Anda di halaman 1dari 29

KONSEP DIRI

DAN
KONSEP SPIRITUAL

Dr. Hj. Salsabilah, M.Ag


KONSEP DIRI
 PENGERTIAN.

1. KONSEP DIRI = KESELURUHAN ASPEK DARI MEDAN


YANG DIPAHAMI, YANG DAPAT DITUNJUKKAN BILA
KITA MENGATAKAN “ I ” AND “ ME “ (Arbe Arkoff, 1985)

2. KONSEP DIRI = KONSEPSI SESEORANG TERHADAP


DIRINYA SENDIRI. KONSEPSI INI MERUPAKAN
PERANGKAT KARAKTERISTIK PADA DIRI, YANG DAPAT
DI AMATI ; FISIK ( TINGGI, BERAT) DAN SIFAT
( PENDIAM, SENANG, TERBUKA DSB). Lihat Oemar
Hamalik,1993
3. KONSEP DIRI = SEGALA KEYAKINAN
(GAMBARAN DIRI) SESEORANG KEPADA
DIRINYA SENDIRI, YANG AKAN MENENTUKAN
SIAPA SESEORANG ITU DALAM KENYATAANNYA,
SIAPA ORANG ITU MENURUT PIKIRANNYA, AKAN
MEMENTUKAN MENJADI APA MENURUT
PIKIRANNYA (Robert Burns, 1982)
MACAM-MACAM KONSEP DIRI

A. KONSEP DIRI POSITIF


Konsep Diri Positif Individu akan mengembangkan sifat
percaya diri, harga diri, mimiliki kemampuan diri dapat
menyesuaikan diri.

Ciri-cirinya:
 Merasa yakin akan kemampuan mengatasi masalah
 Merasa setara dgn orang lain
 Menerima pujian/ penghargaan orang lain tanpa merasa malu
 Menyadari bhw setiap individu mempunyai perasaan, keinginanan &
perilaku yg tdk seluruhnya disetujui masyarakat
 Merasa mampu memperbaiki diri sendiri dan mau mengungkapkan aspek-
aspek kepribadian yg tdk disenangi & berusaha utk mengubahnya
B. KONSEP DIRI NEGATIF
Konsep Diri Negatif Individu akan mengembangkan
sifat-sifat tidak mampu, rendah diri, menyebabkan
penyesuaian diri kurang baik
Ciri-ciri
 Peka trhdp kritikan orang lain & mudah marah
 Responsif sekali trhdp pujian, walaupun seolah-olah menghindari

pujian namum antusiasnya nampak pada saat pujian dilontarkan


 Tdk bisa menerima & menghargai kelebihan orang lain
 Cenderung merasa tdk disenangi & menganggap orang lain sbg

saingan
 Pesimis trhdp kompetisi, ia enggan utk bersaing dengan orang lain
KOMPONEN KONSEP DIRI
KD terdiri dari 3 (tiga) komponen
1. Komponen Perceptual = mrpkan pengetahuan individu
ttg keadaan dirinya, yg menjelaskan hal-hal yg
berhubungan dg pisik. Ini disebut juga Physical Self
Concept
2. Komponen Conceptual = mrpkan pengetahuan seseorang
yg berhubungan dengan sifat-sifat, latar belakang dan
masa depannya. Yg termasuk kedlm ini: Kejujuran,
Percaya diri,
kemandirian. Ini disebut “Psycholocal Self Concept”

3. Komponen Attitudinal = Sikap-sikap seseorang mengenai


dirinya trhdp Status, masa depan, kembanggaan ,rasa
malu, harga diri. Ini disebut “Attitude Self Concept”
Dari komponen tsb akan melahirkan konsep diri Positif dan
PEMBENTUKAN KONSEP DIRI

KONSEP DIRI = Bukan merupakan bawaan sejak lahir.

Terbentuk dan berkembang dari pengalaman


hidupnya sejak kecil ( dlm keluarga, teman
sebaya, sekolah, masyarakat, tempat kerja)
 
Merupakan hasil belajar / latihan
 
Mengalami perubahan dan perkembangan
TEORI PEMBENTUKAN KONSEP DIRI

1.     Teori PYGMALLION EFFECT


Bhw seseorang mempunyai kecenderungan untuk menjadi
apa yang dikatakan atau diharapkan orang lain kepadanya.

2. Teori THE SELF FULFILLING PROPHECY


Bhw seseorang cenderung berperilaku sesuai dengan apa
yang diyakininya tentang dirinya sendiri
 
KONSEP
SPIRITUAL
PENGANTAR
 Spiritualitas, keyakinan dan agama merupakan hal yang
terpisah, walau pun seringkali diartikan sama.
 Pemahaman tentang perbedaan antara tiga istilah tersebut
sangat penting untuk menghindarkan salah pengertian
yang akan mempengaruhi pendekatan yang digunakan.
 Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk
mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan
memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk
mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai,
menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan
PENGERTIAN SPIRITUAL
 Merupakan sesuatu yg dipercayai oleh
seseorang dlm hubunganya dgn kekuatan yg
lebih tinggi (tuhan), yg menimbulkan suatu
kebutuhan serta kecintaan thdp adanya
Tuhan dan permohonan maaf atas segala
kesalahan yg pernah diperbuat.
 Tdk selamanya dgn tuhan   animisme
dinamisme
Lanjutan
Menurut Burkhardt (1993)
Spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut:
a. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui
atau ketidakpastian dalam kehidupan.
b. Menemukan arti dan tujuan hidup.
c. Menyadari kemempuan untuk menggunakan sumber
dan kekuatan dalam diri sendiri.
d. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri
dan dengan Yang Maha Tinggi.
DIMESNI SPIRITUAL
 Dimensi spiritual berupaya untuk mempertahankan
keharmonisan atau keselarasan dengan dunia luar, berjuang
untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang
menghadapi stress emosional, penyakit fisik, atau kematian.
 Spiritualitas sebagai konsep memiliki dua dimensi:
1. Dimensi Vertikal adalah hubungan dengan Tuhan atau
Yang Maha Tinggi yang menuntun kehidupan seseorang
2. Dimensi horizontal adalah hubungan seseorang dengan diri
sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungan. Terdapat
hubungan yang terus menerus antara dua dimensi tersebut.
Mickley et al (1992)
 Spiritualitas sebagai suatu yang
multidimensi, yaitu dimensi ekstensial dan
dimensia agama. Dimensi ekstensial
berfokus pada tujuan dan arti kehidupan,
sedangkan dimensi agama lebih berfokus
pada hubungan seseorang dengan Tuhan
Yang Maha Penguasa.
KETERKAITAN ANTARA SPIRITUALITAS,
KESEHATAN DAN SAKIT

Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena


dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan perilaku
selfcare klien. Beberapa pengaruh dari keyakinan
spiritual yang perlu dipahami adalah sebagai berikut:
Menuntun kebiasaan hidup sehari-hari
Sumber dukungan
Sumber kekuatan dan penyembuhan
Sumber konflik
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SPIRITUALITAS
Menurut Taylor, Lilis & Le Mone (1997) dan Craven
& Hirnle (1996), faktor penting yang dapat
mempengaruhi spiritualitas seseorang adalah:
1. Pertimbangan tahap perkembangan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak-
anak dengan empat agama yang berbeda ditemukan
bahwa mereka mempunyai persepsi tentang Tuhan
dan bentuk sembahyang yang berbeda menurut usia,
seks, agama dan kepribadian anak
2. Keluarga
Peran orang tua sangat menentukan dalam
perkembangan spiritualitas anak. Yang penting bukan
apa yang diajarkan oleh orangtua kepada anaknya
tentang Tuhan, tetapi apa yang anak pelajari
mengenai Tuhan, kehidupan dan diri sendiri dari
perilaku orang tua mereka. Oleh karena keluarga
merupakan lingkungan terdekat dan pengalaman
pertama anak dalam mempersepsikan kehidupan di
dunia, maka pandangan anak pada umumnya
diwarnai oleh pengalaman mereka dalam
berhubungan dengan orang tua dan saudaranya.
3. Latar belakang etnik dan budaya

Sikap, keyakinan dan nilai dipengaruhi oleh latar


belakang etnik dan sosial budaya. Pada umumnya
seseorang akan mengikuti tradisi agama dan
spiritual keluarga. Anak belajar pentingnya
menjalankan kegiatan agama, termasuk nilai moral
dari hubungan keluarga dan peran serta dalam
berbagai bentuk kegiatan keagamaan. Perlu
diperhatikan apapun tradisi agama atau sistem
kepercayaan yang dianut individu, tetap saja
pengalaman spiritual unik bagi tiap individu.
4. Pengalaman hidup sebelumnya
 Pengalaman hidup baik yang positif maupun
pengalaman negatif dapat mempengaruhi spiritualitas
seseorang.
 Dipengaruhi juga oleh bagaimana seseorang mengartikan
secara spiritual kejadian atau pengalaman tersebut.
 Contohnya, jika dua orang wanita yang mempercayai
bahwa Tuhan mencintai umatnya, kehilangan anak
mereka karena kecelakaan, salah satu dari mereka akan
bereaksi dengan mempertanyakan keberadaan Tuhan dan
tidak mau sembahyang lagi. Sedangkan wanita yang lain
bahkan sebaliknya terus berdoa dan meminta Tuhan
membantunya untuk mengerti dan menerima kehilangan
anaknya.
. Begitu pula pengalaman hidup yang
menyenangkan sekalipun seperti pernikahan,
pelantikan, kelulusan, kenaikan pangkat atau
jabatan dapat menimbulkan perasaan
bersyukur kepada Tuhan, namun ada juga
yang merasa tidak perlu mensyukurinya.
 Peristiwa dalam kehidupan sering dianggap
sebagai suatu cobaan yang diberikan Tuhan
kepada manusia untuk menguji kekuatan
imannya.
PASIEN YG MEMBUTUHKAN
DUKUNGAN SPIRITUAL
1. PASIEN KESEPIAN
PS dlm keadaan dlm keadaan sepi dan tdk ada yg menemani akan
membutuhkan bantuan krn mereka merasakan tdk ada kekuatan selain
kekuatan tuhan, tdk ada yg menyertainya kecuali Tuhan.
2. PASIEN KETAKUTAN DAN CEMAS
Adanya ketakutan dan kecemasan dpt menimbulkan perasaan kacau, yg
dpt membuat pasien membuutuhkan ketenangan pd dirinya, dan
ketenangan yg plg bsar adlh bersama tuhan.
3. PASIEN YG HARUS MENGUBAH GAYA HIDUP à pola gaya hidup dpt
mengacaukan keyakinan individu bila ke arah yg lbh buruk dan sebaliknya
4.  PASIEN YG HARUS MENGUBAH GAYA HIDUP à pola gaya hidup
dpt mengacaukan keyakinan individu bila ke arah yg lbh buruk dan
sebaliknya
MASALAH KEBUTUHAN SPIRITUAL
 DISTRESS SPIRITUAL adalah  suatu keadaan ketika individu atau
kelompok mengalami atau beresiko mengalami gangguan dalam
kepercyaan atau sistem nilai yg memberikannya kekuatan, harapan dan
arti kehidupan.
 Macam – macam distres Spiritual
1. Spiritual yang sakit, yaitu kesulitan menerima kehilangan dari orang
yang dicintai atau dari penderitaan yang berat
2. Spiritual yang khawatir yaitu terjadinya pertentangan kepercayaan dan
sistem nilai seperti adanya aborsi
3. Spiritual yang hilang yaitu adanya kesulitan menemukan ketenangan
dalam kegiatan keagamaan.
ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL

1. PENGKAJIAN
  Sumber kekuatan    tuhan atau yg lain
 — Data umum    agama yg di anut pasien / keyakinan
 — Bagaimana ps melaksanakan keyakinanya, ada masalah?
 — Apakah sakit atau terluka mempengaruhi keyakinan anda?
 — Apakah anda mempunyai pemimpin spiritual?
 — Apakah anda butuh pemimpin spiritual?
 — Faktor yg mempengaruhi    kematian, sakit, kecacatan, dsb
 — Faktor  yang menyebabkan masalah spiritual. Kehilangan salah
satu bagian tubuh, beberapa penyakit terminal, tindakan
pembedahan, prosedur invasif dll
2. DIAGNOSA
 — Diagnosa Keperawatan :

1. Distress spiritual Distress spiritual b.d anxietas


Definisi : gangguan pada prinsip hidup yang meliputi semua aspek dari 
seseorang  yang menggabungkan aspek psikososial dan biologis
2. Koping inefektif b.d krisis situasi
Definisi : ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat  terhadap 
stressor, pilihan respon untuk bertindak secara tidak adekuat dan atau
ketidakmampuan menggunakan sumber yang tersedia
 Batasan karakteristik

1) Mayor (harus terdapat)


- Mengalami gangguan dlm sistem kepercayaan
2) Minor (mungkin terdapat)
- Menunjukkan kekecewaan atau putus asa
- Memilih tdk melakukan kebiasaan upacara keagamaan
- Bertanya ttg arti kehidupan, kematian dan penderitaan
- Mengungkapkan bahwa ia tdk memiliki alasan untuk hdp
 Faktor yg berhubungan
1)   Kehilangan bagian atau fungsi tubuh
2) —  Sakit terminal
3) —  Penyakit2
4) —  Nyeri
5) —  Trauma/terluka
6) —  Keguguran
7) —  Amputasi
8) —  Pembedahan/operasi
9) —  Hambatan untuk melakukan ritual spiritual
KARAKTERISTIK
SPIRITUALITAS
1. Hubungan dengan diri sendiri.
Kekuatan dalam/dan self-reliance
 Pengetahuan diri (siapa dirinya, apa yang
dapat dilakukannya).
 Sikap (percaya pada diri sendiri, percaya pada
kehidupan/masa depan, ketenangan pikiran,
harmoni/keselarasan dengan diri sendiri).
2. Hubungan dengan alam Harmoni
 Mengetahui tentang tanaman, pohon,
margasatwa, iklim.
 Berkomunikasi dengan alam (bertanam,
berjalan kaki), mengabdi dan melindungi
alam.
3. Hubungan dengan orang lain
Harmonis/suportif.
 Berbagi waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal
balik.
 Mengasuh anak, orangtua dan orang sakit.
 Meyakini kehidupan dan kematian (mengunjungi,
melayat, dll).
Tidak harmonis
 Konflik dengan orang lain.
 Resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan
friksi.
4. Hubungan dengan ketuhanan
Agamais atau tidak agamais
 Sembahyang/berdoa/meditasi.
 Perlengkapan keagamaan.
 Bersatu dengan alam.

Anda mungkin juga menyukai