Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY “P” DENGAN DIAGNOSA MEDIS


CA. SERVIKS DI PERAWATAN AL-KHALIQ,
RSI. FAISAL
A. Identitas
1. Identitas pasien
No. RM :
Initial : Ny. P
Tempat lahir : Bone
Tanggal lahir : 01-05-1965
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Suku : Bugis
Alamat : jl. Andi Tonro IV
Tgl masuk RS : 03-05-2019
Diagnose medis : CA. Serviks
2. Identitas penanggung jawab
Initial : Tn. A
Tempat lahir : Makassar
Tanggal lahir : 05-08-1963
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : PNS
Suku : Makassar
Alamat : jl. Andi Tonro IV
Hubungan dengan pasien: suami
3. Masalah Utama
 Keluhan utama : Nyeri daerah pinggang menjalar
kebokong.
 Riwayat keluhan utama
 Mulai timbulnya : dirasakan sejak bulan februari
2019
 Sifat keluhan : nyeri timbul terus menerus.
 Lokasi keluhan : daerah pinggang menyebar
bokong.
 Faktor pencetus : tidak ada.
 Keluhan lain : pengeluaran darah sedikit – sedikit
pada vagina,selera makan kurang.
 Pengaruh keluhan terhadap aktifitas/fungsi tubuh : kurang
melakukan aktifitas..
 Usaha pasien untuk mengatasi keluhan : dengan menggosok
badan pada daerah pinggang.
4. Pengkajian fisik seksualitas
Subyektif
Usia menarche : 17 tahun
Siklus haid : 28-30 hari
Durasi haid : 7 hari
Dismenore Polimenorea Oligomenorea
Menometroragia Amenorrhea

Rabas pervagina: warna :Merah pekat


Jumlah : 70 cc/ hari
Berapa lama :
Metode kontrasepsi terakhir : KB jenis pil tahun 2007
Status obstetric : P: 5 G: 5 A: 0
Riwayat persalinan :
Term penuh : √ Prematur: tidak
Multiple : iya
Riwayat persalinan terakhir:
Tahun : 12 Tahun yang lalu Tempat : Rumah
Sakit
Lama gestasi : 9 bulan lama persalinan : -
Jenis persalinan : Spontan
Berat badan bayi : 4000 gr
Komplikasi maternal/bayi: tidak ada

Obyektif:
PAP smear terakhir (tgl dan hasil):……………………
Tes serologi (tgl dan hasil) :…………………………..
5. RiwayatAktivitas Sehari-hari selama sakit:

a. Kebutuhan cairan dan nutrisi


Makanan dan Cairan
Subyektif:
Masukan oral 4jam terakhir : air putih & bubur
Mual/muntah :(-)
hilang selera makan :(+)
masalah mengunyah :(-)
Pola makan : Nasi, lauk, sayur dan buah
Frekuensi : 3 x/hari
Komsumsi cairan : 2 liter/hari
Setelah MRS :
Konsumsi perhari makanan sumber :
Karbohidrat : nasi
Protein : tahu, tempe, ikan, daging, telur.
Lemak : ---
Besi/Asam folat : sayur.
Kalsium : ---
Lodine : tidak ada
Selera makan : menurun.
Obyektif:
BB : 50 kg
TB: 155 cm
Turgor kulit : Elastis
Membran mukosa mulut : lembab
Porsi makan tidak dihabiskan
b. Eliminasi :
Setelah MRS :
1. Frekuensi BAK : lancar, 6 – 7 x/hr
2. Warna/bau khas : kuning kecoklatan, bau anyir.
3. Gangguan eliminasi BAK : nyeri saat berkemih
4. Frekuensi BAB : 1 – 2 x/hr
5. Warna/konsistensi : kuning kecoklatan/ lunak
berbentuk.
6. Gangguan eliminasi BAB : tidak ada.
7. Hemoroid : tidak ada
8. Keadaan kandung kemih : tidak ada kelainan
9. Perubahan lain : tidak ada
c. Hygiene :
Perubahan setelah MRS/operasi : ----
1. Kebersihan rambut : bersih
2. Kebersihan badan : bersih
3. Kebersihan gigi/mulut : bersih, lidah bersih
4. Kebersihan genitalia : berlendir, kadang keluar darah
5. Kebersihan anus : bersih
6. Kebersihan kuku tangan/kaki : bersih.
7. Kebersihan pakaian : bersih, ganti pagi/sore
d. Kebutuhan Istirahat/tidur :
Kebiasaan :
1. Istirahat/tidur siang : 1 jam/hr
2. Istirahat/tidur malam : 8 jam (jam 10.00 – jam
06.00)
3. Pekerjaan RT dilakukan : secara rutin.
4. Merawat anak dilakukan : sendiri.

