1
2. Peran perawat sebagai penghubung / coordinator / kolaborator
Dalam menjalankan peran ini, perawat mengkoordinasikan keluarga
dengan pelayanana kesehatan. Contoh : Perawat membantu dan
membimbing keluarga yang diketahui terserang TB untuk mendapatkan
pengobatan Paru di Puskesmas.
3. Peran perawat sebagai pelindung / advocate
Perawat memberikan perlindungan atas kesamaan keluarga dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan. Contoh : Perawat membantu keluarga
dalam pengurusan Surat Keterangan Tidak Mampu dalam rangka
mendapatkan dana kesehatan melalui program Pemerintah melalui jaring
pengaman Kesehatan pada keluarga miskin ( BPJS ).
4. Peran perawat sebagai pemberi pelayanan langsung .
Perawat memberikan pelayanan kesehatan langsung pada keluarga.
Contoh : Mengajarkan pada keluarga pembuatan obat pereda batuk pilek
dengan perasan jeruk nipis yang dicampur madu.
5. Peran perawat sebagai konselor
Perawat memberikan alternative pemecahan masalah berkaitan dengan
masalah yang dihadapi keluarga tanpa harus ikut dalam pengambilan
keputusan keluarga tersebut. Contoh : Perawat keluarga memberikan
beberapa alternative alat kontrasepsi yang akan dipilih pasangan muda,
dengan keputusan tetap pada pasangan muda tersebut.
6. Peran Perawat sebagai modifikator lingkungan
Contoh : Perawat memberikan gambaran yang jelas bagaimana lingkungan
yang aman pada keluarga dengan lansia yang sudah menurun
penglihatannya. Seperti halnya lantai yang dibuat tidak licin, penataan
peralatan rumah tangga yang rapi, diberikan pegangan ke ruangan lansia
ataupun ke kamar mandi.
2
II. Kebijakan Pemerintah Dalam Mendukung Kesehatan Keluarga
Pembangunan Kesehatan merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia
dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat juga tidak terlepas dari
kebijakan yang Pemerintah lakukan khususnya dalam bidang kesehatan. Kebijakan
Pembangunan Kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah mengacu pada Komitmen
Indonesia akan delapan tujuan umum Millenium Development Goals ( MDGs ). Pada
dasarnya MDGs merupakan suatu komitmen bersama para Peminpin negara-negara
berkembang untuk bersama-sama meningkatkan pembangunan nasionalnya.
Komitmen Internasional ini menjadi acuan bagi Pemerintah Indonesia dalam
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah. Peningkatan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan, yang ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup
menurunnya tingkat kematian bayi dan kematian ibu melahirkan, dan perbaikan status
gizi, menjadi saah satu sasaran yang hendak dicapai Pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu arah kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan upaya
mendukung kesehatan keluarga adalah meningkatkan sosialisasi kesehatan
lingkungan dan pola hidup bersih sehat yang diwujudkan dengan program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ).Perilaku Hidup Bersih & Sehat diantarannya
meliputi : persalinan ditolong oleh petugas kesehatan,mengikuti KB, Balita diberikan
ASI, Balita ditimbang, sarapan pagi dan gosok gigi sebelum tidur.PHBS merupakan
salah satu indikator untuk menilai kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di
bidang Kesehatan. Perilaku Hidup Bersih ini dimulai dari Rumah Tangga atau yang
biasa dikenal dengan nama PHBS di Rumah Tangga. Diharapkan dengan adannya
garakan PHBS di Rumah Tangga ini, Keluarga dapat memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman
penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
3
REFERENSI :
1. http://andingita24.blogspot.com/2013/12/pentingnya keperawatan bagi keluarga
2. http://lenisurtika19.bogspot.com/2013/12/pengtingnya keperawatan bagi keluarga
3. http://budiartiwulan.blogspot.co.id/2012/04 perilaku hidup bersih di rumah