Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS II

“ASUHAN KEPERAWATAN DALAM KOMUNITAS: KESEHATAN


BAYI/BALITA”

OLEH KELOMPOK
BANJAR KEDUA

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
NAMA KELOMPOK

Ni Luh Gede Devi Yulistia Dewi 17.321.2690


Ni Luh Kade Novita Wahyuningrum 17.321.2691
Ni Luh Putu Dewi Astuti 17.321.2692
Ni Luh Cintya Anggreni 17.321.2736
Ni Luh Desy Purwaningsih 17.321.2737
Ni Luh Febri Suryanthi 17.321.2738
Komang Wisnu Budikesuma 17.321.2677
Dewa Ayu Putu Santriani Dewi 17.321.2660
Dewa Ayu Rolya Dewi 17.321.2661
Dewa Ayu Septianti Dewi 17.321.2662
Luh Putu Novianti 17.321.2725
Ni Kadek Ari Santi 17.321.2726
Ni Kadek Dewi Permana Sari 17.321.2727
Putu Yudi Pradnyana 17.321.2761
Ni Kadek Candra Ayu Setyawati 17.321.2682
Ni Kadek Erni Widjayanti 17.321.2683
Ni Kadek Kristiani 17.321.2684
Ni Made Devi Wahyuni 17.321.2747
Ni Nyoman Desy Candra Sari 17.321.2748
Ni Putu Hepina Tresnayanti 17.321.2749
Suputra Sidarta 17.321.2763
Ni Putu Ayu Wismaya Dewi 17.321.2698
Ni Putu Chandra Wati 17.321.2699
Ni Putu Eva Pradnyayanti 17.321.2700
Ni Wayan AYu Febriyani 17.321.2753
Ni Wayan Desri Arsarini 17.321.2754
I Made Nila Wardana 17.321.2722
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu
lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi
yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat
yang sama (Riyadi, 2007). Salah satu kelompok khusus dalam keperawatan
komunitas adalah kelompok balita. Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY,
(2010), Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak
prasekolah (3-5 tahun).Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada
orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan
makan. Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun
kemampuan lain masih terbatas. Masa balita merupakan periode penting
dalam proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di
masa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak
di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa
yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering
disebut golden age atau masa keemasan.
Masalah kesehatan balita di Indonesia masih menjadi perhatian serius,
karena masih tingginya angka kematian balita di Indonesia bila dibandingkan
dengan target RPJM 2005-2009 dan RPJM 2010-2014 dimana targetnya
adalah menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000
kelahiran hidup, menurunkan Angka Kematian Balita (AKBal) menjadi 32 per
1.000 kelahiran hidup. Masalah utama yang menyebabkan tingginya angka
kematian balita di Indonesia adalah gizi buruk. Hampir lebih dari 2 juta anak
anak balita mengalami gizi buruk (Atmaria, 2005). Prevalensi gizi kurang dan
gizi buruk berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2007 ke
2010 untuk gizi kurang tetap 13,0 dan untuk gizi buruk dari 5,4 menjadi 4,9.
Pada saat ini masalah terbesar yang disebabkan oleh gizi buruk yang banyak
dijumpai di kalangan anak-anak Indonesia adalah penghambatan pertumbuhan
intra-uterin, malnutrisi protein energi, defisiensi yodium, defisiensi vitamin A,
anemia defisiensi zat besi dan obesitas (Atmaria, 2005).
Diare dan pneumonia merupakan penyebab kematian berikutnya pada bayi
dan balita, disamping penyakit lainnya serta dikontribusi oleh masalah gizi.
Untuk mengatasi masalah yang sering menimbulkan kematian pada balita,
pemerintah telah membuat program dan kebijakan yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian pada bayi dan balita, diantaranya adalah kegiatan
Posyandu, BKB (Bina Keluarga Balita), dan program PAUD. Sementara
sebagai perawat, yang dapat dilakukan di komunitas adalah memberi
penyuluhan atau pendidikan kesehatan baik untuk topik sehat atau pun sakit
seperti nutrisi, latihan, penyakit dan pengelolaan penyakit pada balita, serta
member informasi kepada ibu tentang pentingnya pemberian ASI dan tahap
perkembangan yang terjadi pada masa balita.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Melakukan asuhan keperawatan pada kelompok bayi/ balita yang ada di
Br. Kedua, Desa peguyangan kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota
Denpasar.
2. Tujuan Khusus
b. Melakukan pengkajian dan mengumpulkan data kelompok bayi/balita
yang ada di Br. Kedua, Desa peguyangan kangin, Kecamatan Denpasar
Utara, Kota Denpasar.
c. Menganalisa data kasus di Br. Kedua, Desa peguyangan kangin,
Kecamatan Denpasar Utara, kota Denpasar
d. Merumuskan masalah yang menonjol di Br. Kedua, Desa peguyangan
kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar
e. Membuat intervensi (Planning of Action) untuk masalah yang
ditemukan di Br. Kedua, Desa peguyangan kangin, Kecamatan
Denpasar Utara, Kota Denpasar
BAB II
PENGKAJIAN

Asuhan keperawatan agregat kesehatan bayi balita yang dilakukan pada


bayi balita di Br. Kedua, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara,
Kota Denpasar selama 5 hari pada tanggal 20 Januari sampai tanggal 25 Januari
2020 yang dilakukan oleh mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
Wira Medika Bali sebanyak 27orang. Pendataan dilakukan pada bayi balita di Br.
Kedua Peguyangan Denpasar yang terdiri dari 29 bayi balita.
a. Data Inti Komunitas
Demografi
Jumlah bayi balita yang dikaji di Br. Kedua, Desa Peguyangan Kangin,
Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar yang terdiri dari 55 bayi balita.

Chart Title
35

30

25

20

15

10

0
Bayi/Balita

Perempuan Column1
Persiapan dan pelaksanaan
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya
kelompok bayi balita secara optimal, maka melalui Praktik Keperawatan
Komunitas Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira
Medika Bali di Br. Kedua, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar
Utara, Kota Denpasar, akan menerapkan konsep-konsep keperawatan
komunitas yang di dalamnya dilakukan pendekatan keperawatan kelompok
sebagai dasar dalam pemberian pelayanan kesehatan utama pada bayi balita.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilaksanakan di Br. Kedua,
Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasarterdiri
dari beberapa tahap kegiatan meliputi pengkajian awal (pengumpulan dan
pengolahan data), penegakan diagnosis dan penentuan prioritas masalah,
serta pembuatan intervensi dalam bentuk Planning of Action. Kegiatan
keperawatan komunitas yang akan dilaporkan adalah tahap persiapan dan
pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan kemasyarakatan dan persiapan
teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari pengkajian, penegakan
diagnosis, dan perencanaan.
1. Persiapan
a. Persiapan Kemasyarakatan
Pada tahap awal, kelompok mahasiswa melakukan pertemuan
dengan Dosen STIKes Wira Medika Bali, Klian Banjar Kedua, Desa
Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, dan
Kepala Puskesmas III Denpasar Utara, serta identifikasi tokoh
masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2020. Setelah
mengidentifikasi tokoh masyarakat, kelompok mahasiswa melakukan
pendekatan dan membina hubungan saling percaya dengan
memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang tujuan Praktek
Keperawatan Komunitas Mahasiswa Program Mahasiswa program
Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di Banjar Kedua,
Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota
Denpasar.
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa meliputi
mengorganisir anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan
pembagian tugas, mempersiapkan format pengkajian, serta
mengidentifikasi wilayah Banjar Kedua, Desa Peguyangan Kangin,
Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar.
2. Pelaksanaan
Tahap perlaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi.
1) Pengkajian
Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi :
a. Melakukan pengumpulan data dengan cara mengunjungi
masing-masing rumah penduduk, wawancara langsung kepada
orang tua bayi balita yang bersangkutan serta observasi kondisi
rumah dan lingkungan sekitarnya.Kegiatan pengumpulan data
ini dilakukan pada tanggal 22 Januari 2020 (pagi hari).
b. Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang
telah dilakukan, yaitu tanggal 22 Januari 2020
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengkajian Keperawatan Kelompok Bayi/Balita


Fasilitas Yankes Posyandu Bayi/Balita No. Register -
Nama perawat yang mengaji Mahasiswa STIKes Wira Tanggal Pengkajian 21 januari 2020
Medika Bali
Nama kelompok Agreggat Bayi/Balita Alamat Banjar kedua peguyangan
kangin

1. Data Dasar Anggota Kelompok


No Nama Jenis Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Agama Suku
Kelamin
1 Ni Kd Angel Perempuan 30 November - - Hindu Bali
Cantika Dewi 2017
2 IB Bintang laki-laki 28 April 2018 - - Hindu Bali
Raditya
3 Gede Devin Laki-laki 08 Juli 2017 - - Hindu Bali
Rama Jaya

4 Made Devan Laki-laki 08 Juli 2017 - - Hindu Bali


Laksmana Putra
5 I Putu Levin Laki-laki 17 April 2018 - - Hindu Bali
Anugraha
Pratama
6 Ni Luh Putu Perempuan 30 September - - Hindu Bali
Riyana Aurelia 2017
7 Putu Anggita Perempuan 13 Februari - - Hindu Bali
Permata Putri 2019
8 Ni Putu Jesica Perempuan 13 Januari 2019 - - Hindu Bali
Kinandari Jerry

9 I Putu Arsya Laki-laki 26 Agustus - - Hindu Bali


Agastia Putra 2018

10 Ida Ayu Bintang Perempuan 28 April 2018 - - Hindu Bali


Parameswari
11 Ni Putu Nagita Perempuan 25 Juni 2019 - - Hindu Bali
Ishana Diana
Putri
12 Ni Nyoman Perempuan 26 April 2019 - - Hindu Bali
Krisna Devi
13 Ni Putu Pristia Perempuan 14 november - - Hindu Bali
Gauri Pinatih 2016
14 I Putu Gede Laki-laki 22 Februari - - Hindu Bali
Semara Putra 2017
15 Ni Luh Putu Perempuan 28 Februari - - Hindu Bali
Sekarani 2018
16 Ni Kadek Dinda Perempuan 23 Januari 2019 - - Hindu Bali
Adnyani

17 I Gede Aska Laki-laki 30 Juni 2019 - - Hindu Bali


Nanda Subawa
18 Koman Ari Perempuan 12 Januari 2016 - - Hindu Bali
Pradnya
Maheswari
19 Komang Trisna Perempuan 20 Maret 2019 - - Hindu Bali
Putri
20 Elma Aurora Perempuan 17 Desember - - Hindu Bali
Adipta Ni Putu 2017
21 Putu Reynandita Laki - laki 24 November - - Hindu Bali
Darmawerdana 2019
22 Ni Made Perempuan 6 Agustus 2019 - - Hindu Bali
Ramanti
Upayanti
23 Putu Aninnya Perempuan 1 Juni 2017 - - Hindu Bali
Wikandari Putri
24 Ni Made Sinta Perempuan 2 Juli 2016 - - Hindu Bali
Pratiwi
25 I Putu Sudarsana Laki - laki 7 Agustus 2017 - - Hindu Bali
26 Ni Made Ruby Perempuan 24 Oktober - - Hindu Bali
Juniasih 2016
27 Ni Nyoman Perempuan 20 Maret 2019 - - Hindu Bali
Trisna Putri
28 I Komang Alit Laki - laki 19 April 2017 - - Hindu Bali
Saputra
29 Ni Made Divya Perempuan 30 Desember - - Hindu Bali
Mahesswari 2016
Apsari

2. Status Kesehatan Anggota Kelompok


No Keadaan Status Gizi Riwayat
Umum Penyakit
TB BB Konjungtiva
1 Baik 88,5 cm 11,4 kg Ananemis Demam

2 Baik 83 cm 10,2 kg Ananemis Pilek


3 Baik 90 cm 14,5 kg Ananemis Demam, Batuk, Pilek, dan Diare
4 Baik 90 cm 16 kg Ananemis Demam, Batuk, Pilek, dan Diare
5 Baik 83,5 cm 10,2 kg Ananemis Demam
6 Baik 88 cm 9,4 kg Ananemis -
7 Baik 70,1 cm 8,3 kg Ananemis Demam, Pilek, Batuk
8 Baik 70,7 cm 8,9 kg Ananemis Demam
9 Baik 88 cm 12,2 kg Ananemis Demam
10 Baik 81,3 cm 10,4 kg Ananemis Pilek
11 Baik 69 cm 7,9 kg Ananemis Demam
12 Baik 69 cm 9,4 kg Ananemis Demam, Batuk
13 Baik 106cm 16,1 kg Ananemis Pilek
14 Baik 101 cm 16,5 kg Ananemis Diare
15 Baik 101,3 cm 18,9 kg Ananemis Demam, Batuk
16 Baik 85 cm 8,3 kg Ananemis Demam
17 Baik 73 cm 9,3 kg Ananemis Demam, Pilek
18 Baik 105 cm 15 kg Ananemis Demam
19 Baik 75 cm 9,8 kg Ananemis Demam
20 Baik 91,5 cm 11,9 kg Ananemis Demam
21 Baik 52 cm 5 kg Ananemis Demam
22 Baik 65 cm 7,4 kg Ananemis Demam
23 Baik 107,5 cm 17,9 kg Ananemis Demam
24 Baik 101,3 cm 15, 6kg Ananemis Demam, Batuk
25 Baik 105,4 cm 16,9 kg Ananemis Batuk
26 Baik 101 cm 18,2 kg Ananemis Demam, Batuk
27 Baik 92, 4 cm 17,9 kg Ananemis Demam
28 Baik 96,5 cm 19,1 kg Ananemis Demam, Pilek
29 Baik 101,7 cm 18,9 kg Ananemis Batuk
3.2 Gambaran Kasus Kesehatan di Banjar Kedua, Peguyangan Kangin
Berdasarkan Hasil Tabulasi Data Kuesioner
A. Lingkungan Fisik
1. Distribusi orang tua dalam menerapkan cuci tangan dengan benar sebelum
memegang bayi

cuci tangan yang benar sebelum memegang bayi


iya tidak

3%

97%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 97% orang tua mencuci
tangan dengan benar sebelum memegang bayi dan 3% orang tua yang
tidak mencuci tangan dengan benar sebelum memegang bayinya
2. Distribusi orang tua berdasarkan cara mencuci tangan

cara mencuci tangan


air mengalir sabun dengan air mengalir
lain-lain

100%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 100% orang tua mencuci
tangan dengan cara menggunakan sabun dan air mengalir
3. Distribusi petugas yang melakukan pemeriksaan jentik nyamuk

pemeriksaan jentik nyamuk < 1 bulan


ada tidak ada

100%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 100% petugas
melakukan pemeriksaan jentik nyamuk setiap bulannya
4. Distribusi anggota keluarga yang merokok dan kebiasaan merokok

anggota keluarga yang merokok


ada tidak ada

34%

66%

kebiasaan merokok
di luar ruangan di dalam ruangan

16%

84%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 66% anggota keluarga
tidak merokok dan sebanyak 34% anggota keluarga yang merokok
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 84% memiliki kebiasaan
merokok di luar ruangan dan sebanyak 16% memiliki kebiasaan merokok
di dalam ruangan
B. Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Sosial
1. Distribusi berdasarkan memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan
dengan bayi/ balita

penyuluhan kesehatan tentang bayi


pernah tidak pernah

38%

62%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 59% orang tua
mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan di banjar/ posyandu dan
sebanyak 41% orang tua mengatakan tidak mendapatkan penyuluhan di
banjar/ posyandu karena tidak sempat datang
2. Distribusi dengan pertolongan pertama pada bayi yang sakit

pertolongan pertama pada bayi yang sakit


puskesmas dokter praktek bidan praktek swasta rumah sakit

14%

31%

31%

24%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 31% orang tua mengajak
anaknya saat sakit ke bidan praktik swasta, sebanyak 24% orang tua
mengajak anaknya saat sakit ke dokter praktek, sebanyak 31% orang tua
mengajak anaknya saat sakit ke puskesmas, sebanyak 14% orang tua
mengajak anaknya ke rumah sakit
3. Distribusi berdasarkan tempat pelayanan kesehatan yang mudah di jangkau

kemudahan dalam menjangkau pelayanan kesehatan


mudah

100%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 100% orang tua
mengatakan mudah dalam menjangkau pelayanan kesehatan
C. Ekonomi
1. Distribusi berdasarkan anggaran khusus/ jaminan kesehatan

anggaran/jaminan kesehatan untuk bayi


ada tidak ada

10%

90%

anggaran/jaminan kesehatan untuk bayi


JKN, KIS, ASKES, BPJS Swasta Tidak Ada

10%

90%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 90% orang tua memiliki
anggaran/ jaminan kesehatan untuk anaknya dan sebanyak 10% orang tua
tidak memiliki anggaran/ jaminan kesehatan untuk anaknya
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 90% orang tua memiliki
anggaran/ jaminan kesehatan seperti JKN, KIS, BPJS, ASKES dan
sebannyak 10% tidak memiliki anggaran/ jaminan kesehatan
2. Distribusi berdasarkan bantuan dari pihak lain untuk pemeliharaan
kesehatan bayi/balita
mendapat bantuan dari pihak lain dalam perawatan
bayi/balita
mendapat bantuan tidak mendapat bantuan

42%

58%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 58% mendapatkan
bantuan dari pihak lain dalam perawatan bayi/ balita dan sebanyak 42%
tidak mendapatkan bantuan dari pihak lain dalam perawatan bayi/ balita
3. Berdasarkan pihak yang membantu dalam perawatan bayi/ balita

sumber bantuan
pemerintah swasta pihak lain

13%

7%

80%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 80% orang tua
mengatakan mendapatkan sumber bantuan dari pemerintah, sebanyak 13%
orang tua mengatakan mendapatkan sumber bantuan dari pihak lain dan
sebanyak 7% orang tua mengatakan mendapatkan sumber bantuan dari
pihak swasta
D. BAYI
1. Distribusi berdasarkan bayi/ balita yang diberikan ASI eksklusif

pemberian ASI ekslusif pada bayi


ya tidak

14%

86%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 86% orang tua
memberikan ASI eksklusif kepada bayi/ balita dan sebanyak 14% orang
tua tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayi/ balita
2. Distribusi berdasarkan imunisasi

Imunisasi
Hepatitis B/ HB0 BCG BCG, Polio DPT/ HB 1, Polio 2
DPT/ HB 2, Polio 3 DPT/ HB 3, Polio 4 Campak Imunisasi lengkap

12%

27%

12%

7% 11%

11%
11%
9%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 27% bayi/ balita sudah
mendapatkan imunisasi lengkap, sebanyak 12% bayi/ balita sudah
mendapatkan imunisasi Hepatitis B/ HB 0, Polio , sebanyak 11% bayi/
balita sudah mendapatkan imunisasi BCG, sebanyak 11% bayi/ balita
sudah mendapatkan imunisasi DPT/ HB 1, Polio 2, sebanyak 11% bayi/
balita sudah mendapatkan imunisasi DPT 3/ HB/3, Polio 3, sebanyak 7%
bayi/ balita sudah mendapatkan vaksin campak dan sebanyak 9% bayi/
balita sudah mendapatkan imunisasi DPT/ HB 2
3. Distribusi bayi/balita berdasarkan orang tua mengunjungi posyandu

Kunjungan ibu ke posyandu


Ya Tidak Pernah Kadang-kadang

10%
3%

86%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 86% ibu sering
mengunjungi posyandu bayi/ balita, sebanyak 10% ibu kadang-kadang
mengunjungi posyandu bayi/ balita dan sebanyak 4% bayi/ balita tidak
pernah mengunjungi posyandu/ balita
4. Distribusi berdasarkan penyakit yang pernah dialami bayi dengan kurun
waktu 3 bulan terakhir

Penyakit yang pernah dialami bayi


Diare Batuk Pilek Demam

5%

18%

60%
18%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 60% bayi/ balita pernah
mengalami penyakit seperti demam, sebanyak 18% bayi/ balita pernah
mengalami penyakit seperti pilek, sebanyak 17% bayi/ balita pernah
mengalami penyakit seperti batuk dan sebanyak 5% bayi/ balita pernah
mengalami penyakit seperti diare dalam kurun waktu 3 bulan terakhir
5. Distribusi bayi/ balita berdasarkan riwayat alergi

Riwayat alergi
Tidak Ya

100%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 100% bayi/ balita tidak
memiliki riwayat alergi

E. Gizi
1. Distribusi bayi/ balita berdasarkan sumber keperluan air

Sumber air
PDAM Sumur Air Mineral Air Sungai Air Hujan

48%
52%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 52% orang tua
menggunakan air yang bersumber dari PDAM untuk keperluan sehari-hari
dan sebanyak 48% orang tua menggunakan air yang bersumber dari sumur
untuk keperluan sehari-hari
2. Distribusi bayi/ balita berdasarkan sumber air minum

Sumber air minum


PDAM Sumur Air Mineral Air Sungai

21%

14%

66%
Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 65% orang tua
menggunakan air yang di konsumsi bersumber dari air mineral, sebanyak
14% orang tua menggunakan air yang di konsumsi bersumber dari sumur
dan sebanyak 21% orang tua menggunakan air yang di konsumsi
bersumber dari PDAM
3. Distribusi bayi/balita berdasarkan gizi seimbang

Gizi seimbang
Ya Tidak

100%

Interpretasi
Berdasarkan 29 bayi/ balita yang dikaji sebanyak 100% orang tua
memberikan bayi/ balita makanan dengan gizi seimban
DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF
1. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 3% orang tua yang tidak mencuci
tangan dengan benar sebelum memegang bayinya
2. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 34% anggota keluarga yang
merokok. Dari 34% anggota keluarga yang merokok, didapatkan
sebanyak 16% memiliki kebiasaan merokok di dalam ruangan
3. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 41% orang tua mengatakan tidak
mendapatkan penyuluhan di banjar/ posyandu karena tidak sempat
datang
4. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 14% orang tua tidak memberikan
ASI eksklusif kepada bayi/ balita
5. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 10% ibu kadang-kadang
mengunjungi posyandu bayi/ balita dan sebanyak 4% bayi/ balita tidak
pernah mengunjungi posyandu/ balita

DATA OBJEKTIF
1. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 60% bayi/ balita pernah mengalami
penyakit seperti demam,
2. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 18% bayi/ balita pernah mengalami
penyakit seperti pilek,
3. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 17% bayi/ balita pernah mengalami
penyakit seperti batuk
4. Dari 29 KK, didapatkan sebanyak 5% bayi/ balita pernah mengalami
penyakit seperti diare dalam kurun waktu 3 bulan terakhir
ANALISA DATA
Tanggal pengkajian : 21 Januari 2020
Tempat Pengkajian : Br. Kedua, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar

MASALAH
NO DATA
KEPERAWATAN
1 Data Subjektif: Perilaku Kesehatan Cenderung
- Dari 29 KK, sebanyak 3% Berisiko
orang tua yang tidak mencuci
tangan dengan benar
sebelum memegang bayinya
- Dari 29 KK, didapatkan
sebanyak 34% anggota
keluarga yang merokok. Dari
34% anggota keluarga yang
merokok, didapatkan
sebanyak 16% memiliki
kebiasaan merokok di dalam
ruangan
Data Objektif:
- Dari 29 KK, didapatkan
sebanyak 60% bayi/ balita
pernah mengalami penyakit
seperti demam,
- Dari 29 KK, didapatkan
sebanyak 18% bayi/ balita
pernah mengalami penyakit
seperti pilek,
- Dari 29 KK, didapatkan
sebanyak 17% bayi/ balita
pernah mengalami penyakit
seperti batuk
- Dari 29 KK, didapatkan
sebanyak 5% bayi/ balita
pernah mengalami penyakit
seperti diare dalam kurun
waktu 3 bulan terakhir
2 Data Subjektif: Ketidakefektifan Manajemen
- Dari 29 KK, didapatkan Kesehatan
sebanyak 41% orang tua
mengatakan tidak
mendapatkan penyuluhan di
banjar/ posyandu karena
tidak sempat datang
- Dari 29 KK, didapatkan
sebanyak 14% orang tua
tidak memberikan ASI
eksklusif kepada bayi/ balita
- Dari 29 KK, didapatkan
sebanyak 10% ibu kadang-
kadang mengunjungi
posyandu bayi/ balita dan
sebanyak 4% bayi/ balita
tidak pernah mengunjungi
posyandu/ balita
Data Objektif:
- Dari 29 KK, didapatkan
sebanyak 60% bayi/ balita
pernah mengalami penyakit
seperti demam,
- Dari 29 KK, didapatkan
sebanyak 18% bayi/ balita
pernah mengalami penyakit
seperti pilek,
- Dari 29 KK, didapatkan
sebanyak 17% bayi/ balita
pernah mengalami penyakit
seperti batuk
- Dari 29 KK, didapatkan
sebanyak 5% bayi/ balita
pernah mengalami penyakit
seperti diare dalam kurun
waktu 3 bulan terakhir

3.4 Diagnosis Keperawatan


1. Scoring Diagnosa Keperawatan
Diagnosis 1. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah : 1 Aktual =3 Sifat masalah ini adalah actual
aktual Risiko =2 karena memerlukan tindakan
Potensial =1 segera dan meminimalkan
3/3x1= 1 terjadi proses penyakit akibat
pemeliharaan kesehatan yang
tidak efektif.
Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah ini untuk
masalah untuk Sebagian =1 diubah adalah sebagian karena
diubah : sebagian Tidak dapat = 0 orang tua bayi/ balita belum
1/2x2=1 mampu mengakses informasi
kesehatan, tindakan bayi/ balita
untuk memelihara kesehatan
kesehatan seperti pembuangan
limbah, cuci tangan
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Potensi masalah ini untuk
untuk dicegah : Cukup =2 dicegah adalah cukup karena
rendah Rendah =1 sebagian besar orang tua
2/3x1=2/3 bayi/balita sudah memelihara
kesehatannya secara efektif,
hanya sebagian kecil orang tua
bayi/ balita yang masih belum
menerapkan hidup sehat karena
ketidakmampuan akses
informasi kesehatan dan
kesadaran untuk hidup sehat.
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Menonjolnya masalah adalah
masalah : tidak Tidak segera diatasi = 1 segera diatasi karena untuk
segera diatasi Tidak dirasakan adanya mencegah memburuknya
masalah = 0 perilaku kesehatan yang
1/2x1=1/2 berdampak pada kesehatan bayi/
balita tersebut
Total 3 1/6

Diagnosis 2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan


Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah : 1 Aktual =3 Masalah ini aktual karena sudah
aktual Risiko =2 terjadi di Banjar Peninjoan Desa
Potensial =1 Peguyangan Kangin. Pada
3/3 x 1 = 3/3 manajemen kesehatan ini telah
menimbulkan masalah
kesehatan pada sebagian besar
bayi/balita di Banjar Peninjoan
Desa Peguyangan Kangin.
Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah untuk
masalah untuk Sebagian =1 dicegah adalah sebagian karena
diubah : sebagian Tidak dapat = 0 masih ada beberapa orangtua
½x2=1 bayi/balita yang belum
menerapkan manajemen
kesehatan yang efektif, sehingga
perlu adanya peningkatan
kesadaran orangtua bayi/balita
untuk menerapkan manajemen
kesehatan yang baik.
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Potensi masalah ini untuk
untuk dicegah : Cukup =2 dicegah adalah cukup karena
cukup Rendah =1 sebagian besar orang tua
2/3 x 1 = 2/3 bayi/balita sudah memelihara
kesehatan secara efektif, hanya
saja masih kurang kesadaran
untuk melakukan manajemen
kesehatan yang baik terhadap
bayi/balita.
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Masalah ini harus segera diatasi
masalah : segera Tidak segera diatasi = 1 untuk mencegah memburuknya
diatasi Tidak dirasakan adanya kondisi kesehatan bayi/balita.
masalah = 0
2/2 x 1 = 2/2
Total 7 1/3

2. Prioritas Diagnosa Keperawatan


a. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
b. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

INTERVENSI KEPERAWATAN
Data Diagnosa NOC NIC
Keperawatan Hasil Intervensi
Data Subjektif Perilaku Setelah dilakukan kegiatan Prevensi primer:
˗ Dari 29 KK, Kesehatan salama 2 hari di banjar Memodifikasi prilaku:
sebanyak 3% Cenderung kedua desa peguyangan 1. Dukung untung mengganti
orang tua yang Berisiko kangin Denpasar: kebiasaan yang tidak
tidak mencuci Prevensi primer: diinginkan dengan
tangan dengan Perilaku promkes kebiasaan yang diinginkan.
benar sebelum 1. Memonitor 2. Bantu pasien dalam
memegang lingkungan terkait mengidentifikasi meskipun
bayinya dengan risiko hanya keberhasilan kecil.
˗ Dari 29 KK, 2. Melakukan prilaku 3. Pilah – pilah prilaku
didapatkan kesehatan secara menjadi bagian – bagian
sebanyak 34% rutin kecil untuk di rubah
anggota keluarga 3. Menggunakan menjadi unit prilaku yag di
yang merokok. dukungan social ukur ( misalnya, berhenti
Dari 34% anggota untuk meningkatkan merokok, jumlah rokok
keluarga yang kesehatan yang di hisap).
merokok, 4. Mendapatkan 4. Penggunaan periode waktu
didapatkan imunisasi yang yang sefesifik saat
sebanyak 16% direkomendasikan mengukur unit prilaku
memiliki 5. Mendapatkan ( misalnya, jumlah rokok
kebiasaan skrining kesehatan yang di hisap setiap hari).
merokok di dalam yang
ruangan direkomendasikan Prevensi sekunder
Data Objektif: Prevensi sekunder Bantuan modifikasi diri:
 Dari 29 KK, Kontrol resiko: 1. Bantu pasien untuk
didapatkan 1. Mencari informasi mengidentifikasi tujuan
sebanyak 60% tentang risiko spesifik untuk berubah
bayi/ balita pernah kesehatan 2. Puji tingkat pengetahuan
mengalami 2. Mengidentifikasi dan ketrampilan pasien
penyakit seperti faktor risiko saat ini sehubungan dengan
demam, 3. Memonitor faktor keinginan untuk berubah
 Dari 29 KK, risiko dilingkungan 3. Eksplorasi bersama pasien
didapatkan 4. Memodifikasi gaya mengenai rintangan-
sebanyak 18% hidup untuk rintangan yang potensial
bayi/ balita pernah mengurangi faktor (menghambat) terhadap
mengalami risiko (dilakukannya) perubahan
penyakit seperti 5. Berpartisipasi dalam prilaku
pilek, skrining risiko
 Dari 29 KK, Prevensi tersier
didapatkan Prevensi tersier Pengembangan kesehatan
sebanyak 17% Dukungan social: masyarakat:
bayi/ balita pernah 1. Kemauan untuk 1. Identifikasi bersama
mengalami menghubungi orang komunitas mengenai
penyakit seperti lain untuk meminta masalah, kekuatan dan
batuk bantuan prioritas kesehatan.
 Dari 29 KK, 2. Informasi yang 2. Bantu anggota komunitas
didapatkan disediakan orang untuk meningkatkan
sebanyak 5% bayi/ lain kesadaran dan memberikan
balita pernah 3. Jaringan social yang perhatian mengenai
mengalami membantu masalah-masalah
penyakit seperti kesehatan
diare dalam kurun 3. Lakukan dialog untuk
waktu 3 bulan menentukan masalah-
terakhir masalah kesehatan
komunitas dan
mengembangkan rencana
tindakan
4. Fasilitasi implementasi dan
revisi dari rencana
komunitas.
Data Subjektif: Ketidakefektifa Setelah dilakukan kegiatan Prevensi primer :
- Dari 29 KK, n Manajemen selama 7 hari di 8700) Pengembangan program
didapatkan Kesehatan diharapkan : 1. Identifikasi sumber daya
sebanyak 41% dan kendala terhadap
orang tua Prevensi primer: pelaksanaan program
mengatakan (1603) Perilaku mencari posyandul
tidak kesehatan 2. Pantau kemajuan
mendapatkan 1 Orangtua mampu pelaksanaan program
penyuluhan di mengajukan pertanyaan 3. Bantu kelompok atau
banjar/ posyandu – pertanyaan yang masyarakat dalam
karena tidak berhubungan dengan mengidentifikasi
sempat datang kesehatan dari skala 1 kebutuhan atau masalah
- Dari 29 KK, (tidak pernah kesehatan yang signifikan
didapatkan menunjukan) menjadi yang terjadi pada
sebanyak 14% skala 4 (sering bayi/balita
orang tua tidak menunjukan) 4. Modifikasi dan
memberikan ASI 2 Orangtua mampu sempurnakan program
eksklusif kepada melakukan perilaku 5. Edukasi anggota
bayi/ balita kesehatan yang kelompok perencanaan
- Dari 29 KK, disarankan seperti mengenai proses
didapatkan mengikuti skrining perencanaan, yang sesuai
sebanyak 10% kesehatan secara rutin.
ibu kadang- Dari skala 2 (jarang Prevensi sekunder:
kadang menunjukan) menjadi 6520) Skrining kesehatan
mengunjungi skala 4 (sering 1 Tentukan jumlah populasi
posyandu bayi/ menunjukan target untuk dilakukannya
balita dan pemeriksaan kesehatan
sebanyak 4% Prevensi sekunder: (1908) 2 Sediakan akses yang
bayi/ balita tidak Deteksi resiko mudah bagi layanan
pernah 1. Orangtua mampu skrining seperti waktu,
mengunjungi mengenali tanda dan tempat dan trasfortasi
posyandu/ balita gejala yang 3 Instruksikan kelompok
Data Objektif: mengindikasikan resiko akan pentingnya
- Dari 29 KK, dari skala 1 (tidak rasionalisasi dan tujuan
didapatkan pernah menunjukan) pemeriksaan kesehatan
sebanyak 60% menjadi skala 4 (sering 4 Dapatkan riwayat
bayi/ balita menunjukan) kesehatan keluarga yang
pernah 2. Orangtua mampu sesuai
mengalami mengidenfikasi Prevensi tersier:
penyakit seperti kemungkinan risiko (7140) Dukungan kelompok
demam, kesehatan dari skala 1 Tingkatkan hubungan
- Dari 29 KK, 1(tidak pernah saling percaya dengan
didapatkan menunjukan) menjadi keluarga
sebanyak 18% skala 4 (sering 2 Manfaatkan kelompok
bayi/ balita menunjukan pendukung (seperti
pernah 3. Orangtua mampu keluarga, kader kesehatan,
mengalami mendapatkan infomasi dan tokoh-tokoh
penyakit seperti terkait perubahan gaya masyarakat) untuk
pilek, hidup untuk kesehatan membantu mempermudah
- Dari 29 KK, dari skla 1(tidak pernah berjalannya program
didapatkan menunajukan) menjadi posyandu bayi/balita
sebanyak 17% skala 4 ( sering 3 Identifikasi kesepakatan
bayi/ balita menunjukan) terkait harapan antara
pernah pasien,keluarga dan
mengalami Revensi Tersier tenaga kesehatan
penyakit seperti (2605)Partisipasi keluarga 4 Sampaikan pentingnya
batuk dalam perawatan kehadiran setiap anggota
- Dari 29 KK, professional :
didapatkan 1. Orangtua
sebanyak 5% berpartisipasi dalam
bayi/ balita perencanaan
pernah keperawatan dari
mengalami skala 1(tidak pernah
penyakit seperti menunjukkan)
diare dalam menjadi skala 4
kurun waktu 3 (sering menunjukan)
bulan terakhir 2. Orangtau
memperoleh
informasi yang
diperlukan dari
skala 1(tidak pernah
menunjukkan)
menjadi skala 4
(sering menunjukan)
3. Orangtua mampu
mendefinisikan
kebutuhan dan
maslah yang relevan
untuk perawatan
dari skala 1(tidak
pernah
menunjukkan)
menjadi skala 4
(sering menunjukan)
Planning of Action (POA)

No Diagnosa Tujuan Intervensi Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber Media Penanggu
Keperawatan (NIC) Dana ng Jawab
1 Perilaku TUM : 1. Dukung untung Promosi Bayi/balita 24 januari Banjar Swadaya Leaflet Ketua
kesehatan Setelah dilakukan mengganti kesehatan (umur 0 2020 Kedua mahasis dan kelompok
cenderung tindakan kebiasaan yang modifikasi sampai 5 Pukul: wa PPT
beresiko keperawatan tidak diinginkan perilaku tahun) dan 08.00-
selama 1 hari di dengan orang tuanya selesai
banjar kedua kebiasaan yang
diharapkan dapat diinginkan.
mengurangi 2. Bantu pasien
perilaku beresiko dalam
yang dapat mengidentifikas
mengurangi status i meskipun
kesehatan pada hanya
orang tua keberhasilan
bayi/balita kecil.
terhadap anaknya 3. Pilah – pilah
TUK: prilaku menjadi
1. Dapat bagian – bagian
meningkatkan kecil untuk di
pengetahuan rubah menjadi
orang tua unit prilaku yag
bayi/balita di ukur
mengenai ( misalnya,
pemeliharaan berhenti
kesehatan merokok,
bayi/balitanya jumlah rokok
2. Dapat yang di hisap).
meningkatkan 4. Penggunaan
kesadaran dan periode waktu
motivasi orang yang sefesifik
tua bayi/balita saat mengukur
untuk unit prilaku
berperilaku ( misalnya,
hidup sehat jumlah rokok
sehingga dapat yang di hisap
meningkatkan setiap hari).
status
kesehatan
bayi/balitanya
2 Ketidakefetifa TUM : Prevensi primer : Penyuluha Bayi/balita 24 januari Banjar Swadaya Leaflet Ketua
n Manajemen Setelah dilakukan 8700)Pengembangan n Promosi (umur 0 2020 Kedua mahasis dan kelompok
Kesehatan tindakan program kesehatan sampai 5 Pukul: wa PPT
keperawatan 1. Identifikasi & tahun) dan 08.00-
selama 1 hari di sumber daya dan PHBS orang tuanya selesai
banjar kedua kendala terhadap
diharapkan pelaksanaan
mampu program
meningkatkan posyandul
manajemen 2. Pantau
kesehatan pada kemajuan
orang tua pelaksanaan
bayi/balita program
terhadap anaknya 3. Bantu kelompok
TUK: atau masyarakat
1. Dapat dalam
meningkatkan mengidentifikas
pengetahuan i kebutuhan atau
orang tua masalah
bayi/balita kesehatan yang
mengenai signifikan yang
pemeliharaan terjadi pada
kesehatan bayi/balita
bayi/balitanya 4. Modifikasi dan
2. Dapat sempurnakan
meningkatkan program
kesadaran dan 5. Edukasi anggota
motivasi kelompok
orang tua perencanaan
bayi/balita mengenai
untuk proses
berperilaku perencanaan,
hidup sehat yang sesuai
sehingga
dapat
meningkatkan
status
kesehatan
bayi/balitanya
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Asuhan keperawatan agregat bayi/balita yang dilakukan pada Banjar Kedua,
peguyangan kangin Denpasar utara selama 6 hari pada tanggal 20 – 25 Januari2020
Masalah yang paling banyak terjadi pada bayi/balita Banjar Kedua, Peguyangan Kangin
Denpasar utara yang berjumlah 29 bayi/balita adalah Ketidakefektifan Manajemen
Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko. Diharapkan kader dan kepala
dusun dapat mengetahui masalah yang muncul dan meningkatkan program seperti apa
yang mereka perlukan.

Anda mungkin juga menyukai