M DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER : SYOK KARDIOGENIK DD/ ACUTE HEART
FAILURE
DI RUANG HCU RSUD SAYANG CIANJUR
I. DATA DASAR
a. Identitas Pasien
1. Nama ( Inisial Klien ) : Ny.M
2. Usia : 32 tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMU
7. Suku : Sunda
8. Bahasa Yang Digunakan : Sunda
9. Alamat Rumah : Rarahan Rt 04/06 Cimacan
Cipanas
10. Sumber Biaya : BPJS
11. Tanggal Masuk RS : 24-06-2020
12. Diagnosa Medis : Acute Heart Failure
13. Tanggal Pengkajian : 01 Juli 2020
14. No RM : 451825
1
A. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak nafas
B. Pengkajian Kesadaran
Pengkajian kesadaran dengan metode AVPU meliputi :
1. Alert (A) : Klin dapat berespon terhadap lingkungan sekitar
2. Verbal (V) : Klien berespon terhadap pertanyaan perawat
3. Nyeri (P) : Klien mengatakan tidak ada rasa nyeri yang dirasakan
4. Unresponsive (U) : Klien tidak berespon terhadap stimulus verbal, nyeri
ketika dicubit.
C. Pengkajian Primer
1. Airway
Tidak ada sumbatan jalan nafas berupa cairan, sputum maupun benda
asing
2. Breathing
Respirasi 38x/mnt
SpO2 : 99 %
Suara nafas vesikuler, terdapat bunyi nafas tambahan ronchi
Irama nafas ireguler
Tidak terdapat batuk, terdapat retraksi dinding dada. Pernafasan
Cuping hidung Negatif
3. Circulation
TD : 116/67 mmHg
Suhu : 36’5
HR : 112x/ mnt
Mata : Konjungtiva pucat (anemis)
CRT : < 3 detik
Turgor Kulit Elastis (baik), sianosis terlihat pada bibir. Akral hangat
dan tidak ada muntah
4. Disability
Kesadaran Kompos Mentis
2
GCS : E4 V5 M6
Pupil Bulat isokor
5. Exposure
Akral hangat, tidak terdapat jejas/ luka, tidak terdapat tanda-tanda syok
D. Pengkajian Sekunder
1. S (sign and symptom) : Klien masuk ke RS dengan keluhan
sesak nafas, Sesak nafas disertai bengkak di seluruh
tubuh dan perut buncit (acites). Sesak dirasakan sangat
berat meskipun sedang istirahat dan setelah minum obat,
sesak dirasakan makin bertambah jika klien beraktifitas.
Skala sesak 9 – 10 (skala sesak BORG 0 -10). Sesak
dirasakan sepanjang waktu.
2. A (allergies) : Klien tidak mempunyai riwayat alergi baik terhadap
makanan ataupun obat-obatan.
3. M (Medication) : klien sudah bertahun-tahun mengkonsumsi obat-
obat untuk penyakit jantungnya yaitu captopril 3x12,5 mg, concor
1x2,5 mg, spironolacton 1x25 mg, furosemide 1x40 mg dan Lisinopril
1x5mg. pada saat kontrol ke poli jantung( 24/07/20) ada terapi
tambahan simarc 1x2mg
4. P (Pentinant past medical histori) Menurut keterangan klien dan
keluarga klien pernah di operasi penutupan katup pada sembilan tahun
yang lalu ( tahun 2011) di RSCM.. Klien mendapatkan pengobatan
rutin untuk sakit jantungnya. Menurut keterangan klien, klien rutin
control dan selalu rutin minun obat.
5. L (Last oral intake solid liquid) klien mengatakan terakhir makan saat
sarapan pagi sebelum pergi kontrol ke poli jantung ± jam 06.00.
makanan yang terakhir dimakan nasi, sayur asam dan daging ayam
serta sepotong buah pisang.
6. E (Event leading to injuri ilmes)tidak ada peristiwa yang
menyebabkan klien mengalami sesak nafas. klien tinggal di cianjur
dan bekerja sebagai karyawan swasta
3
E. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit:
N
Pola Aktivitas Dirumah Di Rumah Sakit
o
1. Pola Nutrisi dan Cairan (sebelum
dan saat sakit) :
a. Pola nutrisi : As Asu
Asupan upan nutrisi per pan nutrisi per oral
Frekwensi makan oral Frek
Nafsu makan Fre uensi 3x/ hr
kuensi 3x/ hr Nafs
Na u makan sedikit
Diit fsu makan baik berkurang, karena
Dii klien mersa
Makanan t rendah garam perutnya penuh
tambahan: Bu apabila banyak
Makanan ah-buahan makan
yang tidak Tid Diit
disukai/alergi/pantangan ak ada alergi jantung dan
makanan tetapi rendah garam
pantrangan (bubur) 1000kkal
hindari makanan Mak
Kebiasaan berlemak anan tambahan
makan Kli Buah-buahan dan
en biasa makan snack pudding/kue
teratur sesuai Tida
waktu makan k ada alergi dan
Perubahan
Tid untuk makanan
berat badan 3 bulan terakhir:
4
ak ada perubahan pantrangan
BB yang makanan berlemak
signifikan Klie
n makan pada saat
ingin saja kadang
sudah lewat waktu
makan.
Tida
k ada perubahan
BB yang
signifikan
Asu
pan cairan per oral
b. Pola Cairan : Air
Asupan cairan putih, dan susu
peptiso 2x200kkal
Jenis As Klie
upan cairan per n dibatasi dalam
oral asupan cairan
Frekwensi Air 600
Volume total putih, Teh dan cc/ hr
Kopi
±
7-8 gls per hari
15
00-2000cc/ hari
5
sakit) :
a. BAK
Frekwen 3-4x/hari Terpasang dower
si Pagi siang malam catheter
Waktu Banyak (tidak di Urin bag selalu
: dihitung dalam terisi dengan urin
Jumlah jumlah cc) Banyak ± 700cc
Kuning jernih (DS)
Warna
Khas urin Kuning jernih
6
Bau BB : klien tidak di
timbang
Konsi IWL / 24 jam
stensi Intake 1200 cc
Tidak di hitung Output 2950 +
Keluh IWL 500 = 3450
an Balance - 2250
Pengg
unaan laxatif/pencahar
7
Frekw Seminggu 3x dilakukan pagi
ensi hari
Wakt Klien terakhir di
u : keramas sore hari
c. C sebelum masuk
uci Rambut rumah sakit.
Frekw
ensi
8
atau apabila sesak
bertambah berat
5. Pola aktivitas dan latihan (sebelum
dan saat sakit) :
Klien seorang ibu Saat ini klien
Kegia
rumah tangga tirah baring di
tan dalam pekerjaan
Tidak ada tempat tidur
Wakt
keterbatasan Waktu luang
u bekerja
waktu dalam pada saat ini
Kegia
mengerjakan klien hanya
tan waktu luang:
pekerjaan rumah berdoa dan
Keluh
Kegiatan luang berdzikir
an dalam beraktivitas
berkebun di memoho
Olah
pekarangan kesembuhannya
raga
rumah Tidak bisa
Jenis
Apabila aktivitas berolah raga
9
6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi
kesehatan
Klien tidak Klien tidak merokok,
a. M
merokok tidak mengkonsumsi
erokok
minuman keras dan
tidak ketergantungan
- Frekwensi
terhadap obat-obatan.
- Jumlah
- Lama pemakaian Klien tidak
b. M mengkonsumsi
- Jumlah ketergantungan
c. K psikotropika,
F. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
- Kesadaran : Kompos Mentis
- Tekanan Darah : 116/67 mmHg
- Nadi : 110x/Menit
- HR : 112x/mnt
- Pernafasan : 38 x/Menit
- Suhu : 36’5oC
- TB/BB :-
2. Pemeriksaan fisik per system
a. Sistem Kardiovaskular
10
Suara jantung terdengar murmur (-), irama jantung
regular tachikardi (HR 112 x/mnt), suara jantung
tambahan (-),palpitasi jantung (+)., ictus cordis tidak terlihat,
pada saat perkusi terdengar pekak, tidak terdapat bunyi jantung
tambahan. Peningkatan JVP ± 6cm TD : 116/67 mmHg dan CRT <3
detik
b. Sistem Pernafasan
Nafas spontan cepat dan dangkal dibantu O2 nasal 6-7 LPM ,
retraksi dada (+), cuping hidung (-), suara nafas ronchi (+) , bunyi
paru gallop (+), irama nafas iregular, batuk (-). Hidung dapat
membedakan aroma / sensasi yang diberikan.Terpasang elektroda.
c. Sistem Pencernaan
Mulut bersih, gigi rapih, tidak terdapat caries gigi, stomatitis (-),
bibir lembab, lidah tidak kotor, fungsi menelan baik, indra pengecap
baik dapat membedakan sensai rasa yang diberikan.Nafsu makan
menurun, tidak ada mual dan muntah, klien makan di bantu oleh
perawat. Diit lunak tambahan nutrisi cair susu. nyeri tekan pada
kuadran kanan atas abnomen tidak ditemukan. acites (+), bising usus
normal (12x/mnt), hernia umbilikaslis (-)., striae (+)., tidak terdapat
luka di perut. Tidak terdapat penbesaran hati dan lien, Hematokezia
(-), melena (-).
d. Sistem Persyarafan
Kesadaran kompos mentis, GCS 15, tidak mempunyai riwayat
kejang. Sianosis perifer tidak ditemukan. Pengkajian obyektif klien:
wajah meringis,meregang, dan menggeliat sensasi panas (+), sensasi
dingin (+) dan tidak ada kelumpuhan pada anggota gerak tubuh.
e. Sistem Muskuloskeletal
Pergerakan terbatas, terutama pada ekstremitas bawah. Terdapat
oedema pada ekstremitas bawah. Terpasang infus pada lengan sebelah
kiri dan pada lengan sebelah kiri terpasang manset tensi monitor.
Kekuatan otot ekstremitas atas 5/5
11
Kekuatan otot ekstremitas bawah 4/4 (karena oedema)
f. Sistem Perkemihan
Terpasang Dower Cathteter, kandung kemih kosong, tidak terdapat
nyeri tekan. Urin keluar terlihat pada urin bag.
g. Sistem Imun dan Hematologi
Pada saat pengkajian tidak ditemukan kelainan dibagian tersebut
h. Sistem Endokrin
Pada saat pengkajian tidak ditemukan kelainan pada sistem endokrin
i. Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit elastis, suhu akral teraba hangat
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Diagnostik
Belum dilakukan foto thorax
Gambaran EKG terlihat di monitor : iskemi/ infark
2. Pmeriksaan Laboratorium
12
Kalium 4,23 - - - - 3,21 - 3,50-5,30
mEq/L
Calsium ion 1,14 - - -- - 1,13 - 1,15-1,29
mmol/L
Ureum 60,0 - - - - - - 10-50
mg&
Kreatinin 1,0 - - - -- - 0,5-1,1 mg
%
Feces
Mikrokopis
Leukosit 0-1 Negative
Eritrosit 0-1 - - - - - - Negative
Konsistensi Lembek
Albumin 2,63 - - - - 1,70 - 3,4-5,0
gr/dL
PT >70 - - - - - 23,8 11,2-15,2
INR 2,10 detik
Darah Samar - - - - Positif - Negatif
Feritin <10 10-150
ng/mL
H. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
Infus NaCl 0,9 % 500cc/24 jam
Albumin Inf 1x100mg (i.v)
Spironolactone 1x25mg (p.o)
Ramipril 1x5mg (p.o) (Tunda)
Sucralfate 3x10ml (p.o)
Fe 3x2 tab (p.o)
Digoxine 1x0,25mg (p.o)
13
Furosemide 3x60mg (i.v)
N. Acetyl Systein 3x200 mg (p.o)
Amiodaron 0,5 via Syiringe Pump per tgl 05/07/20 (18 jam)
Simarc 1x1mg (tgl 04/07/20) Stop
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Pemantauan Respirasi
- Observasi TTV dan Keadaan Umum
- Mengatur posisi tidur semi fowlwe s.d fowler
Terapi Oksigen
- Pemberian O2 sesuai kebutuhan/ advis dokter
Perawatan Jantung
Pemantauan sirkulasi
Manajemen hipervolemia
Pemantauan cairan
- Balance cairan
- Monitor intake dan Output
Manajemen nutrisi
Pembatasaan diit sesuai advis dokter spesialis Gizi/ nutrisionis
Manjemen energy
Membantu sebagian ADL seperti memandikan, memberi makan,
oral hygine dan membatasi aktivitas.
14
menurun
DO
Perubahan irama jantung Penurunan
Takikardia Curah jantung
Oedema
Distensi Vena Jugularis
TD meningkat/menurun
Bibir terlihat pucat/sianosis
Beban jantung
meningkat
DO
Fase ekspirasi memanjang
Pola nafas abnormal Gagal jantung
hiperventilasi
Tekanan inspirasi menurun
Gagal pompa
RR 28x/mnt
ventrikel kanan
Tekanan
diastole naik
15
Bendungan
atrium kanan
Bendungan vena
sistemik
Mendesak
diafragma
Sesak nafas
Pola nafas
tidak efektif
DO Forward Failure
Oedema pada ekstremitas
bawah (pitting edema
derajat 2) Renal flow
JVP meningkat ± 6cm
16
Distensi vena jugularis
Hb menurun
RAA meningkat
- 6,8 gr/dL (23/06/20)
- 9,1 gr/dL (26/07/20)
- 9,4 gr/dL (28/07/20) Aldosterone
meningkat
ADH meningkat
Retensi Na dan
H2O
Kelebihan
Volume cairan
(Hipervolemia)
DO Gagal jantung
17
Gambaran EKG
menunjukan iskemia
Gagal pompa
Klien terlihat sesak ventrikel kiri
Klien tampak lemah
Forward failure
Suplai darah ke
jaringan menurun
Metabolism
anaerob
Asidosis
metabolic
Peningkatan asam
laktat dan ATP
menurun
Fatique
Intoleransi
aktivitas
18
perawatan diri karena
keterbatasan dan sesak
Preload
bertambah apabila banyak
meningkat
gerak
DO
Beban jantung
Tidak mampu mandi sendiri
meningkat
ke kamar mandi
Klien mandi di tempat tidur
dibantu oleh perawat Gagal jantung
Klien mengenakan pakaian
dibantu perawat karena
Gagal pompa
terpasang manset monitor
ventrikel kanan
dan infus pada lengannya
Klien belum bisa ke kamar
mandi karena lemah dan
Tekanan
kedua kaki bengkak.
diastole naik
Bendungan
atrium kanan
Bendungan vena
sistemik
Hepatomegaly
Mendesak
diafragma
19
Sesak nafas
Defisit
perawatan Diri
20
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny.M Ruang : HCU
Dx. Medis : Acute Heart Failure No. MR : 451825
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
1. Pola nafas tidak Tupan Observasi 1. Memudahkan langkah
efektif b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya selanjutnya untuk
hiperventilasi keperawatan selama 3 x 24 nafas mengambil tindakan dan
jam diharapkan pola 2. Monitor pola nafas (seperti bradipnea, takipnea, memonitor kondisi umum
nafas kembali efektif hiperventilasi) klien.
3. Auskultasi bunyi nafas 2. Melihat kondisi umum
Tupen : 4. Monitpr saturasi O2 klien
Setelah dilakukan tindakan 5. Monitor hasil Thorax 3. Mengetahui adanya bunyi
keperawatan selama 1 x 24 Terapeutik suara nafas tambahan
jam diharapkan 6. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi 4. Memudahkan perhitungan
hiperventilasi teratasi pasien. kebutuhan oksigen klien
dengan kriteria hasil 7. Dokumentasikan hasil pemantauan 5. Memudahkan untuk
Tidak ada penggunaan 8. Berikan oksigen sesuai kebutuhan klien mengambil tindakan medis
21
selanjutnya.
6. Memberikan jeda untuk
mengambil tindakan
keperawatan selanjutnya
otot bantu pernafasan Edukasi 7. Memudahkan perawat
Pola nafas normal 9. Jelaskan tujun dan prosedur pemantauan. untuk memonitor tindakan
Pernapasan cuping 10. Informasikan hasil pemantauan, bila perlu. selanjutnya yang akan di
hidung tidak ada berikan.
Dispneu berkurang 8. Memenuhi kebutuhan O2
mengurangi rasa sesak dan
memberikan rasa nyaman.
22
Klien tampak tenang 4. Pertahankan tirah baring minimal 12 jam selanjutnya.
Dispneu berkurang 5. Pasang akses intravena 3. Memudahkan untuk
atau hilang 6. Sediakan lingkungan yang kondusif untuk memonitor keperluan
Batuk berkurang/ beristirahat penggunaan oksigen bagi
hilang 7. Berikan dukungan spiritual klien.
btas normal dan 8. Anjurkan segera melaporkan apabila nyeri dada kelelahan bisa
palpitasi tidak terjadi 9. Anjurkan menghindari maneuver valsava (mis: memperberat kerja jantung
kelainan cairan.
23
antiemetic) secepatnya.
13. Kolaborasi pemeriksaan X-Ray 9. Mengedan berlebihan bisa
menimbulkan kelelahan
10. Untuk mencegah
menggumpalan darah
11. Untuk mengurangi rasa
nyeri dada dank lien bisa
beristirahat
12. Mengurasi klien untuk
mengeluarkan tenaga
ekstra untuk mengedan.
13. Memudahkan untuk
mengambil tindakan medis
selanjutnya.
24
laju filtrasi diharapkan kelebihan 3. Monitor waktu pengisian kapiler kg kenaikan dari BB dan
glumerulus volume cairan berkurang 4. Monitor kadar albumin dan protein urin dapt menetukan intervensi
/meningkatnya Tupen 5. Monitor intake dan output cairan selanjutnya.
produksi ADH dan Setelah dilakukan 6. Identifikasi tanda-tanda hypervolemia. 3. Normal nya CRT <3 detik
retensi natrium dan tindakan keperawatan Terapeutik 4. Untuk mengetahui terapi
air 1x24 jam diharapkan 7. Dokumentasikan hasil pemantauan selanjutnya yang sesuai
hypovolemia tidak terjadi dengan hasil pemeriksaan
dengan kriteria hasil : Edukasi tersebut.
Dispnea dan orthopnea 8. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 5. Memudahkan untuk
tidak ada 9. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu. pembatasan cairan
Edema pada 6. Memudahkan untuk
ekstremitas berkurang pengambilan intervensi
Tidak ada peningkatan selanjutnya
JVP 7. Sebagai alat komunikasi
25
pasien, dan mengetahui
26
%)
Kemudahan dalam
melakukan aktivitas
sehari-hari meningkat berlebih
Kekuatan anggota 6. Membantu klien
tubuh meningkat mengurangi rasa lelah
Dyspnea saat aktivitas berlebih dan mengurangi
menurun aktivitas yang tidak
Dyspnea setelah bermanfaat yang bisa
aktivitas menurun menambah sesak klien.
Frekuensi nafas normal
(18-20x/mnt)
27
teratasi 4. Identifikasi kebiasaan BAB/BAK sesuai usia. memenuhi keperluan
perawatan diri.
4. Memudahkan perawat
Tupen Terapeutik untuk memfasilitasi proses
Setelah dilakukan tindakan 5. Siapkan keperluan pribadi (mis : sikat gigi, eliminasi
keperawatan diharapkan sabun mandi) 5. Memudahkan klien dalam
defisit perawatan diri 6. Damping dalam perawatan diri sampai mandiri. memenuhi kebutuhan
dapat meningkat dengan 7. Sediakan pakaian yang mudah dijangkau. 6. Klien merasa termotivasi
kriteria hasil : 8. Sediakan pakaian pribadi sesuai kebutuhan. apabila didampingi.
Minat melakukan 9. Dukung penggunaan toilet/ pispot/urinal 7. Mengurangi Resiko jatuh
perawatan diri cukup Edukasi klien
meningkat 10. Anjurkan perawatan diri secara konsisten sesuai 8. Memandirikan klien dan
Klien dapat beraktiitas kemampuannya mengurangi gerakan
sesai kemampuannya 11. Anjurkan ke kamar mandi , hanya jika perlu. berlebih klien
Kemampuan 9. Memudahkan klien dalam
mengenakan pakaian memenuhi kebutuhan
meningat eliminasi.
10. Memudahkan untuk
28
Kemampuan mandi tindakan keperawatan
cukup meningkat selanjutnya.
11. Memberikan kesempatan
agar klien dapat
beraktivitas sesuai
kemampuan.
29
CATATAN IMPLEMENTASI
Nama Klien : Ny.M Ruang : HCU
Dx. Medis : Acute Heart Failure No. MR : 451825
No Implementasi
No Tanggal/Jam Paraf Evaluasi ( SOAP) dan paraf
DX ( Respon dan atau Hasil )
1. 1 01/07/2020 1. Meng Tanggal : 01/07/2020
08.00 observasi TTV dan mengkaji keadaan Umum pasien Jam : 14.00
Hasil : S:
TD : 116/67 mmHg Klien mengatakan nafas masih
Nadi : 110x/Menit terasa sesak terutama apabila banyak
HR : 112x/mnt bergerak
Pernafasan : 28 x/Menit O:
2. Mem hiperventilasi
memanjang. S : 36;6
30
2. Memonitor pola nafas dan auskultasi bunyi N : 112x/mnt
nafas A : Pola nafas tidak efektif
Hasil : P : Intervensi di lanjutkan
09.00 Hiperventilasi dan bunyi nafas vesikuler
Saturasi O2 99%
3. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan
klien/ advis dokter
Respon : O2 diberikan dengan nasal kanul 6 LPM
4. Mengatur Posisi tidur senyaman mungkin
Hasil : klien posisi tidur semi fowler s.d Fowler
09.00 5. Memberikan terapi sesuai advis dokter
Terapi :
N. Acetyl Systein 200mg (p.o)
Sucralfate 10 ml (p.o)
Fe 2 tab (p.o)
6. Menciptakan lingkungan yang nyaman
13.30
Hasil :
31
Batasi pengunjung
Ciptakan sirkulasi udara yang nyaman ( pending
ruangan diatur sesuai kebutuhan)
32
P : Pertahankan intervensi
3. 3 01/07/2020 1. Memonitor waktu pengisian kapiler Tanggal 01/07-2020
08.00 Hasil : CRT < 3 detik Jam 14.00
2. Kolaborasi dengan dokter untuk hasil pemeriksaan S:
albumin Klien mengatakan masih nafas
Hasil : 2, 63 gr/dL (pertama masuk RS) masih tersa sesak
1,70 gr/dL (04/07/20) Klien mengatakan kaki masih
(13.30) 3. Memonitor intake dan output cairan bengkak dan terasa sedikit berat
Hasil : melakukan balance cairan selama shift pagi O:
Intake 300cc Output 1100cc balance -900 Edema pada ektremitas bawah
10.00 4. Merencanakan untuk menimbang BB secara berkala Piting oedema positif
(bila memungkinkan) Peningkatan JVP ± 6cm
Respon : klien sudah bisa menimbang BB (berdiri di A : Kelebihan Volume cairan
timbangan) P : Pertahankan intervensi
11.00 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk program diet klien
Diit : Bubur rendah garam dan ektra protein (putih
telor) 1000kkal
33
6. Memberikan terapi sesuai advis dokter
12.00 Inf NaCl 0,9 500cc/ 24 jam
(09.00) Furosemide 40mg (i.v)
Albumin inf 100mg
4. 4 01/07/2020 1. Mengobservasi defisit tingkat aktivitas Tanggal 01/07-2020
08.00 Hasil Jam 14.00
Klien ADL masih dibantu oleh perawat seperti mandi, S
beribadah di tempat tidur dan sesekali membantu Klien mengatakan badan masih
klien makan. terasa lemas, terutama setelah
2. Memonitor respon emosional, fisik dan ada aktivitas
12.00 spiritual terhadap aktivitas O:
Respon : klien merasa tidak berdaya hanya bisa tirah Klien terlihat lemah
baring, klien ingin segera sembuh, klien tidak putus Nafas masih sesak
asa dan selalu beribadah walaupun di tempat tidur Klien tirah baring
3. Mengkordinasikan pemilihan aktivitas ADL masig dibantu oleh Perawat
13.00 sesuai kondisi dengan memfasilitasi aktivitas fisik
A : Intoleransi Aktivitas
rutin seperti mulai ambulasi dini, makan secra mandiri
P : Pertahankan Intervensi
Respon : klien bisa berdiri di samping tempat tidur
34
tetapi dengan bantuan dan sudah bisa makan atau
minum sendiri sesekali untuk makan masih dibantu
perawat.
4. Mengid O:
Hasil : menyediakan hal-hal kecil berbagai keperluan Klien belum bisa berpakaian
klien sndiri dan belum bisa pergi ke
Seperti gelas minum dan makan kamar mandi untuk personal
35
Klien masih membutuhkan bantuan untuk memakai
pakaian dan mandi di tempat tidur
5. Memb
antu menyiapkan keperluan pribadi seperti sikat
gigi dan sabun mandi dan terus mendampingi dalam A : Defisit perwatan diri
13.30
perawatan diri sampai mandiri. P : Pertahankan intervensi
6. Memb
antu penggunaan toilet/ pispot/urinal untuk
kebutuhan eliminasi
Hasil : terpasang Dower catether dan BAB klien
masih blm bisa menggunakan pispot (pakai diapers)
7. Selalu
motivasi untuk perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuannya
36
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ny.M Ruang : HCU
Dx. Medis : Acute Heart Failure No. MR : 451825
No. Dx.
No Tanggal Evaluasi ( SOAPIER) Paraf
Kep
37
1. 03/07/2020 1 S:
08.00 Klien mengatakan sesak berkurang dari hari sebelumnya
s.d O:
14.00 1. Fase ekspirasi memanjang berkurang
2. Kliem masih terlihat sesak
3. TTV jam 08.00
RR 32 x/mnt
TD 128/84 mmHg
S : 36’5
N : 110x/mnt
A : Pola nafas tidak efektif
P/I :
1. Mengobservasi TTV dan mengkaji keadaan Umum pasien
2. Memonitor frekuensi, dan kedalaman dan upaya nafas
3. Memonitor pola nafas dan auskultasi bunyi nafas
4. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan klien/ advis dokter
38
5. Mengatur Posisi tidur senyaman mungkin semi fowler s.d Fowler
6. Memberikan terapi sesuai advis dokter
Terapi :
09.00 N. Acetyl Systein 200mg (p.o)
Sucralfate 10 ml (p.o)
Fe 2 tab (p.o)
7. Menciptakan lingkungan yang nyaman
E:
1. Klien masih terlihat sesak
2. Terpasang Oksigen Nasal Kanul 5 LPM
3. TTV jam 12.00
RR 30 x/mnt
TD 117/77mmHg
S : 36’5
N : 106 x/mnt
R:
Masalah belum teratasi
39
Pertahankan Intervensi
2. 03/07/2020 2 S:
08.00 Klien mengatakan badan terasa lemah dan lelah
s.d Klien mengeluh masih sesak nafas serta terkadang jantung berdebar
14.00 O
Takikardia (110x/mnt)
Oedema pada kedua kaki
Distensi Vena Jugularis
TD meningkat/menurun
Bibir sianosis
40
Spironolacton 25 mg (p.o)
Digoxin 0,25 mg (p.o)
5. Memonitor Rekam EKG (monitor terpasang)
3. 03/07/2020 3 S:
08.00 Klien mengatakan sesak nafas sedikit berkurang dan tersa bertambah sesak apabila
s.d banyak bergerak
14.00 Klien mengatakan kaki masih bengkak, terasa sedikit berat
O:
Edema pada ektremitas bawah berkurang
Piting oedema positif
Peningkatan JVP ± 6cm
A : Kelebihan Volume Cairan
P/I :
1. Memonitor waktu pengisian kapiler
2. Memonitor intake dan output cairan
3. Merencanakan untuk menimbang BB secara berkala (bila memungkinkan)
41
4. Memberikan terapi sesuai advis dokter
Inf NaCl 0,9 500cc/ 24 jam
Furosemide 60mg (i.v)
Albumin Inf 100 mg (i.v)
E:
1. Klien masih terlihat sesak
2. RR 30 x/mnt
3. Odema pada ekstremitas bawah
4. Pitting oedema positif
R:
Masalah Belum teratasi
Intervensi Pertahankan
4. 03/07/2020 4 S:
08.00 Klien mengatakan badan masih terasa lemas, terutama setelah ada aktivitas
s.d O:
14.00 1. Klien terlihat lemah
2. Nafas terlihat masih sesak
42
3. Klien tirah baring
4. ADL masih dibantu oleh Perawat
A : Intoleransi Aktivitas
P/I :
1. Mengobservasi defisit tingkat
aktivitas
2. Memonitor respon emosional,
fisik dan spiritual terhadap aktivitas
3. Mengkordinasikan pemilihan
aktivitas sesuai kondisi dengan memfasilitasi aktivitas fisik rutin seperti mulai
ambulasi dini, makan secra mandiri
E:
1. ADL klien masih dibantu perawat terutama saat mandi dan berpakaian di tempat tidur
2. Klien beribadah di tempat tidur dengan tayamum
3. Klien sudah bisa berdiri di samping tempat tidur untuk menimbang BB (dibantu
perawat)
4. Klien sudah dapat makan dan minum sendiri
R : Masalah belum teratasi dan pertahankan intervensi
43
03/07/2020 5 S:
08.00 Klien mengatakan tidak mampu melakukan perawatan diri karena keterbatasan dan sesak
14.00 O:
1. Klien masih tirah baring
2. Klien belum bisa berpakaian sndiri dan belum bisa pergi ke kamar mandi untuk
personal hygine.
A: Defisit Perawatan Diri
P/I :
1. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri
sesuai kemampuan klien
2. Memonitor tingkat kemandirian
3. Mengidentifikasi jenis bantuan yang di butuhkan
4. Membantu menyiapkan keperluan pribadi seperti
sikat gigi dan sabun mandi dan terus mendampingi dalam perawatan diri sampai
mandiri.
5. Membantu penggunaan toilet/ pispot/urinal untuk
44
kebutuhan eliminasi
6. Selalu motivasi untuk perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuannya
E:
1. klien belum melakukan
perawatan diri sepenuhnya karena keterbatasan fisik lemah
2. Klien belum bisa melakukan
perawatan diri sendiri masih dibantu perawat sepwrti mandi, oral hygine
3. Klien masih membutuhkan
bantuan perawat dalam eliminasi BAB, klien sudah mau menggunakan pispot.
R : Masalah belum teratasi
Pertahankan Intervensi
45
46
47
48