A. Tulang
Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya
yang terdiri atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari
bahan mineral terutama calsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%.
pergerakan).
Struktur tulang
(batang) tulang panjang dan tulang pipih. Sumsum tulang merah terutama
bertanggungjawab dalam produksi sel darah merah dan putih. Pada orang
dewasa tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning. Jaringan tulang
ke tulang kompak melalui kanal volkman. Selain itu terdapat arteri nutrient yang
lubang kecil). Arteri nutrient memasok darah ke sumsum tulang, System vena
1. Osteoblas
2. Osteosit
3. Osteoklas
mengikis tulang.
tulang adalah :
1. Vitamin D
tulang.
3. Peredaran darah
darah.
pada suatu tingkat yang konstan, kecuali pada masa pertumbuhan kanak-
kanak diman lebih banyak terjadi pembentukan dari pada absorpsi tulang.
Proses ini penting untuk fungsi normal tulang. Keadaan ini membuat
berikut :
Batang atau diafisis tersusun atas tulang kortikal dan ujung tulang
dan femur.
2. Tulang Pendek
konselus (spongi) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.
3. Tulang Pipih
tulang kortikal.
5. Tulang Sesamoid
bekerja padanya.
B. Kerangka
1. Kerangka aksial
yaitu:
b. Kolumna Vertebralis
c. Thoraks tulang
Ligamen adalah suatu susunan serabut yang terdiri dari jaringan ikat
keadaannya kenyal dan fleksibel. Ligament mempertemukan kedua ujung
tulang dan mempertahankan stabilitas. Contoh ligamen medial, lateral,
collateral dari lutut yang mempertahankan diolateral dari sendi lutut serta
ligament cruciate anterior dan posterior di dalam kapsul lutut yang
mempertahankan posisi anteriorposterior yang stabil. Ligament pada daerah
tertentu melengket pada jaringna lunak untuk mempertahankan struktur.
Contoh ligament ovarium yang melalui ujung tuba ke peritoneum.
D. Tendon
ujung dari otot yang menempel pada tulang. Tendon merupakan ujung dari
bergerak.
E. Fascia
F. Bursae
dimana digunakan di atas bagian yang bergerak. Misalnya antara tulang dan
kulit, tulang dan tendon, otot-otot. Bursae dibatasi membrane sinovial dan
G. Persendian
ini dipadukan dengan berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pita
Otot yang melekat pada tulang oleh jaringan ikat disebut tendon.
ligamen.
mempunyai lapisan tulang rawan dan tulang yang satu dengan lainnya
tulang rawan hyalin, disokong oleh ligament dan hanya dapat sedikit
bergerak.
a. Sinkondrosis
hialin
b. Simfisis
permukaan sendi.
tiap-tiap sendi relative kecil 1-3 ml. Cairan sinovial bertindak pula
organ tubuh. Tulang rawan sendi terdi dari substansi dasar yang
bertambah.
Berbagai jenis sendi sinovial yaitu sendi datar / sendi geser, sendi
rotasi.
protaksio.
a. Sendi peluru
Sendi peluru adalah persendian yang memungkinkan gerakan
yang lebih bebas. Sendi ini terjadi apabila ujung tulang yang
2. Sendi engsel
gerakan satu arah karena berporos satu disebut sendi engsel. Contoh
sendi engsel ialah hubungan tulang pada siku, lutut, dan jari-jari.
3. Sendi pelana
Sendi pelana adalah persendian yang membentuk sendi, seperti pelana, dan
berporos dua. Contohnya, terdapat pada ibu jari dan pergelangan tangan
4. Sendi pivot
5. Sendi peluncur
H. Jaringan Penyambung
subtansi dasar. Dua macam sel yang ditemukan pada jaringan penyambung
sel-sel yang tidak dibuat dan tetap berada pada jaringan penyambung,
tersendiri.
elastin. Serat-serat elastin memiliki sifat elastis yang penting. Serat ini
didapat dalam ligament, dinding pembuluh darah besar dan kulit. Elastin
I. Otot
Otot yang melekat pada tulang memungkinkan tubuh bergerak. Kontraksi otot
kesadaran
· Otot jantung.
calsium.
1. Origo
2. Isersio
Kontraksi otot rangka dapat terjadi hanya jika dirangsang. Energi kontraksi
otot pada tulang yang berperan sebagai pengungkit dan sendi berperan
Masalah yang berhubungan dengan system ini mengenai semua kelompok usia,
1. Neuron unipolar
2. Neuron bipolar
3. Neuron multipolar
B. Sel penyokong (Neuroglia pada SSP & sel schwann pada SST). Ada 4
neuroglia
C. Mielin
1. komplek protein lemak berwarna putih yg menutupi tonjolan saraf
(neuron)
2. menghalangi aliran ion Na & K melintasi membran neural.
3. daerah yg tidak bermielin disebut nodus ranvier
4. transmisi impuls pd saraf bermelin lebih cepat dari pada yg tak
bermelin, karena adanya loncatan impuls dari satu nodus kenodus
lainnya (konduksi saltatorik)
D. Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak
tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla
oblongata), dan jembatan varol.
1. Otak besar (serebrum)
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain
seperti bersin, batuk, dan berkedip.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna
putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang
terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang
melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang
melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel
saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf
sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor
Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk
menjalankan otot dan organ tubuh.
Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang,
membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar
(sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya
diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat
diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat.
Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang
melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus
membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas
maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf
otak yang paling penting.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut
pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun
dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem
ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang
kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal
ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion
disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik
terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di
sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai
urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang
dibantu.
Parasimpatik
mengecilkan pupil
menstimulasi aliran ludah
memperlambat denyut jantung
membesarkan bronkus
menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
mengerutkan kantung kemih
Simpatik
memperbesar pupil
menghambat aliran ludah
mempercepat denyut jantung
mengecilkan bronkus
menghambat sekresi kelenjar pencernaan
menghambat kontraksi kandung kemih
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia
dan Sel Schwann). Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan terintegrasi
satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Sistem saraf
dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan medula spinalis. Sistem saraf tepi terdiri dari neuron
aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf autonom
(viseral). Otak dibagi menjadi telensefalon, diensefalon, mesensefalon,
metensefalon, dan mielensefalon. Medula spinalis merupakan suatu struktur
lanjutan tunggal yang memanjang dari medula oblongata melalui foramen magnum
dan terus ke bawah melalui kolumna vertebralis sampai setinggi vertebra lumbal
1-2. Secara anatomis sistem saraf tepi dibagi menjadi 31 pasang saraf spinal dan
12 pasang saraf kranial. Suplai darah pada sistem saraf pusat dijamin oleh dua
pasang arteria yaitu arteria vertebralis dan arteria karotis interna, yang
cabang-cabangnya akan beranastomose membentuk sirkulus arteriosus serebri
Wilisi. Aliran venanya melalui sinus dura matris dan kembali ke sirkulasi umum
melalui vena jugularis interna. (Wilson. 2005, Budianto. 2005, Guyton. 1997)
Membran plasma dan selubung sel membentuk membran semipermeabel yang
memungkinkan difusi ion-ion tertentu melalui membran ini, tetapi menghambat
ion lainnya. Dalam keadaan istirahat (keadaan tidak terstimulasi), ion-ion K+
berdifusi dari sitoplasma menuju cairan jaringan melalui membran plasma.
Permeabilitas membran terhadap ion K+ jauh lebih besar daripada permeabilitas
terhadap Na+ sehingga aliran keluar (efluks) pasif ion K+ jauh lebih besar
daripada aliran masuk (influks) Na+. Keadaan ini memngakibatkan perbedaan
potensial tetap sekitar -80mV yang dapat diukur di sepanjang membran plasma
karena bagian dalam membran lebih negatif daripada bagian luar. Potensial ini
dikenal sebagai potensial istirahat (resting potential). (Snell. 2007)
Bila sel saraf dirangsang oleh listrik, mekanik, atau zat kimia, terjadi perubahan
yang cepat pada permeabilitas membran terhadap ion Na+ dan ion Na+ berdifusi
melalui membran plasma dari jaringan ke sitoplasma. Keadaan tersebut
menyebabkan membran mengalami depolarisasi. Influks cepat ion Na+ yang
diikuti oleh perubahan polaritas disebut potensial aksi, besarnya sekitar +40mV.
Potensial aksi ini sangat singkat karena hanya berlangsung selama sekitar 5msec.
Peningkatan permeabilitas membran terhadap ion Na+ segera menghilang dan
diikuti oleh peningkatan permeabilitas terhadap ion K+ sehingga ion K+ mulai
mengalir dari sitoplasma sel dan mengmbalikan potensial area sel setempat ke
potensial istirahat. Potensial aksi akan menyebar dan dihantarkan sebagai impuls
saraf. Begitu impuls menyebar di daerah plasma membran tertentu potensial aksi
lain tidak dapat segera dibangkitkan. Durasi keadaan yang tidak dapat
dirangsang ini disebut periode refrakter. Stimulus inhibisi diperkirakan
menimbulkan efek dengan menyebabkan influks ion Cl- melalui membran plasma
ke dalam neuron sehingga menimbulkan hiperpolarisasi dan mengurangi eksitasi
sel. (Snell. 2007)
SISTEM KEKEBALAN TUBUH (IMUNITAS)
Meliputi :
1. Reaksi inflamasi
2. Protein antivirus/interferon
3. Sel Natural Killer (NK)
4. Sistem komplemen
2.Immunologi
- Perantara sel memori (pada sel limfosit)
- Diperoleh setelah sembuh dari sakit
2. Pasif
- Diperoleh dari luar tubuh
- Macamnya
a. Alami : bila bayi mendapatkan imunitas dari ibunya
b. Buatan : bila menyuntikan serum, antibisa, immunoglobin lainnya dari darah
orang yang telah kebal. Hanya bertahan beberapa minggu
Tahapan Respon Sistem Imun
1. Deteksi dan mengenali benda asing
2. Komunikasi dengan sel lain untuk merespon
3. Rekruitmen bantuan dan koordinasi respon
4. Destruksi atau supresi penginvasi
Daftar Istilah:
Alergi : Respon yang berlebihan (hipersensitif) terhadap antigen yang masuk ke
dalam tubuh
Antigen : Zat yang dapat merangsang pembentukan antibody jika diinjeksikan ke
dalam tubuh
Antibodi : Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri, virus atau
untuk melawan toksik yang dihasilkan oleh bakteri
Autoimunitas : Keadaan hilangnya toleransi system kekebalan terhadap “diri
sendiri”
MEKANISME PERUBAHAN NYERI
Rangsangan yang diterima oleh reseptor nyeri dapat berasal dari berbagai
faktor dan dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
Klasifikasi Nyeri
Nyeri dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria antara lain
a. Klasifikasi nyeri berdasarkan waktu, dibagi menjadi nyeri akut dan nyeri kronis
- Nyeri Akut adalah Nyeri yang terjadi secara tiba-tiba dan terjadinya singkat
contoh nyeri trauma
- Nyeri Kronis adalah nyeri yang terjadi atau dialami sudah lama contoh kanker
b. Klasifikasi nyeri berdasarkan Tempat terjadinya nyeri
- Nyeri Somatik adalah Nyeri yang dirasakan hanya pada tempat terjadinya
kerusakan atau gangguan, bersifat tajam, mudah dilihat dan mudah ditangani,
contoh Nyeri karena tertusuk
- Nyeri Visceral adalah nyeri yang terkait kerusakan organ dalam, contoh nyeri
karena trauma di hati atau paru-paru.
- Nyeri Reperred : nyeri yang dirasakan jauh dari lokasi nyeri, contoh nyeri
angina.
c. Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Persepsi Nyeri
- Nyeri Nosiseptis adalah Nyeri yang kerusakan jaringannya jelas
- Nyeri neuropatik adalah nyeri yang kerusakan jaringan tidak jelas. contohnya
Nyeri yang diakitbatkan oleh kelainan pada susunan saraf.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
TESTIS
EPIDIDIMIS
SCROTUM
Skrotum pada dasarnya merupakan kantung kulit khusus yang melindungi testis
dan epididimis dari cedera fisik dan merupakan pengatur suhu testis.
Spermatozoa sangat sensitive terhadap suhu karena testis dan epididimis
berada di luar rongga tubuh, suhu di dalam testis biasanya lebih rendah daripada
suhu di dalam abdomen.
VAS DEFERENS
KELENJAR PROSTAT
PENIS
Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ada dua permukaan
yaitu permukaan posterior penis teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan
dorsal. Jaringan erektil penis tersusun dalam tiga kolom longitudinal, yaitu
sepasang korpus kavernosum dan sebuah korpus spongiousum di bagian tengah.
Ujung penis disebut glans. Glands penis ini mengandung jaringan erektil dan
berlanjut ke korpus spongiosum. Glans dilapisi lapisan kulit tipis berlipat, yang
dapat ditarik ke proksimal disebut prepusium (kulit luar), prepusium ini dibuang
saat dilkukan pembedahaan (sirkumsisi). Penis berfungsi sebagai penetrasi.
Penetrasi pada wanita memungkinkan terjadinya deposisi semen dekat serviks
uterus.
Organ reproduksi wanita secara umum dibagi dua, yaitu organ reproduksi wanita
yang terdapat di luar dan di dalam tubuh. Organ reproduksi wanita ada di dalam
rongga pelvis.
RONGGA PELVIS
Terletak di bawah,berhubungan dengan rongga abdomen, dibentuk oleh os iski
dan os pubis pada sisi samping dan depan, os sakrum dan os koksigis membentuk
batas belakang dan pinggiran pelvis dibentuk oleh promontorium sakrum di
belakang iliopektinal sebelah sisi samping dan depan dari tulang sakrum
(Syaifudin,1997).
ISI PELVIS
Kandung kemih dan dua buah ureter terletak dibelakang simfisis, kolon sigmoid
sebelah kiri fosa iliaka dan rektum terletak di sebelah belakang rongga
mengikuti lengkung sakrum. Kelenjar limfe, serabut saraf fleksus lumbosakralis
untuk anggota gerak bawah cabang pembuluh darah a.iliaka interna dan v.iliaka
interna berada di dalam pelvis (Syaifudin,1997).
Genetalia pada wanita terpisah dari urethra, dan mempunyai saluran tersendiri.
Alat reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
Vulva terbagi atas sepertiga bagian bawah vagina,klitoris, dan labia.Hanya mons
dan labia mayora yang dapat terlihat pada genetalia eksterna wanita. Arteri
pudenda interna mengalirkan darah ke vulva. Arteri ini berasal dari arteri iliaka
interna bagian posterior, sedangkan aliran limfatik dari vulva mengalir ke nodus
inguinalis.
Bagian yang menonjol berupa tonjolan lemak yang besar terletak di di atas
simfisis pubis. Area ini mulai ditumbuhi bulu pada masa pubertas (Syaifudin,
1997).
Dua lipatan dari kulit diantara kedua paha bagian atas. Labia mayora banyak
mengandung urat syaraf (Syaifudin, 1997). Labia mayora merupakan struktur
terbesar genetalia eksterna wanita dan mengelilingi organ lainnya, yang berakhir
pada mons pubis.
Berada di sebelah dalam labia mayora. Jadi untuk memeriksa labia minora, harus
membuka labia mayora terlebih dahulu.
Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar biji kacang hijau yang dapat
mengeras dan tegang (erectil) yang mengandung urat saraf (Syaifudin, 1997),
jadi homolog dengan penis dan merupakan organ perangsang seksual pada wanita.
Merpakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora), muka belakang
dibatasi oleh klitoris dan perineum. Dalam vestibulum terdapat muara-muara dari
: liang senggama (introitus vagina),urethra,kelenjar bartolini, dan kelenjar skene
kiri dan kanan (Syaifudin, 1997).
Merupakan bagian terendah dari badan berupa sebuah garis yang menyambung
kedua tuberositas iski, daerah depan segitiga kongenital dan bagian belakang
segitiga anal, titik tengahnya disebut badan perineum terdiri dari otot fibrus
yang kuat di sebelah depan anus.Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya
lebih kurang 4 cm .
PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL DAN
PENYIMPANGANNYA
A. Sex
Seks adalah alat kelamin, mengacu pada sifat-sifat biologis yang secara kasat
mata berbentuk fisik yang mendefinisikan manusia sebagai perempuan atau laki-
laki. Istilah seks seringkali diartikan sebagai kegiatan seksual tetapi dalam
a. Laki-laki.
b. Perempuan.
perempuan).
Seks, dari bahasa Inggrissex, dalam bahasa Indonesia memiliki paling tidak dua
makna:
seksual; namun dapat juga sesuatu yang mengarah pada hal tersebut (seperti
B. Seksualitas
Pengertian seksualitas tidak bisa begitu saja diwakili oleh sebuah kalimat
yang bisa langsung menjelaskan tentang makna dari seksualitas tersebut. Berikut
hubungan.
dengan siapa.
keseluruhannya.
C. Kebutuhan Seksual
Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan
ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha atau tindakan
seksual, bagi mereka yang sudah matang fungsi biologisnya. Kebutuhan akan seks
bagi manusia sudah ada sejak lahir. Seks tergolong dalam kebutuhan primer –
yang sama dengan kebutuhan: makan, minum, mandi, berpakaian, tidur, bangun,
bekerja, buang air besar, atau buang air kecil. Aktiviats-aktivitas rutin ini
dilakukan setiap manusia sepanjang hidup. Orang bisa berpuasa tetapi dalam
batas waktu tertentu. Dan itulah yang disebut dengan kebutuhan seks.
dua orang individu secara pribadi yang saling menghargai memperhatikan, dan
1) Aspekbiologis
Aspek ini memandang dari segi biologi seperti pandangan anatomi dan fisiologi
dari sitem reproduksi (seksual), kemampuan organ seks dan adanya hormonal dari
b.AspekPsikologis
2) AspekSosialBudaya
1. Pertimbangan Perkembangan
c) Kebiasaan tidur, istirahat, gizi yang adekuat dan pandangan hidup yang positif
b) Cinta dan rasa percaya merupakan kunci utama yang memfasilitasi rasa
4. Konsep Diri
terhadap seksualitas
mempengaruhi individu
seksual
c) Budaya turut menentukan lama hubungan seksual, cara stimulasi seksual dan
b) Berbagai bentuk ekspresi seksual yang diluar kebiasaan, dianggap tidak wajar
7. Etik
a) Seksualitas yang sehat menurut Taylor, Lilis & Le Mone (1997) tergantung
b) Apa yang diyakini salah oleh seseorang, bisa saja wajar bagi orang lain
mulut, yakni melalui berbagai aktivitas mulut seperti makan, minum, dan
mengembangkan kepribadian oral, yakni menjadi orang yang tergantung dan lebih
senang untuk bertindak pasif dan menerima bantuan dari orang lain.
Tugas perkembangan utama fase oral adalah memperoleh rasa
percaya, baik kepada diri sendiri, dan orang lain. Cinta adalah perlindungan
yang merasa tidak diinginkan, tidak diterima, dan tidak dicintai cenderung
mengalami kesulitan dalam menerima dirinya sendiri, dan belajar untuk tidak
mengancam. Efek penolakan pada fase oral akan membentuk anak menjadi pribadi
yang penakut, tidak aman, haus akan perhatian, iri, agresif, benci, dan kesepian.
dengan toilet training, dimana anak memperoleh pengalaman pertama dalam hal
Tugas perkembangan pada fase ini adalah anak harus belajar mandiri, dan belajar
fungsi tubuh sendiri yang dipelajari anak dari orangtuanya. Selama fase anal anak
tersebut bisa diterima. Hal penting lain yang harus dipelajari anak adalah bahwa
fantasi seksual dengan ayahnya disebut electra complex. Jika konflik oedipal ini
pria atau lesbian.. Fase Phalic juga merupakan periode perkembangan hati nurani,
dimana anak belajar mengenai standar-standar moral. Selama fase ini anak perlu
belajar menerima perasaan seksualnya sebagai hal yang alamiah dan belajar
memadai bagi identifikasi peran seksual, untuk mengetahui apa yang benar dan
salah, serta apa yang maskulin dan feminin, sehingga mereka memperoleh
perspektif yang benar tentang peran mereka sebagai anak laki-laki atau anak
perempuan.
Pada tahap ini anak laki-laki dan anak perempuan menekankan semua
melibatkan dirinya ke dalam kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak lain
dari jenis kelamin yang sama, baik kelompok yang kelompok yang bersifat full
male atau full female. Namun berkurangnya perhatian pada masalah seksual itu
bersifat laten dan masih akan terus memberikan pengaruh pada tahap
awal dan berlanjut terus sepanjang hidup. Pada fase ini energi seksual anak mulai
terarah kepada lawan jenis bukan lagi pada kepuasan diri melalui masturbasi, dan
lain dengan lawan jenisnya dan menjadi manusia yang lebih matang. Mereka saling
Perilaku seksual menurut Sarwono (2010:174) adalah segala tingkah laku yang
didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis.
Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan
seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri. Nevid,
dkk., 1995 (dalam Amalia, 2007:28) mendefinisikan perilaku seks sebagai semua
erotis atau perasaan afeksi. Sedangkan perilaku seks pra nikah sendiri adalah
aktifitas seksual dengan pasangan sebelum menikah pada usia remaja (Cavendish,
dilakukan, dimana tahapan selanjutnya adalah lebih berat sifatnya dan semakin
dalam Amalia,2007:29):
1. Awakening and eksploration
Rangsangan terhadap diri sendiri dengan cara berfantasi, menonton film, dan
2. Autosexuality:Masturbation
4. Heterosexuality
a. Light petting : perilaku saling menempelkan anggota tubuh dan masih dalam
keadaan tidak memakai pakaian untuk mencapai kepuasan. Tahap ini adalah awal
5. Heterosexuality : Copulaation
masing-masing.
a.Faktor Internal
berbeda pula. Misalnya anak yang berusia 4-6 tahun berbeda dengan anak 13
tahun.
3) Motivasi
untuk memperoleh tujuan tertentu. Hersey & Blanchard cit Rusmiati (2001)
uang(padagigolo/WTS).
b. FaktorEksternal
1. Keluarga
2. Pergaulan
3. Media massa
positif dengan indikator agresi seperti konflik dengan orang tua, berkelahi , dan
normal adalah cara heteroseksual, vaginal, dan dilakukan suka sama suka.
berupa:
yang kuat namun biasanya muncul keinginan untuk mencoba aktivitas yang lain.
c) Cium Kering : Berupa sentuhan pipi dengan pipi atau pipi dengan bibir.
h) Oral Seks : merupakan aktivitas seksual dengan cara memaukan alat kelamin
alat kelamin).
perubahan fisik dan emosi yang terjadi pada orang yang dirangsang secara
dapat mengetahui lebih baik untuk mengatasi kelainan yang mungkin timbul.
tinggi (plateau), Orgasme dan Resolusi. Pria dan wanita sama-sama akan
Intensitas respon atau tanggapan rangsangan juga akan memakan waktu yang
dan kebiasaan ini, maka akan dapat membantu pasangan pasutri untuk memahami
e) Aliran darah menuju organ genital yang meningkat, yang berakibat klitoris dan
labia minora (bibir vagina dalam) pada wanita menjadi basah serta penis pria
menegang.
f) Organ intim (vagina) wanita secara umum menjadi basah.
g) Payudara menjadi tegang dan seakan-akan penuh serta organ intim wanita
merekah.
h) Testis pria akan mengembang dan scrotum akan penuh cairan yang siap
dikeluarkan.
darah serta perubahan kulit sekitar organ intim menjadi ke-ungu-an dan menjadi
lebih gelap.
b) Klitoris yang menjadi semakin sensitif (bahkan terkadang nyeri bila disentuh)
oleh penis.
Orgasme adalah puncak dari siklus rangsangan seksual. Fase ini adalah
fase terpendek dan umumnya hanya berlangsung selama beberapa detik saja.
b) Teakan darah, denyut jantung dan nafas berada dalam kondisi puncak dengan
f) Pada pria, kontraksi ritmis otot pada pangkal penis akan mengakibatkan
g) Gerakan tubuh tak beraturan akan berlanjut dan keringat akan cenderung
Selama fase ini, tubuh akan kembali pada kondisi normal. Bagian-bagian
tubuh yang mengembang dan meregang lambat laun akan kembali normal pada
ukuran dan warna semula. Tahap ini juga ditandai dengan perasaan puas oleh
sedikit rangsangan dan inilah yang disebut sebagai multiple orgasm. Sebaliknya
pri memerlukan waktu setelah orgasme yang disebut dengan periode refraksi,
dimana pada waktu ini pria tidak akan mampu orgasme lagi. Periode refraksi ini
berlangsung berbeda-beda pada pria, biasanya semakin tua umur maka periode
merupakan suatu amalan seks jantina berbeza yang kekadang dilakukan kerana
dubur adalah "lebih ketat" berbanding dengan faraj dan oleh itu, lebih disukai
oleh sebilangan heteroseksual semasa penembusan; selain itu, banyak orang juga
suka melanggar pantang larang seks kebudayaan. Seks dubur tidak disarankan
kemungkinan (walaupun amat kecil) untuk air mani memasuki faraj. Seks dubur
jantina berbeza juga sering diamalkan oleh wanita yang menembuskan lelaki
dengan dildo ikat, suatu amalan yang dikenali sebagai "pegging atau "memasak" di
barat.
melakukan kegiatan seks dengan orang-orang yang masih belum cukup umur,
melakukan kegiatan seks di tempat awam, serta melakukan kegiatan seks sebagai
merangkumi kegiatan seks sama jantina, undang-undang itu berbeza dari segi
hukuman, dan hanya atau lebih kerapnya dikuatkuasakan pada kegiatan seks sama
pertengahan abad ke-20, "dating" ialah sesuatu yang dibuat oleh seseorang
dengan sebilangan orang yang lain sebelum memilih salah satu daripada mereka,
bersiri, atau poliamori, dan bergantung kepada takrif amalan seks, boleh
pelancapan).
sana, gerakan-gerakan yang tidak menggalakkan amalan seks sama jantina sering
"almari".
adanya sebarang bentuk kegiatan seks tersendiri bagi tingkah laku seks sama
jantina yang tidak juga terdapat dalam tingkah laku seks jantina berbeza, kecuali
pasangan sama jantina, melakukan jenis tingkah laku seks sama jantina. Ini
Dalam kes-kes yang lain, sesetengah orang mungkin menguji kaji atau
orang yang mengenal diri sebagai "Lelaki yang bersetubuh dengan Lelaki"
berasa ghairah terhadap ahli yang sama jantina dengannya". Walaupun demikian,
DL" dalam bahasa Inggeris, dengan "DL" merupakan singkatan untuk "down-low"
), tingkah laku seks sama jantina kekadang diperlihatkan hanya sebagai suatu
keseronokan fizikal. Mereka itu melakukan hubungan jenis dengan lelaki
hubungan jenis dengan kaum wanita. Para lelaki itu seringnya menjauhi diri
Kes-kes yang melibatkan melebihi dua orang pasangan dalam sebuah perkongsian
seks termasuk:
a) Poliamori yang merupakan hubungan cinta terikat antara lebih daripada satu
pasangan.
seks yang tidak melibatkan orang lain sebagai pasangan. Ia boleh mengambil
bentuk pelancapan, tetapi banyak jenis parafilia (amalan seks yang luar biasa)
antara apa yang umumnya diterima atau ditoleransi, sehingga jenis yang penuh
ciri-ciri utama kegiatan seks, serta keseksualan haiwan yang pasangan jangka
telefon yang tak senonoh), serta juga ekshibisionisme tanpa sepersetujuan dan
dan "pengintai").