Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP

Komunikasi merupakan hal yang dilakukan oleh tiap individu. Melalui komunikasi, seseorang
akan dapat mengerti, mengetahui, dan memahami sesuatu atau orang lain. Menurut Keliat,
Akemat, Helena & Nurhaeni (2007) fungsi komunikasi adalah untuk pertukaran informasi dan
memengaruhi orang lain. Pada dunia kesehatan, komunikasi yang diterapkan oleh tenaga
kesehatan khususnya perawat dengan pasien adalah komunikasi terapeutik. Melalui komunikasi
terapeutik, diharapakan perawat akan dapat lebih mengetahui kebutuhan pasien yang menunjang
proses penyembuhannya. LTM ini akan menguraikan tentang komunikasi terapeutik yang
berfokus kepada tahapannya.

Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi inter-personal antara perawat dengan pasien yang
berfokus kepada kebutuhan pasien agar tercapai pertukaran informasi yang efektif untuk
menunjang proses pemulihan (Videbeck, 2008). Tujuan dari komunikasi terapeutik dapat dicapai
melalui eksplorasi berbagai aspek pengalaman hidup pasien (Stuart, 2013). Hal yang perlu
diperhatikan pada komunikasi terapeutik adalah sikap dan kemampuan perawat dalam
melakukan komunikasi inter-personal. Menurut Potter & Perry (2013) untuk melalukan
komunikasi inter-personal, diperlukan kemampuan mengambil inisiatif, memberikan respon
yang tepat, membangun kepercayaan antara perawat-pasien, dan menghargai setiap karakter
individu.

Penerapan komunikasi terapeutik pada individu dilakukan dalam 4 tahap. Menurut Stuart (2013)
tahap komunikasi terapeutik antara lain:

1. Tahap pra-interaksi

Pada tahap ini, perawat berfokus kepada eksplorasi kemampuan diri sendiri. Tahap ini terjadi
sebelum perawat melakukan komunikasi dengan pasien. Hal yang perlu dilakukan pada tahap
pra-interaksi antara lain:

a. Evaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri seperti:

• Apakah saya memandang individu secara stereotip?

• Bagaimana pengalaman interaksi saya dengan pasien?

• Bagaimana saya menghadapi pasien yang sedang marah, sedih, dan kecewa?

• Bagaimana respon saya selanjutnya jika menghadapi pasien yang diam dan menolak
berbicara?

b. Mengumpulkan data pasien untuk menemukan berbagai informasi seperti kondisi


maupun perkembangannya.
c. Rencana interaksi pertama dengan pasien. Pada tahap ini perawat perlu mempersiapkan
rencana percakapan, teknik komunikasi, dan teknik observasi selama percakapan berlangsung
(Keliat, Akemat, Helena & Nurhaeni, 2007).

2. Tahap perkenalan atau orientasi

Tahap ini merupakan pertemuan pertama perawat dengan pasien. Pada tahap ini perawat perlu
menemukan hal yang menjadi permasalahan pasien. Perawat juga berusaha membangun
hubungan baik agar tercipta rasa saling percaya. Menurut Keliat, Akemat, Helena & Nurhaeni
(2007), hal yang dilakukan pada tahap perkenalan atau orientasi adalah memperkenalkan diri,
mengevaluasi kondisi pasien, dan menyepakati kontrak mengenai topik yang dibicarakan,
tempat, waktu, dan tujuan.

3. Tahap kerja

Pada tahap ini perawat membantu mengatasi kecemasan yang ada dalam diri pasien dengan
memberikan mekanisme koping. Selain itu, perawat juga memberikan edukasi kepada pasien
dengan menghubungkan persepsi, pikiran, perasaan, dan tindakan.

4. Tahap terminasi

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam komunikasi terapeutik. pada tahap ini perawat
mengevaluasi pencapaian tujuan secara objektif, dan evaluasi terhadap hasil tindakan yang telah
dilakukan. Menurut Keliat, Akemat, Helena & Nurhaeni (2007) terminasi terbagi menjadi 2 yaitu
terminasi sementara dan terminasi akhir. Pada terminasi sementara, perawat akan bertemu lagi
dengan pasien pada waktu yang telah disepakati dengan membuat rencana tidak lanjut dan
kontrak waktu. Namun, pada terminasi akhir, perawat dan pasien tidak menentukan kembali
waktu pertemuan karena pasien telah mampu menyelesaikan masalahnya.
Prolog:

Disebuah ruang RSJ Ibnu Sina terdapat pasien gangguan jiwa bernama mbak T, masuk ke rumah
sakit jiwa karena di rumah suka melamun, menyendiri, terlihat sedih apabila diajak bicara
menjawab “ segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya”. Dan pernah mencoba menyayat- nyayat
tangannya sendiri hingga terluka. Keluarga berusaha menyingkirkan benda- benda tajam seperti
pisau, gunting disekitar pasien dan selalu memantau pasien hingga membawanya kerumah sakit
jiwa.

Percakapan

1. Fase Perkenalan

a). Salam terapeutik

bryan : “ Selamat pagi, Kakak!”

balqis : menoleh menghindar ke perawat

b). Perkenalan diri perawat dan klien

Bryan : “Perkenalkan, nama saya Bryan Bernadine . Kakak bisa panggil saya ryan. Kalau boleh
tahu nama Kakak siapa?”

Balqis : “Balqis “

Bryan : “ Oh, dengan Kak Balqis. Kakak senang dipanggil apa ? Mbak atau nama panggilan
saja?”

Balqis : “terserah”

Bryan : “Baiklah, saya panggil mbak saja boleh ya?”

Balqis : “hm”

c). Menyepakati pertemuan

Bryan : “ Oke. Baiklah mbak, bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol sedikit, ya sekitar … menit,
bagaimana?”

Balqis : “hm”

Bryan : “ Mbak Balqis mau kita mengobrol dimana?”


Balqis : “ di sini aja”

d). Melengkapi identitas

Bryan : “ Baiklah Mbak Balqis, saya adalah mahasiswa Keperawatan dari Fakultas Keperawatan
UNAIR Surabaya yang bertugas di ruangan ini. Kami perawat yang akan membantu merawat
Mbak mulai hari ini sampai beberapa hari yang akan datang, saya dan beberapa teman saya
berjaga di shif pagi mulai dari jam 07.00 sampai jam 14.00 WIB nanti.”

Balqis : “hm”

e). Menjelaskan peran perawat dan klien

Bryan : “ Disini saya berperan merawat Mbak Balqis untuk memberikan solusi agar masalah
yang dialami Mbak bisa terselesaikan. Supaya beban masalah yang dialami Mbak Balqis bisa
hilang. ”

Balqis : “kamu siapa ? berani-berani nya kamu ikut campur masalah saya?”

Bryan : “bukan seperti itu maksud kami , Mbak. Kami hanya menyelesaikan tugas kami dalam
membantu meringankan beban klien kami termasuk Mbak Balqis ini”

Balqis : “ Bukan urusan kamu”

f). Menjelaskan tanggung jawab perawat dan klien

Bryan : “Apakah Mbak Balqis tidak ingin ke luar dari tempat ini dan dapat melakukan aktifitas
seperti biasanya?”

Balqis : “iya, pengen”

Bryan : “ Oleh sebab itu, semua tindakan yang kami lakukan menjadi tanggung jawab kami. Dan
kami harapkan mbak juga bertanggung jawab untuk sembuh, supaya Mbak Balqis dapat
melakukan aktifitas seperti biasanya minimal bisa meredam rasa emosinya”

Balqis : “hm”

g). Harapan perawat dan klien


Bryan : “ Mbak Balqis, disini saya perlu tekankan bahwa apa yang menjadi harapan mbak juga
akan menjadi harapan kami. Karena itu, semua hal yang menjadi keluhan Mbak Balqis, bisa
disampaikan kepada kami.”

Balqis : “hm”

h). Kerahasiaan

Bryan : “ Mbak pun tak perlu kuatir ataupun cemas. Kalau mbak tidak keberatan, mbak bisa
sharing dengan kami tentang segala permasalahan-permasalahan ataupun keluhan-keluhan yang
sedang mbak alami. Insya Allah, kita bersama-sama mencarikan jalan keluarnya dan saya tidak
akan memberitahukannya pada orang yang tidak berhak untuk tahu akan hal itu.”

Balqis : Beneran?

Bryan : betul Mbak kami akan menjaga semua rahasia Mbak.

i). Tujuan Hubungan

Bryan : “ Semua tindakan tentu perlu adanya kerja sama yang baik antara kita. Tujuannya
supaya tindakan yang kami lakukan dapat semaksimal mungkin dan memberikan hasil terbaik
untuk kami dan terutama bagi mbak Balqis sendiri. Bagaimana, mbak?”

Bryan : “Ya”

j). Pengkajian keluhan utama

Bryan : “ Kalau boleh tahu, ada keluhan apa mbak saat ini atau apa yang mbak Balqis rasakan
saat ini?”

Balqis : “saya ingin cepat mati saja mas, saya capek hidup tidak ada gunanya”

Bryan : “ memangnya yang membuat capek hidup dan ingin mati apa mbak?”

Balqis : “ya pokoknya saya ingin pacar saya kembali lagi”

Bryan : “lho, memangnya apa yang terjadi dengan hubungan percintaan mbak Balqis?

Balqis : “sudah hilang, dia baru saja meninggalkan saya dengan wanita lainnya ”

Bryan : “apa pacar mbak tidak suka dengan mbak?”


Balqis : “saya tidak tahu ners ”

Bryan : Oh, ya saya mengerti. Begini mbak.. Umur,Rejeki, dan jodoh itu Tuhan yang mengatur.
Apa Mbak Balqis percaya akan hal itu? .”

Balqis : “hm”

Bryan : Nah.. bagus kalo Mbak Balqis paham, berarti tidak perlu lagi untuk merasa capek hidup,
atau berusaha menyayat-nyayat tangan Mbak Balqis.. karena itu tidak menyelesaikan masalah
Mbak Balqis, kan nanti badan Mbak Balqis sendiri yang sakit. Iya tidak ?

Balqis : mmmmmm…. Iya juga sih”

Bryan : Mbak Balqis sayang tidak sama keluarga di rumah, terutama pada ibu dan kakaknya?

Balqis : Sayang lah..

Bryan : nah.. kalo Mbak Balqis sayang,mbak tidak boleh untuk menyakiti diri sendiri, mbak
harus semangat terus.. minta dan berserah diri pada tuhan, dan mbak harus yakin dan berusaha
untuk mendapatkan pengganti setelah ini mbak?

Balqis : iyaa mas, saya ingin bisa beraktifitas seperti biasa ”

Bryan : nah, makanya mbak Balqis harus sembuh dulu.. Kalau boleh tau Mbak Balqis hobinya
apa?

Balqis : “menyanyi, mengambil foto, men-vlog”

Bryan : “oooh iya iya… naah boleh itu mbak dijadikan sampingan, kalau missal sudah merasa
lelah atau stress mbak Balqis bisa menyanyi.. atau mengambil foto-foto.

Bryan : “gitu?”

Balqis : “iya, supaya fikiran mas heksa bisa rileks dan tenang”

Balqis : “ya”

« Kontrak yang akan datang

Bryan : “ Baiklah Mbak Balqis, wah ternyata sudah berselang waktu lebih dari …. menit, saya
pamit. Besok kita bisa mengobrol lagi, kita sharing lagi, gimana?

Balqis : “hm”
Waktu

Bryan : “ mbak mau sharingnya ini jam berapa?”

Balqis : “terserah”

Bryan : “baiklah Mbak Balqis, besok kita akan ke sini lagi dan kita akan ke sini di jam yang
sama yaitu jam 09:30 WIB ya?”

Balqis : “ya”

Tempat

Bryan : “Baik, mbak mau kita sharing dimana?”

Balqis : “sini”

Bryan : “baiklah , besok kita sharing nya di sini “

Validasi kontrak

Bryan : “ Baiklah kalau begitu, terima kasih atas waktunya Mbak Balqis. Saya permisi dulu.
Saya akan kembali besok di jam yang sama yaitu jam 09:30 WIB dan di tempat ini ya

Balqis : “hm”

Fase Kerja

Bryan : Alhamdulillah.. Mbak Balqis sudah sarapan?

Balqis : Sudah..

Bryan: Bagaimana rasanya, enak ?

Balqis : Enak..

Bryan : Bagaimana dengan keluarga di rumah?

Balqis : Baik, tadi sudah ke sini

Bryan : Terus tadi ngapain saja?

Balqis : Ya mengobrol, terus bermain, jalan jalan di taman belakang


Bryan : Berarti sudah baikan dong?

Balqis : iya sih ners.. tapi saya masih kepikiran sama pacar saya yang sudah meninggalkan saya

Bryan : oh.. begitu, Begini saja Mbak Balqis janganlah terlalu dibuat stress, apakah tidak
sebaiknya Mbak Balqis mengejar untuk kesuksesan dunia dan akhirat, Seingat saya kemarin
Mbak Balqis bilang kalau salah satu hobi Mbak Balqis men-vlog atau mengambil foto-foto atau
menyanyi ya?

Balqis : Iya kenapa emang?

Bryan : Nah, Ya itu bisa dijadikan ladang pengikis stress mbak Balqis

Balqis: Gimana caranya?

Bryan: kan semisal Mbak Balqis lagi stress, dengan men-vlog atau melakukan hal-hal yang
terkait dengan hobi mbak sendiri, hal tersebut juga dapat meningkatkan kreatifitas

Balqis: mmmm iya ya,

Bryan : iya mbak.. apa ada yg masih dipendam ?Kalau masih ada kita bisa sharing

Balqis : Gak Ada ners.. ya itu tadi aja yg bikin saya mikir dan tidak tenang sehingga saya ingin
bunuh diri

Bryan : Sebaiknya kalau punya jangan dipendam masalah, di sharing ke keluarga, sahabat, atau
teman mas. Nanti kalau menyakiti diri sendiri kan kasihan kepada mbaknya sendiri

Balqis : emm… iya ners, saya sekarang menyesal, atas perbuatan saya sebelumnya.

P: Nah gitu dong.. sekarang mas heksa harus berpikiran bahwa tidak ada masalah yang tidak
dapat diselesaikan.

Fase Terminasi

Salam terapeutik

P : “ Baiklah mbak, karena mbak Balqis sudah bisa sharing ke kami dan masalah Mbak Balqis
sudah terselesaikan, Saya permisi dulu, terima kasih atas kerja samanya, dan kalau Mbak Balqis
perlu bantuan, bisa panggil saya di ruang perawat. Dan saya doakan supaya cepat pulang dan
beraktifitas ” “ Selamat pagi, mbak!”

K : Iya sus terimakasih juga atas masukan dan solusinya , pagi juga mas”

Anda mungkin juga menyukai