Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KEGAWATDARURATAN KELAUTAN

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

PADA KAPAL KARAM

DOSEN MK:

Ns. Yanerit Purba, S.Kep., M.Kep


DISUSUN OLEH:

1. Ema Oktavia Sae

( 19142010303 )

2. Sri Angelica Kosasi

( 1814201088 )

3. Nadya K.S Lengkong

( 1814201072 )

4. Fabrizio C.C Sampel

( 1814201082 )

5. Rivina R.R Rimisan

( 1814201073 )

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO

FAKULTAS KEPERAWATAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga kami
kelompok 3 dapat menyelesaikan makalah asuhan keperawatan kegawatdaruratan ini dapat
tersusun hingga selesai .
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR……………….

DAFTAR ISI………………………..

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG……………………………………….

BAB II PEMBAHASAN TEORI

1. PENGERTIAN …………………………..
2. PENYEBAB…………………………………..
3. MANIFESTASI KLINIK……………………………………
4. FAKTOR TERJADINYA MESALAH TERSEBUT………………………..
5. KOMPLIKAS……………………………………….
6. PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN KEPERAWATAN………..
7. EDUKASI PENANGANAN KAPAL TENGGELAM……………..

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN…………………….
2. SARAN………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Drowing  atau disebut juga tenggelam adalah suatu proses yang mengakibatkan
gangguan respirasi karena cairan (van beck et al, 2005). Hasil akhir dari kejadian
tenggelam adalah korban dinyatakan selamat atau meninggal. Penyebab kematian
akibat tenggelam diantaranya adalah kematian otak karena hipoksia atau iskemia otak
parah, ARDS, kegagalan multi organ, sindrom sepsis karena pneumonia aspirasi
(Santoso, 2010).
BAB II

PEMBAHSAN TEORI
A. Pengertian

Gawat darurat

- Keadaandarurat
Keadaan yang lain dari keadaan yang normal yang mempunyai kecendurungan atau potensi
tingkat yang membahayakan baik bagikeselamatan manusia, harta , benda, maupun
lingkungan.

-Kapal karam

Bangkai kapal adalah peristiwa yg menyebabkan kapal karam, seperti kapal menabrak
sesuatu yg menyebabkan tenggelam; untaian kapal di atas batu, tanah atau kawanan;
pemeliharaan yg buruk; atau perusakan kapal baik secara sengaja atau cuaca buruk

- Keadaan darurat dimana kapal menabrak sesuatu dan membuat kapal tersebut tenggelam
sehingga dapat menyebabkan bahaya bagi para penumpang kapal tersebut.

B. Penyebab
Tenggelam
Kebocoran pada kapal dapat terjadi karena kapal kandas, tetapi dapat
juga terjadi karena tubrukan maupun kebakaran serta kerusakan kulit pelat
kapal karena korosi sehingga kalau tidak segera diatasi keadaan darurat ini
akan menjadi rumit apabila pengambilan keputusan dan pelaksanaanya
tidak didukung sepenuhnya oleh seluruh anak buah kapal karena upaya
untuk mengatasi keadaan tidak didasarkan pada azas keselamatan dan kebersamaan.

C. Manifestasi klinik
Tanda dan gejala yang sering muncul ialah tanda dan gejala sistem
kardiorespiratori dan neurologi. Distres respiratori awalnya tidak terlihat, hanya
terlihat adanya perpanjangan nilai RR tanpa hipoksemia. Pasien yang lebih
parah biasanya menunjukkan tanda hipoksemia, retraksi dinding dada, dan
suara paru abnormal. Manifestasi neurologi yang muncul seperti penurunan
kesadaran, pasien mulai meracau, iskemik-hipoksia pada sistem saraf pusat
sehingga menunjukkan tanda peningkatan ICP (Elzouki, 2012).

D. Faktor resiko penyebab terjadinya masalah tersebut


1. Kelebihan muatan
2. Keadaan cuaca
3. Medan / lintasan
4. Kondisi kapal

E. Komplikasi
setelah kejadian kapal tenggelam, seorang pasien beresiko terjadinya komplikasi
seperti:

1. Hipoksia atau iskemik injuri cerebral


2. ARDS (acute respiratory distress syndrome)
3. Kerusakan pulomal sekunder akibat respirasi
4. Cardiak arrest
5. Anoksia
6. Shock
7. Myoglubinuria
8. Insufisiensi ginjal
9. Infeksi Sistemik dan intravaskuler koagulasi juga dapat terjadi selama 72
jam pertama setelah resusitasi.
F. Penatalaksanaan kegawatdaruratan keperawatan
Ketika dalam keadaan darurat, kita mengevakuasi pasien menggunakan
triase bencana dimana kita mimilah pasien berdasarkan beratnya cidera

G. Edukasi penanganan kapal tenggelam


Dalam penanganan kapal tenggelam kita harus menggunakan triase lebih
dahulu dan kita menggunakan triase bencana kemudian seteah selesai
mengevakuasi kta bisa langsung melakukan bantuan hidup dasar
( BHD )

BANTUAN HIDUP DASAR DEWASA PADA KONDISI TENGGELAM


•Berdasarkan 2010 AHA Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency
Cariovascular Care RJP dilakukan dengan urutan C-A-B dimana penangan sirkulasi menjadi
fokus utama
•pertolongan korban near drowning siklus
A-B-C tetap dipertahankan oleh karena sifat hipoksia
•Aktifkan layanan kegawatdaruratan

RJP dalam air


•Berikan napas buatan : hal yang utama dan pertama
•Ventilasi mulut ke hidung dapat digunakan sebagai alternatif ventilasi mulut ke mulut jika
penyelamat mengalami kesulitan dalam mencubit hidung korban, menyangga kepala korban, dan
membuka jalan nafas di dalam air
•Setelah pemberian dua kali nafas bantuan, penolong harus segera memberikan kompresi dada
dan melakukan siklus kompresi-ventilasi sesuai pedoman bantuan hidup
•Apabila dalam 10 detik denyut nadi tidak teraba, siklus kompresi-ventilasi harus dilakukan
kembali. Apablia penolong hanya sendiri, setidaknya memberikan 5 siklus (sekitar 2 menit)
sebelum meninggalkan korban untuk menghubungi nomor darurat
•Hanya penolong yang terlatih yang sebaiknya memberikan kompresi dada di air
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berbagai penyebab terjadinya musibah dalam kita berlayar menggunakan
kapal/perahu baik itu dari keslahan manusia ataupun dari faktor alam yg tidak
bisa di prediksi menjadi ancaman yg sangat harus diperhatikan oleh kapten
ataupun awak kapal agar supaya tidak terjadi musibah/kecelakaan.

2. Saran
Mengingat sudah banyak kapal yg karam akibat kesalahan manusia ataupun
dari faktor alam maka sebelum berlabuh kita harus memperhatikan:
- Kondisi kapal baik dari mesin kapal sampai anjungan
- Kordinasi dengan berbagai pihak yg terkait
- Pelatihan sumber daya pelaut anak buah kapal (ABK), perwira kapal, dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab serta mempunyai keterampilan dan
keahlian dengan berdasarkan sertifikat yang merekamiliki.
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/78843028-Penanganan-prosedur-darurat-pada-kapal-abstrak.html

Onyekwelu, E., . Drowning and Near Drowning. Internal Journal of Health 8, Volume 2.

Putra, A. A. G. A., 2014. Kematian Akibat Tenggelam : Laporan Kasus, Denpasar: Fakultas


Kedokteran Universitas Udayana RSUP Sanglah .

Anda mungkin juga menyukai