Disusun oleh :
RONI NURHIDAYAT
1801045
TUJUAN PENYULUHAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan klien dan keluarga dapat memahami
mengetahui tentang Post Pemasangan WSD.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama kurang lebih 10 menit diharapkan klien
dan keluarga mampu menjelaskan :
Pengertian WSD
Tujuan Pemasangan WSD
Indikasi Pemasangan WSD
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Jika Terpasang WSD
Teknik Relaksasi Nafas Dalam.
Teknik Batuk Efektif.
MATERI PENYULUHAN
Pengertian WSD
Tujuan Pemasangan WSD
Indikasi Pemasangan WSD
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Jika Terpasang WSD
Teknik Relaksasi Nafas Dalam.
Tenik Batuk Efektif.
METODE PENYULUHAN
Ceramah
Diskusi
Tanya Jawab
MEDIA
Leafllet
KEGIATAN PENYULUHAN
Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
Memberikan
reinforcement
3. Terminasi 4 menit Memberikan pertanyaan Klien dapat
pada klien menjawab
pertanyaan perawat
Melakukan evaluasi Klien
bersama dengan klien mendengarkan
Memberikan kesimpulan dari
kesimpulan kegiatan
penyuluhan
Kontrak waktu yang Klien menyetujui
akan datang kontrak waktu yang
Memberikan akan datang.
reinforcement Klien merasa
senang dan
membalas
senyuman.
Memberikan salam
penutup Klien menjawab
salam
SETTING TEMPAT
Keterangan :
Leader
Peserta/ Klien
KRITERIA EVALUASI
Evaluasi Penyuluhan
Apakah Klien mampu menjelaskan pengertian WSD?
Apakah Klien mampu menjelaskan Tujuan Pemasangan WSD?
Apakah Klien mampu menjelaskan Indikasi Pemasangan WSD?
Apakah Klien mampu menjelaskan Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Jika Terpasang
WSD?
Apakah klien mampu mendemonstrasikan relaksasi nafas dalam.
Apakah klien mampu mendemonstrasikan teknik batuk efektif.
Evaluasi Struktur
Persiapan alat dan media dapat dipakai dengan baik.
Kontrak waktu dengan audien sesuai dengan kesepakatan.
SAP tentang Post Pemasangan WSD.
Evaluasi Proses
Audien mengikuti penyuluhan dengan baik dari awal sampai selesai
Audien dengan baik pertanyaan dari perawat
Audien terlihat antusias mengikuti penyuluhan
Media dan alat bantu selama penyuluhan dapat digunakan dengan baik
Lingkungan selama penyuluhan sangat mendukung
Evaluasi Hasil
Kognitif
Klien mampu menjelaskan pengertian WSD
Klien mampu menjelaskan tujuan pemasangan WSD.
Klien mampu menjelaskan indikasi pemasangan WSD.
Klien mampu menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan.
Klien mampu mendemonstrasikan relaksasi nafas dalam.
Klien mampu mendemonstrasikan batuk efektif.
Afektif
Setelah mengikuti acara penyuluhan ini klien mampu memahami
tentang Post Pemasangan WSD.
Pesikomotor
Klien mampu mengetahui tentang pemasangan WSD dengan baik.
LAMPIRAN MATERI
2. Hemothoraks
Hemothoraks adalah akumulasi darah dan cairan di rongga pleura, biasanya
akibat trauma atau pembedahan ( Kozier, 2015 ).
Keadaan hemothoraks biasa terjadi pada kondisi :
a) Robekan pleura.
b) Kelebihan antikoagulan.
c) Pasca bedah thoraks
3. Thorakotomi
a) Lobektomi
b) Pneumoktomi
4. Efusi Pleura
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya penumpukan cairan
dalam rongga pleura ( Soemantri, 2015 ).
5. Emfiema
Emfiema adalah keadaan terkumpulnya pus di dalam rongga pleura. Pus
dapat mengisi satu lokasi pleura atau mengisi seluruh rongga pleura
( Muttaqin, 2015).
a) Penyakit paru serius.
b) Kondisi inflamasi.
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan pasca pemasangan Water Seal Drainage (WSD)
1. Perhatikan undulasi pada selang WSD, bila undulasi tidak ada, berbagai
kondisi dapat terjadi antara lain :
a) Motor suction tidak berjalan
b) Selang tersumbat
c) Selang terlipat
d) Paru-paru telah mengembang
Oleh karena itu, yakinkan apa yang menjadi penyebab, segera periksa kondisi
sistem drainage
2. Amati tanda-tanda kesulitan bernafas.
3. Cek ruang control suction untuk mengetahui jumlah cairan yang keluar.
4. Cek batas cairan seal dari botol WSD, pertahankan dan tentukan batas yang
telah ditetapkan serta pastikan ujung pipa berada 2cm di bawah air.
5. Catat jumlah cairan yg keluar dari botol WSD tiap jam untuk mengetahui
jumlah cairan yg keluar.
6. Observasi pernafasan, nadi setiap 15 menit pada 1 jam pertama.
7. Perhatikan balutan pada insisi, apakah ada perdarahan.
8. Anjurkan pasien memilih posisi yg nyaman dengan memperhatikan jangan
sampai selang terlipat.
9. Anjurkan pasien untuk memegang slang apabila akan merubah posisi.
10. Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu.
11. Ganti botol WSD setiap 3 hari dan bila sudah penuh. Catat jumlah cairan yang
dibuang.
12. Lakukan pemijatan pada slang untuk melancarkan aliran.
13. Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, sianosis, emphysema
subkutan.
14. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan bimbing cara batuk efektif.
15. Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh.
16. Yakinkan bahwa selang tidak kaku dan menggantung di atas WSD.
17. Latih dan anjurkan klien untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan latihan
gerak pada persendian bahu daerah pemasangan WSD.
E. Teknik relaksasi nafas dalam
1. Mengatur posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi setengah duduk di
tempat tidur atau di kursi atau dengan posisi lying position (posisi berbaring)
di tempat tidur atau di kursi dengan satu bantal.
2. Memfleksikan (membengkokkan) lutut klien untuk merilekskan otot abdomen.
3. Menempatkan satu atau dua tangan klien pada abdomen yaitu tepat dibawah
tulang iga
4. Meminta klien untuk menarik napas dalam melalui hidung, menjaga mulut
tetap tertutup. Hitunglah sampai 3 selama inspirasi.
5. Meminta klien untuk berkonsentrasi dan merasakan gerakan naiknya abdomen
sejauh mungkin, tetap dalam kondisi rileks dan cegah lengkung pada
punggung. Jika ada kesulitan menaikkan abdomen, tarik napas dengan cepat,
lalu napas kuat melalui hidung.
6. Meminta klien untuk menghembuskan udara melalui bibir, seperti meniup dan
ekspirasikan secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk suara hembusan
tanpa mengembungkan pipi, teknik pursed lip breathing ini menyebabkan
resistensi pada pengeluaran udara paru, meningkatkan tekanan di bronkus
(jalan napas utama) dan meminimalkan kolapsnya jalan napas yang sempit.
7. Meminta klien untuk berkonsentrasi dan merasakan turunnya abdomen ketika
ekspirasi. Hitunglah sampai 7 selama ekspirasi.
8. Menganjurkan klien untuk menggunakan latihan ini dan meningkatkannya
secara bertahap 5-10 menit. Latihan ini dapat dilakukan dalam posisi tegap,
berdiri, dan berjalan.
F. Teknik batuk efektif
Teknik untuk melakukan batuk efektif dapat dilakukan dengan beberapa langkah,
yaitu:
1. Anjurkan minum air hangat sebelum memulai latihan batuk efektif.
2. Atur posisi duduk dengan mencondongkan badan ke depan.
3. Tarik napas dalam melalui hidung dan hembuskan melalui mulut sebanyak 4-5
kali
4. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
5. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan
6. Keluarkan dahak dengan bunyi “huf..huf..huf..”
7. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan
8. Hindari batuk yang terlalu lama karena dapat menyebabkan kelelahan dan
hipoksia
DAFTAR PUSTAKA
Kozier,B.,Glenora Erb, Audrey Berman dan Shirlee J.Snyder. (2015). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan ( Alih bahasa : Esty Wahyu ningsih, Devi yulianti, yuyun
yuningsih. Dan Ana lusyana ). Jakarta :EGC
Arif Sumantri (2015) Metode Penelitian Kesehatan. Edisi pertama. Jakarta: Kencana 2015
Lusianah, Indaryani, E. D., & Suratun. (2016). Prosedur Keperawatan (p. 287). Jakarta:
Trans Info Media
Somantri, I. 2018. Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan.
Jakarta. Salemba Medika.
Sjamsuhidayat R, de Jong. 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. Bedah.
EGC : Jakarta
Dozan, Aprillius, 2018; Water Seal Drainage (WSD); Bandung.