Anda di halaman 1dari 12

Komunikasi Terapeutik Perawat

Pada Pasien di IGD


Disusun oleh :
Rosanti (CKR0180147)
Siti Parida (CKR0180148)
Siti Rohmah (CKR0180149)
Sofi Lutfyana (CKR0180150)
Sri Nurhaeningsih (CKR0180151)
Syaeful Robi G (CKR0180152)
Triska Fuji Maerani (CKR0180153)
Walis Awaliyah (CKR0180154)
Yufianeu Nurfatih (CKR0180155)

Keperawatan Reg. D Semester 3


 
Pengertian komunikasi terapeutik

komunikasi merupakan salah satu cara untuk


memberikan informasi yang akurat dan membina
hubungan saling percaya dengan klien akan merasa
puas dengan pelayanan keperawatan yang di
terimanya dan bisa mempengaruhi tingkah laku
manusia dan bermanfaat dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan di rumah sakit, sehingga
komunikasi harus berkembangkan secara terus
,menerus.
Gawat darurat

Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang


terjadinya mendadak mengakibatkan seseorang atau
banyak orang memerlukan penanganan / pertolongan
segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat
dan cepat.
Komunikasi terapeutik pada pasien gawat darurat

Komunikasi terapeutik pada pasien gawat darurat


dilakukan guna menciptakan kepercayaan antara
perawat dengan pasien yang mengalami kondisi kritis
atau gawat darurat dalam melakukan tindakan
sehingga pasien cepat tertolong dan tidak terjadi hal
yang fatal.
Kosep dasar keperawatan gawat darurat di antaranya:

a) Klien Gawat Darurat


b) Pasien Gawat Tidak Darurat
c) Pasien Darurat Tidak Gawat
d) Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
e) Pasien Meninggal
Komunikasi dalam SPGDT (sistem penanggulangan gawat darurat terpadu)

SPGDT (sistem penanggulangan gawat darurat


terpadu) adalah suatu sistem pelayanan penderita
gawat darurat yang terdiri dari unsur pelayanan pra
rumah sakit,pelayanan di rumah sakit dan pelayanan
antar rumah sakit. Pelayanan berpedoman pada respon
cepat yang menekankan time saving is life saving. yang
melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum,
awam khusus, petugas medis, pelayanan ambulan
gawat darurat dan sistem komunikasi.
Tehknik komunikasi pada gawat
darurat

1. Mendengarkan
2. Menunjukkan penerimaan
3. Mengulang Pernyataan Klien
4. Klarifikasi
5. Menyampaikan Hasil Pengamatan
Fase fase dalam komunikasi gawat darurat

Fase komunikasi terapeutik terdiri dari 4 fase, yaitu:


1.  Fase Pra-Interaksi
 Fase pra-interaksi dimulai sebelum kontak pertama
dengan klien. Perawat mengeksplorasi perasaan,
fantasi dan ketakutannya sehingga kesadaran dan
kesiapan perawat untuk melakukan hubungan
dengan klien dapat dipertanggungjawabkan.
2. Fase Orientasi
 Tahap dimana seorang perawat menggali keluhan-
keluhan yang dirasakan oleh klien atau pasien dengan
tanda dan gejala yang lain untuk memperkuat
diagnosa keperawatan.
3. Fase Kerja
 Fase kerja ini perawat mengimplementasikan rencana
keperawatan yang dibuat pada tahap orientasi,
perawat juga membantu klien mengatasi kecemasan,
meningkatan kemandirian dan tanggungjawab diri
sendiri.
4. Fase Terminasi
 Fase terminasi merupakan fase persiapan mental
untuk membuat perencanaan tentang kesimpulan
pengobatan yang telah didapatkan. Dan juga
berfungsi untuk mengantisipasi masalah yang akan
timbul. Pada tahap ini interaksi akan diakhiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai