Anda di halaman 1dari 20

TEORI COMFORT

APLIKASI DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

1. Ni Luh Noni Andayani (P1337420617071)


2. Adi Laskono (P1337420617040)
3. Bunga Ayu Lestari (P1337420617042)
4. Erneta Ismilania (P1337420617082)
5. Mega Ayu Lestari (P1337420617029)
6. Yanda Octa Herliani (P1337420617053)

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2017/2018

1
LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH

TEORI COMFORT
APLIKASI DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

OLEH :
KELOMPOK 8

DISAHKAN
DI : SEMARANG,
PADA TANGGAL : 2017

Ketua Kelompok 8, Dosen Pembimbing,

Ni Luh Noni Andayani Sawab, S.Kep., Ns., MKep

2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan nikmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI COMFORT APLIKASI
DALAM ASUHAN KEPERAWATAN”.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang teori comfort yang dikemukakan
oleh Katharine Kolcaba. Penulis masih awam dalam pembuatan makalah ini, dan sangat
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang guna membuat makalah ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Semarang, 15 september 2017

Penulis,

Mahasiswa DIV Keperawatan

3
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................................... .......i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................... II
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. III
DAFTAR ISI................................................................................................................................ IV
Bab I PENDAHULUAN................................................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 5
1.2 Tujuan .......................................................................................................................... 6
1.3 Manfaat ....................................................................................................................... 6
Bab II KAJIAN TEORI ................................................................................................................. 8
2.1Pengertian Teori, Konsep Dan model keperawatan .................................................... 8
2.2 Karakter Teori Keperawatan ...................................................................................... 8
2.3 Tujuan Teori Keperawatan ......................................................................................... 9
Bab III PEMBAHASAN.............................................................................................................. 11
3.1 Teori Comfort Kalcaba ................................................................................................... 12
3.1.1 Sejarah Perkembangan Teori Kenyamanan Kalcaba ............................................ 11
3.1.2 Konsep Teori Comfort Kalcaba ............................................................................ 11
3.1.3 Aplikasi Teori Comfort Katharine Kolcaba Dalam Asuhan Keperawatan
Keperawatan Pada Anak Dengan Demam ........................................................... 16
Bab IV PENUTUP ....................................................................................................................... 19
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 19
4.2 Saran ....................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 21

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah proses menjadi terintegrasi dan dapat mencapai tujuan untuk hidup,
pertumbuhan, reproduksi, dan penguasaan. Hal tersebut dapat ditunjang dengan adanya perawatan
yang baik dalam menjaga kesehatan hidup. Salah satu penunjang tersebut dapat dilihat dari tujuan
keperawatan yaitu untuk meningkatkan mutu kesehatan manusia. Perawatan adalah pelayanan
esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai
masalah kesehatan. Sedangkan Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian
integral pelayan kesehatan yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual yang bersifat kompherensip, ditujukan kepada individu, keluarga
dan masyarakat yang sehat maupun yang sakit mencakup hidup manusia untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Keperawatan bersifat kompherensip artinya pelayanan keperawatan
bersifat menyeluruh, meliputi aspek “ Manusia biopsiko sosial dan spiritual ”.Secara umum
keperawatan adalah merupakan suatau indentifikasi seni. Istilah seni berarti ketrampilan praktik
yang diperoleh melalui pengamatan/ pengalaman. Pelayanan keperawatan dilakukan berdasarkan
kaidah ilmu keperawatan serta model konsepteori keperawatan yang merupakan pedoman dalam
pemberian asuhan keperawatan. Model konseptual merupakan landasan untuk mengembangkan
sebuah teori dan nilai moral bagi perawat.

Ada empat konsep yang secara umum menjadi titik sentral yang dipertimbangkan dalam
mengembangkan model konseptual disiplin keperawatan, yaitu manusia, lingkungan,
keperawatandan dan kesehatan. Pada penerapannya, penekanan dari setiap model keperawatan
sangatlah bervariasi menyesuaikan dengan setiap konsep yang ingin dikembangkan. Namun setiap
teori yang dikembangkan akan selalu menjelaskan hubungan antara konsep-konsep sentral
tersebut. Salah satu contoh model konseptual yang akan dibahas disini yaitu model teori
kenyamanan (Comfort ) yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba. Model theori Kolcaba ini
termasuk dalam lingkup Middle range theory yang memiliki kriteria, lingkup, tingkat abstraksi,
dan kestabilan penerimaan secara luas. Dalam lingkup dan tingkatana yang abstrak, middle range
theory cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada campuran

5
populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle
range theory lebih banyak digunakan dari pada grand theory.

Teori Middle Range yang merupakan level kedua dari teori keperawatan. Perlu diyakini
bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan
berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai
pelayanan profesional akan berkembang bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta
pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan didalam praktek keperawatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang bersifat
komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan
proses keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori
dan model konseptual keperawatan. Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan
rasional dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang dilakukan
tersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan terencana dengan baik,
dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa tahap yaitu pengkajian, penegakkan
diagnosa, perencanaan, implimentasi tindakan, dan evaluasi. Model konseptual keperawatan
dikembangkan oleh para ahli keperawatan dengan harapan dapat menjadi kerangka berpikir
perawat, sehingga perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam
memberikan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mempelajari konsep teoritis dan kerangka skematik dari penerapanteoriComfor
yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba.
1.2.2 Tujuan Khusus
a) Mengidentifikasi berbagai sumber teori yang mendasari setiap komponen dari teori
Comfort yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba
b) Mengidentifikasi makna teori yang mendasari setiap komponen dari teori Comfort
yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba
c) Menjelaskan Kerangka teori Comfort yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba
1.3 Manfaat

6
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Untuk menambah wawasan penulis tentang pemanfaatan teori comfort dalam ilmu
konsep dasar keperawatan
2. Sebagai sumbangan pemikiran kepada mahasiswa untuk lebih memahami teori
comfort.

BAB II

7
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Teori, Konsep, dan Model Keperawatan


Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerngka konsep, atau definisi yang
memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala atau fenomena dengan menentukan
hubungan spesifik antara konsep dengan magsud untuk menguraikan, menerangkan,
meramalkan, dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah, atau
digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.
Teori keperawatan didifinisikan oleh steven (1984), sebagai suatu usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan
berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan
keperawatan yang dilakukan.
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda, suatu
peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seorang berupa ide,
pandangan, atau keyakinan. Kumpulan beberapa konsep kedalam suatu kerangka yang dapat
dipahami membentuk suatu model atau kerangka konsep. Konsep dapat dianalogikan sebagai
batu bata dan papan untuk membangun sebuah rumah, dimana rumah yang dibangun
diibaratkan sebagai kerangka konsep.
2.2 Karakteristik Teori Keperawatan
Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan
dengan konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik diantaranya :
1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan menjabarkan konsep khusus yang
berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan
didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam.
2. Teori keperawatan digunakan berdasarkan alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada
3. Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep
keperawatan.
4. Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dab sifatnya umum sehingga sehingga
dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan.

8
5. Teori dapat digunakan sebagai dasar penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan
dalam pedoman praktek keperawatan.

2.3 Tujuan Teori Keperawatan


Teori keperawatan sebagai bagian dari salah satu bagian kunci perkembangan ilmu
keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai
diantaranya:
1. Diharapkan dapat memberikan alasan tentang kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan
keperawatan, sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
2. Membantu perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam memberikan asuhan
keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian masalah
keperawatan.
3. Membantu proses penyelesaian masalah dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan
tindakan keperawatan sehingga dapat dipertimbangkan .
4. Memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawata sehingga pengetahuan dan
tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

2.4 Katharine Kolcaba


Salah satu pakar teori yang dikenal dikalangan akademisi atau praktisi keperawatan adalah
Katharine Kolcaba (Teori Kenyamanan). Katharine Kolcaba terlahir sebagai Arnold
Katharine pada 28 Desember 1944, di Cleveland, Ohio. Beliau adalah pendiri program
perawat lokal paroki dan sebagai anggota Asosiasi Perawat Amerika. Saat ini, sebagai
associate professor di University of Akron College of Nursing.Tahun 1965 Kolcaba
menyelsaikan gelar diploma keperawatan dan menjadi perawat keperawatan medikal bedah,
long-term care, home care. Kolcaba bergabung dengan fakultas keperawatan University of
Akron yang telah menyelesaikan studi magister keperawatan. Kolcaba melanjutkan studi
doktoralnya untuk mengembangkan dan menyelesaikan teorinya.
Pada tahun 1991 Kolcaba mempublikasikan analisis konsep mengenai kenyamanan yang
dibantu juga oleh suaminya yang seorang filosof. Diagram aspek kenyamanan sebagai
pencapaian kenyamanan sebagai dasar tujuan asuhan keperawatan, kontekstual kenyamanan

9
dalam middle-range theory tahun 1994, dan penerapan teori dalam pemberian intervensi tahun
1999. Riwayat Penghargaan dan Pengakuan:
1. 1991-1992 : Pre-Doctoral Fellowship in Interdisciplinary Health, Case Western Reserve
University Internal Grant
2. 1997 : Honour a Researcher Award
3. 1997 : Invited Research Consultant, comfort studies & theory, MNRS
4. Januari 1997 : Marie Haug Student Award for excellence in aging studies dari Case
Western Reserve University
5. 2003 : Mary Hanna Memorial Journalism Award for American Society of Perianesthesia
Nurses, artikel yang berjudul Comfort Care for Perianesthesia Nursing by Kolcaba and
Wilson
6. Maret 2003 : Advancement of Science Award from Midwest Nursing Research Society,
End of Life and Palliative Care Nursing
7. Mei 2003 : Excellence in the Utilization of Nursing Research, penghargaan dari Sigma
Theta Tau, delta Omega Chapter
8. 2006 : Researcher of the Year dengan Dr. Therese Dowd, penghargaan dari Sigma Theta
Tau, delta Omega Chapter

10
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Teori comfort Katharine Kolcaba


3.1.1 Sejarah Perkembangan Teori kenyamanan Kolcaba
Teori kenyamanan pertama kali dikenal sekitar tahun 1990 an oleh seorang tokoh
bernama Katharine Kolcab. Beliau adalah doktor keperawatan yang menerima
sertifikat sebagai perawat spesialis gerontology dengan fokus penelitian pada
perawatan paliatif dan perawatan jangka panjang di rumah. Sejak tahun 1900-1929
sebenarnya kenyamanan klien merupakan tujuan utama dari profesi perawat dan
dokter karena kenyamanan dianggap sangat menentukan proses kesembuhan klien.
Setelah decade kenyamanan kurang mendapat perhatian dari pemberi pelayanan.
Pelayanan di fokuskan pada tindakan pengobatan medis untuk mempercepat
kesembuhan klien. Ktharine Kolcaba merupakan tokoh keperawatan yang membawa
kembali konsep kenyamanan sebagai landasan utama dalam kesehatan dalam teori :
Teori Comfort and practice a vision for holistic health care and research. Saat ini
Kolcaba bekerja sebagai associate professorof nursing di fakultas keperawatan
universitas akron dan terus mengembangkan teori kenyamanan secara empiris.

3.1.2 Konsep Teori Comfort Kolcaba


Kenyamanan adalah pengalaman yang diterima oleh seseorang dari suatu
intervensi. Hal ini merupakan pengalaman langsung dan menyeluruh ketika kebutuhan
fisik, psikospiritual, social, dan lingkungan terpenuhi. Konsep teori kenyamanan
meliputi kebutuhan kenyamanan, intervensi kenyamanan, variable intervensi,
peningkatan kenyamanan, perilaku pencari kesehatan, dan integritas institusional.
Kolcaba mengembangkan Teori Kenyamanan melalui tiga jenis pemikiran logis antara
lain :

11
1. Induksi
Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu kejadian yang diamati
secara spesifik. Dimana perawat dengan sungguh-sungguh melakukan praktek dan
dengan sungguh-sungguh menerapkan keperawatan sebagai disiplin, sehingga mereka
menjadi terbiasa dengan konsep Implisit atau eksplisit, terminologi, dalil, dan asumsi
pendukung praktek mereka. Ketika perawat lulus sekolah, mereka diminta untuk
menjelaskan diagram prakteknya, yang mana tugas tersebut sangatlah mudah.
2. Deduksi
Deduksi adalah suatu format dari pemikiran logis di mana kesimpulan spesifik
berasal dari prinsip atau pendapat yang lebih umum, prosesnya dari yang umum ke
yang spesifik. Langkah mengurangi pengembangan teori mengakibatkan teori
kenyamanan dapat dihubungkan dengan konsep lain untuk menghasilkan suatu teori.
Oleh karena itu Kolcaba lebih dulu melihat di tempat lain untuk bekerja secara
bersama untuk menyatukan kebutuhan seperti keringanan, ketentraman dan hal yang
penting. Apa yang dibutuhkan, dia merealisir suatu yang abstrak dan kerangka
konseptual umum yang sama dengan kenyamanan dan berisi dalam jumlah banyak
yang bersifat abstrak.
3. Retroduksi
Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide. Bermanfaat untuk
memilih suatu fenomena yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan diuji. Pemikiran
jenis ini diterapkan didalam bidang dimana tersedia sedikit teori. Seperti pada kasus
hasil riset, dimana saat ini memusat pada pengumpulan database besar untuk
mengukur hasil dan berhubungan pada pengeluaran untuk jenis keperawatan, medis,
institusi, atau protokol masyarakat. Penambahan suatu kerangka teori keperawatan
untuk riset hasil akan meningkatkan area penelitian keperawatan karena praktek dasar
teori memungkinkan perawat untuk mendisain intervensi yang sama dan selaras
dengan hasil yang diinginkan.

12
Teori Comfort dari Kolcaba ini menekankan pada beberapa konsep utama beserta
definisinya, antara lain :

1. Health Care Needs

Kolcaba mendefinisikan kebutuhan pelayanan kesehatan sebagai suatu kebutuhan


akan kenyamanan, yang dihasilkan dari situasi pelayanan kesehatan yang stressful,
yang tidak dapat dipenuhi oleh penerima support sistem tradisional. Kebutuhan ini
meliputi kebutuhan fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan, yang kesemuanya
membutuhkan monitoring, laporan verbal maupun non verbal, serta kebutuhan yang
berhubungan dengan parameter patofisiologis, membutuhkan edukasi dan dukungan
serta kebutuhan akan konseling financial dan intervensi.

2. Comfort

Comfort merupakan sebuah konsep yang mempunyai hubungan yang kuat dalam
keperawatan. Comfort diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh penerima
yang dapat didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi
sebuah kekuatan melalui kebutuhan akan keringanan (relief), ketenangan (ease), dan
(transcedence) yang dapat terpenuhi dalam empat kontex pengalaman yang meliputi
aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan.

Beberapa tipe Comfort didefinisikan sebagai berikut:

1. Relief, suatu keadaan dimana seorang penerima (recipient) memiliki pemenuhan


kebutuhan yang spesifik
2. Ease, suatu keadaan yang tenang dan kesenangan
3. Transedence, suatu keadaan dimana seorang individu mencapai diatas masalahnya.
Kolcaba, (2003) kemudian menderivasi konteks diatas menjadi beberapa hal berikut:

1. Fisik, berkenaan dengan sensasi tubuh

13
2. Psikospiritual, berkenaan dengan kesadaran internal diri, yang meliputi
harga diri, konsep diri, sexualitas, makna kehidupan hingga hubungan
terhadap kebutuhan lebih tinggi.
3. Lingkungan, berkenaan dengan lingkungan, kondisi, pengaruh dari luar.
4. Sosial, berkenaan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan hubungan
sosial
3. Comfort Measures

Tindakan kenyamanan diartikan sebagai suatu intervensi keperawatan yang


didesain untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan yang spesifik dibutuhkan oleh
penerima jasa, seperti fisiologis, sosial, financial, psikologis, spiritual, lingkungan,
dan intervensi fisik.

Kolcaba menyatakan bahwa perawatan untuk kenyamanan memerlukan


sekurangnya tiga tipe intervensi comfort yaitu :

1. Standart comfort intervention yaitu Teknis pengukuran kenyamanan,


merupakan intervensi yang dibuat untuk mempertahankan homeostasis dan
mengontrol nyeri yang ada, seperti memantau tanda-tanda vital, hasil kimia
darah, juga termasuk pengobatan nyeri. Tehnis tindakan ini didesain untuk
membantu mempertahankan atau mengembalikan fungsi fisik dan
kenyamanan, serta mencegah komplikasi.
2. Coaching (mengajarkan) meliputi intervensi yang didesain untuk menurunkan
kecemasan, memberikan informasi, harapan, mendengarkan dan membantu
perencanaan pemulihan (recovery) dan integrasi secara realistis atau dalam
menghadapi kematian dengan cara yang sesuai dengan budayanya. Agar
Coaching ini efektif, perlu dijadwalkan untuk kesiapan pasien dalam menerima
pengajaran baru.
3. Comfort food for the soul, meliputi intervensi yang menjadikan penguatan
dalam sesuatu hal yang tidak dapat dirasakan. Terapi untuk kenyamanan
psikologis meliputi pemijatan, adaptasi lingkungan yang meningkatkan
kedamaian dan ketenangan, guided imagery, terapi musik, mengenang, dan lain

14
lain. Saat ini perawat umumnya tidak memiliki waktu untuk memberikan
comfort food untuk jiwa (kenyamanan jiwa/psikologis), akan tetapi tipe
intervensi comfort tersebut difasilitasi oleh sebuah komitmen oleh institusi
terhadap perawatan kenyamanan.
4. Enhanced Comfort

Sebuah outcome yang langsung diharapkan pada pelayanan keperawatan,


mengacu pada teori comfort ini.

5. Intervening variables
Didefinisikan sebagai variabel-variabel yang tidak dapat dimodifikasi oleh
perawat. Variabel ini meliputi pengalaman masa lalu, usia, sikap, status emosional,
support system, prognosis, financial atau ekonomi, dan keseluruhan elemen dalam
pengalaman si resipien.
6. Health Seeking Behavior (HSBs)
Merupakan sebuah kategori yang luas dari outcome berikutnya yang
berhubungan dengan pencarian kesehatan yang didefinisikan oleh resipien saat
konsultasi dengan perawat. HSBs ini dapat berasal dari eksternal (aktivitas yang
terkait dengan kesehatan), internal (penyembuhan, fungsi imun,dll.)
7. Institusional integrity
Didefinisikan sebagai nilai nilai, stabilitas financial, dan keseluruhan dari
organisasi pelayanan kesehatan pada area local, regional, dan nasional. Pada sistem
rumah sakit, definisi institusi diartikan sebagai pelayanan kesehatan umum, agensi
home care, dll.

2.1.3 Aplikasi Teori Comfort Katharine Kolcaba Dalam Asuhan Keperawatan


Keperawatan Pada Anak Dengan Demam
Demam merupakan gejala yang sering dialami anak dengan penyakit infeksi.
Kondisi demam tinggi berdampak merugikan anak. Demam tinggi membuat anak
tidak nyaman dan orang tua cemas serta meningkatkan kebutuhan kalori dan cairan.
Teori Comfort dari Kolcaba memberikan arahan dalam pemenuhan rasa nyaman pada
pasien. Demam menyebabkan gangguan rasa nyaman yang perlu diatasi. Rasa nyaman

15
merupakan bagian dari keperawatan yang penting untuk diperhatikan. Kenyamanan
diartikan sebagai kondisi sejahtera dan merupakan tahap berakhirnya tindakan
keperawatan yang dilakukan kepada klien. Kenyamanan merupakan nilai dasar yang
menjadikan tujuan keperawatan pada setiap waktu. Pendekatan teori comfort yang
dikembangkan oleh Kolcaba menawarkan kenyamanan sebagai bagian terdepan dalam
proses keperawatan. Kolcaba memandang bahwa kenyamanan holistik adalah
kenyamanan yang menyeluruh meliputi kenyamanan fisik, psikospiritual, lingkungan,
dan psikososial. Tingkat kenyamanan terbagi menjadi tiga yaitu relief dimana pasien
memerlukan kebutuhan kenyamanan yang spesifik, ease yaitu terbebas dari rasa
ketidaknyamanan atau meningkatkan rasa nyaman, dan transcendence yaitu mampu
mentoleransi atau dapat beradaptasi dengan ketidaknyamanan. Teori comfort
mengedepankan kenyamanan sebagai kebutuhan semua manusia. Kenyamanan adalah
kebutuhan yang diperlukan pada rentang sakit sampai sehat dan kenyamanan
merupakan lebel tahap akhir dari tindakan terapeutik perawat terhadap pasien.
Langkah awal asuhan keperawatan menggunakan teori Comfort Kolcaba
adalah pengkajian. Pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data klien.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang. Pengkajian keperawatan dilakukan dengan
pendekatan teori comfort yaitu memperhatikan aspek kenyamanan fisik,
psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Pengkajian yang dilakukan
berdasarkan keempat konteks kenyamanan selanjutnya dimasukkan ke dalam
taksonomi comfort untuk memudahkan perawat dalam melakukan intervensi.
Adanya peningkatan suhu tubuh (demam) dapat dikaji melalui tanda-tanda yang
menyertainya seperti takikardia ( kondisi dimana detak jantung seseorang diatas
normal dalam kondisi beristirahat) , takipnea (suatu kondisi yang menggambarkan
pernapasan yang cepat dan dangkal karena ketidakseimbangan antara karbon
dioksida dan oksign di dalam tubuh), kulit teraba hangat serta kulit dan bibir
tampak kemerahan.Tanda dan gejala tersebut dapat ditemukan saat melakukan
pengkajian pada aspek kenyamanan fisik. Intervensi keperawatan pada Teori
Comfort dikategorikan dalam tiga tipe intervensi yaitu intervensi untuk
kenyamanan standar (standar comfort), intervensi untuk pembinaan (coaching),
dan intervensi yang berhubungan dengan memberikan kenyamanan jiwa (comfort

16
food for the soul). Intervensi untuk kenyamanan standar adalah intervensi untuk
mempertahankan hemodinamik (aliran darah yang baik), mengontrol nyeri, dan
mengatasi demam. Intervensi untuk pembinaan yaitu intervensi yang digunakan
untuk menurunkan kecemasan, menyediakan informasi kesehatan,
mendengarkan harapan pasien dan membantu pasien untuk sembuh. Sedangkan
intervensi yang berhubungan dengan memberikan kenyamanan jiwa yaitu
melakukan sesuatu yang menyenangkan untuk membuat keluarga dan pasien
merasa diberikan kepedulian dan meningkatkan semangat, contohnya melakukan
massage dan melakukan imajinasi terbimbing. Implementasi merupakan tahapan
perawat memberikan perawatan langsung sesuai dengan rencana keperawatan
yang telah disusun berdasarkan masalah dan tujuan keperawatan. Perawat
menggunakan pendekatan intervensi berdasarkan prinsip comfort Kolcaba yaitu
intervensi dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman baik dari segi fisik,
psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Asuhan keperawatan yang diberikan
kepada lima klien kelolaan menunjukkan masalah keperawatan yang bervariasi
dan semuanya dapat teratasi. Keberhasilan implementasi keperawatan
tergantung keunikan masing-masing individu dalam merespon kondisi tubuhnya.
Kendala yang ditemui residen keperawatan anak antara lain terbentur dengan
masalah teknis yang ada. Residen keperawatan anak merasa kesulitan untuk
mengkondisikan lingkungan seperti orang tua/keluarga pasien yang berasal dari
berbagai daerahsehingga seringkali terkendala oleh kebiasaan mereka untuk
membiasakan cuci tangan. Selain kebiasaan, tingkat pengetahuan juga
mempengaruhi mereka untuk membiasakan cuci tangan. Hal ini dapat berdampak
kurang baik pada perawatan yang diberikan karena bisa meningkatkan risiko
kejadian infeksi nosokomial, sehingga masa rawat menjadi semakin memanjang
terutama pada klien yang berisiko tinggi mengalami infeksi. Namun demikian
residen keperawatan anak tetap memotivasi keluarga untuk melakukan cuci
tangan pada air mengalir dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah
kontak dengan klien. Personal pada bayi dan toddler.

17
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teori comfortdi kemukakan oleh
Katharine Kolcab pada 1990-an. Kenyamanan merupakan pengalaman yang diterima oleh
seseorang dari suatu intervensi. Hal ini merupakan pengalaman langsung dan menyeluruh
ketika kebutuhan fisik, psikotropical, social dan lingkungan yang terpenuhi. Ada 3 jenis teori
kenyamanan melalui pemikiran yang logis. Induksi adalah dimana perawat harus sungguh-
sungguh dalam melakukan praktik dan sungguh-sungguh menerapkan keperawatan sebagai
disiplin, sehingga perawat terbiasa dengan konsep yang implisit maupun exsplisit. Deduksi
adalah suatu format dari pemikiran yang logis dimana kesimpulannya spesifik dari pendapat
yang lebih umum, prosesnya dari umum ke lebih spesifik. Retroduksi adalah suatu pemikiran
untuk memulai ide. Teori ini menekankan pada beberapa konsep utama. Pertama Healath
Care Needs, Comfort, Comfort Measures, Enhanced Comfort, Intervening Variables, Healath
Seeking Behavior ( HSBs), Institusional Integrity.
Teori comfort Kolcaba dapat diaplikasikan pada pemberian asuhan keperawatan
dengan demam pada anak yang mengalami infeksi. Teori ini dapat membantu
meningkatkan kenyamanan terhadap proses perubahan yang terjadi pada anak akibat
penyakit yang dialaminya. Pendekatan teori comfort Kolcaba dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien demam secaraumum dapat diterapkan. Teori comfort dapat
juga diterapkan dalam mengatasi kecemasan yang dipengaruhi oleh faktor sosiokultural
akibat dukungan keluarga. Kepuasan keluarga menjadi meningkat dengan keterlibatan
keluarga dalam perawatan pada anak demam. Intervensi yang dilakukan untuk masalah
peningkatan suhu tubuh adalah dengan pemberian antipiretik danpeningkatan
pengeluaran panas melalui berbagai metode. Intervensi lainnya adalah dengan
meningkatkan istirahat, asupan nutrisi dan cairan, pemantauan keseimbangan cairan
serta memfasilitasi interaksi anak dan keluarga melalui family

18
4.2 SARAN
Adapun saran-saran dalam makalah ini yaitu :
1. Perawat diharuskan memberikan kenyamanan pada klien atau pasien
2. Perawat harus bersungguh-sungguh untuk melakukan praktik dan bersungguh-sungguh
untuk menerapkan disiplin pada keperawatan
3. Perawat juga harus mimiliki pemikiran yang logis yang spesifik dari pendapat umum
4. Perawat harus memiliki sifat peduli dan cinta pada klien atau pasien

Penerapan teori comfort Kolcaba dapat dijadikan acuan dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien di ruang infeksi anak, terutama pasien demam yang
mengalami pada masalah kenyamanan. Teori ini dapat diaplikasikan dan berfokus pada
tingkat kenyamanan pasien secara fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosiokultural
sehingga mampu memenuhi kebutuhan kenyamanan secara menyeluruh. Intervensi
keperawatan yang dilakukan berhubungan dengan kebutuhan kenyamanan pasien
demam sangat disarankan untuk melibatkan keluarga. Hal ini karena kehadiran dan
keterlibatan keluarga terbukti efektif dalam membantu mengantisipasi kejadian yang
tidak diinginkan saat anak demam. Perawat hendaknya lebih meningkatkan perannya,
tidak hanya sebagai pemberi asuhan keperawatan, namun juga peran sebagai
advokator, edukator, konselor, dan inovator. Melalui peran tersebut, perawat dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam merawat anak dengan
demam dengan cara pemberian pendidikan kesehatan. Perawat diharapkan
meneruskan proyek inovasi yang telah dilaksanakan yaitu tentang penilaian pada anak
demam berdasarkan Yale Obervational Score (YOS), sehingga hasilnya dapat dijadikan
dasar dalam mengambil keputusan untuk pembuatan SOP. Perawat hendaknya lebih
meningkatkan perannya, tidak hanya sebagai pemberi asuhan keperawatan, namun
juga peran sebagai advokator, edukator, konselor, dan inovator. Melalui peran tersebut,
perawat dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam merawat
anak dengan demam dengan cara pemberian pendidikan kesehatan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Potter and perry. 2005. Fundamentals of nursing : concepsts, process, and practice, Jakarta :
EGC
Pritama Dwi Novia, http://dwinoviapritama.blogspot.com/2012/06/model-konsep-dan-teori-
keperawatan.html , diakses pada Jumat, 15 September 2017
Kania, N. (2007). Penatalaksaan demam pada anak. http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/
uploads/2010/02/penatalaksa naan_demam_pada_anak.pdf. Diperoleh 15 september
2017
Kolcaba, K., & DiMarco, M. A. (2005). Comfort theory and its application to pediatric
nursing. Pediatric nNursing, 31(3), 187-194.

Anitha Supriono, http://www.scribd.com/doc/180578673/Teori-Keperawatan-Katharine-


Kolcaba, diakses pada Jumat, 15 September 2017
Cahya Utami, http://www.academia.edu/19197425/teori_kenyamanan_kolcaba, diakses pada
Jumat, 15 September 2017
Diana Rachmawati, http://diana-rachmawati-fkp14.web.unair.ac.id/artikel_detail-135780-
IKD%20I-MIDLE%20RANGE%20THEORY.html, diakses pada Jumat, 15 September
2017
Gusti, http://gustinerz.com/mengenal-teori-kenyamanan-katharine-kolcaba/, diakses pada Jumat,
15 September 2017
Sovaevie, http://sovaevie.wordpress.com/2014/12/11/aplikasi-teori-kolcaba-dalam-nursing-
proses/, diakses pada Jumat, 15 September 2017
Robby Saputra, http://robbysaputrasiakper.blogspot.co.id/2012/04/pemenuhanaskep-kebutuhan-
rasa-nyaman.html, diakses pada Jumat, 15 September 2017
Hardiyanto Agustinus, http://rumah-perawat.blogspot.co.id/2016/11/aplikasi-teori-katharine-
kolcaba.html, diakses pada Jumat, 15 September 2017
TRI AAN, http://triaan.blogspot.co.id/2009/03/theory-of-comfort-chaterine-kolcaba.html,
diakses pada Jumat, 15 September 2017

20

Anda mungkin juga menyukai