Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN DOPS

Nama Mahasiswa : WINARTI Tanggal : 01 Februari 2017


NPM : 1614901110296 Ruang : THT/Mata RSUD Ulin Banjarmasin

1. Identitas Klien : Ny.F ( 61 tahun)


2. Diagnosa Medis : Endoftalmitis + Diabetes mellitus
3. Tindakan Keperawatan : Pemberian obat injeksi insulin
4. Diagnosa Keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
gangguan keseimbangan insulin, makanan dan aktivitas jasmani
(Asuhan keperawatan praktis, 398)
5. Data :
Ny. F tahun dibawa ke ruang keperawatan Mata dengan diagnosa medis Endoftalmitis +
diabetes mellitus, tanda vital HR: 120/80 mmhg, Suhu: 36,7 0C, N: 66 x/menit, R : 20
x/menit, kesadaran komposmentis. Memiliki terapi pemberian insulin novorapid 4 unit
untuk mengontrol gula darah pada diabetes mellitus klien.

6. Prinsip tindakan dan rasional :


No Prosedur Pelaksanaan Rasional

1. Persiapan alat :
Mempermudah melakukan tindakan
insulin.
Kapas + alkohol / alcohol swab.
Handscoen bersih.
Daftar / formulir obat klien.

2. Tahap Pra Interaksi


Melakukan verifikasi program terapi Mengecek kebenaran pasien yang akan
Mencuci tangan dilakukan tindakan
Memakai sarung tangan Mencegah infeksi kuman
Menempatkan alat di dekat pasien dengan Mencegah penularan
benar Memudahkan dalam melakukan tindakan

3. Tahap orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama Menerapkan komunikasi terapeutik
pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada keluarga/pasien Memberikan informasi tindakan yang
Menanyakan kesiapan klien sebelum akan dilakukan
kegiatan dilakukan
Menurunkan kecemasan pasien

4. Tahap kerja
Menjaga privasi Memberikan privasi dan menurunkan
mikroorganisme yang berasal dari udara
Mengatur posisi pasien sehingga luka Memudahkan perawat melakukan
dapat terlihat jelas tindakan
Mengurngi kesalahan dalam pemberian
Mengambil obat insulin yang sudah obat
disiapkan sesuai terapi yang diberikan Mempermudah melakukan penusukan
Mencegah terjadinya infeksi dan
Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah menjaga kebersihan sebelum
dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan, dilakukan tindakan
inflamasi, atau edema Agar klien tidak merasa sakit dan
mempermudah melakukan penusukan
Mendesinfeksi area penyuntikan dengan Agar klien tidak terlalu merasa sakit
kapas alcohol/alcohol swab, dimulai dari Agar obat bekerja dengan baik
bagian tengah secara sirkuler 5 cm.
Menjaga kebersihan dan kenyamanan
klien
Mencubit kulit tempat area penyuntikan
pada klien yang kurus dan regangkan
kulit pada klien yang gemuk dengan
tangan yang tidak dominan.

Menyuntikkan insulin secara subcutan


dengan tangan yang dominan secara
lembut dan perlahan.

Mencabut jarum dengan cepat, tidak


boleh di massage, hanya dilalukan
penekanan pada area penyuntikan
dengan menggunakan kapas alkohol.

Merapikan pasien

5. Tahap terminasi
Melakukan evaluasi tindakan tindakan Mengetahui keberhasilan tindakan
yang dilakukan Menerapkan komunikasi terapeutik
Berpamitan dengan klien Mempermudah membawa alat untuk
Membereskan alat-alat tindakan selanjutnya
Mencuci tangan Mencegah infeksi mikroorganisme
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan Sebagai dokumentasi keperawatan
perawatan

7. Tujuan tindakan :
- Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus.

8 Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya :
Bahaya :
1. Penurunan gula darah secara mendadak setelah pemberian obat insulin jika tidak
disesuaikan dengan kadar gula darah sebelum penyuntikan
2. Klien merasa pusing akibat penurunan gula darah (hiperglikemi) secara tiba-tiba
3. Dapat juga mengakibatkan hipoglikemi
Pencegahannya :
1. Lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan
2. lakukan persiapan yang teliti sebelum pemberian insulin

9. Analisa sintesa :
hiperglikemia
rasa haus berlebihan, sering berkemih dan lemas

terjadinya diabetes melitus

dilakukan pemberian obat injeksi insulin

10. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya) :


- Insulin diberikan dalam jumlah 4 unit sesuai terapi yang ditentukan
- Pada daerah penusukan tidak terjadi pendarahan, pembekakan

Makna : klien terhindar dari resiko peningkatan glukosa

Banjarmasin, 01 Februari 2017

Ners muda,

( WINARTI )

Preseptor klinik,

(.)

Anda mungkin juga menyukai