Setelah MRS:
1. Perubahan : Pasien mengatakan agak kurang tidur.
2. Pekerjaan RT : tidak bisa dikerjakan
6. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum : Lemas
Kesadaran : compos mentis
Tinggi/berat badan : 155 cm / 50 kg
b. Tanda vital :
Tekanan darah : 140 /100 mmHg
Denyut jantung : 84 x/menit
Temperatur : 36, ° C
Respirasi : 24 x/menit
c. Kepala dan rambut
Keadaan rambut : Terjadi kerontokan dan mudah rapuh
Kebersihan rambut : bersih
Lesi : tidak ada
d. Wajah/muka :
Edema wajah/muka: tidak ada
Ekspresi wajah : murung, meringis bila nyeri timbul.
Kesimtrisan : simetris
e. Mata :
Kebersihan : bersih
konjungtiva : pucat
Sclera : putih
Pupil : isokor
f. Hidung :
Kesimetrisan : simetris
Sekret hidung : tidak ada
Polip :-
Sinus :-
g. Mulut :
Mukosa bibir : lembab
Lidah : bersih
Karies : ada
h. Inspeksi telinga :
Kebersihan telinga : bersih
Cairan telinga : tidak ada
Keadaan telinga luar : bersih
i. Leher
Pembesaran kelenjar gondok : tidak ada
Pembesaran vena jugularis: tidak ada
Pembesaran arteri karotis : tidak ada
j. Dada/perut :
Payudara
Kesimetrisan buah dada : simetris
Bentuk buah dada : tergantung.
Kesimetrisan putting : simetris
Nyeri tekan : tidak ada
Jantung :
Letus cordis : tidak ada kelainan
Bunyi tambahan : tidak ada
Paru :
Bunyi pernapasan: normal/ vesikuler
Bunyi tambahan : tidak ada
k. Panggul/vagina/serviks
Sujektif:
Pasien merasa pinggangnya sakit tembus samapi bokong, nyerinya
seperti ditusuk-tusuk Pasien mengatakan ada cairan dan darah yang keluar dari
vagina
Objektif:
Keadaan dinding vagina : teraba benjolan kreas dan berdarah.
Prolapsus uterus : tidak ada
Keadaan serviks : teraba benjolan dan rapuh.

i. Genitalia (vulva/anus)
Sujektif :
Pasien mengatakan ada cairan yang keluar dari vagina
objektif
Kebersihan : --
Fluor Albus (Keputihan) : ada
Varises : tidak ada
Kondilomata : tidak ada
m. Pemeriksaan rectal :
Massa antara rectum/vagina : tidak ada
Lesi antara rectum/vagina : tidak ada

n. Tungkai bawah :
Kesimetrisan : simetris kiri/kanan
Edema pretibial : tidak ada
Varises : tidak ada
7. Pemeriksaan Penunjang(hasil. Tgl) :

Pap Smear : (+)


CT Scan : terjadi penyebaran sel kanker

Pemeriksaan laboratorium
Hb : 6,8 mg/dl
Leukosit : 12.800
HCT : 22,0
Trombosit : 320.000 sel/𝑚𝑚3
GDS : 84 mg/dl
Ureum : 101 mg/dl
8. Pemeriksaan Psikologi/Sosiologis

Reaksi emosional setelah diagnose penyakit diketahui :


a) Respon pasien : pasien nampak cemas dan takut dengan
penyakitnya dan bertanya-tanya tentang penyakitnya.
b) Respon suami : cemas melihat keadaan istrinya
c) Respon anak : baik dalam bekerja sama.

Peranan pasien dalam keluarga :


a) Pengambilan keputusan : suami.
b) Konsultasi kesehatan : aktif jika ada masalah
kesehatan.
c) Penentuan diet dan makan pantang : tidak ada
9. Pemeriksaan skala nyeri
Metode pertama yang digunakan untuk megukur skala nyeri pasien adalah
Numerical Rating Scale (NRS)

Dari skala 1-10 pasien mengatakan nyerinya berada pada angka 6, yakni nyeri
sudah sangat mengganggu dan sudah sulit untuk ditahan
Metode kedua yakni Pain Measurement Scale (PMS)

Dari raut wajah yang ditampilkan pasien menurut PMS merujuk pada gambar ke 4
P : Proses penyakit
Q : Kualitas nyerinya seperti tertusuk-tusuk
R : Pinggang tembus bokong
S : Skala nyeri 6
T : Terus-menerus
GENOGRAM

A B
G.I

G.II A B
C D

G.III

G.IV

Keterangan:
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan X: Sudah meninggal
: Garis Perkawinan : Sudah menikah
: Garis keturunan : Tinggal serumah
G.I
A : Kakek dan nenek pasien meninggal karena faktor tidak diketahui
B : Kakek dan nenek pasien meninggal karena faktor tidak diketahui
G.II
A : Paman pasien meninggal karena faktor kecelakaan
B : Paman pasien masih hidup dan tidak memiliki penyakit yang
menular
C : adalah ibu pasien yang meninggal karena penyakit Asma
D : Ayah pasien meninggal karena faktor tidak diketahui
G.III : pasien adalah anak ke-2 dari dua bersaudara. Kakak pasien tidak
memiliki penyakit yang sama sperti pasien ataupun penyakit menular.
Pasien menikah dengan suami yang merupakan anak tunggal. Suami pasien
tidak memiliki penyakit gangguan reproduksi.
G.IV : Pasien memiliki 5 orang anak, 3 anak perempuan dan 2 anak laki-
laki. Anak ke-1 dan ke-2 sudah menikah dan tidak tinggal serumah lagi
KLASIFIKASI DATA.
DATA SUBJEKTIF. DATA OBJEKTIF.
• Pasien mengatakan nyeri daerah • Expresi wajah murung, kadang
pinggul. meringis bila nyeri timbul.
• Pasien mengatakan nyeri dirasakan • Porsi makan tidak dihabiskan 1/3
sejak bulan februari 2019 dimakan.
• Pasien merasakan nyerinya terus • Tekanan darah 140 /100 mmhg
menerus.
• Pasien mengatakan nyerinya ada • Pernafasan 24 x / menit.
diskala 6 • Nadi 84 x/ menit.
• Pasien mengeluh nyeri saat berkemih • Suhu 36 0 c
• Pasien mengatakan ada pengeluaran • BB 50 Kg. Sebelum sakit 65 kg
darah dari vagina dengan jumlah
sedikit-sedikit
• Pendidikan SMA
• Pasien mengatakan selera makan • Pengeluaran darah sedikit – sedikit
berkurang dari vagina.
• Pasien mengatakan agak susah tidur •
• Pasien bertanya tentang penyakitnya.
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : CA Cervix
- Pasien mengeluh sakit daerah panggul menjalar  Nyeri
kebokong.
- nyeri terasa menusuk-nusuk Terjadi penyebaran sel
- Pasien mengeluh nyeri dirasakan sejak bulan 
februari 2019.
Penekanan syaraf piseral
- Pasien mengatakan nyeri terus menerus.
 - Pasien mengatakan ada pengeluaran darah 
dari vagina dengan jumlah sedikit-sedikit Nosiseptor
DO :

- Expresi wajah meringis.
- Tekanan darah 140/100 mmhg. Kornu dorsalis medula spinalis
- Pernafasan 24 x/ mnt

- Nadi 84 x/menit.
- Suhu 36 0c Serabut perifer
- Skala nyeri 6 
- Keluar darah dari vagina
P : Proses penyakit
Cortex cerebri
Q : Kualitas nyerinya seperti tertusuk-tusuk 
R : Pinggang tembus bokong
Nyeri dipersepsikan.
S : Skala nyeri 6
T : Terus-menerus
DS : CA Cervix.
- Pasien mengatakan 
selera makam berkurang. Penurunan enzim
- Pasien mengatakan pencernaan.
sebelumnya BB 65 Kg. 
Abnormalitas
DO : metabolisme glukosa dan Pemenuhan kebutuhan
nutrisi kurang dari
- Porsi makan tidak 
kebutuhan.
dihabiskan 1/3 dimakan. Trigliserida
- BB saat ini 50 Kg. 
- Pasien istirahat di Stimulus reseptor volume
tempat tidur lambung berkepanjangan.

Nafsu makan kurang.
Ca CERVIKS
DS: 
- Pasien bertanya tentang Perubahan status kesehatan
proses penyakitnya. 
- Pasien mengatakan Kurang pengetahuan Kecemasan
pasrah dengan keadaannya. 
Beban psikologis
DO; meningkat
- Expresi wajah murung. 
Kecemasan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS CA SERVIKS
N DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL
O

1 Nyeri B/d proses penyakitnya Nyeri berkurang 1. Kaji tingkat nyeri. 1. Mengetahui tingkat
ditandai dengan : atau teratasi dengan nyeri sehingga
DS: kriteria : mempermudah
1. Pasien mengatakan nyeri intervensi selanjutnya.
- Nyeri (-)
daerah panggul menjalar - Expresi wajah tidak 2. Catat lokasi nyeri
kebokong. 2. Mengetahui
meringis sejauhmana lokasi nyeri
2. Pasien mengatakan nyeri
- TD 120 / 80 mmhg yang dirasakan pasien.
dirasakan februari 2019.
- Ndi 80 – 100
3. Pasien mengatakan nyeri 3. Meningkatkan
terus menerus x/mnt 3. Jelaskan
- Pernafasan 18 – 20 penyebab nyeri pengetahuan pasien
4. Pasien mengatakan nyeri sehingga dapat bekerja
terasa menusuk-nusuk x/mnt sama dengan perawat.
5. Pasien mengatakan ada - S 36 – 37 0c
pengeluaran darah dari vagina 4. Observasi vital 4. Vital sign sebagai
dengan jumlah sedikit-sedikit sign indikator untuk
mengetahui keadaan
DO: penyakitnya.
-Expresi wajah meringis 5. Anjurkan tehnik 5. Meningkatkan pasien
- ada darah keluar dari vagina untuk berpartisipasi
relaksasi bila nyeri. secara aktif dan
meningkatkan rasa
- TD 140/100 mmhg
kontrol.
- P 24 x/ mnt 6. Kolaborasi 6. Untuk mengurangi
- Nadi 84 x/mnt ambang nyeri.
pemberian analgetik
- SB 36 0 c
N Diagnosa keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional
o
2 Nutrisi kurang dari Nutrisi terpenuhi 1. Kaji pola 1. Untuk mengetahui
kebutuhan B/D in dengan kriteria : makan. jumlah makanan yang
take yang tidak - Nafsu makan dikonsumsi
adekuat ditandai baik.
dengan : - Porsi makan 2. Anjurkan 2. Makanan yang disajikan
DS; dihabiskan. makan porsi kecil dengan porsi kecil akan
- Pasien mengatakan tapi sering. merangsang nafsu makan
nafsu makan kurang. sehingga pasien akan
- Pasien mengatakan menghabiskan porsi yang
sebelum sakit BB 65 disajikan.
Kg 3. Ciptakan 3. Makanan dalam
suasana makan suasana yang tegang
DO: yang rileks. dapat menghilangkan
- Porsi makan tidak nafsu makan.
dihabiskan 1/3 yang
dimakan. 4. Jelaskan 4. Makanan yang bernilai
- BB 50 Kg. pentingnya nutrisi gizi tinggi dapat
yang cukup / meningkatkan daya tahan
adekuat. tubuh.
N Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Rasional
o keperawatan
3 Kecemasan B/d Kecemasan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui tingkat kecemasan
penyakit yang sdang berkurang dengan kecemasan yang dirasakan pasien sehingga
dialami ditandai dapat memberikan informasi yang
kriteria : 2. Kaji pengetahuan sesuai.
dengan :
- Pasien tidak pasien tentang
DS:
- Pasien bertanya bertanya tentang penyakitnya. 2. Pengetahuan yang kurang
tentang penyakitnya pencetus
tentang penyakitnya. penyakitnya.
3. Jelaskan tentang timbulnya kcemasan.
- Pasien mengatakan - Expresi wajah
penyakitnya pada
kurang tidur tenang. pasien dan keluarga. 3. Meningkatkan kemampuan
DO : pasien sehingga dapat kooperatif,
-Expresi wajah keluarga dapat menerima
murung 4. Anjurkan pasien dan keadaan dan dapat membantu
-Pengeluaran darah keluarga ber Doa dalam terapi.
sedikt dari vagina menurut agamanya.
4. BerDo,a akan mendekatkan
diri pada Tuhan dapat
5. Dengarkan keluhan menenangkan sehingga
pasien / berikan kecemasan berkurang.
kesempatan pasien
mengungkapkan 5. Pasien merasa diperhatikan
perasaannya. sehingga pasien akan kooperatif
dengan rencana terapi.
IMPLEMENTASI
NO
DX
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

1 4– 5– 11.00 1. Mengkaji tingkat nyeri, Jam ; 13 .45


19 11.05 2. Menentukan karakteristik nyeri, S :Pasien mengeluh daerah pinggul terasa
11.15 3. Menjelaskan penyebab nyeri , nyeri.
disebabkan oleh proses Pasien mengatakan nyeri sekarang hilang
penyakitnya. timbul
11.30 4. Mengajarkan tehnik relaksasi . Pasien mengatakan nyeri bertambah bila
cara – cara untuk mengurangi banyak aktivitas.
nyeri atau mengalihkan rasa
nyeri dengan cara menarik nafas O: - Pasien meringis menahan kesakitan
melalui hidung kemudian hasilnya nyeri yang dirasakan
dihembuskan melalui mulut Setelah dijelaskan penyebab nyerinya, hasilnya
atau dengan masasge pada pasien mengerti penyebabnya nyeri.
dawerah pinggang. Stelah diajarkan teknik relaksasi Hasilnya
11.35 5. Mengukur TTV pasien dan keluarga dapat melakukannya.
11.40 6. Belum dierikan obat Analgetik. - TD 130/90 mmhg
- Pernafasan 24 x/mnt
- Nadi 84 x/mnt
- SB 360c
A: - Masalah belum teratasi
P - Lanjutkan intervensi
Intervensi 6 diubah
-pemberian obat oral fentanil 2x12 jam
NO
DX
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

2 4– 5– 12.00 1. Mengkaji pola makan , sebelum S.


19
sakit pola makan pasien baik - Pasien mengatakan selera
BB 65 Kg, setelah sakit nafsu makan kurang.
makan kurang , porsi makan
tidak dihabiskan.
O
12.10 2. Menganjurkan pada pasien - Porsi makan tidak
makan porsi kecil tapi sering, dihaiskan 1/3 yang dimakan.
hasilnya pasien mengerti dan - Setelah dianjurkan pasien
akan melakukannya. makan porsi kecil tapi sering,
hasilnya pasien mengerti dan akan
12.15 3. Menjelaskan pentingnya nutrisi melakukannya.
yang cukup , gizi tinggi dapat Asessment
meningkatkan daya tahan tubuh
- Masalah belum teratasi.
. hasilnya pasienmengerti
P.
bahwa gizi yang tinggi
meningkatkan daya tahan tubuh. - Intervensi dilanjutkan
NO
DX
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

3 4– 5– 12.25 1. Mengkaji tingkat kecemasan pasien. Jam 13.55.


19
12.30
2. Mengkaji pengetahuan pasien tentang S
penyakitnya , pengetahuan ibu kurang - Pasien bertanya tentang
tentang penyakitnya.
12.35 proses penyakitnya.
3. Menjelaskan tentang penyakitnya yang
Data objektif.
diderita pasien adalah kanker rahim yang
tidak diketahui penyebabnya dan berada - Expresi wajah murung.
pada stadium III dan pengobatannya hanya
dapat dilakukan pengobatan melalui infus A
dan sinar. - Masalah belum teratasi.
12.45 4. menganjurkan pada pasien dan P
keluarga untuk berdoa menurut agama islam - Lanjutkan intervensi
, pasien dan keluarga pasrah pada Tuhan.
12.55 5. Memberikan kesempatan pada pasien
dan keluarga untuk mengungkapkan
perasaannya : pasien mengatakan ingin
sekali sembuh dari penyakitnya dan
menerima terapi yang dianjurkan. Dan
perawat mendengar dengan sikap empati.
.
NO
DX
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

1 5– 5– 08,30 1. Vital Sign : S


19
TD 160/120 mmhg. - Pasien mengeluh nyeri daerah
P 24 x/mnt. pinggul.
SB 36 0c - Pasien mengatakan nyeri hilang
nadi 88 x/mnt. timbul.
- Pasien mengatakan nyeri
08.40 2. Mengkaji tingkat nyeri, bertambah bila banyak aktivitas.
hasilnya nyeri sedang skala
O
4
- Pasien menangis menahan sakit
- Tekanan darah 160/110 mmhg,
08.45 3. Mencatat lokasi nyeri, pernafasan 24 x/mnt, Nadi 88 x/mnt, SB
hasilnya nyeri pinggul 36 0 c
menjalar kedaerah bokong. - obat sitostatika seri 1 2x 12 jam
A
4. pemberian obat - Masalah belum teratasi.
analgetik P
- Lanjutkan intervensi.
NO
DX
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

2 5– 5– 09.00 1. Mengkaji pola makan Jam. 13.45.


19
pasien, hasilnya pasien S
mengatakan malas makan - Pasien mengatakan nafsu
dan nafsu makan kurang. makan kurang.
09.10 2. Menganjurkan pada pasien - Pasien malas makan.
makan porsi kecil tapi sering. O
Hasilnya - Porsi makan tidak
pasien mengatakan telah dihabiskan 1/3 dimakan.
melakukannya. A
09.30 3. Menjelaskan pentingnya - Masalah belum teratasi.
makan seimbang. Hasilnya P
pasien mengatakan mengerti - Intervensi dilanjutkan
pentingnya makan seimbang
untuk meningkatkan daya
tahan tubuh
NO
DX
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

3 5– 5– 10.00 1. Mengkaji tingkat Jam 13.45


19
kecemasan pasien. S
Hasilnya pasien berada - Pasien tidak bertanya
pada kecemasan sedang. tentang proses penyakitnya.
- Pasien mengatakan pasrah
10.45 2. Menganjurkan pada pasien dengan keadaannya.
dan keluarga untuk berdoa. O
- Expresi wajah tenang.
12.00 3. Memberikan kesempatan A
pada pasien dan keluarga - Masalah teratasi.
untuk mengungkapkan P
perasaan. Hentikan intervensi
NO
DX
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

1 6– 5– 08.30 1. Observasi vital sign : S


19
TD :120/90 mmHg. - Pasien mengatakan nyeri
Nadi 84 x/mnt. berkurang.
08.45 Pernafasan 24 x/mnt.
SB. 36.3 0c O
08.55 - Expresi wajah tenang.
2. Mengkaji tingkat nyeri - TD 100/70 mmhg.
09.00 pasien. Hasilnya nyeri masih P 20 x/mnt,
ada, nyeri tingkat sedang. Nadi 80 x/mnt.
SB 36 0c
10.00 3. Mencatat lokasi nyeri
hasilnya nyeri pinggul A
menjalar kedaerah bokong. - Masalah telah teratasi
seagian.
4. Pemberian obat analgetik P
sitostatika seri ,I. Lanjutkan intervensi
NO
DX
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

1 6– 5– 1. Mengkaji pola makan S


19
pasien hasilnya. Pasien - Pasien mengatakan nafsu
mengatakan malas makan makan kurang.
dan nafsu makan menurun. - Pasien malas makan.
O
2. Menganjurkan pada pasien - Porsi makan tidak dihabiskan
makan porsi kecil sering. 1/3 dimakan.
Hasilnya kpasien mengatakan A
telah melakukan. - Masalah belum teratasi.
P
3. Menjelaskan pentingnya - Intervensi dilanjutkan
makan seimbang. Hasilnya
pasien mengatakan mengerti
pentingnya makan seimbang
untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai