memberikan informasi yang akurat dan membina hubungan saling percaya dengan klien akan merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang di terimanya dan bisa mempengaruhi tingkah laku manusia dan bermanfaat dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di rumah sakit, sehingga komunikasi harus berkembangkan secara terus ,menerus. Gawat darurat
Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang
terjadinya mendadak mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan / pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat. Komunikasi terapeutik pada pasien gawat darurat
Komunikasi terapeutik pada pasien gawat darurat
dilakukan guna menciptakan kepercayaan antara perawat dengan pasien yang mengalami kondisi kritis atau gawat darurat dalam melakukan tindakan sehingga pasien cepat tertolong dan tidak terjadi hal yang fatal. Kosep dasar keperawatan gawat darurat di antaranya:
a) Klien Gawat Darurat
b) Pasien Gawat Tidak Darurat c) Pasien Darurat Tidak Gawat d) Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat e) Pasien Meninggal Komunikasi dalam SPGDT (sistem penanggulangan gawat darurat terpadu)
SPGDT (sistem penanggulangan gawat darurat
terpadu) adalah suatu sistem pelayanan penderita gawat darurat yang terdiri dari unsur pelayanan pra rumah sakit,pelayanan di rumah sakit dan pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan berpedoman pada respon cepat yang menekankan time saving is life saving. yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum, awam khusus, petugas medis, pelayanan ambulan gawat darurat dan sistem komunikasi. Tehknik komunikasi pada gawat darurat
1. Mendengarkan 2. Menunjukkan penerimaan 3. Mengulang Pernyataan Klien 4. Klarifikasi 5. Menyampaikan Hasil Pengamatan Fase fase dalam komunikasi gawat darurat
Fase komunikasi terapeutik terdiri dari 4 fase, yaitu:
1. Fase Pra-Interaksi Fase pra-interaksi dimulai sebelum kontak pertama dengan klien. Perawat mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutannya sehingga kesadaran dan kesiapan perawat untuk melakukan hubungan dengan klien dapat dipertanggungjawabkan. 2. Fase Orientasi Tahap dimana seorang perawat menggali keluhan- keluhan yang dirasakan oleh klien atau pasien dengan tanda dan gejala yang lain untuk memperkuat diagnosa keperawatan. 3. Fase Kerja Fase kerja ini perawat mengimplementasikan rencana keperawatan yang dibuat pada tahap orientasi, perawat juga membantu klien mengatasi kecemasan, meningkatan kemandirian dan tanggungjawab diri sendiri. 4. Fase Terminasi Fase terminasi merupakan fase persiapan mental untuk membuat perencanaan tentang kesimpulan pengobatan yang telah didapatkan. Dan juga berfungsi untuk mengantisipasi masalah yang akan timbul. Pada tahap ini interaksi akan diakhiri. TERIMA KASIH