I. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 65 th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status : Menikah
Pendidikan :Sekolah Dasar
Pekerjaan :-
Suku Bangsa :Indonesia
Alamat : Karangasem
Tanggal Masuk : 09-01-2020
Tanggal Pengkajian
: 12-01-2020
No. Register : 220101
Diagnosa Medis : KHF Residif Post Kemoterapi Adguvant I seri II
2. Pernah dirawat
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah dirawat sebelumnya selama 5 hari di
RSUP Sanglah dikarnakan oprasi KNF residif dan kemoterapi
3. Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap
makanan, obat – obatan, debu maupun suhu
Therapy
No Nama Obat Dosis Rute/ indikasi
1 NaCl 0,9% 20 tpm IVFD
2 O2 Nasal Kanul Non 10 lpm Nasal
Rebritihing
3 Levofloxacin 1 x 750 g IV
4 Meptin + pulmicort 12 Jam Nebulezer
5 Paracetamol 3 x 500 mg IV
6 Asetilsistein 3 X 200 mg IV
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan pasien sebelum sakit makan 3 x sehari dengan porsi 1
piring yang terdiri dari nasi + sayur + lauk. Dan minum sebanyak 7 gelas dengan
BB 65kg tinggi 165 cm
IMT : 65 : 2,7225 = 23,87
Saat sakit :
Keluarga pasien mengatakan pasien saat sakit nafsu makan berkurang, pasien
hanya makan bubur setengah porsi. Pasien minum 3-4 gelas sehari dengan BB 48
kg tinggi 165 cm
IMT : 48 : 7225 = 17, 63
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB lancar 2 x sehari dengan kosistensi lembek berwarna
kuning gelap.
Saat sakit :
- Pasien mengatakan saat sakit BB 1 x sehari denan kosistensi keras berwarna
kuning gelap
2) BAK
Sebelum sakit :
- Pasien mengatakan BAK normal, bisa 5 kali perhari dengan urien berwarna
kuning jernih dengan bau khas urine
Saat sakit :
- Pasien mengatakan saat sakit BAK 2 kali perhari dengan urien berwarna
kuning pekat dengan bau khas urine
2) Latihan
Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien melakukan aktivitas sehari
– hari seperti biasa dan mampu untuk bekerja
Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan saat sakit pasien tidak dapat melakukan aktivitas
sehari – hari dan tidak mampu untuk bekerja
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Pasien tampak pucat dan terbaring lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : Eye: 4, Motorik: 6, Verbal:5
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 100 x/menit , Suhu = 36OC , TD = 100/80
mmHg, RR = 24 x/menit (dengan menggunakan O2 10 lmp dengan face masih Sp
O2 : 95 %)
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
- Kepala :
Inspeksi : persebaran rambut pasien tidak merata, adanya uban, bentuk kepala
siemtris
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan.
- Mata
Inspeksi : bentuk mata simetris, sklera onikterik, konjungtiva ananemis
- Hidung
Inspeksi : bentuk hidung simetris,terdapat mokus, tidak ada lesi, tidak ada
massa, menggunakan alat bantu nafas
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan pada hidung
- Telinga
Inspeksi : bentuk telinga simetris, telinga tampak bersih, tidak ada
pendarahan
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan pada telinga
- Mulut
Inspeksi : mukosa bibir pucat, kering,tidak sariawan, ada karies, tidak asa
sianosis
- Leher :
Inspeksi : terdapat lesi , massa,luka, warna kehitaman dengan diameter
kurang lebih 2 cm
b. Dada :
- Dada umum
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, terdapat retaksi dinding dada, irama nafas
cepat
- Paru
Perkusi : ICS 2,4 dan 6 suara hipersonor
Auskultasi : terdengar suara ronchi
- Jantung
Auskultasi : terdengar suara s1 s2 reguler tunggal
d. abdomen :
- Inspeksi : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada luka
- Auskultrasi : terdengar suara bising usu 10x/menit
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
- Perkusi : terdengar suara timpani
e. Genetalia :
- Inspeksi : tidak terpasang kateter, kondisi bersih, tidak ada lesi
f. Integumen :
- Inspeksi : warna kulit sawo matang, persebaran rambut merata, tidak ada
beskas luka, tidak ada sianosis
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema
g. Ekstremitas :
Atas
- Inspeksi : tangan simetris, tidak ada sianosis, tidak ada bekas luka,
persebaran rambut merata, tidak ada CR
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, kekuatan otot
555 555
555 555
Bawah
- Inspeksi : kaki simetris, tidak ada sianosis, tidak ada bekas luka, tidak ada
CR, persebaran rambut merata
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
h. Neurologis :
- Status mental dan emosi :
Pasien tampak tenang dan tidk gelisah akan penyakitnya
- Pengkajian saraf kranial :
Tidak dikaji
- Pemeriksaan refleks :
Tidak dikaji
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan (yang terbaru)
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujuk
Hemoglobin 10,2 dl 10,18 – 14,2
Lekosit 14,81 uL 3,5 – 10
Neutrofit 96 % 39,3 -73,7
Limpofit 2,1 % 18,0- 48,3
Minosit 1,7 % 4,4 – 12,7
Eosinofil 0.00 % 6, 00 – 7, 30
Basofil 0,21 % 0,00 – 1,70
Eritasit 3,6 uL 3,5 – 5,5
Hematoksit 32,1 % 35 – 55
MEV 88,1 ft 81,1 – 96
MCH 18,0 P9 27,0 – 31,2
MCNC 31,7 % 31,5 - 35,0
RDW – CV 13,58 % 11,5 – 14,5
Trombosit 387 uL 145 – 450
MPV 4,50 fL 6,90 – 10,6
AST (SGOT) 24 u/L 8 – 37
ALT ( SEPT) 18 u/L 13 – 42
Ureum 39 mg/dl 10 – 50
Kreatinin 0,6 mg/dl 0,6 – 1,2
Gula darah 1,7 mg/dl 80 - 200
2. Pemeriksaan radiologi
Thorak AP
- Car : tidak membesar
- Pulma : hyperairated, tampak infiltrate diparacardia sampai parahiller kanan dan
kiri, corakan vasuler meningkat
- Sinus phrenicocostalis kanan dan kiri tajam
- Diafragma kanan dan kiri normal
- Skelet hemithorax yang tervisualisasi tak tampak kelainan
-
3. Hasil konsultasi
Tidak terkaji
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : keluarga pasien Penurunan volume air pada pernafasan Bersihan Jalan Nafas
mengatakan pasien mengeluh Tidak Efektif
sesak disertai batuk dan pilek
Penumpukan sputum
BB : 48 kg
Defisit Nutrisi
TB : 165cm
12 Januari
D. Implementasi Keperawatan
Hari/ No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses Ttd
Selasa/7
Januari
2020
Tgl/Jam
2. Ds : pasien
mengatakan lebih
nyaman
Do : pasien tampak
lebih rileks
3. Ds : pasien
mengatakn mengerti
dengan intruksi yang
diberikan
Do : pasien tampak
mengerti
4. Ds : -
Do : pasien tampak
bisa mengeluarkan
sputum dengan
mudah
Ttd
No Hari/Tgl jam No Dx Evaluasi
A : Masalah Teratasi
P : pertahankan kondisi
BB : 50 kg TB 165 cm
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi