Anda di halaman 1dari 9

Mengajarkan teknik relaksasi, distraksi, hipnoterapi, dan guided imagery

(istirahat tidur)

1. Definisi
Teknik relaksasi merupakan bagian dari terapi perilaku yang membebaskan seseorang
dari perasaan tertekan dan kecemasan, berupa tindakan eksternal mempengaruhi respon
internal individu (Kustanti & Widodo, 2008). Jenis-jenis teknik relaksasi diantaranya
latihan napas dalam, pijat, relaksasi otot progresif, imajinasi, biofeedback, yoga, meditasi,
sentuhan terapeutik, terapi musik dan bercerita humor (Berman, Snyder & Frandsen,
2016).

Disktraksi merupakan suatu pengalihan perhatian seseorang dari nyeri dan mengurangi
persepsi nyeri (Berman, Snyder & Frandsen, 2016). Distraksi dapat membuat seseorang
lupa dengan nyeri untuk beberapa saat dan sangat bergantung pada kemampuan seseorang
untuk menahannya, kemudian nyeri dapat muncul kembali apabila distraksi telah hilang.
Jenis-jenis distraksi antara lain sebagai berikut: visual distraction (menonton televisi atau
video, bermain game computer dan guided imagery), auditory distraction (mendengarkan
musik, bercerita humor), tactile distraction (bermain game computer, melambatkan
napas, pijat, memegang mainan atau hewan peliharaan), dan intellectual distraction
(bermain puzzles atau kartu, mengerjakan hobi).

Hipnoterapi merupkan tindakan yang mengaplikasikan hipnosis untuk mengatasi


gangguan medis dan psikologis. Hipnosis membantu pasien mencapai konsentrasi penuh
perhatian dan terfokus dengan penghentian beberapa kesadaran perifer untuk
menciptakan perubahan dalam sensasi, pemikiran atau perilaku sehingga muncul relaksasi
(Berman, Snyder & Frandsen, 2016).

Guided imagery atau imajinasi terbimbing adalah komunikasi dua arah antara kesadaran
dan alam bawah sadar, menggunakan seluruh tubuh dan indra perasa. Guided imagery
memfokuskan perhatian yang menghasilkan ketenangan dan mengurangi dampak negatif
dari stresor. Pada pasien di rumah sakit, stresor dapat berupa nyeri, ansietas menghadapi
tindakan, sampai dengan kasus pada anak yaitu takut berpisah dengan orangtua (Berman,
Snyder & Frandsen, 2016).
2. Tujuan
a. Mencapai kondisi tenang dan menurunkan kecemasan
b. Mengalihkan perhatian klien terhadap sesuatu yang sedang dihadapi, misalnya rasa
nyeri
c. Mengurangi stres
d. Memberikan rasa nyaman
3. Prinsip
Penerapan teknik relaksasi, distraksi, hypnoterapi dan guided imagery disesuaikan dengan
kebutuhan dan usia klien. Perawat perlu mengetahui beberapa situasi yang dapat
menyebabkan kecemasan, nyeri dan stres akibat tindakan medis seperti proses
melahirkan, nyeri akibat luka setelah operasi atau sebelum dan saat tindakan. Selain itu
juga perawat selalu memperhatikan prinsip privacy dan lingkungan yang aman dan
nyaman untuk klien.
4. Indikasi
a. Klien yang mengalami nyeri
b. Klien yang mengalami rasa cemas
c. Klien yang mengalami stres
d. Klien yang mengalami gangguan pola tidur
5. Kontraindikasi
a. Nyeri yang berlangsung terus menerus dan menetap
b. Kelelahan
6. Aspek pengkajian
Pengkajian nyeri dibutuhkan untuk mengetahui tingkat nyeri sebelum dan sesudah
dilakukan relaksasi.
7. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan kenyamanan (00214: Impaired comfort)
b. Nyeri akut (00132: Acute pain)
c. Nyeri persalinan (00256: Labor pain)
8. Outcome yang diharapkan
a. Kecemasan berkurang
b. Tingkat nyeri menurun
c. Keluhan istirahat/tidur berkurang
d. Klien merasa lebih nyaman
9. Alat dan bahan
Disesuaikan dengan teknik relaksasi yang dipilih. Untuk penggunaan musik, digunakan
irama yang lembut.

Teknik Relaksasi nafas dalam


NO. LANGKAH-LANGKAH RASIONAL
Membina hubungan saling
Mengucapkan salam dan
percaya dan untuk memastikan
1. memperkenalkan diri, memvalidasi
intervensi yang diberikan sesuai
identitas klien
dengan klien
Agar klien mengetahui tindakan
apa yang akan dilakukan serta
manfaat dari tindakan tersebut.
Menjelaskan prosedur dan meminta
2. Persetujuan klien sangat penting
persetujuan kepada klien
untuk menjamin kelancaran
prosedur tindakan yang
dilakukan
Mengatur posisi klien senyaman
3. mungkin dan meletakkan kedua tangan Meningkatkan relaksasi
diatas perut
Agar otot-otot di rongga dada
Minta klien untuk bernapas secara dapat berkontraksi secara
4.
pelan dan dalam perlahan dan memperoleh
oksigenasi maksimal
Minta klien untuk menahan napas
selama beberapa detik, kemudian Memaksimalkan ekspansi dada
5.
keluarkan napas secara perlahan dan udara terkumpul
melalui mulut
Bibir yang mengerut memberikan
Beritahukan klien bahwa pada saat
tahanan terhadap udara yang
6. mengeluarkan napas, mulut pada posisi
mengalir keluar dari paru-paru
mencucu (pursed lip)
dengan demikian memperpanjang
ekshalasi dan mencegah kolaps
jalan napas dan mempertahankan
tekanan positif pada jalan napas.
Lakukan latihan napas dalam hingga 4- Pasien lebih nyaman, nyeri /
7.
5 kali ketegangan berkurang
Menyampaikan bahwa tindakan telah
Untuk mengevaluasi respon klien
8. selesai dan menanyakan respon setelah
secara objektif dan subjektif
tindakan
Merapikan klien dan memposisikan
9. Meningkatkan kenyamanan
senyaman mungkin
Memberikan informasi kepada
Melakukan terminasi dan mengucapkan
10. klien bahwa tindakan telah
salam
selesai
Mencatat tindakan serta respon
klien sebelum dan sesudah
11. Melakukan dokumentasi tindakan dilakukannya tindakan dan
merupakan bukti bahwa tindakan
tersebut telah dilakukan

Teknik Distraksi
NO. LANGKAH-LANGKAH RASIONAL
Untuk memastikan intervensi
Membaca status klien dan mencuci
1. yang diberikan sesuai dengan
tangan
klien
Memberikan salam dan memvalidasi Membina hubungan saling
2.
identitas klien percaya
Menjelaskan tujuan dan prosedur yang Agar klien mengetahui tujuan
3.
akan dilakukan prosedur yang akan dilakukan
Menanyakan keluhan klien terkait Untuk memastikan perlu atau
4.
riwayat kesehatan klien tidaknya pemberian intervensi
Memberikan rasa nyaman pada
5. Menjaga privacy klien
klien
6. Mengatur posisi klien senyaman Meningkatkan relaksasi
mungkin
Memberikan penjelasan pada klien
beberapa cara distraksi dengan
jenis/metode distraksi sesuai dengan Agar klien mengetahui
7. kebutuhan dan yang disukai klien jenis/metode distraksi yang
(mendengarkan musik, bercerita humor sesuai dengan kebutuhan klien
atau peristiwa positif, menonton
televisi, dan sebagainya)
Menganjurkan klien untuk melakukan Untuk memperoleh jenis distraksi
8.
salah satu teknik distraksi tersebut yang sesuai
Menganjurkan klien untuk mencoba Klien dapat memperoleh rasa
9.
teknik tersebut nyaman
Mengevaluasi hasil kegiatan dan Untuk mengevaluasi respon klien
10.
menanyakan respon klien secara objektif dan subjektif
Mencatat tindakan serta respon
klien sebelum dan sesudah
11. Melakukan dokumentasi tindakan dilakukannya tindakan dan
merupakan bukti bahwa tindakan
tersebut telah dilakukan

Guided Imagery
NO. LANGKAH-LANGKAH RASIONAL
Membina hubungan saling
Mengucapkan salam dan
percaya dan untuk memastikan
1. memperkenalkan diri, serta
intervensi yang diberikan sesuai
memvalidasi identitas klien
dengan klien
Agar klien mengetahui tindakan
apa yang akan dilakukan serta
manfaat dari tindakan tersebut.
Menjelaskan prosedur dan meminta
2. Persetujuan klien sangat penting
persetujuan kepada klien
untuk menjamin kelancaran
prosedur tindakan yang
dilakukan
Posisi yang nyaman membuat
Mengatur posisi klien senyaman
3. klien mampu menerima
mungkin
intervensi yang diberikan
Melakukan anamnesis untuk
Mengidentifikasi masalah
4. mengetahui riwayat kesehatan terkait
kesehatan yang ada pada klien
keluhan istirahat/tidur
Klien paham secara lengkap
Menjelaskan kepada klien tujuan
5. tentang apa yang harus dilakukan
melakukan guided imagery
dan hasil akhir yang diharapkan

Mengarahkan perhatian klien dari


Untuk memastikan klien fokus
6. nyeri/ketegangan dengan menggunakan
dengan prosedur yang sedang
teknik distraksi
dilakukan
Meminta klien untuk menutup matanya
7. Meningkatkan fokus klien
atau berfokus pada suatu objek
Menginstruksikan klien untuk
berkonsentrasi dalam melakukan
8. Meningkatkan konsentrasi klien
pernapasan secara perlahan dan
berirama
a. Gunakan musik yang telah dipilih
oleh klien dengan menekankan pada
ritme dan volume yang sesuai
b. Arahkan klien untuk membayangkan
detail setiap kejadian/cerita
c. Instruksikan klien untuk
membayangkan bahwa udara yang Dapat meningkatkan fokus
9.
dihirup adalah suatu bola dari energi subjek selama latihan imajinasi
kesembuhan
d. Bayangkan udara dihirup berjalan
menuju area yang terasa tegang
e. Anjurkan klien untuk memikirkan
tempat-tempat yang menyenangkan
seperti pantai dan pegunungan
f. Arahkan klien untuk merasakan
semua aspek sensori dari tempat yang
dipilih klien (misal jika pantai, arahkan
untuk coba merasakan angin pantai
yang sejuk, pasir pantai yang
menyentuh jemari kaki, hangatnya
sinar matahari, suara ombang, dll)
g. Lanjutkan dengan bernapas dalam,
perlahan, dan berirama
h. Hitung sampai hitungan ketiga, tarik
napas, dan buka mata perlahan (jika
klien terlihat tidur tinggalkan klien
dalam kondisi aman)
Berikan klien waktu untuk melakukan Memberikan rasa tenang dan
10.
latihan tanpa adanya gangguan fokus pada klien
Menyampaikan bahwa tindakan telah
Untuk mengevaluasi respon klien
11. selesai dan menanyakan respon setelah
secara objektif dan subjektif
tindakan
Memposisikan klien senyaman
12. Meningkatkan relaksasi
mungkin
Memberikan informasi kepada
Melakukan terminasi dan mengucapkan
13. klien bahwa tindakan telah
salam
selesai
Mencatat tindakan serta respon
klien sebelum dan sesudah
14. Melakukan dokumentasi tindakan dilakukannya tindakan dan
merupakan bukti bahwa tindakan
tersebut telah dilakukan

Hipnoterapi
No Langkah-langkah Rasional
1 Mengucapkan salam dan memperkenalkan Membina hubungan saling
diri percaya
2 Menjelaskan prosedur dan meminta Agar klien mengetahui
persetujuan kepada klien tindakan apa yang akan
dilakukan serta manfaat dari
tindakan tersebut. Persetujuan
klien sangat penting untuk
menjamin kelancaran prosedur
tindakan yang dilakukan
3 Mengatur posisi klien senyaman mungkin Meningkatkan relaksasi
4 a. Terapi awal (preinduction
interview) : menggali latar
belakang masalah klien
b. Tahap Induksi : memperbaiki
masalah yang ada dalam diri klien
c. Tahap deepening : Anjurkan klien
untuk menghilangkan perasaan
cemas, takut, khawatir dan emosi-
emosi lainnya ltu. Serta
menghilangkan semua jenis
pikiran-pikiran yang membuat kita
merasa tidak tenang, tidak nyaman,
dan sejenisnya
4 Menginfokan jika tindakan yang dilakukan Evaluasi terhadap perasaan,
telah selesai dan tanyakan respon klien keberhasilan serta kendala yang
pasca tindakan dihadapi selama tindakan
dilakukan
5 Merapihkan klien dan memposisikan klien Meningkatkan relaksasi
pada posisi yang nyaman
6 Melakukan terminasi Menginfokan bahwa tindakan
tersebut telah selesai dilakukan
7 Melakukan dokumentasi tindakan Mencatat tindakan serta respon
klien sebelum dan sesudah
dilakukannya tindakan dan
merupakan bukti bahwa
tindakan tersebut telah
dilakukan

10. Dokumentasi
a. Perasaan yang dirasakan oleh klien sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan
b. Hambatan selama dilakukan tindakan
c. Respon klien
d. Nama pemeriksa
e. Tanggal dan jam dilakukannya tindakan

Daftar Pustaka
Berman, A., Snyder, S., dan Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s fundamental of nursing:
concepts, process and practice, 10th Ed. New York: Pearson Education, Inc.
Departemen Keperawatan Medikal Bedah. (2014). Buku Kerja Praktikum III: Cairan,
Nutrisi, Eliminasi, Istirahat dan Tidur. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.
Herdman, T.H. dan Kamitsuru, S. (Eds.). (2014). NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions & Classification, 2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell.
Kustanti, E. dan Widodo, A. (2008). Pengaruh teknik relaksasi terhadap perubahan status
mental klien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa daerah Surakarta. Berita Ilmu
Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 1 No. 3, September 2008, 131-136.
http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/view/3749/2418
Lynn, P. (2011). Taylor’s clinical nursing skills, 3rd edition. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins

Anda mungkin juga menyukai