Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI KEPERAWATAN YANG MENGALAMI

KETERBATASAN BICARA PASCA STROKE

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

Tn. A, umur 66 tahun, terkena stroke non haemoragik. Tn. A mengalami kelumpuhan
bagian kiri dan mengalami keterbatasan bicara. Klien bicara terbata-bata dan tidak jelas.
Pada saat klien ingin meminta sesuatu, keluarga sulit memahami keinginan klien.

2. Analisa Data

a. Data Subyektif: -

b. Data Obyektif:

· Lumpuh bagian kiri

· Bicara terbata-bata dan tidak jelas

· Keluarga sulit memahami keinginan klien

3. Diagnosa keperawatan

Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan pada jaringan otak.

4. Tujuan

a) Tujuan umum:

Klien dapat berkomunikasi dengan baik

b) Tujuan khusus:

1) Klien dapat mengungkapkan perasaan

2) Pembicaraan klien dapat dipahami oleh orang lain


5. Tindakan keperawatan :

1. Lakukan komunikasi dengan wajar, bahasa jelas dan sederhana

2. Dengarkan dengan seksama jika klien mulai bicara

3. Latih klien bicara secara optimal

4. Libatkan keluarga dalam komunikasi verbal dan nonverbal pada klien

5. Gunakan alternatif komunikasi

6. Kolaborasi dengan ahli terapi wicara

B. Strategi pelaksanaan komunikasi tindakan keperawatan


a. Fase Prainteraksi
Pada fase ini perawat harus mempersiapkan dirinya, baik itu persiapan fisik maupun
mental. Lalu di tahap ini perawat mengumpulkan data tentang klien meliputi identitas
klien, Riwayat Keperawatan/kesehatan yang di dalamnya beerisikan tentang keluhan
utama, riwayat kesehatan/keperawatan sekarang, riwayat kesehatan masa lalu, riwayat
kesehatan keluarga, riwayat kesehatan lingkungan dan riwayat kesehatan psikososial.
Selain itu juga di kumpulkan juga data mengenai pemeriksaan fisik seperti keadaan
umum, pemeriksaan tanda vital sebagai dasar dalam membuat rencana interaksi. Dan
pada tahap ini pula perawat membuat perencanaan tindakan yang akan di
implementasikan saat bertemu dengan klien
b. Orientasi

Perawat : “Selamat pagi Bapak A, perkenalkan saya Suster W yang akan merawat bapak
hingga siang nanti,Bagaimana kabar bapak pagi ini, baik ?”

“Saya akan bertanya pada Bapak, jawab dengan mengangguk kalau bapak ingin

menjawab “ya” dan menggeleng untuk jawaban “tidak”. Setuju ya pak….”

Pasien : “ iya” ( pasien mengangguk dengan suara yang sedikit terdengar )


Perawat : “Bapak, bersedia kalau kita berbincang-bincang 15 menit di sini?”

Pasien : iya ( px mengangguk sambil memberi kode bicara)

Perawat :“ Kita akan berbincang-bincang mengenai melatih cara berbicara bapak


sehingga suster ataupun orang lain dapat mengerti dengan keinginan bapak atau hal yang
sedang bapak rasakan dengan keadaan bapak sekarang. Apakah bapak mau?”

Pasien : “iya (pasien mengangguk)”

c. Evaluasi/ Validasi

Perawat : “Baiklah pak, bagaimana perasaan bapak saat ini ? Apakah bapak masih merasa
sulit untuk bicara ? Mengangguk kalau bapak ingin menjawab “iya” dan menggeleng
kalau ingin memjawab “tidak “
Pasien :” iya (pasien mengangguk dan memberikan kode jawaban iya dari bentuk
ungkapan mulut pasien )

d. Fase kerja

Perawat : “Bapak kan terkena stroke, salah satu akibatnya bapak mengalami kesulitan
untuk bicara, saya melihat bapak tampak gusar karena orang lain tidak mengerti apa yang
bapak maksudkan, sekarang saya akan beritahu bapak cara-cara agar apa yang bapak
maksudkan dimengerti orang lain”. “Apa bapak mau….?”

Pasien : “(pasien mengangguk) “

Perawat :“Bapak, hari ini kita akan belajar untuk pembicaraan sederhana, sekarang coba
bapak ikuti apa yang saya ucapkan“

“aaa...iii...uuu...eee...ooo”

(Perawat memberi contoh terlebih dahulu dengan artikulasi yang jelas, lalu
pasien diminta untuk mengulangi apa yang di contohkan perawat)

Pasien : “aaa..iii...uu...ee.. oo (pasien terlihat mengikuti arahan dari perawat secara


perlahan )

Perawat : “Coba saat bapak menyebutkan huruf ‘aaa’, mulut bapak di buka selebar bapak

mampu”

“Coba saat bapak menyebutkan huruf ‘iii’, gigi atas dan bawah bapak
dikatupkan, seperti orang yang mau memperlihatkan gigi-giginya”
“Coba saat bapak menyebutkan huruf ‘uuu’, mulut bapak dimonyongkan
semampu bapak”

“Coba saat bapak menyebutkan huruf ‘eee’, mulut bapak di buka seperti orang
tersenyum lalu disuarakan”

“Coba saat bapak menyebutkan huruf ‘ooo’, mulut bapak di bentuk seperti
huruf ‘O’ semampu bapak”

(Bila untuk satu huruf vokal sudah mampu, tambahkan huruf konsonan,
lanjutkan memberi contoh terlebih dahulu)

“mi…mi…mi….”

“la…la…la…”

“ga…ga…ga…”

Pasien :” ( Pasien nampak mengikuti arahan dari perawat)”

e. Terminasi

1) Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan

a) Evaluasi Klien Subjektif

Perawat : "Bapak, tadi kita telah belajar bicara, apakah bapak senang ?”

Pasien : iya ( sambil menganggukan kepalanya dan suara mulai sedikit membaik )

b) Evaluasi Perawat Subjektif

Perawat : “ Sekarang coba bapak ulangi lagi kata-kata tadi…”

Pasien : “( px mengikuti arahan perawat dengan mempraktekan teknik yangg di


ajarkan tadi)”

Mi.. Mii. Mii

La.. La.. La

Ga..ga. ga

2) Tindak lanjut
Perawat :“Bagus, saya dengar kata-kata yang bapak ucapkan semakin jelas, bapak latihan
terus ya…”

Pasien : “iya sus (sambil. Mengangguk) “

3) Kontrak yang akan datang

Perawat : “Besok kita akan bicarakan cara berkomunikasi secara tertulis, selain melanjutkan
latihan bicara hari ini, bapak setuju ?“

Pasien : iya,(mengangguk)

Perawat :“ Baiklah, kalau begitu saya akan datang lagi besok pukul 10.00 am di sini “

“Sekarang saya pamit dulu, selamat pagi bapak….”

Pasien : iya sus (mengangguk sambil tersenyum), dan mengucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai