Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi yang di rencanakan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Purwanto,1994).
2. Lima tujuan komunikasi :
1. Untuk menemukan 4. Untuk bermain
2. Untuk berhubungan 5. Untuk pertumbuhan
3. Untuk meyakinkan 6. Untuk menjaga harga diri
3. Lima elemen komunikasi :
1. Komunikator (yang menyampaikan pesan) 4. Media
2. Komunikan (yang menerima pesan) 5. Umpan balik
3. Pesan
4. Bentuk/jenis komunikasi :
1. Komunikasi antar personal 5. Komunikasi verbal dan non verbal
2. Komunikasi kelompok 6. Komunikasi formal dan informal
3. Komunikasi massa 7. Komunikasi satu arah dan duaarah
4. Komunikasi lisan dan tertulis
5. Factor-factor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik :
1. Usia
2. Persepsi
3. Nilai
4. Kebudayaan
5. Pengetahuan
6. Lingkungan Kasus : Menyelesaikan kasus diatas dengan komunikasi terapeutik
Mendengarkan dengan penuh perhatian
Perawat berusaha mendengarkan klien dan menyampaikan pesan verbal dan non-verbal, untuk menunjukkan bahwa perawat perhatian akan kebutuhan dan masalah klien. Menunjukkan penerimaan Menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju. Perawat tidak harus selalu menerima semua perilaku klien. Perawat sebaiknya menghindari ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang menunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan kening atau menggelengkan kepala seakan tidak percaya. Menanyakan pertanyaan berkaitan Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapat informasi yang spesifik mengenai klien. Hal yang harus diperhatikan, pertanyaan diajukan secara berurutan. Mengulang ucapan klien dengan kata-kata sendiri Teknik komunikasi terapeutik yang keempat ini dapat dijelaskan bahwa dengan mengulang kembali ucapan klien, perawat memberikan umpan balik, sehingga klien mengetahui bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut. Klarifikasi Apabila terjadi kesalahpahaman, perawat dapat menghentikan percakapan untuk mengklarifikasi dengan menyamakan persepsi. Agar pesan dapat sampai dengan benar, perawat perlu memberikan contoh yang konkrit dan mudah dimengerti klien. Memfokuskan Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi pembicaraan, sehingga lebih spesifik dan dimengerti. Menyampaikan hasil observasi Menyampaikan apa yang telah diamati perawat dari pesan verbal dan non- verbal klien, dapat dijadikan sebagai umpan balik terhadap apa yang telahdikemukakan oleh klien. Menawarkan informasi Tambahan informasi ini memungkinkan penghayatan yang lebih mendalam bagi klien terhadap keadaanya. Memberikan tambahan informasi berarti memberikan pendidikan kesehatan bagi klien. Selain itu, akan menambah rasa percaya klien terhadap perawat. Diam Diam memberikan perawat dan klien waktu untuk mengorganisir pikirannya. Diam terutama berguna bagi klien ketika harus mengambil keputusan. Meringkas Meringkas adalah pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat. Meringkas pembicaraan dapat membantu perawat dalam mengulang aspek penting dalam interaksinya, sehingga dapat melanjutkan pembcaran dengan topik yang berkaitan. Memberikanpenghargaan Penghargaan yang diberikan jangan sampai membuat klien terbebani, dalam artian klien kemudian akan berusaha keras untuk mendapatkan penghargaan tersebut dan melakukan segala cara dalam mendapatkannya. Menawarkandiri Teknik ini harus dilakukan tanpa pamrih, karena mungkin klien belum siap untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain atau klien tidak mampu membuat dirinya dimengerti. Memberi kesempatan pada klien untuk memulai pembicaraan Biarkan klien merasa ragu-ragu dan tidak pasti tentang perannya, perawat dapat menstimulasinya untuk mengambil inisiatif dan merasakan bahwa ia diharapkan untuk membuka pembicaraan. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan Teknik ini bertujuan untuk mengarahkan hampir selalu pembicaraan, yang mengindikasikan bahwa klien sedang mengikuti apa yang dibicarakan dan tertarik untuk melanjutkan pembicaraan.. Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsinya Klien harus bebas menguraikan persepsinya kepada perawat. Refleksi Refleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan perasaannya