Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN SEHAT JIWA

PADA IBU HAMIL


Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu: Ns.

DIBUAT OLEH :

Umiyanti Azizah (020319698)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

INSTITUT MEDIKA Drg. SUHERMAN

TAHUN 2021

Jalan Raya Mayor Oking Jaya Atmaja No.9 Cibinong – Bogor

Telp. (021) 89111110 (Hunting) Fax. (021) 8905196

E-mail: info@imds.ac.id Website: www.imds.ac.id


LAPORAN PENDAHULUAN SEHAT JIWA IBU HAMIL

A. Pengertian
Kehamilan adalah suatu rangkaian dari pertemuan sel sperma dengan seltelur yang sehat
dan dilanjutkan dengan fertilisasi, nidasi dan implantasi (Sulistiyowati, 2012). Kehamilan
diawali adanya janin dalam rahim seorangperempuan sebagai hasil konsepsi yang
berlangsung sejak peristiwa tertanamnyahasil konsepsi pada dinding endometrium di dalam
uterus sampai lahirnya janin (Keliat, 2015). Pada masa ini seorang ibu belajar untuk
memahami dan memberikanrespons positif terhadap perubahan fisiologis, psikologis dan
sosial selama usia kehamilannya.
Kehamilan adalah suatu proses yang normal akan tetapi kebanyakan wanitaakan
mengalami perubahan baik dari segi psikologis maupun emosional selamakehamilan. Sering
kali kita mendengar betapa bahagianya dia karena akan menjadiseorang ibu tetapi tidak
jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadimasalah selama kehamilannya misalnya
ibu takut dengan anak yang akandilahirkannya apakah normal ataukah tidak atau mungkin
ibu takut kehilangan kecantikannya.
Sedangkan gangguan psikologis adalah Perubahan psikologi pada ibu hamil merupakan
hal yang normal dan merupakan hal yang individual. Didasarkan padateori Revarubin. Teori
ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimanauntuk mencapai peran ini
diperlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas.

B. Perubahan dan Adaptasi Psikologis selama Masa Kehamilan


Perubahan peran selama kehamilanSeiring dengan bertambahnya usiakehamilan, ibu
akan mengalami perubahan psikologis dan pada saat ini pula wanitaakan mencoba untuk
beradaptasi terhadap peran barunya melalui tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya denganmerubah peran
sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khususkehamilan) dan informal
melalui model peran (role model). Meningkatnyafrekuensi interaksi dengan wanita hamil dan
ibu muda lainnya akan mempercepatproses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran
barunya sebagai seorang ibu.
2. Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba
menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinyasebagai penerima kasih
sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayangterhadap bayinya. Untuk memenuhi
kebutuhan akan kasih sayang, wanita akanmenuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba
menggambarkan figur ibunyadimasa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif
dari ibunya untukkemudian ia daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain
yangberpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapapersiapan
yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk dukungansemangat dari orang-orang
terdekatnya.
3. Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)
Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatutitik stabil
dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-aktivitasyang bersifat positif
dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahutentang informasi seputar persiapan
kelahiran, cara mendidik dan merawat anak,serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi
kesehatan keluarga.
4. Tahap Akhir (perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia
tetapmengadakan“perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepatijanji”
mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitandengan apa yang
akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak.

C. Masalah Emosi Selama Kehamilan


Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,
perubahanpsikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya.
Sebagianbesar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan merupakan peristiwa kodrat
yangharus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap sebagai peristiwa khusus yang
sangatmenentukan kehidupan selanjutnya.
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang komplek, memerlukan adaptasiterhadap
penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflikantara keinginan
prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma – normasosiokultural dan persoalan
dalam kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetusberbagai reaksi psikologis, mulai dari
reaksi emosional ringan hingga ketingkatgangguan jiwa yang berat.
Dukungan psikologik dan perhatian akan memberi dampak terhadap polakegiatan
sosial ( keharmonisan, penghargaan, pengorbanan, kasih sayang danempati) pada wanita
hamil dan dari aspek teknis, dapat mengurangi aspek sumberdaya (tenaga ahli), cara
penyelesaian persalinan normal, akselerasi, kendali nyeridan asuhan neonatal),
Hubungan episode kehamilan dengan reaksi psikologis yang terjadi.:
a.Trimester 1 :
Sering terjadi fluktuasi lebar aspek emosional sehingga perode ini mempunyai resiko
tinggi untuk terjadi pertengkaran atau rasa tidak nyaman.
b. Trimester II :
Fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian wanita hamil lebih terfokus
pada berbagai perubahan tubuh yang terjadi saat kehamilan, kehidupanseksual
keluarga dan hubungan bathiniah dengan bayi yangdikandungannya.
c.Trimester III :
Berkaitan dengan bayangan resiko kehamilan dan proses persalinansehingga wanita
hamil sangat emosional dalam upaya mempersiapkan ataumewaspadai segala sesuatu
yang akan dihadapi.
Reaksi cemas
 Gangguan ini ditandai dengan rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan, terutamasekali
terhadap hal-hal yang masih tergolong wajar.
 Kecemasan baru terlihat apabila wanita tersebut mengungkapkannya karena gejalaklinik
yang ada, sangat tidak spesifik (twitchung, tremor, berdebar-debar, kaku otot,gelisah dan
mudah lelah, insomnia)
 Timbul gejala-gejala somatik akibat hiperaktifitas otonom (palpitasi, sesak nafas,rasa
dingin ditelapak tangan, berkeringat dingin, pusing, rasa terganjal pada leher).
 Tenangkan dengan psikoterapi. Walau kadang-kadang upaya ini kurang memberihasil tetapi
prosedur ini sebaiknya paling pertama dilakukan.
 Hanya pada pasien dengan reaksi cemas berat, berikan diazepam 3 x 2 mg per hari.
 Bila pasien tidak mampu untuk melakukan kegiatan sehari-hari atau kekuranganasupan
kalori/gizi maka harus dilakukan rawat inap di rumah sakit.
Reaksi panik
 Ditandai dengan rasa takut dan gelisah yang hebat, terjadi dalam periode yang relatifsingkat
dan tanpa sebab-sebab yang jelas.
 Pasien mengeluhkan nafas sesak atau rasa tercekik, telinga berdenging, jantungberdebar,
mata kabur, rasa melayang, takut mati atau merasa tidak akan tergolonglagi.
 Pemeriksaan fisik menunjukkan pasien gelisah dan ketakutan, muka pucatpandangan liar,
pernafasan pendek dan cepat dan takhikardi.
 Tenangkan secara verbal, sebelum psikoterapi atau medikamentosaa. Sebaiknyapasien
dirawat untuk observasi tehadap reaksi panik ulangan dan pemberian terapi.
 Karena reaksi panik hanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, cukupdiberikan
dosis tunggal diazepam 5 mg IV.
Reaksi Obsesif-Kompulsif
 Gambaran spesifik dari gangguan ini adalah selalu timbulnya perasaan, rangsanganataupun
pikiran untuk melakukan sesuatu, tanpa objek yang jelas, diikuti denganperbuatan yang
dilakukan secara berulang kali.
 Pengulangan perbuatan tersebut dapat mencelakai dirinya, bayi yang dikandungatau orang
lain.
 Adanya potensi gawat darurat pada wanita hamil dengan reaksi obsesif-kompulsifmenjadi
alasan untuk dirawat di rumah sakit atau dalam pengawasan tim medisyang memadai.
Psikoterapi cukup membantu untuk mengembalikan wanita ini padastatus emosional yang
normal.
 Pada kasus yang berat, beri diazepam 5 mg IV dan observasi ketat.
Depresi berat
 Depresi pada wanita hamil, ditandai oleh perasaan sedih, tidak bergairah,menyendiri,
penurunan berat badan, insomnia, kelemahan, rasa tidak dihargai danpada kasus yang berat,
ada keinginan untuk melakukan bunuh diri.
 Penelitian di RS Dr. Sutomo, Surabaya (1990) menunjukkan angka kejadian
DepresiPascapersalinan (Postpartum Blues) sebesar 15,2 % (persalinan fisiologis) dan 46,2%
(persalinan patologis).
 Sulit untuk melakukan komunikasi karena mereka cenderung menarik diri, tidakmampu
berkonsentrasi, kurang perhatian dan sulit untuk mengingat sesuatu .
 Gunakan anti depresan Amitryptyline 2 x 10 mg oral.
 Terapi kejutan listrik (ECT) digunakan apabila psikofarmaka gagal dan reaksi
depresimembahayakan pasien.
Perasaan panik/ gelisah
Berkaitan dengan kemampuanya untuk menjaga kehamilan sampai saat
persalinansebagai seorang ibu hamil yang baik. Respon-respon psikologis tersebut terjadi
karena ibu merasa bahwa kehamilannya ini merupakan suatu ancaman, kegawatan,ketakutan
dan bahaya bagi dirinya dan sebagai akibat yang akan terjadi pada dirinya,sehingga mereka
akan bersikap tidak hanya menolak kehamilannya tetapi juga akanberusaha menggugurkan
kehamilannya bahkan kadang-kadang mencoba bunuh diri.

D. Gambaran Kondisi Psikologis pada Wanita Hamil


Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan – perasaan :
• Marah
• Tertekan
• Bersalah
• Bingung
• Was – was
• Kesal
• Pilu
• Khawatir
Hal ini biasanya ditandai dengan gejala – gejala :
• Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak.
• Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan.
• Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang.
• Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah.
• Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan.
• Senantiasa berfikiran negatif.
• Tanpa berwujud merasa tidak mampu.
• Tiba-tiba takut atau gugup.
• Tidak bisa memusatkan perhatian.
• Lebih sering lupa.
• Rasa bingung dan bersalah.
• Makan amat sedikit atau amat banyak.
• Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan.
• Kehilangan kepercayaan dan harga diri.
Apabila kondisi - kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu
maka akan menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya memerlukan
adanya pengobatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikis pada masa hamil :
1. Sudah punya banyak anak
Banyak anak sebagian orang merasakan sebagai beban finansial yangharus di
tanggung, belum lagi di tambah kerepotan - kerepotan lainnya, apalagijika dalam keluarga
sudah ada anak dengan jumlah lebih daricukup.
2. Khawatir berubah penampilan
Bagi sebagian perempuan, penampilan merupakan nilai jual, perubahanbentuk wajah
dan tubuh akibat kehamilan dan persalinan dianggap akanmengurangi keindahan penampilan.
3. Kemampuan finansial dirasa tidak memadai.
Jika si kecil lahir di saat kondisi keuangan keluarga tengah morat maritmemang
merepotkan, kondisi ini merupakan hal yang sangat menganggu kondisipsikologis seorang
ibu hamil.
4. Keluhan sulit tidur
Sulit tidur di malam hari dapat membuat kondisi ibu hamil menurun,konsentrasi
berkurang, mudah lelah, badan terasa pegal, tidak mood bekerja dancenderung emosional.
Keluhan tidur umumnya muncul saat usia kandunganmemasuki trimester ketiga dimana janin
sudah tumbuh sedemikian besarsehingga terasa menyesakkan. Ditrimester pertama, kadar
hormon dalam tubuhibu sedang mengalami perubahan drastis yang sering memunculkan
keluhanmuntah – muntah, sehubungan dengan itu, keluhan sulit tidur biasanya munculkarena
sebab sebagai berikut :
• Stres
• Perubahan hormon
• Dihantui kecemasan
• Gangguan psikis

E. Tanda dan Gejala


Trimester I
Subjektif:
a.Tidak menstruasi
b.Ingin selalu diperhatikan oleh suami dan keluarga
c.Merasa bahagia dengan kehamilan
d.Merasa nyaman dan bahagia bila disentuh,dibelai dan disayang oleh suami.
e.Merasakan perasaan yang berubah – ubah dari waktu ke waktu
f.Respons terhadap perubahan yang terjadi:
1)Mual dan muntah di pagi hari
2)Cepat lelah dan mengantuk
3)Sering buang air kecil
4)Payudara terasa penuh
5)Tidak menyukai bau makanan tertentu
Objektif:
1.Areola mamae menghitam
2.Tes kehamilan positif

Trimester II
Subjektif:
1.Takut jika suami meninggalkan rumah dalam waktu relatif lama
2.Mulai merasakan gerakan janin
3.Merasa senang dan bahagia dengan gerakan janin
4.Merasakan ada ikatan dengan janin

Objektif:
1.Perut mulai kelihatan buncit
2.Payudara membesar
Trimester III
Subjektif:
1.Merasakan ketidaknyamanan pada tubuh: sesak, mudah lelah, kram kaki
2.Merasa kepanasan, mudah berkeringat, sering berkemih, sesak nafas, mudahlelah,kram kaki
3.Membayangkan hari kelahiran dengan gembira
4.Mencari informasi dari banyak sumber tentang kehamilan, kelahiran dan janin
5.Memutuskan tempat alternatif untuk melahirkan

Objektif:
1.Keluar cairan kuning dari puting susu
2.Mempersiapkan segala kebutuhan bayi baik material maupun spiritual (namaterbaik, tempat
melahirkan, upacara kelahiran, perlengkapan bayi dan ibu, danlain – lain).

1.Tujuan Asuhan Keperawatan


Pada ibu hamil
1. Kognitif: ibu hamil mampu memahami,
a.Perkembangan yang normal pada ibu hamil
b.Perkembangan yang menyimpang pada ibu hamil
c.Cara menyesuaikan diri terhadap perubahan biologis, psikologis dan sosialselama masa
kehamilan
2.Psikomotor: ibu hamil mampu
a.Melakukan adaptasi terhadap perubahan biologis, psikologis, dan sosial
b.Menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan janinnya
c.Melakukan pemeriksaan kehamilan dan persalinan pada fasilitas pelayanankesehatan
3.Afektif: ibu hamil merasa bahagia dan menerima kehamilannya

Pada Keluarga
1.Kognitif: keluarga mampu mengenal
a.Perkembangan ibu hamil yang normal
b.Perkembangan ibu hamil yang menyimpang
2.Psikomotor: keluarga mampu memberikan dukungan pada ibu hamil
3.Afektif: keluarga mampu memberikan kebahagiaan dan motivasi pada ibu hamil

2.Tindakan Keperawatan
Tindakan pada ibu hamil
a.Diskusikan tentang perkembangan yang normal yang dialami selama kehamilan.
b.Diskusikan tentang perkembangan yang menyimpang yang dialami selamakahamilan
c.Diskusikan tentang perubahan biologis, psikologis, dan sosial pada kehamilandan cara
adaptasi
d.Diskusikan tentang cara mencapai pertumbuhan dan perkembangan janin yangnormal
dengan bonding dan attachment tercapai:
1)Trimester I : menyentuh/mengelus perut, berusaha bersikap tenang saatmengetahui
kepastian kehamilan, menghindari stres, mulai mengajak janinberbicara, banyak berdoa,
meditasi atau ibadah lain, berusaha memenuhikebutuhan gizi janin, makan sedikit tapi
sering, melakukan kegiatan yangmenyenangkan, selalu berfikir positif (berbaik sangka
terhadap segalasesuatu yang terjadi)
2)Terimester II : mengajak janin berbicara lebih sering sambil mengelus perutibu,
kenalkan suara orang – orang di sekitar (ayak, kakak, nenek, kakek)secara teratur,
mendengar musik yang lembut, mendengarkan bacaan kitabsuci, tetap menjaga
keseimbangan emosi, tidak mudah marah atau sedih,menghindari berkata dan berbuat
negatif, meyakini ada ikatan dengan janin,merespons gerakan janin dengan mengusap,
menekan dan sedikitmenggoyang perut.
3)Trimester III : laku semua tindakan yang dilakukan pada trimester I danII,sering jalan
pagi, senam hamil, mengenalkan lingkungan sambil mengajakjanin berbicara, kenalkan
janin dengan cahaya (menyenter/mengarahkanlampu ke perut ibu), makan makanan yang
bervariasi rasanya, melakukansetiap kegiatan dengan hati yang tenang, senang dan ikhlas,
lebih seringmelakukan latihan relaksasi, hindari rokok dan alkohol.

Tindakan pada keluarga


1.Jelaskan tentang perkembangan ibu hamil yang normal
2.Jelaskan tentang perkembangan ibu hamil yang menyimpang
3.Diskusikan tentang perubahan biologis, psikologis, dan sosial ibu hamil sertacara adaptasi
4.Bantu keluarga memberikan dukungan selama hamil dan setelah bersalin
5.Diskusikan dengan keluarga tentang pemeriksaan kesehatan selama kehamilan,minimal
empat kali selama kehamilan
6.Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dapatdigunakan
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan danproses persalinan.

F. Diagnosa Keperawatan
1. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua

G. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi


Kesiapan Peningkat- Setelah 3 kali melakukan Dukungan penampilan peran
an Menjadi Orang interaksi dengan klien peran Observasi
Tua menjadi orang tua diharapkan 1. Identifikasi berbagai peran dan
membaik dengan kriteria hasil: periode transisi sesuai dengan
tingkat perkembangan
1.Keinginan meningkatkan 2. Identifikasi peran yang ada
peran menjadi orang tua dalam keluarga
2.Verbalisasi kepuasan 3. Identifikasi jika ada peran dalam
memiliki bayi keluarga yang tidak terpenuhi
3.Perilaku positif menjadi
orangtua Terapeutik
1. Fasilitasi adaptasi peran
keluarga terhadap perubahan peran
yang tidak diinginkan
2. Fasilitasi diskusi peran menjadi
orang tua

Edukasi
1. Diskusikan perilaku yang
Dibutuhkan untuk
mengembangkan peran dan diskusi
tentang strategi positif untuk
mengelola perubahan peran

Kolaborasi
1. Rujuk dalam kelompok untuk
mempelajari peran baru.

Edukasi perawatan kehamilan


Observasi :
1. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi 2.
Identifikasi tentang perawatan
masa kehamilan

Terapeutik :
1. Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan 3. Berikan
kesempatan untuk bertanya

Edukasi
1. Jelaskan perubahan fisik dan
psikologis masa kehamilan
2. Jelaskan perkembangan janin 3.
Jelaskan ketidaknyamanan selama
kehamilan
4. Jelaskan kebutuhan nurisi
selama kehamilan
5. Jelaskan seksualitas selama
kehamilan
6. Jelaskan kebutuhan aktivitas dan
istirahat

Promosi citra tubuh :


Observasi :
1.Identifikasi harapan citra tubuh
berdasar kan tahap
perkembangannya(masakehamilan)

Terapeutik
1.Diskusikan perubahan tubuh dan
fungsinya pada saat kehamilan
2.Diskusikan perubahan
penampilan akibat kehamilan
3.Diskusikan kondisi stress yang
memepengaruhi citra tubuh pada
saat kehamilan
4.Diskusikan persepsi pasien dan
keluarga tentang perubahan citra
tubuh

Edukasi :
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang perawatan perubahan citra
tubuh pada saat kehamilan 2. Latih
peningkatan penampilan diri misal
(berdandan)
3. Latih pengungkapan
kemampuan diri terhadap orang
lain maupun kelompok

H. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan pasien Tindakan keperawatan keluarga
1. Diskusikan tentang perkembangan yang 1. Jelaskan tentang perkembangan ibuhamil
normal yang dialami selama kehamilan. yang normal
2. Diskusikan tentang perkembangan yang 2. Jelaskan tentang perkembangan ibuhamil
menyimpang yang dialami selama kahamilan yang menyimpang
3. Diskusikan tentang perubahan 3. Diskusikan tentang perubahan biologis,
biologis,psikologis, dan sosial pada psikologis, dan sosial ibu hamil serta cara
kehamilan dancara adaptasi adaptasi
4. Diskusikan tentang cara mencapai 4. Bantu keluarga memberikan dukungan
pertumbuhan dan perkembangan janin yang selama hamil dan setelah bersalin
normal dengan bonding dan attachment 5. Diskusikan dengan keluarga tentang
tercapai: pemeriksaan kesehatan selama kehamilan,
1. Trimester I : minimal empat kali selama kehamilan
menyentuh/mengelus perut, berusaha 6. Diskusikan dengan keluarga tentang
bersikap tenang saat mengetahui kepastian fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
kehamilan, menghindari stres, mulai digunakan untuk melakukan pemeriksaan
mengajak janin berbicara, banyak berdoa, kesehatan selama kehamilan dan proses
meditasi atau ibadah lain, berusaha persalinan.
memenuhi kebutuhan gizi janin, makan
sedikit tapi sering, melakukan kegiatan yang
menyenangkan, selalu berfikir positif(berbaik
sangka terhadap segala sesuatu yang terjadi)
2. Terimester II :
mengajak janin berbicara lebih seringsambil
mengelus perut ibu, kenalkan suara orang –
orang di sekitar (ayak,kakak, nenek, kakek)
secara teratur, mendengar musik yang
lembut, mendengarkan bacaan kitab suci,
tetap menjaga keseimbangan emosi, tidak
mudah marah atau sedih, menghindari
berkata dan berbuat negatif, meyakini ada
ikatan dengan janin, merespons gerakan janin
dengan mengusap, menekan dan sedikit
menggoyang perut.
3. Trimester III :
Lakukan semua tindakan yang dilakukan
pada trimester I dan II, sering jalan pagi,
senam hamil, mengenalkan lingkungan
sambil mengajak janin berbicara, kenalkan
janin dengan cahaya (menyenter/
mengarahkan lampu ke perut ibu), makan
makanan yang bervariasi rasanya, melakukan
setiap kegiatan dengan hati yang tenang,
senang dan ikhlas, lebih sering melakukan
latihan relaksasi, hindari rokok dan alkohol.

I. Evaluasi
Evaluasi Pasien Evaluasi Keluarga
1. Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan. 2. 1. Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
Beri pujian terhadap keberhasilan pasien dirumah bersama keluarga
melakukan kegiatan 2. Memfasilitasi kegiatan yang dapat
dilaksanakan dirumah
3. Evaluasi kemampuan pasien dalam
keberhasilannya melaksanakan perawatan
kehamilan dirumah
4. Beri pujian yang realistis terhadap
keberhasilan keluarga.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien : dalam proses kehamilan
2. Tujuan : ibu hamil mampu memahami,
a. Perkembangan yang normal pada ibu hamil
b. Perkembangan yang menyimpang pada ibu hamil
c. Cara menyesuaikan diri terhadap perubahan biologis, psikologis dan sosial selamamasa
kehamilan
d. Melakukan adaptasi terhadap perubahan biologis, psikologis, dan sosial
e. Menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan janinnya
f. Melakukan pemeriksaan kehamilan dan persalinan pada fasilitas pelayanan kesehatan
g. ibu hamil merasa bahagia dan menerima kehamilannya
3.Tindakan Keperawatan
a.Diskusikan tentang perkembangan yang normal yang dialami selama kehamilan.
b.Diskusikan tentang perkembangan yang menyimpang yang dialami selama kahamilan
c.Diskusikan tentang perubahan biologis, psikologis, dan sosial pada kehamilan dancara
adaptasi
d.Diskusikan tentang cara mencapai pertumbuhan dan perkembangan janin yang
normaldengan bonding dan attachment tercapai
4. Tindakan Keperawatan pada Keluarga
a)Tujuan: keluarga mampu mengenal
a.Perkembangan ibu hamil yang normal
b.Perkembangan ibu hamil yang menyimpang
c. keluarga mampu memberikan dukungan pada ibu hamil
d.keluarga mampu memberikan kebahagiaan dan motivasi pada ibu hamil
b) Tindakan keperawatan Keluarga
1.Jelaskan tentang perkembangan ibu hamil yang normal
2.Jelaskan tentang perkembangan ibu hamil yang menyimpang
3.Diskusikan tentang perubahan biologis, psikologis, dan sosial ibu hamil serta cara adaptasi
4.Bantu keluarga memberikan dukungan selama hamil dan setelah bersalin
5.Diskusikan dengan keluarga tentang pemeriksaan kesehatan selama kehamilan,
minimalempat kali selama kehamilan
6.Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat digunakan
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan dan proses persalinan.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat pagiIbu”.
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini ? bagaimana dengan kondisi kehamilan ibu sekarang?”
c. Kontrak
 Topik
”Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap mengenai kondisi bu terkait dengan kehamilan ibu ?”
 Waktu
” Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang- bincang dengan saya ?Bagaimana kalau
20 menit ?”
 Tempat
”Dimana kita bisa berbincang-bincang ? Bagaimana kalau di ruang tamu ?”
 Tujuan
”Agar ibu dapat memhami kondisi kehamilan ibu, bagaimana perubahan bentuk tubuh yang
akan ibu alami, kemudian nutrisinya dan perawatan selama kehamilan Ibu”

2. Fase Kerja
”Mari bu kita membicarakan tentang kondisi kehamilan ibudulu dan saat ini.
Bagaimanaperasaan Ibu dan harapan ibu terhadap kondisi kehamilan dan perubahan tubuh
yangdirasakan saat ini?”
“baiklah bu, hal seperti itu memang sudah umum dan normal dialami oleh ibu hamil,
olehkarena itu kita perlu memahami penyebabnya agar ibu tidak salah memahami
tentangproses perubahan tubuh yang terjadi selama proses kehamilan”.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
 Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berdiskusi tadi?”
 Obyektif
”Coba ibu sebutkan perubahan atau gejala apa saja yang biasa muncul pada ibu hamil”?

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


”Baiklah Ibu, selanjutnya dipertemuan berikutnya kita akan membahas tentangnutrisi selama
kehamilan, bagaimana ibu?”
c. Kontrak yang akan datang
 Topik
”Baiklah Ibu, selanjutnya dipertemuan berikutnya kita akan membahas tentangnutrisi selama
kehamilan, bagaimana ibu?”
 Waktu
”Kalau begitu jam berapa kita akan bertemu untuk membahasnya?”
 Tempat
”Ibu mau dimana?”Baik terimakasih sampaii jumpa dipertemuan yang akan datang..

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna dkk. 2011. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC: Jakarta.
Yusuf., Fitriyasari, R., & Nihayati, H.E. 2015. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Salemba
Medika:Jakarta.
Mannawi, Juwita. 2016. Asuhan Keperawatan Gangguan Citra Tubuh pada
PasienSplenomegali. FKUI: Jakarta
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik,Edisi 1. Jakarta : DPD PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria
HasilKeperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPD PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan
TindakanKeperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPD PPNI

Anda mungkin juga menyukai