan kota sehat dikelompokkan berdasarkan kawasan dan permasalahan khusus,
yang terdiri dari:
a) Kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum
b) Kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi
c) Kawasan pertambangan sehat
d) Kawasan hutan sehat
e) Kawasan industry dan perkotaan
f) Kawasan pariwisata sehat
g) Ketahanan pangan dan gizi
h) Kehidupan masyarakat sehat yang mandiri
i) Kehidupan sosial yang sehat

c. Konsep dan Fungsi Puskesmas


1) Konsep Puskesmas
a) Definisi
Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes 1991).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.

b) Visi dan Misi


Visi : Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Misi :
 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dam masyarakat di wilayah
kerjanya.
 Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.

c) Program Pokok Puskesmas


Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang
wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.  Ada 6 Program
Pokok pelayanan kesehatan di  Puskesmas yaitu :
 Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif)
 Promosi kesehatan
 Pelayanan KIA dan KB
 Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
 Kesehatan lingkungan
 Perbaikan gizi masyarakat

2) Fungsi Puskesmas
Ada tiga (3) fungsi utama yang diemban puskesmas dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan dasar (PKD) kepada seluruh target sasaran masyarakat di wilayah kerjanya,
yakni sebgai berikut :
a) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
b) Pusat Pemberdayaan Masyarakat
c) Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Program Pembinaan Kesehatan Komunitas adalah segala upaya fasilitas yang bersifat
persuasif dan melalui pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap, perilaku, dan kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan serta
memecahkan masalah menggunakan sumber daya atau potensi yang mereka miliki termasuk
partisipasi dan dukungan tokoh – tokoh masyarakat serta LSM yang masih ada dan hidup di
masyarakat.
Pihak pemerintah masih perlu meningkatkan upaya kesehatan yang berkesinambungan
karena keadaan sosial ekonomi terutama pada penduduk miskin yang mendasari terjadinya
kurang gizi yang masih menjadi ancaman. Sehingga Dinas Kesehatan perlu melaksanakan
Program Perbaikan Gizi Masyarakat khususnya Pemantauan Pertumbuhan Balita.
Kota sehat merupakan kondisi kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat untuk dihuni
oleh masyarakat. Hal ini dapat terselenggara melalui penerapan tatanan dengan kegiatan yang
terintegrasi yang disepakati oleh pemerintah daerah dan masyarakat.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Program pokok puskesmas antara lain, program pengobatan, promosi kesehatan, pelayanan
KIA dan KB, Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, kesehatan
lingkungan, perbaikan gizi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai