Anda di halaman 1dari 36

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN

UNTUK DATA PENUNJANG PASIEN

EKO HAMIDIANTO
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
PERSIAPAN UMUM
 Kelengkapan data pasien

 VITAL SIGN :
 Tekanan darah
 Nadi
 Pernafasan / RR
 Suhu
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN

 SPESIMEN DIAMBIL OLEH DOKTER ATAU PERAWAT TERLATIH DI


INSTALASI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN

 Darah vena

 Spesimen darah arteri diambil secara aseptik sebanyak 5-7 ml dengan


menggunakan spuit.
 Spesimen dalam spuit dihindarkan dari hubungan langsung terhadap
udara luar dengan cara menusukkan ujung jarum kepada karet
penutup botol flakon yang bersih dan kering.
 Spesimen segera diantarkan ke laboratorium.
 Spesimen harus diperiksa dalam waktu kurang dari 10 menit.
PENGAMBILAN DARAH VENA PADA LIPAT SIKU
( Vena fossa cubiti)

 Siapkan spuit disposible  Lepaskan turniquet dari lengan


atas.
 Bersihkan vena pada lipat siku
dengan alcohol 70 %  Letakkan kapas diatas tusukan
jarum spuit
 Pasang ikatan pembendung
(turniquet) pada lengan atas.  Cabut spuit dari vena dengan
hati-hati
 Pasien diminta mengepalkan
tangannya.  Pasien diminta melipat sikunya
atau menekan kapas pada
 Tegangkan kulit diatas vena bekas tusukan beberapa menit
dengan tangan kiri
 Darah dipindahkan kedalam
 Buat tusukan pada vena wadah (tabung) sesuai dengan
dengan spuit kebutuhan
 Hisap darah dengan spuit  Buang spuit bekas ketempat
tersebut sesuai dengan yang telah disediakan.
kebutuhan
 Analisa Darah arteri

*Lokasi pengambilan :  *Tusukkan jarum AGD diantara titik


kedua jari dengan sudut 45 derajat
 Arteri radialis, Brachialis,
mangarah ke jantung dengan ujung
Inguinalis, Dorsalis pedis jarum menghadap ke atas
 *Biarkan darah mengalir sendiri ke
* Cara kerja : dalam jarum sampai 1,6 cc (untuk
dewasa) dan 0,6 cc (untuk bayi dan
 Catat suhu dan O2 pasien
anak-anak)
 *Cabut jarum dan tusukkan pada
 *Raba nadi radialis dengan karet penutup,buang gas yang ada
menggunakan jari telujuk dan jari dispuit
tengah (membentuk-  *Tekan daerah penusukan dengan
2 titik sejajar) menggunakan alkohol swab selama
5 menit,lalu diplester dengan kasa
steril
 *Lalu Desinfektan daerah tersebut
dengan alkohol swab
 PENGAMBILAN URIN

 Urin yang dikeluarkan pertama kali pada waktu bangun tidur


pagi
 ditampung dengan botol flakon yang steril
 diberi label
 segera dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan,
dalam waktu maksimal 30 menit setelah pengambilan bahan
 PENGAMBILAN FESES

 Feses diambil dari defekasi spontan


 spesimen diambil lebih kurang 1 gram
 ditampung dalam wadah bertutup terbuat dari plastik atau kaca
yang sudah steril
 diberi label
 segera dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan,
dalam waktu maksimal 30 menit setelah pengambilan bahan
JENIS PEMERIKSAAN

 PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK LANGSUNG


 Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA):
untuk membantu diagnosis Tuberkulosis dan Lepra
secara cepat.
Spesimen;
sputum, bilasan bronkus, bilasan lambung, cairan
pleura, urine, LCS, feses, kerokan kulit, pus
 Pewarnaan Gram :
untuk membantu diagnosis Gonorhoe dan
bakteri spesifik lainnya.
Spesimen: swab sekret vagina/uretra, urine,
aspirat abses, dll
 Preparat basah dengan KOH/NaOH : untuk
membantu diagnosis Jamur kulit Dermatophyta,
Trichomonas vaginalis
Spesimen : kerokan kulit, sekret vagina dll
 Pewarnaan untuk Leptospira
Spesimen : urine dan darah
 Pewarnaan untuk Difteria
Spesimen : swab nasopharing
PENGELOMPOKAN LIMBAH LABORATORIUM

Limbah mikrobiologis
Limbah non mikrobiologis

Limbah domestik dibuang ke


 Darah, sputum, pus 
pembuangan atau saluran umum.
/transudat/eksudat, urine dan  Limbah padat tajam : Jarum suntik,
sisa spesimen lain disterilkan pisau silet, lanset, dan lain-lain di
buang ke penampungan sementara
dengan cara memasukkan yang tertutup, kemudian dikirim ke
Instalasi Kesehatan Lingkungan untuk di
kedalam oven selama 1 jam musnahkan
sebelum dibuang langsung ke  Limbah padat : kapas, tisu, kertas,
septic tank plastik dan lain-lain di buang ke
penampungan sementara, kemudian
dikirim ke Instalasi Kesehatan
Lingkungan untuk di musnahkan.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA

 Bekerja dengan teliti dan hati-hati.


 Tidak makan, minum, merokok, atau bersolek di
laboratorium.
 Menggunakan sarung tangan dan jas laboratorium
ketika bekerja di laboratorium.
 Menggunakan penutup muka (masker) bila
mengerjakan spesimen.
 Cuci tangan sebelum meninggalkan laboratorium atau
pindah keruangan lain.
 Selalu diingat bahwa spesimen, bahan kontrol, dan
kalibrator merupakan sumber infeksi yang potensial
sehingga harus diperlakukan sebagai bahan infeksius.
 Lakukan dekontaminasi instrumen, meja kerja, dan
peralatan lain yang telah dipakai.
 Tambahkan desinfektan pada waste container.
 Bersikan bahan sumber infeksi yang tercecer dengan
prosedur yang tepat. Sumber infeksi tersebut diseka dengan
bahan yang memiliki daya serap tinggi, dengan larutan
detergen atau desinfektan (klorin 0,8%).
 Penanganan bahan infeksius :

 Bahan infeksius atau bahan pemeriksaan yang sudah


diketahui positifitasnya terhadap virus Hepatitis, HIV, atau
mikroorganisme lain yang bersifat infeksius harus
diperlakukan dengan prosedur yang benar yaitu :

- Spesimen ditempatkan dalam wadah khusus dan


tertutup rapat.
- Pada wadah spesimen diberi label dan tanda bahan
infeksius yang jelas.
- Letakkan wadah berisi spesimen pada tempat
khusus.
- Apabila bahan tidak dapat segera diperiksa maka
harus disimpan ditempat khusus yang sesuai dengan
persyaratan penyimpanan bahan pemeriksaan.
- Sisa spesimen beserta wadahnya diperlakukan sesuai
dengan prosedur pembuangan limbah laboratorium.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
PEMERIKSAAN CRANIUM / SCHAEDEL / KEPALA

Persiapan pemeriksaan :
 Setiap benda yang menimbulkan artefak foto harus

ditiadakan / ditanggalkan seperti : kalung , anting,


rambut yang panjang digulung keatas.
 Jenis pemeriksaan :
 Posisi AP
 Posisi Lateral
 Posisi Water’s
PEMERIKSAAN FOTO THORAX / DADA

Persiapan pemeriksaan :
 Setiap benda yang menimbulkan artefak foto harus

ditiadakan / ditanggalkan seperti : kancing baju,


uang logam, kalung , rambut yang panjang
digulung keatas, BH.
 Jenis Pemeriksaan :
- Posisi PA
- Posisi Lateral
- Posisi AP
- Posisi AP penderita berbaring
- Posisi Top Lordotik.
PEMERIKSAAN ABDOMEN / PERUT

Persiapan pemeriksaan :
 Setiap benda yang menimbulkan artefak foto harus

ditiadakan / ditanggalkan seperti : kancing baju,


uang logam, kalung , rambut yang panjang
digulung keatas.
 Jenis Pemeriksaan :
 Posisi AP
 Posisi LLD
 Posisi ½ ( setengah ) duduk.
PEMERIKSAAN COLUMNA VERTEBRAE /
TULANG BELAKANG

Persiapan pemeriksaan :
 Setiap benda yang menimbulkan artefak foto harus

ditiadakan / ditanggalkan seperti : kancing baju,


uang logam, kalung , rambut yang panjang
digulung keatas, BH.
 Jenis pemeriksaan :
 Vertebrae Cervical
 Vertebrae Thoracal
 Vertebrae Lumbal
 Vertebrae Sacral
 Pelvis
PEMERIKSAAN EXTREMITAS SUPERIOR /
ANGGOTA GERAK ATAS

Persiapan pemeriksaan :
 Setiap benda yang menimbulkan artefak foto harus

ditiadakan / ditanggalkan seperti : kancing baju,


uang logam, kalung , rambut yang panjang
digulung keatas, BH.
 Jenis pemeriksaan :
 Shoulder joint
 Humerus
 Radius ulna / antebrachii
 Elbow joint
 Wrist joint
 Manus
PEMERIKSAAN EXTREMITAS INFERIOR / ANGGOTA GERAK
BAWAH

Persiapan pemeriksaan :
 Setiap benda yang menimbulkan artefak foto harus

ditiadakan / ditanggalkan seperti : kancing celana


/ rok, uang logam.
 Jenis pemeriksaan :
 Femur / Paha
 Tibia Fibula / Cruris / tungkai
 Ankle joint
 Articulatio genu / Lutut
 Pedis / Telapak kaki
 PEMERIKSAAN KHUSUS
PEMERIKSAAN APPENDICOGRAFI

Persiapan Penderita :
 3 hari sebelum minum air minum sampai jam
02.00 WIB.
pemeriksaan ,makan
 Setelah itu puasa sampai
makanan lunak dan mudah pemeriksaan selesai.
dicerna ( telur rebus, bubur  Tidak boleh merokok, tidak
kecap). boleh terlalu banyak bicara
 Penderita datang ke radiologi
 Makan terakhir jam 20.00 sesuai jadwal yang telah
WIB, jam 01.00 minum ditentukan yaitu jam 08.00
media kontras yang telah WIB.
disediakan dicampur
dengan air minum satu
gelas dan masih boleh
PEMERIKSAAN BNO – IVP

Persiapan Penderita :

 Sehari sebelum pemeriksaan,  Tidak boleh merokok, tidak


penderita makan makanan boleh banyak bicara.
lunak dan mudah dicerna (telur  Sebaiknya hasil laboratorium
rebus, bubur kecap) ureum dan creatinine kurang
 Makan terakhir (bubur kecap) 4,5.
jam 20.00 WIB, jam 22.00 WIB  Penderita rawat inap dilakukan
minum obat pencahar / cuci klisma pagi hari sebelum
perut dan masih minum air pemeriksaan.
minum sampai jam 24.00 WIB  Penderita datang ke radiologi
setelah itu, puasa sampai sesuai dengan jadwal yang
pemeriksaan selesai. telah ditentukan
PEMERIKSAAN FISTULOGRAFI
Persiapan Penderita :
 Sehari-hari sebelum pemeriksaan  Setelah itu puasa sampai
makan makanan lunak dan
mudah dicerna (telur rebus, bubur
pemeriksaan selesai.
kecap).  Tidak boleh merokok,
 Makan terakhir jam 20.00 WIB, tidak boleh terlalu
jam 01.00 minum media kontras banyak bicara.
yang telah disediakan dicampur  Penderita datang ke
dengan air minum satu gelas dan
masih boleh minum air minum
radiologi sesuai jadwal
sampai jam 02.00 WIB. yang telah ditentukan
yaitu jam 08.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai